Kisah kelam yang selalu dialami oleh Rania baik di masa lalu ataupun saat ini. Bermula dari tidak direstui nya hubungan antara ibu dan ayahnya oleh sang nenek, hingga berlanjut ke kehidupan selanjutnya. Sikap nenek yang pilih kasih antara Rania dengan sepupu - sepupu nya. Sering kali diberinya Makanan basi oleh sang nenek. Kemarahan yang tak beralasan. Dunia percintaan yang menyakitkan, sampai lingkungan kerja yang toxic. Sudah Rania lewati sejak 28 tahun yang lalu. Jalan yang penuh liku terkadang membuatnya berpikir dan terus berpikir ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Namun tak ada daya untuk melakukannya. Ia teringat akan wajah - wajah orang - orang yang menyakitinya. Iya tidak ingin kalah dengan mereka walaupun keadaan yang terus mencekam.
Dan kisah pun dimulai. Orang tua Rania yang saling jatuh cinta akhirnya memutuskan untuk menikah walaupun tidak mendapat restu dari sang ibu mertua. Namun dengan kemantapan hati ayah Rania tetap menikah dengan sang ibu. Dan pada akhirnya kisah kelam Rania pun dimulai.
1996 silam lahirlah seorang anak perempuan yang bernama Rania Salsabila ( nama samaran) yang dipanggil dengan sebutan Rania. Ia lahir dalam keadaan prematur dan juga dalam keadaan tidak ada kehadiran sang ayah disampingnya karena pekerjaan sang ayah yang berada di luar kota. 1 bulan kemudian sang ayah datang dan memberi hadiah cincin yang cantik. Ia pun di gendong oleh sang ayah dan ia merasakan sosok ayah untuk pertama kalinya sejak kelahirannya.
Singkat cerita 4 tahun kemudian lahirlah sang adik Rania yang berjenis kelamin laki-laki yang diberi nama Arsa sebut saja begitu. Semenjak kelahiran sang adik Rania dan kedua orang tuanya menetap di pulau garam ini hingga saat ini Rania bertumbuh menjadi dewasa.
Rania kecil ia sangat rajin dan sudah diperkenalkan untuk menjadi mandiri. Sejak kelas 2 SD ia sudah melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu rumah, menyapu halaman rumah sampai melipat baju. Dan ia juga anak yang pintar di sekolahnya, ia mendapat rangking dari kelas 1 hingga kelas 6.
Namun pembahasannya kali ini tentang sosok sang nenek yang tidak pernah sedikitpun respect terhadapnya. Rania selalu di acuhkan oleh sang nenek. Pernah suatu ketika ia berada di rumah sang nenek namun yang ia dapat tatapan yang sinis dari sang nenek. Semburat rasa benci yang sangat mendalam terhadap Rania. Rania kecil pun hanya tertunduk dan bertanya-tanya di dalam hatinya mengapa sang nenek tak pernah berlaku baik padanya. Sedangkan sepupunya yang nakal sang nenek memperhatikannya bahkan sangat menyayanginya. Hingga Rania pun berpikir apakah sosok nenek menyeramkan seperti itu.
Ingatan Rania tentang seorang nenek menjadi buruk hingga ia tak berani untuk lama - lama berkumpul apalagi menginap rasanya enggan untuk Rania Melakukannya.
Jika diceritakan sosok sang nenek Rania begitu banyak kisah - kisah kelam di dalamnya. Dan yang paling tak terduga Rania sudah sering diberi makanan basi oleh sang nenek. Begitu tega dan miris seburuk itukah kehadiran Rania di mata sang nenek. Sampai nenek nya meninggal pun Rania tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari sang nenek.
Bila mengingatnya pun sungguh menyayat hati maupun jiwa Rania. Apakah layak jika seorang cucu diperlakukan seperti itu oleh sang nenek bagaimana menurut kalian apakah ada juga yang mengalami hal yang sama dengan kisah Rania. Eitssss belum sampai disitu masih ada kisah kelam lainnya.
Sekarang berlanjut ke kisah percintaannya hampir selama Rania merajut kisah cintanya selalu zonk. Ia benar-benar merasakan sakit yang luar biasa. Mulai dari cinta yang bertepuk sebelah tangan, perselingkuhan, kebohongan, dan masih banyak lagi drama yang mereka buat.
Dan tak luput juga kisah selanjutnya yaitu lingkungan kerja yang toxic membuat hari-hari Rania begitu sangat kacau hingga Rania harus merasakan masuk rumah sakit untuk pertama kalinya. Rania juga di vonis memiliki asam lambung akut seperti Gerd. Kala itu sungguh antara hidup dan mati. Rania berada di ambang kritis. Namun takdir masih berkata lain Rania masih bisa terselamatkan dan ia masih diberi kesempatan untuk hidup yang kedua kalinya.
Saat itu Rania di rawat di rumah sakit swasta yang berada di kota tempat tinggalnya. Ia sebagai pasien tipe mandiri yaitu bayar secara mandiri tanpa kartu BPJS. Dan tentu saja biaya yang digelontorkan tidaklah sedikit. Hampir 8 juta hanya 2 hari semalam begitu mahal bukan. Sedangkan saat itu orang tua Rania sedang dilanda musibah yaitu mulai nya goyah ekonomi di keluarga Rania. Namun untungnya masih ada rezeki untuk bisa membayar administrasi rumah sakit tersebut.
Selama Rania di rawat inap, ada sosok perawat tampan yang merawatnya. Ia perawat nya kala itu laki-laki. Ia sangat ramah dalam merawat Rania mulai dari pasang infus hingga suntik. Hampir sering Rania di suntik selama berada di rumah sakit tersebut dan juga kalau tidak salah 3 kali pergantian infus dalam sehari. Dan pada malam itu seperti biasa perawat tampan itu memeriksa keadaan Rania. Dari depan pintu masuk ke ruang inap Rania perawat itu sudah melontarkan senyuman manisnya pada Rania.
Rania kala itu masih agak lemas dan ia menatap dengan pandangan biasa pada perawat tersebut. Seperti biasa perawat itu menyuntik Rania.
" Ini efeknya nanti sakit ya setelah disuntik
( sahut perawat)". Rania pun menganggukkan kepalanya dan mengiyakan apa yang perawat itu katakan.
" Yang tadinya Rania tak bersuara saat itu benar-benar terasa sakit hingga Rara terkejut dan spontanitas mengatakan aduhhhduhhh ". Perawat itupun kembali tersenyum seperti mengisyaratkan apa tadi yang q bilang kali ini suntik nya efeknya sakit atau kata orang Madura ngerenyeng. Setelah itu perawat tersebut meninggalkan ruangan Rania. Dan singkat cerita malam kedua di rumah sakit Rania dan orang tuanya meninta untuk pulang namun menunggu kedatangan sang dokter kali ini dokternya yang memeriksa Rania. Karena sebelumnya sang perawat tampan itu yang memeriksa ataupun merawatnya.
Namun ada kejadian tak terduga pada malam tersebut sebelum dokter itu datang. Rania tak sengaja menyenggol infus yang ada pada tangan sebelah kirinya itu. Hingga tiba-tiba tangan Rania perlahan membengkak dan terus membengkak. Hal ini membuatnya sangat panik bahkan sesekali ia berteriak kesakitan. Melihat Rania kesakitan salah satu keluarga dari pasien yang bersebelahan dengan Rania langsung beranjak dari tempat duduknya itu dan berjalan ke arah Rania yang sedang mengerang kesakitan.
Bapak paruh baya itu menolong Rania mencopot infusnya agar Rania tidak merasa kesakitan lagi. Alhasil dengan kegigihan bapak paruh baya itu menolong Rania akhirnya bisa dilepaskan infus tersebut dari tangan Rania. Rasanya sangat perih saat di copot infusnya tersebut.
