...........
Hari Senin, pagi pagi sekali aku sudah berangkat ke kantor daerah, mengikuti apel pagi yang membosankan. Selesai apel kembali ke kantor, aku bekerja di kantor kecamatan.
Kembali ke rutinitas kantor yang mana pagi ini tidak terlalu sibuk..
Keadaan kantor yang sepi membuat ku membayangkan tempat tidur, masih ngantuk sekali, bangun jam 4 pagi, mengerjakan semua pekerjaan rumah. Mengurus anak anak yang ke sekolah.
Sedang kan suami ku ? Masih tidur karena pulang jam 2 pagi dalam keadaan mabuk.
Padahal jam baru pukul 10 pagi. Sambil bersandar di kursi kerja, iseng iseng ku buka handphone, aku lumayan aktif di salah satu media sosial.Coba ikut ikutan membuat konten atau apalah istilahnya sekarang, facebook profesional
Ku posting video kedua anak ku yang sedang bermain, setelah itu kembali melihat postingan teman teman facebook.
Ponselku bergetar ada pesan masuk, seseorang mengirim kan pesan " lagi apa kak ?? "
Aku hanya membaca, tak ada niat membalas karena aku berpikir itu cuma orang iseng saja. tombol hapus pean ku tekan.
Kembali melihat melihat postingan di beranda facebook, sambil sesekali bercerita dengan teman kerja, tak ku hiraukan sama sekali pesan tadi.
Waktu terus berjalan sampai jam istirahat. Bersama Dedeh kawan kantor kami menuju warung makan langganan kami berdua.
Sampailah kami di warung, memesan baso dan Sambil menunggu pesanan datang, lagi ada pesan masuk dan dari orang yang sama
kali ini pesan nya membuat ku sedikit terkejut "Kak, balas lah sedikit pesan saya, kakak sombong sekali ya " .
Kening ku berkerut membaca pesannya, ku cek profil nya di facebook, nama facebook Jeff Richard..
Nama yang bagus pikir ku. Melihat lihat foto nya, foto bersama istri dan anak anak.
Rupanya dia sudah berkeluarga juga. Aku berpikir dia bukan orang iseng, sempat ku lihat juga fotonya memakai baju keki PNS.
Ku balas pesan nya "Ya , hallo.. Bagaimana adek ? " Aku memanggilnya adek karena dia memanggil ku kakak juga.
"Lagi apa kak? maaf kalau ganggu kakak ya " balasan si Jeff
"Ohh ni lagi makan sama temen " ku tanggapi pesan nya.
Sebenarnya sedikit malas berbalas balas pesan seperti ini di messenger.
Sebelum dia membalas lagi, cepat cepat ku kirim pesan balasan "Adek maaf ya, saya lagi buru buru mau rapat di kantor, sudah dulu ya dek " dan tanpa menunggu balasan nya ku matikan paket data.
Dedeh tiba tiba bertanya, "Siapa Jess? dari tadi saya lihat bibir mu tu komat kamit kayak orang baca mantra saja "
"Dapat penggemar baru Deh, cowok ganteng, badan bagus sekali, tinggi juga " Jawab ku sambil bercanda dan sengaja aku lebih lebihkan cerita ke Dedeh, padahal tak ku perhatikan sampai mendetail fotonya tadi.
"Penggemar apa? Penggemar di facebook mu itu ? hati hati aja Jes, kadang ada cowok cowok kurang ajar" Dedeh mengingatkan
"Ya Deh, saya lihat lihat juga kok kalau balas pesan, saya juga takut dapat pesan jorok dari orang yang kurang ajar " Kata ku.mengingat kami berdua pernah dapat kiriman gambar jorok.
Sebelum pulang ke kantor tak lupa ku videokan tempat kami makan, lalu sampai kantor ku posting di media sosial ku..
Karena kantor nya memang lagi sepi aktivitas, aku sibuk kan diri di dunia Maya saja, balas balas komentar sampai lah si Jeff juga berkomentar
"Semangat ngonten ya kak dan salam kenal" Kami berbalas komentar
"Makasih dek udah mampir di reels saya ya, salam kenal juga "
Lalu beberapa menit kemudian, aku upload foto dan bagikan ke cerita.
Tak lama setelah itu, ada pesan masuk dari Jeff " kak, cantik sekali.. saya suka lihat foto kakak, kakak cantik dan bibir kakak bagus" Mata ku melotot sempurna membaca pesan dari nya
"Ni orang gila apa?" Batin ku
"Cantik, masa sih ? Ini cantik karena kamera dek, aslinya tu jelek dan kalau bibir, bibir saya memble, nggak bagus sama sekali "
"Bagi saya kakak tu cantik, saya suka lihat foto kakak " balas Jeff
"Makasih ya adek pujian nya, saya nggak cantik cantik amat kok, saya jelek...udah tua tua " ku balas pesan nya dengan merendah.
