NovelToon NovelToon

Kembalinya Putri Ke 3

Pemecatan

"Ini apa .!"

Ujar seorang Atasan yang saat itu sedang mengeledah Tas milik para karyawan.

"Ah ,saya tidak tahu pak."sontak membuat Icha kaget karena uang kasir yang hilang ternyata berada di dalam Tas miliknya saat penggeledahan.

Icha hanya bisa diam seribu bahasa, tubuh dia gemetar ketakutan bahkan sampai keringat dingin, menandakan jika dia sangat begitu ketakutan pada saat ini. Karena bagaimana bisa uang itu tiba-tiba berada dalam Tas miliknya, padahal dia tidak mengambil uang tersebut.

"Apa mungkin uang ini tiba-tiba jalan ke Tas kamu sendiri cha.!"

"Tapi benar bukan saya pak, demi Tuhan saya tidak mencuri uang kasir.!"

Meskipun Icha terus membela diri, Namun tetap saja Atasan Icha tidak mempercayai icha bahkan rekan kerjanya sendiri tidak ada yang membela icha, mereka semua hanya diam saja bahkan acuh terhadap Icha.

Entah siapa yang membenci dirinya di lingkungan kerja, Sampai menjebak dirinya, sehingga membuat icha sampai di pecat bahkan tanpa di beri Gaji terakhir.

* *

Malam itu menjadi malam yang tidak bisa dia lupakan dalam hidup nya, seorang wanita berumur 20 tahun berjalan di gelapnya lorong jalan ibu kota, dengan wajah yang terlihat kesal dan juga terlihat lesu, setelah di pecat dari Pekerjaannya.

Meskipun bukan Icha yang mengambil uang tersebut, bukti uang yang hilang berada di Tas miliknya, dan mau tidak mau dia Harus menanggung konsekuensi di pecat dari tempat dia bekerja, meskipun dia tahu ada orang yang menjebak dirinya.

Icha sendiri juga bingung, bagaimana bisa ada uang tersebut berada di dalam Tas miliknya saat penggeledahan terjadi.

Wanita itu hanya bisa diam seribu bahasa, tubuh yang gemetar ketakutan dan keringat yang keluar dari keningnya menandakan jika dia sangat begitu ketakutan pada saat itu.

* *

Sesampainya wanita itu di rumah, wanita itu langsung berbaring ke kasur, melepas rasa lelahnya setelah di pecat karena di fitnah oleh orang yang dia sendiri tidak tau siapa orang yang membenci dirinya Sampai melakukan hal yang menjijikan itu.

dia yang tinggal seorang diri di rumah yang sangat kecil, di pemukiman yang padat penduduk Atau di Gang sempit, bahkan sepeda motor juga tidak muat di Gang itu jika masuk kedalam,dan dia hanya tinggal seorang diri di rumah itu.

Wanita itu bernama Icha. Seorang wanita cantik dengan raut wajah yang imut dengan kulit yang putih bersih, dan postur tubuh yang mungil, bak seorang selebritis.

Icha hidup seorang diri semenjak Ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu , sedangkan ibunya sudah lama meninggal semenjak Icha masih duduk di Sekolah Dasar, jadi Ayahnya yang membesarkan Icha seorang diri .

Setelah sang Ayah meninggal dia menjalani hidup seorang diri begitu keras, bahkan sama sekali tidak ada sanak saudara yang mengulurkan tangannya kepada Icha sama sekali.

Icha sendiri juga sadar, karena dia itu ternyata bukan anak kandung dari kedua orang tua yang sudah membesarkan dirinya.

Karena dia sendiri juga baru tau kenyataan sebenarnya jika mereka bukanlah orang tua kandung Icha, karena sang Ayah memberi tahu Icha tak kala saat ajal hendak menjemput sang Ayah.

Meskipun sudah mengetahui kenyataan bahwa Icha bukan anak kandung mereka berdua, Icha sendiri enggan mencari keberadaan orang tua Biologisnya.

Dia enggan mencari orang tuanya ,toh menurut Icha sendiri kalo memang orang tua Biologisnya sayang terhadapnya ,tidak mungkin Icha di rawat oleh orang lain sampai tumbuh besar, dan jika memang kedua orang tua Icha masih hidup kenapa tidak mencari dirinya sampai sekarang.

Meskipun Icha bukan di besarkan oleh orang tua Biologisnya, namun sang Ayah membesarkan Icha seorang diri layaknya anak kandungnya, bahkan rahasia tersebut baru Icha ketahui takala sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya .

Dan itu yang membuat Icha sudah tidak perduli mencari tahu orang tua aslinya.

* *

"Bagaimana bisa itu Uang ada di dalam Tas aku .?"ucap Icha. Yang saat itu masih memikirkan siapa orang yang menaruh uang tersebut ke dalam Tas miliknya, dan yang bisa dia ketahui hanyalah, orang tersebut mungkin tidak menyukai sosok dirinya sampai sampai melakukan hal semacam itu kepada dirinya.

"Tau lah, toh ini semua sudah menjadi takdir buat aku , yang Harus aku lakukan untuk kedepannya hanya tinggal mencari pekerjaan yang baru untuk bertahan hidup"ucap Icha sambil melihat bingkai foto dia dengan Ayahnya.

Icha sendiri bisa di bilang orang introvert dia tidak memiliki teman dekat sama sekali, karena dari dulu waktunya hanya terpakai untuk membantu Ayahnya mencari uang setelah pulang sekolah, jadi Icha tidak seperti anak pada umumnya yang menghabiskan waktu mudanya untuk bermain, jadi sudah tidak asing lagi bagi Icha kala mendapatkan situasi seperti ini dia hanya seorang diri.

Sebenarnya icah juga ingin bermain seperti anak remaja pada umumnya,dan pastinya dia juga ingin melanjutkan pendidikannya kuliah, karena dari dulu dia bercita-cita menjadi seorang Dokter,Namun sang Ayah hanya mampu memberi pendidikan Icha sampai SMA saja.

Dan sekarang Cita cita hanyalah sebuah mimpi bagi icha, karena realita kehidupan dirinya saat ini lebih mementingkan keberlangsungan hidup icha.

Di tambah lagi sang ayah Masih meninggalkan Hutang semasa hidupnya,dan icha lah yang saat ini bertanggung jawab untuk melunasi hutang piutang sang ayah.

Meskipun Harus menanggung beban seseorang diri icha tidak mengeluh, karena sang ayah berhutang juga untuk kebutuhan hidup mereka dulu.

