Muhammad Ulul Azmi Askandar AL-Abshor adalah nama lengkap dari Gus Azmi. Gus Azmi lahir pada tanggal:23,April,2004.Pondok Pesantren Nurul Qadim, Probolinggo, disinilah Azmi menuntut ilmu Agama dan juga dunia. Azmi terkenal sebagai vocal syubband yang memiliki suara sangat merdu.Ketampanan Azmi membuat Azmi semakin disukai oleh semua orang. Azmi adalah laki² sholeh yang terjun ke dunia sholawat, tidak seperti anak² lainnya yg menghabiskan waktunya untuk bermain bersama teman² nya Azmi adalah sosok anak jaman now yg mencintai sholawat. Jauh dari orang tua itu sangat dirasakan oleh Azmi. Semenjak Azmi terkenal di youtube banyak teman² Azmi yg tidak suka dan membully-nya, hal ini membuat Azmi pindah dari Pesantren Nurul Qadim tetapi Azmi juga memiliki Alasan lain yaitu memperdalam hafalannya.
Allahhu Akbar ...Allahhu Akbar.......
Adzan subuh berkumandang Azmi masih saja tertidur dengan pulas. Sahabat sekamarnya "Ahkam"segera membangunkan Azmi.
"Mi, Azmi bangun udah subuh ini ,nanti telat jama'ahnya."Ahkam sedari tadi membangunkan Azmi.
Perlahan Azmi membuka matanya dan melihat Ahkam yg sudah ada di depan matanya .Azmi segera duduk.
"Udah subuh ya ,kok Azmi gak dengar adzan."ujar Azmi sambil mengusap-ngusap ke dua matanya.
"Udah ,dari tadi udah adzan ayo cepetan kita ambil air wudhu."Ahkam.
"Iya, ayo."Azmi malas.
Akhirnya Azmi dan Ahkam segera mengambil air wudhu terlihat sudah banyak santri yg mengantri untuk mengambil wudhu termasuk juga Aban ,sahabat dekat Azmi. Setelah mereka wudhu bersiaplah mereka untuk melaksanakan jama'ah.
"Subhanallah Ya Allah, terimakasih sudah memberikan anugrah pada hamba."Azmi yg sedang bercermin menyisir rambutnya.
Ahkam dan Aban yang mendengar saling pandang dan tersenyum.
"Eh Mi ,anugrah apa? ."Ahkam.
"Anugrah kegantengan."Azmi .
Aban tertawa kecil menutup mulutnya menggunakan tangannya.
"Iya ,iya kamu emang ganteng tau."Ahkam.
Azmi membalikkan badan dan memberikan senyum manisnya.
"Ih senyum² kita cowok bukan cewek."Aban.
"Biarin, gk ada wanita kalian juga terpesona, yaa kan."Azmi.
"Udah ,jangan takabbur Mi,"Ahkam."
"Astagfirullah iya mas hehe."Azmi nyengir.
"Ayo berangkat. "Aban.
Mereka berangkat menuju Masjid Pesantren yg sudah dipenuhi santri mengaji.
"Masya Allah rajin sekali para akhi."Azmi memandangi satu-persatu dari mereka.
"Lah kamu mi ,gk rajin."Ahkam.
"Biasa Azmi ,mana pernah dia bangun pagi"Aban.
"Hehe tidak apa-apa lah yg penting ikut jama'ah ya kan mas Ahkam."Azmi menepuk bahu Ahkam.
"Iyaaa. "Ahkam.
"Azmi, tapi kalau gk ikut jama'ah kan dihukum."Aban
"Emang sih tapi ,kan aku bukan takut hukuman."Azmi.
"Iya, iya, udah."Ahkam.
Mereka tertawa.
"Baik para santri mohon rapatkan shafnya jama'ah akan dimulai."Salah satu ustadz yg menjadi imam.
