Bismillah
...Presents a fantasy world story by...
...Hamtaro Dasha...
...RAIDEN...
...(Fantasi, Petualangan, Action, Supernova)...
...©2020 Hamtaro Dasha...
...All rights reserverd...
...Publikasi : Mangatoon/Noveltoon...
...Episode : 1 - On going...
.
.
Sebelum lanjut, Dasha akan perkenalkan karakter dalam novel ini. Gambar bukan milik 'Penulis'. Kalian bisa mengimajinasikan setiap karakter novel sesuai selera saja.^^
...KARAKTER UTAMA...
Raiden
Pemuda berusia 19 Tahun dengan karakter arogansi, penuh percaya diri, namun sangat peduli pada teman-temannya. Dia sebenarnya orang yang bersahabat, ramah, dan mudah diajak bicara. Hanya saja Raiden merupakan anak berandalan dan gemar berkelahi.
...KARAKTER PENDUKUNG...
Yun
Pemuda wibu berambut gimbal berusia 18 Tahun. Seseorang yang gemar berpenampilan seperti pesulap. Manusia unik yang dapat menjadi tampan setelah mandi.
Lilulu
Gadis berusia 21 Tahun, namun mempunyai bentuk tubuh yang mirip anak usia sekitar 13 atau 14 Tahun. Gemar melakukan cosplay dan merupakan orang yang sangat perhitungan.
Hide
Tuan muda sebuah keluarga kaya. Memiliki sifat yang sebenarnya baik dan setia kawan. Hanya saja paling anti bila dibanding-bandingkan oleh apa pun itu dan juga kadang sangat mudah tersinggung.
Masih banyak karakter lain dan satu karakter istimewa (′~`● hmm). Tetapi itu akan diperkenalkan sepanjang cerita ini berjalan. Yang bisa Dasha sampailan, 'Bijaklah dalam membaca dan memilih bacaan. Ambil pelajaran berharga dalam karya ini (jika ada), dan buang jauh-jauh hal negatif lainnya.'
Terima kasih sudah mampir dan semangat menyaksikan^^
*
*
*
*
*
*
Elvort Garden merupakan dunia virtual yang sebenarnya ditujukan untuk manusia yang dianggap 'sampah' oleh masyarakat.
Namun, HD Corporation lebih memperhalus namanya dengan menyebut Elvort Garden sebagai 'Dunia Impian Yang Sempurna'.
Tujuan dari HD Corporation adalah mewujudkan sebuah dunia nyata yang ideal dan modern.
Orang-orang seperti pemabuk berat namun pengangguran, koruptor, para psikopat, hikikomori, dan orang-orang yang tidak memiliki keinginan hidup lagi merupakan 'sampah masyarakat' yang akan mengganggu tercapainya Dunia Ideal dan Modern yang diimpikan.
Meski dianggap 'sampah', tetapi mereka tetaplah manusia dan layak diberi kesempatan. HD Corporation membuat Elvort Garden untuk tujuan itu.
Di dunia virtual reality inilah, orang-orang yang dianggap sampah memulai hidup mereka. Tentu dengan kesenangan yang pastinya tidak akan pernah mereka dapatkan di Dunia Nyata.
Elvort Garden bak Dunia Kedua. Rutinitas harian seperti sekolah, berdagang, berternak, tidur, makan, dan hal pribadi lainnya adalah nyata.
Yang membedakan tentu kekuatan di luar nalar manusia. Orang-orang yang dapat terbang bagai burung, melesat secepat kilat, menghilang tiba-tiba, serta kekuatan aneh lainnya sudah menjadi pemandangan biasa di Dunia ini.
Walau ditujukan untuk para 'sampah', namun Elvort Garden jelas menarik perhatian manusia yang mendengar namanya, mereka jadi ingin memainkan game ini.
Masalahnya, sudah lima tahun Elvort Garden diluncurkan, tetapi belum ada seorang pun dari dunia game itu yang kembali ke Dunia Nyata.
Padahal, misi di dalam game ini hanya satu. Mengalahkan Big Bos berwujud naga dan mengajukan apapun keinginanmu.
Salah seorang dari HD Corporation pernah diwawancarai tentang kesulitan dari misi di dalam Elvort Garden, namun dia mengatakan game tersebut merupakan Dunia Fantasi Impian.
".. Kekuatan dibutuhkan untuk mengalahkan Sang Naga, mereka dapat membentuk tim dan bekerja sama menyelesaikan misi ini.."
Tidak ada level yang dapat dilihat di atas kepala pemain atau di atas kepala naga. Satu-satunya yang harus diketahui adalah, Big Bos merupakan yang terkuat di Elvort Garden namun tidak mutlak.
".. Beberapa pemain sebenarnya sudah pernah mengalahkan Big Bos dan mengajukan keinginan mereka, tapi tidak ada seorang pun yang meminta dikembalikan ke Dunia Nyata. Yang mereka minta adalah wilayah, jabatan, dan kekuatan.."
Kehidupan para pemain di Elvort Garden tidak pernah disiarkan pada stasiun televisi manapun. Sehingga apa yang terjadi di dalamnya tidak diketahui oleh manusia sebelum mereka mencoba memainkan game tersebut.
Namun seperti yang tertera pada buku panduan Elvort Garden, bahwa saat mulai Log In seseorang tidak dapat kembali lagi ke dunia nyata kecuali berhasil mengalahkan Big Bos dan mengajukan keinginan untuk pulang, atau yang terburuk.. Mati.
".. Game ini tidak diperuntukkan bagi orang yang penakut. Karena di dalam Elvort Garden.. Nyawa seorang pemain hanya satu."
Pria yang nampak berusia 42 tahun dengan tubuh tegap dan penuh wibawa ini merupakan salah satu dari pencetus terciptanya Elvort Garden asal Indonesia.
Pria dengan bekas sayatan pada pelipis sebelah kanannya ini merupakan seorang pelatih bela diri yang menggunakan pedang sebagai senjata di masa lalu.
Di usianya sekarang dia memutuskan untuk menghabiskan banyak waktu bersama keluarganya sambil memantau perkembangan Elvort Garden dan respon masyarakat terhadap Game ini.
Perlu diketahui, Elvort Garden tidak bisa dibeli sembarangan. Siapapun yang ingin memainkannya harus menandatangani sebuah surat pernyataan dan disetujui oleh keluarga si pemakai.
".. Para pemain di Elvort Garden sebenarnya diberi keleluasaan untuk berkomunikasi dengan keluarganya yang ada di Dunia Nyata. Tetapi hal itu adalah privasi sehingga tidak dapat dipublikasikan,"
Untuk harga dari satu paket perlengkapan game ini sebenarnya tidak terlalu mahal. Namun memilikinya harus melalui beberapa prosedur terlebih dahulu.