"Sekarang aku harus mencari pekerjaan di mana coba, untuk membayar hutang hutang ayah, di pecat juga tidak dapat Gaji."

Icha yang tidak ingin membuang waktunya atau menyesali masalah yang sudah terjadi, dia langsung mencari pekerjaan melalui handphone miliknya.

Meskipun lowongan pekerjaan kebanyakan mencari lulusan sarjana Icha tetap terus mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dia miliki, bahkan Icha juga tidak pilih pilih saat mencari pekerjaan, apapun pekerjaan yang sesuai dengan ijazah yang dia punya langsung dia lamar, karena dia juga sadar diri dengan statusnya.

"Wah kebetulan banget, perusahaan ini sedang membuka lowongan, sepertinya open rekruitmen Besok, di tambah lagi mereka membuka banyak posisi juga "ucap Icha.dengan wajah yang begitu senang sambil melihat info lowongan pekerjaan melalui handphone miliknya

"Pokoknya kesempatan ini gak bakal aku sia siakan, apa lagi dari dulu aku pengen banget bekerja di perusahaan ini."

* *

Kemudian pada keesokan harinya, Icha pergi ke perusahaan tersebut untuk melakukan open rekruitmen dan berharap bisa di terima bekerja di perusahaan itu.

Dan sesampainya Icha di perusahaan tersebut, ternyata sudah banyak para pelamar yang datang dan pastinya mereka semua menunggu giliran.

Di saat banyaknya para pelamar yang sedang menunggu interview, Icha seketika menjadi minder karena melihat para pelamar yang lain sangat begitu rapi dari segi pakaian apa lagi kebanyakan para pelamar tersebut lulusan sarjana sedangkan Icha hanya lulusan SMA.

Sabil memeluk berkas lamaran yang dia bawa icha membuat icha semakin minder apa lagi pakai Icha yang terlihat pudar warnanya.dan itu membuat icha juga malu untuk menyapa orang yang juga ingin melamar,entah kenapa Icha merasa menjadi orang yang berbeda dari pelamar yang lain.

Tidak Lama giliran Icha yang di panggil, dan di saat Icha di panggil ,semua mata tertuju pada dirinya, seakan akan mereka sedang membicarakan penampilan dirinya.

Sambil menunduk Icha memasuki ruangan interview.

"Selamat pagi pak, permisi."sapa Icha .

"Pagi juga , silahkan duduk."

"Rileks saja , jangan grogi seperti itu, tenang aja kok,saya gak bakal gigit haha"ucap pria yang menginterview Icha. Sedangkan Icha hanya tersenyum kecil.

"Baik, perkenalkan diri kamu .?"

Icha yang awalnya tidak percaya diri, seketika berubah menjadi lebih percaya diri karena yang ada di pikirannya saat itu , yang terpenting dia mendapatkan pekerjaan.

Icha pun memperkenalkan dirinya dan menjelaskan latar belakang pendidikan Sampai dengan pelanggan pekerjaan dia yang terakhir, Namun di saat karyawan yang interview Icha bertanya kepada Icha perihal dirinya keluar dari tempat kerja yang sebelumnya seketika Icha terdiam, Icha bingung harus berkata apa karena tidak mungkin juga Icha jujur dia di pecat karena di tuduh maling,dan belum tentu juga orang yang interview Icha percaya dengan penjelasan Icha, di tambah Lagi icha juga bukan tipe orang yang bisa berbohong,dan itu membuat icha terdiam Harus mengatakan apa kepada orang yang interview Icha saat ini.

"Jadi kenapa kamu keluar dari tempat kerja kamu sebelumnya, padahal lumayan lama loh.?"

"Ah, itu karena ini pak.."Icha kebingungan harus menjawab apa, karena tidak mungkin dia mengatakan alasannya di pecat dari Pekerjaannya dahulu.

"Hemm, mungkin gajinya kecil yah hehe"celetuk karyawan yang interview Icha.

"Oh iya pak kecil hehe."

"Untung aja , Bapak ini gak menekan pertanyaannya, karena gak mungkin juga kalo aku di fitnah kan ,mana mungkin beliau jug percaya nanti."ucap Icha dalam hatinya.

"Jadi kamu ingin melamar sebagai apa .?"

"Sesuai dengan ijazah saya aja pak."

"Palingan yang pas dengan ijazah kamu itu sebagai Cleaning Servis, tapi kamu sendiri sepertinya belum pernah memiliki pengalaman sebagai cleaning Servis loh.? Karena kandidat yang kita cari itu minimal ada pengalaman minimal 2 tahun."tegas karyawan tersebut.

"Saya memang belum ada pengalaman sebagai seorang Cleaning Servis pak, tapi saya tipe orang yang cepat belajar kok pak "

"Bagaimana ya, karena kita ini sedang mencari kandidat yang sudah memiliki pengalaman." sambil memberikan kembali lamaran Icha.

"Apa tidak bisa pak.? Saya janji akan bekerja keras pak, tolong terima saya bekerja Pak, karena saya sangat membutuhkan sekali pekerjaan." Karena saking butuh pekerjaan Icha mencoba memohon kepada orang yang interview dirinya.

Meskipun Icha memohon kepada karyawan tersebut agar dirinya di terima bekerja, namun karyawan yang interview Icha hanya memberikan respon dengan menggelengkan kepalanya dan itu membuat icha tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Icha pun mengambil berkas lamaran pekerjaannya dan hendak bangun dari tempat duduknya karena sudah tidak ada harapan lagi.

Namun kala Icha hendak meninggalkan ruangan interview, seseorang masuk dan orang tersebut melihat icha berjalan sambil menundukkan kepalanya, bahkan dia sempat melihat icha seperti menahan tangis, dan itu membuat orang yang baru masuk itu penasaran dengan sosok tersebut di tambah lagi terlihat wajahnya tidak Asing.

Lalu di saat Icha hendak membuka pintu, orang tersebut memanggil Icha.bahkan tau nama Icha.

"Icha bukan.?"ucap seorang pria yang baru saja masuk.

Icha pun menoleh, saat ada orang yang manggil nama nya, dan saat Icha melihat orang yang memanggil dirinya icha kaget.

"kak Deri , ternyata Kaka kerja di sini .?"

"Lah ,kan Kaka sudah bilang kalo Kaka bekerja di sini.?" Ternyata Icha mengenal orang yang menegurnya,dan pria itu bernama Deri.

Karyawan yang interview Icha melihat mereka berdua saling mengenal langsung memotong pembicaraan mereka berdua.