Saat Rania duduk di bangku sekolah dasar ( SD ) iya termasuk murid yang berprestasi di kelasnya selain selalu mendapatkan rangking setiap tahunnya, iya juga aktif dalam tanya jawab yang diberikan oleh gurunya bahkan ia yang pertama pulang karena bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya. Dia juga suka bermain dengan temannya banyak permainan yang ia ikuti seperti Bantengan, kelereng, main karet ( lompat tali) dan masih banyak lainnya. Iya juga selalu juga dipilih menjadi petugas upacara yaitu pembacaan teks UUD ' 45.
Dan dia juga suka mengoleksi binder entah itu Harvest ataupun binder dengan gambar lainnya. Nggak peduli habis berapa uang yang ia keluarkan demi membelinya yang terpenting ada rasa kepuasan jika memiliki yang ia inginkan.
Lalu ada sosok yang sangat mengundang perhatian Rania kala itu. Yah namanya Ari ia murid laki - laki satu - satunya yang berprestasi di kelas termasuk yang mendapatkan rangking sama seperti Rania. Namanya sebut saja Ari, nama itu begitu lekat di dalam ingatan Rania setiap waktu ( saat masih duduk di bangku SD ). Ari dan Rania begitu akrab bahkan teman - teman sekelasnya pun sering mengklaim bahwa Rania dan Ari adalah pasangan layaknya kedua insan yang menyatu. Dimana ada Rania disitu pasti ada Ari gambarannya seperti itulah pada masanya.
Sejak kelas 1 SD Rania dan Ari sudah dipertemukan bahkan mereka berdua duduk di bangku yang sama. Terlihat di kiri kanan depan maupun belakang tempat duduk yang terisi sesama jenis ( misal murid laki - laki dengan lelaki pula dan begitupun sebaliknya) namun entah takdir yang menyatukan mereka berdua hingga mereka dipertemukan sekaligus duduk bersama. Namanya kelas 1 masih belum paham dan tidak adanya rasa di dalam hati.
Setahun bersama dalam 1 kelas dan di kelas 2 dan 3 Rania terpisah dengan Ari karena mereka berbeda kelas. Rania di kelas A dan Ari di kelas b. 2 tahun berturut-turut terpisah membuat Rania dan Ari tidak pernah bertemu sekalipun satu sekolah karena saat itu untuk masuk di bagi menjadi 2 waktu jam pagi dan jam siang.
Ada lagi momen yang tak boleh ketinggalan yaitu di saat kelas 4 wali kelasnya mengajak kami murid kelas 4 untuk study tour. Namun tak jauh masih wilayah Bangkalan tepatnya di pantai basmalah, di kecamatan Kwanyar. Pihak sekolah menyewa mobil angkot atau carry yang berjumlah 2 karena saat itu kelas 4 lumayan banyak jumlah siswanya sekitar 30 an. Semua murid dipersilahkan masuk satu persatu oleh wali kelas. Dan Rania kebagian duduk di kursi belakang. Sudah duduknya di belakang bareng 2 cowok temennya Rania berada di tengah mereka sempit dah. Yang satu gemuk yang satu kurus sama kayak Rania. Pengap itu yang Rania rasakan. Tapi si Rania nggak satu mobil sama si Ari malah satu mobil sama si dia kutu kepret ini. Ya asik sih mereka punya selera humor yang bikin Rania ketawa tapi berasa ada yang kurang kalau nggak ada kehadiran si Ari. Walaupun si Ari nggak selucu mereka berdua tapi dia spesial dan memiliki ruang tersendiri di hati Rania kala itu. Di sepanjang jalan Rania melihat sekeliling dari kaca mobil. Sepanjang jalan yang ia lihat pepohonan yang lebat jarang ada rumah dan juga terlihat di bawah lautan yang luas. Rasanya Rania ingin cepat sampai di tempat tujuan itu. Ia sangat antusias dan ingin sekali menikmati pemandangan di pantai itu.
Sesampainya di tempat Rania dan teman yang lainnya pada keluar dari mobil dan berlari ke arah bibir pantai itu, walaupun tempatnya menurun agak berbahaya jika berlari tanpa kendali bisa terjatuh. Apalagi kala itu kondisi tanah baru bedel kata orang Madura. Rania mengikuti temannya yang berlari menuju bibir pantai. Tapi sebelum sampai ke bibir pantai, Rania melihat di tengah atau gazebo di pantai tersebut ada cewe dan cowo yang cukup dewasa sedang berduaan disana istilahnya berpacaran. Terlihat mereka sedang memakan pop mie sambil bercanda bersama romantis juga. Namun Rania yang masih berusia 10 tahun belum sepenuhnya mengerti arti pacaran, ataupun romantis itu apa. Ya masih kurang umur untuk memahaminya. Lanjut ke cerita berikutnya Rania pun berjalan menuju bibir pantai itu disana pasirnya putih bersih ya walaupun ada sedikit sampah yang berada di sela-sela batu karang di depannya.
Airnya lumayan jernih dan suara ombaknya mendayu-dayu di telinga Rania sehingga ia enggan untuk berpindah tempat dari situ. Rania pun melihat ada kapal dari kejauhan yang melintas di lautan tersebut. Dan yang terlihat separuh bagian kapal menunjukkan pelajaran IPA bukti bahwa bumi itu bulat kapal yang terlihat hanya sebagian saja. Rania pun langsung teringat pembelajaran itu di dalam benaknya sambil melamun dalam alunan keindahan alam di pantai basmalah ini. Tiba-tiba sosok Ari pun datang menghampiri dan membuat nya terkejut dari lamunannya itu.
" Rania Rania ( terdengar suara Ari memanggilnya dari arah samping )".
Rania pun menoleh dan ternyata benar Ari datang padanya dan berjalan ke arahnya.
" Iya Ri ada apa ( Rania pun penuh keheranan)".
" Ini Ra batu buat kamu ( sahutnya sembari menyodorkan baru itu ke arah Rania )".
Dan setelah itu si Ari pergi kembali ke tempat sedia kala di ujung barat sana entah apa yang dia lakukan atau kembali mencari batu yang berbentuk antik. Ia pun berjalan dan semakin jauh dari Rania.
Batu itu masih ia genggam sambil melihat ke arah Ari yang sudah semakin jauh dari pandangannya. Rania pun menoleh ke arah tangannya dan melihat batu yang baru saja Ari kasih untuknya.
" Batunya bentuk love warna putih dan teksturnya halus bagus dan indah sekali ( gumam hati Rania )".
Apa artinya ini Rania masih terhipnotis dengan keindahan batu itu dan terus memandanginya sambil berpikir mengapa Ari memberi batu itu untuknya.
Rania terus berfikir akan hal itu. Dan melihat ke arah teman-temannya yang sedang asyik bermain air atau berenang di bibir pantai itu. Ada juga yang sedang antri membeli pop mie di dekat gazebo itu. Masih terlihat juga sepasang kekasih yang tadi.
Rania pun bergegas meninggalkan bibir pantai itu menuju gazebo itu dan mengantri untuk membeli pop mie seperti teman yang lainnya. Suasana di pantai itu sungguh indah di sekelilingnya terdapat pohon kelapa dan begitu asri cocok untuk healing bersama keluarga, ataupun teman sekolah seperti saat itu. Rasanya Rania ingin kembali ke pantai ini namun ternyata itu pertama dan terakhir bagi Rania ke pantai tersebut. Sekarang entah seperti apa pemandangan disana apakah masih sama ataukah lebih bagus Wallahu alam.
Lalu di kelas 4 mereka berdua dipertemukan kembali namun dengan situasi yang berbeda yaitu masalah hati. Rasa itu mulai tumbuh dengan seiring berjalannya waktu. Hari - hari Rania selalu diisi dengan hadirnya Ari setiap hari Rania dan Ari selalu bercanda bersama, belajar bersama dan diskusi bersama. Bahkan mereka berdua pernah menanyakan tentang cita-cita satu sama lainnya.