Setelah menyaksikan wawancara salah satu anggota dari HD Corporation yang disiarkan di televisi, seorang perempuan mulai memasang V-Gear yang mirip dengan helm di kepalanya.
Kamar perempuan yang berusia 25 Tahun ini seperti baru saja diterpa badai topan, sangat berantakan dengan berbagai bungkusan makanan, pakaian tergeletak di mana-mana, serta cermin rias yang pecah.
Tatapan mata perempuan ini seperti tidak ingin hidup lagi. Beberapa hari yang lalu, kedua orang tuanya mengalami kecelakaan pesawat.
Kesedihannya semakin menjadi saat tunangannya memutuskan hubungan secara sepihak dan menikah dengan wanita lain, yang ternyata sahabatnya sendiri.
Terjatuh dan ditimpa tangga, itulah yang perempuan ini rasakan. Perusahaan tempatnya bekerja bangkrut dan dia sendiri harus kehilangan pekerjaannya. Semua nasib sial tersebut dialaminya dalam waktu yang singkat.
Mencoba bunuh diri? Tidak, dia jelas takut melakukannya. Namun hidupnya ini sudah berada di dalam kegelapan.
Klik
Sebuah layar biru pudar mulai muncul di depannya saat perempuan ini menekan tombol On pada V-Gear yang dipakainya.
[Selamat Datang. Anda Belum Termasuk Log In. Kami Akan Menjelaskan Beberapa Hal Mengenai Elvort Garden.
Saat Anda Log In, Anda Hanya Bisa Keluar Ketika Berhasil Mengalahkan Big Bos atau Mati.
Keahlian Dan Bakat Anda Di Dunia Ini Tidak Akan Menghilang.
Tidak Ada Bar Status Yang Akan Nampak, Anda Harus Mencari Skill Dan Job Anda Sendiri. Sistem Tidak Akan Membantu Anda.
Dunia Elvort Garden Sangat Berbahaya. Mohon Untuk Mempertimbangkan Kembali Sebelum Anda Memberi Keputusan.
Apakah Anda Ingin Tetap Melanjutkan?]
Perempuan berusia 25 Tahun dengan rambut cokelat gelap sepunggung tersebut terdiam selama beberapa detik sebelum akhirnya berkata, "Ya".
[Harap Jawab Pertanyaan Berikut Ini Sebelum Kami Menteleport Anda.
'Apa Alasan Anda Memainkan Game Ini?']
Jeda selama beberapa detik lagi, ingatan pahit yang dia rasakan kembali membayanginya. Jika dipikirkan, kehidupannya tidak pernah benar-benar berjalan baik.
".. Aku.. Ingin hidup bahagia..
Dunia ini.. Sangat menyakitkan.."
[Hidup Terkadang Memang Sulit. Namun Anda Memilih Elvort Garden Sebagai Pelarian Adalah Hal Yang Baik Daripada Menyakiti Diri Sendiri.
Terima Kasih Atas Jawabannya, Semoga Anda Menemukan Kebahagiaan Di Dunia Elvort Garden.
Anda Akan Segera Di Teleport Dalam 10 Detik Lagi.]
Angka di depannya perlahan berubah, mulai dari angka 10 menjadi 9 dan seterusnya. Semakin rendah angka yang nampak.. Semakin terasa ringan tubuh perempuan ini.
Pandangannya mulai memburam, di dalam kamar yang begitu berantakan.. Tubuh perempuan tersebut perlahan berubah menjadi titik-titik cahaya dan kemudian menghilang bersama dengan V-Gear yang dipakainya.
.
.
.
BAAAM!
Seorang pemuda berusia 19 Tahun menghantam tanah dengan keras. Dia mempunyai tatapan mata yang tajam, berwarna merah dengan tahi lalat kecil di bawah mata sebelah kirinya.
"Satu! Dua! Tiga.."
"Rai?! Bangun Rai!"
"Cepat Bangun Rai..!"
Pemuda yang baru saja menghantam tanah tersebut mencoba untuk bangun, dia memegang kuat belati di tangan kanannya.
Namun, beberapa kali dirinya kembali tersungkur saat dia memuntahkan darah kental. Serangan yang diberikan lawannya terlalu menyakitkan, dia merasa punggungnya saat ini pasti telah mengeluarkan darah.
".. Lima! Enam..!"
"Hahaha, hanya segini saja kemampuanmu, huh? Memalukan..! Kau Lemah..!"
Seorang pria dengan rambut berwarna kuning dengan mata emerald nampak tertawa meledek lawannya.
Senjata yang dia pakai adalah pedang dan dengan angkuh dirinya nampak membangga-banggakan nama 'Singa Emas' yang merupakan salah satu Guild di Kebun No. 9.
Wilayah di Dunia Elvort Garden disebut sebagai 'Kebun'. Ada lebih dari seratus Kebun di dunia ini. Bila dilihat dari atas, kebun-kebun tersebut mirip dengan kurungan setengah lingkaran.
Umumnya, warna dari lingkaran tersebut adalah transparan. Namun saat matahari terbit dan tenggelam, warnanya agak berubah menjadi keperakan dan kuning emas.
Satu kebun minimal diisi oleh tiga Kota. Misi dari para pemain Game Elvort Garden ini adalah mengumpulkan sedikitnya 50 token dari lima puluh Kebun berbeda-beda.
Token tersebut adalah tiket pemain untuk memasuki arena misi yang sebenarnya, yakni Daerah Tengah. Tempat di luar kebun-kebun yang tidak diselimuti oleh kurungan setengah lingkaran.
Di Daerah Tengah, sebuah pohon yang daun-daunnya berwarna merah muda pudar adalah titik pusat tempat tinggal Big Bos.
Pohon bernama Ash ini berdiri kokoh dengan di topang oleh benda yang bernama Tahta Gardien. Di sinilah, para pemain akan memulai misinya untuk bisa mencapai lantai ke tujuh, tempat Big Bos berada.
Tetapi sebelum itu, perjalanan para pemain masih termasuk panjang. Tidak mudah untuk mendapatkan token di setiap kebun, terkadang mereka harus bertarung dengan pemain lain dan hewan-hewan buas di tempat ini.
Sama seperti sekarang, dimana pemuda yang terus disemangati oleh kedua temannya ini sedang bertarung dengan seseorang yang begitu angkuh.
"Rai! Ayo Bangun Rai..!"
Ukh!
Rasanya sangat berat, lutut kanan pemuda ini menyentuh tanah, sementara kaki kirinya menjadi penopang tubuh dan tangannya.
Lawannya menyeringai dan segera melesat dengan pedang yang terayun kuat. Dia menyerukan perkataan 'Mati' pada pemuda yang masih belum berdiri ini.
TRAANG!
"Bodoh, tak seharusnya kau memberiku kesempatan untuk bangun."
