Aku bernama Mi Lan. Kini aku sudah terlepas dari masa-masa suram ku di SMA. Dulu ada seorang lelaki yang selalu membuly dan mempermalukan ku. Kini aku sudah bebas dan terjun ke dunia kerja. Semenjak lulus aku memutuskan untuk pindah dan tinggal sendiri di apartemen agar aku bisa menjalani hidup mandiri. Selain bekerja aku juga akan berkuliah. Hari ini adalah awal baru hidup ku di dunia kerja.
Setiap pagi aku selalu bangun terlambat. Begitu juga dengan hari ini. Tiba-tiba alarm yang sangat ribut berbunyi saat pagi sekali. Aku terbangun dan tertidur lagi tidak memperdulikan bunyi alarm. Alarm terus berbunyi sehingga membuat kuping ku pekak. Aku terbangun dan melihat alarm ternyata ini sudah hampir jam kerja. Aku bergegas bangun dan bersiap-siap karena sudah akan terlambat.
"Hari ini kan aku harus pergi melamar kerja,astaga kalau begini aku bisa terlambat!", ucap ku beranjak berdiri dari kasur dan membersihkan tubuh ku
Setelah aku selesai bersiap-siap seperti biasa aku tidak lupa untuk selalu meminum segelas susu karena dulu orangtua ku yang menyiapkannya setiap pagi untukku. Tapi kali ini aku akan mandiri.
"Susu,hari ini kau sangat enak ya", ucap ku menatap gelas itu dengan bahagia
Sekarang aku pun bergegas untuk pergi. Perusahaan yang yang akan mewawancarai ku adalah salah satu perusahaan terbesar di kota ku. Semenjak aku duduk di bangku SMA aku sudah sangat berharap dan berimpian untuk menjadi karyawan perusahaan itu. Kini aku sudah berada di pintu gerbang perusahaan yang mewah ini.
Aku berjalan masuk kemudian memberi kan ijazah ku untuk melamar kerja.
"Permisi saya mau melamar kerja disini", ucap ku memberikan semua data pribadi ku dan ijazah ku
"Tunggu sebentar ,saya akan konfirmasi dengan Presdir dulu", ucap resepsionis mengambil semua berkas yang ku berikan
"Baik", balas ku berjalan pergi
Aku pun duduk dan menunggu di ruang tunggu. Dua jam sudah berlalu tapi belum ada kabar dari resepsionis nya. Aku mulai gelisah. Tiba-tiba aku melihat seseorang yang sangat mirip dengan sahabat ku yang hilang dulu. Aku yang penasaran sekaligus senang menghampiri nya dan berkata padanya
"Halo Mira?", sapa ku menepuk pundak orang itu dari belakang
"Iya?nama saya Sera. Siapa yang anda maksud Mira?", tanya Sera memutar balik ke arah ku
"Oh maaf saya salah orang,saya kira kamu adalah temanku yang hilang", ucap ku menundukkan kepala setelah tahu bahwa orang itu bukan lah Mira
Aku melihat orang itu sama seperti Mira ku yang hilang. Aku melihat muka nya yang seakan berkata " Aku memanglah Mira yang kau cari selama ini"
"Kenapa kamu berada disini?", Tanya Sera
"Aku mau melamar kerja disini,apa kau juga mau melamar kerja?", tanya ku mengajak Sera duduk di kursi
"Bukan,aku adalah sekretaris disini", balas Sera
"Beruntung sekali kamu dapat jabatan setinggi itu,coba aja kalau aku seberuntung kamu", ucap ku merundung sedih
"Hei,kan kamu belum tau hasil lamaran mu di terima atau tidak,aku pasti nungguin kamu kok", jawab Sera memberikan senyuman nya padaku
"Semoga aja sih,aku ga mau lagi sesial waktu SMA", ucap ku memalingkan wajahku
"Aku juga mendoakan mu agar bisa diterima deh", ucap Sera menepuk pundak ku menghibur ku
"Memangnya waktu SMA kamu kenapa?", tanya Sera
"Itu...", jawab ku terpotong dengan tiba tiba munculnya suara bising
Tiba-tiba terdengar suara yang sangat ribut dan heboh dari gerbang perusahaan. Semua karyawan keluar ke pintu gerbang perusahaan dan menyambut seseorang yang datang. Aku bingung siapa kah yang mereka sambut dengan meriah itu.
