First Or Last
Teguh dan Sifatnya
Hari ini adalah hari yang di tunggu setiap siswa sekolah dan juga yang berkerja di waktu weekday, iya, kamu benar, hari minggu.
Ara masih berada dalam selimutnya, ia tertidur dengan pulas.
Suara ketukan tidak santai dari pintu membuat Ara terkaget dan terbangun dari tidurnya.
Teguh
MASA CEWEK JAM 9 MASIH TIDUR
Ara kenal suara di balik pintu itu. Ia adalah Kenan Teguh Pradipta, sahabat kecilnya.
Ara menutup telinganya dengan bantal.
Beberapa detik setelah teriakan Teguh yang keras itu tak terdengar lagi suara dan ketukan tak santai dari Teguh sedikitpun.
'Dia udah pergi kan?' batin Ara
Dengan telinga yang masih tertutup bantal, Ara terkaget dengan kakinya yang di tarik oleh seseorang yang ia tak tahu siapa.
Teguh
Mangkanya, kalo disuruh bangun, ya, bangun
Teguh
Bukannya malah tutup telinga pake bantal.
Dengan terpaksa Ara duduk di samping tempat tidurnya.
Ara
Ngajak jalan-jalan biar aku nggak jadi beruang yang lagi hibernasi, iya? gitu?
Teguh
Ya iyalah pake nanya segala, udah ayo cepet siap-siap, aku tunggu di bawah
Teguh
Nggak ada kata malas.
Dengan wajah cemberut, Ara bersiap-siap jalan dengan Teguh.
Teguh memang seperti itu, suka memaksa agar orang lain menuruti kemauannya.
Walaupun sifatnya seperti itu, Teguh tetaplah sahabatnya Ara, ia mengerti dan menghargai sahabatnya.
Ara telah selesai bersiap. Dengan celana jeans, kaos lengan pendek warna hitam dengan luaran cardigan hijau, dan sepatu sneakers Ara turun ke ruang tamu menghampiri Teguh di sana.
Ia mendapati Teguh sedang berbincang dengan kakaknya yang kedua, Yaafi Dharma namanya.
Yaafi
Hari Selasa ya, kutunggu kau di tempat karaoke
Yaafi
AYAM GORENG EH AYAM EH KOK AYAM EH
Yaafi
Adek ... kau bikin abang kaget aja...
Ara
Ayo, aku udah siap nih
Teguh
Bang, adeknya aku pinjam dulu, ya
Teguh
Biar dia nggak jadi beruang yang lagi hibernasi jadi aku ajak keluar seperti biasa
Yaafi terlihat menahan tawa mendengar ucapan dari Teguh.
Raut wajah Ara menyiratkan bahwa ia kesal dengan ucapan Teguh.
Teguh
Ok, bang. Pamit dulu, ya
Memang setiap hari minggu Teguh selalu mengajak Ara untuk keluar, entah itu ke pantai, ke mall, atau kemanapun.
Karena Teguh tahu jika tidak begitu Ara hanya akan berakhir tidur ataupun rebahan di kamarnya seharian.
Bukan berarti kencan, ya.
Hanya jalan-jalan biasa tanpa ada perasaan romantis.
Siapa Dia?
Hari ini Teguh mengajak Ara jalan-jalan ke perpustakaan umum
Ara memang suka membaca. Ia bisa menahan lapar hanya untuk menabung supaya ia bisa membeli buku yang ia inginkan.
Teguh
Sebagai gantinya, nanti beliin aku bakso
Permintaan tiba-tiba dari Teguh tidak membuat Ara kaget. Dari dulu Teguh selalu seperti itu. Ada barang, ada uang. Ada jasa, ada bayaran.
Walaupun jalan-jalan ini terpaksa, namun cukup untuk membuat Ara senang.
Ara kembali melihat-lihat buku di sekitarnya setelah selesai membaca satu buku di tangannya. Ia melihat sebuah buku yang menarik menurutnya, dari samping bukunya tertulis 'No Longer Human.'