Azmi dan teman² nya segera menuju shaf untuk sholat berjama'ah.Di awali dengan qhamat oleh salah satu santri senior. Semua santri melaksanakan sholat dengan sangat khusyuk termasuk Azmi.
Selesai sholat para santri biasa bersholawat dengan mereka bersholwat dengan kompak. Begitu juga dengan Azmi mengeraskan suaranya yg merdu Ahkam dan Aban hanya bisa tertawa kecil melihat Azmi. Sholawat sudah berakhir waktunya para santri mengaji yaitu, mengaji kitab sesuai kelas mereka masing-masing ini adalah kebiasan para santri setelah sholat subuh. Dengan Ustadz-ustadz yg sangat sabar mengajar dan menjelaskan ilmunya dengan jelas dan padat.
"Baik semuanya ustadz sudah menjelaskan pelajaran kitab hari ini, kalian hafalkan dan besok setor ke ustadz."Ustadz
Serentak semua menjawab:
"Baik ustadz, syukron."
"Selesai sudah pelajaran hari ini ,assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."ustadz.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."jawab semua santri.
ustadz pergi meninggalkan kelas.
Azmi menutup kitabnya dan hendak pergi menuju kamarnya. Saat Azmi memakai sandal salah satu temannya meneriaki nama Azmi.
"Azmi, tunggu!."teman Azmi "Rifki"
Azmi menoleh.Teman Azmi segera menghampiri Azmi.
"Azmi kamu mau gk belajar bareng sama aku."Rifki .
"Boleh deh tapi ,malam ya nanti kita kan sekolah madrasah."tukas Azmi.
"Siip bos ."Rifki.
Azmi tersenyum.
"Ya udah aku ke kamar duluan. "Rifki.
"Iya."Azmi, ia mulai berjalan menuju kamarnya. Sampai dikamar Azmi langsung meletakkan kitab dan alat tulisnya, merebahkan diri dan melepas pecinya.
"Alhamdulillah waktu istirahat datang."Azmi .
Ahkam yg asyik membaca kitab melihat Azmi.
"Mi, jangan santai-santai kamu entar lagi sekolah madrasah."Ahkam.
"nggih mas'e ganteng."Azmi .
Ahkam hanya tertawa kecil.
"Assalamualaikum. "ucap Aban yang masuk ke kamar sudah memakai seragam madrasahnya dan menghampiri Azmi.
"Wa'alaikumsalam"jawab Azmi dan Aban."
"Azmi belum ganti baju kamu. "Aban.
"Iya, udah jam berapa ini? ."Azmi.
"Jam setengah tujuh. "Aban.
Azmi seketika langsung duduk dan melihat jam dinding.
"Cepet banget jamnya. "keluh Azmi.
"Udah sana cepet Mi, teman² kamu udah banyak yg siap-siap. "Ahkam.
Azmi menuju jendela kamarnya, membuka korden dan melihat teman² nya yg duduk didepan kamar mereka mengenakan seragam.
"Bener ya udah Azmi siap-siap dulu Aban tungguin aku lo ."Azmi.
"Iya, aku tungguin sana gih."Aban.
Azmi mengambil seragam dari lemari dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju.
Azmi berjalan menuju kamar mandi. Azmi melihat banyak santri yg ingin mengganti baju.
"Hey Mi,"teman Azmi.
Azmi hanya memberikan senyuman.
Tidak lama Azmi mengantri ia langsung masuk ke kamar mandi untuk mengganti seragam.Tidak lama Azmi keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan seragam sembari melangkah memegangi baju yang ia pakai tadi menuju kamar.
"Assalamualaikum ."Azmi.
"Wa'alaikumsalam."jawab Aban, Ahkam, dan Mukhlis ,teman sekamar Azmi juga.
"Wishhhhh gantengnya rek ngalahin artis
korea."Muhklis .
"Terimakasih atas pujian nya."Azmi.
Aban, Ahkam, dan Mukhlis tertawa melihat kelakuan Azmi.
Azmi menyisir rambutnya di cermin.
