Aqilla alea Queenzy gadis mungil yang sudah menjadi gadis yatim piatu dari kecil,gadis itu sekarang menginjak umur 20 tahun dan seharusnya sekarang akan di rayakan oleh suaminya,namun tampaknya seperti biasa rey tidak akan pernah perduli.
sudah 3 tahun ini adalah istri dari seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan kebaikan hatinya,namun siapa sangka dia adalah pria yang selalu menyakiti hati istrinya.karena ketika sedang bersama Aqilla pria itu selalu menceritakan perempuan dari masalalunya yang tidak bisa dirinya lupakan hingga sekarang.
bahkan walaupun mereka sudah menjadi suami istri selama 3 tahun pria itu tidak pernah menyentuh istrinya seujung kuku pun karena pria itu selalu beralasan pejaka nya hanya untuk masalalu nya itu.
Reynaldo Baskara adhitama dia adalah suami dari aqilla pria berumur 26 tahun, yang memiliki wajah tampan berwibawa yang bahkan kekurangannya pun tidak pernah terlihat sedikit pun,namun sayangnya pria itu malah tidak bisa melupakan kekasihnya yang sudah meninggalkannya dulu tanpa ada kabar sedikitpun.
"mas rey sini sarapan sama qila"panggil aqila ketika melihat suaminya baru turun dari kamar
"gaperlu!"
"saya buru-buru."tolaknya setiap hari seperti itu,bahkan selama 3 tahun rey tidak pernah sekali pun makan masakan aqila
"tapi kali ini aja yaa,lagian kamu gak inget hari ini hari apa?"ucap aqila langsung menghampiri suaminya itu
"hari ini saya ada meeting dan kamu merusak semuanyaaa!"ucap rey dengan nada sedikit meninggi
"t-tapi aqila hanya ngajak makan"ucap gadis itu langsung menundukkan kepalanya
tanpa menjawab gadis itu Rey Langsung pergi meninggalkan gadis itu seorang diri dengan pandangan tak lepas dari pria itu
"aqila salah apa,"gumam gadis itu langsung mengusap airmata nya yang tiba-tiba keluar dengan sendirinya
"padahal hari ini ulang tahun qila"gumamnya lagi
"nona muda yang sabar ya"ucap pelayan yang sudah bekerja dengan keluarga Adhitama dari rey masih bayi bisa di bilang pelayan itu adalah kepala pelayan di rumah itu
"gapapa bibi,"ucap aqila dengan memberikan senyuman manis ke arah pelayan itu
"saya yakin tuan muda masih perlu waktu buat nerima semua ini"ucap pelayan itu
"yasudah qila mau mau makan lagi,laperr soalnya hehe"ucap aqila langsung kembali sumringah dan langsung berlari ke arah meja makan dan melupakan kesedihannya lalu melanjutkan makannya yang sempat tertunda
"ini yang saya suka dari anda nyonya,"batin pelayan itu
Aqila memang tidak pernah berlama-lama jika dirinya merasakan sedih, merasakan sakit.gadis itu akan langsung bahagia hanya karena hal - hal kecil
di tengah perjalanan ke perusahaan rey pun fokus dengan ponselnya tanpa melihat kanan kiri, hingga asisten pribadinya menanyakan sesuatu padanya baru dirinya mengangkat kepalanya
"tuan apa tuan masih belum menerima nona Aqila?"tanya bagas asisten pribadi rey
"ngapain nanyain gadis itu?"ucap rey malah balik tanya
"tidak tuan maaf"ujar bagas langsung fokus lagi menyetir mobil itu hingga tidak terasa akhirnya mereka berdua sampai di perusahaan
•••••
"mba sri kapan ya mas rey cinta sama qila"tanya aqila pada pelayan muda yang selalu menemani hari - hari aqila
"mungkin secepatnya nona"ujar sri
"tapi mas rey selalu ceritain kak aurel sama qila, katanya mau nikahin kak aurel kalo dia udah disini"ucap aqila
"sudah nyonya jangan mikirin itu dulu,yang penting nona muda yang sekarang menjadi istri tuan muda"ucap sri
walaupun wanita itu sedih mendengar cerita aqila tapi sri harus kuat di hadapan gadis itu, karena tidak satu atau dua kali sri mendengar keluhan seperti ini dari Aqila.apapun yang berkaitan dengan rey aqila selalu cerita pada dirinya
Sedangkan di perusahaan milik rey pria itu malah sedang fokus dengan pekerjaannya,meeting itu adalah alasan dirinya untuk menghindari aqila karena dirinya sudah muak melihat tingkah manja gadis itu
Jika aqila sudah manja padanya aqila selalu saja di bandingkan dengan Aurel,dirinya selalu mengatakan seperti ini pada Aqila "kamu jangan seperti ini,kalo saja kamu lihat aurel yang mandiri kamu akan insecure melihat diaa."itulah ucapan Rey ketika aqila sedang di bandingkan dengan kekasih masalalunya.
