NovelToon NovelToon

Couple Crazy

Bab 01. Pernikahan Spektaculer

“Saya Nathan Willy Coopers (Jamie Shaga Richardo) (Maxwell Ethan Nelson). Dengan ini saya mengambil Zheara Zaen Xavier (Sheana Zaen Xavier) (Kayla Rose Martin) menjadi seorang istri untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang. Pada waku berlimpah maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kalian berdua sesuai hukum tuhan yang pasti. Inilah janji setia yang tulus.”

Nathan, Jamie dan Maxwell akhirnya dapat mengucapkan ikrar atau janji suci pernikahan mereka dengan lancar. Suasana pernikahan itu terasa begitu khidmat, ditambah langit cerah tanpa awan yang seolah merestui pernikahan ketiga pasangan itu.

“Silakan untuk para mempelai wanita mengucapkan janji suci pernikahannya masing-masing.” Sang pendeta kembali memberikan arahan untuk ketiga pasangan pengantin itu.

“Ya, Saya Zheara Zaen Xavier (Sheana Zaen Xavier) (Kayla Rose Martin). Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi seorang istri dari Nathan Willy Coopers (Jamie Shaga Richardo) (Maxwell Ethan Nelson) untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang. Pada waku berlimpah maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kalian berdua sesuai hukum tuhan yang pasti. Inilah janji setia yang tulus.”

Sama seperti yang dilakukan Nathan, Jamie dan Maxwell sebelumnya. Zhea, Shea dan Kayla juga mengucapkan ikrar atau jani pernikahannya secara serentak dengan begitu lancar tanpa salah mengucapkan nama mempelai prianya masing-masing.

Ya, ketiganya memutuskan untuk melangsungkan pernikahan secara serentak karena ketiga pasangan itu tidak ada yang mau mengalah siapa yang lebih dulu melangsungkan pernikahannya. Daripada pusing memikirkan cara untuk membujuk agar salah satunya mau mengalah, Zhia akhirnya mengusulkan untuk melangsung pernikahan serentak saja.

Dimana ikrar atau janji suci akan dibacakan dan diucapkan oleh masing-masing mempelai secara bersamaan, sehingga tidak ada yang mendahului ataupun menjadi yang terakhir. Pendeta tetap dihadirkan untuk menjadi saksi pernikahan tersebut, sementara untuk pestanya mereka memesan sebuah lapangan golf untuk menggelar pesta pernikahan yang dilangsungkan selama satu minggu berturut-turut.

Setiap sudut dekorasi akan dipenuhi bunga mawar merah muda, bunga kesukaan mendiang Julian beserta fotonya dengan Noland. Meski Noland dan Julia sudah lama meninggalkan mereka, tetapi tidak ada satupun kenangan yang tertinggal di hati keluarga Xavier dan yang lainnya.

Walaupun tidak bisa ikut hadir ditengah kebahagiaan mereka, tetapi Rayden dan yang lainnya sangat yakin bahwa Noland dan Julia pasti sedang menyaksikan pernikahan kedua cucu kembarnya dari atas sana dengan senyuman bahagianya.

"Dengan ini saya nyatakan bahwa ketiga pasangan pengantin sudah sah menjadi pasangan suami istri di mata hukum dan di mata Tuhan. Selamat untuk kalian, semoga kasih Tuhan selalu memberkati."

Sang pendeta kemudian mengumumkan kepada semua orang dan berlalu pergi meninggalkan altar, karena tugasnya memang sudah selesai.

Tepuk tangan dan sorak sorai penuh kebahagiaan dari para tamu undangan yang hadir terdengar begitu meriah. Ketiga pasangan pengantin itu pun langsung berbalik sembari bergandengan tangan dengan pasangannya masing-masing.

“Oke! Kita lanjutkan ke acara selanjutnya yaitu pemasangan cincin pernikahan di jari manis masing-masing mempelai.”

Suara Kay terdengar begitu professional, mungkin karena dia sudah berguru dengan Will dan Felix yang sudah menjadi MC dari beberapa penikahan anggota keluarga Xavier. Namun, tidak seperti pernikahan Alexei dan Luna dimana anak-anak Triple R yang membawakan cincin pernikahan mereka.

Pada pernikahan yang spektakuler ini, ketiga pasangan pengantin itu secara khusus meminta pada New Trio Jomblo yang beranggotakan Tristan, Aaron dan Zefiro untuk membawakan cincin pernikahan ide dengan penampilan bak seorang pangeran dengan mengundang kuda.