Ku lihat Jeff sedang mengetik, aku menunggu pesan nya " kakak belum kelihatan tua, usia aja yang tua tapi kakak masih kelihatan muda dan cantik"
"Ya makasih dek " Ku balas pesan nya
"Jess pulang yuk, semua orang sudah pulang,kamu mau nginap di sini?"
"Ya Deh...Duluan aja, saya beresin ini dulu " Menunjuk meja kerja
Sebelum pulang, aku mengirimkan pesan pada Jeff " adek ,saya pulang dulu ya..."
Tak berapa lama Jeff membalas pesan ku "Oh oke kak, hati hati di jalan ya "
"Makasih dek " balasku, sebelum pulang ku hapus pesan pesan dari Jeff.
Entah kenapa aku lakukan itu, dan aku mulai memikirkan tentang Jeff, kata kata Jeff.
"Ah tidak, cuman pujian kayak begitu aja kenapa jadi pikiran " kata ku dalam hati
Sampai di rumah, menarik nafas dalam-dalam.. Kembali di hadapkan dengan rumah yang berantakan.
Tidak sempat membuka baju kerja langsung membersihkan rumah dan menyiapkan makan siang kedua anak ku, kebiasaan mereka berdua selalu menunggu aku di jam pulang kerja baru merek makan siang.
"Jess, minta uang mau beli minuman dingin. Kepala saya pusing" Kata Alvin suami ku
"Lihat di tas kerja saya, ambil aja Vin " Jwabku
Alvin berbalik dan membuka tas kerja ku, " kenapa ATM nya yang kamu ambil? Alvin.....saya nggak mau bertengkar, saya capek pulang kerja. Saya mau ngurus mereka berdua, jangan membuat masalah di depan anak anak Vin. Kemarin uang yang saya kasih kemana ? "
Di simpan nya ATM ku "Saya rugi Jess...stres..!! nggak pegang uang sekarang, saya ambil uang 50.000 ya mau beli rokok "
Tak ada jawaban dari ku, malas berdebat dengan nya.
Bagi Alvin uang 500.000 itu tak ada artinya, kalau hilang atau rugi saat bermain judi, itu hal biasa.
Selesai anak anak makan, aku ganti baju kerja melanjutkan kerja merapikan rumah dan menyiapkan makan malam
Pukul 17.30 aku mandi, anak anak juga sudah ku mandikan, sekarang.mereka berdua sedang bermain di rumah tante ku.
Selesai mandi dan berdandan sedikit, aku duduk depan tv sambil membuka dan melihat lihat media sosial. Mengupload foto, video, berbalas komentar.
Satu pesan masuk dan aku yakin pesan itu dari Jeff, karena hanya dia yang intens mengirimkan pesan, belum ada larangan dariku karena pesan pesan nya masih wajar saja.
"Mat sore kak, lagi apa ni? "
"Lagi duduk duduk aja dek, baru selesai beres beres rumah" balasku
"Wahh pasti udah mandi kak ya ( dengan emoji senyum) "
"Loh kok tau saya udah mandi dek ? "
"Tebak tebak aja kak .. Hahaha"
"Kirain punya indera penglihatan jarak jauh dek " ku coba bercanda dengan membalas pesannya
"Hahahaha.... Nggak lah kak, oh ya kak Kalau balas pesan kayak gini, suaminya nggak marah kah ? "
Aku sedikit kaget, aku menolehkan wajah ku melihat di mana suami ku tapi tak ada, aku bernafas lega, Walau bagaimanapun dia suami ku, dia pasti akan marah jika dia melihat hal seperti ini
"Ya nggak apa apa, kan cuma balas pesan saja..ngak ngapa ngapain kan ? " jawabku sedikit menutupi yang sebenarnya.
Alvin memiliki sifat cemburu yang berlebihan sekali, siapa saja akan di curigai..segala gerak gerik ku di perhatikan.
"Aman berarti kak ya, saya takut saja suami kakak marah. Saya nggak enak hatilah kak" balas Jeff
"Nggak apa apa dek "
"Kak... kalau saya minta nomor WhatsApp boleh nggak kak ? biar lebih nyaman ngobrol nya "
Jujur aku tidak berani memberikan nomor handphone ke siapapun selain hubungannya sama pekerjaan..
"Adek, maaf ya saya nggak berani kasih nomor saya sama siapa saja kecuali berhubungan sama pekerjaan, maaf dek "
Dia hanya membalas dengan mengirimkan gambar jempol
Kupikir setelahnya dia pasti berhenti mengirim pesan, tapi tak lama kemudian kembali ada pesan masuk darinya, sebuah foto.
Agak sedikit was was, takut gambar jorok.
"Saya suka melihat foto kakak yang ini, entah kenapa disini saya suka semua yang ada di kakak... "
Aku tersenyum membaca pesannya, Entah apa aku harus merasa senang atau bagaimana..Yang pasti dia selalu membuat ku diam diam tersenyum.
"Kenapa senyum senyum sendiri Jess? aneh sekali kamu, berbalas pesan dengan siapa ?"