"Hei,itu kan bos perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan kita", ucap salah satu karyawan sambil berjalan menuju pintu
"Huwaa...tampan sekali. Sama seperti bos kita", ucap karyawan lain menyusul pergi
"Tapi katanya dia tidak mudah tertarik dengan wanita loh", sahut karyawan lain yang merasa iri dengan seseorang yang nantinya akan menjadi pasangan bos itu
Aku penasaran siapa bos mereka dan bos perusahaan itu yang mereka bicarakan itu. Aku pun bertanya dengan Sera
"Sera...siapa yang mereka maksud itu?", tanya ku memiringkan kepala ku dengan raut wajah bingung
"Astaga,apa kau tidak tau?,dia adalah bos besar perusahaan tinggi itu bosnya di kenal dingin dan kejam",ucap Sera heboh
"Memang agak seram sih,tapi memang mereka berdua memang sangat tampan", ucap Sera sama sekali tidak memalingkan wajah nya
"Memangnya setampan apa?,semua lelaki itu sama saja", ucap ku memutar bola mata ku dengan malas
"Sabar aja deh,kamu pasti juga akan kagum", ucap Sera yang masih memperhatikan bos yang sedang berjalan masuk ke perusahaan
"Nah itu dia sudah datang", Ucap Sera tiba tiba menarik tangan ku pergi menuju pintu masuk dimana orang itu masuk
"aduh tampannya", ucap para karyawan mengerumuni lelaki itu
"Rasanya mau meninggal saja melihat ketampanan nya", ucap karyawan lain yang seakan sudah terhipnotis dengan ketampanan lelaki itu
Aku kaget saat melihat wajah lelaki itu. Dia sangat mirip dengan orang itu. Aku berpikir dalam hati ku semoga dia bukan lah orang itu. Aku mulai gelisah.
"Kenapa?", tanya Sera yang bingung dengan sikap ku
"Ah,tidak ada", ucap ku segera melambaikan kedua tangan ku agar tidak ada yang curiga
Aku berkata pada diriku sendiri untuk tidak khawatir dan berpikir positif. Tapi disisi lain,bagaimana kalau dia memang orang itu. Pasti dia tidak akan menerima ku untuk bekerja di sini. Padahal ini adalah perusahaan impian ku. Aku bertekad untuk tetap pergi mencoba.
"Mi Lan kamu kenapa gelisah?", tanya Sera sekali lagi
"A..aku hanya khawatir akan pekerjaaan ku", jawab ku singkat sekaligus gugup yang masih memikirkan bagaimana kalau lelaki itu memang dia
"Jangan khawatir aku pasti akan membantumu untuk bisa di terima di perusahaan ini", ucap Sera menghibur ku
Tiba-tiba lelaki itu menatap tajam ke arah ku. Aku terkejut dan langsung memalingkan wajah ku melihat ke yang lain. Apakah memang dia orang nya berulang kali aku terus bertanya pada hati ku sendiri seperti orang gila
------------------------------------------------------------------------
*Ditunggu ya episode berikutnya
Jangan lupa like dan komen juga😀
------------------------------------------------------------------------
**Selanjutnya***....
Setelah bos yang mereka bicarakan itu masuk ke ruangannya,semua orang pun kembali bekerja lagi. Sementara aku dipanggil oleh resepsionis tadi untuk masuk wawancara ke ruangan lelaki itu
"Permisi,saya datang untuk wawancara pekerjaan", ucap ku mengetuk pintu yang memeluk dokumen wawancara
"Masuklah", ucap lelaki yang ternyata seorang yang merupakan orang terkaya nomor satu di negeri itu
Aku masuk ke ruangan itu dan waktu yang lama ruangan itu sunyi tidak ada yang berbicara. Seketika merasakan hawa yang sangat dingin. Bos yang duduk menghadap belakang tiba-tiba berbalik.