"Bang Mukhlis dari mana aja?. "tanya Azmi memandang Mukhlis dari cermin.
"Biasa lah Mi, "Mukhlis.
"Sibuk ya bang,"Azmi.
"Enggak ,"Mukhlis.
"iya Mi, Mukhlis sibuk mikirin nikah "Ahkam sambil tertawa kecil.
"Hah? serius bang."Azmi kaget memandang Mukhlis.
"Azmi kalem banget, bohong itu."Aban.
"yahhh kirain Azmi beneran bang."Azmi.
"Azmi ,Azmi."Mukhlis tertawa.
"Eh.. tapi kalau udah dapet ,Azmi undang ke pernikahan nanti ,Azmi yang sholawat oke mas, "Azmi memberikan jempol pada Mukhlis.
"Dapat apa Mi?."Mukhlis.
"Ya ,dapat ukhti ."Azmi.
"Aamiin, Aamiin."Mukhlis.
"Eh.. Aku juga doain, biar dapat ukhti yg sholeha, yang bening, yang cantik."Ahkam.
"Aamiin, pokoknya Azmi doain deh buat kalian semua Aban juga, ya kan Ban."Azmi.
Aban hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aban, ayo, udah banyak yg berangkat tuh ke madrasah."Azmi.
"Iya,ayo Mi,"Aban.
"Bang mukhlis, mas Ahkam berangkat sekolah dulu."Azmi menyalam tangan Ahkam dan Mukhlis begitu pula dengan Aban yg mengikuti Azmi.
"Iya nak belajar yang bener jangan nakal."Ahkam.
"Siap. "Azmi.
"Hehe udah sana Azmi, Aban ,entar telat lagi."Mukhlis.
"Azmi, sama Aban sekolah dulu mas, bang, yuk Ban."Azmi .
Azmi dan Aban pergi ke sekolah yg ada di dalam pesantren. Azmi dan Aban selalu bersama mereka juga duduk sebangku belajar dengan giat. Azmi adalah anak yg pandai disekolahnya tidak kalah dengan Azmi, Aban juga berprestasi di sekolah. Saat belajar mereka serius mendengarkan ustadz.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Buat yg ngefans sama Gus Azmi 😍nih aku buatin novel yg menceritakan kisah Gus Azmi bersama kedua temannya. Oh yaa,aku buat disini Aban satu kelas ya sama Gus Azmi biar gampang aja. Berikanlah komentar positif 🙏kalian yg membuat Author semangat yaa 😊jangan lupa vote ,like dan ratenya,
terimakasih 😘 🙏.
Azmi dan Aban sudah pulang Sekolah. Mereka berjalan Sembari berbincang. Rasa lelah menurut Azmi tidak terasa jika sudah ada bersama Aban untuk bercanda.
Dari banyaknya santri yg pulang dari madrasah ada 3 santri yg sangat iri dan benci dengan Azmi. Walau dipesantren kita tidak bisa menilai, bahwa tidak ada orang jahat yg bisa saja membenci kita. Termasuk Azmi,memiliki banyak teman membuat Azmi betah di pesantren tetapi, ada juga musuh di pesantren mungkin, ini adalah ujian pada Azmi. Termasuk semua santri.
Helmi,Zakir,dan Sihin mereka berdiri dihadapan Azmi menghalangi jalan mereka.
"Permisi mas, mau lewat."ucap Azmi yg coba menahan emosinya dengan muka malas memandang mereka.
"Permisi, permisi ,kayak di bus aja."Sihin
"Bukan di bus tapi di warung makan."Helmi.
"Heh.Apaan sih kalian, malah ngomong gak jelas. "Zakir.
"Udah deh, para akhi yg baik kita capek entar lagi masih mau jama'ah ,ya kan Ban,"Azmi .
"Iya bener ,gak ada kerjaan kalian."Aban.
"Kita gak ganggu kamu kok Azmi, kita cuman mau nih, kerjain pr kita dong."Zakir menyodongkan bukunya pada Azmi.