Lebih tepatnya karena ngidamnya istri Luca yaitu Ashlyn yang meminta ketiganya untuk mengenakan pakaian kerajaan Eropa yang membuat Maxwell dan yang lainnya akhirnya sepakat untuk membuat ketiganya membawakan cincin dihari pernikahan mereka.

Sontak kedatangan ketiga pangeran jomblo, anak angkat Papah Rayden dan Mamah Zhia itu mengundang perhatian para kaum hawa, baik yang sudah menikah, janda maupun yang masih single.

“Sialan, mereka benar-benar keterlaluan! Dengan menyuruh kita yang membawakan cincin pernikahan mereka ini,” umpat Tristan yang merasa sangat tidak nyaman dengan tatapan lapar para wanita itu.

“Kita siapkan rencana balas dendam mulai sekarang,” ujar Aaron yang berusaha tetap tenang.

“Aku setuju!” imbuh Zefiro.

Lain halnya dengan Shea dan Zhea yang memiliki ide tersebut, keduanya tersenyum puas melihat ketiga pria mapan yang masih jomblo itu menjadi pusat perhatian kaum hawa saat mengantarkan cincin pernikahan mereka. Nathan, Jamie, Maxwell dan Kayla hanya ikut tersenyum melihat kejahilan dia saudara kembar ini pada ketiga sahabat Maxwell.

“Siapa sangka mereka benar-benar tampan menggunakan kostum kerajaan eropa seperti itu? Bukankah mereka terlihat seperti pangeran sungguhan, Shea?” ujar Zhea pada saudari kembarnya.

“Hmm, mereka sangat tampan hari ini! Tidak sia-sia ide kita,” balas Shea dengan kekehan manisnya.

“Apa katamu?!”

Perkataan Nathan dan Jamie, sontak menyadarkan kedua saudara kembar itu bahwa tanpa sadar perkataan mereka menumbuhkan kecemburuan pada suami masing-masing.

“Katakan sekali lagi, Zhea! Dan aku akan menciummu sampai kau tidak bisa bernapas sekarang juga,” ujar Nathan pada istri kecilnya yang nakal itu.

“Tidak, suamiku! Aku hanya khilaf … Ya, hanya khilaf dan ke depannya tidak akan pernah terjadi lagi. Karena suamiku ini yang paling tampan di dunia,” bujuk Zhea dengan kata-kata manisnya yang berhasil membuat kecemburuan Nathan menguar begitu saja.

Lain halnya dengan cara membujuk Shea, dimana sebelum Jamie mengatakan apapun dia langsung mencium bibirnya seraya berkata, “Aku hanya bicara omong kosong tadi! Jika aku memuji pria lain lagi, kau boleh menciumku kapanpun.”

“Jangan ada lain kali, Mengerti?” ujar Jamie.

“Baiklah, suamiku yang tampan!” balas Shea memeluk lengan Jamie dengan manja.

“Hahaha … Mereka sangat menggemaskan,” ucap Kayla, membuatnya tak mampu menahan tawanya bersama Maxwell yang berada di sampingnya yang kini telah resmi menjadi suaminya.

Shea tentu bisa dengan mudah meluluhkan hati seorang tuan muda Jamie. Sementara Maxwell dan Kayla hanya bisa tertawa sembari menggelengkan kepala dengan kelakuan kedua saudari kembar itu. Hingga tanpa sadar kuda yang dinaiki New Trio Jomblo sudah berhenti di depan mereka, ketiganya pun turun dan berjalan menghampiri pasangan pengantin itu.

Ketiganya berlutut di hadapan ketiga pasangan pengantin tersebut untuk menyerahkan cincin pengantin yang mereka bawa. Seketika teriakan para wanita yang terpesona ketampanan anak angkat Papah Rayden dan Mamah Zhia terdengar begitu riuh.

“Astaga pernikahan kami jadi ternodai karena pesona kalian bertiga,” ujar Maxwell pada ketiga sahabat terbaiknya sekaligus saudara angkatnya.

Bersambung ….

Ouhya... Selamat datang kembali bersama kisah Xavier Family. Semoga kisah kali ini juga bisa menghibur kalian semua🙏🙏🙏🥰🥰🥰😍😍😘😘😘

Ilustrasi Penampilan Zhea, Shea dan Kayla saat mengenakan baju pengantinnya....