"Jadi Kalian sudah saling mengenal.?" Karyawan yang interview Icha sebelumnya memotong pembicaraan Icha dan Deri

"Sudah lama pak, saya kenal Icha di Restoran Bintang,dia yang selalu menghendel pesanan Bu Friska,jadi dia orang yang membantu saya haha"saut Deri dengan santainya.

Sedangkan Icha hanya tersenyum kecil.

Ternyata mereka berdua sudah saling mengenal satu sama lain, karena Deri sering ke Restoran tempat Icha bekerja, untuk ngambil pesanan.

"Ngomong ngomong kamu ngapain di sini.?"

Icha Dengan rasa malu menunjukan lamaran pekerjaan.

"Ngelamar jadi apa Cha .?" Deri dengan santai bertanya kepada icha, padahal mereka sedang di ruangan HRD, sedangkan icha sendiri merasa malu karena HRD tersebut masih mendengarkan percakapan mereka berdua.

"Jadi Cleaning Servis kak Deri."

"Serius ngelamar jadi Cleaning Servis kamu Cha.?"

"Iya , karena ijazah aku hanya cocok melamar sebagai Cleaning Servis kak."

"Ah, posisi Cleaning Servis atau Staf yang terpenting sekarang mah kerja."

Icha hanya tersenyum, karena dia merasa tidak enak bisa di bilang icah tidak nyaman, karena masih di dalam ruangan,apa lagi dia sudah selesai interview, Namun Deri terus saja mengajak icha ngobrol.

"Kebetulan kalo Kaka Office Boy di sini Cha, masih satu divisi lah kita nanti.*

"Kak Deri OB yah."

Tidak sampai di situ saja ,Deri membuat icha tambah kaget , karena meminta kepada HRD untuk langsung meloloskan icha.

"Pak, terima langsung udah,saya kenal anak ini kok." dengan santainya Deri meminta hal tersebut kepada HRD.

"Gimana ya der, dia belum ada pengalaman kerja jadi Cleaning Servis,dan itu kan Syarat dari Perusahaan."

"Ya Allah pak, cuman pengalaman kerja doang si, dan Lagi jobs desk Cleaning Servis, palingan cuman Bersih bersih, belajar beberapa hari juga udah pasti bisa lah, di tambah lagi Icha ini juga pelanggan di restoran hampir sama lah pak dengan pekerjaan Cleaning Servis."

HRD hanya diam sambil mengetuk ketuk jarinya di meja kerja.

"Kalo tanda tangan saya gak mempan, apa saya minta tanda tangan Bu Friska nih pak agar agar bisa di terima langsung.?"

"Duh , bingung juga saya ini, masalnya karena peraturan juga ,kalo saya terima dia nanti saya bakal jadi pertanyaan sama atasan der"ucap HRD yang saat itu juga kaget ketika Deri membawa nama Bu Friska.

"Gini aja dah pak, biar sama sama enak kita dan Bapak juga ada pembelaan sama atasan Bapak, bagaimana kalo lamaran dia saya bawa ke Bu Friska untuk minta tandatangan dia ?"

"Ya udah der kamu minta tandatangan Bu Friska dah, toh saya juga kasihan juga sama dia , soalnya dia pengen banget bekerja,tapi saya juga gak bisa berbuat apa-apa, kalo kamu kan OB Bu Friska,ya bilang aja anak ini saudara jauh kamu ."

"Siap pak."saut Deri.

Dan di sini terlihat HRD tersebut sebenarnya juga kasihan dengan Icha, namun dia hanya menjalani SOP Perusahaan, dan di sini juga sudah jelas ternyata Deri Office boy Bu Priska, sedangkan icha yang dari tadi menyimak bertanya tanya siapa Bu Friska itu sampai tandatangannya bisa merubah peraturan yang ada.

"Cha , mana lamaran kamu ,Kaka pinjam dulu sebentar."

"Iya kak."

Icha memberikan lamaran pekerjaannya kepada kak Deri, entah untuk apa lamaran tersebut dia bawa.

Bahkan sampai saat ini Icha juga masih belum paham dengan percakapan antara kak Deri dengan HRD.

Sedangkan Deri dia langsung pergi dari ruangan HRD sambil membawa dokumen lamaran kerja Icha, dan meminta Icha untuk pulang saja, dan tinggal menunggu kabar selanjutnya.

Icha menurut saja mempercayakan semuanya kepada Deri, dan meninggalkan kantor untuk kembali ke rumah.

* *

Berapa saat kemudian setelah Icha selesai interview, Icha yang kala itu baru saja turun dari angkot dan hendak buru buru masuk ke dalam gang di karenakan langit yang tiba-tiba turun hujan.

Namun Saat Icha hendak masuk ke dalam gang, seorang wanita cantik berpenampilan layaknya pekerja Kantoran menyapa Icha.

Sebenarnya saat hendak turun dari angkot, Icha sempat melihat wanita tersebut meneduh di bawah pohon.

Wanita itu berparas cantik, namun terlihat lebih tua beberapa tahun dari Icha.

"Maaf kak mengganggu waktunya, boleh saya minta tolong, mobil saya mogok saya mau menelepon bengkel namun handphone saya mati apa Mbak punya Power Bank.?" Tanya wanita tersebut.

"Saya tidak punya powerbank kak." jawab Icha.

"Oh gitu, ya sudah kak maaf ya mengganggu."

"Maaf ya kak."

Wanita itu kembali berteduh di bawah pohon dengan wajah yang kebingungan , sedangkan Icha melanjutkan jalannya.

Namun baru beberapa langkah Icha masuk ke dalam gang,dia kembali menghampiri wanita tersebut.

"Kalo Kaka tidak keberatan,Kaka bisa charger handphone Kaka di rumah saya dan kebetulan rumah saya di situ kak, tidak jauh sekalian meneduh di rumah aku kak sepertinya hujanya mau gede kak."

"Kalo tidak merepotkan kaka.?"

"Oh ,tidak kok kak"ujar Icha.

Kemudian Icha mengajak wanita yang baru dia kenal ke rumahnya.

Dan sesampainya di rumah, Icha memperkenalkan wanita tersebut masuk untuk mengisi baterai handphone miliknya dan tidak lupa Icha juga membuatkan minuman untuk wanita tersebut.

Sedangkan wanita itu, saat Icha sedang membuatkan minuman,dia memperhatikan kondisi rumah Icha dengan wajah prihatin.

Namun saat Icha kembali dia biasa saja dan tersenyum.

"Duh tidak usah repot-repot kak."

"Gak apa apa loh, toh sekalian menunggu hujan reda."

"Oh iya kita belum kenalan, nama aku Friska."