Deg..
Hampir saja ponsel yang ku pegang ini jatuh kaget mendengar dengar suara Alvin yang tiba-tiba muncul di depanku di tatapnya mataku dan aku berusaha menunjukkan raut wajah yang biasa saja. Kebiasaan nya jika mencurigai ku, Alvin akan menatap ku lama.
"Lagi balas pesan sama Silfa, ini dia cerita lagi dekat sama duda, mangkanya saya ganggu dia sayang "
"Dekat sama duda? Masa ? Laki -laki dari kota mana ?." Untung nya ketika aku sedang berbalas pesan dengan Jeff, Silfa pun sedang mengirim kan pesan.Sedang menceritakan kalau ada duren yang mengajaknya menikah
"Masih satu daratan, dari kabupaten tetangga juga " jawab ku
"Hhmmm... Suruh lah si Silfa cepat cepat Nikah Jess, umur dah makin tua. Kapan mau punya anak" Jawan Alvin dengan nada suara yang datar.
Kening ku berkerut mendengar nada suara Alvin "Terserah dia lah, Silfa saja santai dengan hidup nya "
Sambil berlalu Alvin menjawab " Iya juga ya, kan dia yang mau kawin "
Aneh, malah dia yang kepikiran si Silfa bisa punya anak apa tidak.
Sekali lagi aku menarik nafas lega dan aku lanjut membalas pesan dari Jeff
"Foto ini jelek,.apa bagusnya dari foto ini dek ?" balasku
Tak lama dia pun balas pesan ku "aku suka saja kak, aku sudah lama memperhatikan kakak, sering melihat foto foto kakak juga "
"Oh ya ?? Masa begitu dek ?? saya panggil Jeff aja ya..."
"Ya kak, panggil sayang juga nggak apa apa kak ( dengan emoji tertawa ), bercanda kak ya "
"Nggak apa apa Jeff, kamu kerja di mana Jeff "
"Saya di kantor kecamatan kak " balas nya
"Wahhh sama dong, saya juga di kecamatan..kepala seksi apa"
"Kepala seksi pemerintahan kak, terus kakak kepala seksi apa?"
"Saya kepala seksi pemerintahan juga Jeff "
Saking asyiknya berbalas pesan, tak terasa hari sudah gelap.
"Jeff, sudah dulu ya...saya mau urus anak anak dulu"
"Oh baik kak, sampai besok kak ya.. Ehh besok boleh kan saya chat kakak lagi "
"Boleh Jeff " Kataku dan ku matikan paket data tanpa menunggu balasan pesan dari nya , pesan pesannya tak lupa ku bersihkan.
Di rumah kami berdua, aku dan Alvin tidak menggunakan kode sandi di ponsel kami masing-masing jadi bebas di buka siapan saja.
Pukul 19.00 kedua anakku sudah selesai makan, kami duduk sebentar di ruang tengah. Sambil menunggu anak anak tidur, ponselku sedang di cash.
Tak lama anak anak minta di tidurkan, aku antar anak anak ke kamar.
Setengah jam kemudian, Ku dengar suara Alvin ku berteriak dari ruang tengah
"Jess... siapa ni yang kirim pesan ke kamu pake bilang baik kakak cantik, pesan apa yang kamu kirim mangkanya ni balas kayak gini?" Tanya Alvin sambil teriak.
Deg
apalagi ini ????
Aku tegang, Kaget....
Ya Tuhan aku harus gimana ?...
Bersambung
Setting : Maaf, saat percakapan Jeff dan Jessy, Alvin saya menggunakan kata saya dan kamu sesuai cara kami bicara di tempat saya.
kalau nama tempat tidak saya jelaskan ya, karena alur cerita ini saya dengar dari curhatan seorang teman
terimakasih banyak atas perhatian nya 🫰🫰
.........…......
Deg
Aku tegang, kaget....
Ya Tuhan apa lagi ini...!
"Jess... Jawab!!! siapa yang kirim pesan sama kamu, pake bilang kakak cantik" Suara teriakan Alvin begitu keras membuat anak ke 2 ku kaget.
"Pelan kan suara kamu Vin, anak anak kaget "
"Ya sudah, cepat kamu ke ruang tengah, saya butuh penjelasan " jawab Alvin dengan raut wajah yang marah
Aku bangun dan langsung menuju ke ruang tengah, aku berusaha menetralkan ritme jantungku.
Gugup ..??
Pasti, terlalu gugup
"Pesan apa emang ya Vin? "
"Baca sendiri, siapa itu Jeff Richard? " jawab Alvin menyerah kan ponsel ku
Ku buka pesan yang jadi sumber masalah malam ini.. Kening ku berkerut dan menatap kesal kearah Alvin.
"Kamu kan bisa lihat dulu Vin sebelum teriak teriak, saya membalas pesannya di messenger kan ? dan kamu juga tau kalau saya juga sering upload foto, video. itu juga orang yang sering bikin konten konten juga kayak saya "Kata ku menjelaskan
Dia menatap ku curiga, Alvin mengambil ponsel di tangan ku,lalu membuka entah apa yang di carinya..
