NovelToon NovelToon

LONDON Bridge Is Falling Down

Eps1. Kakak dan adik

NovelToon
Malam diguyur hujan deras, disertai petir yang saling menyambar bersahut-sahutan
kedua anak kecil saling berpegangan tangan berjalan di tengah hujan
sang kakak memegangi ujung baju ibunya yang hampir robek, dengan satu tangannya yang lain menuntun sang adik yang kedinginan
ketiganya lalu berhenti di depan sebuah rumah berpagar hitam
tampak seorang wanita dengan payung usangnya, lalu menghampiri mereka
Bibi Nai
Bibi Nai
Apa yang kau lakukan di sini?
Bibi Nai
Bibi Nai
Pergilah!
Mama
Mama
Nai...aku mau pergi
wanita yang diketahui bernama Nai itu menatap kedua anak kecil yang basah kuyup dan mengigil di belakang saudarinya
dia lalu mempersilakan mereka masuk, walaupun sekedar di teras saja
dia tampak khawatir akan seseorang yang datang dari dalam rumah
Mama
Mama
Aku mau titip anak-anak
Bibi Nai
Bibi Nai
Apa??
Bibi Nai
Bibi Nai
Kau gila ya?
Bibi Nai
Bibi Nai
Aku tidak bisa, bawa saja mereka pergi bersamamu!
Mama
Mama
Sebentar saja Nai, aku akan segera kembali
Mama
Mama
Aku janji
pada akhirnya Nai mengalah karena malas berdebat
dia takut suaminya terbangun dan berujung menyiksanya
Kakak
Kakak
Mama mau pergi kemana?
Mama
Mama
Kakak... mulai hari ini kakak dan adik tinggal bersama bibi Nai, ya
Bibi Nai
Bibi Nai
...
mendengar hal itu Nai hanya berdecak dan cemas
Mama
Mama
Kakak harus janji pada mama untuk menjaga adik baik-baik
Mama
Mama
Mama akan segera kembali kalau kakak sudah melakukannya
putra sulungnya itu lalu mengangguk
lalu dia mengatakan hal yang sama kepada anak bungsunya
Mama
Mama
Adik... adik harus jadi anak yang baik dan menurut pada kakak ya
Mama
Mama
Mama akan segera kembali kalau adik sudah melakukannya dengan baik
Adik
Adik
Adik boleh minta gendong?
dia lalu menggendong putra bungsunya, memeluknya dengan erat, bahkan sampai beberapa kali menciumnya dengan berderai air mata
Nai lalu membawa mereka masuk, sementara saudarinya itu pergi tanpa mengatakan apapun lagi
*
NovelToon
Keesokan paginya, Nai melempar sapu dan alat kebersihan lainnya ke arah kedua keponakannya itu
mereka lalu terbangun dari tidur yang hanya beralaskan tikar tipis saja
Bibi Nai
Bibi Nai
Bangun!
Bibi Nai
Bibi Nai
Kalian berdua, tidak bisa tinggal di sini secara gratis
Bibi Nai
Bibi Nai
Kalian harus kerja!
Bibi Nai
Bibi Nai
Hidup ku saja sudah susah, mama kalian malah menambah beban saja bisanya
Bibi Nai
Bibi Nai
Ayo Bangun!
Nai memaksa kakak untuk langsung berdiri dan memegang sapu
nasib Nai tak lebih bagus dari saudarinya, dia harus hidup dengan membayar sewa rumah dan suami yang pengangguran
dia hanya punya seorang putri dan dililit hutang bekas pengobatan mertuanya yang sampai sekarang masih sakit-sakitan
wajah Nai juga selalu tampak lelah dengan penampilannya lusuh
Bibi Nai
Bibi Nai
Sapu rumah sampai halaman!
Bibi Nai
Bibi Nai
Kalau belum bersih, kau tidak akan dapat sarapan!
Kakak
Kakak
Baik bibi
kakak pun segera menyapu sesuai perintah bibinya
sedangkan sang adik masih mengucek-ngucek matanya
Bibi Nai
Bibi Nai
Heh, kau juga tidak akan dapat sarapan kalau malas-malasan!
Adik
Adik
Adik harus apa bi?
Nai memicingkan matanya menerka-nerka, pekerjaan apa yang cocok untuk tangan mungil si adik
Bibi Nai
Bibi Nai
Ikut aku!
adik dengan langkah kaki-kaki kecilnya pun langsung mengikuti kemana bibi Nai membawanya
terlihat seorang anak perempuan sedang mengaduk-aduk adonan tepung di dapur
adik lalu menghampirinya dan bertanya dengan kepolosannya
Adik
Adik
Kamu siapa?
Shima
Shima
Aku Shima
Adik
Adik
Kakak Shima cantik sekali
Shima
Shima
Terimakasih
Nai lalu tersenyum melihat interaksi bocah-bocah itu
Shima
Shima
Kamu juga lucu sekali, siapa namamu?