"Nama aku Icha."jawab Icha. Dan saat Icha seperti tidak Asing dengan nama tersebut, seperti dia pernah mendengar nama itu di suatu tempat, namun dia lupa .

* * * *

~ BERSAMBUNG ~

Ibu paruh baya

"Ngomong ngomong apa kamu baru lulus sekolah menengah atas.?"

"Gak ko kak, aku sudah lulus 2 tahun yang lalu, sekarang umur aku 20 tahun."jawab icha.

"serius kamu, padahal wajah kamu itu Babyface tau.?"

"Hehe ,bisa aja Ka Friska, dan Kaka sendiri juga masih terlihat awet muda dan cantik banget lagi."

"Kamu juga cantik kok , kalo umur Kaka ini sudah kepala 3, bisa dibilang sudah 30 tahun bulan depan hehe."ujar Friska.

"Ah serius ka Friska sudah berumur 30 tahun, aku kira masih umur 25.?"

"Ngapain aku aku bohong "ucap Friska.

Icha sendiri hampir tidak percaya jika kak Friska hampir berumur 30 tahun, padahal wajah beliau itu terlihat muda dan juga begitu cantik persis seperti selebritis.

Friska yang melihat keadaan rumah Icha begitu sepi, seperti terlihat orang yang hanya tinggal seorang diri membuat Friska bertanya kepada Icha untuk memastikan.

"Oh iya, rumah kamu sepi banget, apa orang tua kamu sedang bekerja.?"

"Orang tua aku sudah meninggal dunia kak,."jawab Icha.

"Aku minta maaf gak tau, dan sebelumnya aku turut berdukacita, dan kalo boleh tau Kapan.?".

"Kalo ibu aku sudah meninggal sejak aku kecil, sedangkan Ayah aku meninggal 3 tahun lalu".

"Berarti kamu tinggal seorang diri.?"tanya Friska.

"Iya kak."

Friska yang melihat raut wajah Icha menjadi sedih karena pertanyaan,dia mencari topik pembicaraan baru untuk merubah suasana.

"Terus kamu bekerja di mana.?"

"Aku belum bekerja kak, masih cari cari pekerjaan dan tadi aku baru saja menghadiri interview ,tau dah di terima apa tidak hehe "ucap Icha.

"Harus optimis lah, insyaallah kalo udah rejeki gak bakal kemana ".

"Ya, lihat aja nanti kak, maklum lah ijazah SMA kalo mencari pekerjaan di zaman sekarang itu susah banget kalo gak ada orang dalam, tapi tadi tanpa di duga saat aku interview aku malah bertemu dengan teman aku ,dan katanya dia mau nolong aku ,dan tau gak kak , padahal pada saat itu aku sudah gak di terima sama HRD, ehh..tiba tiba ada teman aku muncul "ucap Icha.

"Tuh kan, kalo udah rejeki gak bakal kemana ".

Lalu Icha menceritakan pengalaman dia interview tadi kepada Friska

Raut wajah dan gesture tubuh Icha saat curhat kepada Friska seperti seorang sahabat yang sudah berteman lama, dia begitu lepas sekali dalam bercerita, padahal Icha sendiri tidak pernah begitu nyaman mengobrol dengan orang lain, karena Icha orang introvert.

Sedangkan di sisi lain, Friska sangat begitu nyaman sebagai seorang pendengar, mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Icha, tanpa menyela pembicaraan Icha.

"Tapi sampai sekarang belum di kabarin juga kak hemm..di terima gak ya aku .?"tanya Icha.

"Oh, pantas saja kamu dari bolak-balik melihat handphone, Ternyata menunggu kabar dari perusahaan haha."

"Iya."jawab Icha.

"Sabar aja gak si, "

"Apa Jangan-jangan gak bisa ya kak, di tambah lagi temen aku hanya seorang Office Boy.?" Ucap Icha

"Emangnya, kamu melamar di Perusahaan apa .?"

"Aku hanya melamar sebagai Cleaning Servis di Prusahan..."

Belum sempat Friska menanggapi pembicaraan Icha,tiba tiba handphone Friska berbunyi dan dia langsung mengangkat telponnya tersebut.

"Dreet dreet dreet "

"Sebentar ya Cha, ada telpon masuk,aku angkat dulu. "ucap Friska.

Friska yang mendapatkan panggilan dari montir Mobil, yang akan menderek mobilnya karena mogok, membuat percakapan mereka sebelumnya terhenti, lalu kemudian Friska bergegas untuk pergi di tambah lagi supirnya sudah menunggu di depan jalan.

"Cha terimakasih ya untuk semuanya, aku mau balik dulu ke kantor karena masih banyak pekerjaan."

"Iya kak Friska sama sama "

"Dah semoga kamu bisa di terima bekerja ya, dan pesan Kaka harus optimis oke."ucap Friska.

"Pasti kak."

Dan perkenalan singkat mereka berdua selesai, setelah Friska pergi Icha yang mengantar sampai depan jalan kembali ke rumah nya .

Sesampainya Icha di rumah dia menunggu kabar dari Perusahaan menunggu hasil interview.

"Huh, belum ada kabar juga, apa emang gak bisa ya.?"ucap Icha.

* *

Kemudian setelah Hujan berhenti, icha pergi keluar untuk membeli beberapa bahan makanan. Dan karena warung yang biasanya Icha berbelanja tutup , mengharuskan Icha harus pergi ke warung lain yang berada di seberang jalan.

Meskipun warung tersebut di sebrang jalan, Icha Harus melewati jembatan untuk menyebrang dan itu jelas memakan waktu,apa lagi jembatan penyebrangan itu beberapa meter dari gang rumah Icha.

"Duh, alamat olahraga ini "ucap Icha.

Sesampainya di warung tersebut Icha membeli beberapa bahan makanan saja , karena hanya dia saja yang makan,di tambah lagi uang Icha yang sudah menipis jadi dia harus berhemat sebisa mungkin.

Setelah selesai berbelanja dan hendak balik ke rumahnya, saat Icha berjalan sebuah mobil mewah berhenti .

Icha yang saat itu berjalan tidak fokus dengan sekitarnya, mobil yang baru saja berhenti tempat di samping Icha membuat icha terjatuh,kala orang yang di dalam mobil itu membuka pintu, dan menyebabkan barang belanja Icha jatuh ke genangan Air, karena habis Hujan.

Dan parahnya lagi , pria yang keluar dari dalam mobil itu , tidak sadar telah menyebabkan orang terjatuh di saat dia membuka pintu mobil.

"Ahh, gila ya , kalo buka mobil liat liat dulu .!"