Pemuda dengan mata berwarna merah tersebut tersenyum, detik berikutnya dia memutar tubuhnya dan mengait kaki lawannya.
"Trik kecil itu tidak akan berguna bagiku..!"
"Ini saja sudah cukup,"
Pemuda bermata merah yang disebut 'Rai' oleh teman-temannya melesat dan hanya mengandalkan belati sepanjang lima belas sentimenter tersebut sebagai senjata untuk melawan pedang milik lawannya.
TRANG!
TRANG!
Mata berwarna merah miliknya berkilat, dia menyeringai dan detik berikutnya.. sebuah tendangan penuh tenaga mendarat tepat di dada lawannya hingga membuat pemuda berambut emas tersebut terpental.
Beruntung dirinya tidak sampai menghantam tanah. Namun dia langsung mematung saat ujung belati lawannya menyentuh kulit luar bagian lehernya.
!!
"Bagaimana sekarang?"
"A-Aku.. mengaku kalah.."
Senjata dari pemuda berambut emas tersebut langsung dijatuhkan. Wasit yang menjadi penentu pertarungan keduanya mulai menyerukan nama Sang Pemenang.
"Pertandingan berakhir. Pemenangnya.. Raiden!"
"Rai..!!"
"Rai..! Bagus Rai..!"
Pria dengan badan kurus, berkacamata, dan berambut gimbal menyerukan nama temannya. Di sampingnya, seorang gadis mungil yang nampak berusia 14 Tahun juga menyerukan hal yang sama.
"Raiden, ayo turunkan senjatamu.."
"..."
!!
Pemuda berambut emas ini tidak sadar menahan napas saat Raiden sama sekali tidak menurunkan belati yang dipegangnya.
Malahan, Raiden seperti memajukan belati tersebut hingga ujung belatinya menggores sedikit leher lawan dan membuat kulit lawannya mengeluarkan setitik kecil darah segar.
"Andai di game ini kau memiliki lebih dari satu nyawa.. mungkin senjataku sudah menancap indah di lehermu,"
Raiden meraba dada pemuda berambut emas di depannya dan mengambil sebuah token di balik pakaian pemuda tersebut. Dia lalu melihat tulisan angka di token itu yang ternyata berangka 20.
"Kuambil hadiahku,"
Raiden melemparkan token tersebut yang langsung ditangkap dengan indah oleh temannya yang berkacamata.
Mereka segera mengeluarkan token emas mereka sendiri dan meletakkan token tersebut di atas milik pemuda berambut emas yang diambil Raiden.
Dengan cara ini, angka pada token pemuda berambut emas tersebut langsung berubah menjadi nol. Kedua teman Raiden menyembunyikan kesenangan mereka.
Token milik pemuda berambut emas ini dikembalikan. Raiden mulai menarik kembali belatinya. Dia menepuk pundak pemuda di depannya dan berkata untuk mencarinya bila mau membalas dendam.
"Ka-Kau..! Kau Pasti Akan Kubalas..! Lihat Saja Nanti..!"
!!
Raiden berkedip beberapa kali saat pemuda berambut emas tersebut begitu cepat melarikan diri. Padahal dirinya bahkan belum mengenal nama pemuda tersebut.
***
-
-
Catatan Penulis :
Jangan lupa untuk tinggalkan like dan komentar sebagai respon kalian terhadap karya ini. Salam dari 'Kami', para kaum rebahan penggemar batangan.. Kiko!, enak tau! ( ´ ▽ ` )ノ
.
.
.
Tertanda,
Hamtaro Dasha ✔
"Kawan, kau hebat..!"
!!
Raiden memuntahkan darah kental saat pria berambut gimbal temannya ini menepuk punggungnya dengan penuh semangat.
Luka akibat tebasan yang dia terima dari lawan berambut kuning emas sebelumnya, bukanlah hal yang mudah disembuhkan.
"Yun, sialan..! Apa kau mau membunuhku?!"
Raiden merintih kesakitan, pemuda kurus dan berkacamata yang menepuknya tadi bernama Yun, sepertinya bukan nama asli. Tetapi memang, di Dunia Elvort Garden seseorang dapat mengubah identitasnya.
Yun sering bertingkah layaknya detektif, dia memang memiliki minat dalam anime dan film bergenre misteri. Kedatangannya ke Elvort Garden adalah untuk mengungkap misteri dari game ini.
Masalahnya, tampilan Yun seperti 'joker jahat' bagi Raiden. Lihat saja, dia memakai topi ala pesulap yang ternyata serasi dengan rambut gimbal hitamnya.
Badannya tinggi kurus dan seperti dapat di terbangkan angin kapan saja. Pakaiannya berwarna hitam dengan jubah pesulapnya, dari atas sampai bawah benar-benar nampak sedang berkostum player.
"Rai, minum ini,"
Teman sepetualangan Raiden yang lain adalah Lulu, gadis mungil berusia 21 Tahun namun tinggi badannya seperti anak usia 14 Tahun.
Gadis kecil ini memiliki sepanjang punggung, dia sering memakai jepit rambut berbentuk telinga rubah berwarna merah, terkadang mengkuncir dua rambutnya dan memberinya warna yang lain.
Tidak perlu menanyakan pakaiannya, Lulu adalah gadis kecil imut yang dapat menjadi target penculikan para pedofil di dunia Elvort Garden.
Botol kaca seukuran jari telunjuk yang disodorkan Lulu pada Raiden merupakan cairan obat yang memiliki efektifitas menutup luka dan menghilangkan rasa sakit.
"Rai, ayo minum.."
Raiden tidak kuasa menolak, dirinya mengambil botol tersebut dan kemudian membuka tutupnya. Baru saja satu tetes cairan obat menyentuh lidahnya.. Lulu langsung mengulurkan telapak tangan seakan meminta bayaran.
"Potion kelas tiga, harga 3000 Poin..!"
"Ambil kembali..!"
Raiden hampir saja tersedak, beruntung dia sudah menduganya. Lulu adalah gadis yang sangat pelit dan menyukai uang. Bahkan untuk temannya sendiri, dia akan mematok harga yang tinggi. Padahal sebotol cairan obat kelas tiga hanya seharga 100 Poin dan itu bisa dibeli pada toko-toko terdekat.
Raiden sebenarnya bisa membeli beberapa botol 'Potion' dengan tabungan Poin miliknya. Namun dia seperti tipekal orang yang jauh lebih pelit karena tidak pernah mau mengeluarkan uang se-Poin pun untuk sesuatu yang dia anggap tidak berguna.
Dirinya lebih memilih untuk mendapat perawatan gratis di salah satu Hospital di dunia Elvort Garden. Lagipula, rasa sakit akibat pertarungan merupakan sesuatu yang menyenangkan, dan Raiden menyukainya.