Azmi hanya melirik dengan tatapan tajam.
"Cuman ini ,ya udah entar aku ajarin .Yuk Ban pergi ,entar pasti Azmi ajarin kalian sampai pinter."Azmi santai menarik tangan Aban dan menuju kamarnya.
"Heh Azmi !sok ganteng kamu."teriak Zakir.
"Tapi Zakir ,emang Azmi ganteng kan."Helmi
"Bener tuh kita gk ada apa-apanya sama Azmi, dia udah kayak Artis dah gantengnya rek Masya Allah,Subhanallah."Sihin.
"Punya temen kayak gini amat, dukung aku apa sekali-kali.Gak guna kalian."Zakir.
"Jangan gitu dong Kir, kita kan selalu bantu kamu."Helmi.Zakir kesal dengan teman-temannya ia pergi meninggalkan teman-temannya.
"Hayo lo, Zakir ngambek."Sihin.
"Kok aku , kamu juga."Helmi.
"Sama aja. "Sihin. Helmi tidak mendengarkan dan pergi mengejar Zakir.
"Orang ngomong gak di dengerin, gak sopan"Sihin, ia segera menghampiri ke dua temannya.
"Assalamualaikum "ucap Azmi, dan Aban bersamaan. Azmi meletakkan bukunya, melepas peci dan duduk dekat Ahkam yg sudah siap menuju masjid. Ahkam menatap Azmi.
"Kenapa kamu Mi, capek?."Ahkam.
"Kalau capek fisik itu biasa mas, nah kalau capek pikiran haduh pusing."keluh Azmi memegangi dahinya. Aban juga ikut duduk disamping Azmi.
"Gaya mu Mi ,capek pikiran emang ada apa sih ,masalah?"Ahkam.
"Gk tau ya,"Azmi.
"Udah Mi ,Zakir sama teman-temannya gak usah dipikirin mereka kan udah sering ngejahilin kita."Aban menepuk pundak Azmi berulang kali.
"Iya sih, tapi... Aku....
"Udah Azmi, yang ganteng sana cepet wudhu entar lagi mau jama'ah."Ahkam menggoda Azmi.
Azmi tersenyum memandang Ahkam dan Aban bergantian.
"Yuk Ban ,kita wudhu"Azmi melangkah keluar kamar ,memasang pecinya meninggalkan Aban.
"Hey Azmi, tunggu!!. "Aban berteriak mengejar Azmi.
Azmi dan Aban segera ke tempat wudhu. Berpapasan dengan Zakir dan ke dua soibnya.
"Halo Azmi ,ketemu lagi."Zakir.
Azmi memandang Zakir.
"Assalamualaikum Aban. "Azmi.
"Wa'alaikumsalam."Aban.
Azmi dan Aban segera wudhu tanpa menghiraukan Zakir.
Entah kenapa Zakir sangat membenci Azmi ia tidak suka jikalau Azmi yang dibanggakan oleh para ustadz dan santri yang lain.Setiap Zakir ingin menjahili Azmi pasti tidak pernah berhasil namun,dengan kedua soibnya Zakir tidak pernah menyerah.
"Liat aja kamu Azmi, aku gak akan nyerah buat kamu gak betah disini."ucap Zakir didalam hati menatap Azmi yg sedang wudhu.
"Kir, Zakir ngelamun aja."Sihin .
"Iya,lihatin siapa sih? tajam banget pandangannya. " Helmi.
Zakir cuek dan tidak menjawab ,ia segera menghidupkan keran dan mengambil air wudhu. Helmi dan Sihin saling pandang heran dengan Zakir .Mereka langsung wudhu.
Setelah Wudhu, Azmi dan Aban ke kamar mereka. Azmi merapikan rambutnya yang masih basah dan langsung mengenakan pecinya air wudhu mengalir di wajah Azmi yang sengaja tidak Azmi usap dengan handuk. Sajadah Azmi selempangkan di pundaknya, Al-Qur'an ia bawa ditangannya Azmi siap untuk berjama'ah.
