IPAR BENALU
Cekcok.
Alendra dan Farah tengah berdebat karena ulah Vina.
Sepulang bekerja, Farah selalu dihadiahi dengan keadaan rumah yang selalu kotor, membuatnya naik pitam.
Vina yang seharian dirumah tak bergelut menjalankan tugas layaknya seorang istri dan ipar yang baik.
Tak pernah sekalipun pekerjaan rumah ia lakukan, walaupun hanya sekedar membersihkan rumah atau memasak.
Farah
*menendang kemasan makanan di dekat kakinya.
Farah
Kamu lihat kelakuan istrimu ini? Bahkan untuk membuang sampahnya sendiri pun dia tak sanggup.
Farah
Mbak capek Len. Pulang kerja harus mengerjakan pekerjaan rumah. Tolonglah kamu beri sedikit pengertian pada Vina.
Vina
*bergelayut di tangan suaminya.
Lendra
*mengelus rambut istrinya.
Lendra
Mbak, gak perlu dibesar-besarkan Masalah sepele seperti ini.
Lendra
Kalau mbak capek, ya udah gak usah dikerjakan. Simpel kan?
Farah
Len, ini bukan masalah sepele lagi.
Farah
Sudah hampir setahun Vina berada dirumah kita, tak sekalipun dia membantu pekerjaan rumah Len.
Farah
Kamu seharusnya bisa lebih tegas ke istri kamu.
Lendra
Mbak, istri aku bukan pembantu yang bisa seenaknya aja mengurus rumah tangga. Dia istri aku, adik ipar mbak.
Farah
terus mbak kamu anggap apa? Pembantu? Yang semua masalah rumah tangga harus mbak yang urus.
Farah
Gak bisa begitu Len, istri kamu juga harus ikut andil. Kita sama-sama tinggal satu atap, seharusnya bisa berbagi tugas.
Lendra
Gini aja ya, mbak. Aku gak mau terus menerus berdebat sama mbak hanya karena Masalah sepele seperti ini.
Lendra
Jika mbak gak suka, mbak bisa tinggalkan rumah ini.
Farah
Len, kamu tega ngusir mbak?
Farah
Sejak bapak meninggal, mbak loh Len yang berjuang demi keluarga kita. Pengobatan ibu, bahkan sekolah kamu sampai S2 semua itu mbak yang nanggung.
Lendra
Itu lah mbak, gak pernah ikhlas melakukan apapun. Kenapa harus selalu mengungkit masa lalu? sekarang aku sudah dewasa mbak, jadi gak bisa mbak atur semau mbak.
Farah
Len, kamu keterlaluan. Kamu sungguh sudah berubah. tak seperti adik yang mbak kenal dulu.
Lendra
Terserah mbak, pilihan ada di tangan mbak.
Farah
Mbak gak tau lagi harus berkata apa pada istrimu ini.
Farah
Padahal sebelum masuk di keluarga kita dia hanya seorang gadis kampung yang bekerja serabutan demi bertahan hidup.
Farah
setelah masuk ke keluarga kita, dia makin tak tau diri.
Vina
Mbak, aku udah sabar ya menghadapi mbak selama ini.
Vina
Mbak selalu menggangu rumah tanggaku dengan mas Lendra. Mbak selalu mencari kesalahanku supaya aku bertengkar dengan suamiku.
Satu pukulan di hadiahi Farah ke pipi Vina.
Lendra
Lebih baik mbak pergi dari sini, aku sudah muak liat mbak.
Farah
tanpa kamu paksa pun, mbak akan pergi dari sini.
Farah
daripada harus bertahan dengan ipar seperti istrimu itu.
Farah mengemasi barang-barangnya.
Lalu pergi meninggalkan keluarga kecilnya itu dengan air mata membasahi pipinya.
Farah
*mengambil kunci mobil.
Lendra
*merampas kunci yang ada ditangan Farah.
Farah
Len, Kamu apa-apaan sih? Kembaliin kunci mobil mbak.
Lendra
Mobil mbak? Ini mobil almarhum bapak, mbak gak berhak membawanya.
Farah
Mbak gak ngerti lagi sama kamu Len.
Tipu muslihat Vina
Farah
Aku kepikiran sama ibu.
Farah
Apalagi aku belum sempat pamit ketika pergi dari rumah.
Farah
Lebih baik aku liat ibu dulu sebentar. Mumpung masih waktu istirahat.
Farah naik ojek ke rumah Lendra.
Farah
Pada kemana sih? Kok tumben sepi.
Farah
suara apa itu? Aku harus cek sekarang.
Vina Mengecek ke sumber suara.
Farah
apa yang ibu lakukan disitu?
Bu Ningsih dan Farah berpelukan
Buk Ningsih
Kamu kemana aja, nak?
Farah
Ceritanya panjang buk. Maaf Farah belum sempat pamit.
Farah
Untuk sementara Farah gak bisa tinggal disini.
Farah
Farah pasti akan bercerita jika waktunya sudah tepat,buk.
Farah
Apa yang ibu lakukan?
Buk Ningsih
Ibu gak sengaja mecahin piring. Ibu mau masak nak, ibu lapar.
Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 namun Bu Ningsih belum makan dan bahkan belum sarapan.
Buk Ningsih
Ibu gak tau, dari tadi pagi udah pergi.