Tok..tokk...
"masuk!"ujar rey
"tuan maaf, anda pasti akan terkejut mendengarnya di luar ada seseorang yang selalu anda tunggu selama ini"ucap bagas dengan wajah yang ketakutan takutnya jika rey tau jika aurel sudah kembali dan menemui pria itu,rey akan menceraikan aqila dan meninggalkan gadis itu
"maksudnya seperti apa bagas!katakan dengan jelas."ucap rey dengan memandang ke arah bagas yang sepertinya gelisah
"di luar ada nona aurel"ucap bagas ketika sudah mengatur nafasnya
Rey Langsung terkejut,dirinya bingung haruskah dia bahagia atau membenci gadis yang sudah meninggalnya itu.
"s-suruh dia masuk!"ucap rey dengan otak masih berputar entah memikirkan apa
"b-baik tuan"
Namun ketika bagas ingin memanggil aurel tanpa permisi gadis itu malah nyelonong masuk ke dalam dan langsung memeluk rey dengan erat
"baby akuu kangenn!"ucap aurel di sela-sela pelukannya
Namun entahlah rey malah berdiam di tempat bingung harus bagaimana,namun setelah dirinya sadar rey langsung memeluk aurel tak kalah erat
"sayangg kamu dari mana."ucap rey tanpa sadar mengeluarkan airmata nya karena melihat pujaan hatinya sudah ada di pelukannya kembali
"baby maaf,aku harus meninggalkanmu secara mendadak.aku ada pekerjaan di amerika dan mengharuskan aku untuk langsung berangkat dan meninggalkanmu tanpa berpamitan terlebih dahulu."ucap aurel ketika sudah melepaskan pelukan pria itu
"lalu ponselmu dimana?"tanya rey
gadis itu langsung membuka tasnya dan mengambil ponselnya dan mengangkatnya ke depan wajah rey
"ponsel aku hilang,aku gatau nomor kamu baby.so maaf"ucap aurel
"pergi."ucap rey ketika mendapati bagas masih berada di ruangannya
"t-tapi tuan"
"saya bilang pergi bagass!"
"b-baik tuan"
"nona muda maafkan saya,saya tidak bisa berbuat apapun sekarang"batin bagas langsung teringat dengan aqila
"sayang kamu jangan tinggalin aku lagi"ucap rey langsung membawa aurel kembali ke pelukannya
"aku gabakal ninggalin kamu lagi sayang,"
"kita bisa nikah secepatnya"ucap aurel
Degg..
Ketika gadis itu mengucapkan kalimat nikah, tiba-tiba rey teringat dengan istri mungilnya itu lalu sekarang dirinya harus bagaimana.
"baby kamu kenapa?kok kaya kaget gitu."tanya Aurel ketika gadis itu melihat perubahan wajah dari rey
"s-sayang maaf"ucap rey tiba-tiba meminta maaf pada aurel
"why?"tanya Aurel penuh bingung
"kamu jangan potong ucapan aku dulu yaa"
"dengerin aku"
"a-aku udah menikah"
Degg..
"tapi kamu tenang aja sayang aku gapernah nyentuh dia sedikit pun,aku berani bersumpah tubuhku cuma untuk kamu"ucap rey langsung menjelaskan semuanya ketika melihat wajah terkejut aurel
"k-kamu serius baby?"ucapnya dengan wajah yang berkaca-kaca
"sayang jangan nangis, kita bakal tetap menikah dan aku akan menceraikan dia secepatnya"ucap rey langsung menenangkan gadis itu
"kamu serius belum nyentuh dia sedikit pun?"