Bab 02. Langsung Pindahan

“Diamlah, lagi pula kami juga sudah menolaknya tapi gara-gara Kak Ashlyn yang sedang ngidam, kami terpaksa melakukannya,” sentak Tristan dengan tatapan tajamnya.

Maxwell tidak ingin menggoda ketiga temannya lebih jauh, dia pun langsung meraih cincin pernikahannya yang berasa di tangan Tristan. Begitu juga dengan Jamie dan Nathan yang mengambil cincin pernikahannya masing-masing. Acara pernikahan kembali dilanjutkan dengan penuh kebahagiaan, apalagi ditambah dengan penampilan khusus keluarga Xavier dan yang lainnya.

Namun, siapa sangka begitu acara resepsi pernikahannya telah selesai Jamie dan keluarganya langsung berpamitan kembali ke Negaranya. Tentu saja, Shea akan ikut bersama mereka mengingat kini putri Levi dan Lucia itu telah resmi menjadi istri dari Jamie Shaga Richardo. Sehingga mau tidak mau mereka harus melepaskan putri kesayangannya dibawah perlindungan pria yang kini menjadi suaminya.

Dan di sinilah keluarga besar Xavier berada, di Bandara Internasional Negara A untuk mengantar kepergian keluarga Richardo dan juga Shea.

“Kenapa kalian terburu-buru sekali? Apakah kalian tidak berniat pergi bulan madu lebih dulu seperti Zhea dan Kayla?” Lucia kembali memastikan, bagaimana pun juga Jamie dan Shea masih pengantin baru yang seharusnya tengah menghabiskan waktu bersama.

“Maafkan aku, Mom! Namun, aku harus segera mengurus permasalahan yang aku tinggalkan saat aku memutuskan datang ke sini secara tiba-tiba. Jadi, aku harap Mommy dan yang lainnya bisa mengerti,” ujar Jamie yang setengah mengatakan kebohongan dan setengahnya lagi jelas kebenaran.

“Aku tahu sebagai pebisnis kau pasti sibuk mengurusi banyak masalah. Tapi kau juga harus ingat bahwa kini kau sudah tidak sendirian lagi. Kau sudah memiliki istri, Jamie! Seharusnya kau lebih mengutamakan istrimu dibandingkan pekerjaanmu. Apalagi yang menjadi istrimu adalah putri kesayanganku,” sela Levi yang hanya menginginkan kebahagiaan untuk putrinya.

“Cucu kesayanganku juga!” imbuh Rayden ikut bergabung dalam pembicaraan, “Kau tahu bukan, kami tidak akan membiarkan siapapun yang membuat Shea merasa sedih ataupun diabaikan. Apalagi oleh cecunguk sepertimu?” lanjutnya.

“Grandpa! Daddy dan kalian semua tenang saja. Aku baik-baik saja ‘kok dan aku yakin Jamie tidak akan membuatku bersedih lagi. Jika masalahnya selesai, kami akan segera merencanakan bulan madu kami. Iya ‘kan, Jamie?” Tidak tega melihat suaminya terdesak oleh keluarganya, Shea pun berusaha membantunya.

“Haah … Kalau sudah seperti ini mau bagaimana lagi! Kalian pergilah, tapi ingat janjimu Jamie! Kau harus selalu membahagiakan cucuku,” ujar Zhia mulai angkat bicara.

“Baik, Grandma! Aku pasti akan selalu membahagiakan Shea dan melindunginya bahkan jika nyawaku sendiri sebagai taruhannya.” Janji Jamie kepada keluarga Xavier dan juga dirinya sendiri.

“Aku percayakan putriku padamu mulai sekarang!” Lucia menggenggam tangan menantunya itu penuh kasih sayang.

“Ingat, jika terjadi sesuatu yang buruk pada Shea maka aku tidak akan segan membunuhmu.”

Terdengar seperti ancaman, tapi Levi hanya ingin kehidupan putrinya di Negara Z terjamin baik kebahagiannya maupun keselamatannya.

Tidak hanya Jamie saja yang diminta untuk menjanjikan kebahagiaan dan keamanan Shea, tetapi keluarga Richardo juga dimintai hal yang sama. Dan malam itu juga, keluarga Xavier harus mengantar kepergian Shea kepada keluarga barunya.