".. Aah~ ini sempurna,"
Raiden tersenyum dan kemudian meminta Yun untuk membantunya berjalan. Dia mendapat banyak sekali rutukan dari kedua temannya karena tidak pernah mau memakai 'Potion' untuk menyembuhkan luka.
".. Kau bisa mati jika terus seperti ini. Kau tahu bahwa game ini hanya ada satu nyawa, kan? Jadi hargai nyawamu sendiri,"
"Yun, kalau bisa mati.. Akan jauh lebih menarik. Rasa sakit adalah pengingat bahwa aku masih manusia. Ayo, percepat langkahmu,"
Yun tidak habis pikir dengan temannya. Kemungkinan sebelum ditransfer ke dunia ini, Raiden adalah seorang psikopat.
Karena sejak awal pertemuan mereka, pemuda yang berpapah pada bahunya ini sangat menyukai pertarungan berisiko tinggi. Hanya saja saat ditanya, Raiden menjawab dia merupakan siswa berandalan.
Tempat yang dituju ketiganya sekarang ialah sebuah bangunan berlantai dua yang terbuat dari kayu.
Alasan mengapa Elvort Garden disebut sebagai Dunia Virtual Reality paling sempurna adalah karena setiap benda di dunia Elvort Garden adalah nyata.
Seorang pemain dapat merasakan berat dan sensasi setiap benda yang dipegangnya. Rasa yang sama saat menyentuh tanah, pohon, daun, air, dan kertas.
Bagi Raiden, Elvort Garden bukanlah sebuah Game tetapi Dunia yang lain. Di tempat ini, dia dapat melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukannya di Dunia Nyata.
Dirinya dapat berkelahi sebanyak apapun, merusak berbagai benda tanpa harus membayar ganti rugi. Dia bahkan dapat melakukan pembunuhan tanpa harus menjadi buronan dan di penjara.
Sakit yang Raiden rasakan seperti pengingat bahwa dia memang tidak sedang bermimpi.
Tidak adanya bar status dan sistem yang menolong semakin membuat dunia Elvort Garden nyata. Bahkan di sini, NPC dan Pemain tidak dapat dibedakan. Sungguh, dunia virtual reality ini adalah game yang paling sempurna.
Di dunia Nyata sekarang, tepatnya di dalam bangunan milik HD Corporation, wilayah Tohoku.. Nampak sebuah ruangan luas yang jika dilihat dari atas mirip seperti tabung kaca besar.
Tabung ini berada di tengah-tengah bangunan, melingkupi enam buah lantai dari 12 lantai yang ada di bangunan HD Corporation.
Untuk orang luar, mereka tidak diizinkan memasuki lantai pertama. Karenanya, ada dua buah tangga samping yang membuat orang-orang langsung masuk ke lantai dua.
Dari lantai ini, serta lantai-lantai lain yang melingkupi tabung kaca besar.. Orang-orang dapat melihat bagaimana 211 pegawai bekerja memantau para pemain di dalam Dunia Elvort Garden.
Sebenarnya, selain 12 lantai ini.. ada tiga buah lantai lagi di bawah tanah pada bangunan HD Corporation.
Tempat tersebut bernuansa putih, tetapi tidaklah bersih. Sebab setiap dua jam sekali.. Selalu ada pemain Elvort Garden yang kembali, namun dengan tubuh mengenaskan.
!!
Di tiga lantai ini, ada lingkaran besar tepat di tengah ruangan. Sebuah kaca berbentuk mangkuk besar terbalik yang menempel di langit-langit ruangan merupakan V-Gear yang fungsinya menteleport manusia dari Elvort Garden ke Dunia Nyata.
V-Gear ini telah dirancang hanya menteleport pemain yang berhasil mengalahkan Big Bos dan mengajukan keinginannya untuk pulang serta pemain yang tewas di dalam Elvort Garden.
Sejak empat jam yang lalu, sudah ada lebih dari tiga pemain yang muncul di atas lantai berbentuk lingkaran dengan kondisi tanpa nyawa. Dua diantara tubuh pemain ini mengalami luka sayatan pada leher, dada dan kaki. Sementara satu mayat lainnya dalam kondisi wajah dan dada yang hancur.
"Sebenarnya apa yang dilakukan para Pemain di dalam dunia itu. Setiap hari kita harus melihat pemandangan mengerikan.."
"Karena inilah aku tidak pernah mau sarapan pagi,"
Dua orang berseragam putih dengan memakai masker serta sarung tangan nampak berbicara. Keduanya merupakan pegawai yang bertugas membersihkan mayat-mayat tersebut.
Ada salah satu wanita yang berpakaian putih, namun dengan tampilan yang lebih berani dari pegawai lainnya. Sepertinya wanita berusia 27 Tahun ini adalah penanggung jawab di lantai bawah tanah.
"Nona Hanny, silahkan.."
!!
Ada 19 orang pegawai berseragam putih di lantai pertama, bagian Bawah Tanah yang menatap Hanny dengan aneh.
Pasalnya, gadis cantik dengan tahi lalat kecil di pipi sebelah kirinya itu masih dapat minum kopi dengan tenang saat ada tiga mayat mengerikan di depannya. Mereka saja berusaha untuk menghindari menatap mayat-mayat tersebut, tetapi Hanny..
"Hubungi keluarga ketiga sampah itu, aku akan memeriksa di lantai dua. Teruskan pekerjaan kalian,"
"Ba-baik,"
Salah satu pegawai yang sepertinya adalah perempuan segera menepuk teman di sampingnya. Mereka lalu perlahan mendekati ketiga mayat tersebut dan mulai mengangkatnya pelan-pelan.
Tiga mayat ini dimasukkan ke dalam kantong yang terbuat dari plastik tebal berwarna hitam bercampur jingga. Sebuah kantong khusus yang disiapkan untuk para pemain yang tewas dari Game Elvort Garden.
Hanny adalah gadis berwajah putih susu yang memiliki bibir dan bentuk tubuh menggoda iman. Dia selalu berpakaian layaknya sekretaris kantoran yang terdapat di komik-komik berating dewasa.
Bagus juga Hanny diberi kepercayaan memegang kuasa pada tiga lantai bawah tanah HD Corporation. Karena dengan melihat dirinya, para pegawai sedikit bisa cuci mata dan melupakan betapa mengerikannya tubuh mayat-mayat ini.
*
*
"Adu duh! Sakiit..! Pelan-pelan Bibi..!"
"Makanya jangan bertarung lagi!"
Plak!
Raiden menjerit kesakitan saat punggungnya ditampar keras oleh seorang wanita tua yang seperti berusia 60 Tahun.
Wanita ini sedang mengoleskan obat herbal yang perihnya tidak terbayangkan pada punggung Raiden yang terluka. Pemuda yang berbaring di atas tempat tidur ini harus memejamkan mata erat dan mencengkeram kuat bantal yang menopang dagunya.
