NovelToon NovelToon

Jodoh Dari Kota

Pergi ke kota.

Matahari sudah menampakan dirinya namun berbeda dengan seorang gadis yang masih nyenyak di bawah selimut yang menutupi dirinya. Sang ibu yang melihat kelakuan sang anak setiap hari hanya tidur langsung masuk dan membuka tirai yang menutupi cahaya matahari.

"Ibu silau" ucap sang gadis lalu menarik selimutnya menutupi wajah nya.

Namun sang ibu langsung menarik selimutnya lalu mengomel.

"Kamu ini anak perawat jam segini belum bangun mau jadi apa kamu" omel sang ibu.

"Masih ngantuk bu" jawab si gadis.

"Kerjaan kamu tidur mulu masih bilang ngantuk" balas sang ibu.

"Udah bangun, bantu ibu belanja ke pasar" ucap sang ibu lalu ke luar.

Si gadis pun akhirnya bangun lalu mengambil handuk kemudian keluar kamar menuju kamar mandi. Karena rumah mereka belum memiliki kamar mandi di dalam kamar jadi si gadis harus keluar kamar dulu buat mandi.

"Mau jadi apa kamu jam segini baru bangun " ucap sang bapak yang sedang bersiap pergi kerja.

"Jadi istri orang kaya" jawabnya asal sambil terus melangkah menuju kamar mandi.

"Kalau iya, kalau kerjaannya kaya bapak gimana?, setidaknya kamu bisa masak atau beres-beres rumah bukannya tiduran mulu" nasehat sang bapak.

Si gadis tidak menghiraukan ucapan sang bapak dia langsung masuk ke kamar mandi. Selesai mandi dia langsung sarapan.

"Ini daftar belanjaannya" sang ibu menyerahkan sebuah kertas yang isinya daftar belanjaan dan uang.

"Banyak banget, emang mau ada tamu? " tanya si gadis pada sang ibu.

"Iya, si Mamat mau ke rumah lamar kamu" jawab sangat ibu membuat si gadis langsung memasang wajah kaget.

"Yang benar bu? " si gadis memastikan karena orang yang di sebut namanya tadi adalah pria yang naksir dirinya.

"Mertua teteh kamu mau kesini" beritahu sang ibu setelah mengerjai sang anak dengan berbohong.

"Ngapain? " si gadis paling malas jika mertua sang kakak datang ke rumahnya.

"Gak tau ibu juga, teteh kamu tadi ngasih tau jadi kita harus masak sediakan makanan" jawab sang ibu.

"Teteh ngasih uangnya? " tanya si gadis.

"Udah sana kamu gak usah pikirkan itu" sang ibu tidak menjawab karena tidak mau membuat sang anak tau dirinya dapat uang dari mana.

"Ya udah Zia berangkat dulu" pamit Zia lalu keluar dan langsung pergi dengan mengendarai motor.

Fauzia atau yang sering di panggil Zia gadis manis yang tinggal di desa. Dia anak kedua dari tiga bersaudara yang baru saja lulus SMA. Keinginan Zia adalah melanjutkan sekolahnya namun melihat ekonomi keluarganya Zia terpaksa memendam keinginannya untuk kuliah. Sepulang dari pasar Zia duduk di depan teras rumah sambil bermain ponsel mencari lowongan pekerjaan. Namun tiba-tiba Amanda sepupunya datang menghampirinya.

"Zia" panggil Amanda membuat Zia meliriknya.

Amanda duduk di hadapan Zia lalu berkata "Kamu mau kerja gak? ".

" Ya maulah kalau ada"jawab Zia.

"Aku ada tapi di kota, jadi kalau mau kamu ikut aku" beritahu Amanda.

"Kerja apa?, jangan bilang jual diri" ucap Zia asal.

"Sembarangan kalau ngomong. Di restoran tempatnya di samping tempat ku kerja" beritahu Amanda.

Zia terdiam karena sedikit takut, apa lagi sejak kerja di kota penampilan Amanda berubah membuat warga berpikiran jika Amanda kerja tidak benar.

"Kamu tenang saja aku gak akan ajak kamu ke jalan tidak baik"ucap Amanda yang tau pikiran Zia.

