Enigma
Rumah Sakit
Sudah seminggu gadis cantik itu terbaring lemah di rumah sakit. Kecelakaan yang menimpanya seminggu yang lalu saat gadis itu akan berangkat ke sekolah. Louvieta Lyorine Lieve,nama gadis itu.
Mama Agnes
Sayang bangun yuk,mama kangen
Papa Hasan
Aku yakin Orin bakal segera bangun
Mama Agnes
Tapi sampai kapan mas
Mama Agnes
Sampai sekarang belum ada perkembangan sama sekali
Papa Hasan
Kamu harus yakin kalo Orin bakalan sembuh sayang
Papa Hasan
Jangan kaya gini
Papa Hasan
Kalo nanti Orin bangun liat kamu kaya gini dia bakalan sedih sayangg
Mama Agnes hanya diam memandangi anaknya,anak satu satunya. Air matanya tak berhenti dan mulutnya terus merapalkan doa-doa untuk kesembuhan sang putri.
Papa Hasan yang melihat anaknya tak kunjung bangun dan istrinya yang sangat berantakan ia merenung. Dirinya selalu berdoa untuk orang yang ia sayangi. Hasan sendiri sangat terpukul melihat keduanya tapi,ia harus tegar untuk istrinya.
Papa Hasan
Bangun yuk tuan putri (bisiknya pada telinga sang anak)
Papa Hasan
Kasian mama nak (bisiknya pelan)
Hasan berharap putrinya segera pulih dan kembali ke pelukan mereka.
Sadar
Tiba-tiba tangan Lyorine bergerak. Hasan yang menyadari tangan itu bergerak lansung memanggil dokter.
Tak lama kemudian dokter yang visit diruangan Lyorine datang dengan sedikit berlari.
Papa Hasan
Putri saya dok tangannya bergerak
Mendengar penjelasan Hasan dokterpun segera memeriksa keadaan sang pasien.
Dokter Hima
Nona Lyorine anda mendengar saya
Dokter Hima menyapa Lyorine yang baru saja terbangun dari koma nya. Ia melihat Lyorine sedikit aneh. Tatapan mata Lyorine tak menentu arah dan ada tatapan rasa takut untuk sekelilingnya.
Papa Hasan
Ada apa dok dengan anak saya?
Mama Agnes
Nak ini mama sayang
Lyorine menoleh kearah kedua orangtuanya. Matanya terbelalak melihat sosok dibelakang mamanya. Namun, mulutnya tak kuasa untuk berteriak.
Tangan Lyorine menunjuk kearah belakang sang mama. Dengan tatapan rasa takut dimatanya. Hasan yang menyadari keanehan putrinya mulai mendekat.
Papa Hasan
Orin liat sesuatu?
Lyorine
*mengangguk sambil tetap menunjuk arah belakang mama Agnes*
Hasan yang mengetahui pun menghela nafas pelan. Begitu juga dokter Hima yang melihat interaksi keduanya mulai menanyakan keadaan pada Lyorine.
Dokter Hima
Apa yang kamu rasakan nona?
Lyorine
Haus
*ucapnya dengan pelan*
Mama Agnes
*memberikan segelas air pada Lyorine*
Fakta
Semakin lama Lyorine semakin gelisah. Lalu sang dokter pun mulai menganalisa apa yang terjadi pada Lyorine saat terbangun dari koma nya. Dokter Hima yang akan menanyakan sesuatu pun terkejut saat melihat Lyorine pingsan.
Mama Agnes
Sayang kamu kenapa
*sang mama histeris saat melihat Lyorine menutup matanya*
Papa Hasan
*menenangkan istrinya*
Papa Hasan
Biar dokter periksa Orin dulu ma
*menarik mama Agnes dari ranjang Lyorine*
Dokter Hima
Apa yang sebenarnya terjadi pak Hasan?
Dokter Hima
Kenapa Lyorine seperti ketakutan?
Papa Hasan
*menghela nafas pelan sebelum menjelaskan*
Dulu sewaktu kecil Orin bisa lihat makhluk yang engga kita bisa lihat
Papa Hasan
Tapi dulu sudah ditutup sama kakeknya
Dokter Hima
Lalu kenapa tidak ditutup lagi?
Dokter Hima
Saya merasa kasihan dengannya
Papa Hasan
Papa saya bilang kalo Orin terbuka lagi maka sudah tidak bisa ditutup lagi
Dokter Hima
Saya berharap yang terbaik untuknya
Dokter Hima
Keadaan Lyorine baik semua fisiknya tapi saya rasa mungkin mentalnya sedikit terganggu
Papa Hasan
Terimakasih banyak dokter
Setelah dokter Hima keluar dari ruangan, Papa dan Mama Lyorine menunggu anaknya dengan cemas.
Papa Hasan
Sabar ma, Papa yakin Orin pasti bisa lewatin ini.
Mama Agnes
*menangis dengan menggenggam tangan Lyorine*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!