Yun dan Lulu terus memaksa Raiden untuk meminum 'Potion', tetapi teman mereka ini tetap tidak mau. Raiden berkata dia baru akan minum 'Potion' saat sakit di punggungnya sudah tidak terasa lagi.
"Apa kau bodoh? Ada 'Potion' yang dapat menyembuhkan lukamu hanya dengan sekali tegukan. Kenapa kau malah memilih pengobatan yang paling sakit ini..!"
"Aaah! Yun Kurang Ajar..! Kau jangan menekan punggungku..!"
Raiden membentak Yun karena temannya secara sengaja menekan punggungnya yang terluka, namun Yun ternyata berbalik membentak dirinya dengan berkata bahwa dirinya adalah anak yang tidak mau mendengar.
Yun jadi gemas ingin menampar punggung pemuda yang terbaring ini dengan lebih keras lagi.
Elvort Garden adalah game virtual reality. Harusnya luka tebasan pada punggung Raiden dapat sembuh setelah meminum 'Potion', tetapi temannya benar-benar bodoh karena lebih memilih mengobati luka dengan herbal racikan.
Yun akhirnya menyerah, dia menghembuskan napas pelan dan menatap Raiden yang masih meringis.
"Rai, kau beristirahatlah. Kami akan membelikanmu makanan,"
"Harusnya sejak tadi kau mengatakan itu. Aku ingin roti isi daging, oh iya! Dengan minuman penambah energi juga,"
Lulu meminta poin milik Raiden untuk membeli pesanan yang dia sebutkan tadi. Tetapi temannya tersebut langsung mengeluh kesakitan.
"Bilang saja kau tidak mau mengeluarkan uang, dasar.."
!
Yun menampar bokong Raiden dan kemudian mengajak Lulu untuk pergi. Keduanya meninggalkan teman mereka yang masih setia dirawat oleh wanita tua pemilik bangunan yang berfungsi sebagai penginapan dan tempat perawatan gratis di Elvort Garden.
Butuh waktu selama tiga hari sampai rasa sakit pada tubuh Raiden tidak terasa lagi. Untuk menutup bekas luka di punggungnya, Raiden baru meminum 'Potion'.
Sama seperti sebelumnya, hari ini Raiden memakai dua lapis pakaian, bagian dalam yang berlengan panjang nampak berwarna hitam, sementara pakaian luarnya memiliki warna abu-abu basah.
Raiden memakai ikat pinggang yang membuatnya terlihat seperti seorang pendekar.
Dia memang mempunyai dua jenis senjata. Satu adalah pedang yang terselip di pinggang kirinya, dan satu lagi merupakan belatih yang terselip di belakang pinggangnya.
Ada sebuah kain pita berwarna putih yang melilit leher Raiden. Bukan karena dirinya terluka, tetapi pita ini hanya sebagai aksesoris yang bisa dia gunakan untuk membalut luka atau menjadi senjatanya bila memang diperlukan.
Raiden terlihat memakai sepatu, di depannya telah berdiri Yun dan Lulu yang menunggu dirinya. Tujuan ketiganya sekarang adalah pergi ke Kota Api untuk mendaftarkan diri ke dalam sebuah Guild.
Tidak hanya Raiden dan kedua temannya, tetapi beberapa pemain juga akan pergi ke sana.
Kota Api merupakan kota terbesar di Kebun No. 9. Kota inilah pusat dari Guild-Guild besar.
Ada beberapa pilihan yang bisa Raiden, Yun, dan Lulu pakai agar dapat pergi ke Kota Api dengan cepat. Namun untuk sekarang, ketiganya memilih menaiki motor tanpa roda.
Harga beli motor ini adalah 2500 Poin, Raiden jelas tidak akan mengeluarkan uang sebanyak itu. Karenanya, dia dan kedua temannya berpatungan.
Motor tanpa roda bernama 'Drift' ini dimodifikasi seadanya agar bisa membawa dua penumpang, sebab umumnya Drift hanya dikhususkan untuk satu orang saja.
Yun melepaskan topi pesulapnya dan menggantinya dengan helm. Meski di Elvort Garden tidak ada polisi lalu lintas, tetapi keselamatan harus tetap diutamakan, apalagi jika yang menjadi pengemudi adalah Raiden.
Lulu juga melakukannya, dia bahkan memakai empat lapis sabuk pengaman. Setelah memakai masker dan sarung tangan, Lulu mulai menaikkan jempolnya sebagai isyarat bahwa dia telah siap.
"Yun, pakai sabuk pengamanmu. Jangan sampai kau terhempas saat mesin belum menyala,"
"Aku ini bukan manusia balon. Ayo cepat berangkat,"
Raiden memperhatikan kedua temannya yang duduk dengan baik di dalam keranjang mirip telur berwarna hitam dan merah tersebut. Keranjang ini melekat kuat di sisi kanan dan kiri Drift.
Setelah memakai helm berwarna jingga dan kacamata hitam, Raiden mulai menaiki Drift kesayangannya.
Mesin mulai dinyalakan, suara Drift tidak terlalu keras dan ini merupakan kendaraan ramah lingkungan sebab hanya menggunakan udara sebagai bahan bakar.
Hanya sekali gerakan dari tangan kanan dan kaki kiri Raiden, Drift langsung melaju kencang di jalanan yang penuh kendaraan lainnya.
Cara Raiden mengendarai memang terkesan liar, dia suka menyalip kendaraan lain dan bahkan beberapa kali menerbangkan Drift miliknya.
Lulu dan Yun harus menutup mata agar tidak berteriak. Ini dikarenakan keduanya akan merasa seperti menaiki roller coaster berkecepatan tinggi jika yang menjadi pengemudi adalah Raiden.
Sebenarnya, Yun juga dapat mengendarai Drift, namun kecepatan yang ditempuhnya bahkan di bawah 20 kilometer/jam. Dia hanya akan mendapat umpatan dan omelan dari Raiden sepanjang jalan jika melakukannya.
"RAIDEEN..!!"
?!
Raiden, Yun, dan Lulu tersentak saat mendengar suara seruan keras. Asal suara itu rupanya berasal dari samping kiri mereka.
Seorang pemuda dengan rambut kuning emas yang nampak mengendarai Drift keluaran terbaru berwarna kuning bercampur hitam sedang menyesuaikan kecepatannya dengan Raiden.
Pemuda ini tidak lain adalah orang yang pernah bertarung dengan Raiden sebelumnya. Sekarang dia datang untuk menantang Raiden kembali sekaligus mengambil token yang sudah susah payah dia kumpulkan.
"Berhenti kau sekarang juga..!"
"Huh? Kita tidak punya urusan lagi, pirang!"