Huft...
"Kamu nggak percaya Vin? aneh saja, kamu curiga berlebihan.. ponsel aja nggak ada sandi nya" Aku mulai berani bicara
"Ya wajar kan saya curiga, caranya membalas kayak gitu " Ujar nya
"Vin...biasanya, yang curigaan berlebihan kayak kamu gini,.itu pelaku utama loh sayang" Jawabku santai
"Ya udah nanti saya hapus aplikasi messenger ini. Nggak usah curiga berlebihan kayak gitu, kalau sudah di hapus nggak ada lagi kan mengirimkan pesan?" Lanjut ku beri Padahal di hapus pun aplikasi itu, tetap saja siapa saja bisa berkirim pesan. Mungkin karena emosi Alvin tidak mendengarkan dengan baik Kata kataku.
Lama kami diam dengan kesibukan masing-masing, sibuk berselancar di dunia Maya.
Tiba tiba Alvin bicara " Jess.... minta uang 150 .000 ya, saya mau keluar sama teman"
" Vin... Uang dari mana lagi, sisa uang dalam dompet ya cuman 150.000 kalau kamu minta lagi, saya ke kantor pake apa Alvin? " Dengan sedkit teriak ku jawab
"Aahhh kamu ini, ya sudah Kasih 50.000 aja..... saya mau jalan sama teman dulu " kata Alvin
Aku bangun mengambil tas kerja ku
Ku buka dengan kasar dan memberikan uang 50.000 yang di minta nya.
Setelah dia menerima uang itu, lalu berlalu begitu saja, tak lama kemudian suara motornya terdengar.
Kembali masuk dalam kamar,tidur bersama kedua anak ku, ku tatap wajah mereka berdua, Mereka kekuatan ku....
Ak membuka aplikasi messenger, harus berani jelaskan pada Jeff agar tidak bebas mengirimkan pesan padaku
"Mat malam Jeff " send......
Tak lama kemudian, ku lihat dia sedang mengetik " Malam juga kak, lagi apa kak ? Belum tidur?" balas nya
"Belum Jeff, hhmm Jeff boleh ngomong nggak.Saya harap kamu jangan marah ya "
"Nggak lah kak, oh baik lah kak.. suaminya tau ya kak kalau lagi balas chat saya "
"Bukan tau saja tapi, sampai marah karena dia melihat pesan kamu tadi "
"Aduh maaf Kak ya, saya nggak sengaja, maaf kak "
"Ya Jeff.. Kalau bisa, kalau saya atau kamu sudah di rumah jangan berbalas pesan lagi ya" Aku coba memberi nya solusi
" Iy kak.. " balas nya
"Saya ngak mau bertengkar di rumah, mbak di curigai kayak tadi. Kasihan anak anak saya, saya juga ngak suka di tuduh tuduh " Lanjut ku lagi
"Ya kak , maaf sekali lagi ya...."
"kak, Gini aja ,saya minta nomor WhatsApp kakak saja, kita chat nya di situ saja kak "
Aku bingung, harus kasih atau tidak tapi mengingat tadi aku sudah bilang ke Alvin akan menghapus aplikasi messenger ini , jadi juga nomor ku kasih ke Jeff " Baik lah Jeff"
Nomor sudah aku kirim
"Makasih kak" balas nya
Sebenarnya aku tau aku tidak harus memberikan nomor ponsel ku ke pria lain... Tapi hanya dengan cara seperti ini agar Jeff atau siapapun lawan jenis, tidak lagi mengirim pesan di messenger.
"Besok saja kita lanjut lagi ya Jeff, saya sudah ngantuk, besok kan kantor "
"Baik kak, saya tunggu besok kak ya, mat malam ,mat bobok Kak "
*****
Pagi hari nya, rutinitas seperti biasa. Selesai mengerjakan pekerjaan rumah bersiap siap ke kantor dan akhirnya sampai lah ku di kantor
"Pagi Deh... Tumben pagi banget ke kantor nya" Sapa ku pada teman kantor ku.
"Lagi semangat aja saya," Jawab Dedeh
Sedikit cerita pertemanan aku Dedeh dan Silfa kami ber empat bersahabat, aku dan Dedeh satu kantor sedang kan Silfa kantor dinas Koperasi. Masih ada teman satu lagi, Namanya Diana dia di bagian protokol, jarang kumpul karena kesibukan nya. Hanya Silfa yang masih melajang hingga kini
Hari ini aku lumayan sibuk, banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan. Kesibukan membuat lupa dengan handphoneku, jam 12 tepat jam makan aku berniat keluar sebelum membeli makan siang ku
"Dedeh,aku ke warung sebentar ya.. mau titip nggak?"