Adik
Adik
Aku Ray, aku sering dipanggil adik oleh kakak ku
Shima
Shima
Tentu saja, kau kan adiknya
Shima lalu menatap ke luar dan melihat seorang anak laki-laki sedang menyapu halaman rumahnya
Shima
Shima
Siapa nama kakak mu?
Adik
Adik
Aku tidak tau, kamu tanyakan saja sendiri
Shima
Shima
Masa nama kakak sendiri tidak tau
Bibi Nai
Bibi Nai
Heh sudah, sudah!
Bibi Nai
Bibi Nai
Cepat kerjakan!
Bibi Nai
Bibi Nai
Ray, kau pergi siapkan piring saja!
Adik
Adik
Iya bibi~
saat sibuk membawakan piring-piring, Ray tiba-tiba terjatuh pingsan dan memecahkan beberapa piring yang sedang dibawanya
bibi Nai dan Shima pun panik dan segera menghampirinya
Bibi Nai
Bibi Nai
Astaga Ray!
Shima
Shima
Ibu, Ray kenapa?
Bibi Nai
Bibi Nai
Mundur Shima jangan dekat-dekat, ada pecahan piring di sini!
bibi Nai memeriksa suhu tubuh Ray yang sangat panas
dia semakin panik dan buru-buru menggendongnya keluar
di luar, kakak yang sedang asyik menyapu halaman melihat bibi Nai menggendong adiknya, serta diikuti gadis kecil yang berlari di belakangnya
Kakak
Kakak
Adik!!
dia pun segera mengikuti mereka
Kakak
Kakak
Bibi Nai, adikku kenapa?
terlihat darah bercucuran dari kepala sangat adik, membuat kakak menangis
Bibi Nai
Bibi Nai
Kau jangan menangis, adik mu hanya demam
ingin sekali kakak memercayai kata-katanya, tapi bibi Nai begitu terlihat panik
Kakak
Kakak
Kepalanya berdarah...
Kakak
Kakak
kepala adikku berdarah, hiks
bibi Nai melihat ke arah tangannya yang sudah berlumuran darah keponakannya itu
Bibi Nai
Bibi Nai
Aishh...
dia semakin panik dan mempercepat larinya
namun justru anak gadisnya tak bisa mengimbanginya dan tertinggal jauh di belakang
Shima
Shima
Ibu tunggu!
Bibi Nai
Bibi Nai
Kau jangan ikut!
Bibi Nai
Bibi Nai
Pulanglah!
Shima langsung berhenti sambil mengatur napasnya
kakak juga sempat melihatnya, lalu ikut mempercepat langkah kakinya, agar tak tertinggal
mereka sampai di sebuah klinik kesehatan, dan membaringkan Ray di sana
???
???
Apa yang terjadi?
Bibi Nai
Bibi Nai
Dia jatuh tak sadarkan diri, badannya panas
Kakak
Kakak
Kepalanya... kepalanya!!
Bibi Nai
Bibi Nai
Aku rasa itu karena pecahan piring
???
???
Baiklah tunggu di luar, biarkan saya memeriksanya!
dokter pun meminta mereka menunggu di luar
kurang dari 1 jam kemudian, sang dokter pun keluar dari ruang pemeriksaan
saat melihatnya, kakak dan bibi Nai beranjak dari tempat duduk
???
???
Dia sudah siuman dan baik-baik saja
???
???
Anda walinya?
Bibi Nai
Bibi Nai
I-Iya
???
???
Mari ikuti saya
kakak segera menghampiri adiknya itu ke dalam
sementara bibi Nai mengikuti sang dokter
Kakak
Kakak
Adik...
Adik
Adik
Kakak...
sang adik memamerkan sebuah permen yang diberikan dokter padanya
Adik
Adik
Lihat, aku punya permen
NovelToon
Adik
Adik
Kakak mau?
Adik
Adik
Adik bagi dua, ya
Kakak
Kakak
Tidak usah, untuk mu saja
kakak hanya tersenyum sambil mengelus kepala adiknya yang dibalut perban
Kakak
Kakak
Kepalamu pasti sakit ya
Adik
Adik
Tidak
adik menggelengkan kepalanya sambil mengulum permennya
tak lama, bibi Nai datang
Bibi Nai
Bibi Nai
Anak-anak, ayo pulang!
mereka lalu mengikuti bibi Nai
mereka pulang dan berjalan kaki dengan santai, bibi Nai terlihat setengah melamun sambil memegang tangan Ray
Kakak
Kakak
Apa kata dokter, adik sakit apa bi?
Bibi Nai
Bibi Nai
hm?
