..."Akan Ada Hari yang Cerah Setelah Badai"...
...----------------...
Seorang gadis usia belia, Berambut panjang melewati bahu, Mengenakan rok kotak-kotak hitam serta kemeja putih dengan tulisan SMA Harapan Bangsa di sakunya, Nampak tengah duduk didepan Ruang Instalasi Gawat Darurat, Tatapannya terlihat kosong.
Beberapa saat sebelumnya ia tengah berada didalam, Terbaring karena ia tak sadarkan diri didekat sekolah, Perawat mengambil sample darah untuk pemeriksaan lebih lanjut karena tubuhnya nampak lemah, Sampai akhirnya dokter memberikan hasil tes kepada dirinya.
Ia pun membaca hasil tes yang diberikan dokter tersebut, Hingga matanya tertuju pada 2 kata yaitu Ia "POSITIF HAMIL".
Kesal, Marah, Bingung, berkecamuk menjadi satu di dalam pikirannya, Diusianya yang baru saja menginjak 18 tahun ia tengah mengandung, Janin yang masih sangat kecil karena diperkirakan usianya baru memasuki minggu ke-6
Sementara laki-laki disampingnya nampak terus memegangi kepalanya, Sesekali ia bangun dari duduknya dan berjalan kesana kemari, Ia nampak tak menyangka kalau perbuatannya kala itu telah menghasilkan janin yang tak berdosa.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ini adalah kisah tentang seorang gadis berusia 18 tahun, Ia memiliki paras yang cukup menawan dengan bibir merah merona, kulit putih, serta hidung yang mancung dan Ia kini tengah duduk dibangku Sekolah Menengah Atas tingkat ketiga.
Vanya Satya Utama adalah nama dari gadis itu, Gadis yang periang dan juga pintar, Dan Ia pun dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayanginya, Mama, Papa, Sahabat dan juga seorang pemuda yang cukup tampan yang selalu memperhatikannya dalam diam.
Hari-hari ia lalui begitu saja, Tanpa tahu kalau akan ada badai besar yang sedang menunggunya di depan sana,
Ia tak pernah tahu dan tak pernah menyangka sebelumnya, Kalau badai itu akan merubah total kehidupannya saat ini.
Dari yang hanya sekedar siswi SMA, menjadi istri sekaligus calon ibu untuk anak dari laki-laki urakan yang berperilaku kasar, Manja, Dan selalu bertindak semaunya sendiri.
Vanya Satya Utama
Tokoh utama dalam kisah ini yang harus menjalani kehidupan berbeda di usianya yang baru menginjak 18 tahun yang seharusnya masa dimana ia habiskan bersama teman-temannya, Kisah cinta masa sekolahnya.
Daffin Yuga Pradipta
Laki-laki kasar yang selalu melakukan apapun seenaknya, Laki-laki yang kalau sudah marah tidak segan untuk bermain tangan, Tak perduli kepada laki-laki ataupun perempuan, Dan dia juga lah laki-laki yang telah mengubah secara drastis kehidupan Vanya saat ini, laki-laki yang telah membawa badai bagi kehidupan Vanya yang tentram dan damai, Semua ketenangan dihidupnya dihancurkan hanya dalam hitungan jam saja,
Ia merubah Vanya yang selalu riang menjadi pemurung, Merubah Vanya yang selalu tersenyum menjadi orang yang selalu bersedih serta menyesal setiap kali ia ingat dengan apa yang telah menimpanya hari itu.
Niko Wijaya Putra
Dia adalah laki-laki yang selalu bersikap manis kepada Vanya, Laki-laki yang selalu saja khawatir terhadap Vanya, Laki-laki yang entah sejak kapan ternyata menyimpan perasaan sukanya terhadap Vanya
(POV VANYA)
Namaku Vanya Satya Utama, Aku bersekolah di SMA Harapan Bangsa, Sekarang aku duduk di kelas 3 yang artinya ini adalah tahun terakhirku bersekolah di SMA, Oh ya aku murid yang cukup pintar di hampir semua mata pelajaran, Karena Mamaku selalu melarang aku untuk dekat dengan laki-laki dan juga berpacaran, Maka dari itu aku selalu menghabiskan waktu luangku dengan belajar.