"aku Berani bersumpah sayang"ucap rey
"kalo begitu cepat ceraikan dia sayang biar kita bisa nikah cepet"ucap aurel langsung memberikan senyuman pada rey
"aku bakal secepatnya cerai sama dia!"
Setelah rey menghabiskan waktunya dengan kekasihnya itu rey akhirnya pulang ke rumahnya dengan wajah yang berseri,aqila menyadari itu langsung menghampiri suaminya
"mas kamu tersenyum sendirian,qila takut"ucap gadis itu
"qilaa sini saya mau cerita"ucap rey tanpa sadar membawa aqila ke kamarnya dengan tangan Menarik lembut tangan gadis itu
degg..
"mas rey mau bawa aku kemana"batinnya
"apa mas rey mau minta haknya"pikir aqila
Sesampainya di kamar Rey Langsung mendudukkan aqila di ranjangnya dan itu juga membuat gadis itu kaget karena baru kali ini dirinya bisa masuk ke kamar rey lalu duduk di ranjang milik pria itu
"m-mas rey mau apa?"tanya aqila dengan wajah gugupnya
"dia kembalii."ucap rey tiba-tiba
Degg...
"siapa mas?"tanya aqila dengan wajah yang menegang
"belahan jiwa saya telah kembali aqila dan itu membuat saya bahagia, asal kamu tau saya tadi menghabiskan waktu berdua dengan dia.dan itu membuat saya sangat bahagia aqilaa"ucap rey langsung berhambur memeluk gadis itu tanpa sadar
degg..
"m-mas k-kamu ceritain kak aurel sampe se detail itu di hadapan aku?"tanya aqila karena dadanya merasa sakit mendengar ucapan suaminya yang sepertinya terlihat bahagia jika bersama aurel
"sudahlah Aqila saya tidak ingin berdebat denganmu!"
"keluar."ucap rey tanpa merasa bersalah malah menambah sakit aqila dengan mengusir gadis itu
"mas rey ngusir qila?"ucap gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca
"jangan drama!"
"saya muak dengan airmata kamu aqilaa!"bentak rey
"qila permisi!"ucap gadis itu karena sudah tidak kuat mendengar ucapan suaminya dan sekarang bertambah mendengar bentakan pria itu terhadapnya
namun ketika gadis itu hendak membuka pintu kamar rey pria itu langsung mengucapkan kalimat yang dirinya takutkan dari tadi.
"saya akan menikah dengan aurel,dan saya akan menceraikanmu secepatnya!"ucap rey
"k-kamu ngomong itu mikirin hati aku gak mas?"Bentak Aqila Langsung membalikkan tubuhnya lagi menghadap Rey dengan wajah penuh emosi
"berani kamu bentak saya aqilaaa!"ucap rey dengan wajah yang emosi
"aku capee mas!"
"aku di anggap apa sama kamu selama 3 tahun ini."bentak aqila lagi
"jangan berharap lebih pada pernikahan ini Aqila!"
"saya sudah mengingatkan kamu untuk tidak jatuh cinta pada saya sedalam ini."
"tidak ada dua orang yang tinggal satu rumah namun tidak memiliki perasaan satu sama lain mas!"Bentak Aqila lebih keras lagi
"tapi saya bisa aqilaa saya bisaa!"
"kamu hanya sampah yang selalu menyusahkan hidup saya!"Bentak rey semakin emosi
"aku memang bodoh mas,aku bodohh!"
"aku jatuh cinta pada pria yang hanya menganggap ku sampah,kamu benar mas aku hanya sampah yang bisa kamu buang kapan saja!"
"aku permisi!"ucap Aqila karena sudah tidak kuat jika di teruskan
"urus surat cerai itu secepatnya!"ujar Aqila Dengan wajah dinginnya langsung membalikkan tubuhnya dan meninggalkan rey seorang diri
degg..
"mengapa hati saya sakit ketika mendengar aqila ingin secepatnya bercerai dengan saya"gumamnya
"tidakk!"
"saya hanya mencintai aurel!"