" Ra nanti di masa depan cita-cita kamu mau jadi apa? ( Tanya Ari) "
" Aku mau jadi guru kalau kamu Ri? ( Tanya Rania ) "
" Aku mau jadi ilmuwan Ra ( sahut Ari ) "
Rania pun spontan mengatakan hebat kepada Ari walaupun ia sendiri tidak terlalu mengerti tentang ilmuwan yang Ari maksudkan tadi. Yang ada dipikiran Rania ilmuwan berkecimpung dengan laboratorium dan meneliti benda-benda didalamnya.
Rasanya dunia seperti milik Rania dan juga Ari karena selalu ada saja momen bersama Ari di setiap harinya. Dan pada suatu ketika kala itu bertepatan dengan hari ulang tahun Rania namun teman - temannya tak banyak yang tahu jika hari itu Rania sedang berulang tahun yang ke 10 tahun. Lalu tiba - tiba Ari bersama Arga masuk ke dalam kelas Rania pun melihat ke arah Ari yang baru saja memasuki kelas 4 ini di pintu kelas.
Lalu Ari berjalan ke arah Rania atau di tempat duduk Rania. Tiba-tiba ia memberikan permen dan juga beberapa balon untuk Rania. Rania bingung dan juga ia terdiam sambil menatap Ari yang melihat ke arahnya sambil tersenyum dan berkata " Ra ini untukmu Sembari memberikan balon dan permen itu ke tangan Rania. Rania pun menyodorkan kedua tangannya sembari menerima pemberian kedua barang tersebut dan mengucapkan terimakasih dengan terbata-bata.
Setelah itu Ari pun pergi meninggalkan Rania dan ia keluar kelas. Suasana di dalam kelas pun yang tadinya ramai dengan kesibukan masing-masing setelah melihat kejadian itu sontak teman sekelas Rania mengeceng Rania.
" Cieeee cieee Rania sama Ari ehmmm hemmmm ( serentak ucapan teman sekelas Rania) ".
Rania pun tersipu malu dan isi hati pun tak terbendung Rania sangat sangat dan sangat senang. Ibarat perumpamaan " Pucuk dicinta ulam pun tiba ". Rasanya tidak bertepuk sebelah tangan. Dan masih banyak lagi momen bersama Ari hingga berlanjut ke masa SMP. Di tahun 2009 silam Rara duduk di bangku SMP atau memasuki masa remaja.
Seperti yang kalian ketahui bahwa masa remaja selalu ada kisah asmara dibaliknya sama seperti Rania yang masih memiliki rasa suka pada Ari dan takdir masih menyatukan mereka berdua tanpa disangka-sangka mereka kembali 1 kelas. Mereka berdua berada di kelas 7D. Dari sekian banyaknya kelas saat itu Rania dan Ari berkumpul kembali dalam 1 kelas yang sama. Hati Rania pun kembali senang ia masih bisa bersama dan melihat Ari di setiap harinya. Bayangkan saat itu kelas 7 di SMP tersebut sampai kelas 7A-7G kira - kira ada 7 kelas lah untuk penerimaan siswa baru di tahun tersebut. Oh iya saat itu Rania mendapatkan nilai UN tertinggi di sekolah SD nya yaitu mencapai 26,80. Jadi tak heran jika ia bisa bersekolah di SMP favorit di daerahnya tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu sikap Ari pun berubah drastis, ia terbawa pergaulan yang bisa dibilang bandel. Setiap hari Rania melihat baju seragam yang di pakai Ari dikeluarkan di luar tidaklah rapi maupun disiplin seperti peraturan sekolah yang tercantum. Dia juga tidak peduli lagi pada Rania bahkan acuh tak acuh ia sibuk dengan dunianya sendiri. Bahkan pernah suatu ketika saat jam istirahat Rania sedang makan nasi kuning di kelas nya, ia melihat Ari bersama 3 temannya ( Ari bersama perempuan lain) dia sangat asyik bercanda dengan 3 wanita itu di hadapan Rania. Bahkan sangat terlihat Ari tertawa lepas dengan ketiga wanita tersebut. Dan salah satu wanita tersebut bertanya pada Rania " Ra kamu nggak cemburu kan melihat Ari dengan kami? ( Tanya Andin padanya ) ".
Sontak hati Rania pun sangat kesal melihatnya hatinya pun membara melihat Ari bersama ketiga teman sekelasnya itu. Dan mereka berempat melihat ke arah Rania sembari menunggu jawaban Rania tersebut.
" Cemburu? Nggak koq ( jawab Rania sembari menguyah makanannya dengan cepat )".
Mereka pun sangat puas dengan jawaban Rania dan terus melanjutkan candaannya bahkan sampai tertawa terbahak-bahak dan terlihat Ari sangat senang bersama ketiga wanita itu. Playboy nya mulai tumbuh.
Selesai makan Rania langsung keluar kelas dan duduk di depan kelas dengan rasa emosi tak terbendung. Ia benar-benar tak menyangka jika Ari yang dahulu telah hilang dan lenyap dari muka bumi ini bahkan telah menjadi orang yang berbeda dan sangat jauh berbeda. Ari dulu pintar, santun, alim sedangkan sekarang menjadi lelaki playboy kelas kakap.
Rania pun berjanji di dalam hatinya untuk segera move on dari Ari sosok cinta pertama nya itu. Namun tak mudah baginya terkadang masih teringat bahkan terbawa di dalam mimpi momen bersama Ari di kala SD. Seiring berjalannya waktu kenaikan kelas pun tiba namun Rania kali ini tidak mendapatkan rangking seperti saat di masa SD dahulu. Rania pun merasa tidak senang ia murung dengan apa yang terjadi. Namun memang kala itu di masa SMP Rania tidak mendapatkan rangking sama sekali nilainya pun ngepas padahal ia sudah rajin mengerjakan tugas maupun pr. Namun tidak menjamin Rara menjadi siswa yang berprestasi di kelasnya.
Rania pun duduk di bangku kelas 8 atau kelas 2 SMP. Rania dan Ari pun terpisah Ari di kelas 8D sedangkan Rania berada di kelas paling akhir yaitu 8G. Gila berasa jadi siswa paling bodoh ya tapi nggak juga sih justru banyak juga teman sekelas Rania ini yang pintar tapi banyak juga yang endel - endel atau genit dan ganjen. Dan Rania pun terbawa dengan lingkungan tersebut. Namun bukan ikut-ikutan untuk menjadi genit dan ganjen tapi jadi ikut geng yang suka labrak adik kelas. Dan di kelas 2 ini Rania berlaku tomboy setiap kerja kelompok ia selalu memakai celana jeans 3/4 dengan kaos ukuran lengan dengan rambut pendek seperti Dora. Ia juga mulai menyukai permainan basket termasuk dengan pemain - pemainnya heheee.
Rania pun terkagum-kagum melihat ketampanan kakak kelas nya dan lebih dari ketampanan yang dimiliki oleh Ari. Tapi Rania hanya sebatas kagum tidak untuk dibawa ke hati. Hati Rania masih terasa kosong dan ia masih belum bisa membuka hatinya untuk siapapun. Masih ada ruang untuk Ari di relung hatinya seakan-akan masih belum melepas Ari secara penuh. Karena dia adalah first Love Rania pertama kalinya Rania merasakan jatuh cinta bahkan endingnya pun membuat ia berasa terjatuh dari tangga berkali-kali sakit tak berdarah.