" Aku ngomong dulu sama ibu dan bapak"ucap Zia.

"Ngomong-ngomong teman kamu Tantri dia udah kerja? " tanya Amanda.

"Belum kenapa memang? " tanya balik Zia.

"Ajak juga dia, kebetulan lagi butuh dua orang jadi kamu nanti ada teman" beritahu Amanda.

Amanda pun pulang setelah bicara dengan Zia, Zia dia langsung masuk dan membantu sang ibu masak untuk menyiapkan makan malam karena akan ada tamu.

Malam pun tiba dan benar saja mertua dari sang kakak datang dan entah mau ngapain mereka datang. Zia tidak ikut berkumpul karena dia malas paling ujung-ujungnya uang. Zia keluar saat makan malam saja itu pun karena terpaksa. Setelah mertua sang kakak pulang Zia menghampiri kedua orang tuanya yang duduk di belakang rumah.

"Bu, pak" panggil Zia.

"Ada apa zia? " tanya sang ibu dan menyuruhnya duduk.

"Zia ingin ngomong sesuatu" jawab Zia.

"Ya sok, kalau mau ngomong" titah sang ibu.

"Tadi Amanda kesini, dia nawarin aku kerjaan" beritahu Zia.

"Bapak sama ibu terserah kamu, kamu yang akan jalani" ucap bapak.

"Ibu sama bapak berpesan kamu harus bisa jaga diri baik-baik jangan sampai salah jalan" ucap sang bapak.

"Zia ingin kerja supaya bisa bantu ibu dan bapak. Amanda bilang butuh dua orang aku akan tawari Tantri juga bu biar ada teman" ucap Zia.

"Ya sudah ibu sama bapak ikut saja apa pun keputusan kamu" balas sang ibu dan Zia pun tersenyum.

Besoknya Zia langsung menemui Tantri untuk memberitahu berita ini. Tantri setuju dan mereka akan langsung menemui Amanda untuk memberitahu jika mereka akan ikut kerja bareng Amanda.

Dua hari setelah itu mereka langsung berangkat ke kota untuk bekerja. Sepanjang jalan Zia tersenyum lebar karena dia bahagia bisa mendapatkan pekerjaan walau harus jauh dari keluarga. Zia juga bahagia karena bisa pergi ke kota besar. Tibanya di terminal mereka berdua turun dan Amanda langsung mengajak Zia dan Tantri menemui orang yang ada di dalam mobil putih yang sudah terparkir di depan terminal.

"Bang" panggil Amanda lalu ke luar seorang pria dengan paras ganteng, tinggi dan putih.

"Bang kenalin ini Fauzia sepupuku dan ini Tantri temannya" ucap Amanda mengenalkan mereka berdua pada laki-laki yang di panggil Abang.

"Oh iya, ini bang Dika pacar aku" beritahu Amanda mengenalkan pria itu pada mereka berdua.

Mereka pun bersalaman lalu naik mobil dan Amanda, sepanjang jalan Zia dan Tantri takjub melihat gedung-gedung tinggi berjajar biasanya mereka hanya melihat itu semua di televisi.

Tibanya di sebuh rumah mereka turun lalu Amanda membawa mereka dan saat masuk Zia dan Tantri kaget melihat isinya karena sangat rapi.

"Aku tinggal disini dan kalian juga bisa tinggal di sini" ucap Amanda.

"Ini rumah siapa? " tanya Zia.

"Rumah bang Dika" jawab Amanda membuat Zia dan Tantri saling lirik.

"Kalian tenang saja gue gak tinggal disini kok" ucap Dika yang mengerti isi pikiran Zia dan Tantri.

"Ya udah aku pulang, kalian istirahat saja dulu" ucap Dika lalu keluar di antar Amanda.

"Dia ganteng ya" ucap Tantri dan Zia hanya tersenyum.

Amanda masuk lalu memberitahu Zia dan Tantri kamar mereka namun Amanda tau kegelisahan Zia.

"Kamu tenang saja aku dan Dika tau batasan kok" ucapnya.

"Aku gak mau lo apa yang di katakan orang kampung itu benar" balas Zia.

Amanda dia hanya tersenyum lalu ke luar dan masuk kamarnya.