Tapi meski begitu aku juga masih tetap menyisihkan waktu luang untuk dihabiskan bersama teman-teman terbaikku yaitu Meta, Riri dan juga Fani.
Nah sekarang aku mau bercerita sedikit tentang teman-teman aku ini.
Yang pertama adalah Meta, Gadis berkacamata berambut pendek sebahu serta berkulit putih. Dia adalah teman yang memiliki level kepekaannya paling tinggi dibanding dengan kedua sahabatku yang lain. Dia paling sering tahu dan juga orang yang paling pertama tahu setiap kali aku mempunyai masalah, Dia juga cukup pintar serta dewasa, Dan dia duduk bersebelahan denganku.
Yang kedua Fani, Dia ini anak yang memang sering berbicara semaunya, Dia berambut pendek melewati bahu, tubuhnya kurus serta tinggi dan terkadang yang paling membuat aku tidak mengerti adalah dia selalu makan lebih banyak dari aku dan dua sahabatku yang lain, Namun tubuhnya masih terlihat tak bertambah gemuk, Membuat iri ya, Setiap makanan yang ia lahap entah kemana semuanya pergi.
Yang terakhir adalah Riri, Riri ini bisa dibilang paling polos dan juga manja, Meskipun kadang berbicara dengan dia selalu membuat kami gemas tapi itu malah jadi hiburan tersendiri untuk kami semua, Oh iya, Namun begitu dia punya pacar yang setia lho sekaligus sabar menghadapi sikapnya, Dia bernama Evan yang merupakan ketua OSIS di sekolah.
Virnie
Wanita cantik yang satu ini adalah Mamaku, Dia wanita yang sangat menyayangiku, Meskipun Mama sangat protektif tapi aku tahu Mama berbuat semua itu pun demi kebaikanku juga.
...----------------...
Itu adalah sekilas tentang aku, keluargaku dan juga teman-temanku, Sebelum tragedi yang menghancurkan kehidupanku serta mengubahnya secara drastis.
Aku pun terpaksa harus menjalani kehidupan sekolah sambil menyimpan luka dan kenyataan pahit yang telah menimpa diriku saat itu.
Dan bagaimana aku harus tetap terus menjalani hari-hariku seperti biasa seolah tidak pernah ada apapun yang terjadi, Padahal dibalik itu semua aku sedang berusaha menyembuhkan luka yang diberikan laki-laki itu kepadaku.
***Note : Jangan lupa masukan ke dalam list favorit kamu, Dengan tekan tanda 💖, Dan ikuti terus kisah Vanya setelah badai yang menimpa kehidupannya.
*Jangan lupa juga untuk meninggalkan like, komen, dan juga Vote kalau para pembaca suka untuk tetap mendukung author agar lebih bersemangat. Terima kasih😊
Salam
YunyunVeganezth💕💕
**Peringatan !
Mengandung alur lambat karena cinta butuh proses enggak yang abis nikah langsung cintaaa dan hati-hati karena isinya bisa buat sedih,marah,kesal serta baper**.
..."Akan Ada Hari yang Cerah Setelah Badai"...
...----------------...
..."Ketika Anda berada di tengah awan badai, sulit untuk berpikir di luar itu, tetapi satu-satunya jalan keluar dari badai adalah melewatinya dan segalanya akan jauh lebih jelas di sisi lain." - Jodi Ann Bickley...
...----------------...
Hari-hari sebelum semua tragedi itu terjadi,
Seorang gadis mulai membuka matanya secara perlahan setelah mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya.