Lalu pria itu berjalan dengan langkah cepat ke arah pintu satunya, dia membuka pintu mobil itu kemudian menarik lengan wanita yang ada di dalam mobil.

"Keluar.!"ucap pria tersebut.

"Aku minta maaf "

Namun pria itu dengan tatapan yang begitu tajam dengan tegas langsung menarik lengan wanita tersebut keluar dari mobilnya .

Di seret'lah wanita itu ke tepi jalan, kemudian pria itu memberhentikan Taxi dan menyuruh wanita tersebut masuk ke dalam., sedangkan wanita itu yang terus menerus memohon kepada pria tersebut tidak di respon oleh pria itu.

"Jalan pak.!"tegas pria tersebut kepada supir taksi.

Sedangkan di sisi lain,Icha yang masih tersungkur di Aspal jelas melihat Drama pertengkaran sepasang kekasih yang sedang berantem, dengan posisi masih duduk di Aspal.

Dan saat pria itu ingin kembali masuk ke dalam Mobil, dia melihat seorang wanita yang terjatuh di genangan air, dan mereka berdua saling menatap satu sama lain.

Takut di salah artikan oleh Pria tersebut, Icha bangun dan hendak memarahi Pria yang membuat dia sampai terjatuh.

"Hei,mau kemana kamu .!'' tahs Icha yang langsung beranjak di saat melihat Pria itu masuk kembali ke dalam mobil dan ingin pergi.

"Apa.?"

"Apa apa, kamu itu kalo buka mobil lihat lihat dulu , karena kamu buka pintu sebarangan membuat makanan aku jatuh.!"

Pria itu tanpa menjelaskan apa-apa, mengambil uang dari dalam dompetnya dan memberikan kepada Icha.

"Ini untuk mengganti makan pakaian dan uang berobat." Ucap Pria tersebut.

Di perlakukan seperti itu, membuat icha jadi naik pitam, dan melempar uang tersebut kedalam mobil Pria itu.

"Nih ambil, kamu kira harga diri aku seharga uang ini."

"Wanita Gila.!"

Pria itu hendak keluar dari dalam mobil untuk meladeni Icha,namun saat dia hendak keluar dari dalam mobil, dia melihat Polisi yang sedang berpatroli, karena tidak ingin membuat masalah tambah besar tanpa kata kata pria itu langsung tancap Gas dan pergi meninggalkan icha. Dan membuat icha kesal.

"Cowo gila , main kabur aja Lo.!"Teriak Icha.

* * *

Sesampainya di rumah, Icha mengobati luka di kakinya, sambil mengobati kakinya mulut Icha terus mengoceh dan mengumpat tentang cowok yang tidak bertanggung jawab kepada dirinya.

"Benar benar gila itu cowok,gak bertanggung jawab banget main langsung kabur aja .!"

"Tapi... Agak menyesal banget yah, kenapa tadi aku gak ambil aja duit dari dia malah di balikin huh.."ucap Icha yang serasa menyesal.

* *

Sedangkan di tempat lain atau di Perusahaan ECO Grub, Deri yang saat itu melihat Bu Friska baru sampai ke kantor, dia langsung menuju ruangan Bu Friska sambil membawa dokumen surat lamaran Icha untuk meminta tandatangan kepada Bu Friska.

"Tok tok..Permisi Bu .?"

"Ya masuk,."jawab Friska.

"Maaf Bu Friska menggangu waktunya, apa saya boleh minta tolong.?"

"Minta tolong apa Der.?" Tanya Friska.

"Ini Bu, kebetulan Prusahan sedang membuka loker, dan ada Saudara saya yang ingin melamar pekerjaan, namun dia belum ada Pengalaman Bu, apa boleh saya minta bantuan ibu ,dan saya jamin anak ini rajin bekerja Bu ."

"Melamar posisi apa emangnya si.?"

"Cleaning Servis."

"Yaa Allah Der.. kirain posisi apa ."

"HRD juga gak berani Bu, karena sudah peraturan perusahaan katanya."

"Ya udah sini , dokumen nya saya tandatangan "ucap Friska.

Kemudian Deri memberikan lamaran kerja Icha, Bu Friska langsung menandatangani amplop tersebut tanpa melihat isi berkas lamaran. Karena sekelas Friska tidak perduli siapa yang di bawa Deri.

"Ini sudah."

"Terimakasih Bu , saya mohon ijin untuk kembali bekerja"

"Iya"

Deri lalu meninggalkan ruangan Friska, Namun saat dia akan keluar Friska bertanya kembali kepada Deri.

"Oh iya der, bagaimana dengan hasil pekerjaan yang kemarin saya suruh,apa sudah ada kabar baru.?"

"Saya belum dapat informasi terbaru Bu, informasi terakhir yaitu, keluar tersebut sudah lama pindah dan tidak ada yang tahu mereka pindah ke mana."

"Ya sudah der, tolong kamu selidiki lagi,dan kalo ada info terbaru kabari saya "

"Baik Bu "ucap Deri.

Setelah Deri keluar Friska bersandar di kursinya sambil menatap bingkai foto keluarga dengan wajah yang sedih.

Foto keluarga itu terlihat foto lama atau foto Friska masih kecil dan dia memiliki dua orang Adik dan satunya masih Bayi yang di gendong oleh ibunya.

"Ya Allah sudah bertahun tahun, kemana lagi aku harus mencari."ucap Friska.

* *

Kemudian pada keesokan harinya, terlihat Icha sudah berada di depan Kantor EXO Grub dengan wajah yang bahagia, karena semalam dia di telpon oleh pihak Kantor memberi tahu jika dia sudah di terima bekerja dan besok sudah bisa masuk bekerja, jelas Icha sangat begitu senang.

"Semangat untuk hari pertama bekerja di lingkungan baru ."ucap Icha. Dengan wajah penuh semangat.

Kemudian saat Icha masuk ke lobby Kantor, dia berpapasan dengan Deri.

"Asik.. akhirnya kerja juga haha."

"Terimakasih kak Deri, kan ini atas bantuan kak dari juga aku bisa sampe di terima kerja di sini ,kalo gak ada kak Deri udah di tolak kan haha"

"Udah jadi rejeki Cha, bukan karena ka Deri kan kalo rejeki gak akan ke mana."

"Iya si, ya udah gajian pertama icha teraktir dah nanti hehe."

"Ok, kak Deri tagih nanti pas kamu gajian pertama."

"Pasti."

"Ya udah, pasti kamu mau ke ruangan Cleaning Servis kan, ayo kak Deri antar."