Raiden mempercepat laju Drift miliknya. Yun dan Lulu yang sebelumnya membuka mata untuk melihat pemuda yang memanggil teman mereka tadi, kini kembali menutup mata mereka.
"RAIDEEN..! Kau Tidak Akan Bisa Lari Dariku..!"
Pemuda berambut kuning emas ini bernama Hide, dia merupakan anggota dari Guild Singa Emas, salah satu Guild besar yang ada di Kota Api.
Hide sebenarnya sedang berjalan-jalan di Kota Semanggi, tetapi sebuah kertas pengumaman di jalan membuatnya kesal dan mencari-cari Raiden.
Kertas tersebut bertuliskan tentang seorang pria yang mencari lawan tangguh untuk diajak bertarung. Masalahnya, tulisan pada kertas tersebut tidak bisa diterima oleh Hide.
'.. Jika denganku saja kau kalah, maka kau memang tidak pantas menjadi manusia. Kalau kau sudah melihat ini dan tidak mencariku, maka kau memang Pengecut! Merangkaklah dan menyusu pada ayahmu sana..!'
"RAIDEEN..! Akan Kuhajar Kau! Aku Pasti Akan Membunuhmu..!"
Hide semakin naik pitam saat ingatan tentang tulisan di kertas pengumuman layaknya iklan yang mencari musuh itu terbayang di kepalanya.
Dia mempercepat laju Drift miliknya dan menyusul Raiden. Drift terbaru memang hebat, tetapi Raiden jelas tidak ingin kalah dengan pemuda pirang ini.
Keduanya benar-benar berlomba, saling mendahului, dan sesekali bersenggolan. Ramainya jalanan tidak menghentikan keduanya untuk melajukan Drift mereka dengan kencang.
Tidak disangka, berlomba menjadi yang tercepat membuat Raiden dan kedua temannya telah memasuki Kota Api.
Tetapi sepertinya Hide tidak akan melepaskannya sebelum dia mengikuti keinginan pria berambut kuning emas ini.
***
Raiden memperlambat laju Drift miliknya, dia lalu berhenti di pinggir jalan disusul oleh Hide. Setelah melepas helm, keduanya turun dari kendaraan masing-masing.
"Apa lagi yang kau inginkan? Bukannya urusan kita sudah selesai? Aku paling tidak suka saat ada orang yang berani menghadang jalanku. Akibat dirimu, waktuku yang begitu penting harus terbuang sia-sia." Raiden bersuara ketus.
"Aku menginginkan pertarungan ulang..!" Hide jelas adalah orang yang tidak suka dikalahkan. "Pertarungan sebelumnya tidaklah seimbang. Aku belum mengeluarkan kemampuanku yang sebenarnya."
"Hmph, salahmu karena tidak bertarung sungguh-sungguh sejak awal. Sudah, aku sibuk. Kita berduel lain kali saja,"
"Kau jangan lari, Pengecut. Aku tidak menerima penghinaan semacam ini..!" Hide mengambil sebuah kertas di saku bajunya, meremas kertas tersebut dengan kesal, dan melemparkannya pada Raiden.
Remasan kertas tersebut ditangkap dengan mantap. Saat membuka dan membaca isinya, Raiden segera mengalihkan pandangannya ke arah Lulu dan Yun.
"Kalian berdua yang menulis ini, iya kan?"
Yun menjawab, "Itu iklan yang bagus agar kita bisa cepat mengumpulkan token,"
Lulu mengangguk setuju. Mereka berdualah yang telah memasang poster pengumuman di jalanan dan menjual nama temannya.
"Kalian ini mau membunuhku? Kalau ada pemain kuat yang mencariku.. Bukan hanya aku yang mati, tapi kalian juga. Harusnya kata-kata ini lebih kasar lagi, yang bisa memancing emosi. Seperti, 'kau akan dipanggil dengan nama ayahmu,'.."
Raiden dan kedua temannya malah berdiskusi tanpa menghiraukan Hide yang saat ini menatap mereka dengan penuh kemarahan.
Hide, "HEEI..!! Aku masih bicara denganmu Raiden! Aku menantangmu bertarung sekarang juga. Kau mau menolaknya atau tidak, aku tetap akan menyerangmu!"
"Pirang, kau tenang saja. Aku menerima tantanganmu. Tapi kau tahu, pertarungan tidak akan seru tanpa hadiah pemenang. Berapa poin yang kau miliki saat ini?"
"Hmph, kau akan terkejut jika mendengarnya. Aku tidak akan menghabiskan semua Poinku untuk pria seperti dirimu. Tapi akan kuberikan 3000 Poin bila kau berhasil menang,"
"Itu terlalu sedikit. Aku lebih tertarik dengan Drift terbaru milikmu. Begini saja, akan kuberikan semua token yang kami punya, jika kau mau menyerahkan Drift itu sebagai hadiah kemenangan bersama dengan 3000 Poinmu,"
!!
"Apa kau gila?! Drift ini bahkan lebih berharga dari nyawa kalian!"
"Terserah kau. Tapi di sini aku punya 109 Token. Mengetahui kau tidak mau menyerahkan Drift milikmu seakan-akan kau tidak yakin akan menang,"
Ucapan Raiden terdengar seperti memprovokasi Hide, dia memang memiliki bakat dalam memancing emosi seseorang.
Wajah dan sifat berandalannya ini sering membuat dia terlihat bagai pemeran utama di Dunia Elvort Garden. Bahkan beberapa orang yang melintas di dekatnya seakan menjadi udara. Hawa keberadaan Raiden memang jauh lebih besar, dia jelas tidak memiliki bakat menjadi figuran.
Mungkin karena tersulut emosi, Hide langsung menyetujui bahwa dia akan menyerahkan Drift miliknya sebagai hadiah pemenang.
Karena status bar apalagi sistem di Dunia Elvort Garden tidak ada, maka demi bisa bertarung tanpa gangguan dan mengganggu kenyamanan orang lain.. Raiden dan Hide mengucapkan ikrar.
Saat keduanya menyerukan nama 'Arshen Gardien', suasana di sekeliling Raiden dan Hide mulai berubah.
Lokasinya masih sama, termasuk bangunan dan jalanannya. Namun kendaraan keduanya menghilang bersama dengan orang-orang yang lewat.
Hanya pemain yang memiliki hubungan dengan duel ini yang dapat menonton pertarungan. Yun dan Lulu tentu ikut masuk, sebab Raiden juga memakai token keduanya sebagai hadiah pemenang.
Sebuah titik cahaya perlahan muncul di antara Hide dan Raiden, titik tersebut memadat dan kemudian membentuk seorang pria pendek, berkumis, serta bertelinga musang.
Pria yang nampak berusia 50 Tahun ini merupakan wasit pertarungan yang mutlak ada dalam Dunia Elvort Garden.