Tok tok tok
"Vanya, Bangun sayang sudah jam berapa ini" ucap seorang wanita dari luar kamar yang tak lain adalah Mamanya.
Vanya seketika terbelalak setelah melihat jam di dinding kamarnya, Ia pun melonjak dari tempat tidurnya berlari mengambil handuk dan mulai masuk ke dalam kamar mandi.
Ia nampak mandi dengan terburu-buru, Lalu setelah selesai membersihkan tubuhnya Vanya mulai keluar dari kamar mandi menuju lemari pakaian dan mulai mencari seragamnya di dalam sana.
Seragam dengan warna putih dan tulisan SMA Harapan Bangsa disaku bajunya serta rok kotak-kotak hitam selutut pun mulai ia kenakan.
Setelah selesai berpakaian, Ia mulai turun kebawah menyusuri tangga, Nampak Mamanya yang tengah menunggunya dimeja makan untuk sarapan bersama.
Ia pun mulai menghampiri Mama lalu meneguk satu gelas susu diatas meja dan mulai berpamitan untuk pergi kesekolah.
"Ma, Vanya berangkat dulu ya" ucapnya.
"Lho kamu enggak sarapan dulu??" tanya Mamanya.
"Enggak Ma, Udah telat banget ini nanti gerbangnya ditutup Vanya enggak bisa masuk" ujar Vanya yang mulai mencium tangan Mamanya serta berjalan pergi dengan tergesa-gesa.
"Ya sudah hati-hati jangan ngebut bawa motornya" ucap Mama Vanya setengah berteriak karena kini Vanya sudah keluar melewati pintu depan rumahnya.
Ia pun mulai mengambil kunci motor di dalam tasnya, Lalu mulai naik, Memasukan kuncinya dan mulai menyalakan mesin serta menjalankan 'Kimi' nama dari motor kesayangannya, yang telah menemaninya hampir 3 tahun terakhir ini menuju ke sekolahnya.
...----------------...
Sesampainya di Sekolah,
Hari ini adalah hari senin para Guru beserta semua murid yang lain mulai berkumpul di lapangan untuk melakukan upacara di sekolah.
"Vanya sini, Ayo kita baris dibelakang sini aja di depan panas!" seru Meta kepada Vanya.
Vanya yang baru saja datang mulai berlari menghampiri Meta sahabat sekaligus teman sebangkunya, Lalu Vanya pun mulai berbaris sejajar dengannya.
Upacara pun di mulai dengan khidmat, Semua tampak berbaris dengan rapi, Hingga tak terasa waktu menunjukan pukul 07.55 tidak seperti biasanya cuaca hari ini begitu cerah dan matahari terasa sangat terik, Hingga tiba-tiba...
BRUKK
"Vanya !!" seru Meta.
Vanya jatuh pingsan, Tidak lama kemudian seorang siswa bertubuh tinggi bermata coklat dan berlesung pipi mulai berlari dan dengan sigapnya membopong Vanya yang tengah tergeletak di bawah.
Siswa itu adalah Niko, Laki-laki yang sudah sejak lama menyukai Vanya, Namun tak pernah sekalipun berani untuk mengungkapkan perasaannya.
"You never see me, you never feel me in your heart, but I will always love secretly from here."
Niko pun dengan sigap membawa Vanya ke ruang UKS dan mulai merebahkannya di atas tempat tidur yang berada disana.
...----------------...
Di ruang UKS,
Niko nampak terus memandangi wajah Vanya, Perempuan cantik periang yang ia kenal saat Masa Orientasi dulu, Dulu Niko hanya lah siswa cupu, Suatu waktu Vanya menghampiri Niko yang tengah duduk sendirian di taman sekolah.
Flashback...
"Hai Aku Vanya, Nama kamu siapa?" ujar Vanya yang kala itu mengikat 2 rambutnya serta mengulurkan tangannya kepada Niko.
