"Baik, hari ini kita cukup kan sampai disini" kata Farel, sang CEO dari perusahaan Mediatama group mengakhiri perjumpaan meeting pada hari itu.
Para karyawan pun bergegas keluar meninggalkan ruangan rapat. Hanya tersisa Farel dan asisten pribadinya, Rekhan. mereka sedang mendiskusikan target penjualan pasar selanjutnya.
"Menurut gue nih han, sepertinya kita harus mencari karyawan yang bener bener berbakat dalam hal marketing nih" kata Farel ke Rekhan.
"Iyaa gue juga mikir gitu tadi, tapi di perusahaan kita belom ada yang mahir dalam bidang itu, Far." Sahut Rekhan
"Gini aja, apa kita pasang lowongan pekerjaan aja, Gimana? setuju nggak loh?".
"Setuju aja gue, Oke"
"Ya udah, habis ini lo suruh bikin lowongan pekerjaan di bagian rekruiter ya".
"Oke bos, siappp!!!"
"Ya udah nanti kita lanjut bahas masalah ini lagi di Manila cafe !"
"Okke boss"
*sementara itu di kafe*
Matahari yang tampak seperti di atas kepala membuat hawa panas seketika terasa sangat panas membuat gadis yang terlihat turun dari mobil seketika langsung berlari masuk menuju kafe agar terhindar dari sengatan matahari. ya, gadis itu bernama Naila. dengan perawakan putih agak tinggi, memakai celana jeans dan kemeja putih dengan rambut dikucir kuda ini membuat pesona cantiknya makin terlihat. Dia lalu terlihat duduk sendiri sambil memainkan handphone nya.
Tak lama kemudian pelayan pun menghampiri nya.
"Selamat siang mbak, ada yang bisa kami bantu?" sapa sang pelayan
"Oh iya, pesen ini dua sama minum nya juga dua ya" jawab Naila dengan menunjuk ke buku menu
"Baik, ada lagi mbak"
"Udah itu aja"
"Baik, silahkan ditunggu mbak"
Sementara itu Naila kembali membuka handphone nya dan membuka chat nya.
"eh sil, loh dimana?, gue udah di Manila cafe nih, gue nunggu Lo ampe tumbuh jamur nih gue" kesal Naila
"*Eh, ya elah buk sabar bentar buk, bentarrrrr aja bukk, perjalanan ini lagi macet*" balas Sisil
"buruan!! awasss ya boong, gue tinggal nih"
"ya elah iya iya tauk, tunggu bentar lagi"
Setelah beberapa menit pelayan datang membawa pesanan
"silahkan mbak, " kata pelayan
"iya"
setelah beberapa menit selang pelayan kembali, akhirnya Sisil datang.
"Haiiii Nai..."sapa Sisil sembari duduk
"Lama bener lo, ngapain aja lo tadi? ngitung semut jalanan dulu, mau Lo kasih sembako satu satu gitu?" sahut Naila kesal
"Hehe, maaf lah kalau lama, tadi tuh kantor gue rapat dulu jadi lama" jawab Sisil.
"Hemmmbtzz" jawab Naila sambil memutar bola matanya.
"Oh, ya nai Lo udah dapet kerjaan belom sekarang?" tanya Sisil
"Beloom dapet"
"Udah masukin lamaran , tapi belom ada panggilan" jawab Naila
"Sabar dulu nay"
Hening sejanak
"Gue sabar, kalau nggak sabar udah gue tinggal"
Sisil meringis
"Terus sekarang lo ngapain aja dirumah?"
"Jadi pengacara!"
"hahhh?? seriusan???!? Lo kan dulu ekonomi kok bisa jadi..."ucapan Sisil terputus
"Pengangguran banyak acara, maksud gue" gurau Naila
"Ahhh lo nay, kirain "
"Nggak lah, yakali. gue dirumah sibuk bikin kue aja bareng nyokap".
"Manfaat tuhhh, ntar bisa dong bikinin buat gue?"
"iyaa, tenangg"
"okeee" jawab
"Sayangnya kantor gue belom ada lowongan nai, tapi tenang nanti kalau ada lowongan gue kabarin secepatnya"
"Oke, makasih sil, Lo emang sahabat de best gue deh"
"Apaan sih Lo, lebay"
lama mereka berbincang bincang, melepas rindu dan bercerita. karena selama lulus kuliah mereka memiliki waktu yang kurang untuk bertemu. sampai akhirnya...
"Sil, gue harus ke toilet dulu nih"
"Oh, ya udah sana"
"Oke bentaran ya"
"Iyaaaaa"
*sementara itu*
Farel dan asisten nya pun mulai memasuki kafe dan memesan makanan sambil mereka berbincang bincang mengenai planning yang akan di susun.