"Iya kak."

Lalu Icha di antar Deri menuju ruangan Cleaning Servis, untuk memulai bekerja di hari pertama.

Di ruangan Cleaning Servis Icha di perkenalkan kepada karyawan Cleaning Servis juga yang akan membimbing Icha bekerja untuk beberapa hari atau bisa di bilang trening selama beberapa Minggu.

Dia mendapatkan teman pertama yang akan mengajarkan Icha, temannya tersebut bernama Indri usia'nya lebih tua dari Icha dia berumur 25 tahun sudah menikah dan memiliki anak , Indri ini menjadi teman pertama Icha di ECO Grub dan mungkin kedepannya mereka akan menjadi teman akrab.

"Aku Icha."

"Aku Indri, kamu baru lulus sekolah kah.?"

"Sudah 2 tahun yang lalu kak, umur aku 20 tahun."

"Mungil banget si kamu Babyface haha, bahaya ini pasti kedepannya banyak para buaya mendekat haha."

"Makanya titip Icha gue dri."ujar Deri.

"Benar ini sodara Lo, kok gak mirip ya hemm."

"Kan saudara,mana mirip si, yang saudara kandung aja belum tentu mirip."

"Icha, awas jangan sampe kena gombalan dia , Deri itu banyak ceweknya."

"Haha" Icha hanya tersenyum kecil.

"Dia mah,udah gue anggap Adik sendiri Yee..enakan juga sama Lo."

"Masih doyan Lo sama emak emak.?"

"Kalo di kasih haha" ujar Deri kala bercanda dengan Indri, sedangkan Icha hanya yang menyimak percakapan mereka berdua seperti tidak ada Skat hanya tersenyum kecil.

"Gitu lah Cha,kalo aku sama dia ."ucap Indri.

"Ya udah ayo ,kita mulai bekerja,kamu ikut aku okeh."ucap Indri mengajak icha untuk memulai bekerja, mereka membawa ember kecil dan stik kaca ,dan sepertinya mereka akan membersihkan kaca kaca Kantor.

Kemudian Indri mengajak icha pergi ke lobby Kantor untuk membersihkan lingkungan Lobby.

Di sini Indri benar benar membimbing Icha dengan jelas dan juga sangat sabar,jiwa membimbing Indri terlihat seperti orang tua yang mengajari seorang anak, bahkan Icha sendiri di ajari Indri langsung paham, berbeda seperti dia di ajarkan oleh teman kerjanya di tempat dahulu.

"Nah, begitu..pinter emang anak kecil."ucap Indri.

"Ikh..kak Indri, jangan panggil aku anak kecil dong aku kan udah 20 tahun."

"Tapi wajah kamu gak keliatan 20 tahun si Cha hehe "

"Hemm."

Apa yang di katakan Indri emang benar wajah Icha yang Babyface di tambah cantik jelas menjadi daya tarik orang orang di kantor yang melihat Icha, banyak para lelaki yang memperhatikan Icha dan kadang ada juga orang yang basa basi untuk memulai percakapan. Namun Icha hanya tersenyum kecil saja . Karena niat dia hanya bekerja bukan mencari hal lain.

"baru hari pertama bekerja, udah jadi artis aja kamu, muka kamu tuh cocok nya kerja di kantoran Cha."

"Lah ini kan di kantor juga kak."

"Maksud aku Staf Oneng hemm."

"Akh. Sama aja lah kak pekerjaan,toh kita sama sama menjadi budak Korporat kan haha."ucap Icha.

"Iya si ,tapi kadang pekerjaan Cleaning Servis sering di pandang sebelah mata sama orang Staf, padahal mah gaji juga sama dan gak beda jauh smape 1 juta."

"Begitu lah kak, kalo aku mah bodo amat, yang penting kerja pulang dapet uang dah."

"Jarang loh wanita cantik seperti kamu mau bekerja seperti ini , padahal kamu masih muda."

"Yang penting halal kak."

"Benar, Kalo gengsi kelaparan."

"Haha."

Sambil bekerja mereka berdua sambil ngobrol agar pekerjaan tidak terlalu berat dan di sini Icha benar benar merasa berbeda Dengan lingkungan kerja dia yang dulu ,yang begitu serius layaknya seorang Robot, Bahkan di lingkungan kerja dulu sangat di larang kerja sambil ngobrol dan jika ketahuan langsung di tegur oleh atasan,jadi membuat para karyawan tidak banyak bersosialisasi sesama karyawan lain.

Berbeda dengan lingkungan kerja sekarang, dan Icha merasa nyaman padahal ini baru hari pertama dia bekerja tapi dia sudah merasa nyaman di tambah lagi mendapatkan teman yang baik dan banyak mengajarkan dia.

* *

Dan di Hari pertama Icha bekerja bisa dibilang berjalan dengan lancar Sampai jam kerja berakhir, kini dia bergegas untuk kembali ke rumah untuk beristirahat.

Icha yang tidak memiliki kendaraan dia pulang pergi mengunakan angkutan umum, dan tempat kerja dia sekarang bisa di bilang cukup jauh, memakan perjalanan 1 jam di tambah lagi macet.

"Benar kamu sampai disini aja..?" Ucap Indri Yang mengantar Icha Sampai halte Bus, karena jarak dari Kantor ke Hotel Bus itu cukup lumayan jauh beberapa ratus meter,jadi Icha menumpang kepada Indri.

Setelah Indri pergi Icha hendak pergi ke halte Bus yang berada di tengah jalan,jadi dia harus menaiki tangga penyebrangan.

Dan di saat dia hendak naik tangga penyebrangan,dia melihat ibu ibu paruh baya bersandar sambil memegangi kepalanya, Icha yang merasa ada yang tidak beres dengan ibu itu , langsung menghampiri ibu tersebut.

Dan benar saja ibu itu hampir jatuh untuk icha langsung menahan ibu tersebut dan membawanya duduk.

"Astaghfirullah ibu, gak apa apa.?"

"Terimakasih ya Nak, ibu hanya pusing."jawab si ibu.

"Duduk dulu Bu."Icha membawa ibu itu duduk dahulu, kemudian Icha mampir ke warung yang kebetulan, mereka duduk di depan warung pinggir jalan.

"Ini ,di minum dulu Bu, sama makan rotinya."

"Duh ,maaf nak jadi merepotkan kamu ibu ."

"Gak apa apa kok Bu, yang penting ibu tidak kenapa Napa, dan ngomong ngomong ibu mau kemana.?"

"Ibu mau ke tempat kerja anak ibu."

"Di mana Bu, aku antar ya."