"Aku Niko, Niko Wijaya Putra" jawabnya seraya membalas uluran tangan Vanya.
"Oh Niko ya, Aku sendiri disini teman SMP aku masuk ke sekolah yang lain," ujarnya kala itu.
"Iya aku juga sama" ujar Niko.
"Kalau gitu mulai hari ini kita berteman ya" ucap Vanya.
Namun seiringnya waktu berjalan dan setelah Masa Orientasi selesai mereka seperti tak lagi saling mengenal, Vanya mempunyai sahabat-sahabat baru, Ia pun ragu kalau Vanya masih mengingatnya atau tidak, Si siswa cupu yang pertama kalinya menjabat tangan gadis itu serta jatuh hati kepada senyumannya yang manis.
Kembali ke saat ini,
Niko masih terus saja memandangi wajah Vanya, Tak lama kemudian Vanya mulai sadarkan diri, Dilihatnya Niko yang tengah duduk disampingnya dengan raut wajah khawatir.
"Vanya, Kamu enggak apa-apa?" tanya Niko dengan cemasnya.
"Aku enggak apa-apa Nik, Kok aku ada di sini?" tanya Vanya.
"Iya tadi kamu pingsan saat upacara jadi aku langsung bawa kamu kesini" jawab Niko.
Vanya pun berangsur bangun dan duduk di tempat tidur UKS sedangkan Niko mulai mengambilkan segelas air mineral untuk Vanya.
" Ini Vanya kamu minum dulu" ucap Niko seraya memberikan segelas air mineral di tangan kepada Vanya.
"Oh iya makasih ya" ucap Vanya seraya mengambil air yang diberikan oleh Niko lalu mulai meminumnya.
"Vanyaaaaaaaaa !"
Bruhhhh..
Vanya terkejut dengan teriakan salah seorang sahabatnya, Hingga tanpa sengaja ia menyemburkan air tepat ke wajah Niko yang berada dihadapannya.
"Aduh maaf Niko, Maaf banget aku enggak sengaja" ucap Vanya sambil mencoba mengelap wajah Niko.
"Iya enggak apa-apa, Enggak apa-apa kok" ucap Niko sambil mengusap wajahnya sendiri.
Meta, Fani dan juga Riri, Setelah upacara selesai mereka mulai datang ke ruang UKS untuk melihat keadaan Vanya sahabat mereka.
"Nik? Habis ada hujan lokal?" celetuk Fani.
"Iya sih, Itu kenapa muka jadi basah semua begitu??" tanya Meta.
"Enggak sengaja kesembur gara-gara denger teriakan orang tadi, Siapa sih tadi yang teriak??" tanya Vanya.
Meta mulai melirik ke arah Fani begitu pula dengan Riri.
"Hmm pantesan" ucap Vanya.
"Hehe maaf" ucap Fani seraya tertawa kecil serta menggaruk kepalanya.
Ya, Mereka bertiga adalah para sahabat terbaik Vanya yang selalu perduli dengannya, Mereka mulai bersahabat saat Vanya mulai masuk SMA dan hingga sekarang saat Vanya duduk di kelas 3 SMA, Mereka lah yang selalu menemani hari-hari Vanya di sekolah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Yuk masukkan ke list favorit kamu dengan tekan tanda 💖, Dan ikuti terus kisah Vanya setelah badai yang menimpa kehidupannya.
Note : Jangan lupa tinggalkan like, komen dan juga Votenya. Terimakasih😊
Ayo lanjut terus, Selamat membaca😊
..."Akan Ada Hari yang Cerah Setelah Badai"...
...----------------...
Sepulang sekolah,
Vanya pergi ke rumah Meta untuk mengerjakan tugas setelah sebelumnya ia meminta izin terlebih dahulu kepada Mamanya,
Di kamar Meta,
"Ini yang nomor 10 apaan sih ini maksud nya? Enggak ngerti" ucap Fani
"Mana coba liat, Ohh ini sih" ucap Vanya
Lalu Vanya pun mulai menjelaskan secara detail dan juga teliti kepada teman-temannya itu, Mereka pun mendengarkan dengan seksama setiap perkataan yang keluar dari mulut Vanya.
