NovelToon NovelToon

TAK SELALU BHAGIA

BAB 1 sedalam lautan

Deburan ombak pantai membuyarkan lamunan maira,suara nyaring dari ujung membuatnya tersentak

"mai sayang ,,kita pulang yuk,

 udah sore nih" suara harun,suaminya membuatnya menoleh dan tersenyum kecil

"kenapa sayang? Kamu dari kita kesini kok ngelamun mulu, kamu gak seneng ya hari ini?" tanya harun sembari mengelus kepala istrinya lembut,ada raut kebingungan di wajah harun.pasalnya maira akan sangat gembira ketika di ajak pergi kel pantai ,dia akan berlari kesana kemari seperti anak kecil,tapi tidak untuk hari ini,maira hanya diam memandangi laut dengan tatapan kosong,dan membuat harun keheranan,

" apakah kamu merasa gak enak badan,sayang?" harun mencoba bertanya kembali,tapi lagi2 hanya gelengan dari maira yg di dapat "mas,kita pulang yuk udah sore cuaca juga cukup mendung" harun hanya menghela nafas kecil,tak biasanya istrinya seperti itu.

harun sengaja mengajak maira jalan2 kelaut,karna maira paling suka kesana, katanya suara air laut itu menenangkan-

 jadi setiap ada waktu mereka selalu menghabis kan waktu ke laut atau pantai

maira berjalan gontai mendahului harun, dan itu semakin membuat harun ke heranan,pasal nya maira akan selalu bergandengan tangan ketika menyusuri tepian laut

tak ada pembicaran dalam kendaraan,maira pura2 memejamkan matanya,harun pun tak mengganggunya karna ia pikir istrinya itu cukup kelelahan dan kurang enak badan,20 menit mereka sampai di rumah- namun maira masih enggan untuk mengeluarkan suaranya,ia langsung membuka mobil dan berjalan gontai menuju rumah

setelah makan malam ,mereka duduk berduan di depan televisi "mas.." harun menoleh dengan panggilan istrinya

"ada apa sayang?"

"ada yg ingin aku bicarakan.." harun segera mematikan televisi karna melihat raut gelisah maira,ia resah dan memainkan jari2 tangan nya

"kenapa sayang,ada apa..?" harun meraih tangan maira lembut,ada kegelisahan di mata maira "maa..mari kita bercerai..!" duaaar..seperti guntur di siang hari,harun ter cengan dengan penyataan maira,ada cairan2 bening memupuk di mata maira,harun memandang tajam kedalam mata maira,tak ada tatapan bercanda disana _lama harun memandang maira "sayang, jangan bercanda gini dong sayang"

"enggak mas..!mari kita bercerai" buliran bening itu ahirnya luruh tampa permisi dari mata maira

"udah dong sayang,jangan kayak gini" harun semakin erat menggenggam tangan maira,tampa terasa air mata harun pun ikut menetes_

"ini adalah hal terbaik untuk kita mas.untuk aku dan kamu"

"apa maksud kamu sayang..?" harun semakin kebingungan

maira mengambil amplop dari bawah laci meja, menyodorkan kertas itu pada suaminya _ dengan wajah kebingungan harun buru2 mengeluarkan isinya, duaaar..seperti di sambar petir dua kali,ia sesenggukan membolak balik isi amplop tersebut

 " apa maksudnya ini sayang?" lagi2 air mata harun menetes tak terasa

"itu adalah alasan untuk kita berpisah mas..!" suaranya lirih tak ada ajakan untuk negosiasi, ucapanya penuh penekanan dan kepedihan

"ayoo kita ahiri ini dengan baik2,aku harap kamu jadi laki2 yg mau mempertanggung jawabkan semuanya dengan gentle mas"..buliran itu terus mengalir tampa jeda,walau pun tak mengeluar kan suara

"aku ingin bertanya satu hal padamu mas,? Mungkin ini hanya kesalah pahaman dan aku bisa mempertimbangkanya ". hati maira dan bibirnya bergetar

"aku akan bertanya sekali saja mas,apa benar foto itu adalah kamu_apa benar hari itu kamu melakukan itu??" hati dan pikiranya kacau,ia tak akan sanggup menerima kenyataan, tapi ia harus tetap mengajukan pertanyaan itu pada suaminya

"..."