Itu adalah judul buka dari penulis salah satu favoritnya 'Osamu Dazai'
Ketika Ara ingin mengambil buku itu, buku itu seperti ditarik dari sisi lain
Ia melihat dari sela-sela buku-buku ada seseorang di sisi lain yang juga mengambil buku yang sama
Ara
Nggak apa-apa, masnya aja duluan ambil
???
Mbaknya aja, saya tadi cuman mau lihat bukunya aja kok
Lelaki itu kemudian pergi.
Ara
Aku sama masnya di sebelah tadi mau ambil buku yang sama, tapi masnya ngalah karna katanya dia cuman mau lihat buku yang mau aku ambil aja
Semua berjalan dengan biasa tanpa ada kejadian yang tidak di duga
Tanpa sadar jam menunjukan pukul 5 sore. Ara dan Teguh memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di kediaman Ara. Ara dan Teguh melihat mobil bak terbuka yang membawa perabotan rumah tangga di depan rumah samping kediaman Ara.
Sepertinya rumah itu sudah memiliki pemilik baru.
Ara
Udah ada yang beli ya rumahnya
Teguh
Bagus deh kalau gitu
Teguh
Daripada itu rumah jadi sarang hantu
Ara
Wah, bagus juga. Jadi kau nggak akan mengganggu tidurku di hari minggu
Teguh
Kurang ajar, ya, kau kutengok
Teguh memang penakut jika berhubungan dengan alam ghaib.
Ara
Makasih, ya, udah nganterin
Ara
sampai jumpa besok disekolah! bye!
Ara menutup pintu mobil dan masuk ke kediamannya.
Sesampainya di dalam rumah ia melihat kakaknya yang ke empat membawa potongan kue yang cukup besar.
Alex
Ara, kau kasih kue ini buat tetangga baru di sebelah ya
Ara
Baru juga pulang kak...
Dengan terpaksa Ara mengambil kue dari tangan kakaknya yang ke empatnya, Alex Vincent
Segera Ara keluar rumah dan berjalan ke rumah sebelah yang baru dihuni.
Sekarang Ara sudah di depan pagar, ia memencet bel yang ada di sana.
Ara terkejut karna orang yang keluar dari rumah itu adalah lelaki yang tak sengaja mengambil buku yang sama dengannya di perpustakaan umum tadi.
???
Kau ... Yang di perpus waktu itu kan?
Ara
Iya ... Ternyata anda jadi tetangga saya rupanya
???
Nggak usah seformal itu, biasa aja
Ara
Ini ada kue, anggap sebagai ucapan selamat datang dari keluargaku ya!
???
Oh, iya. Namamu siapa?
Ara
Namaku Arra Cheryl Tiana, nama kau siapa?
Deandra
Namaku Deandra Rainer
Ara
Tinggal sendiri atau...
Deandra
Aku tinggal berdua sama kakakku, orang tua kami keduanya sudah meninggal
Ara
Maaf ... Aku nggak bermaksud—
Deandra
Nggak apa-apa, sekarang udah nggak apa-apa kok
Deandra
Pokoknya, terima kasih ya kuenya
Ara masih di depan pagar, melihat Dean berjalan dan sebelum Dean masuk ke dalam rumahnya ia melihat ke arah pagar depan dan di lihatnya Ara yang masih berada di sana, ia pun tersenyum.
Senyuman yang sangat manis bagi Ara.
Kebetulan dan Awal Mula
Pagi-pagi sekali Ibu dan Ayah Ara sudah rapi dengan setelan kerja mereka, sepertinya mereka akan berangkat bekerja.
Ara lihat Ibu dan Ayahnya sedang berbincang dengan kakak pertamanya yang bernama Husain Rafandra dan kakaknya yang ketiga bernama Zidan Fahri
Husain
Ayah sama Ibu beneran mau berangkat sekarang?
Zidan
Lama nggak baliknya?
Ibu
Hmmm sekitaran dua minggu, kan, yah?
Ayah
Iya.
Husain, jaga rumah, ya.
Ara yang baru selesai mandi melihat Ayah, Ibu, dan kakaknya yang pertama dan ketiga sedang berbincang. Sayup-sayup ia dengar bahwa Ayah dan Ibunya akan pergi. Ara yang penasaran Ayah dan Ibunya mau kemana pun menghampiri mereka.