"Aban, ayo berangkat"Azmi.
"Iya Mi, ayo"Aban.
Mereka menutup pintu kamar melangkah menuju masjid. Azmi dan Aban melantunkan sholawat dengan suara mereka yg sangat indah. Ustadz Abdullah yg mengikuti mereka dari belakang merasa senang.
"Assalamualaikum Azmi, Aban, Masya Allah suara kalian adem sekali, buat hati ustadz tenang "ucap ustadz.
Azmi dan Aban seketika menoleh. Mereka menjawab salam ustadz dan menyalam tangan ustadz.
"Barakallah."ucap ustadz.
Azmi dan Aban tersenyum setelah menyalam tangan ustadz.
"Azmi, Aban ustadz bangga sama kalian sudah sholeh, senang bersholawat semoga kalian sukses di jalan Allah ya."ustadz.
"Aamiin, terimakasih ustadz. "Azmi dan Aban.
"Sama-sama, ya sudah kita ke Masjid."ustadz.
"Baik ustadz."Azmi dan Aban.
Salah satu ustadz senior sudah berdiri siap menjadi imam. Qhamat dikumandangkan oleh santri. Para santri Melaksanakan sholat berjama'ah dengan khusyuk. Seperti biasa semua Santri berdoa dan berdzikir setelah sholat.
"Untuk semua santri silahkan istirahat,yang mau ngaji itu lebih bagus walau kalian mengaji satu ayat tapi kalian istiqomah akan mendapat pahala, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."ustadz.
semua santri menjawab.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
Banyak santri yg turun dari Masjid untuk istirahat, Tetapi banyak juga yg memilih mengaji sebentar termasuk Azmi dan Aban yg mengambil Al-Qur'annya dan mulai mengaji. Selesai Azmi mengaji ia berdoa terlebih dahulu entah apa doa Azmi, Aban yg sudah mengaji disamping Azmi langsung mengaminkan.
"Aamiin ."
Azmi mengusap wajahnya dengan kedua tangannya dan menoleh ke arah Aban memberikan senyuman ,Aban membalas senyuman Azmi.
"Azmi setiap selesai ngaji kamu doa apa sih?."tanya Aban dengan wajah penasaran.
"Ada...Doa gak boleh dikasih tau Ban, kepo ya,"ucap Azmi bercanda.
"Iyaaa deh, ayo Mi mataku udah ber'air nih ngantuk."Aban.
"Ayo kita istirahat dulu, jangan sampai kayak kemarin gara-gara gak tidur siang ketiduran pas ngaji malam."Azmi tertawa, Aban ikut tertawa.
"Kamu tuh,yang sering tidur."Aban.
"Udah kita berdua sehati ."Azmi.
Aban tertawa kecil, Mereka turun dari Masjid menuju kamar.
"Assalamualaikum. "ucap Azmi dan Aban membuka pintu kamar. Mereka melihat Ahkam dan Mukhlis yg sudah tertidur pulas.
"Enaknya tidur. "Azmi.
"Iya,kita harus tidur nih ngejar mereka."Aban yg sedang meletakkan Qur'an dan sajadahnya.
Azmi tersenyum.
"Kayaknya gk bisa udah nyampek jakarta mereka."Azmi .
Azmi dan Aban tertawa.
"Eh Mi, tapi aku laper gimana nih?."Aban.
"Bukannya udah makan dikantin, laper lagi?. "Azmi.
"Hehe gak kenyang tadi."Aban.
"Ya udah,makan dulu gih."Azmi.
"Gak usah Mi,"Aban.
"Lah ,tadi katanya laper."Azmi.
"Siapa nanti dapet makan di alam
mimpi."Aban.
"Ada -ada aja "Azmi, Mereka tertawa.