Dengan menaiki pesawat pribadi keluarga Richardo, Shea dan Jamie benar-benar akan memulai kehidupan baru mereka sebagai sepasang suami istri. Walaupun masih ada perasaan canggung diantara mereka berdua karena sudah lama tidak bertemu dan begitu bertemu kembali langsung memutuskan menikah, tetapi jelas sekali keduanya masih memiliki perasaan untuk satu sama lain.

“Maaf, kau harus berpisah dengan keluargamu secepat ini,” ucap Jamie memulai pembicaraan setelah setengah jam perjalanan tidak ada percakapan sama sekali.

“Tidak masalah yang terpenting sekarang aku sudah resmi menjadi istrimu dan kita akan selalu bersama mulai sekarang,” balas Shea sembari memeluk lengan Jamie erat dan menyenderkan kepalanya di bahu sang suami.

“Kau sudah tidak marah lagi?” tanya Jamie lagi.

“Tentu saja aku masih marah, hanya saja tidak berguna kalau kita terus membahas masa lalu. Bukankah lebih baik mulai sekarang kita membahas untuk masa depan kita saja.” Jawaban Shea berhasil menerbitkan sekilas senyuman dibibir Jamie, sekaligus kesedihan diraut wajahnya.

“Bisakah kita membahas tentang masa depan kita, jika aku saja masih menyimpan banyak rahasia besar darimu, Shea? Alasanku tidak pernah mengabarimu? Alasanku ingin menunda pernikahan kita? Dan bahkan alasanku yang sempat ingin mengakhiri perjodohan kita sebelum aku sadar bahwa aku tidak bisa kehilanganmu, meskipun tahu akibat dari keserakahanku ini yang ingin memilikimu seutuhnya?”

Jamie hanya bisa mengatakan semua itu di dalam hatinya sembari membiarkan Shea yang terus memeluknya dengan raut wajah yang memancarkan kebahagiaan.

Sungguh Jamie ingin mengatakan sejujurnya kepada Shea, tapi di sisi lain dia merasa takut dan belum siap dengan reaksi Shea begitu mengetahui semua rahasianya. Apalagi kalau Shea sampai memilih untuk meninggalkannya, Jamie sama sekali belum siap dan bahkan sampai kapanpun tidak akan pernah siap untuk itu.

Tanpa Jamie dan Shea sadari, seseorang yang duduk cukup jauh dari tempat duduk mereka tengah memperhatikan keduanya dengan tatapan penuh arti. Ya, seseorang yang sejak awal terus memperhatikan Shea secara diam-diam adalah Alan Zarega Erlanzion, Suami dari Luna Jovita Richardo atau kakak iparnya Jamie.

“Jangan menargetkannya! Cukup adikku yang berusaha kau singkirkan ….”

“Apa maksudmu? Apakah kau masih menuduhku sebagai dalang yang menyebabkan kecelakaan yang dialami Jamie dua tahun lalu yang membuat iblis di dalam tubuhnya terbangun, begitu?” sela Rega dengan nada bicara yang penuh penekanan, meskipun suaranya terdengar seperti berbisik.

“Rega, aku—”

“Sudahlah … Aku malas bicara denganmu,” potong Rega yang kemudian beranjak dari tempat duduknya dan memilih untuk duduk di kursi kosong lainnya.

...****************...

Sementara di Negara A, lebih tepatnya di Mansion keluarga Xavier terlihat Rayden, Levi dan Lucia sengaja memanggil si New Trio Jomblo yaitu Tristan, Zef dan Aaron datang ke ruang kerja pribadi milik Rayden. Tampak ketiganya memasang raut wajah yang cukup serius, hingga ketiga New Trio Jomblo itu sedikit merasa tidak nyaman.

“Hehehe … Ada apa Papah, Kak Levi dan Kak Lucia meminta kami datang ke sini? Apakah kami melakukan kesalahan atau ….”

“Kapan kalian bertiga juga akan menikah seperti Maxwell dan Alexei?” sela Papah Rayden.

“T-tidak tahu, Pah! Sebab kami harus menemukan seseorang yang tepat untuk menjadi pendamping hidup kami.” Zef yang menjawab, mewakili kedua temannya itu.

“Berarti kalian tidak akan memutuskan menikah dalam waktu dekat, bukan?” Lucia langsung bertanya untuk memastikannya. Dan benar saja, ketiganya langsung menganggukkan kepalanya secara serentak sebagai jawaban.

“Kalau begitu, kalian pergilah ke Negara Z! Lindungi Shea secara diam-diam sampai ada perintah lebih lanjut dari kami,” perintah Rayden to the point.