"Sudah lah jangan kamu pikirkan toh kita sudah mengingatkan " ucap Tantri.

Zia pun mengangguk lalu dia masuk kamar mandi untuk cuci muka sebelum istirahat.

Makan bareng Bos.

Besoknya Zia dan Tantri sudah siap karena hari ini mereka akan datang ke tempat mereka kerja. Mereka di jemput Dika pacarnya Amanda membuat mereka tidak butuh waktu lama dan sekarang mereka sudah sampai di depan bangunannya yang sangat mewah.

Zia dan Tantri mereka terkejut melihat bangunan yang akan menjadi tempat mereka bekerja karena yang mereka pikirkan tempatnya bukan semewah ini melainkan restoran biasa.

"Manda" panggil Zia pada Amanda.

Manda melirik Zia "ada apa? " tanya Amanda.

"Kita nanti kerja di tempat ini? " tanya Zia dan Tantri pun mengangguk.

"Iya ini tempat kalian nanti kerja. Memang kenapa? " tanya Amanda.

"Kita cuman lulusan SMA lo" ujar Tantri.

"Kalian kan cuman jadi pelayanan bukan jadi bos" balas Amanda. "Lagian pemilik restoran ini temannya Dika jadi kalian tenang saja pasti langsung di terima " lanjut Amanda lalu masuk ke dalam di ikuti Zia dan Tantri.

Dika dia menemui pemilik restoran sedangkan Zia, Tantri dan Amanda menunggu di depan.

Tak lama Dika ke luar bersama seorang cowok yang tak kalah ganteng dengan Dika.

"Ganteng banget" gumam Zia dan Tantri.

"Vin, mereka yang mau kerja" ucap Dika.

Kevin pria yang keluar bersama Dika atau pemilik restoran ini mengulurkan tangan pada Zia dan Tantri.

"Zia" ucap Zia lalu "Tantri" ucap Tantri.

"Saya Kevin pemilik restoran ini. Saya tidak memiliki kriteria khusus buat karyawan saya, saya nyari orang yang benar-benar mau kerja" ucap Kevin.

"Jadi kalau kalian benar-benar ingin kerja hari ini kalian akan di beri pengarahan oleh Airin pengawas kalian disini" lanjut Kevin.

"Baik Pak" ucap Zia dan Tantri.

Kevin pun memanggilnya Airin sebagai pengawas di restoran ini .

"Iya Pak" seorang wanita yang berpenampilan seksi mendekati Kevin.

"Mereka karyawan baru tolong kamu kasih arahan bagaimana cara kerja disini dan besok mereka mulai kerja" beritahu Kevin.

"Baik Pak" jawab Airin lalu melihat ke arah Zia dan Tantri "Mari ikut saya" ajak Airin dan mereka pun langsung mengikuti Airin.

Di belakang Airin langsung menjelaskan dan memberitahu Zia dan Tantri bagaimana cara kerja mereka nanti. Seharian ini mereka hanya di ajarkan cara menyajikan makanan menyambut tamu menyiapkan meja dan yang lainnya.

"Ini seragam kalian jadi besok kalian pakai ini" ucap Airin menyerahkan seragam pada Zia dan Tantri.

"Baik bu" ucap Tantri.

"Sekarang kalian boleh pulang dan untuk besok ingat jangan sampai telat datang" pesan Airin, Zia dan Tantri mengangguk lalu mereka keluar untuk pulang.

"Kita pulang gimana sekarang? " tanya Tantri.

"Tar aku hubungi Amanda dulu" jawab Zia lalu dia menghubungi Amanda dan tak lama Amanda datang karena tempat kerja mereka sebelahan.

"Aku pesan kan kalian taksi jadi langsung sampai rumah dan ini kuncinya" ucap Amanda.

" Oke, makasih ya Manda"ucap Tantri.

Amanda dia hanya tersenyum dan tak lama taksi mereka datang Zia dan Tantri pun langsung masuk. Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai dan langsung istirahat di rumah.

Namun saat mereka sedang rebahan tiba-tiba Tantri berkata "Zia nanti kalau udah dapat gaji kita cari kontrakan saja yu! ".