Farah
memang keterlaluan sekali anak itu.
Farah
Ya sudah, biar Farah yang masak ya Bu.
Farah Sengaja memasak dalam jumlah banyak agar bisa di nikmati oleh Bu Ningsih hingga malam nanti.
Farah
ibu makan yang banyak ya, Farah janji akan sering-sering kesini.
Lendra
Wahh, makanan enak ini. Kamu yang masak sayang?
Vina
Iya dong, siapa lagi mas?
Lendra
Wahh, gak sia-sia aku punya istri kayak kamu.
Lendra
mbak Farah emang ya, gak pernah bersyukur. Udah dikasih ipar baik masih aja ngelunjak.
Vina
Sudah lah mas. Aku juga ngerti perasaan mbak Farah.
Vina
Pasti dia capek di kantor makanya sampe rumah marah-marah terus.
Vina
Ya, walaupun aku sudah menjalankan tugasku, akan tetap saja mbak Farah bakalan marah-marah. Kan dia gak suka sama aku.
Lendra
Iya sayang, maafin mbak aku ya. Dia udah nyakitin kamu.
Vina
Gak apa-apa kok mas, selagi kamu ada dipihakku aku akan senang.
Lendra
Aku akan selalu ada di pihakmu sayang.
Lendra
ayo kita makan. Menantu ibu sudah masak nih..
Buk Ningsih
*menatap meja makan.
vina melotot ke arah Bu Ningsih untuk memberikan sedikit ancaman.
Vina
aduhh, kenapa di perpanjang sih mas. Udah lah ayo kita makan.
Vina
Biar Vina ambilin ya.
Vina mencubit lengan Bu Ningsih diam-diam.
Vina
*buk, jangan pernah ngomong apapun ke mas Lendra. Kalau ibu mengadu, ibu akan menerima akibatnya(berbisik)
Tamu tak di undang.
Dessy
mbak Vina di rumah gak ya? kok sepi banget?
Dessy
*mbak Vinaaa....(teriak)
Vina
Siapa sih yang teriak-teriak, ganggu aja.
Vina
kenapa kamu datang gak ngabarin mbak.
Vina
Untung aja kakak ipar dan mertua mbak lagi pergi.
Dessy
Iya mbak, maaf aku gak sempat ngabarin mbak. Aku butuh banget bantuan mbak.
Vina
Ya sudah, kita bisa bicara di dalam.
Vina
udah deh, Des. langsung aja ke intinya. Kamu kesini mau ngomong apa?
Dessy
jadi gini mbak, aku mau minta uang mbak. Gak banyak kok cuma 5 juta aja buat makan-makanan bareng temen-temen. Kan lusa aku ulang tahun. Malu dong mbak kalau neraktir teman-teman cuma makan pinggir jalan doang.
Dessy
apa nanti kata teman-temanku kalau aku gak mampu bayarin mereka di restoran mahal. Aku udah terlanjur bilang kalau mbakku orang kaya, malu lah mbak kalau sampe aku ingkar janji sama mereka.
Vina
Cuma itu? bentar ya biar mbak ambilkan sebentar uangnya.
Dessy
Serius mbak? makasih ya mbak.
Keruaakk kruaakk.. Suara perut Dessy.
Vina
Des, itu suara perut kamu? Kamu belum makan?
Dessy
Hehehe, iya mbak. Maaf ya.
Dessy
Aku memang belum makan mbak, bosan lauknya sayur tumis terus. Gak pernah ada ikannya.
Dessy kalap dengan hidangan yang disajikan
Dessy
Mbak jago juga ya masaknya. Enak-enak semua. Kalau begini terus, aku bisa gendut.
Vina
Masak? enggaklah, ngapain mbak masak. Nanti tangan mbak kotor dan kasar lagi. Ini Masakan mbak Farah.
Dessy
alahh, mentang-mentang udah jadi istri orang kaya sombong amat.
Dessy
dulu aja, mbak waktu tinggal sama kita, semua mbak kerjain. Bahkan kerak nasi yang nempel di wajan pun mbak sikat habis
Vina
Itu kan dulu, sekarang beda. mbak mau nikmatin hidup yang sesungguhnya.
Vina
Kamu juga harus bisa loh cari orang kaya, kalau perlu yang lebih kaya dari mas Lendra.
Vina
Supaya hidup kamu bisa terjamin.
Dessy
Iya mbak, aku juga pengen kayak mbak. Hidup enak, bisa santai lagi.
Dessy
di rumah aku stress banget mbak, ibu kerjaannya ngoceh mulu. Gak ada beras, gak ada lauk.
Dessy
sementara bapak lagi nganggur mbak gak ada kerjaan. Sawahnya kena hama, jadi gagal panen.
Vina
Ya sudah, nanti lauk yang ada disini dibungkus aja buat ibu dan bapak di rumah ya.
Vina
Biar bisa ikut makan makanan enak.
Vina
Yakin, bawa aja. Kalau perlu kapan-kapan kamu bawa ibu dan bapak deh kesini.
Vina
kalau uangnya masih kurang, bilang aja ke mbak ya.
Dessy
Wahh, aman itu mbak. Aku pasti akan datang lagi.
Vina
Jangan bikin mbak penasaran begini dong.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!