Aku mulai bertanya lagi pada diri ku kenapa lelaki itu sangat mirip dengan dia?
"Apakah namamu Mi Lan?,kamu baru tamat SMA tahun ini?", tanya lelaki itu memandangi ku setelah membaca berkas milikku
"Iya,saya Mi Lan,saya adalah lulusan tahun ini", jawab ku menundukkan kepala ku menunjuk kan hormat
"Apa yang bisa kau lakukan?", tanya lelaki itu menodong kan dokumen ku lalu melipat kedua tangannya
"Saya bisa mengelola dokumen dan bisa dalam semua program komputer dan saya..", jawab ku yang di sela oleh lelaki itu
"Cukup penjelasan..Atas dasar apa aku bisa mempercayai kemampuan yang hanya bisa kau sebutkan saja. Kau bahkan tidak punya sertifikat apapun", ucap lelaki itu melipat kan kedua tangannya
"Saya bisa membuktikannya", jawab ku meyakinkan bos itu
"Tidak perlu,kau tidak diterima kerja di sini", ucap lelaki itu seolah sengaja melakukan ini padaku
"Tapi,kau bahkan belum mengujiku,bagaimana kau bisa memutuskannya?", jawab ku yang mulai naik pitam
"Lagi pun kau juga bukan bos perusahaan ini,kau saja akan bekerja sama dengan perusahaan ini,dasar sombong", sahut ku memutar kan bola mata ku dengan sombong
"Dimana bos nya,panggil bos nya keluar. Aku tidak mau di wawancarai olehmu", ucap ku semakin jengkel dan menghentak meja nya
"Benarkah?", ucap lelaki itu mengeluarkan senyum licik nya
"Memangnya apa hak mu menolak ku di perusahaan ini?", ucap ku dengan nada sengaja ditekan
"Tentu saja aku punya hak,namaku Chang Huan,aku adalah kakak bos perusahaan ini. Semua keputusan di tangan ku", ucap Chang Huan beranjak berdiri dari kursinya
"Chang Huan? ternyata memang dia orang nya. Kenapa aku bisa sesial ini", gumam ku dalam hati
Keringat dingin ku mulai keluar. Tapi dia kan seangkatan dengan ku. Kenapa dia cepat sekali sukses dan sekarang sudah menjadi bos perusahaan besar?
"Kenapa?,apa kita pernah bertemu sebelumnya?", tanya Chang Huan mendekat kan wajah nya pada ku
"Ti-tidak. Kau harus membiarkan aku membuktikan bakat ku dulu", jawab ku menjauhkan jarak kami
Chang Huan menatap ku dengan tajam
"Kumohon aku sangat membutuhkan pekerjaan ini,terimalah aku", ucap ku memohon berdiri di tempat dengan tegak
"Atas dasar apa aku menerima mu?,kau saja sangat tidak sopan", jawab Chang Huan memalingkan badan nya dan kembali duduk di kursinya
"Aku akan melakukan apapun asal kau menerimaku kerja di sini", ucap ku berdiri dengan tegak
"Baiklah,malam ini kau datang ke tempat ini", ucap Chang Huan sambil memberikan sebuah kartu padaku
"Apa kalau aku pergi kau akan menerimaku kerja disini?", tanya ku spontan
"Itu tergantung mood ku nanti malam", jawab Chang Huan
"Ya,baiklah aku pergi dulu", jawab ku sambil menundukkan kepala
Aku berjalan membuka pintu dan akan keluar dari ruangan itu. Tiba-tiba Chang Huan datang dari belakang menghadang pintu yang akan jadi jalan ku untuk keluar dari ruangan itu
"Apa kau yakin kita tidak pernah bertemu sebelumnya?", tanya Chang Huan dengan tangannya masih menahan pintu
"Iya,tentu saja mana mungkin aku pernah bertemu dengan bos besar seperti mu", jawab ku sedikit mundur
"Baiklah,kau boleh keluar", ucap Chang Huan melepaskan tangan nya tetapi ekspresi nya sangat tidak senang
"Terima kasih", ucap ku menundukkan kepala
Aku pun berjalan keluar ruangan sambil meredakan rasa takut ku. Sementara di dalam ruangan kantor Chang Huan
"Kau pikir kau bisa kabur semudah ini dari ku?", ucap Chang Huan yang berada di ruangan nya hanya sendirian
"Asal kau tahu. Tadi setelah melihat kartu identitas mu yang ada di perusahaan ini aku langsung datang ke sini dan meninggalkan rapat ku. Mana mungkin aku biarkan kau pergi semudah itu", ucap Chang Huan mengatupkan kedua tangan nya dengan senyum sinis
Sekarang waktu sudah hampir malam Mi Lan yang berada di rumah masih berpikir untuk pergi atau tidak ke tempat itu.