" Kenapa?, rumah ini kan gede cukuplah untuk kita bertiga"balas Zia.

"Aku gak enak sama pacarnya Amanda masa kita numpang terus di rumah ini" ujar Tantri.

"Ya udah nanti kita pikirkan lagi sekarang kita fokus buat kerja dulu" ucap Zia sambil merangkul Tantri.

Paginya Zia dan Tantri sudah siap untuk berangkat kerja namun saat mereka akan pergi tiba-tiba Amanda mencegah mereka.

"Kalian mau kemana? " tanya Amanda.

"Pergi kerja" jawab Zia.

"Bareng aku aja" ucap Amanda.

"Gak ah aku gak enak sama Dika numpang terus" ucap Zia.

"Udah gak usah gak enak lagian tempat kerja kita di tempat yang sama kok" balas Amanda.

Zia dan Tantri saling lirik namun Amanda langsung berkata "udah gak usah gak enakan".

Akhirnya mereka pun pergi bareng Amanda dengan di antar Dika. Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai Zia dan Tantri langsung turun tidak lupa mengucapkan terimakasih pada Dika baru lah mereka masuk.

" Bu kami mulai dari mana? "tanya Zia pada Airin.

" Em kalian bersihkan langsung ganti tugas karyawan yang akan pulang"jawab Airin dan mereka langsung mengangguk.

Tak butuh waktu lama mereka langsung mengerti dan bekerja dengan giat.

Kevin baru datang karena dia baru datang saat makan siang.

"Gimana mereka? " tanya Kevin pada Airin.

"Mereka gampang ngerti pak" jawab Airin.

"Bagus deh kalau gitu jadi kamu gak perlu capek-cepak ngajarin" balas Kevin.

Airin hanya tersenyum lalu Kevin masuk ke ruangannya.

Hari berlalu begitu saja dan kegiatan mereka berdua hanya pulang dan kerja saja. Seperti saat ini mereka kebagian kerja malam dan untungnya kalau malam tidak terlalu ramai. Zia yang baru selesai membersihkan ruangan VVIP melihat Kevin sedang berdiri di dekat kaca, Zia yang hendak menyapanya malah terkejut karena melihat tatapan Kevin yang memperhatikan gerak-gerik Tantri.

"Pak" panggil Zia membuat Kevin kaget.

"Kamu ngagetin saja" ucap Kevin langsung pasang wajah cool.

"Bapak aja yang terlalu asik liatin Tantri" balas Zia.

"Kamu" ucapannya terhenti.

"Udah deh pak ngaku aja, lagian kelihatan kok kalau bapak liatin Tantri" ujar Zia.

Kevin tidak membalas ucapan Zia dia langsung pergi begitu saja dan Zia dia hanya tersenyum. Zia pun kembali kerja dan tidak memberitahu Tantri apa yang tadi di lihat.

Karena jam kerja sudah selesai Zia dan Tantri pun bersiap untuk pulang.

"Beli makan dulu yu! " ajak Tantri pada Zia.

"Boleh aku udah lapar juga ni" balas Zia dan mereka pun langsung keluar namun saat di luar tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapan mereka.

"Ayo aku antar kalian pulang" ucap Kevin dari dalam membuat Tantri dan Zia saling lirik.

"Udah ayo masuk gak usah sungkan" ucap Kevin lagi lalu Zia ngerti dia pun membuka pintu depan dan menyuruh Tantri masuk sedangkan dirinya di belakang.

"Tapi pak kita harus mampir beli makan dulu" ucap Zia.

"Boleh dimana? " tanya Kevin.

"Tar deh aku sama Tantri yang kasih tau" jawab Zia.

Kevin pun langsung menjalankan mobilnya dan setelah dekat dengan tempat penjual pecel lele Tantri memberitahu Kevin.

"Kalian makan disini? " tanya Kevin yang gak pernah makan seperti itu.

"Bapak belum tau rasanya gimana? " tanya Zia.

Kevin menggelengkan kepala.

"Ya udah ayo kita makan, aku jamin bapak suka" ucap Zia mengajak Kevin.

Kevin pun ikut turun karena penasaran gimana rasanya. Setelah mencoba Kevin malah yang lebih banyak makan.