Bibi Nai
Bibi Nai
Dia hanya demam
Bibi Nai
Bibi Nai
Luka di kepalanya juga tidak terlalu dalam
Kakak
Kakak
Biaya perawatannya tadi pasti mahal ya
Kakak
Kakak
Aku janji akan mengganti uangnya
Bibi Nai
Bibi Nai
Memang begitu seharusnya
Bibi Nai
Bibi Nai
Kau harus menggantinya dua kali lipat
Bibi Nai
Bibi Nai
Kau dengar itu?
kakak hanya menganggukkan kepalanya
sejak hari itu kakak dan adik tinggal di rumah bibi Nai dan tumbuh bersama sepupunya Shima
walaupun Nai sering membentak dan ketus pada kedua keponakannya, tapi dia tidak pernah pilih kasih
Nai sangat menyayangi mereka
melihat kedua sepupunya, mengingatkannya pada masa kecil bersama saudarinya
hingga suatu hari, Nai berteriak histeris dan semuanya berubah
dia mendapat kabar bahwa suaminya itu telah berselingkuh selama 8 tahun dan memiliki anak dari hasil perselingkuhannya itu
Bibi Nai
Bibi Nai
Aku merawat ibumu, melunasi hutang-hutangmu
Bibi Nai
Bibi Nai
Kau bahkan tidak mengurus putrimu sendiri, tapi kau bersenang-senang dengan j*lang di luar sana?
Nai hampir gila karena depresi, dia juga sempat mencelakai putrinya
berujung Shima dibawa oleh kerabatnya dan dijauhkan dari Nai
sementara itu, kondisi mental Nai semakin hancur dan tega menganiaya kedua keponakannya yang masih kecil
Bibi Nai
Bibi Nai
Hidupku semakin hancur karena kedatangan kalian!
Bibi Nai
Bibi Nai
Dasar pembawa sial!
bahkan mereka sering dikurung di kandang dan tak diberi makan seharian
meringkuk di atas permukaan tanah yang dingin dan kotor
Adik
Adik
Kakak... perut adik sakit
sang kakak mencoba menenangkan adiknya yang menangis kelaparan, dia juga tak bisa menyembunyikan rasa laparnya itu
tubuh mereka bergetar dan mengigil
Kakak
Kakak
Adik, kita tidur saja...
Kakak
Kakak
Kalau kita tidur, sakit perut kita akan hilang
Kakak
Kakak
Mau kakak nyanyikan sebuah lagu?
Adik
Adik
Iya
adik pun mengangguk dan menurut
Adik
Adik
London bridge is falling down, ayo nyanyikan lagu itu
Kakak
Kakak
Oke...
🎧
🎧
Not support
tak ada hari dimana mereka tak mendapatkan siksaan
cara Nai membangunkan mereka juga berubah, dia menyiramkan air kotor disertai pukulan demi pukulan
belum sampai di sana, Nai juga memaksa mereka bekerja mengumpulkan botol-botol bekas lalu menjualnya ke penjajal
mereka tak diizinkan pulang jika belum mendapatkan uang
*
Suatu hari, mereka berdua duduk di taman sambil bersembunyi dari bibi Nai
adik lalu memakan wafer yang dibelikan kakaknya dengan lahap
tiba-tiba seorang tetangga datang, seorang nenek tua yang menggandeng tangan cucunya lalu duduk di dekat mereka
???
???
Kalian berdua sedang apa?
Adik
Adik
Main
adik menjawab dengan kepolosannya lalu tersenyum manis pada cucu nenek tua itu
sedangkan kakak hanya memberi salam dengan sopan
Kakak
Kakak
Selamat sore
???
???
Apa kau tidak sekolah?
???
???
Sepertinya usiamu sudah cukup untuk sekolah, dibanding adikmu
kakak lalu menjawab dengan menggelengkan kepalanya
Kakak
Kakak
Kalau saya sekolah, nanti adik saya sendirian
???
???
Ayahmu kemana?
kakak kembali menggelengkan kepalanya
Kakak
Kakak
Tidak tau
???
???
Ibumu?
Adik
Adik
Mama pergi
Adik
Adik
NovelToon
Adik
Adik
Adik belum jadi adik yang baik buat kakak, jadi mama belum kembali
mendengar adiknya berkata seperti itu, sang kakak langsung menangis tersedu-sedu
Kakak
Kakak
NovelToon
???
???
Malang sekali nasib kalian berdua
nenek tua itu lalu mengelus kepala mereka bergantian
tak lama lalu bibi Nai datang sambil membawa sebilah kayu yang biasa dijadikan pemukul kedua keponakannya
dia berteriak sambil menjambak rambut kakak dan menariknya dengan kasar
Bibi Nai
Bibi Nai
Kemari kalian, dasar anak-anak nakal!
Kakak
Kakak
Sakit bi, sakiit...