"Makasih nak, nanti ada yang jemput ibu kok,gak enak ibu nanti merepotkan kamu."

"Gak merepotkan sama sekali kok Bu, malah aku khawatir sama ibu , karena ibu tadi hampir jatuh,nanti kalo ibu kenapa Napa bagaimana aku khawatir."ucap Icha yang terlihat sangat perhatian kepada orang tua,apa lagi dia sudah tidak memiliki orang tua, dan ibu asuhnya dulu meninggal saat Icha masih Sekolah Dasar.

Karena rasa kekhawatiran Icha yang sangat tinggi,ibu itu pun melihat wajah Icha sambil mengusap rambut Icha.

"Terimakasih ya sudah khawatir sama ibu."

"Karena kehilangan orang tua itu sangat menyakitkan Bu ." Ucpa Icha.

Mendengar perkataan Icha di tambah lagi ada orang lain yang baru pertama kali bertemu sampai segitunya perduli,ibu itu tersentuh hatinya dan tersenyum.

Sedangkan Icha pada akhirnya menemani ibu tersebut karena takut terjadi apa apa dengan ibu itu, sampai seseorang datang menjemput ibu itu dengan mobil mewah yang berhenti tepat di depan mereka berdua.

"Ahh.." .

~ BERSAMBUNG ~

Lelaki Gila

"maaf Bu saya telat" ucap seorang supir yang langsung menghampiri ibu paruh baya tersebut.

"Iya tidak tidak apa-apa".

Kemudian supir tersebut mengambil barang bawaan ibu tersebut.

Icha yang melihat wanita tua yang dia tolong itu ternyata dari orang berada, seketika Icha menjadi minder di hadapan ibu tersebut,dan kaki Icha sedikit mundur.

"Eh.. kenapa mundur.?" Ucap ibu tersebut.

"Ah, gak apa apa kok Bu, ya sudah Bu , ibu kan sudah di jemput,aku mau pulang dulu ya, ibu hati hati di jalan ."

"Emangnya kamu pulang ke arah mana , ayo sekalian ibu antar kamu .?"

"Gak usah Bu, kebetulan rumah aku Deket kok" ucap Icha yang menolak tawaran ibu tersebut.

"Sudah,gak apa apa ,ayo ibu antar saja ,apa lagi mau turun hujan, Anggap saja balas Budi ibu karena kamu sudah menolong ibu tadi."

Icha yang awalnya ingin menolak, namun pada akhirnya dia masuk ke dalam mobil ibu itu karena dia tipe orang yang tidak enakan.

Dan di dalam mobil Icha hanya terdiam kaku, apa lagi dia baru pertama kali merasakan naik mobil mewah.

Sedangkan ibu tersebut melihat icha yang terlihat tegang hanya tersenyum kecil dan memulai pembicaraan, karena dari awal masuk mobil Icha hanya diam saja.

"Santai aja kok nak, ibu gak bakal menculik kamu hehe"ucap ibu tersebut sambil tertawa kecil.

"Hehe ibu bisa aja"

"Habisnya kamu dari tadi seperti orang tegang."

"Aku cuman berasa gak enak aja Bu "jawab Icha.

"Apa mobil ibu gak enak .?"

"Oh, bulan itu kok Bu, mobil ibu sangat Bagus, mungkin akunya saja yang kuper, karena baru pertama kali naik mobil sebagus ini."

"Udah ,biasa aja duduknya rileks aja ,dan Anggap saja kamu naik mobil Yang biasa kamu naikin."

"Mana bisa mobil mewah ibu di samakan dengan mobil angkot yang biasa aku naikin."

"Kan sama aja mobil juga kan.?"

"Oh iya juga si hehe."

Dan pada akhirnya Icha mulai bisa rileks saat di perjalanan,di tambah lagi ibu tersebut begitu suka berbicara kepada Icha,bisa di bilang ibu itu pintar mencari topik pembicaraan, membuat Icha mulai nyaman,tidak kaku seperti sebelumnya.

Hingga akhirnya mereka sampai di depan gang rumah Icha, namun karena Hujan ibu tersebut tidak turun dari dalam mobil.

"Rumah aku di dalam Bu,masuk ke dalam gang ".

Ibu itu hanya tersenyum kecil, kemudian memberikan bingkisan kepada Icha.

"Ini ambil untuk kamu."

"Duh, gak usah ibu , Icha jadi gak enak, sudah di antar pulang juga."

"Sudah ambil saja ,kalo gak di ambil ibu marah loh sama kamu hemm ."

Dan mau tidak mau pada akhirnya Icha menerima pemberian ibu tersebut,dan kemudian ibu tersebut meninggalkan icha dengan mobil mewahnya, sedangkan Icha sendiri juga melanjutkan jalannya.

Sesampainya icha di rumah dan saat dia sedang meminum Teh Icha sempat terdiam sejenak sambil memandangi foto ibu angkatnya.

"Entah kenapa di dekat ibu tadi aku merasa begitu nyaman."ujar Icha di kala mengingat mendiang ibu, meskipun saat itu dia di tinggal pergi saat kecil Bahkan tidak tau rasanya kasih sayang dari seorang ibu.

"Ah. Mending aku makan dulu."

Icha membuka bingkisan yang sebelumnya di kasih oleh ibu tadi, dan ternyata begitu banyak makan dan juga bahan makan di dalamnya.

"Astaga..banyak banget, ini kan bahan makanan ada ayam dan daging pula, apa jangan jangan ibu tadi salah ngasih ya.?".

Icha mengeluarkan satu persatu dan saat itu ada amplop yang terjatuh, dia kemudian mengambil amplop tersebut dan membukanya.

Dan betapa kagetnya Icha saat dia membuka amplop itu,karena amplop itu berisi uang yang nominalnya cukup untuk Biaya hidup satu bulan Icha.

"Serius ini.. sepertinya barang bawaan ibu ketukar dah, aku harus kembalikan ke ibu tadi,..tapi bagaimana aku Harus mengembalikan ini ,aku aja baru pertama kali bertemu beliau."

"Mana ada uang nya lagi ."

Dan di dalam amplop tersebut selain ada uang, ternyata ada selembar kertas dan itu seperti sebuah pesan yang memang di tulis ibu tersebut untuk Icha, yang berisi.

"Anak Cantik, terimakasih sudah menolong ibu, Bahkan kamu Sampai merelakan Uang kamu hanya untuk membelikan ibu Roti dan air minum, padahal bukannya itu uang terakhir kamu , padahal ibu bukan siapa-siapa kamu tapi kamu begitu tulus menolong orang lain, ibu sangat bangga sama kamu , selain kamu begitu Cantik Bahkan hati kamu lebih dari itu, dan semoga kita bisa bertemu lagi ya nak, terimakasih."