Kelakuan Amanda.

Semenjak ikut makan malam itu Kevin lebih berani deketin Tantri walau sampai sekarang Tantri belum menyadarinya.

Sudah satu bulan mereka bekerja dan hari ini mereka gajian yang pertama.

"Ini punya kamu" ucap Kevin pada Zia sambil menyerahkan amplop yang berisi uang, Zia dengan senang langsung mengambilnya.

"Ini untuk kamu" ucap Kevin pada Tanti.

"Makasih pak" ucap Tantri setelah mengambil amplop itu.

Setelah itu mereka keluar lalu membuka isi amplop itu membuat Zia dan Tantri kaget karena gaji mereka lumayan besar.

"Banyak banget" ucap Tantri.

"Iya ya, aku pikir gak sampai segini" balas Zia.

"Kita beli apa hari ini? " tanya Zia.

"Aku kirim ke rumah dulu aja deh" jawab Tantri.

"Ya udah aku juga" ucap Zia.

Mereka pun jalan pulang namun lagi-lagi mereka bertemu Kevin dan itu membuat Zia mengerti jika Kevin sedang mendekati Tantri.

"Ayo aku antar" ucap Kevin.

Zia pun yang mengerti langsung naik tapi nanti di tengah jalan Zia akan minta di turunkan agar mereka bisa berduaan.

"Pak aku turun disini saja" ucap Zia membuat Tantri bingung.

"Kamu mau kemana dulu? " tanya Tantri.

"Ada yang ingin aku beli tadi Amanda nyuruh aku beli sesuatu" jawab Zia dan langsung turun.

Zia berjalan menyusuri trotoar karena dia bingung harus kemana dulu. Namun saat dia sedang tidak fokus tiba-tiba seseorang menabraknya.

"Maaf" ucap seorang wanita yang sepertinya menangis.

Lalu dikejar oleh seorang pria dan Zia malah melihat drama di hadapannya.

"Ngapain aku lihatin orang berantem" gumam Zia lalu melangkah pergi meninggalkan sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

Zia pun mampir ke sebuah toko kue untuk di bawa pulang agar Tantri tidak curiga. Zia pun pulang dan tibanya di rumah Zia tidak melihat Tantri sudah pulang melainkan dia mendengar suara aneh di kamar Amanda dan Zia yakin jika Amanda sedang berduaan dengan Dika.

Zia masuk kamar lalu dia kepikiran dengan apa yang di bilang Tantri jika sebaiknya mereka cari rumah kontrakan. Karena capek Zia pun ketiduran karena saat Tantri pulang Zia tidak tau.

Namun paginya saat Zia hendak membuat sarapan tiba-tiba Amanda menghampirinya.

"Zia" panggil Amanda.

Zia pun melirik Amanda sekilas lalu melanjutkan pekerjaannya.

"Kamu marah sama aku? " tanya Amanda.

"Marah kenapa? " tanya Zia balik pura-pura tidak tau.

Amanda langsung menarik Zia untuk menghadapnya.

"Kamu pasti semalam kamu pasti dengarkan? "tanya Amanda.

"Aku gak dengar apa-apa tapi aku bukan anak kecil yang bisa kamu bohongi, kalian berduaan du kamar dengan pintu tertutup" jawab Zia dengan sedikit kesal.

"Maaf" lirih Amanda sambil nunduk.

"Man, selama ini aku berpikir kalau apa yang di bicarakan semua orang itu salah tapi sekarang aku lihat sendiri" ucap Zia.

Namun ucapannya langsung terhenti saat melihat Tantri keluar dari kamar.

"Siap-siap aja dulu, Tantri keluar" beritahu Zia karena dia gak mau Tantri tau jika Amanda melakukan hal yang tidak baik.

Mereka bertiga sarapan namun Tantri sedikit merasa aneh karena sikap Zia yang dingin begitu pun Amanda yang diam saja namun Tantri tidak mau bertanya.

Zia dan Tantri berangkat lebih dulu dengan pesan taksi. Tantri yang penasaran akhirnya bertanya.

"Kamu sama Amanda berantem? " tanya Tanti.

"Enggak, aku cuman sedikit kesal aja" jawab Zia berbohong.