Setelah lama Farel dan Rekhan berbincang bincang megenai project nya sembari makan siang. tiba tiba Farel merasakan tidak nyaman pada perutnya yang mengharuskan ke kamar mandi.
"Han, gue ke belakang bentar, "
"Sono, bentar aja, kita ada meeting 30 menit lagi" Rekhan berteriak karena Farel sudah menjauh.
Farel pun berjalan menuju kamar mandi.
Setelah beberapa menit di toilet, Farel pun bergegas kembali dan ketika akan berbalik menuju tempat semula..
"Arggfhhhhh..." teriak bersamaan.
(Farel dan Naila pun bertabrakan karna sama sama tidak menyadari mereka sama sama memilih lajur kiri baik dari mereka berdua. membuat mereka terjatuh dilantai hanya menyisakan sejengkal wajah mereka)
"cewek ini cantik, mata nya bulat indah"
kata hati farel
"cowok ini tampan, hidung nya mancung, perfect" kata naila.
mereka saling menatap , sama sama terhanyut dengan kata hati mereka masing masing.
"Arghhhhh!!! awasss!! minggir loe" kata Naila memecah keheningan, membuat Naila menepuk pundak Farel yang berada diatasnya.
kata dari mulut Naila mampu membuat Farel sadar akan lamunan nya, dan membuat Farel bangkit dari atas tubuh Naila yang dibawah nya.
"Ini semua karena salah anda, saya duluan yang jalan disini, lalu muncul anda entah dari mana" sahut Farel dingin
"Apa Lo bilang? lo duluan?!?! jelas jelas gue duluan yang jalan, Lo nggak liat apa? tadi liat nya apa, burung lewat diatas genteng?" sahut Naila
"dasar cewek aneh" batin Farel
"Apa liat liat gue?" kesal Naila
Beberapa orang yang melintasi Meraka pun, hanya melihat dan tersenyum. tak ada yang berani mendekat, karena Meraka tahu pria yang di depannya itu adalah pria yang mempunyai andil yang besar, dan seorang CEO dari mediatama group, perusahaan besar di salah satu kota tersebut.
"Saya harap ini adalah kali pertama dan terakhir saya melihat anda" kata Farel pada Naila.
"Yeeeee, lo pikir gue mau liat Lo lagi, ogahhhh!!!" balas naila
"Sekarang tugas anda hanya minta maaf pada saya nona"
"Kenapa gue minta maaf sama Lo, emang Lo siapa? bokap gue bukan, saudara gue bukan, temen gue apalagi"
"Karena anda telah menabrak saya"
"Yeeeee, bukannya situ tadi yang mulai?
"Saya tidak mempunyai banyak waktu, cepat katakan, atau anda berhutang pada saya"
"Terserah! bodoamat! gue nggak perduli" sahut Naila sambil berlalu meninggalkan Farel.
"kurang ajar tuh cewek, bisa-bisa nya dia gitu ke gue, awas aja kalo ketemu lagi" batin farel sambil melihat punggung naila berlalu
* sementara itu*
lama Sisil menunggu kedatangan Naila. sambil berkutat dengan handphone nya.
lalu tak lama kemudian Naila pun akhirnya datang dengan wajah kesal nya.
"Kenapa Lo nai?"
"Gue tadi tabrakan sama cowok aneh"
"lah, kok bisa?"
"Nggak tau ah, dia itu cowok kayak batu nggak berekspresi sama sekali, datar"
"Terus ?, ada yang luka nggak? atau amnesia mungkin" canda Sisil
"Ada! kepala Lo kali " jawab Naila kesal
"Hehe sabar buk! bercanda "
"Eh gue harus balik nih" kata Sisil saat melirik jam di tangannya
"Mau ngapain?"
"Harus balik ke kantor lagi nih gue, ada meeting"
"Cepet banget,"
"Ya udah ya, kapan kapan lagi oke. bye bye" kata Sisil setengah berlari
"bye"
main bye bye aja tuh anak..
akhirnya Sisil pun bergegas dan meninggalkan Naila.
*sementara itu*
sesampainya Farel di meja makan dia tak menemukan Rekhan di sana.
"Mana Rekhan" gumam Farel
lalu di temukan nya secarik kertas diatas meja makan yang bertuliskan "bos farel anda terlalu lama di toilet, entah apa yang anda kerjakan. sehingga anda melupakan sesuatu hal yang penting, bahwa sekarang ada jadwal meeting dengan client! saya duluan, anda silahkan bergegas jika menemukan kertas ini"
"ah, iya.. kenapa sampai lupa!!! semua ini karena cewek tadi, ah sialll''
lalu Farel pun segera meninggalkan kafe dan bergegas menuju ke perusahaan.