Bersambung ….

Bab 03. Insting Sang Mafia

“Tunggu dulu! Kenapa Shea membutuhkan perlindungan? Bukankah Jamie dan anak buahnya bahkan keluarga Richardo sudah pasti akan menjamin keselamatannya jika tidak ingin berurusan dengan keluarga kita?” tanya Aaron yang tidak mengerti apa yang tengah Papah Rayden, Levi dan Lucia pikirkan saat itu.

“Ya, mereka pasti akan melindungi Shea apapun yang terjadi jika jelas musuhnya berasal dari orang luar. Tapi bagaimana jika yang membahayakan Shea berada diantara mereka?” ujar Levi yang akhirnya mulai buka suara.

“Apa maksudnya?” Ketiga pria jomblo itu sama sekali tidak bisa memahami situasinya.

“Kalian bertiga akan mengerti apa yang kami maksud begitu tiba di sana. Jadi, bersiaplah untuk terbang ke Negara Z besok pagi dan awasi keluarga Richardo secara diam-diam, terutama Jamie dan orang yang bernama Rega.”

Lucia sendiri tidak tahu harus menjelaskannya dari mana atau seperti apa, hingga akhirnya dia meminta ketiga adik angkatnya itu untuk bersiap menjalankan perintahnya saja.

“Baiklah, kami akan segera bersiap sekarang,” jawab Tristan, Aaron dan Zef bersamaan.

Tok … Tok … Tok ….

Suara ketukan pintu dari luar mengalihkan perhatian mereka semua, hingga tak lama kemudian muncul Luca dan Noah yang berjalan masuk menghampiri mereka dengan membawa setumpuk berkas. Dimana Luca langsung menyerahkannya kepada Papah Rayden dan Lucia untuk diperiksa secara langsung.

“Apakah kau menemukan sesuatu yang mencurigakan tentang mereka?” tanya Rayden sembari memeriksanya sendiri.

“Sejauh ini informasi yang aku temukan tidak ada yang mencurigakan, Pah! Hanya saya dua tahun yang lalu Jamie mengalami kecelakaan tunggal yang cukup serius dan banyak yang mengatakan bahwa sikapnya sedikit berubah semenjak itu,” jelas Luca sesuai informasi yang dia dapatkan.

“Bisa kau jelaskan perubahan seperti apa yang kau maksud?” Rayden meminta penjelasan lebih, karena tidak tertulis dalam berkas yang Luca berikan.

“Banyak yang mengatakan bahwa Jamie sering bertindak sangat kejam diwaktu tertentu, bahkan tidak peduli bahwa orang didepannya adalah musuhnya atau bukan … Dia akan membunuhnya dengan kejam, Itulah yang informasi yang sedikit mengganjal di pikiranku, Pah!” Luca menjelaskan secara mendetail.

“Namun, aku lihat dia seperti Jamie yang biasa saat berada di sini,” gumam Rayden yang sedikit meragukan informasi tersebut.

“Lalu bagaimana dengan orang yang bernama Zarega itu? Kau mendapatkan informasi lain selain yang tertulis di sini?” Levi tak tahan untuk menanyakan tentang Rega orang yang beberapa kali dia lihat sering menatap Shea penuh arti.

Ya, sejak kedatangan keluarga Richardo semua orang memang sibuk mempersiapkan pernikahan tiga pasangan sekaligus. Sehingga tidak menyadari bahwa Rega sering diam-diam memperhatikan Shea dengan penuh arti, bahkan bisa dikatakan penuh rasa ketertarikan.

Dan kebetulan sekali, Levi sejak pertama langsung menyadari hal tersebut. Tentu saja, Levi cepat menyadarinya karena tatapan itu sama seperti tatapannya kepada Lucia sebelum sah menjadi miliknya. Itulah yang menjadi kekhawatiran utama dan alasan kuat Levi mengirim New Trio Jomblo untuk mengawasi dan melindungi Shea di dalam keluarga Richardo secara diam-diam.

“Semuanya sama seperti yang ada dalam berkas itu dan tidak ada gossip atau informasi apapun tentangnya. Dia menikahi Jovita lima tahun yang lalu, setelah menjalin hubungan selama sepuluh tahun. Dia merupakan Ceo dari perusahaan yang bernama AZE Group, perusahan yang cukup terkenal di Negara Z. Bahkan tidak ada informasi bahwa dia terlibat dengan dunia bawah, hingga bisa disimpulkan bahwa dia orang bersih yang hanya fokus berbisnis.”