"dia hanya sampah bagi saya."ucap rey langsung menyadarkan dirinya namun sepertinya sulit,rey malah semakin dalam memikirkan itu semua
Di kamar sebelah aqila sedang mengguyur tubuhnya berharap rasa sakit itu hilang detik itu juga,namun sepertinya luka itu terlalu sakit baginya.aqila tidak sekuat itu
"kenapa sesakit ini tuhan."ucap Aqila Dengan memukul dadanya berulang kali
"bunda,dunia terlalu kejam buat aku yang masih butuh sosok sepertimu."gumamnya
"ayah, tidak ada yang menyayangiku sedalam kamu memperjuangkanku"gumamnya lagi
"aku mau ikut kalian,hikss hiks"
Aqila mengguyur tubuhnya hingga satu jam lamanya,sampai tubuhnya merasakan dingin namun dinginnya itu langsung lenyap hanya karena rasa sakit yang di berikan suaminya pada dirinya itu.
Gadis itu langsung bangkit dan langsung mengeringkan rambutnya lalu membaringkan tubuhnya untuk melanjutkan esok hari dengan dunia tipu-tipunya
"aku akan melupakanmu mas!"
"aqila yang kamu kenal,sekarang sudah mati sejak kamu mengucapkan kalimat cerai itu padaku!"
keesokan harinya aqila beraktivitas seperti biasanya namun sepertinya hari ini berbeda, tidak ada Aqila yang cerewet pada rey, tidak ada aqila yang manja pada rey, tidak ada Aqila yang membangunkan pria itu dengan nada manjanya dan selalu mengecup pipi Rey ketika pria itu susah di bangunkan.sepertinya semua itu sudah lenyap dalam satu malam
Di kamar rey sepertinya pria itu sedang menggerutu aqila karena hari ini dirinya tidak melihat Jika gadis itu membangunkannya dan itu membuat pria itu telat datang ke perusahaannya.
"kenapaa saya tidak di bangunkan hari ini aqilaa!"Bentak rey ketika menyadari Aqila malah dengan enak santainya duduk di meja makan dan mengantap makanannya seorang diri
"saya lupa!"ujar Aqila dengan santai,bahkan hari ini gadis itu mengganti panggilannya
degg..
"kenapa dengan gadis itu!"batin rey pria itu langsung kesal karena mendengar aqila tidak berbicara lagi lembut dan manja padanya, bahkan sekarang bicaranya pun hanya dengan nada formal
"kamu masih marah sama saya?"
"jangan seperti anak kecil aqilaa!"bentak rey
"anak kecil? maksudnya anda apa."tanya aqila dengan santai
"saya tau kamu marah tapi kamu Jangann lupa dengan tugas kamu Aqila!"
"setidaknya sampai kamu bercerai dengan saya."ucap rey tidak terima melihat perubahan istrinya itu
"sudah bukan tugas saya!"
"suruh kekasihmu untuk membangunkanmu seperti pagi."ucap Aqila dengan pembawaan semakin dingin
"sudahlah saya akan pergi sekarang ke perusahaan!"ucap rey hendak meninggalkan aqila sendirian disana namun rey kembali mematung
kemana panggilan manja ketika aqila menyuruh rey untuk sarapan terlebih dulu?
Kemana nada manja yang Aqila berikan ketika rey hendak meninggalkannya namun aqila selalu menyuruh dirinya berangkat sebentar lagi?
"saya berangkat aqilaa!"ucap rey mengulang lagi ucapan
"iyaa!"hanya jawab itu yang mampu aqila berikan pada pria itu
"aghhhhhh."teriak Rey Langsung meninggalkan aqila seorang diri dengan wajah kesal
sesampainya di perusahaan tampaknya pria itu bukannya mengerjakan pekerjaannya malah memikirkan perubahan sikap Aqila padanya.
"tuan,tuan"panggil Bagas karena tampaknya dari tadi bosnya itu tidak fokus pada pekerjaannya
"ada apa aqila?"tanya rey tanpa sadar
"euhhh maksud saya,ada apa kamu memanggil saya!"tanya rey dengan gugup karena tidak sadar malah memanggil nama istrinya itu
"tuan maaf apa anda sedang memikirkan nona?"tanya bagas dengan hati
"sudahlah bagas!kerjakan apa yang harus kamu kerjakan."ucap rey dengan tegas
"maaf tuan"
"ini saya minta anda tanda tangan disini."ucap bagas dengan menunjuk sebuah map yang harus rey tanda tangani
"hmm"
"ada apa dengan tuan rey dan nona aqila"batin bagas penuh tanya
"temani saya menjembut momy dan dady ke bandara!"ucap rey setelah menandatangani berkas itu
"baik tuan"ujar bagas langsung menganggukkan kepalanya
Sesampainya di rumah rey langsung mencari keberadaan aqila karna hari ini mereka akan menjemput orangtua rey,rey memang bisa saja jika sendiri ke sana.namun pasti kedua orangtuanya akan menanyakan gadis itu.