"Sudah Ban ,dari tadi ketawa mulu,tidur entar ashar lagi"Azmi.
"Iya.."Aban.
Azmi dan Aban mulai merebahkan tubuhnya,mulai memejamkan matanya.
"Eh Ban,aku kangen sama orang tua apa lagi adikku, pengen rasanya mereka ada disampingku."Azmi.
Aban sudah terlelap..
"Ban,"Azmi ia menoleh dan melihat Aban yang sudah lelap tertidur.
"Lah,bocah, cepet banget tidurnya."Azmi.Akhirnya Azmi mencoba tidur walau susah tidur karena suara jam dinding.
"Tik... Tok ....Tik.... Tok"
Azmi terus memejamkan matanya dan menutup telinganya dengan bantal guling membaca doa tidur. Tidak lama Azmi tertidur pulas.
****Bersambung.....
Para santri tidak bisa istirahat lama, Mereka harus disiplin. Suara bel berbunyi membangunkan para santri yg baru 55 menit tertidur. Dengan kerasnya suara bel itu membuat semua santri terbangun termasuk Azmi, ia segera duduk menenangkan dirinya. teman-teman sekamar Azmi juga terduduk terlihat wajah mereka yg baru bangun tidur membersihkan kotoran mata mereka.
"Eh ,bentar banget lo aku tidur belum puas."ucap Ahkam.
Azmi menoleh..
"Sampean mas, udah dari tadi tidur lah aku sama Aban baru aja merem, ya kan Ban."Azmi.
"Iyaaa, masih ngantuk. "jawab Aban.
"Ya sudah ,itu bunyi bel berarti apa, kita disuruh cepet-cepet buat ngaji ayo semangattt!!."Mukhlis menyemangati teman-temannya.Begitu semangatnya Mukhlis menarik tangan Ahkam agar mau mengikutinya cuci muka dan wudhu.
"Mi, Ban, ayo cepet entar telat berdiri kalian baru tau."teriak Ahkam yang sudah meninggalkan kamar.
Azmi masih mengusap matanya rasanya hanya memejamkan mata dirinya dikejutkan dengan suara bel yang sangat keras.
"Ayo Mi, "Aban menghampiri Azmi.
Azmi memandang Aban dan memberikan tangannya.
"Tarik Ban ,biar aku bisa berdiri."Azmi dengan nada manja.
"Hmmmm, biasa."Aban,ia menarik tangan Azmi hingga Azmi berdiri.
Mereka berjalan dengan sangat lemas menuju tempat wudhu untuk mencuci muka dengan sabun muka yang Aban bawa.Sesampainya disana banyak santri yang sudah wudhu dan ada yg baru akan wudhu.
"Eh Mi, sabun mu mana?, gak cuci muka kamu."Aban.
"Iya, lupa Ban mintalah punya kamu yaa."Azmi
"Iyaa ,belum tua juga udah lupa."Aban.
"Hehehe.... Ban jangan gitu dong."Azmi kepada Aban yang sedang mencuci muka.
Azmi melihat Aban dan mulai mencuci muka.
Selesai wudhu Azmi dan Aban pergi menuju kamar dengan air wudhu yang mengalir di wajah mereka membuat wajah mereka semakin tampan. Diperjalanan Azmi dan Aban disapa oleh semua santri yg berpapasan dengan mereka. Azmi dan Aban membalas sapaan dari mereka dan memberi senyuman.
"Assalamualaikum, para santri dipersilakan untuk makan terlebih dahulu, setelah itu mengaji dengan kelas masing-masing."terdengar suara ustadz dengan bel dari atas. Sekilas semua santri mempercepat langkah mereka.
"Wa'alaikumsalam,eh salam itu harusnya dijawab Ban, mereka kok enggak."Azmi.
"Paling mereka jawab didalam hati Mi,"Aban.
"Kok kamu tau Ban, hebat ya bisa baca suara hati kalau suara hati ku bisa enggak."Azmi .