Ara
Ayah sama Ibu mau kemana?
Ayah
Ayah sama Ibu mau pergi perjalanan bisnis ke Thailand, nanti baliknya kira-kira dua minggu, tadi Ibu sama Ayah sudah pamitan sama kakak-kakakmu yang lain, sebentar lagi kami berangkat.
Ara
Oh ... Hati-hati di jalan, ya, Ayah sama Ibu
Zidan
Ara, kamu belum siap-siap? Bentar lagi setengah 7 loh
Ara
Iya kak ini mau ke kamar kok
Ara berlari menuju kamarnya.
Husain
Nggak usah lari-lari, nanti jatuh loh.
Ara telah siap berangkat ke sekolah, hari ini ia diantar oleh kakaknya yang ke lima, Williston Ragnala namanya.
Williston, kakaknya itu sudah bersiap untuk berangkat sekarang juga hanya tinggal menunggu Ara keluar dari rumah
Williston
Lama banget buset
Yang di tunggu akhirnya datang juga. Ara berlari ke arah mobil dan segera masuk ke dalam mobil bagian depan.
Ara
Maaf, ya, kak lama hehe
Williston
Iyaaa buat adek Abang juga Abang tungguin mau selama apapun
Williston
Tapi sambil misuh-misuh sih
Williston kakaknya itu hanya tersenyum menunjukan deretan gigi putihnya pada Ara
Ara memang memiliki banyak kakak, dan ia adalah anak perempuan satu-satunya sekaligus anak terakhir di keluarganya.
Ara memiliki enam kakak laki-laki. Kakaknya yang ke lima dan ke enam adalah saudara kembar hanya berbeda lima menit.
Keluarga Ara adalah keluarga harmonis yang diidamkan setiap anak. Ayah yang peduli pada anak-anaknya dan Ibu yang hangat serta kakak-kakak yang memiliki sifat berbeda-beda. Semuanya saling menyayangi dengan kehangatan.
Ara sampai di depan pintu masuk sekolahnya.
Williston
Belajar yang bener ya adikku sayang~
Williston cemberut mendengar pernyataan Ara
Mendengar perkataan Ara. Williston tersenyum sampai matanya menyipit.
Setelah berpamitan dengan kakaknya, Ara keluar dari mobil.
Baru beberapa langkah setelah Ara masuk ke sekolah, ada seseorang yang menabraknya dari belakang.
Deandra
Sorry sorry aku nggak sengaja
Deandra
Kau ... Tetanggaku kan?
Deandra
Ternyata kita satu sekolah rupanya
Deandra
Mumpung bel masuk masih lama, boleh nggak kau antar aku keliling sekolah?
Deandra
Soalnya aku murid baru disini
Setelah cukup lama berkeliling sekolah, Ara memutuskan masuk ke kelas karna sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Sedangkan Deandra ke ruang kepala sekolah.
Bel masuk berbunyi, namun karna guru belum datang murid di dalam kelas Ara masih berisik suara anak-anak yang bercanda.
Sampai wali kelas mereka datang dengan seorang murid laki-laki.
Ternyata Deandra masuk ke kelasnya Ara.
Wali kelas
Perhatian anak-anak, kita kedatang murid baru. Silakan kau perkenalkan diri.
Deandra
Nama saya Dean Andra Wijaya, biasa di panggil Dean atau Andra. Salam kenal semuanya.
Murid perempuan takjub dengan wajah tampan Deandra, sepertinya ia akan jadi murid populer di sekolah ini dengan wajah itu.
Wali kelas
Baik, sekarang kau bisa duduk di bangku kosong sebelahnya Ara, ya
Tatapan iri dan tak suka dari murid perempuan tertuju pada Ara.
Deandra
Hai Ara, kita ketemu lagi
Siapa yang sangka bahwa ia dan Deandra akan satu kelas bahkan berbagi meja yang berdempetan.
Namun, entah mengapa perasaan Ara tak enak, seperti akan ada sesuatu yang akan terjadi setelah semua kebetulan antara dirinya dan Deandra.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!