"mas.."

"..."

" mas..apa begitu sulit pertanyaan ku,hanya katakan ya atau tidak..!" suara parau di iringi lelehan air mata itu terus menuntut,bukanya jawaban- maira malah mendapat kan suaminya sesenggukan dengan foto2 dalam amplop yg berserakan

"aku tidak tau sayang,aku lupa malam itu_aku hnya ingat pagi2 aku terbangun di kamar hotel" maira tak dapat membendung tangisan ,ia meraung dan memukul dadanya sendiri karena rasa sesak yg amat luar biasa

"kamu saja ragu akan perbuatan mu sendiri apalagi aku mas,?maaf mas..!semua bisa ku maaf kan kecuali penghianatan,kamu sudah tau kan komitmen kita dari awal..!?

Setelah malam itu semuanya tak sama lagi,hubungan mereka menjadi dingin _maira hanya menjawab seperlunya ,walaupun kewajiban mengurus rumah tangga masih ia jalan kan seperti biasanay,_kedua belah pihak kooperatif semuanya mereka proses dan di serahkan ke ahli hukum masing2,,

Setelah proses yg panjang dan memakan waktu 6bln,ahirnya maira dan harun resmi bercerai

"ahirnya kita berpisah mas,,jaga diri kamu baik2 dan bertanggung jawablah dg baik atas perbuatanamu.." ucap maira sembari mengulurkan tangan nya pada harun.

uluran tangan itu tak lantas di balas oleh harun ,ketika maira hendak berbalik,tubuhnya terasa melayang,,harun menarik maira dalam pelukanya,,sesenggukan mereka berdua,luka _kecewa dan kepedihan berkumpul jadi satu " cintaku gak akan pernah berkurang sedikit pun untuk kamu maira sayang.." maira segera melepas kan pelukan harun "tolong jangan seperti ini mas_ kita sudah tidak ada hubungan apa2, hormati diri mas sendiri" maira lantas

 berbalik dan pergi dg deraian air mata,tak di pungkiri ia pun masih begitu mencintai mantan suaminya itu,tapi kesalahanya tak dapat di maaf kan...

maira pulang kerumahnya ,harun meminta nya untuk tetap tinggal di rumah mereka ,karna harun pikir itu adalah hak maira_biar saja ia yg pergi, harun pun tak menuntut masalah harta gono gini

Mareka memutus kan untuk benar2 berpisah seminggu sebelum surat resmi keluar dari pengadilan,,harun mengatakan akan pergi jauh dari kehidupan maira_tak akan mengganggu kehidupan maira lagi.

Setelah hari itu mereka pun putus komunikasi,entah bagaimana kehidupan harun,yg jelas kehidupan maira saat ini adalah tengah menyembuhkan diri dari kepingan2 sakit hati yg di berikan harun,ia menyibukan diri dg aktivitas kerja dan kerja,tak ada niat sedikit pun untuk nya memulai segala sesuatu dari awal,baginya menyembuhkan diri adalah hal yg paling utama untuk saat ini ia lakukan.

Setelah 1bln perceraian,maira memutuskan untuk pindah keluar kota,,ia pergi ketempat kakak nya ,ia memutuskan untuk menitipkan rumah nya dan di urus oleh ibu bapaknya

"apa kamu yakin nak?" begitulah pertanyaan ibu bapak maira

"Iya bu..maira butuh waktu untuk melupakan semuanya,kalau maira di rumah ini terus akan semakin merasa sakit hik .."

"baiklah nak.. Lakukan saja yg menurut mu baik,bapak dan ibu akan selalu mendo'akan dan mendukung mu" mereka lantas berpelukan,beberapa menit kemudian mobil travel yg akan di tumpangi maira datang,bapak dan ibu mengantar kepergian maira

"assalamualaikum bu" maira lantas mencium tangan kedua orang tuanya,dan kemudian memeluk ibunya kembali

"hati2 di jalan nak,nanti kalau sudah sampai tempat mbak mu ,kabari kami ya" maira mengangguk,mobil travelnya puna berangkat menuju tempat tujuan maira.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

                                                   mM

BAB 2 aku masih mencintaimu

5 tahun kemudian...