"Nah gitu jadinya" ujar Vanya
"Hebat emang temen kita yang satu ini untung aja bisa dateng, Kalau enggak hancur lah nilai tugas kita" ujar Meta
" Eh gue juga bisa sebenernya cuma lagi males mikir aja " celetuk Fani
"Iya Riri juga ngerti Riri juga mau jawab itu tadinya" ujar Riri
"Ah elo Fan ngeles mulu, Lo lagi Riri kalau emang ngerti kenapa diem aja dari tadi " ujar Meta kesal
"Hehe " Fani nyengir
" Riri takut salah jadi diem aja nanti kalau salah Riri disalahin lagi " jawab Riri membela diri
"Udah jangan ribut, Udah jam berapa ini nanti pada dicariin lagi" Vanya mencoba menengahi
"Baru juga jam 5 Va, Tanggung udah kita ngobrol dulu aja nyantai makan dulu ya enggak" ujar Meta seraya mengeluarkan cemilan
"Nahh ini yang gue tunggu dari tadi kenapa baru lo keluarin sih " ujar Fani yang langsung mengambil camilan di tangan Meta
"Kalau gue keluarin di awal yang ada lo pada sibuk ngunyah, Tugas enggak kelar-kelar, Kalau gini kan enak nyantai ngemil sambil ngobrol" ucap Meta membela diri
Riri masih sibuk dengan ponsel nya, Meta , Vanya dan Fani sibuk memakan camilan.
"Ri maen hape mulu, Abisin ah cemilan nya" celetuk Fani
"Ih jangan dong, Riri lagi smsan sama Evan dulu sebentar" jawab Riri setengah merengek
"Pacaran teroooss" Fani sewot.
"Hahaha iri bilang bos " ujar Meta seraya tertawa.
"Enggak lah, Baru juga jomblo seminggu minggu depan juga udah punya yang baru hahaha sombong" ujar Fani
"Oh iya Va, Lo enggak ada niatan cari pacar gitu, Riri yang begitu aja dia punya pacar" ucap Fani lagi
"Iya Va, Emangnya umur udah berapa sih sekarang?" tanya Meta
"Hmm... 2 bulan lagi 18 tahun" jawab Vanya
"Gila udah mau 18 tahun idup masih belum pernah pacaran !??" ucap Fani terkejut
"Ya begitu lah" jawab Vanya singkat
"Va hidup tuh cuma sekali kita ngerasain masa-masa SMA juga cuma sekali, Kenapa enggak coba buat pacaran sih aja" ujar Fani lagi
"Enggak ada yang mau " jawab Vanya
"Niko tuh suka kayaknya Va sama lo" ujar Meta.
"Masa sih?" tanya Vanya.
"Iya orang sering banget gue pergokin dia lagi ngelihatin lo terus, Udah gitu care banget kan selama ini juga?" ujar Meta.
"Ah biarin lah, Mau gimana juga Mama mana kasih izin sih buat deket sama cowok" ujar Vanya.
...----------------...
Keesokan harinya,
Seperti biasa, Vanya berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor matic miliknya yang bernama kimi.
Namun baru saja setengah perjalanan tiba-tiba saja motornya mogok entah kenapa.
"Yah kok mati sih" ucapnya.
Vanya berulang kali mencoba menyalakan mesin kendaraannya lagi namun tak kunjung menyala, Ia pun akhirnya mulai mendorong sepeda motor nya sampai sekitar 10 menit, Hingga ia menemukan sebuah bengkel.
Vanya pun terduduk di sebuah kursi panjang ditepi jalan sambil menunggu sepeda motor yang sedang diperbaiki, Tidak lama ada motor yang berhenti persis di depannya.