"Aku pergi atau tidak ya ke tempat ini?", tanya ku yang sedang berbaring melepaskan lelah di ranjang
"Tapi kalau aku tidak pergi aku akan kehilangan pekerjaan ini", ucap ku
"Bagaimana kalau dia mempermalukan ku atau mencelakai ku?", tanya ku bingung
"Aarghhhh... Chang Huan sangat menyebalkan. Kenapa dia selalu ada dimana-mana?. Aku kira bisa bebas darinya setelah lulus tapi dia malah muncul di hadapanku", ketus ku kesal sambil membanting banting kasur yang kutiduri
"Sudah lah,aku tidak akan pergi,titik!", ucap ku meyakinkan diri dan menutup mata ku melepas lelah
Aku yang sedang kesal di kamar dan membanting banting kan bantal tiba-tiba mendengar suara klakson mobil dari luar tempat tinggal ku dan aku pun segera membuka pintu dan pergi mengecek.
"Siapa yang datang?", tanya ku membuka pintu
"Apa?kenapa kamu ada di sini?", tanya ku ingin segera mengusirnya dari tempat ku
"Kenapa?,apa kau lupa janji malam ini?", tanya Chang Huan menyipitkan mata nya dan memandangi ku dengan kedua tangannya dilipat
"Eh,tidak aku tidak lupa. Tapi kan kau tidak usah sampai datang ke sini", jawab ku terbata-bata
"Apa bos mu tidak boleh datang?,aku bahkan bisa membeli seluruh tempat ini", Jawab Chang Huan dengan ekspresi sombong nya
"Dasar sombong,kau saja belum tentu menerimaku bekerja", ucap ku dalam hati
"Kalau begitu kenapa kau belum mengganti baju?,apa perlu aku membantumu menggantinya?", ucap Chang Huan memandangi ku dari atas sampai bawah
"Tidak tidak,aku akan segera bersiap", jawab ku melipatkan tangan ku di tubuh ku dan berjalan pergi
"Apa kau tidak akan membiarkan bos mu duduk?", tanya Chang Huan yang semakin menyebalkan
"Hm", ucap ku mempersilahkan Chang Huan masuk
"Huh merepotkan,sebenarnya aku tidak mau pergi lagi", ucap ku sambil berjalan masuk ke dalam kamar
Setelah waktu yang lama akhirnya aku selesai bersiap-siap dan aku mengikuti Chang Huan pergi tanpa rasa curiga sedikitpun
"Sebenarnya kita mau pergi ke mana?", tanya ku memandangi sekeliling jalan dari dalam mobil
"Tentu saja ke rumahku", jawab Chang Huan
"Ha?!,untuk apa pergi ke rumah mu?", tanya ku yang tiba tiba langsung tegak dari kursi
"Tentu saja kau harus keliling rumah ku dulu sebelum bekerja", jawab Chang Huan masih fokus menyetir
"Untuk apa?", ketus ku
"Tentu saja jadi asisten pribadiku", jawab Chang Huan
"Apa?!,tapi bukan itu pekerjaan yang aku inginkan", jawab ku melototi Chang Huan
"Apa kau yakin? Kau bisa mendapat gaji dua kali lipat dengan pekerjaan ini", tawar Chang Huan
"Dua kali lipat?,tapi kalau menjadi asisten nya berarti harus melihat dia 24 jam?", ucap ku dalam hati yang sedang rakus uang
"Kalau kau tidak mau yasudah", ucap Chang Huan
"Eh tidak tidak. Aku akan jadi asisten mu", terima ku karena jumlah uang itu
Aku merasakan firasat buruk. Tetapi aku tidak memperdulikan nya. Yang penting aku bisa mendapat uang untuk biaya hidup dan kuliah ku
-----------------------------------------------------------------------
Jangan lupa like dan komen ya
----------------------------------------------------------------------
Selanjutnya....