"halooo bunda.." seorang gadis kecil berlarian menghampiri naima dengan riang lngsung memeluk nya,maira menyeimbangkan tinggi nya dengan berjongkok kemudian balas memeluk dan menciumi pipi gembil gadis manis itu

mereka segera menuju mobil,disana sudah ada mba irma kakaknya,serta mas hendra suami mba irma dan tara anak mba irma yg super duper bermuka dingin walau masih smp

"halo mba " sapa maira sambil membuka pintu mobil,tak lupa menjawil pipi tara,yg di jawil malah melirik dan mengibas kecil pipinya tanda gak suka

 "uuh..ponakan aunty jutek bangeet deh..ntar gak ada yg naksir looh..udah cakep2 gituu" lagi lagi maira menjawil pipi tara,tapi kali ini di sertai cubitan kecil dan itu semakin menbuat tara jengkel

"apa siiih aunty..." balas tara semakin jengkel,ahirnya seluruh orang yg berada di mobil pun tertawa...

"udah dong mai ...jangan godaiin tara terus" irma menghentikan tawa mereka,mereka lekas memasang sabuk pengaman dan mobil pun melaju, di hari minggu mereka biasa jalan2 ke pantai atau tempat hiburan lainya,dulu waktu pertama naima datang ke kota ini ,dia masih menumpang di rumah mba irma ,setahun setelah ia membuka toko kueh ia ahirnya mengekos sendiri,alasanya agar jarak toko dari tempat tinggal nya tak jauh,4 tahun setelah nya irma berhasil membeli sebuah rumah ,walau tak sebesar rumah nya dulu saat bersama harun

" mai...kamu kalo kaya gitu terus sama nasya ,malah dikira janda anak satu kamu "

 mas hendra memecah keheningan dalam mobil ,karna penumpang sibuk dengan kegiatan masing2,mba irma sibuk meng scrol online shop nya,tara dengan game nya ,sedang si cantik nasya terlelap di pangkuan maira,dan maira sibuk dengan sosmed nya,karna sedang membalas pesanan online nya..

"ya gak apa2 toh aku memang janda kan mas.." jawab acuh maira,membuat mba irma menghentikan aktivitas nya

"mai..kamu gak mau mencoba menjalin hubungan lagi kah? Itu dimas pemilik bengkel sebelah kayak nya baik deh,ganteng ,perhatian ,jomlo pula.."

mba irma menghentikan bicaranya ,karena mendapat lirika sinis dari suaminya,irma kemudian nyengir dan garuk2 kepala yg tak gatal

"gak tau mba..belum kepikiran"

" kamu masih mikirin harun ya mai..?udah 5 tahun looh kamu kok masuh betah sendiri..?"

"entah lah mba,masih ada rasa kecewa disini.." maira menekan dada nya

"bukan aku tak mau memulai,hanya rasa kecewa itu masih amat dalam"

Pembicaraan mereka pun terhenti karna mobil mereka sampai pada tempat tujuan,mereka segera keluar dri mobil dan menuju taman hiburan,mereka menghabiskan waktu seharian sampai sore,bermain ini itu sampai puas

"bunda aku mau eskrim itu"

 maira menoleh ke salah satu stan eskrim yg tak jauh dari wahana bianglala.

Mereka bertiga _tara nasya dan naima baru saja menaikinya,sedang mba irma dan mas hendra hanya duduk di bawah memperhatikan mereka,sesekali mereka melambai ke arah kedua orang tuanya

"ayoo bunda.." nasya tak sabar menarik tangan maira,dan segera menuju tempat eskrim itu

"sabar dong sayang jangan tarik2 , lagian tempatnya juga rame banget "

"tapi nasya udah gak sabar."

"dasar bawel gak sabaran" tiba2 tara nyeletuk membuat nasya memanyun kan bibirnya

"iih...nanti kalo kehabisan gimana "

"iya sayang,.sabar dong" jawab maira "mba aku ke sana dulu ya.."

mba irma dan mas hendra hanya mengangguk,irma pasal nya tengah mengandung anak ke tiga mereka dan usianya 7bln jadi ia cepat lelah,mereka berdua hanya menonton 3 orang itu sibuk kesana kemari saking asyik, nya dengan sesekali tersenyum kecil

"dek..menurut kamu,maira itu masih memikirkan harun atau karna rasa trauma yg mendalam sih ? Makanya dia gak mau berhubungan sama seseorang lagi ,aku kadang suka kasian lagi liat nya ,masih muda masih panjang dia masa depan nya sayang kan kalau ia habis kan dg rasa kekecewaan dalam hidup nya"

"mungkin salah satunya,tapi menurut ku rasa cinta pada harun dan rasa kecewa jadi satu,jadi pasti sulit untuk move on..ya moga2 ajah sih dia menemukan kebahagiaanya dengan segera.."