"Aku titip sama kayak yang kamu beli aja Jess " Jawab Dedeh
"Oh ok deh "
Ku hidup kan roda dua ku dan langsung ke warung, sambil memutar pesanan aku menghidupkan paket data dan setelah nya bunyi notif dari pesan.
Ku buka messenger di handphone dan seseorang yang dari kemarin menjadi teman chat ku mengirimkan aku pesan
"Mat pagi kak .."
"Kak lagi apa, kok chat saya ngak di balas?"
Tak ku balas lagi karena itu pesan dari pagi
"Kak marah ya sama saya ? Saya minta maaf kak "
"Kak balas pesan saya, saya ngak tenang kak.. "
"Kakak..."
Ahh kenapa aku tiba-tiba merasa aku harus memberikan waktu berbalas pesan dengan nya, kumainkan jariku mengetik kan balasan
"Ya Jeff selamat siang, sorry baru balas lagi banyak kerjaan hari ini, apa kabar?" basa basi aku bertanya padanya
"Kabar baik kak, kak saya sampai ketakutan pesan saya ngak kakak balas" Ucapnya
"Ketakutan? Kenapa sampai ketakutan?" Tanya ku
"Kak, boleh saya jujur"
"Boleh " ku balas pesan nya
"Saya sudah lama menyukai semua tentang mu kak, kakak percaya atau tidak itu kenyataan.Kak saya suka kamu " Kalimat yang membuat diam, tak tahu harus memberinya jawaban apa.
Aku diam, hanya ku pandangi pesan dari nya hingga pemilik warung memberikan pesanan ku. Kembali ke kantor, aku tetap diam. Entahlah....
Bunyi pesa masuk, ku buka pesan dan lagi lagi kata katanya membuat ku merasa aneh
"Saya jatuh cinta sama kakak" Aku menatap pesan itu dengan kening berkerut..
"Secepat itu ?" balasan terkirim.
Aku kaget kenapa balas seperti itu
"Astagaaa kok balas kayak gitu" ucapku dalam hati, dan aku terlambat menghapus pesan. Dia sudah membaca.
Tulisan sedang mengetik di layar ponsel, aku cemas jawaban apa yang dia berikan
"Sudah lama sekali kak, saya ikuti kakak di Facebook. Memperhatikan kakak, Kakak nggak terima pertemanan saya. Sampai saya nekat mengirimkan pesan" jawab Jeff
"Kak, saya tau ini salah.. Menyukai kakak saja itu sudah salah. Apalagi saya jatuh cinta sama kakak ,tapi saya harus omong semua ke kakak " lanjut Jeff
Aku masih diam, harus balas apa..
"Ya Jeff memang nggak salah suka sama seseorang asalkan sama orang yang tepat, lah kita ini sudah punya pasangan loh Jeff, di sini kita hanya berbalas pesan , nyambung ngomong nya. ini hanya sebatas di handphone saja ya Jeff, nggak harus suka sukaan kan? " aku rasa ini jawaban yang tepat
"Kalau begitu, izin kan saya menyukai kakak ya.biar kayak gini aja kak "
"Jeff... Ini salah, istri anak kamu bagaimana ? " Aku masih tak percaya, karena buat ku ini kayak bohong saja.
Dan aku mulai memikirkan untuk tidak membalas pesan pesan nya lagi
"Jeff, saya harap kamu pikirkan baik baik keluarga mu, saya ngak mau kayak perusak rumah tangga mu " Entah aku merasa menjadi orang yang sudah merampas milik orang dengan menanggapi pesan nya.
"Baiklah kak, saya minta maaf sudah lancang" balas nya
Yah ini bagi ku ini lebih baik, aku tidak mau terpengaruh dengan kata kata Jeff. Tak ku balas pesan nya, aku abaikan
Aku kembali ke rutinitas kantor, menyelesaikan pekerjaan karena jam sudah mendekati jam pulang, Tapi kenapa aku terus memikirkan kata kata Jeff? Ada apa dengan ku ?
Aku berharap kesibukan ini membuat aku lupa dengan kata-kata Jeff, aku berharap tidak lagi terpengaruh dengannya dan tak ingin berinteraksi dengan nya.
Tak berapa lama Dedeh mengajak ku pulang "Yuk Jess, pulang..! "
Beberapa hari aku diam, berusaha melupakan semua kata kata Jeff padaku, kebetulan paket data ku habis jadi aku mengalihkan pikiran ku pada pekerjaan dan anak anak ku.
Mungkin bagi orang lain, aku berlebihan dengan hal seperti ini, tinggal diamkan, abaikan, selesai..
Tapi tidak dengan ku, ini terus terbawa dalam pikiran karena ini pertama kalinya, hati ini bergetar ketika seseorang mengatakan suka, cinta.
Aku layaknya ABG baru kenal pria, ada debar debar tapi aku sadar aku sudah menikah, memiliki 2 orang anak. Ini tetap salah...
Hari ini, awal bulan Oktober, ada urusan keluarga di kampung suami ku. Untuk menelpon ibu mertua ku, aku mengisi pulsa paket.