Pada sudut lainnya di kelas sahabat Rania yaitu Pia di 8F atau sebelah kelas Rania datanglah murid baru pindahan dari kota Gresik. Ia pun juga pemain basket yang handal. Jangan ditanya pesonanya banyak wanita terpesona dan menjadi rebutan. Namun kala itu Rania tidak tau tentang sosok si Ivan ini walaupun dia jadi trending topik bagi wanita-wanita kala itu. Saat itu Rania sibuk dengan dirinya sendiri hingga tertinggal info sepenting itu. Yah semenjak galau dari Ari ia tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya ataupun info- info terupdate sekalipun apalagi tentang sosok si Ivan ini yang menjadi cikal bakal dari second love Rania.
Sosok Ivan ini adalah kisah cinta Rania selanjutnya dan pertemuan mereka bisa dikatakan tidak disangka-sangka. Sekitar 2011 atau kala itu Rara disibukkan dengan tryout di setiap harinya, karena sebentar lagi Rania memasuki masa ujian Nasional atau Rania saat itu duduk di bangku kelas 3 SMP.
Setelah Rania selesai menghadapi tryout di sekolah nya nilai dan perangkingan itu di pajang di depan ruang guru. Rania pun bergegas menuju ruang guru tanpa ditemani oleh siapapun. Entah mengapa seolah-olah kode alam menyuruhnya untuk segera pergi ke ruang guru seolah-olah kakinya berjalan terus tanpa terkendali. Sampailah ia di depan ruang guru dan langsung mencari nama Rania dengan fokus. Rania pun melihat dafrar nama siswa yang tercantum sembari melihat nama dirinya penasaran akan hasil nilai yang ia peroleh.
Rania Rania mana ya banyak banget nama siswanya sampai pusing deh " ( sahut Rania di dalam hatinya )".
" Nah akhirnya ini nama gue ketemu ( sahut Rania sambil melihat fokus ke arah nilai nya ) ".
" Hmmmm lumayan lah nggak jelek-jelek amat koq ( sahut nya )". Setelah selesai melihat nilai tryout nya ia pun bergegas untuk ke kelasnya namun sebelum itu ia melihat ada bayangan di cermin tempat daftar nilai tryout siswa tersebut.
" Rania pun bertanya-tanya siapakah sosok bayangan itu yang tepat berada di belakang nya ". Rania pun membalikkan badannya lalu duaarrrrrr sosok lelaki tinggi, putih, tampan, keren tepat berdiri di hadapannya. Rania pun terdiam seolah - olah ia enggan untuk meninggalkan tempat itu dan badan berasa kaku mendadak.
" Dia siapa ya ini pertama kalinya ku melihat sosoknya ( bisik hati Rania)". lelaki itu pun juga memandangi Rania yang berada di depannya seolah-olah ia juga berdiri kaku tanpa sepatah kata pun terucap. Sekitar 2 menit mereka saling memandang satu sama lain dan Rania pun tersadar dan seperti terbangun dari mimpi Rania pun langsung bergegas meninggalkan tempat itu secara perlahan dan pandangannya mengarah ke lapangan basket. Sosok lelaki itu pun juga melangkah ke depan untuk melihat nilai tryout sama seperti yang Rania lakukan tadi. Rania pun menengok ke belakang ia masih penasaran dengan lelaki itu entah siapa nama dari sosok lelaki yang ia temui itu. Rania pun mengintip ketika ia mencari namanya dengan ujung jarinya.
" M. Ivan jadi namanya Ivan bagus juga sama seperti orangnya yang begitu keren ( bisik hati Rania kembali) ". Rania pun langsung berjalan cepat menuju ke kelas nya di ujung sana. Lalu ia sambil berpikir dan penasaran dengan sosok Ivan ini bahkan ia ingin cepat-cepat menemui sahabatnya Pia untuk bercerita tentang sosok si Ivan ini.
Keesokan harinya pada jam istirahat Rania langsung bergegas untuk menemui sahabatnya itu di kelas 9F.
" Pia pia sini sebentar sembari mengajak pia untuk berbicara di depan kelas 9F ".
" Ada apa Ra ( tanya Pia padanya dengan kebingungan)".
" Pia kemarin aku ketemu sama cowok di depan ruang guru waktu ngeliat nilai tryout duhh pokoknya cowok itu cakep banget ( sambil tersenyum dan mengingat sosok nya kembali )".
" Cowok siapa Ra? ( Tanya Pia yang semakin penasaran)".
" Namanya M. Ivan.... Kamu kenal nggak Pi ( tanya Rania)".
" Owalahhh Ivan ia anak baru pindahan dari Gresik kelas 2 nya sekelas sama aku ( tutur Pia pada Rania)".
" Apa kelas 2 Pi? Koq aku baru tau ya duhhh ketinggalan berita deh ( gerutu Rania)".
" Kenapa tiba-tiba tanya soal Ivan suka lu ya ehhh udah move on dari si Ari? ( Tanya Pia)".
" Apaan sih nggak cuman tanya aja udah deh ya nggak usah sebut nama Ari lagi deh kesel dengernya ".
" Oke oke Ra ( sahut Pia )". Jam masuk pun berbunyi Rania pun berpamitan pada Pia untuk ke kelasnya.
Waktu pun berlalu entah mengapa takdir selalu mempertemukan keduanya. Di lapangan basket, di gerbang depan sekolah, di gerbang tengah bahkan di depan kelas Rania si Ivan berjalan sembari melihat dirinya. Bahkan pernah suatu ketika saat setelah UN selesai si Rania melihat Ivan sedang berjalan ke depan gerbang sekolah sembari melihat Rania yang sedang duduk di depan kelas yang jaraknya lumayan jauh dari si Ivan lewat. Sampai-sampai nih Rania takut baper sendiri ia melihat ke arah belakangnya yang tidak ada siapapun. Hanya ada Rania aja disitu otomatis Rania berpikir ini si Ivan liatin gue nggak sih sampai gue tengok ke belakang biar nggak dikira baper. Nggak berapa lama dari si Ivan berjalan itu ada pohon dalam benak Rania ingin berteriak awas pada si Ivan dan sejengkal lagi tuh kepala kepentok pohon untungnya si Ivan langsung melihat ke arah depan nya yang tak lain hampir menabrak pohon. Si Rania pun agak seneng sih ini beneran si Ivan liatin gue sampai mau hampir kejedot pohon. Ahhh sudahlah aku nggak mau baperan tapi aneh juga sih semenjak pertemuan pertama itu dia selalu bertemu dengan Ivan sebenarnya ada apa ya. Rania pun bingung dengan pemikirannya tentang si Ivan tersebut. Sampai suatu ketika saat rekreasi di bulan mei 2011 ia dan Ivan dipertemukan kembali bahkan setiap langkah Rania selalu ada sosok Ivan. Di Selecta sering berpapasan dengan Ivan dan teman-temannya itu. Lalu di BNS ( Batu Night Spectacular) saat Rania dan teman-temannya masuk ke dalam wahana rumah hantu si Ivan ini juga sama ia juga masuk ke dalam wahana ini dan berada di belakang rombongan Rania. Saat itu dibatasi 6 orang untuk masuk ke dalamnya. Nah setelah Rania dan teman-temannya keluar dari wahana tersebut tak lama kemudian sosok Ivan muncul bersama rombongannya. Dan seperti biasa Rania dan Ivan saling bertatapan kembali. Di BNS Rania dan teman-temannya mencoba beberapa wahana ada sepeda udara, gocar, ke bioskop 4D, rumah lampion tak lupa berbelanja. Dari permainan yang disebutkan tadi Rania paling suka saat berada di sepeda udara ia bisa melihat keindahan kota malang dari atas banyak lampu berkilauan. indah banget lah pokoknya. Saat berada di rumah lampion Rania bertemu kembali dengan Ivan dan masih tetap sama si Ivan menatapnya kembali sambil berjalan bersama teman-temannya itu. Rania pun berpikir kembali sebenarnya kenapa sih ada apa setiap melangkah selalu sosok Ivan menghampiri pandangannya.