"ya do akan saja yg terbaik,aku sudah menganggapnya seperti adik kandungku sendiri,jdi aku juga suka sedih ngeliatnya" hendra menghela nafas kecil

diseberang sana

"sayaaaaang....ihh..kok rasa strawberi sih ,aku kan gak suka.! ,kok kamu gak hapal2 sih aku sukanya vanila coklat tauuu" maira memanyunkan bibir dan menghentakan kakinya,protes pada harun karna salah memilih eskrim,,

"ngantri nya panjang banget sayang,jadi mungkin mas2 eskrim nya bingung_ ya udah aku beli lagi ya..jangan cemberut lagi dong" harum merayu maira yg sedang merajuk,lalu maira mengangguk2 kegirangan..."beneran ya beli lagi"

"iya sayang apa sih yg gak "

maira tertawa gembira dan manja

"bun...bunda..iiih kok bengong sih" tepukan berkali2 nasya membuatnya tersadar dari lamunan nya,ternyata itu hanya lamunan dan kenagan manis bersama harun ,, maira masih mengamati eskrim yg ada di tangan nya

" yuuk bunda ke mama,,jangan bengong aja mereka nungguin tuh"

 nasya menarik lengan maira,sedang tara sudah berlari menjauh menuju mama dan papa nya

" iya sayang, ayoo.."

"udah semuanya.." hendra bertanya pada mereka, semua mengangguk

"karena udah sore kita pulang ya?" ajak hendra pada semua anggota keluarga

"Ya.." mereka menjawab kompak

Di ujung parkiran sana ada sepasang mata yg mengawasi

"cepetan bunda.. Balon nya di taro di bagasi ajah ya" nasya tak pernah kehabisan tenaga

"ternyata kamu sudah bahagia dan punya anak maira..syukurlah" pria itu masih mengamati dari kejauhan,hingga mobil itu lepas dari pandangan matanya

"apa hari ini kita akan langsung memesan tiket pesawat pak?"

"kamu pulang dulu ke jakarta,nanti aku nyusul masih ada urusan beberapa hari"

"baik pak"

"apa ada rencana lainya pak?" tanya asistennya kepada harun

"tidak, kita langsung kembali saja ke hotel " heri asisten hendra langsung mengangguk paham,kemudian mereka melaju menuju hotel.

"aku sangat suka menaiki wahana ini mas ,soalnya bisa melihat keindahan dari ketinggian" maira merangkul manja suaminya itu - di bawah guyuran shower hotel, harun mengingat2 kenangan masa lalunya bersama maira,betapa maira sangat bersemangat ketika mereka menaiki biang lala,tak lupa selalu mereka membeli eskrim, itu adalah rutinitas wajib mereka ketika hari libur,selain ke laut atau pantai

"kamu masih seperti dulu mai, cantik mempesona, aku ingin lekas berlari dan memeluk mu ,tapi ku tahan karna aku tahu diri mai

.." guyuran shower itu tak mampu mendingin kan rasa kecewa yg ada dalam dada harun

"aku masih mencintaimu seperti dulu maira sayang,tak pernah berkurang".

\=\=\=\=\=\=

BAB 3 nomer tidak dikenal

Pagi ini maira akan berangkat ketoko kue,tapi ia sengaja memutar lebih jauh karena akan menjemput nasya dan mengantar nya ke sekolah tk

Karna yaah..nasya adalah anak dari irma,sedari kecil nasya memang sangat dekat dg maira, dia adalah salah satu obat di saat dulu maira dalam ke adaan frustasi,karna usia kandungan irma yg semakin membesar - maka maira menawarkan diri untuk mengantar dan menjemput nasya

"gak apa2 mba, lagian biar aku ada kerjaan lain hehehe"

Begitulah kira 2 jawaban maira,ketika di tanya irma apakah tidak akan kerepotan jika berputar arah dan kejauhan dari toko kue nya

"aku seneng kok mba, nasya juga seneng kan di anter sama bunda?"