Pria tersebut mulai menjelaskan aturan sederhana dari duel ini. Yakni, pertarungan akan berhenti bila salah satu diantara Raiden dan Hide mengaku kalah atau mati.
".. Pemenang akan mendapatkan hadiah yang telah disepakati dan keputusan wasit tidak dapat diganggu gugat,"
Raiden dan Hide mengangguk, keduanya mulai menarik senjata mereka. Hide mengeluarkan pedang besarnya, sementara Raiden memakai belati miliknya.
Yun dan Lulu segera berjalan ke belakang wasit. Keduanya memang selalu seperti ini, yakni berlindung di belakang wasit yang bertugas menjadi pengadil bagi pertarungan teman mereka.
Sebuah pelindung transparan terbentuk dan menyelimuti wasit, Lulu, serta Yun. Saat wasit tersebut mulai mengangkat tangan kanannya dan dengan cepat menurunkannya.. Saat itu jugalah senjata Raiden dan Hide berbenturan.
TRAANG!
Serangan ini menghasilkan angin kejut. Raiden menahan dorongan Hide sekuat tenaga dan berusaha mencari posisi yang pas untuk menyerang balik.
"Rai, berjuanglah..!"
"Semangat Rai..!"
Yun dan Lulu terus menyerukan kata-kata pembangkit semangat untuk temannya. Keduanya begitu senang saat melihat Raiden dan Hide terus bertukar serangan.
TRANG!
Vit merupakan sebutan bagi energi di Dunia Elvort Garden. Ini tersebar di udara dan nampak berwarna putih keemasan bila terkumpul serta memadat pada sebuah senjata.
Vit dapat membuat efek serangan lebih kuat, bahkan bila seorang lawan mampu memadatkan Vit dalam jumlah banyak ketika bertarung.. Dia dapat membelah tubuh lawan hanya dengan sekali serangan.
Karena tidak ada bantuan dari sistem, seorang pemain harus mengandalkan kemampuannya sendiri. Baik itu membeli senjata berkualitas yang dapat menyerap Vit, atau berlatih keras merasakan Vit dan menyerapnya secara manual.
TRANG!
Pedang Hide merupakan senjata kelas dua, salah satu senjata mahal dan mampu menyerap Vit secara otomatis.
Senjata di Elvort Garden terbagi ke dalam lima kelas, semakin kecil angkanya.. Semakin berkualitas senjata tersebut.
BAAAM!
Raiden menghantam sebuah meja yang penuh buah-buahan. Dia terbatuk dan merasakan perutnya sakit karena baru saja mendapat tendangan dari Hide.
"Kau meremehkanku karena tidak menarik pedangmu," Titik-titik cahaya berwarna emas mulai terkumpul dan nampak menyelimuti pedang besar Hide. "Menyerahlah bila kau tidak ingin mati."
"Menyerah? Apa itu makanan?"
Hide adalah pria yang bodoh karena berani menyuruh Raiden menyerah. Pemuda dengan mata berwarna merah ini tidak pernah mau mengatakan kata tersebut.
'Kalau bisa mati.. Bukankah jauh lebih menyenangkan?'
Raiden menyeringai saat mengingat apa yang pernah dia ucapkan. Dirinya tanpa bangkit dari tempat terjatuhnya langsung berkata, "Kau bunuh aku saja. Itupun kalau kau bisa, Pengecut."
"Jangan salahkan aku jika kau kehilangan nyawamu hari ini..!!"
Hide melesat dengan pedang yang terayun kuat. Cahaya bagai bulan sabit membelah jalanan dan lalu menghantam tempat Raiden berada.
BAAAM!
Hanya sepersekian detik sampai tubuh Raiden terbelah andai dirinya tidak sigap menghindar. Hide terkejut karena serangannya meleset di detik-detik terakhir.
"Bukan, pria ini yang terlalu cepat..!"
!!
Hide terkejut saat mendapat serangan dari arah samping kiri, dia terdorong bahkan sampai menghantam dinding. Suara debamannya sangat keras, sepertinya ada tulang punggungnya yang retak.
Raiden tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, dirinya mengumpulkan Vit pada belatih miliknya dan langsung melesat ke arah Hide.
TRAANG!
Serangan Raiden rupanya masih dapat ditangkis oleh Hide. Dia memuji kegesitan pemuda tersebut dalam mengayunkan senjatanya.
Hide sekuat tenaga menahan sakit di punggungnya. Dia bergerak cepat dan menyerang Raiden bertubi-tubi. Melihat lawannya hanya dapat bertahan membuatnya semakin brutal dalam menyerang.
TRANG!
TRAANG!
Yun dan Lulu terus menyemangati Raiden. Keduanya mulai khawatir sebab teman mereka dipaksa dalam posisi bertahan.
TRANG!
Raiden mencoba mengambil jarak, tindakannya membuat Hide dapat mengambil 'Potion' dari dalam saku bajunya.
Dia segera meminum 'Potion' kelas dua yang setelah masuk ke lambungnya.. Membuat luka dalam bahkan tulang punggung Hide yang retak menjadi pulih kembali.
"Ini tidak adil,"
"Aku wasit dalam pertarungan ini. Dan aku mengizinkan pemain mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya. Memiliki banyak 'Potion' penyembuhan juga salah satu kemampuan,"
Yun tidak bisa protes lagi. Dia lalu meminta Lulu untuk melempar beberapa 'Potion' ke arah Raiden. Namun, gadis kecil ini hanya akan melakukannya jika dibayar.
"Raiden itu teman kita, kenapa pada teman saja kau begitu perhitungan?! Dia bisa mati bila kau tidak menolongnya,"
Lulu seperti tidak mendengar ucapan Yun, dia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Temannya bahkan sampai mengguncang-guncangkan dirinya untuk mengeluarkan sebotol 'Potion', Raiden butuh bantuan.
BAAAM!
Raiden terbatuk darah, dia merasakan tubuhnya sakit tetapi senyuman tidak menghilang di wajahnya.
"Menyenangkan. Rasa sakit ini.. Ketegangan ini.. Sempurna,"
"Otaknya pasti sudah bergeser karena hantaman. Akan kuselesaikan ini dengan serangan terakhir..!"
Hide menggunakan seluruh kemampuannya, Vit yang terkumpul pada pedangnya mencapai tingkat yang maksimal.
BAAAM!
!!
Hide terkejut saat pedangnya malah berbenturan dengan sarung pedang Raiden. Ada perasaan yang mengatakan bahwa lawannya sangat berbahaya, seringaian yang dilihatnya ini jelas merupakan milik seorang penjahat.
"Siapa kau sebenarnya?"
"Apa maksudmu? Kau mulai tertarik padaku?"
Raiden mendorong keras Hide, kekuatannya jauh lebih besar daripada sebelumnya. Dia telah memberi kesempatan bagi Hide untuk menyiksa dirinya tadi, maka sekarang adalah gilirannya.