"dimana aqila?"tanya rey pada pelayan di rumah
"nona Aqila sedang berada di kolam tuan"ucap pelayan itu
Rey buru-buru pergi dari sana untuk menemui istri mungilnya dan benar saja Aqila sepertinya sedang terbengong dengan menatap lurus ke depan serta kakinya berada di dalam kolam
"aqila."panggil rey dengan muka datar
Namun tampaknya gadis itu malah terdiam tidak ada wajah sumringah yang di berikan Aqila pada seperti hari-hari biasanya.
Flashback on
"aqila"panggil rey
"wahhh mas rey sudah pulang,qila seneng banget."ucap aqila dengan wajah menampilkan kebahagiaan
"mas rey kamu mandi dulu atau makan dulu?"
"saya mau tidur!"jawab rey singkat
"aaaaaa mas rey ayo dong qila mau jalan-jalan dong sama mas"ucap Aqila dengan bergelayut manja di lengan rey
"lepaskan Aqila!"ucap rey dengan nada tegas
"gamauuu!sebelum mas rey mau ajak jalan-jalan aqila"
"mandilah."ujar rey langsung pasrah
"yeyyy akhirnya jalan-jalan sama suamii!"teriak Aqila dengan wajah bahagia
"berisik aqila."
Cuppp
"terimakasih suamikuu"
Flashback off
"apa dia masih marah?"batin rey heran
"mandi kita jemput momy dan dady"ucap rey
Aqila langsung bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan rey seorang diri dengan wajah herannya
"loh?beneran marah ternyata"gumamnya langsung ikut pergi ke kamarnya untuk mandi
Setelah Aqila mandi gadis itu ternyata sudah menunggu rey di ruang tamu dengan fokus ke ponselnya tanpa melihat ke arah rey yang baru saja turun menemui gadis itu
"tumben kamu tidak merusuh di kamar saya."tanya rey namun tampaknya aqila tidak mendengar ucapan pria itu
"Aqila saya sedang berbicara denganmuu!"ucap rey dengan meninggikan sedikit ucapannya karena sudah terlanjur kesal dengan Aqila
"sudah siap?ayo kita berangkat."ucap Aqila bukannya menanggapi rey dirinya malah mengambil tasnya lalu pergi dari hadapan rey
Rey terdiam sesaat,mengapa dadanya sakit melihat perubahan sikap aqila padanya.
Bahkan di dalam mobil pun Aqila hanya terdiam biasanya gadis itu akan terus cerewet menanyakan jalan setiap detik,menit dan jam.ini bukanlah Aqila yang rey kenal
"kita sedikit lagi sampai di bandara."ucap rey dengan tatapan mata ke arah aqila
"saya tau tuan!"ujar Aqila dengan mata masih melihat ke layar ponselnya
"aqilaa!"bentak rey
"saya sudah sabar melihat tingkah kamu yang seperti ini."
"hanya hal sepele kamu besar-besarkan aqila!"
"saya capee!"bentak rey lagi
"sabar tuan,"ujar bagas dari depan karena pria itu sedang menyetir mobil
"maaf mengganggu aktivitas kak bagas"ucap aqila dengan memberikan senyuman ke arah bagas, walaupun Bagas tidak melihat senyumannya itu namun aqila yakin bagas melihatnya dari arah kaca mobil
"sialan!dia tersenyum pada laki-laki lain!"batin rey karna hatinya merasa terbakar,pria itu tidak bisa melakukan apapun dirinya hanya bisa mengepalkan tangannya di bawah sana
"ahh iyaa tidak apa-apa nona saya mengerti."ucap bagas dengan nada gugup karena melihat dari arah kaca mobil sepertinya tuannya itu sedang terkabar api cemburu
"kita sudah sampai tuan."ujar bagas
rey kembali terdiam melihat aqila membuka mobil tanpa meminta bantuan padanya, biasanya gadis itu akan langsung merengek pada rey agar pria itu membukakan pintu mobil untuk dirinya.namun sepertinya sekarang sudah benar-benar berubah, bahkan bukan hanya rey yang terdiam bagas pun langsung ikut terdiam melihat perubahan sikap aqila
"kenapa masih disini."tanya rey pada bagas setelah tersadar
Tokk..tokk..