"yeey..seneng bangeet" gadis itu menjawab kegirangan

Begitu rutinitas maira 2bln terahir,menjemput nasya dan mengantar nanya sebelum ke toko kue

"ada mas hendra ini mai"

"gak apa2 mba,biar mas hendra gak terlalu kerepotan .aku juga seneng2 ajah sih,janga sungkan gitu dong mba kaya sama siapa aja sih" ahirnya irma mengalah untuk sekian kalinya,bukan tampa sebab,karna maira harus memutar jauh untuk kerumah nya dan menuju tk kemudian ke toko kue nya

"kami berangkat ya mba, assalamualaikum.." nasya dan maira mencium tangan irma dan hendra kemudian melambaikan tangan

ia segera menjalankan motor matic nya dan segera menuju sekolah nasya.

Tepat di lampu merah maira berhenti,,

"maira ..kenapa anak mu sudah sekolah?" pertanyaan itu muncul dari seorang laki2 dalam mobil dg suara lirih seperti bergumam,,

"kenapa pak?" sang sopir bertanya karna tak mendengar perkataan bos nya

"pak toto..tolong ikuti motor itu ya pak"

"baik pak.." sopir menurut

"tolong jangan dekat2 pak,beri jarak" pinta harun

"looh pak,itu kan mba maira ya..? Ngapain ngikutin dia pak?" toto keheranan

"pak toto kenal?"

"itu pemilik toko kue seberang pak, orang kantor biasa langganan di sana"

"haah.."

"haah..eh maksud saya kenapa haah pak hehe..?" toto bingung dg jawabanya sendiri

harun bergeming ketika melihat maira memutar sepeda

 motornya

"pak..jadi apa kita masih harus

 mengikuti mbak maira

?" harun terlihat berpikir sejenak

"kita ke kantor saja pak toto"

"baik pak" toto segera melajukan mobilnya

"ternyata kamu sedekat itu ya mai" harun berkata dalam hati nya

"aku rindu sama kamu mai.."

"tunggu..! Tapi kenapa anak maira sudah sekolah tk ya"

lagi2 harun berbisik2 sendiri

"ya pak kenapa?"

"aah..tidak tidak, lanjutkan saja menyetirnya pak toto" toto mengangguk meski masih keheranan dg sikap bos nya.

\=\=\=\=

Tepat di seberang jalan

"nah..itu toko kue mba maira pak.." tampak di sana maira pun sedang memarkirkan sepeda motornya,di depan toko kue terpampang tulisan toko "M&H" dg tulisan menerima kue kue dan catering..

"disana juga menerima catering ya pak toto?"

" sepertinya pak" jawab toto singkat "kan ada tulisanya menerima kue2 dan catering pak hehe.." toto berkelakar ,dan segera keluar membuka pintu mobil untuk bos nya

\=\=\=

"mbak pesen kue nya 100 picis ya buat nanti siang "

seorang kasir langsung sigap memberikan struk pada sg pelanggan,,maira yg sedari tadi sibuk membereskan kue di etalase menoleh..."waah mas arip tumben pesen kue banyak?"

maira bertanya sambil menghampiri pelangganya,dia ob kantor seberang,,memang sudah langganan karea biasanya para pegawai kantor sering membeli lewat mas arip ini,, "iya nih mba mai , lagi ada bos besar dari ibu kota,jadi kita di traktir gitu ceritanya..hehehe" mas arip kegirangan jarang2 juga kan di traktir jajanan dapet tip pula ,mas arip bicara dalam hatinya

" mba mai..orang nya ganteng looh..trus kata para staf kantor juga, beliau jomlo.kata mba2 staf sih duren gitu ,,duda keren hahaha.." arip makin makin terpingkal pingkal,maira hanya menggeleng2 kan kepalanya.

"ada2 ajah ni mas arip"

"ini mas struk nya,nanti pesenanya kami antar sebelum jam makan siang deh.." salah satu pelayan menyodorkan struk pembelian "ok.." arip mengacungkan jempol nya

"saya permisi dulu mba mai"

"iya mas arip makasih.."