Setelah membaca Surat yang di tulis oleh ibu tadi Icha tersenyum kecil.

"Ya Allah Bu, aku terimakasih banget."ucap Icha.

* * *

Lalu pada pagi harinya, Icha berangkat bekerja dengan senyuman, terlihat dia begitu semangat untuk menjalani hari ini.

"Semangat untuk hari ini."ucap Icha.

Namun di pagi itu tidak sesuai apa yang di harapkan Icha,di kala dia dengan penuh semangat bekerja, karena saat dia baru saja sampai kantor dan hendak pergi ke loker'nya , yang bertempat di Basemant atau parkiran, karena ruangan para Cleaning Servis berada di Basemant.

Dan saat Icha sedang berjalan menuju Basemant dia di kagetkan oleh mobile yang hendaak masuk, Icha kaget karena mobil itu hampir Nyerempet Icha.

"Sial..ikh gila apa dia ya, gak ngeliat ada orang jalan.!"

Icha yang kesal langsung menghampiri mobil tersebut, mobil itu terlihat mobil mewah.

"Hey..kamu punya mata gak si .!" Ucap Icha . Yang nampak begitu kesal Dengan orang yang mengendarai mobil tersebut.

"Bisa bawa mobil gak .!"

Kemudian orang tersebut keluar, dan sekali lagi Icha terjatuh di saat orang tersebut membuka pintu karena Icha berada tepat di depan pintu, persis seperti malam sebelumnya.

"Ikh..gila.!"ucap Icha .

Dan orang tersebut keluar, dia keluar dengan santainya seperti tidak terjadi apapun.

Yang keluar dari dalam mobil itu, seorang pria yang sangat tampan dengan memakai Jas. Pria itu melihat Icha yang terjatuh dengan tatapan bingung, sedangkan Icha kaget karena orang itu Pria yang Tempo hari melakukan hal sama kepada Icha.

Jelas membuat Icha tambah kesal.

"Kamu lagi, Tempo hari aja belum minta maaf dan kabur, sekarang mengulang kesalahan yang sama .!"

"Tanggung jawab.!"

"Kamu yang jalan tidak melihat lihat, seperti keledai." Ujar pria tersebut yang langsung meninggalkan icha seperti sebelumnya.

Icha yang melihat pria tersebut begitu angkuh, langsung mengejar pria tersebut dan menarik Dasi miliknya.

"Jangan Kabur.!"

"Jadi cowok itu harus berani bertanggung jawab.!"ucap Icha.

Dan untuk sekali lagi ,pria tersebut memberikan uang kepada icha.

"Aku gak ada waktu untuk meladeni kamu, aku ada rapat."ucap pria tersebut.

Merasa di rendahkan untuk sekian kalinya Icha kembali melempar uang tersebut ke wajah Pria itu sambil berkata.

"Orang kaya seperti kalian,apa tidak pernah di ajarkan untuk meminta maaf,sama orang tua kalian, pantas saja besarnya tidak mau mengakui kesalahan, dan hanya bisa menyelesaikan masalah dengan uang.!"

"Ambil uang ini.!"

Icha langsung pergi meninggalkan pria tersebut, di lain sisi pria itu hanya diam saja melihat langkah kaki Icha.

* * *

Dan selang waktu, terlihat Pira itu sedang rapat dan membahas Bisnis bersama dengan Friska.

Pria tersebut bernama Radit , seorang pria Tampan yang berumur 27 tahun,dari latar belakang orang kaya pastinya, dan posisi dia sebagai Direktur utama di Perusahaan MULTICLUB, Prusahaan milik keluarganya.

"Terimakasih Bu Friska, semoga kerja sama kita berjalan lancar."ucap Radit yang terlihat sangat begitu sopan terhadap Friska.

Karena Prusahaan ECO Grub milik Keluarga Friska lebih besar dari MULTICLUB, bisa di bilang tidak ada apa apanya, makanya Radit begitu sopan terhadap Friska.

"Baik saya nantikan pak Radit."

* * *

Di tempat lain, tepatnya di lobby utama, terlihat Icha yang kala itu sedang membersihkan kaca sendiri, Namun wajahnya terlihat begitu kesal, karena kejadian sebelumnya di Basemant.

Dan untuk sekali lagi mereka berpapasan di lobby, Radit yang melihat Icha berseragam Cleaning Servis hanya tersenyum kecil.

Sedangkan Icha yang melihat senyuman Radit, seperti merasa dirinya di rendahkan, namun Icha sadar diri dengan posisinya saat ini .

"Ternyata kamu seorang Cleaning Servis,aku kira Manager atau Direktur." Ucap Radit

Perkataan Radit tersebut Icha artikan sebagai sebuah penghinaan, dia pun mengepal tangannya seakan-akan ingin menampar lelaki yang saat ini berada di hadapannya.

Tidak ingin membuat kekacauan dan meladeni Radit , icha langsung pergi meninggalkan Radit. Sedangkan Radit sendiri dia tertawa kecil, melihat Icha yang tidak bisa berbuat apa-apa tidak seperti sebelumnya.

Dan saat Radit hendak melanjutkan langkahnya dia memutar arah karena ada barang miliknya yang tertinggal.

Lalu saat Radit hendak naik Lift, untuk mengambil barang yang tertinggal, Radit seperti meledek Icha dengan tersenyum kecil seperti tertawa kecil, yang pada saat itu sedang membersihkan pintu Lift.

Dan itu jelas membuat Icha kesal melihat Radit, yang sengaja meledek dirinya.

Dan saat pintu Lift tertutup barulah Icha menghela nafas.

"Dih.. cowok gila..!" Ujar Icha, kemudian Icha terdiam sejenak.

* *

Lalu beberapa saat kemudian, Radit yang sudah mengambil barang yang tertinggal dan hendak berjalan ke arah mobil nya . Melihat Ban Mobil nya kempes seperti Bocor.

"Akh..sial amat si , padahal tadi gak kenapa Napa ini Ban..!"ucap Radit . Sambil melihat kanan kiri.

Radit kemudian menelpon orang bengkel, dan setelah dia menelpon orang bengkel untuk menderek mobilnya. Setelah Radit menutup telpon tiba tiba icha menyapa Radit .

"Kenapa pak .?" Ucap Icha sambil tersenyum kecil.

"Kamu ." Ujar Radit .

~ BERSAMBUNG ~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!