"Oh iya Tan, sepertinya kita memang perlu cari kontrakan yang lebih dekat dengan tempat kerja deh" ucap Zia pada Tantri.

"Kenapa memang? " tanya Tantri.

"Kemarin kan pak Kevin bilang kalau kita pasti akan dapat sif malam jadi kalau dekat kita gak terlalu capek" jawab Zia.

"Iya juga sih, boleh deh" ucap Tantri.

"Tar sore kita cari" ajak Zia dan Tantri hanya mengangguk.

Hari ini restoran lumayan rame membuat Zia dan Tantri sibuk hingga membuat Zia tidak Fokus dan malah menabrak seseorang.

"Maaf, maaf" ucap Zia meminta maaf lalu membereskan minuman yang tumpah.

"Lo bisa kerja gak sih? " bentak orang yang di tabrak Zia membuat Zia terdiam.

Zia mengangkat kepalanya melihat wajah orang yang dia tabrak.

"Vin lo kemari" ucap orang itu kepada orang yang di teleponnya.

Tak lama Kevin menghampirinya dan bertanya "Ada apa? ".

" Tuh karyawan lo gak bisa kerja dia malah nabrak gue"jawab orang itu.

"Lo yang salah" ucap Kevin pada orang itu.

"Loh kok gue yang salah? " tanya Adrian ya dia Adrian temannya Kevin.

"Lo abis minum jadi kepala lo masih pusing. Udah ayo masuk" ucap Kevin mengajak Adrian masuk ke ruangannya.

"Kamu bereskan itu semua, gak usah di pikirin" ucap Kevin pada Zia.

Tantri dia langsung menghampiri Zia.

"Kamu gak apa-apa kan? " tanya Tantri.

"Aku gak apa-apa kok" jawab Zia.

"Kamu kalau kerja hati-hati" ucap Airin atasan mereka.

"Iya bu" jawab Zia.

Zia pun masuk ke belakang dan dia minum air karena dia kepikiran kejadian semalam saat pulang. Tantri menghampiri Zia dan duduk di sampingnya.

"Ada apa? " tanya Tantri yang tau jika sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja.

Zia menatap Tantri lalu bertanya "alasan kamu ingin cepat pindah apa? ".

"Loh bukannya kamu yang ingin cepat pindah" ujar Tantri.

"Semalam saat aku pulang aku melihat mobilnya Dika terparkir di depan dan saat aku masuk aku tidak melihat mereka namun saat aku melewati kamar mereka aku tak sengaja mendengar... " beritahu Zia dengan tidak memperjelas.

Tantri tersenyum lalu berkata "kamu tau juga".

" Aku merasa sedih karena selama ini aku tidak berpikiran jika Amanda akan melakukan itu dan sekarang apa yang harus aku katakan pada keluarga ku tentang kelakuan dia. "ucap Zia.

" Kamu pura-pura tidak tau saja biarkan menjadi urusan Amanda"nasehat Tantri.

"Tapi aku merasa tanggung jawab" ucap. Zia.

"Udah jangan di pikirkan kita kerja dulu sepertinya banyak tamu" ajak Tantri dan akhirnya Zia kembali kerja.

Berbeda dengan di ruangan Kevin dia saat ini sedang mendengarkan curhatan sahabatnya Adrian yang merupakan pebisnis muda yang sukses dan dari keluarga Pramuja yang merupakan keluarga terkaya di kota itu.

"Sejak awal gue udah pernah bilang sama lo kalau Helena bukan cewek yang baik" ucap Kevin.

"Tapi gue cinta sama dia" ucap Adrian.

"Lo bukan cinta tapi lo cuman penasaran sama dia karena dia gadis tercantik di kampus dulu" balas Kevin.

Kevin menatap ke luar dari jendela di ruangannya lalu berkata "coba lo liat cewek yang memakai hijab itu".

Adrian pun mendekati Kevin lalu menatap ke arah cewek yang di sebut Kevin.

" Gue suka sama dia dan sekarang gue lagi dekati dia"beritahu Kevin.

Adrian dia malah tersenyum lalu berkata "Jangan sampai lo kaya Dika cuman di manfaatin duit nya aja"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!