Kakak
Kakak
Ampun bi
sang adik hanya menangis melihat kakaknya diperlakukan kasar, oleh orang yang justru seharusnya menjaga mereka
melihat secara langsung Nai menyiksa keponakannya, tetangga mulai berkerumun dan melindungi kakak adik itu
???
???
Mereka hanya seorang anak kecil yang tidak tau apa-apa
???
???
mental dan fisik mereka tidak siap untuk menghadapi siksaan yang kau lakukan
???
???
Apa kau tidak khawatir pada masa depan mereka?
Bibi Nai
Bibi Nai
AKU TIDAK PEDULI!!!
sang adik menangis ketakutan, membuat kakak tak tega melihatnya
Kakak
Kakak
*Suatu saat nanti aku akan membalasnya...*
Kakak
Kakak
*Pasti*
**

Eps2. Rumah baru

Nenek tua yang melihat langsung kekejaman Nai terhadap kedua keponakannya itu, akhirnya tak tinggal diam
dia melaporkan Nai, serta membawa kakak dan adik ke panti asuhan yang tak jauh dari kota itu
NovelToon
kedatangan mereka berdua, disambut hangat oleh seorang suster bernama Ester
dia lalu menunduk, berjongkok di depan kakak dan adik
Suster Ester
Suster Ester
Hay anak-anak... aku suster Ester
Suster Ester
Suster Ester
Aku yang akan bertanggung jawab atas kalian berdua di rumah ini
mereka terlihat ragu
terutama adik yang terus bersembunyi di balik punggung kakaknya karena takut
tak lupa, sebuah boneka kelinci usang terus dipeluknya
dengan membawa satu tas besar, kedua penampilan mereka begitu lusuh dan juga kotor, membuat suster Ester sangat cemas
Suster Ester
Suster Ester
Siapa ini... yang bersembunyi di punggung temannya?
adik merasa bahwa suster itu sedang bicara padanya, lalu memperlihatkan sedikit ujung kepalanya dari balik punggung sang kakak
Adik
Adik
Dia kakak ku
suara adik sangat pelan dan hampir tak terdengar
suster Ester merasa gemas lalu membujuknya untuk keluar
Suster Ester
Suster Ester
Ooh... jadi kalian bersaudara?
Kakak lalu menganggukkan kepalanya
Suster Ester
Suster Ester
Kakak sangat tampan, siapa namanya?
Kakak
Kakak
Rakha
Suster Ester
Suster Ester
Wahh... itu nama yang bagus, kau pasti akan jadi anak yang gagah, kuat dan berani
Kakak
Kakak
Benarkah?
Suster Ester
Suster Ester
mm, kau akan menjadi pelindung yang hebat bagi adikmu
seketika, senyum kecil terlihat di ujung bibir Rakha
namun itu belum berhasil menghapus keraguannya untuk masuk ke dalam rumah besar itu
adik yang ikut penasaran dengan makna dari namanya, mulai memperlihatkan wajahnya pada suster Ester
Suster Ester
Suster Ester
Hay... kau sangat kecil dan menggemaskan, siapa namamu?
Adik
Adik
Aku Ray
Suster Ester
Suster Ester
Ya?
karena suara adik terlalu kecil, suster Ester memintanya untuk mengulang memperkenalkan diri
bukan dia tak mendengarnya, melainkan agar sang adik berani saat bertemu dengan orang baru
Adik
Adik
Namaku Ray!
Suster Ester
Suster Ester
Halo Ray~ akhirnya aku bisa mendengar suaramu
Adik
Adik
...
beberapa kali adik menatap suster Ester, lalu kembali menundukkan pandangannya ke bawah
dia menunggu suster itu mengatakan sesuatu
kakak yang menyadari tingkah adiknya itu, juga ikut merasa gemas
kakak lalu merangkul sang adik untuk maju, dan tidak bersembunyi di belakangnya lagi
melihat sikap sang kakak yang mendorong adiknya untuk maju, membuat suster Ester merasa bangga
Kakak
Kakak
Katakan, apa yang ingin kau tanyakan!
Adik
Adik
Apa... aku juga akan jadi adik yang hebat?
Suster Ester
Suster Ester
Tentu saja
walaupun malu-malu, akhirnya adik memberanikan diri untuk bertanya dengan mengeraskan suaranya
suster Ester lalu meraih tangan sang adik agar mau mendekat ke arahnya
Suster Ester
Suster Ester
Kau bukan hanya akan menjadi adik yang hebat
Suster Ester
Suster Ester
tapi, kau akan menjadi seseorang yang berkuasa, kau adalah anak yang pintar dan cerdik
Adik
Adik
Seperti seorang raja?
Suster Ester
Suster Ester
Benar!
suster Ester lalu mendekap adik dan mendudukannya di pangkuannya
Adik
Adik
Apa aku akan punya pedang?