" Sebenarnya aku harus senang atau bagaimana dengan ekspresi kebingungan".
Oh iya ada wahana satu lagi yang tak boleh terlewatkan yaitu air mancur goyang jadi air mancur itu bergoyang ke kanan ke kiri sambil di iringi musik dan juga lampu-lampu di sekelilingnya. Rania pun sangat menikmati pertunjukan teterlewatkan yaitu air mancur goyang jadi air mancur itu bergoyang ke kanan ke kiri sambil di iringi musik dan juga lampu-lampu di sekelilingnya. Rania pun sangat menikmati pertunjukan tersebut. Di saat keluar dari tempat air mancur tadi di depan ada sosok Ivan lagi sedang berjalan menuju ke air mancur yang Rania lihat tadi otomatis saling bertatapan kembali sembari berjalan pada arah yang berlawanan. Ivan lagi Ivan lagi rasanya Rania diberi jalan jalur move on dari Ari lewat kehadiran Ivan ini.
Di villa pun Rania bertemu dengan Ivan bersama teman-temannya. Kala itu Rania sedang menikmati pemandangan yang ada di villa. Disana begitu sejuk karena posisinya villa tempat Rania menginap dikelilingi gunung. Pagi itu Rania melihat sekeliling villa di dekat kolam terdapat taman - taman dan juga view langsung mengarah ke gunung. Sungguh indah nan sejuk pemandangannya.
" Ra... Ra ( panggil Pia )".
Rania pun tidak menghiraukan panggilan Pia, ia benar-benar terpukau dengan keindahan yang ia lihat di depannya. Suara Pia pun kembali terdengar namun ia menyebutkan suatu nama yang tak bisa Rania abaikan.
" Ra... Ra.... Ivan ( gertak Pia ) ".
Rania pun tersadar dan ia pun menoleh ke arah Pia dan benar saja Ivan bersama teman-temannya lewat di samping Rania dan juga Pia. Ivan pun menoleh ke arah Rania dan Rania pun juga begitu. Ivan si " Prince yellow " sebutan untuk sosok Ivan oleh Rania. Ya saat itu selama 2 hari berturut-turut si Ivan memakai kaos berwarna kuning. Setelah Ivan hilang dari pandangannya Rania dan Pia kembali ke kamarnya. Dan bersiap- siap untuk kembali pulang ke Madura.
Singkat cerita rekreasi pun telah usai kami para siswa pun kembali pulang ke Madura. Dan saat pulang itu Rania satu bis dengan Ivan. Ada salah satu temannya nyeletuk " eh Van Gresik tuh mau turun sini ya ( sambil tertawa dan menunjuk ke arah penunjuk jalan yang berada di tol ". Si Ivan pun hanya tersenyum ke arah temannya tersebut ia tetap pulang ke Madura. Di Madura Ivan tinggal bersama budenya yang Rania dengar dari temannya.
Momen rekreasi pun telah usai kami sudah berada di rumah masing - masing dan tidak pernah lagi kembali ke sekolah SMP tersebut karena sudah pendaftaran ke jenjang sekolah SMA. Rania pun melamun di kamarnya sambil melihat foto-foto momen rekreasi kemarin. Rania pun juga berpikir dimana dan sedang apa sekarang si Ivan ini. Momen rekreasi itu adalah terakhir kalinya ia bertemu dengan Ivan dan tak pernah ada pertemuan kembali antara keduanya. Dari situlah Rania mulai ada rasa pada Ivan. Hingga selama sekolah SMA Rania tidak pernah jatuh cinta pada lelaki manapun kecuali pada Ivan. Mungkin bisa dibilang rasa itu datangnya terlambat mengapa baru setelah momen SMP usai perasaan itu tumbuh dan semakin berkembang. Rania benar-benar jatuh cinta pada Ivan bahkan Rania pun mengambil ekskul basket di sekolahnya karena terinspirasi dari sosok Ivan yang memang notabenenya pemain basket.
Selama kurang lebih 4 tahun Rania menanti kehadiran Ivan, ia berharap bisa bertemu kembali dengan sosok Ivan ini. Walaupun realita memisahkan jarak antara mereka. Rania berada di Madura sedangkan Ivan kembali ke tempat asalnya yaitu di Kebomas, Gresik.
Hingga Rania pun berada di titik lelah, ia sungguh lelah menantinya dan penantian 4 tahun itu berakhir sia-sia begitu saja. Sama dengan ending sebelumnya broken heart.
Tepat Juni 2014 Rania lulus sekolah SMA, ia telah melewati masa SMA selama 3 tahun. Banyak kisah-kisah di dalamnya dari Rania di uji orang tuanya sakit hingga kisah-kisah pelik lainnya yang membuat Rania mengelus dada.
Setelah itu Rania melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu kuliah. Rania mengambil jurusan PGSD di salah satu universitas swasta di Surabaya. Bisa dibilang itu impian Rania bisa kuliah di Surabaya. Karena ia juga butuh lingkungan baru untuk 4 tahun kedepan. Adalah perubahan tempat ataupun lingkungan dalam menempuh pendidikannya tersebut. Tentu saja Rania senang bisa menikmati perjalanan yang berbeda dari biasanya. Hampir setiap masuk kuliah ia melewati jembatan Suramadu yang menjadi ikon pulau Madura ini. Dan menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Madura.
Oh iya setiap masuk kuliah Rania sering menggunakan bis kampus terkadang juga diantar oleh sang ayah ataupun nebeng ke temannya. Rania memiliki banyak teman baru dari berbagai daerah yang ada di Madura mulai dari Ketapang, Blega, Galis, Lomaer, Bangkalan, Tragah, Modung dan masih banyak daerah lainnya. Tapi dominan kebanyakan dari daerah Blega sih.
Untuk kelas PGSD di bagi menjadi 3 kelas yaitu kelas A, b dan c Rania berada di kelas b. Dan Rania masuk kuliah hanya 4 hari saja yaitu hari Selasa, Rabu Kamis dan Jumat. Untuk hari Senin dan Sabtu libur. Rania juga memiliki 3 sahabat laki-laki dan juga 2 sahabat perempuan. Sebut saja si Wawan, Rasyd, Ilung, Reni, dan juga Fatim. Mereka adalah sahabat dekat Rania istilahnya bestie lah.
Rania kembali berprestasi saat duduk di bangku kuliah ini sama seperti saat di SD ia aktif, mendapatkan nilai IPK terbaik di setiap semesternya, bahkan Rania selalu dipilih menjadi ketua kelompok oleh dosennya saat ada presentasi. Dan juga ketika presentasi dosennya selalu memberikan aplause terhadap Rania karena ia telah melakukan presentasi dengan baik dan bisa menjawab pertanyaan dari setiap kelompok lainnya. Dan lucunya kelompok lain justru takut ketika Rania yang bertanya. Bukan takut diterkam ya gess tapi takut tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Rania. Karena pernah sebelumnya hal itu terjadi dan dosen agak marah kepada kelompok tersebut karena tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan Rania dan pada akhirnya dosen itu yang menjawab pertanyaan dari Rania ini.
Sejak kejadian itu yang lainnya pun takut akan terjadi hal yang sama, tapi itu tidak bertahan lama akhirnya mereka pun mau menampung pertanyaan dari si Rania ini. Lambat laun si Rania ini bisa dikatakan menjadi primadona di kelasnya. Mungkin karena ia pintar dan berprestasi jadi banyak yang berteman dengan Rania tak terkecuali mahasiswa laki-laki lainnya yang satu kelas dengan Rania ataupun yang berbeda kelas seperti di kelas A. Kelas A dan b ini didominasi oleh orang Madura sedangkan kelas c dari daerah Jawa. Namun tidak pernah disatukan dengan kelas c melainkan jika ada kegiatan kelas b selalu bersama dengan kelas A yang notabene nya memang mahasiswanya berasal dari daerah Madura.
