Zahra seorang wanita cantik wajahnya yang kecil terkesan imut tidak sesuai dengan apa yang dilihat. Mungkin orang orang mengira Zahra anak kuliahan padahal Zahra sudah memiliki anak dan suami.
Ia menikah dengan alif yang bekerja sebagai staf biasa di perusahaan yang cukup terkenal. Zahra sendiri hanya berasal dari keluarga yang pas pas san. Keluarga alif memang tidak menyetujui pernikahan mereka terutama ibu nya, karena Zahra berasal dari keluarga yang miskin.
Dengan kegigihan alif membujuk orang tua nya agar ia bisa menikahi wanita yang sangat ia cintai ialah Zahra. Setelah menikah alif membawa istri nya untuk tinggal di kontrakan yang dekat dengan rumah kedua orang tuanya.
Kenapa mereka tidak tinggal di rumah orang tua alif, jawabannya alif tidak mau kalau sang istri tidak nyaman karena ia tahu kalau orang rumah tidak terlalu suka terhadap istri nya.
"Sayang mas nanti pulang nya agak malem ya. Kamu jangan nungguin mas hem" Ucap lembut alif menatap Zahra yang sedang mengancingkan kemeja nya.
"Kamu lembur lagi mas? " Tanya Zahra sendu. Karena akhir akhir ini suaminya sering lembur. Dihati nya terbesit rasa khawatir, ntah perasaan apa ini. Tapi ia selalu berpikir positif
"Iya cuman sebentar kok, aku ambil lembur kan buat keluarganya kecil kita " Kata alif merengkuh pinggang sang istri.
Zahra cukup kasian kepada sang suami ia sudah bekerja keras untuk keluarga kecil nya. Zahra sangat beruntung karena mempunyai alif menjadi imam di keluarga nya.
Setelah siap, pasangan suami istri itu keluar dari kamar dengan saling menggenggam, mereka melihat sang buah hati sudah duduk manis di ruang makan.
"Anak ayah sudah cantik. Cup " Kata alif mencium kening sang buah hati lalu ia duduk.
"Iya dong yah. Kan cicil cudah mandi " Yap anak mereka bernama sisil. Si cantik perpaduan alif dan zahra
Zahra yang melihat pemandangan di pagi hari ini merasa senang. Zahra langsung mengambil makanan untuk suami dan anak nya.
Setelah sarapan alif siap siap untuk berangkat kerja menggunakan motor nya. Alif berjongkok untuk mencium Putri nya.
" Jangan nakal nakal ya, ayah mau berangkat kerja dulu. Sisil sama mama dulu " Ucap alif dengan lembut
"Iya ayah. Cali uang banyak banyak ya yah. Bial bisa beli mainan buat cicil " Celoteh sisil dengan suara cadel nya
"Siap tuan putri ayah akan mencari uang yang banyak buat tuan putri, nanti kita beli mainan yang banyak"
Zahra melihat sang anak berceloteh kepada suaminya sangat bahagia walaupun di hati nya merasa tidak tenang. Tapi ia berusaha menepis nya.
Alif berdiri dan menatap sang istri wanita yang sangat ia cintai.
"Mas berangkat dulu ya. Kamu jangan keluar, kalau mau keluar kabarin mas ya " Kata alif mengelus rambut sang istri. Zahra tersenyum dan menganggukkan kepala nya.
"Mas sayang sama kamu sayang" Ucap alif matanya menyiratkan banyak beban di pundak nya. Zahra melihat mata sang suami ia tahu bahwa alif sedang menyembunyikan masalah.
Tapi ia harus bersabar , mungkin alif belum siap untuk menceritakan masalah kepada nya
"Zahra juga sayang sama mas. " Ucap balik Zahra tersenyum teduh kepada sang suami
.
Selepas suami nya pergi. Zahra membawa sisil untuk pergi ke warung membeli ikan. Zahra mengambil dompet nya dan tidak lupa mengunci rumah kontrakan nya.