Sekali lagi, begitu ku hidup kan paket data. Pesan dari Jeff masuk
"Kak, jangan menghindari saya seperti ini" pesan dari nya
"Saya hanya ingin melihat kakak, sungguh kak " kata Jeff
Ya Tuhan,aku harus apa? "Jeff, saya nggak menghindar, saya hanya ingin menjaga keadaan rumah tangga kita masing masing Jeff"
"Kak, saya tau Kakak nggak suka sama saya...saya mohon kakak jangan diam kan saya seperti ini "
Akhirnya dengan segala macam cara, menghindari Jeff, aku tetap menanggapi pesan dari Jeff. Seiring berjalannya waktu aku malah terjebak pada perasaan yang mulai tak menentu.
Aku mulai terbiasa dengan pesan pesan dari Jeff, Hingga satu hari pertengkaran dalam rumah antar aku dan Alvin, dia memaksa aku harus melayani nya, sungguh aku tidak suka dengan aroma minuman keras. Aku menolak hingga pertengkaran terjadi
Dan seperti sudah menjadi kebiasaan tempat aku curahkan keluh kesah ku hanya pada Jeff, Ya kami sudah bertukar nomor telepon. Dan sekarang Aku menelepon Jeff saat suamiku pergi entah kemana.
"Hei kak, kenapa? Kok murung kayak gitu mukanya"
Sambil tersenyum aku menjawab "Lagi malas aja "
"Kakak punya masalah ? Bertengkar ya? "
"Hmm ya, suami mabuk menuntut ini itu.. Saya malas jeff, pengen jauh dari rumah " Aku mulai mengeluh
"Ayo kak, mau kemana saya temani ya " kata Jeff
" Hahaha nggak segampang itulah Jeff "
"Telponan sama siapa kamu ha ?" Tiba tiba-tiba suara Alvin menggelegar di ruang tengah, aku matikan panggilan
"Telpon Dedeh " jawab ku
"saya perhatikan kamu itu sibuk sekali dengan ponsel kamu akhir akhir ini "
"Kalau kamu mabuk jangan balik ke rumah Alvin kasihan anak anak melihat kamu dalam keadaan kayak gini. Jadi stop kamu banyak omong " malas rasanya ladeni orang tidak waras seperti suami ku ini...
Aku berlalu melewati Alvin yang bicara tidak jelas, ingin pergi saja rasanya pergi dari rumah ini.
Sambil berbaring, aku membalas pesan dari Jeff " Sayang boleh ngak besok saya mampir ke tempat kerja mu "
"Apa.. !"
Deg
Deg
Deg
Bersambung
Maaf ya, Kata dan kalimat nya belum bagus.. Masih dalam tahap belajar ☺️
Terimakasih 🫰🫰
Pov Jeff
Pandangan ku tak lepas dari foto seseorang yang ku kenal,profil nya lewat di beranda ku, dia cantik, semakin dewasa yang membuat ku terus ingin menatap nya.
Jessy Putri, foto wanita cantik dan sepasang anak dalam pelukan nya.
Ada keinginan menjadi kan nya teman di media sosial tapi aku ragu, entah kenapa aku merasa dia tidak akan mudah menerima siapa saja yang mengajak berteman.
Dia memiliki wajah yang enak di pandang menurut ku, tak pernah berubah, mata nya indah dan yang sangat ku sukai dari awal melihat nya adalah bibirnya, tebal tapi seksi.
Seperti menjadi kebiasaan, seperti candu bagi ku, setiap kali membuka media sosial hal pertama yang ku lakukan adalah melihat profil nya.
Tidak terasa sudah sebulan lebih aku memperhatikan dia lewat media sosial nya.
Dan hari ini aku beranikan diri mencoba mengajak berteman di facebook.
Sehari, dua hari.. Seminggu, dua minggu bahkan sampai 6 bulan dia tidak menerima pertemanan ku. Tebakan ku betul, dia tidak akan semudah itu menerima pertemanan.
Hari ini aku tidak ke kantor, iseng iseng aku mencoba mengirim pesan padanya
"Kak, lagi apa ?" pesan yang ku kirim padanya
Di baca tapi sampai Berjam jam tak balasan sama sekali
Ahh Kenapa aku merasa dia sedikit sombong, Kukirim lagi pesan pada nya "Kak balas sedikit pesan saya, kakak sombong sekali ternyata " Kata ku dengan sedikit merasa jengkel karena di abaikan.
Tiba tiba-tiba saja ku lihat dia sedang mengetik, sungguh... jantung ini berdebar kencang menunggu balasannya, aku gugup
"Ya hallo dek" balasnya
Senang sekali rasanya dapat balasan dari nya
"Kakak lagi apa ,saya mengganggu nggak kak "
"Ngak kok,lagi makan sama teman " balas nya cepat
Semakin bersemangat aku berbalas pesan dengan nya, ingin rasanya ku katakan kalau aku sudah sangat lama menyukainya, mengagumi nya diam diam
Tapi aku takut di anggap kurang ajar, karena aku pun yakin. Sebelum dia membalas pesan mu dia sudah mengecek profil ku.