Suster Ester
Suster Ester
Tentu saja, pedang baja yang berkilau
Adik
Adik
Apa pedang itu bisa melumpuhkan lawan?
Suster Ester
Suster Ester
Bukan hanya lawan, pedang mu itu bisa melumpuhkan seekor naga yang saaaangat besar
Adik
Adik
Waahh
wajah adik yang tadinya takut, murung dan juga malu kini berbinar dan sangat senang
melihat adiknya tertawa riang, kakak pun ikut senang
dia tersenyum dan merasa tenang
Suster Ester
Suster Ester
Rakha, kemarilah
suster Ester menjulurkan tangannya menyambut kakak agar ikut mendekat
selangkah demi selangkah, langkah kaki kecil itu akhirnya mau mendekat, menghapus keraguan dan meninggalkanya jauh di belakang
kedua anak itu akhirnya bisa dirangkul oleh suster Ester
Suster Ester
Suster Ester
Kalian akan menjadi orang yang hebat yang akan aku banggakan kelak
Suster Ester
Suster Ester
Tapi, bila ingin menjadi orang yang hebat... harus memulai dari hal-hal kecil yang hebat juga
Adik
Adik
Apa itu, hal-hal kecil yang hebat?
Suster Ester
Suster Ester
Hemm... seperti mandi sore dan berpakaian bersih, misalnya?!
sang kakak menunduk memerhatikan pakaiannya yang jauh dari kata bersih
sedangkan adik tertawa lepas dan bersemangat, sambil meninju tangannya ke atas
Adik
Adik
Aku mau mandi, dan berpakaian bersih!
Suster Ester
Suster Ester
Apa kakak juga mau melakukannya seperti adik?
kakak pun menjawab dengan anggukkan kepalanya
Suster Ester
Suster Ester
Kalau begitu, ayo kita masuk dan melakukan hal hebat~
suster Ester lalu berdiri, membawakan tas besar milik mereka dan menuntun keduanya di kedua tangannya
genggaman mereka terasa berbeda dari anak lain yang diasuhnya
begitu erat dan kuat
keraguan dan rasa takut mereka pada orang baru ternyata belum hilang
setelah masuk, mereka melihat sebuah tangga besar yang melingkar
NovelToon
Adik
Adik
Waah...
Suster Ester
Suster Ester
Nah, kamar kita ada di lantai dua
Suster Audrey
Suster Audrey
Kalau saya jadi anda, saya tidak akan membawa mereka ke lantai dua
tiba-tiba seorang suster lain datang dari belakang dan menghentikan mereka
dia menatap sinis ke arah kakak dan adik, memerhatikan penampilan kedua anak itu yang begitu kacau
baginya, kondisi mereka berdua belum cocok untuk dibawa ke lantai dua yang sangat bersih dan rapi
Suster Ester
Suster Ester
Aku hanya akan memandikan mereka, lalu beristirahat di kamarnya sebelum makan malam
Suster Audrey
Suster Audrey
Kalau begitu mandikan saja mereka di luar
Suster Audrey
Suster Audrey
Anda juga harus memerhatikan orang yang susah payah menjaga kebersihan di rumah ini
Suster Audrey
Suster Audrey
Perhatikan juga anak-anak lain yang akan ikut sakit karena anda membawa penyakit dari luar
suster yang bernama Audrey itu lalu pergi setelah berkata kurang baik di depan kakak dan adik
suster Ester khawatir itu akan membuat mereka kembali ragu untuk tinggal di sana
Suster Ester
Suster Ester
Anak-anak...
Suster Ester
Suster Ester
di belakang ada kamar mandi terbuka yang sangat luas
Suster Ester
Suster Ester
Di sana juga ada taman bunga yang saangat indah, apa kalian mau mandi di sana?
Kakak
Kakak
mm, aku tidak masalah
Adik
Adik
Adik juga tidak apa-apa mandi di luar, adik kan masih kecil
jawaban kakak begitu tegas, sehingga sang adik juga ikut mengiyakan
suster Ester merasa tertolong oleh sikap sang kakak
pada akhirnya mereka mandi di halaman belakang, sambil tertawa dan bersenang-senang dengan air dan busa
tukang kebun yang melihat keseruan mereka pun tertarik untuk mengenal keduanya lebih dekat
???
???
Ester, siapa mereka?
Suster Ester
Suster Ester
Oh paman... ini Rakha dan Ray, mereka bersaudara
???
???
Mereka anak-anak yang dititipkan nenek tua itu?
suster Ester hanya menjawab dengan anggukkan kepala dan senyuman
kakak yang mendengar percakapan mereka berdua, lalu memberi salam pada tukang kebun itu
tak lupa, dia juga mengajak adik untuk ikut menyapa
???