Si Aldo pun tak luput dari pandangan, ia juga berteman dengan Rania. Yah kalian tidak salah dengar padahal bisa dibilang si Aldo ini bintang kelas di kelas A atau d prodi PGSD karena gayanya yang keren dan terlihat badboy. Ala- ala playboy gituh dan juga banyak yang mendekatinya sekedar berbincang ataupun bercanda dengannya.
Namun berbeda dengan Rania ia sama sekali tidak mendekati sosok Aldo justru sebaliknya si Aldo lah yang mendekat pada Rania. Hingga ada beberapa yang merasa iri pada Rania karena segampang itu dan mudah untuk dekat dengan Aldo. Ya tentu saja berbeda kelas mereka yang mendekati kalo si Rania kan aldonya yang mendekat. Jadi semenjak itu predikat primadona disematkan pada dirinya.
Sedikit cerita tentang awal mula Rania dan Aldo dekat. Jadi waktu pembelajaran bahasa inggris dosennya minta di jadiin satu kelas yaitu kelas A dan kelas b berada di ruang kelas yang sama. Nah kebetulan Rania membawa kamus bahasa inggris ia memang selalu membawa kamus tersebut ketika jadwal pelajaran bahasa Inggris. Kebetulan si Aldo telat dan ia kebagian duduk di depan dekat Rania memang sebelah Rania kursinya kosong.
Singkat cerita si dosen memberikan tugas dan mengharuskan mencari ke kamus. Saat itu si Rania sama sekali belum kenal dengan si Aldo ini. Si Aldo kebingungan ia tidak membawa kamus, lalu ia melihat ke arah kamus Rania sembari meminjamnya.
" Hay namaku Aldo boleh aku pinjem kamusmu ( sahut Aldo)".
" Ohhh iya silahkan Al ( sahut Rania)".
Semenjak itu Rania dan Aldo dekat bahkan bertukar nomer pin BBM, kala itu zamannya BBM untuk berkomunikasi via chat ( blackberry messenger) grup kelas pun juga menggunakan fitur tersebut untuk pengumuman atau info dari kampus.
Sampai-sampai si Aldo meminta informasi apapun yang ada di kampus pada Rania. Semenjak itu sering sih kelas A dan b digabung dalam pembelajaran berlangsung ataupun kegiatan kampus lainnya.
" Ra kalo ada apa info apapun kabari aku ya ( sahut Aldo dalam via chat BBM tersebut)".
" Ok siap Al (sahut Rania)". Perlu diingat si Aldo ini sudah punya pacar jadi mereka hanya sebatas berteman saja tapi ya bisa dibilang juga dekat. Untuk si Rania ini masih jomblo ya gesss karena orang tua Rania tidak memperbolehkan untuk pacaran saat masih berstatus pelajar termasuk kala itu. Jadi Rania pun menuruti peraturan yang dibuat oleh orang tuanya tersebut.
Pernah suatu ketika kelas masuk sedang ujian UTS deh kayaknya namun Rania melihat si Aldo tidak ada di dalam kelas tersebut. Akhirnya Rania pun menghubungi si Aldo ini untuk masuk kampus karena sedang pelaksanaan UTS yah sesuai pesan si Aldo kala itu kalo ada informasi apapun kabari dia. Ya namanya untuk menjaga amanah dan pertemanannya akhirnya Rania ya mengubungi si Aldo ini untuk masuk kuliah.
Tak lama kemudian si Aldo pun membalas dan akan segera ke kampus. Selang beberapa waktu akhirnya si Aldo masuk dalam kelas dan meminta kertas ujian pada dosen dan duduk di belakang. Padahal si Rania udah mau selesai mengerjakan ujiannya tersebut.
Akhirnya selesai juga Rania pun mengumpulkan kertas ujiannya pada dosen dan duduk kembali menunggu temannya yang belum selesai. Selesai ujian berlangsung para mahasiswa istirahat dan keluar kelas termasuk si Rania ini dan teman-teman lainnya. Si Aldo pun menyusul dan mengucapkan terimakasih pada Rania sambil melontarkan senyuman.
" Ra makasih ya infonya tadi untung kamu chat ( sahut Aldo sembari berjalan di samping Rania)". Dan akhirnya si Aldo duluan menyusul teman sekelasnya. Baru saja si Aldo melangkahkan kakinya ke depan Rania, si Fatim memberikan senyuman sambil berkata
" Ehem ehem Rania sama Aldo sekarang ".
" Hah sama Aldo gimana maksudnya orang cuma temen aja koq ( sahut Rania dengan ketus )".
" Sambil merajuk ahhh masa sihhh terlihat si Aldo akhir-akhir ini dekat sama kamu ( sahut Fatim )".
" Hadehhh dibilang cuma temen aja koq ( sembari menepis pernyataan si Fatim)". Bahwa dirinya tidak ada hubungan apapun dengan si Aldo hanya berteman biasa sama dengan yang lainnya. Anehnya juga kenapa teman sekelas si Aldo ini tidak mengabarinya ketika ada ujian justru si Aldo malah meminta informasi dari Rania yang berbeda kelas. Itu sih yang menjadi pertanyaan bagi Rania padahal kan si Aldo tampan, keren dan juga banyak wanita di kampus yang mendekatinya namun mengapa amanah itu justru diberikan kepadanya. Daripada rumit mending cari makan aja deh di kantin.
Rania dan teman-temannya pun mengarah ke kantin dan bertemu dengan Aldo yang sedang menghisap Vape yang dipegangnya. Dan itu pertama kalinya Rania melihat Vape dan juga asap yang mengepul seperti asap untuk membakar sampah. Disana Aldo sangat menikmati menghisap Vapenya sambil juga berbincang dengan teman sekelasnya.
Dalam hati Rania pun berkecamuk ia menilai si Aldo sebagai badboy nya mahasiswa prodi PGSD ini.
Dan saat kegiatan KMD di Tretes, Mojokerto, sekitar sore hari sampai menjelang Maghrib diguyur hujan sehingga tanaman yang berada di sekeliling tempat kegiatan KMD ini basahdan terlihat segar tak luput juga jalanan menjadi licin.
Kala itu teman Rania mengajak keluar kamar mungkin sumpek juga karena ruang kamar yang ditempati sangatlah sempit dan mereka tidur seperti ikan pindang berjejer dan berhimpitan. Rania dan Ita pergi keluar mencari angin segar sembari berjalan ke arah gardu di dekat kamar khusus mahasiswa perempuan kelas A. Jadi jarak 2 ruang menuju ke gardu itu.
Sesampainya disana ada si Aldo dan juga Ical duduk-duduk di gardu sambil merokok. Melihat Rania dan Ita si Aldo menawarkan untuk bergabung dengannya. Akhirnya Rania dan Ita bergabung dengan Aldo dan Ical di gardu tersebut. Mereka berbincang-bincang tentang KMD ini.
Namun di tengah obrolan Rania merasa kedinginan ia perlu mengambil jaket untuk di pakainya. Namun di Aldo tidak mengizinkan Rania untuk mengambil jaketnya di kamar. Mungkin kasian Rania nanti bolak-balik hanya untuk sekedar mengambil jaket. Si Aldo pun menawarkan jaketnya untuk dipakai Rania.
" Ra mau kemana ( sahut Aldo )".
" Mau ambil jaket dulu Al dingin ( sahut Rania)".
" Udah pake jaket aku aja ( sahut Aldo )".
" Nggak usah Al ngerepotin nanti kamu malah kedinginan juga ( sahut Rania)".
" Udah pake aja sembari menyodorkan jaketnya ke hadapan Rania ". Akhirnya Rania pun mengiyakan tawaran Aldo dan Rania memakainya dengan di selempangkan ke badannya yang sedang kedinginan itu.