Aku ingin terus mengajak nya bicara tapi dia sepertinya membatasi diri,ahh tak apalah, dia membalas pesan ku saja aku sudah sangat senang
Sedikit perkenalan dengan nya, menyebut kan nama dan pekerjaan ku
Dia memanggil ku adek, hahaha padahal kami seumuran tapi buat ku itu tidak jadi masalah. Aku suka suka saja dengan panggilan nya.
Hari ini aku berniat lewat tempat kerjanya, sebelum itu aku kembali mengirim kan pesan karena aku tau dia sudah di tempat kerja nya.
Namun lagi dan lagi, aku harus menunggu sampai jam 12 siang, dia membalas pesan ku.
"Aduh maaf ya dek, hari ini saya sibuk sekali. Banyak kerjaan di kantor"
"Ini lagi di warung, lagi beli makan "
Ini hari ke dua aku berbalas pesan dengan nya, aku sudah sangat ingin melihat nya, tanpa menunda waktu aku bawa roda dua ku menuju ke warung tempat dia berada
Dan sesampainya di sana, dia sedang duduk menunggu. Seperti nya sedang berbalas pesan juga.
Aku terus memperhatikan dia dari jauh, sungguh aku kembali tergila gila dengan nya.
Aku seakan tak peduli dia sudah ada yang punya, karena yang aku lihat dia seperti wanita tak bersuami.
Dia tak melihat ku atau dia belum mengenal ku, aku terus memperhatikan semua gerak geriknya.
Aku betul betul jatuh cinta lagi padanya percakapan kami lewat pesan mulai lancar menurut ku.
Sambil menunggu dan melihat nya, aku terus melihat foto-foto nya, entah kenapa aku tak bosan bosan melihat foto-foto nya.
Dari pertama kali melihatnya, aku sudah menyukainya. Kadang ku salahkan waktu,
Atau kadang aku berandai-andai, seandainya aku yang di samping nya. Aku pasti jadi pria yang paling bahagia.
Aku terus mengirimkan pesan, memuji foto foto yang di upload nya, memberi semangat saat dia memposting video reels nya
Aku selalu mencari cara agar terus bisa berkomunikasi dengan nya, entah itu lewat pesan,lewat komentar di facebook nya.
Dan sekarang dia tidak lagi memanggil ku adek, Hahaha aku merasa masih kecil dengan panggilan nya itu. Dia sudah memanggil nama ku
Sedikit demi sedikit aku mulai melihat dia Asyik di ajak bicara. Walaupun balasanya lama, itu tidak masalah, daripada di diam kan.
Dan aku suka menunggu balasanya, terlalu asyik melihat foto nya aku lupa sudah terlalu lama di luar.
Sebelum pulang kantor, ada satu foto nya yang menarik untuk ku, ku screenshot ingin mengirimkan pada nya.
Seperti kataku tadi, aku selalu mencari cara agar bisa bicara dengan nya, termasuk foto yang ku screenshot ini.
Dan ku lihat dia sudah tak lagi di warung itu, aku pun pulang ke tempat kerja.
Waktu terus berjalan, sudah sampai jam pulang." Bro, balik yok...capek saya, ngantuk. Saya duluan ya "
" Ok ,sip " jawab teman kantor ku
Sesampainya di rumah, aku di sambut dua jagoan ku. Kalau istriku, masih di tempat kerjanya dinas malam.
Istri ku seorang perawat di sebuah Rumah Sakit, aku sering di tinggal bersama anak anak di rumah sendiri. Kesepian ?
Apakah ini alasan aku menyukai Jessy ? Tidak, aku tidak merasa kesepian, aku merasa nyaman saat bicara dengan nya.
Ahh Saat ini aku hanya ingin mengatakan tentang Jessy
Berbicara dengan Jessy walaupun hanya lewat pesan, aku merasa nyaman.aku suka.
Hari semakin sore, karena istri tidak di rumah anak anak aku yang mengurus mereka, Dari makan sampai mandi.
Anak anak sudah mandi dan sedang bermain di depan rumah.aku lanjut mengerjakan pekerjaan rumah yang lain.
"Papa, ini foto tante siapa ni?" tiba tiba anak sulung ku bertanya, ponsel sedang di cash.
Ahh aku lupa dengan foto Jessy yang ku screenshot tadi siang.
"Oh itu foto teman kantor papa sayang, Kak ajak adek masuk. Udah mau magrib "
Sambil melihat anak anak belajar, aku kirim pesan pada Jessy.
"Kak boleh minta nomor WhatsApp"
Dan Jessy menolak, ku balas dengan mengirimkan gambar jempol. Tak masalah, mungkin ini juga terlalu cepat aku minta nomor nya
Foto yang ku simpan tadi, ku kirim kan padanya "Kak, saya suka foto yang ini " ku kirim kan pada Jessy dengan sedikit pujian.