Dari arah luar sepertinya gadis itu menggedor-gedor kaca mobil dengan pelan,namun pada bagas hingga Bagas Langsung membuka kaca mobilnya
"cepat kak,aku panas banget."ucap aqila pada bagas
Dan lagi-lagi rey terdiam,dia pikir aqila akan berbicara padanya namun ucapannya salah gadis itu bahkan sepertinya menganggap rey tidak ada disana
"ahh iya nona,ayo tuan"ucap bagas langsung keluar dari mobil lalu tidak lupa membukakan pintu untuk rey
"sepertinya nyonya dan tuan besar sudah sampai, kita langsung temui mereka disana tuan"ucap bagas lalu di angguki oleh rey
Namun lagi-lagi pria itu terdiam sejenak,kemana Aqila yang selalu menggandengnya di tempat ramai seperti ini.karna sekarang gadis itu malah meninggalkannya bersama bagas dan berjalan seorang diri
"mas gandeng qila terus yaa,qila takut hilang kalo di tempat kaya gini."ucapan yang selalu aqila bilang pada rey
"tuan ayo,nona sudah di depan sepertinya kita di tinggalkan"ujar bagas dan langsung di angguki oleh rey
Mereka bertiga langsung menemui tempat dimana orangtua rey berada, ternyata benar mereka sudah berada disana.namun aqila terdiam sejenak karena di samping mertuanya ada seorang pria tampan yang bahkan jika di bandingkan dengan rey ketampanannya jauh berbeda, karna rey memang blasteran Indonesia dan lelaki itu sepertinya blasteran luar.mungkin rey memang tampan sekali di dalam negerinya namun ternyata ada yang lebih tampan dari rey Jika di bandingkan dengan lelaki itu.
"aqila sayang momy kangen sama kamu."ucap sabrina langsung berhambur memeluk aqila dengan erat
"qila juga kangen sama momy"ucap gadis itu tidak kalah erat memeluk mertuanya
"nak dady kangen sekali padamu."ucap maxime ikut memeluk menantunya dengan erat
Setelah keduanya melepaskan pelukannya karena orangtuanya pun ingin memeluk rey Aqila Langsung terpaku melihat pria di depannya,bukan merasa jatuh cinta pada pandangan pertama namun mengapa dirinya baru pertama kali melihat pria itu.siapakah dia?
"Who are you?"tanya aqila menggunakan bahasa inggris takutnya pria itu tidak mengerti jika di ajak berbahasa Indonesia
"gak perlu pake bahasa inggris sayang,dia memang berada di Indonesia sejak dirinya kecil hanya saja ketika dia keluar sekolah SMA anak nakal ini malah meninggalkan kita dan pergi ke amerika."ucap sabrina dengan refleks memukul pria itu karena masih kesal pada dia
"aduhh sakit tante."ringis pria itu berpura-pura kesakitan
"lebayy kamu!"cibir sabrina
"sudah sudah ayo perkenalkan diri kalian."ucap Maxime
"gue vanno,lo bisa panggil gue sayang."ucap stevanno dengan senyuman nakal
plakkk..
"kamu ini,dia istri kakak kamuu jangan seperti ituu."ujar sabrina dengan memberikan tatapan tajam pada vano
"duhhh tante, namanya juga gatau.vino pikir bukan ini"ujar vano
"tapi kak, bukannya pacar lo kak aurel ya?"celetuk vano dengan wajah tanpa dosa
plakkk...
"kamuu ini hargain dongg kakak ipar kamuu!"ucap sabrina dengan menunjuk aqila
"gapapa momy,qila ngerti kok"ucap aqila
"tante ini mukul vano terus,nanti otot vanno yang kekar ini melemah."ucap vanno dramatis
"kamu ini sudah besar masih saja seperti anak kecil vanno."ucap maxime dengan senyuman kecilnya
"ayo pulang,rey mau bicara sama kalian"ucap rey Langsung membuat maxime berhenti tersenyum
degg..
"apa mas rey mau ngomong soal kak aurel"batin aqila merasakan sakit
"ada apa? sepertinya pembicaraanmu serius."ujar maxime
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!