Saat Aldo memberikan jaketnya pada Rania ada momen lucu terekam dan sampai saat ini masih menjadi hal terlucu yang pernah Rania lihat. Kala itu ekspresi wajah Ical terkejut sembari mulut terbuka lebar dalam posisi duduk jongkok di bawah ya nilai sendiri gimana kocaknya ekspresi yang ditunjukkan itu. Dan Rania menyaksikan ekspresi Ical secara langsung dan tertawa terpingkal-pingkal di dalam hati.
" Ini Ical lucu banget deh ekspresi wajahnya untung aja nyamuk nggak masuk ke dalam mulutnya ( gumam hati Rara sambil tertawa di dalam hatinya )".
Selesai berbincang-bincang dengan Aldo dan Ical, Rania dan Ita balik ke kamar. Disana semua mahasiswa perempuan dari kelas B berkumpul sesuai geng masing-masing ada yang berdiskusi, ada yang bisik-bisik tetangga, ada yang rebahan, ada yang duduk-duduk santai sambil menikmati makanan. Namun ditengah kesibukan mereka entah bagaimana awalnya ada celetukan warna pink.
Entah mengapa juga Rania menyahuti pembicaraan mereka soal warna pink itu secara spontanitas.
" Warna pink? Kayak lagi jatuh cinta aja (sahut Rania pada mereka)". Terus salah satu dari si geng Badas itu langsung merespon apa yang Rania katakan tadi.
" Iya kayak kamu Rania sama si Bimo lagi jatuh cinta ( sahut di antaranya)".
" Hah aku sahut Rania di dalam hatinya".
Sejak kapan aku jatuh cinta jatuh cinta sama Bimo dia pun terheran-heran mendengar celotehan tersebut. Padahal diantara keduanya tidak ada hubungan apa-apa sekedar teman biasa. Memang di Rania sudah move on dari si Ivan tetapi ia belum siap kembali untuk membuka pintu hatinya dan di lain sisi orang tua Rania tidak memberikan izin untuk Rania berpacaran di kala ia masih sekolah ataupun kuliah seperti saat itu.
Memang sih di Bimo ini selalu saja menunjukkan kedekatannya dengan Rania di hadapan mahasiswa prodi PGSD baik di kelas A maupun kelas B. Si Bimo ini mahasiswa PGSD dari kelas A. Jika ditarik flashback ke belakang di Bimo ini selalu mendekati Rania. Entah yang tiba-tiba ada di sampingnya, mengajaknya berbicara, pura-pura membantu mengecek ponselnya yang saat itu sedang rusak. Tapi nggak ada hasilnya hanya sekedar mengecek tapi tidak ada perubahan dasar caper. Bukan caper ke Rania tapi caper ke mahasiswa yang lain seolah-olah ini gue lagi dekat sama Rania. Ingin mendapatkan pengakuan dari hal layak. Drama kolosal pun dimulai. Padahal Rania sudah menutupi kedepannya dengan si Bimo anggap saja hanya dekat lewat via chat si Rania nggak mau teman-temannya tau bahwa dia mengenal si Bimo ataupun akrab sekalipun. Wanita itu kuat banget feeling nya termasuk apa yang dialami oleh Rania ini. Seperti ada yang berbisik bahwa niat si Bimo ini tidak baik untuk dirinya.
Dan tentu saja hal itu pun terjadi di pertengahan tahun 2017. Saat momen micro teaching atau istilahnya percobaan mengajar di dalam ruangan dengan mengundang beberapa murid sekolah dasar ke kampus siswa amatir. Namun sebelum itu Rania akan bercerita tentang sosok Bimo dan bagaimana perjalanan kedekatan si Bimo maupun Rania ini.
Awal kenal Rania dengan Bimo kala itu di bulan Mei tahun 2016, Rania dibelikan oleh ayahnya handphone baru karena saat itu Rania sangat perlu handphone android sedangkan teman sekelasnya sudah punya hp android Rania baru kala itu dibelikan. Dan juga untuk grup kelas menggunakan via BBM dalam setiap informasi apapun. Jadi mau tidak mau Rania harus memiliki hp android agar bisa mengikuti informasi-informasi yang ada. Jadwal masuk kelas terkadang saat dosen minta libur ya jadinya libur nggak masuk. Jadi Rania takut ketinggalan informasi terkini.
Kala itu merk hp nya Advan sekaligus dibelikan casing yang buka tutup seperti dompet, kala itu juga trend casing modelan tersebut. Rania pun senang bukan kepalang memiliki hp baru ia tal sabar menggunakan aplikasi BBM dan penasaran bagaimana cara penggunaannya ataupun fitur-fitur yang ada.
Sinar matahari yang menyinari wajah nya begitu terik hingga mengalihkan pandangan Rania dari kaca mobil. Padahal kala itu sudah sore hari, ia pun melihat ke arah cahaya matahari itu dan mengatakan dalam relung hatinya bahwa ia begitu senang dan mengucapkan rasa syukur kepada Allah sudah memberikan sesuatu yang ia inginkan sejak lama.
Pertama masuk kuliah Rania melihat handphone teman-temannya sudah android dengan merk Samsung sangat bagus dan juga untuk foto lumayan bagus hasilnya jadi dulu Rania sering meminjam handphone temannya untuk berselfie ataupun foto bersama.
Sedangkan Rania baru saja memiliki hp android jadi rasa senang itu tak bisa terucap lagi oleh kata-kata. Melihat ekspresi wajah Rania sudah menggambarkan bahwa dirinya tengah happy. Dan kala itu apa yang Rania mau terwujud. Mulai dari ekonomi sangat cukup bahkan lebih, punya mobil yang bisa wira-wiri jalan-jalan di setiap minggunya, hampir setiap Minggu shopping baju, celana jeans, sepatu, tas bahkan sering juga makan enak di berbagai jenis tempat yang berbeda. Bahkan hampir setiap malam Rania dan keluarganya jalan-jalan keluar entah beli makanan di toko roti sekitar tempat tinggal Rania, ke kota Bangkalan mencoba kuliner di tempat yang berbeda dari hari sebelumnya, bahkan berbelanja ke mall kadang di banplaz kadang juga ke Surabaya seperti di JMP, Royal plaza, Hitech mall beli alat elektronik seperti printer, notebook, dan peralatan lainnya, juga ke Blauran kuliner sotonya yang terkenal enak itu, dan yang terakhir pernah ke wisata padusan pemandian air panas di Mojokerto.
Pokoknya kala itu benar-benar hidup mulus tanpa beban sedikitpun, kayak gampang banget untuk beli ini itu tanpa harus berpuasa seperti saat ini ataupun merasakan kehidupan yang paceklik seperti saat ini. Sungguh ironis bila di gambarkan kehidupan Rania dan keluarga nya semenjak tahun 2020 hingga di awal 2025 masalah datang bertubi-tubi tanpa henti hingga harus menguras air mata disetiap waktu.
Lanjut ke perkenalan Rania dengan Bimo sang Lelaki Bayaran ini terjadi saat Rania meminta teman sekelasnya untuk bc pin BBM nya. Istilahnya meng share pin BBM nya itu agar memiliki teman baru. Bukan hanya pada teman sekelasnya saja, Rania juga meminta bc pada adiknya juga.
Setelah itu muncullah beberapa orang yang ingin berteman dengan Rania di BBM termasuk si Bimo ini. Rania pun menerima pertemanan tersebut, saat itu Rania belum mengenalnya dan bahkan ia belum pernah bertemu dengan Bimo di kampus. Jadi pure Rania tidak mengenal Bimo sama sekali.
Bimo pun chat Rania mengajak berkenalan.
" Hay salam kenal aku Bimo ( sahutnya)".
" Iya aku Rania ( Jawabnya)".