"Oh jelas, kalau suara hatimu itu pasti pengen makan ,ya kan."Aban.
Azmi memberikan tepukan tangan pada Aban.
"Wishhh hebat."Azmi sambil tertawa begitu juga dengan Aban.
Mereka segera pergi ke dapur santri untuk makan.Para santri bebas mengambil nasi tapi untuk lauk harus diambilkan ustadz supaya adil dan dapat semua. Azmi dan Aban mengantri mengambil nasi mereka duduk bersama sebelum makan Azmi dan Aban mencuci tangan mereka ,bedoa dan segera menyantap makanan mereka. Zakir, Sihin, dan Helmi yang baru mengambil nasi melihat Azmi dan Aban yang asyik menikmati makanannya segera duduk didekat Azmi dan Aban.
"Wihhh Mi, aku sama temen -temen ikut gabung ya,"Zakir.
Azmi yg asyik makan hanya mengangguk dan terus makan begitu pula dengan Aban.
Zakir mulai duduk disamping Azmi dan memakan makanannya,Diikuti juga dengan kedua soibnya .
"Asyik, baru sekarang kita makan bareng sama Azmi ya kan Hin, Hel"Zakir sambil mengunyah makanannya. Azmi yang menatap Zakir tajam segera minum.
"Kir, kalau makan jangan banyak ngomong tadi kamu juga gak berdoa.Mau dibarengin sama setan?."ucap Azmi.
"Iya Azmi ,terimakasih udah diingatkan."Zakir, ia merasa tidak senang diceramahi oleh Azmi menatap Azmi sinis dengan matanya yg tajam.
Tidak lama kemudian Azmi dan Aban sudah selesai makan mereka segera minum.
"Alhamdulillah ."ucap Azmi dan Aban bersamaan.
Azmi dan Aban langsung berdiri tidak menghiraukan Zakir dan teman-temannya
Azmi menoleh ke arah Zakir.
"Kir ,duluan ya, Assalamualaikum."ucap Azmi.
"Iya Mi, wa'alaikumsalam."ucap Zakir malas.
teman-teman Zakir menjawab dengan semangat.
"Songong banget tu Azmi sama Aban."Zakir kesal sembari mengunyah makanannya.
Helmi dan Sihin tidak mendengarkan mereka asyik makan membuat Zakir semakin panas.
Azmi dan Aban segera menuju kamar.
"Assalamualaikum."Azmi dan Aban.
"Wa'alaikumsalam."jawab Ahkam dan Mukhlis.
Azmi melihat jam dinding yang menunjukan pukul 2 siang ia mengambil buku dan pulpen bersiap mengaji Azmi duduk didekat Ahkam sambil membaca kitabnya. Ahkam tersenyum senang melihat Azmi. Aban mengikuti Azmi dan duduk disamping Mukhlis.
Bel pesantren berbunyi keras yang artinya para santri harus segera menuju kelas untuk memulai pelajaran.
"Ayo kita berangkat."ucap Azmi yang berdiri dihadapan teman-temannya.
Ahkam,Aban dan Mukhlis menatap Azmi.
"Lah.. Malah diem ,ayo semangat! nanti telat disuruh berdiri, yuk Ban."Azmi yang sangat semangat membawa Al-Qur'annya.
Aban segera mengambil Qur'annya begitu juga dengan Ahkam dan mukhlis.
"Dibales aku Kam, tadi aku yang bilang gitu"Mukhlis.
Ahkam tertawa...
Azmi dan Aban sekelas sedangkan,Ahkam dan Mukhlis kelasnya sudah lebih tinggi dari Azmi dan Aban karena mereka adalah senior.Setiap sore sebelum ashar semua santri akan tahsin untuk setoran mereka di hari jum'at dan sabtu, tahsin adalah pembenaran baca Al-Qur'an semua santri harus bisa membaca Al-Qur'an dengan tajwid dan makhraj yg benar hafalan mereka minimal 5 ayat. Azmi dan Aban masih pemula mereka belajar dengan rajin agar bisa menghafal dengan baik.