Si pengendara mulai melepas helm yang di pakainya seraya berkata,
" Motor nya kenapa Vanya?" tanya laki-laki tadi yang ternyata adalah Niko
"Oh Niko, Tahu nih mogok" ujar Vanya.
"Mau bareng ? Udah siang lho ini" tanya Niko
"Iya ya udah siang" ucap Vanya sambil melihat jam tangan nya.
"Ya udah ayo bareng aja enggak apa-apa" ujar Niko
" Hmm terus nanti motor nya gimana?" tanya Vanya
"Diambil sepulang sekolah aja , Nanti aku anterin lagi kok kalau mau ambil motor nya, Gimana"? tanya Niko lagi
Vanya masih diam dan berfikir hari ini adalah pelajaran Pak Firman, Kalau sampai telat habislah pikirnya.
"Ya udah deh ayo" ujar Vanya seraya segera naik ke atas motor Niko.
"Bang, Titip ya motor nya nanti aku ambil siang sepulang sekolah" ucap Vanya..
"Oh iya neng siap" ujar tukang tambal ban
"Va pegangan ya udah telat nih aku mau ngebut" ucap Niko sambil menutup kaca helm nya.
"Hah?" samar-samar Vanya mendengar ucapan niko ia pun mulai tancap gas,
Vanya terperanjat Lalu tanpa sengaja ia memeluk erat Niko.
...----------------...
Sesampainya di sekolah,
Vanya langsung melepaskan pelukannya dan turun dari motor Niko,
"Umm makasih ya Nik tumpangannya" ucap Vanya canggung.
"Oh iya sama-sama" ucap Niko sambil tersenyum
Kok senyumnya manis banget ya ditambah lesung pipinya, Ternyata kalau dilihat-lihat Niko ganteng juga batin Vanya
"Vanya, Yuk masuk kelas kita udah telat nih takut Pak Firman keburu dateng" ajak Niko yang membuyarkan lamunan Vanya.
"Oh iya ayo" ajak Vanya.
Dan benar saja sesampainya di pintu kelas Pak Firman sudah duduk di kursinya.
Duh kok udah dateng sih batin Vanya
"Permisi Pak" ujar Niko seraya masuk ke dalam kelas dan dibuntuti Vanya dibelakangnya.
Saat mereka hendak duduk tiba-tiba..
"Siapa yang suruh kalian duduk!" ucap Pak Firman dengan nada tingginya.
"Darimana saja kalian berdua?" tanya pak Firman
"Motor saya mogok Pak" jawab Vanya
"Terus kamu?" tanya Pak Firman kepada Niko
"Saya bangun kesiangan pak" jawab Niko
"Ini peringatan untuk kalian semua jangan ada yang terlambat di jam pelajaran saya dengan alasan apapun !"ujar Pak Firman tegas.
"Sekarang kalian berdiri di luar dengan 1 kaki sampai waktu terlambat kalian!" ujar Pak Firman lagi
"Iya Pak" jawab Vanya dan Niko bersamaan.
Vanya dan Niko pun akhirnya berdiri di luar bersama, Vanya pun melirik ke arah Niko dan begitu pula sebaliknya, Mata mereka mulai saling bertemu Namun dengan cepat Vanya mengalihkan pandangannya lagi.
"Tidak ada yang percaya pada cinta pada pandangan pertama sampai orang spesial itu datang dan mencuri hatimu."
Sangat lucu bagi Vanya karena untuk pertama kalinya, Selama ia bersekolah ia terlambat dan dihukum seperti ini, Vanya pun mulai tersenyum, Ini akan menjadi kenang-kenangan di masa SMA pikirnya, Yaitu dihukum karena terlambat bersama seorang laki-laki di sampingnya yang bernama Niko.
Note :Jangan lupa juga tinggal kan, Like, Komen dan juga Votenya. Terima kasih😌*
Happy Reading💞
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!