???
astaga... mereka sopan sekali
Suster Ester
Suster Ester
Benar
mata suster Ester begitu berbinar membanggakan kedua anak itu pada si tukang kebun
selesai mandi, kakak dan adik berpakaian bersih yang disediakan rumah panti, khusus untuk tidur
atau lebih tepatnya, piyama seragam untuk anak-anak panti
NovelToon
melihat kedua anak itu habis mandi dan berpakaian bersih, membuat suster Ester sangat terkesima
Suster Ester
Suster Ester
Wahh... kalian benar-benar anak yang tampan
Suster Ester
Suster Ester
Kalau penampilan kalian seperti ini setiap hari, kalian tidak akan lama tinggal di sini
Kakak
Kakak
Apa maksud suster?
Suster Ester
Suster Ester
Ah tidak, bukan apa-apa...
Adik
Adik
Maksud suster... kalau adik dan kakak selalu bersih, akan banyak orang yang suka?
Suster Ester
Suster Ester
Benar, itu yang mau aku katakan
Suster Ester
Suster Ester
Aku sangat terpukau pada kalian, sampai salah bicara... hahaha
setelah berbincang sedikit, suster Ester membawa mereka bergabung bersama anak-anak lain di meja makan
walaupun kepala panti meminta suster Ester untuk memperkenalkan mereka di depan anak-anak lain, dia tetap menolak
untungnya semua pengurus panti sangat memahami keadaan kedua anak itu
gara-gara sering mengalami kekerasan dari bibinya, mereka masih merasa trauma terhadap orang dewasa yang baru dijumpainya
suster Ester sampai ditugaskan khusus untuk merawat mereka berdua
dia sangat bertekad untuk menghilangkan trauma itu, dengan merawat mereka dengan penuh kasih sayang
**

Eps3. Pesawat mainan

Pindah ke tempat dan lingkungan yang lebih layak, tak berarti membuat kehidupan kakak dan adik menjadi lebih baik
perbedaan mereka dari anak-anak lain di panti asuhan itu, justru menjadi hal yang jomplang
keduanya selalu dipisahkan dari anak-anak lain dan dilarang berbaur bersama mereka
dari situlah muncul rasa iri di antara para penghuni panti asuhan itu terhadap kakak dan adik
*
Hari ini, seperti biasa kakak membantu paman tukang kebun yang sudah tua, di halaman belakang
sementara adik, ikut suster Ester ke pasar untuk membeli kebutuhan anak-anak panti
dia berjalan cepat, menyamakan langkah kecilnya dengan langkah suster Ester yang gesit
sehingga adik terlihat sesekali berlari kecil agar tak ketinggalan
tangannya sibuk memegangi sebuah tas belanja yang terbuat dari kain, dan dilipat ditangannya
tak lupa dia juga selalu membawa boneka kelincinya, yang berwarna abu-abu
ketika suster Ester sibuk dengan para pedagang, adik mulai bosan dan memerhatikan ke sekeliling pasar
perhatiannya tertuju pada lampion-lampion kecil yang berwarna-warni di sepanjang jalan
NovelToon
Adik
Adik
Waauw~
di ujung jalan sana, dari ke jauhan dia melihat seorang anak kecil berlarian sambil memegangi mainan pesawat terbangnya
adik hanya bisa menatapnya tanpa berani menginginkan hal serupa
pemandangan mengiris hati itu dilihat oleh suster Ester
Suster Ester
Suster Ester
Apa kau mau main?
Adik
Adik
Memangnya adik boleh main di pasar?
Suster Ester
Suster Ester
Di sekitar sini saja, jangan jauh-jauh
adik pun memberikan tasnya pada suster dan menghampiri anak kecil yang sedang bermain dengan pesawat terbangnya
dia duduk tak jauh dari anak itu bermain, dan memerhatikannya
tiba-tiba pesawatnya jatuh di depan adik, anak itu pun mendekat untuk mengambilnya
NovelToon
Adik
Adik
Haaai~
Adik
Adik
Pesawat mu bagus, beli dimana?
Teman Adik
Teman Adik
Aku tidak tau, ini pemberian susterku
Adik
Adik
Kau datang bersama suster ya, aku juga..
adik terus memerhatikan pesawat itu dan disadari oleh pemiliknya
Teman Adik
Teman Adik
Kau mau pinjam pesawat ku?
Adik
Adik
Memangnya boleh?
Teman Adik
Teman Adik
Boleh, nanti kembalikan ya...
Adik
Adik
Hehe iya
adik pun memainkan pesawat itu dan berlarian memutar-mutar dan tertawa
sementara itu, anak pemilik mainan duduk dan memerhatikannya dengan senang
???
???
Tuan muda, ayo pergi!
???
???
Saya sudah selesai belanja
Teman Adik
Teman Adik
Tunggu suster, pesawat ku masih dipinjam anak itu
???
???