Ya aku suka sekali dengan foto Jessy yang sedang berdiri depan kantor menggunakan rok motif, baju putih. Rambut nya yang panjang sebahu.
Di membalas pesan ku dan lagi lagi dengan balasan nya yang merendah, entah kalau wanita lain yang di puji. Udah kembang kempis hidung nya dapat pujian kayak gini.
Aku percaya diri mengatakan, wanita lain pasti kepedean di puji seperti ini. Aku memiliki wajah yang lumayan tampan, tapi kata mama wajah ku mirip papa ,tampan, aku tinggi dan badan tidak gemuk karena rajin olahraga juga.
Dulu ada satu cewek di kantor kelurahan, pernah mengirimkan pesan lewat messenger, bilang suka, tertarik dengan ku.
Satu waktu kami lagi ada urutkegiatan musrembang di kantor si cewek tadi, pas lagi kegiatan dia mengirimkan pesan, aku menoleh melihat nya dia tersenyum dan melambaikan tangan
Lalu ku balas pesan nya " Makasih, kamu juga cantik" sungguh, ini cuma basa basi karena dia memuji mengatakan aku tampan
Lalu balasan nya luar biasa " Iya pak, saya tau saya cantik... Apa Bapak nggak merasa kita cocok?, Bapak tampan dan aku cantik"
Entah, aku bingung balas nya apa? Aku malas melanjutkan kirim kirim pesan kayak gini dengan model cewek seperti ini
"Tidak cocok Bu, karena saya sudah beristri, ibu cocok nya sama pak Agus. Masih bujang Bu, dekati dia saja ya. Makasih " bahkan menanyakan nama saja tidak ku lakukan.
Dengan Jessy, dari banyak pujian yang aku kirimkan semua di tanggapi dengan mengatakan aku tidak cantik, aku udah tua.
Padahal dia cantik, beda nya dia tidak tinggi. Dia memiliki badan yang agak berisi, pinggul nya lebar, jujur aku suka itu,dada yang besar juga, aku pun suka itu.
Aku menyukai Jessy, aku ingin mengenal nya dan entah kenapa hanya dengan memandang wajah nya di foto, ada sesuatu dalam diriku yang bergejolak.
Aku bahkan membayangkan sesuatu yang belum tentu bisa ku lakukan padanya, seperti itu saja aku sudah sangat berhasrat.
Seandainya Jessy tau, kalau dia sering ku pandang dan membayangkan hal hal yang luar biasa, aku yakin dia pasti akan menjauh dari ku..
Tidak, aku tidak ingin merusak hubungan yang dengan susah payah ku dapatkan hanya dengan nafsu ku.
Aku mencintainya, aku yakin dengan perasaan ku padanya...
Aku berharap bisa bertemu dengannya, bicara banyak dengan nya.
***
kembali ke aktivitas kantor. Aku tetap berkirim pesan dengan nya, aku dengan berani nya mengatakan menyukai dan mengakui perasaan ku pada Jessy " saya cinta kamu kak"
"Secepat itu " Balas Jessy
"Sudah lama saya suka kakak , saya tau ini salah tapi saya suka sama kakak, saya cinta sama kakak "
Ku katakan semua yang ku rasakan padanya, entah lah aku seperti merasa kalau aku diamkan dia beberapa hari saja, dia akan cuek pada ku.
Dan aku tidak mau Sampai seperti itu tapi balasan nya membuat ku sedikit bimbang
"Ini salah Jeff, kita sudah punya pasangan loh.. Istri anak kamu gimana ? " tak ku tanggapi balasannya.
Tapi dengan banyak cara aku mengatakan menyukai nya, dan bahkan minta hubungan hanya sebatas chat, berkirim pesan saja aku sudah senang.
Jessy belum menanggapi perasaanku tapi dia sudah tidak seperti awal berkirim pesan, dia mulai lancar dan cepat berbalas pesan dengan ku.
Aku dan Jessy mulai melakukan chat lewat WhatsApp, kadang melakukan panggilan telepon kalau kami sama sama di kantor atau rumah sepi.
Suatu hari ada panggilan video masuk dari nya, dari suara dan wajahnya dia seperti sedang ada masalah, aku pun bercanda memanggilnya sayang dan akan siap di ajak ke manapun
Kami baru saja melakukan panggilan video, tiba tiba aku mendengar suara suami nya berteriak bertanya " Kamu telponan sama siapa Jess "
Bip
Layar handphone gelap, Jessy mematikan panggilan, aku terdiam memandang ponsel ku..
Huft
Inilah resikonya menyukai milik orang lain, harus rela kayak gini...
Bersambung
Akhirnyaaaa.... episode 3 selesai juga.
semoga suka dengan cerita nya, maaf sekali lagi kalo kata kata atau kalimat nya tidak bagus ya ☺️, maklum pemula, Masih dalam tahap belajar
Terimakasih banyak 🫰🫰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!