Kali ini Noah yang memberikan penjelasan, sebab dia yang mencari informasi tersebut untuk membantu Luca. Namun, entah mengapa Levi dan Lucia bahkan Papah Rayden masih merasa ada yang tidak beres dengan keluarga Richardo setelah beberapa tahun tidak saling berkomunikasi.

“Kau yakin tidak ada informasi lain tentangnya?” tanya Lucia kembali memastikan.

“Untuk saat ini aku yakin seperti itu, tapi aku akan berusaha mencari informasi lain tentangnya,” jawab Noah yang berakhir meragukan kemampuannya sendiri.

“Ya, tetap mencari tahu! Karena dalamnya jurang masih lebih mudah diprediksi daripada dalamnya hati seseorang,” ujar Levi yang tidak ingin lengah dalam melindungi putrinya.

“Sebenarnya ada apa ini?” lirih Tristan pada Zef dan Aaron yang berada di sampingnya.

“Bukankah sudah dibilang kalau kita akan tahu begitu tiba di sana,” sentak Zef menekankan.

Karena merasa informasi yang di dapatkan belum memuaskan, akhirnya Papah Rayden, Levi dan Lucia meminta pada Luca untuk tetap mencari informasi tentang keluarga Richardo selama beberapa tahun belakangan ini. Tidak hanya itu, Noah juga akhirnya diikut sertakan dalam misi New Trio Jomblo untuk mengawasi secara langsung.

Disaat keluarga Xavier tengah mengkhawatirkan nasib Shea di keluarga Richardo, pasangan Nathan–Zhea dan Maxwell–Kayla tengah dalam perjalanan menuju tempat honeymoon masing-masing. Dimana Zhea dan Nathan memutuskan untuk pergi ke pulau pribadi keluarga Xavier, sedangkan Maxwell dan Kayla memilih menghabiskan masa bulan madu mereka keliling Eropa.

...****************...

Beralih pada pasangan Jamie dan Shea, dimana mereka akhirnya tiba di kediaman Richardo setelah melalui perjalanan yang cukup memakan waktu. Mereka tiba pada pagi hari, dimana kedatangan Shea disambut dengan hangat dan sangat meriah oleh para pelayan di kediaman tersebut.

“Selamat datang di rumah barumu, Shea! Semoga kau suka dan betah tinggal di sini bersama kami ‘yah, Sayang?” ucap Mamah Tia, Mamahnya Jamie atau Ibu mertua Shea.

“Terima kasih, Mah dan kalian semua!” balas Shea dengan senyuman cantiknya yang seolah tidak pernah luntur sedikitpun.

“Benar, jika kau membutuhkan sesuatu jangan sungkan untuk mengatakannya pada kami,” imbuh Papah Phillip.

“Tentu, Pah!” sahut Shea.

“Kau juga bisa meminta bantuan padaku jika memerlukan sesuatu,” ujar Rega tiba-tiba yang berhasil membuat Jovita dan Jamie langsung menatap ke arahnya, “Walau hanya kakak ipar, kau bisa menganggapku sebagai kakak kandungmu sendiri seperti yang Jamie lakukan.” Sambungnya.

“Kau pasti lelah, ayo kita ke kamar untuk istirahat sebentar sambil menunggu sarapannya di siapkan,” ajak Jamie yang tidak ingin membuat Shea berlama-lama berhadapan langsung dengan Rega.

Shea pun hanya menganggukkan kepalanya, mengikuti langkah kaki Jamie yang terus menggenggam tangannya dengan erat. Beberapa pelayan mengikutinya sembari membawakan barang-barang milik Shea dan membantu merapikannya di dalam lemari yang tersedia.

Tiba-tiba Rega tersenyum menatap kepergian Shea dan bergumam, “Dia sangat menarik dan menggemaskan.” Ucapan yang langsung membuat Jovita memberikan tatapan resahnya.

“Mau istirahat dulu atau kau ingin mandi?” tanya Jamie begitu tiba di kamarnya.

“Ingin memelukmu saja! Dengan begitu rasa lelahku akan cepat menghilang dibandingkan istirahat ataupun mandi,” balas Shea dengan tatapan penuh menggoda. Jangan lupakan kedua tangan Shea yang sudah melingkar erat di pinggang Jamie, hingga wajah keduanya hanya berjarak beberapa senti saja.

Bersambung ….

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!