Raiden menyelipkan kembali pedangnya dan detik berikutnya menyerang Hide dengan belatih. Cara bertarungnya jauh lebih liar, gerakannya lincah dan bahkan membuat Hide kewalahan.
Belatih Raiden menyobek pakaian Hide. Mulai dari paha kanan, kedua lengan, pinggang, serta punggung. Semakin lama, serangan tersebut akhirnya menyentuh kulit Hide.
"Kau ternyata punya darah yang enak,"
!!
Hide terbelalak ketika melihat Raiden menjilat darah pada belatih di tangan kirinya. Mata merah pemuda tersebut berkilat, ini membuat jantungnya berhenti berdetak dan seketika berpacu dengan kencang.
".. Ada apa dengan wajahmu itu? Apa kau takut?"
Raiden meludahkan darah, pakaiannya kotor dan terdapat banyak koyakan. Ada darah yang mengalir di keningnya, dia juga mendapat luka sayatan pada bagian tubuh seperti lengan, dada, dan punggungnya.
Beruntung luka tersebut tidak terlalu dalam, hingga meski ada darah yang mengalir keluar.. Raiden masih dapat berdiri.
"Kau jangan terkejut. Dunia ini seperti Dump, Tempat Pembuangan. Kau dan aku adalah Trash, jadi sudah selayaknya sampah itu dibuang di tempat yang seharusnya,"
"Aku bukan sampah sepertimu! Kau mungkin sukarela masuk ke Game ini, tetapi tidak denganku!"
Hide mengepalkan erat kedua tangannya. Dia sangat marah kala mengingat bagaimana dirinya bisa datang ke Dunia Elvort Garden enam bulan yang lalu.
Saudaranya sendiri memberinya V-Gear saat dirinya berada dalam kondisi mabuk. Entah bagaimana saat bangun dia malah tiba di dunia yang aneh ini.
Perjuangan hidupnya sangat sulit untuk sampai ke titik ini. Dirinya bergabung dengan Guild 'Singa Emas' adalah agar dirinya dapat pergi mengambil misi di Tahta Gardien.
".. Aku harus pulang hidup-hidup, aku tidak mau terus di sini,"
Raiden tidak menyangka dia bertemu pemain yang sangat ingin pulang. Padahal Elvort Garden adalah dunia sempurna nan menyenangkan.
"Kau sepertinya harus mencoba mengumpulkan token dari awal untuk dapat mengikuti misi Tahta Gardien,"
Raiden mengatakan tidak bisa berbaik hati untuk sekarang, sebab token teman-temannya sedang dipertaruhkan dan dirinya sendiri menginginkan Drift terbaru.
".. Jadi, maaf saja. Tapi aku tidak mau mengalah hanya untukmu,"
Hide mendengus saat mendengar ucapan Raiden. Dia lalu berseru bahwa Raiden bahkan belum tentu menang.
Dirinya kembali melesat dan langsung ditangkis dengan baik oleh Raiden. Keduanya terus bertukar serangan dan beberapa kali menghantam bangunan.
Pertarungan ini semakin sengit saat Hide menggunakan teknik berpedang yang dirinya dapat dari sekolah terkenal di Kota Api.
!!
Raiden tersentak saat gaya serangan Hide mirip dengan hewan berkaki empat. Dia seakan-akan sedang bertarung dengan singa ganas sungguhan.
TRAANG!
"Kau hebat. Tapi sayang, kau belum pantas mendapat kehormatan berkenalan dengan pedangku,"
Raiden masih menggunakan belatihnya sebagai senjata. Dia menyesuaikan gerakannya dengan teknik bertarung Hide. Kedua temannya yang menyaksikan ini terus menyerukan namanya tanpa henti.
Pertarungan ini berlangsung hampir setengah jam. Baik Hide dan Raiden sama-sama terluka, namun yang menyerang lebih dominan memang adalah Raiden.
Pemuda dengan mata berwarna merah ini memiliki teknik bertarung yang lebih banyak daripada dirinya. Apalagi, Raiden ternyata mempunyai bakat meniru kemampuan bertarungnya.
Hide melompat mundur saat merasa dirinya mulai terancam. Sayangnya Raiden tidak membuatnya menarik napas, dia harus menangkis serangan pemuda bermata merah ini di udara.
Raiden melihat peluang, dia segera memutar tubuhnya dan memberi tendangan pada pergelangan tangan kanan Hide hingga pedang yang dipegangnya terlepas.
Raiden menangkap pedang tersebut dengan waktu yang benar-benar singkat saat dia menendang pergelangan tangan Hide tadi.
Pemuda berambut pirang yang menjadi lawannya berusaha untuk tidak berteriak kala kakinya menapak di tanah. Dia memegang kuat pergelangan tangan kanannya yang terasa sangat sakit, seakan hampir terlepas.
Raiden kembali menyerangnya saat dia dalam keadaan yang tidak siap. Hide langsung terjatuh dengan posisi berlutut saat punggungnya dipukul dengan pegangan dari senjatanya sendiri yang berada di tangan Raide.
!!
"Apa sekarang kau bisa berhenti menggangguku,"
Raiden menempelkan bilah pedang yang diambilnya pada leher Hide. Pedang ini benar-benat tajam, bahkan pemuda berambut kuning emas yang menjadi lawannya ini meringis akibat perih.
"Sekarang aku sangat ingin membunuh seseorang. Tapi akan kuberi kau pilihan, apa kau mau mengakui kekalahanmu atau.. Mati sekarang juga,"
Hide sepertinya sudah tidak kuat lagi. Penglihatannya memang mulai memburam, mungkin karena tenaganya sudah sangat terkuras habis, apalagi dengan darah yang keluar dari tubuhnya.
Meski sangat berat dan ini sudah kedua kali bagi dirinya, tetapi dia tidak boleh mati. Mengakui kekalahan memang harus dilakukannya untuk mempertahankan hidup.
Wasit mulai mengumumkan pemenang dari pertarungan ini, Raiden mengembalikan pedang milik Hide, sebelum akhirnya menjatuhkan diri di tanah.
!!
Hide melihat Raiden berbaring lemah, pemuda bermata merah tersebut masih sadar namun sepertinya telah kehilangan banyak tenaga.
Dia juga akhirnya menjatuhkan diri, keduanya berbaring dan berusaha mengontrol napas sambil memandangi langit.
"Pirang, kau mungkin tidak suka dunia ini. Tapi bagiku, tempat ini sangat sempurna.."
Raiden berujar pelan sambil tersenyum, dia merasakan ada darah yang keluar pada bekas sayatan pedang milik Hide. Meski tubuhnya saat ini sangat sakit dan begitu perih, tetapi dia menyukainya.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!