Allahu Akbar.. Allahu Akbar.....
ألله أكبر ألله أكبر
Adzan ashar terdengar dari Masjid pesantren.
Ustadz menghentikan pelajaran dan menyuruh santri untuk menjawab adzan hingga selesai.Para santri menjawab adzan dengan hikmat dan berdoa setelah adzan.Begitu juga dengan Azmi dan Aban Azmi berdoa setelah adzan sangat khusyuk.
"Baik semuanya, hari ini cukup,kalian sudah bagus membaca Al-Qur'annya.Belajar lagi lebih giat jangan pernah mengeluh oke,semangat!. "Ustadz.
semua santri menjawab..
"Baik Ustadz. "
"Silahkan kalian segera ke Masjid. Ustadz tutup, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Barakallahhu fiiki."ustadz.
"Wa'alaikumsalam, syukron ustadz."semua santri.Semua santri sekelas Azmi menyalam tangan ustadz termasuk Azmi dan Aban.
Sholat ashar berjama'ah segera di mulai.
Azmi dan Aban sudah ada di Masjid Ahkam dan Mukhlis ada di shaf depan karena sudah selesai duluan.
"Eh Ban ,lihat bang Mulhlis sama mas Ahkam alim mereka ada didepan, alhamdulillah ."Azmi berbisik pada Aban.Aban tersenyum dan berbisik pada Azmi.
"Alhamdulillah, dapet hidayah Mi."
Azmi tertawa kecil
"Kita kapan Ban? "Azmi.
"Secepatnyaaa"jawab Aban. Mereka tertawa.
"Aamiin, haha udah jangan berisik."Azmi tertawa menepuk pundak Aban.
Jama'ah dimulai Azmi dan Aban melaksanakan sholat dengan khusyuk hingga selesai, berdoa dan berdzikir.
Langit sudah mau gelap tanda sudah hampir maghrib. Azmi, Aban, Ahkam,dan Mukhlis mengaji dikamar mereka dan menghafal kitab mereka. Azmi dan teman sekamarnya sudah mandi mereka terlihat segar dan wajah mereka berseri-seri apalagi Azmi yang memakai gatsby dirambutnya memakai pecinya dengan tidak benar melihatkan sedikit rambutnya yang rapi .
Setelah makan ,sholat maghrib dan isya' berjama'ah semua santri mengaji kitab di mushola oleh ustadz senior pengajian ini yang disukai oleh semua santri Karena ,ustadz mengaji menggunakan mikrofon terdengar sangat jelas apalagi pelajaran menceritakan tentang kehidupan nabi Muhammad Saw dan juga hadist. Walau banyak santri yang menguap beberapa kali mereka berusaha melek agar tidak tertidur kerena jika mereka tertidur mereka akan mendapat hukuman. Mata Azmi juga sudah mulai merah dan mengeluarkan air mata.
Azmi melebarkan matanya dan menegakkan tubuhnya mengusap wajahnya beberapa kali membuat Ahkam, dan Aban yang ada disampingnya terus menahan tawanya melihat ekspresi Azmi yang berusaha tidak tidur.
"Ban, lihat Azmi lucu sekali dia."Ahkam
Aban melihat Azmi dan tertawa kecil menutupi mulutnya dengan tangannya menunduk agar tidak dihukum. Wajah Azmi sangat lucu membuat Aban dan Ahkam tidak mengantuk memperhatikan Azmi yg membuka matanya lebar-lebar hingga mereka terus tertawa sedangkan, Azmi tidak menyadari bahwa Aban dan Ahkam menertawainya...
______________________________________________________________________
Assalamualaikum semua, terus baca novel Niken yaaa ,mohon dukungan like ,coment dan votenya jika berkenan, kasih love novel Niken biar gk ketinggalan.
Makasih udah mau baca
jangan bosen yaaaaa.....😘🤗🤗🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!