" Kamu anak PGSD ya ( tanya Bimo ) ".
" Iya betul koq kamu tau ( tanya Rania dengan penuh kebingungan )".
" Aku juga anak PGSD tapi kelas A ( jawab Bimo)".
" Ohhh gitu tapi koq nggak pernah liat kamu ya ( tanya Rania dengan rasa penasaran)".
" Masa sih tapi aku pernah lihat kamu koq ( sahutnya kembali)".
" Iya nggak pernah liat ( sahut Rania )".
" Oh aku sambil kerja jadi jarang masuk ( jawabnya )".
" Ohhh gitu ( jawab Rania)".
Rania tidak menanyakan pekerjaan si Bimo dan chat tersebut adalah yang pertama dan yang terakhir kala itu. Lalu setelahnya entah mengapa Rania selalu diingatkan oleh ingatan tentang sosok lelaki yang ada di SMA nya dulu.
Sosok itu sering sekali memperhatikan Rania ketika di sekolah. Mulai dari saat Rania belajar di kelas atau nggak sedang duduk di depan kelas dia tuh melihat ke arah Rania dan memperhatikan gerak-gerik Rania ini. Entah itu bener atau tidak tapi yang Rania lihat ketika Rania sedang terfokus atau melakukan hal seperti mengobrol dengan teman sekelasnya di depan kelas setelah itu Rania melihat ke arah kelas jurusan IPS dia disana sudah berdiri atau duduk sendiri sambil melihat ke arah Rania.
Rania pun bertanya-tanya sosok lelaki ini mengapa sering memperhatikan dirinya, bahkan sering Rania 1 angkot ketika pulang sekolah. Ia turun di depan sekolah SD MIN. Dia juga berasal dari Sumenep terlihat saat masih kelas 1 dia sering memakai topi berlogo SMPN 2 Sumenep. Iya betul dari SMA kelas 1 sampai kelas 3 Rania selalu dipertemukan dengan sosoknya. Perawakannya tinggi, berkulit sawo matang, pemain futsal juga dan pernah ikut lomba dan meraih juara kala itu.
Sebut saja namanya Iyan, setiap kemana-mana si Iyan ini selalu memakai topi dan juga selalu menebarkan senyuman. Ketika senyum senyumannya begitu manis. Ia tapi Rania tak bergeming saat itu di hatinya hanya si Ivan Ivan dan Ivan sampai dia tak tertarik dengan lelaki di sekelilingnya. Rania benar-benar terjatuh di dalam cinta yang semu. Ia masih terus meyakinkan dirinya bahwa suatu saat Ivan bakal menghampiri dirinya dan mengatakan cinta kemudian hal itu hanya terjadi di alam mimpinya.
Lanjut ke sosok Iyan, sebenarnya sudah lama Rania dan Iyan ini berteman di Facebook sejak SMA yang lalu. Namum berhubung Rania masih mencintai Ivan jadi dia tak menggubris laki-laki yang ada disekitarnya termasuk si Iyan ini. Padahal kalau ditarik ke belakang kisah Rania dan Iyan ini mereka berdua sering bertemu entah di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Saat menunggu angkot bahkan sering juga satu angkot dengan Rania. Anaknya yang murah senyum itu siapapun di dekatnya akan merasa nyaman bersama dengan nya. Rania dan Iyan sering juga berpapasan ataupun saling curi-curi pandang.
Seperti anak sekolah pada umumnya kisah-kisah asmara pasti tak jauh dari kalangan remaja. Namun lagi dan lagi Rania tak ada perasaan apapun terhadap nya. sosoknya hanya lalu lalang baginya. Namun anehnya rasa itu hadir ketika Rania sudah duduk di bangku kuliah yang tak pernah bertemu dengannya kembali. Setelah melihat Iyan berteman di Facebook nya Rania berpikir untuk mencari cara agar bisa bertemu dengannya.
" Kebetulan dia memiliki usaha percetakan seperti Bros,pin, gantungan kunci dan kaos apa aku pesan gantungan kuncinya aja ya dua pcs dalam Minggu ini ( pikir Rania )".
" Nah ini ada pin BBM nya aku catet terus aku invite deh boleh juga idenya ( gumam hati Rania sambil tersenyum kegirangan) ".
Setelah itu Rania melakukan sesuatu sesuai idenya itu. Ia langsung invite BBM Iyan dan tak lama ia menerima pertemanan dari Rania. Dan langsung saja tanpa basa-basi ia langsung order gantungan kunci yang ia inginkan itu. Kalau nggak salah warna merah menyala dan yang satunya lagi warna hijau keabu-abuan.
Si Iyan pun langsung merespon orderan Rania tersebut dengan tanggapnya dan keramahannya itu. Kalau di ingat-ingat manis banget senyumannya itu. Ter-Iyan Iyan dah pokoknya. si Iyan pun mengiyakan model yang Rania inginkan itu dan mereka atur pertemuan.
3 hari kemudian hari yang di tunggu oleh Rania mengambil orderannya itu sekaligus bertemu Iyan untuk pertama kalinya setelah lulus SMA. Rania pun bertanya-tanya di lubuk hatinya bagaimana penampilan si Iyan ini apakah ada perbedaan atau tetap sama saat di SMA itu. Jam pun sudah ditentukan dan sebelum Rania berangkat kuliah ia menyempatkan untuk mengambil orderannya itu. Namun sebelum berangkat Rania mengirim pesan terhadap Iyan ini memastikan kalau dia bisa on time. Namun ternyata sudah beberapa menit tak ada balasan, si Rania pun gundah apakah pertemuan itu tidak terjadi hari ini. Gagal deh apa yang ia rencanakan.
30 menit berlalu kalau ia masih menanti untuk menit selanjutnya bisa-bisa ia terlambat kuliah karena ia harus menaiki bis kampus yang menunggu di terminal Bangkalan. Dari pihak kampus memang disediakan bis bagi mahasiswa yang berasal dari Madura. Karena memang jurusan PGSD ini diisi oleh mahasiswa yang berasal dari Madura seperti Galis, Blega, Ketapang, Banyuates, sepulu, Klampis, Kamal dan masih banyak daerah lainnya.
Namun apa yang terjadi ternyata hari itu di Iyan tak datang dan beralasan ketiduran. Memang kala itu sedang memasuki bulan Ramadhan. Bangun siang kebiasaan bagi kebanyakan orang dengan alasan sahur di waktu tengah malam. Tetapi untuk Rania dia tetap masuk kuliah walaupun berasa ngantuk dan yang lainnya. Ia tetap mengikuti pelajaran di kampus nya bersama teman yang lain.
Gagal itu kata yang tepat untuk rencana Rania kala itu.
Padahal ia sudah menyediakan secarik kertas dan menulis percakapan yang akan dia katakan di hadapan Iyan. Dan Rania pun memakluminya dan mengadakan pertemuan di hari selanjutnya. Dan benar diapun datang dan memberikan orderan gantungan kunci yang Rania pesan.
Awal pertemuan dia tersenyum sambil meminta maaf atas kejadian kemarin dirinya tidak bisa datang karena ketiduran.
" Maaf ya kemarin tidak bisa datang karena tertidur ( ucap Iyan sembari memberikan senyuman manisnya itu di hadapan Rania) ".
" Ohhh iy gpp koq ( sahut Rania sembari mengambil uang di dalam kantong celananya itu )".
" 20 ribu kan ( tanya Rania pada Iyan ) ".
" Iya ( sembari tersenyum lagi pada Rania)".
Mereka berdua sambil menyodorkan barang dan uang nya. Lalu Rania dan Iyan pergi meninggalkan tempat itu dan menuju tempat tujuan masing-masing. Setelah itu Rania tak pernah bertemu lagi dengan sosok Iyan. Dan cerita selanjutnya pun dimulai.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!