"Baiklah mulai hari ini kau tinggal di rumahku" , ucap Chang Huan
"Apa harus?", tanya ku seakan akan tidak tahu apa apa
"Apa kau harus tanya lagi?", ucap Chang Huan
"Ya,baiklah", jawab ku malas langsung menghadap ke luar jendela
Beberapa saat kemudian aku sampai di kediaman Chang Huan yang megah dan mewah. Rumah nya memiliki fasilitas yang sangat lengkap mulai dari taman,kolam berenang, teras dan masih banyak lagi. Semua pelayan keluar mendatangi kami
"Selamat datang tuan", sambut para pelayan
"Ambilkan aku surat kontraknya", ucap Chang Huan
"Surat kontrak apa?", tanya ku yang masih tidak mengetahui jebakan yang dibuat oleh Chang Huan
"Tentu saja surat kontrak pekerjaanmu. Kau tidak boleh mundur dari pekerjaan mu selama 3 tahun", ucap Chang Huan
"Ini suratnya tuan", ucap seorang pelayan
"Apa perlu kontrak,kan aku bisa tinggal bekerja", ucap ku yang ingin menolak tetapi tidak bisa
"Tidak", jawab Chang Huan dingin
"Baiklah aku tandatangani", ucap ku sambil menandatangani kontrak tanpa membaca nya
"Sudah selesai?, pelayan kurung dia dan jangan biarkan dia keluar sampai dia mengatakan kebenarannya", ucap Chang Huan mengambil kembali surat kontrak itu
"Apa? dikurung?,kebenaran apa?", ucap ku yang masih tidak mengetahui apa apa
"Apa kau mau pura-pura?,tentu saja kebenaran di mana kau menyembunyikan pacarku", ucap Chang Huan memegang dagu ku dengan kuat
"Ternyata kau memang mau menjebakku ya?,baiklah kita lihat saja nanti", ucap ku sambil menghempaskan tangan Chang Huan dari dagu ku
"Aku masih memberimu satu kesempatan untuk mengatakan kebenarannya", ucap Chang Huan
"Aku tidak menculik Mira!,untuk apa aku menculiknya,dia juga temanku" teriak ku marah yang tangan ku sudah di tahan oleh dua pelayan
"Baiklah,ternyata kau mau disiksa dulu ya. Sesuai keinginanmu ", jawab Chang Huan dengan sinis
"Pelayan bawa dia pergi", ucap Chang Huan
"Tidak.....", ucap ku yang mulai menangis karena takut
Sejak malam itu aku di kurung di dalam kediaman Chang Huan. Bahkan orangtua ku pun tidak tahu aku di tahan di sini karena mengira aku sedang pergi mencari nafkah untuk hidupku sendiri.