Setelah beberapa menit mengemudikan mobil nya akhirnya Farel sampai di perusahaan miliknya. lalu berjalan menuju Meeting room. para karyawan yang melihat atasan nya tersebut, seketika menyapa "Selamat Siang pak" kata salah seorang karyawan.
"Selamat Siang".
Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya sampailah di meeting room.
Farel pun masuk lalu menempatkan diri nya di tempat duduk yang berada di tengah. seketika orang orang yang berada di ruangan pun menunduk hormat.
"Maaf saya terlambat, bisa dimulai sekarang?" ucap Farel membuka keheningan
"Bisa pak" jawab Ica sekertaris nya
"Baik semuanya kita akan mulai membahas projects yang akan kita buat pada meeting kali ini" kata Farel memulai rapat.
lalu Farel pun mempresentasikan hasil diskusi nya siang tadi dengan Rekhan di depan peserta meeting. Farel menjelaskan dengan sedetail nya sehingga para karyawan pun mudah faham dengan apa yang dituturkan Farel.
Setelah beberapa jam lama mereka meeting, akhirnya meeting pun selesai.
"Baik semuanya sebelum rapat saya akhiri, apakah ada yang ingin ditanyakan" tanya Farel pada seluruh anggota.
"Tidak" jawab mereka serentak. karena mereka sudah faham apa yang di jelaskan farel saat presentasi.
"Baik, berhubung tidak ada yang ditanyakan, rapat saya akhiri sampai disini" ucap Farel menutup perjumpaan
lalu Farel pun bergegas meninggalkan ruangan rapat dan menuju ke ruangan nya bersama asisten nya.
Sesampainya di ruangan pribadi nya, Farel lalu menyenderkan kepalanya pada kursi nya.
" Rel, Lo kenapa tadi kok bisa-bisanya lupa" tanya Rekhan
"Tadi tuh ada cewek nabrak gue di toilet, dan dia aneh, jutek, galak" jawab Farel
" Terus Lo tadi ngapain lama?"
"Ya itu gue dengerin dia ngoceh dulu"
"Cantik tapi kan? haha"
"Iya, tapi jutek galak, cerewet lagi, semoga tadi yang terakhir gue ketemu dia"
"Eh awas Lo ! kalau jodoh gue sukurin Lo"
Farel hanya memutar mutar bola matanya.
"Cantikan Selena donk"
"Terserah Lo aja deh " kesal Rekhan yang sebenarnya tau sifat asli Selena.
*diluar kantor*
Terlihat seorang cewek yang memakai dress mini sedang berbincang di front office
"Saya mau bertemu dengan Farel" kata selena
"Maaf dengan ibu siapa?" tanya petugas receptionis
"Dengan Selena, saya pacar nya Farel " jawab Selena
"Maaf, apakah sudah buat janji dengan pak Farel sebelum nya?"
"Ah, ribet banget! mau ketemu sama pacar aja susah!" kesal Selena sambil berlalu menuju ruangan Farel.
"Eh mbak mbak" teriak resepsionis dari kejauhan, yang tak dipedulikan oleh Selena.
Setelah sampai di depan ruangan Farel, tanpa mengetuk pintu sebelum nya.
ceklekk!!...
Farel dan Rekhan pun seketika menengok ke arah pintu.
"Sayanggggg" Sapa Selena
disusul satpam yang terengah engah menyusul Selena
"Maaf pak, ibu ini langsung masuk begitu saja" kata satpam takut takut
"Oh iya pak, silahkan kembali"
"Baik pak"
lalu satpam pun kembali.
"Sayangggg, aku kangen kamu" kata Selena sambil mendekat pada kursi farel.
"Kamu kenapa ke sini?"
"Aku kangen kamu, makanya aku ke sini"
Rekhan yang seketika seperti menjadi obat nyamuk pun seketika pergi.
"Rel gue pergi dulu ya" kata Rekhan
"Mau kemana Lo?"
"Cari angin "
"Biarlah sayang dia pergi, toh juga dia nggak ada manfaatnya buat kita" rayu Selena
"Mau apa kamu ke sini?" Tanya Farel
"Aku mau kita jalan jalan sayang"
"Ngggak bisa sel, aku lagi banyak kerjaan sekarang"
"Ayolah sayang, sekali aja"
"Oke, bisa tapi cari waktu dulu"
"Nggak bisa sekarang?? ya udah deh gpp"
(yes, akhirnya belanja juga walaupun nggak sekarang. gapapa deh, udah abis nih uang gue) kata hati Selena
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!