Zahra hanya berjalan sebentar untuk sampai di warung. Dari jauh ia melihat ada ibu mertua nya dan adik ipar nya. Zahra menghela nafasnya dengan pelan.
"Ma di cana ada nenek cama tante " Lirih sisil dengan suara gemetar.
"Ma di cana ada nenek cama tante " Lirih sisil dengan suara gemetar.
"gak pa pa sayang. ada mama di sini hem " zahra menenangkan Putri nya. di dalam hati zahra teriris Putri nya takut dengan keluarga suami nya.
zahra dan sisil melangkah menuju ke warung. ibu mertua yang melihat kedatanga kita langsung membuang muka.
"ehh ada mbak zahra mau belanja ya? " tanya bu rt dengan ramah
"iya bu rt " ucap zahra tersenyum manis. lalu ia menatap ibu mertua nya, zahra menyapa walaupun tidak ada jawaban dari ibu mertua nya ataupun adik ipar nya.
"mak saya mau beli ayam setengah " kata zahra sambil mengambil sayur di meja.
ibu mertua zahra yang mendengar menantu nya membeli ayam naik darah. ia ingin kalau menantu nya memakan telur itu sudah cukup.
"heh! zahra kamu itu boros banget. belagu beli ayam. kamu gak kasian apa sama anak saya yang sudah kerja keras. seharusnya kamu Jangan beli yang mahal. cukup beli telur itu sudah cukup sama kamu dan anak mu ini. " bentak ibu mertua zahra yang tak lain bu Marni
ibu ibu disana sudah biasa mendengar bentakan ibu Marni ke mantu nya. sebenarnya ibu ibu sangat kasian ke zahra tapi mau gimana mereka tidak bisa berbuat apa apa
"mama cicil takut " cicit sisil langsung bersembunyi di belakang zahra
"maaf bu. tapi mas alif ngijinin kok buat zahra beli ayam, soalnya sisil mau ayam bu" ucap zahra dengan suara lembut
"alah kamu itu emang istri yang boros. saya sampek heran kenapa anak saya sampek klepek klepek sama kamu, apa anak saya di pelet sama kamu " tuding ibu marni dengan muka mememerah ny
"astaghfirullah " ucap Ibu ibu sambil menggelengkan kepala nya
begitulah kehidupan zahra mertua nya tidak pernah suka terhadap nya. walaupun dengan cucu nya padahal sisil darah daging dari mas alif.
zahra sebenarnya sangat lelah, lelah dengan batin yang sering di siksa. tapi di satu sisi ada kekuatan dari suami nya. yah suami nya sangat mencintai zahra. alif memperlakukan zahra dengan lembut.
"astaghfirullah bu. demi allah zahra tidak pernah mainan kayak gitu. kalau mas alif milih zahra karena kami saling mencintai bu " lirih zahra matanya sudah berembun tapi ia harus kuat karena di sini ada anak nya.
"Marni kamu jangan fitnah gitu, zahra ini menantu mu loh"
"iya. lagian zahra ini anak baik loh. kamu kok gitu amat sama menantu nya sendiri "
"diam kalian. saya tidak sudi punya menantu kayak dia. " bentak ibu Marni
Nyess
Segitu tidak suka nya ibu mertua zahra. zahra melihat ibu mertua dan adik ipar nya pergi meninggalkan warung dengan amarah.
"sudah zahra Jangan di dengerin ibu mertua mu itu. ibu mertua mu emang gila. " emosi ibu ibu
Zahra tidak menjawab hany tersenyum tipis. warga di sini emang tidak terlalu suka dengan perangai keluarga mas alif karena mereka sombong dan sok kaya.