"Memangnya aku bodoh. Aku juga bisa menelepon temanku atau orang tuaku untuk menolongku" ucap ku di dalam kamar tahanan itu
"Halo", ucap ku di telepon
"Nomor yang anda tuju di luar jangkauan"
"Kenapa ini?,kenapa tidak ada signal?", tanya ku bingung sekaligus kesal
"Coba aku telpon temanku aja deh", ucap ku menekan nomor lain lagi
"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi"
"Arghhhh,kenapa semuanya tidak bisa!", ucap ku kesal yang hampir melempar kan hp ku sendiri
"Nona di rumah ini hanya telefon rumah dan handphone tuan saja yang bisa terhubung", ucap pengurus Ding
"Sejak kapan kamu ada di sini", tanya ku kaget
"Saya selalu berjaga di luar", ucap pengurus Ding dengan senyum tulus
"Hei,kamu sangat ramah,kenapa kamu mau bekerja dengan bos gila mu itu?", tanya ku mengejek Chang Huan sialan
"Nona,sebenarnya sifat bos Chang Huan akan berubah kejam bila ada seseorang mengusik yang disayanginya", jawab pengurus Ding
"Tapi aku memang tidak menyembunyikan Mira", ucap ku menunduk dan sedikit kesal dengan pertanyaan itu
"Nona apa kau tidak capek ditanya begini terus setiap hari?", tanya pengurus Ding sambil menghela nafas
"Aku juga capek,aku tidak tau harus berkata apa lagi", ucap ku blak blakan karena sudah sangat kesal
"Nona kau tinggal mengatakan kebenarannya saja", ucap pengurus Ding
"Kebenaran apa!,dia tidak pernah mempercayai perkataan orang'', ucap ku membentak kan kedua tangan ku
"Bagaimana aku bisa bertemu orang segila ini!", ucap ku lagi
"Nona sebaiknya kamu jangan mengatai tuan", ucap pengurus Ding
"Memangnya kenapa aku tidak takut padanya,sudahlah keluar kamu!", sahut ku dengan marah
Pengurus Ding pun keluar tanpa berkata apa-apa,sementara aku masih memikirkan cara untuk kabur.
"Apakah dia mengatakan kebenarannya?", tanya Chang Huan
"Tidak tuan,dia tidak mengatakannya", ucap pengurus Ding
"Dasar sialan", ucap Chang Huan dengan marah
"Lihat saja bagaimana aku membuatmu bicara", ucap Chang Huan dengan marah
Chang Huan pun menuju ke kamar Mi Lan dengan langkah besar seolah sudah siap untuk memangsa
"Mi Lan!", teriak Chang Huan
"Apa kau tetap tidak mau mengatakan kebenarannya setelah dikurung begitu lama?!", ucap Chang Huan marah
"Bagaimana kalau aku bilang aku tidak menyembunyikan nya?", ucap ku langsung beranjak berdiri
"Aku suruh kau untuk mengatakannya sekarang juga!", ucap Chang Huan yang langsung mengarahkan tangan nya dan mencekik ku
"Huh. Kau kira dengan begini kebenaran bahwa aku tidak menculik Mira bisa berubah?" tanya ku senyum mengejek
"Dasar wanita sialan,liat saja nanti kau akan mengatakannya atau tidak", ucap Chang Huan melepaskan tangannya sambil pergi
"Uhuk uhuk", ucap ku sambil merenggang kan leher
"Pengurus Ding jaga dia,jangan sampai dia kabur dari rumah ini", bentak Chang Huan
"Tuan sepertinya dia tidak berbohong", ucap pengurus Ding
"Hei,lakukan saja pekerjaanmu,masalah dia berbohong atau tidak aku yang akan membuatnya mengaku nanti", ucap Chang Huan
"Baik tuan", jawab pengurus Ding sambil menutup pintu
"Dasar lelaki gila'', ucap ku kembali duduk di ranjang
"Dia mengurungku seperti peliharaannya saja", ucap ku kesal
"Aku sangat bosan,setidaknya aku harus mencari hiburan. Tapi ngapain ya?", tanya ku pada diri sendiri
"Oh iya sebaiknya aku memasak makanan aja deh,kan aku hanya tidak boleh keluar rumah berarti boleh keluar kamar dong", ucap ku sambil menuju dapur tidak memperdulikan yang lain
"Eh bukankah itu Chang Huan?,kenapa dia bersama begitu banyak wanita?", tanya ku yang diam-diam mengintip dari luar kamar
"Dia mencari pacarnya susah payah tapi di sisi lain dia bersama banyak wanita,dasar playboy", ucap ku dalam hati
"Aku pergi cari makan aja deh,malas urusin orang gila", ucap ku dengan bahagia pergi
"Dapurnya lengkap sekali. Aku buat spaghetti aja deh,semua bahannya udah ada jadi tinggal dimasak aja deh", ucap ku sedikit jinjit mengambil bahan bahan yang ada di lemari makanan
"Hei,kamu lagi ngapain?" tanya Chang Huan dari belakang yang membuat ku kaget
---------------------------------------------------------------------
Jangan lupa like dan komen ya😁
---------------------------------------------------------------------
Selanjutnya....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!