Pesawat?
babysitter anak itu memerhatikan adik yang berlarian dengan gembira
???
???
Biarkan saja, Tuan muda kan punya yang lebih bagus di rumah
Teman Adik
Teman Adik
Tapi sus... aku belum kenalan dengannya
???
???
Kita harus segera pulang tuan muda, lain kali saja
anak itu pun lalu pergi bersama babysitternya, tanpa berpamitan dengan adik
tak lama kemudian, adik menyadari anak itu tak ada di tempat duduknya
dia langsung kebingungan dan mencarinya
Suster Ester
Suster Ester
Adik... kau sedang apa?
Suster Ester
Suster Ester
Apa itu, yang ada di tangan mu?
Adik
Adik
Ini mainan teman adik, adik pinjam sebentar tapi dia tidak ada
suster Ester ikut celingukan, berharap melihat anak kecil di sekitar sana
namun hari semakin siang dan banyak pengunjung pasar berdatangan, sulit untuk menemukan orang yang dicari di tengah keramaian
Suster Ester
Suster Ester
Sepertinya temanmu itu sudah pergi, Adik
Adik
Adik
Benar kah... lalu bagaimana dengan pesawatnya?
Adik
Adik
Dia pasti menunggu adik mengembalikannya
Suster Ester
Suster Ester
Begini saja, kita bawa dulu pesawatnya pulang
Suster Ester
Suster Ester
besok kita kembali ke sini dan mengembalikannya pada temanmu
mendengar perkataan suster Ester, adik pun menganggukkan kepalanya dan pulang ke panti saat itu juga
namun saat di panti, di luar perhatian sang suster, adik justru diperlakukan kasar oleh anak-anak panti yang jauh lebih tua darinya
mereka iri karena mengira suster Ester membelikan adik mainan, sementara mereka tidak
mereka mendorong adik hingga terjatuh, dan merusak mainan pesawatnya
tangisan sang adik itu terdengar oleh kakak yang sedang sibuk memotong rumput di halaman belakang
dia buru-buru menghampiri arah suara tangisan adiknya sambil membawa gunting rumput di tangannya
Kakak
Kakak
Apa yang kalian lakukan?
Kakak
Kakak
Kenapa kalian mengganggu adikku?
Adik
Adik
Huwaaa kakak... mereka merusak pesawatnya
sang adik mengadu sambil menangis
kakak pun tak tinggal diam dan menodongkan gunting rumput itu ke arah mereka
Kakak
Kakak
Menjauh dari adikku!
Kakak
Kakak
Jangan ganggu dia lagi!
mereka lalu mundur, salah seorang dari mereka menginjak pijakan yang licin lalu terjatuh hingga kepalanya terbentur ke ujung tembok
darah pun mulai keluar dari kepalanya
saat itu juga suster-suster lain datang mendengar keributan
Suster Audrey
Suster Audrey
Ada apa ini?
Suster Audrey
Suster Audrey
Astaga!
salah satu anak itu menuding kakak yang menyebabkan kekacauan itu, terlebih lagi dia memegang sebuah gunting rumput yang berbahaya
Suster Audrey
Suster Audrey
Dasar anak nakal!
suster Audrey menyeret kakak entah kemana
sementara adik berlari sambil menangis, mencari suster Ester untuk meminta tolong
dia mengadukan suster Audrey yang menyeret kakaknya dengan kasar
mengetahui hal itu, suster Ester buru-buru menyusul menuju halaman belakang
Suster Ester
Suster Ester
Suster Audrey, apa yang kau lakukan, lepaskan anak itu!!
suster Audrey mengunci kakak di lumbung padi
Suster Audrey
Suster Audrey
Dia membuat anak lain terluka, dia harus dihukum
Suster Ester
Suster Ester
Tidak dengan cara seperti ini, suster Audrey
Suster Ester
Suster Ester
Ini hanya akan memperburuk keadaan
suster Ester berusaha untuk merebut kunci, namun suster Audrey menghindarinya dengan cepat
Suster Audrey
Suster Audrey
Bukankah seperti peraturannya?
Suster Audrey
Suster Audrey
Anda mau melanggar peraturan, suster Ester?
mendengar perkataan itu suster Ester pun terdiam dan membiarkan suster Audrey pergi
terdengar suara dari dalam, kakak terisak menangis
Suster Ester
Suster Ester
Rakha... kau baik-baik saja?
Adik
Adik
Huhuuu kakak...
Kakak
Kakak
Aku tidak apa-apa
Suster Ester
Suster Ester
Apa yang sebenarnya terjadi?
Kakak
Kakak
...
Adik
Adik
Kakak tidak melakukannya, anak itu jatuh sendiri
Adik
Adik
Mereka yang mengganggu adik, hiks
Suster Ester
Suster Ester
Begitu ya...