"ra nanti kalau udah siap kamu deliv ya ke gedung sebrang" maira mengatakan pada salah satu karyawanya rara

"siaaap mba.." rara memberi acungan jempol

\=\=\=\=

Tiga hari ini gedung seberang selalu memesan kue2 dg jumlah yg sama, alasan arip pun masih sama dapet traktiran dari bos besar

"bos besarnya baik banget ya mba .Tiap hari kasih kue2 sama karyawanya"

 mita salah satu kasih berkata pada maira,maira hanya menanggapinya dg senyum.bagi maira itu hal biasa ,itu mungkin salah satu bentuk perhatian bos nya agar karyawan makin kiat dlm pekerjaanya.

suara pintu toko terbuka kompak mita dan maira menoleh,ternyata itu rara yg habis mengantar pesanan kue untuk hari ini.

"mba ..bos besarnya minta tester katanya"

"tester..tester apa ra?" maira bertanya pada rara

"tester catering,katanya bulan depan kantor nya mau ada hari jdi gitu..sapa tau cocok pengen pesen disini" rara menjelas kan maira manggut2

"ra..kamu ketemu sama bos besarnya ..gimana beneran duren kah dia..?" mita bertanya antusias sambil senyum2 centil

"idiiih..dasar nih cabe2 an ,,kuping lu lansung ijo denger yg ganteng2" rara mencibir mita

"usaha ra ..usaha..sape tau dapet duda kaya hihi" mita hanya cekikikan

"huuuh.." rara menonyor kepala mita,maira hanya mengeleng2 kecil melihat tingkah para karyawanya

"oh ya mba tadi juga pak bos nya minta kontak sini, katanya mau hubungi mba langsung" rara mejelaskan lagi

" ya bagus deh,nanti aku tinggal tunggu kabar ajah_

  ya udah lanjutin kerjaan kalian" beberapa menit kemudian telpon maira berdering

nomor tak dikenal "halooo selamat siang.." tak ada jawaban "haloo...halooo" tetap tak ada jawaban

"apa salah sambung ya?" maira mematikan telpon nya ,tapi berbunyi lagi

 "halooo" maira cek layar hapenya masih nomer yg sama

"halooo selamat siang.." suara sautan dari seberang sana,ternyata laki2

"maaf dengan ibu maira? -tadi jaringan agak jelek karna saya lagi di dalam lif.." deeg...suara itu,maira tersentak

"maaf ini dari kantor sebrang.saya mau tester masakan anda ,rencananya bulan depan saya mau pesen katering di tempat anda,apa bisa ibu maira?" maira bergeming tak bersuara

"haloo ..ibu maira masih disitu?" kini giliran maira yg tak bersuara,ia masih shok dg suara familiar itu

"ooh..maaf..maaaf dengan bapak siapa kalo boleh tau?" maira ahirnya bersuara

"saya pemilik gedung sebrang " ucap

harun memberikan nama yg ambigu,

"seperti yg sudah di jelaskan pegawai saya.saya minta tester buat masakan ibu,apa bisa?"

"bapak tenang saja.koki kami sudah berpengalaman pak,di jamin mengenai rasa gak di ragukan " maira menjelaskan.

"maaf ..boleh saya pilih menu ?"

"ya..ya tentu saja pak,silahkan" maira melanjutkan

"saya minta sambal cumi dengan ayam bakar, tapi saya minta anda sendiri yg memasaknya apa bisa ?"

"itu di tambah dengan tumis toge tahu lebih enak pa.." tiba2 maira reflek menjawab sekenanya " maaf.." maira mebungkam mulutnya sendiri

"saya hanya menawarkan,karna itu menu favorit seseorang.dan katanya itu sangat nikmat" maira merasa canggung .

"baiklah..saya akan coba itu.saya tunggu masakan anda langsung" harun memecah kecanggungan .

"kalau begitu.terimakasih atas waktunya ibu maira"

"ya sama2 pak" kemudian mereka menutup telepon nya.

tiba2 jantung maira berdebar2 "kenapa ya.? aneh juga nih orang.lagian ada menu, kenapa minta tester nya masakan lain?" maira bertanya pada dirinya sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!