Suster Ester
Suster Ester
Tenang saja, aku akan segera mengeluarkan kakak mu dari sini
suster Ester tak henti membujuk kepala panti untuk mengeluarkan kakak dari sana
namun kesaksian palsu dari anak-anak tadi, justru semakin memberatkan hukuman kakak
tidak ada saksi lain selain anak-anak itu, dan suster Ester terpaksa mematuhi peraturannya
kakak di kurung di lumbung padi hingga esok hari selama 24 jam
suster Ester dan adik harus bolak-balik mengecek keadaannya, membawakannya makanan dan minuman, serta selimut yang hangat
*
Keesokan harinya
???
???
Hari ini, kita akan kedatangan seorang pengusaha kaya untuk berkunjung
???
???
Suster Ester, kau tidak boleh lama-lama di pasar, tapi pastikan semua kebutuhan sudah kau beli
Suster Ester
Suster Ester
Baik, suster kepala
???
???
Suster Audrey, kau juga persiapkan semua anak-anak, pastikan mereka terlihat siap
Suster Audrey
Suster Audrey
Baik
Suster Audrey
Suster Audrey
Tapi... bagaimana dengan anak itu
???
???
Pastikan dia tetap diam di sana
Suster Ester
Suster Ester
Suster kepala... bukankah lebih baik hukumannya disudahi saja
???
???
Peraturan tetap peraturan, suster Ester
???
???
Kita tidak membedakan setiap anak
Suster Ester
Suster Ester
...
suster Ester tak bisa mengatakan apapun lagi
sebelum pergi ke pasar dia dan adik menemui kakak di lumbung padi
Adik
Adik
Kakak... adik pergi dulu
Kakak
Kakak
Adik mau ke pasar lagi ya
Suster Ester
Suster Ester
Rakha, kami pergi sebentar, kami akan segera kembali
Suster Ester
Suster Ester
Begitu kami kembali, kau bisa keluar dari sini
Kakak
Kakak
Iya, aku akan menunggu
Adik
Adik
Dadah kakak, adik akan bawakan permen
Kakak
Kakak
Iya, beli yang banyak ya~
Adik
Adik
Hehe iya
adik dan suster Ester pun terpaksa pergi, meninggalkan kakak di sana sendirian
sampai mereka di pasar dan selesai belanja, suster Ester menemani adik untuk menemui temannya di tempat kemarin
dengan pesawat mainan yang baru dia beli untuk mengganti pesawatnya yang rusak
tak lupa adik mengikat sekantong permen penuh di pinggangnya
mereka celingukan mencari anak kecil itu
Suster Ester
Suster Ester
Kau masih ingat dengan wajah teman mu itu?
Adik
Adik
Iya, adik masih ingat
Adik
Adik
Dia juga datang bersama suster
Suster Ester
Suster Ester
Suster?
suster Ester pun mencari seseorang dengan pakaian yang sama dengannya, namun justru yang menghampirinya adalah seorang wanita berpakaian babysitter
NovelToon
???
???
Halo selamat pagii
Suster Ester
Suster Ester
Oh?
suster Ester dan adik menoleh ke arah wanita itu
Adik
Adik
?
wanita itu menghampiri adik dan menundukkan badannya agar setara dengan anak kecil yang ada di depannya
???
???
Halo.. kau pasti sedang mencari tuan muda ya
Suster Ester
Suster Ester
Oh astaga... akhirnya ketemu juga
Suster Ester
Suster Ester
Dia sedang mencari temannya, yang ditemuinya kemarin
???
???
Aku memperhatikannya dari tadi
???
???
Kau teman yang kemarin meminjam pesawat tuan muda, ya?
Adik
Adik
Benar, aku mau mengembalikan ini
adik menyodorkan pesawat mainannya pada suster itu
???
???
Ya ampun, kau baik sekali mau mengembalikannya, padahal simpan saja untuk mu
Adik
Adik
Aku sudah janji mau mengembalikannya
Suster Ester
Suster Ester
Tolong terima
Suster Ester
Suster Ester
Sebenarnya pesawat terbangnya sudah rusak, dia membelinya sendiri dengan yang baru
???
???
Oh ya ampun, kau benar-benar anak yang baik
???
???
Akan ku pastikan, pesawat ini sampai di tangan tuan muda
Adik
Adik
Dia tidak ikut?
???
???
Tidak, dia sedang sakit... mungkin lain kali dia akan ikut lagi
Adik
Adik
Aku akan menunggunya besok pagi, dan pagi, pagi selanjutnya
babysitter itu dan suster Ester tertawa bersama karena gemas
setelah menyelesaikan misi pengembalian peswatnya, adik dan suster Ester pun kembali ke panti
di sisi lain, saat babysitter tadi memerhatikan mainan pesawat itu, ada sebuah tulisan kecil di belakang sayapnya
???
???
Ray?
**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!