Setelah belanja sayuran Zahra dan sisil berjalan menuju ke kontrakan. di perjalanan jalan zahra berpikir sampai kapan mertunya tidak merestui pernikahan zahra dan alif. walaupun ada sisil di tengah tengah. ibu mertunya tetep tidak suka padanya. hanya ayah mertu nya agak luluh ke cucu nya walaupun sedikit.
Bu Marni dan anak putri nya pulang sambil mengomel.
"Seharus nya mas mu itu menikah sama cewek yang sederajat bukan sama si zahra. Apa sih hebat nya si zahra itu. Mata mas mu itu sudah buta apa" Omel bu marni. Maya adik dari alif hanya menganggukkan kepala nya.
"Kamu dengar gak may , ibu ini lagi marah kok kamu gak dengerin" Geram ibu marni sambil masuk ke dalam rumah
"Maya dengar bu. Maya juga gak seneng. Apalagi semenjak mas alif nikah sama zahra uang jajan ku dikurangi " Cemberut maya sambil memanyunkan bibir nya.
Gaji alif sebagai staf biasa 5 juta. Sebelum menikah 3jt 500 diberi ke ibu nya , maya mendapatkan 500ribu sedangkan alif memegang 1jt. Tapi semenjak menikah. Semuanya di potong zahra di beri 2jt , ibunya di beri 2jt alif pikir karena bapak nya masih mempunyai pensiunan, maya diberi 300ribu. Sisa nya buat pegangan alif
"Kalian ini kenapa masuk rumah bukannya salam malah berdebat " Kata bapak yusuf yang keluar sambil menenteng koran. Mertua laki laki zahra yang tak lain bapak dari mas alif
"Itu loh pak istri nya alif. Masak di warung dia beli yang mahal mahal , gak tau diri emang si zahra." Ucap bu marni menggebu gebu
"Sudah lah, bukan nya ibu mau jodohin alif ? " Tanya bapak yusuf dengan enteng , ia duduk di kursi tamu.
Keluarga alif memang merencanakan untuk menjodohkan alif dengan wanita pilihan ibu marni. Bu marni memang sudah membicarakan ini dengan putra nya. Walaupun alif akan menolak ia akan paksa untuk menikah lagi.
"Bapak setuju kan kalau alif menikah lagi? " Tanya ibu marni kepada suami nya
"Bapak setuju saja. Kan laki laki memang di bolehin menikah lebih dari satu kali. Jadi sih sah sah saja" Ucap bapak yusuf dengan mantap
"Nanti ibu paksa lagi si alif. Enak saja gaji nya mau dikuasai sama zahra. " Ucap ibu marni dengan penuh tekad.
.
Zahra sedang memasak ayam kecap kesukaan si buah hati. Ia melupakan kejadian tadi di warung, zahra menganggap itu sudah hal yang wajar bagi dirinya.
Setelah memasak dan beberes rumah, zahra menghampiri anak nya yang sedang bermain di depan televisi yang sedang menyala.
"Anak mama main apa nih ? " Tanya zahra duduk di dekat sang anak yang beralas tikar.
"Cicil lagi main balbie ma, liat cantik kan balbie nya cicil. ? " Tanya sisil menatap polos sang bunda. sisil menunjukkan barbie nya yang sudah dipakaikan baju
"Iya nak. Cantik sama seperti sisil yang juga cantik " Kata zahra menoel hidung sisil. Membuat sang empu salah tingkah. zahra terkekeh melihat sang anak yang menjadi salah tingkah.
Zahra sangat bersyukur karena dia mempunyai anak yang pintar dan suami nya yang sangat mencintai dia. Walaupun mereka terhalang restu dari orang tua sang suami. Alif tetap mempertahankan zahra. Alif memang jatuh cinta pada pandangan pertama. Asik!!!
Alif bertemu pertama kali dengan zahra waktu ia ikut berkunjung ke rumah temen nya yang berada di desa zahra tinggal. Walaupun singkat dan padat alif meyakini bahwa ia sudah jatuh jatuh ke dalam pesona zahra .
Zahra zahra kamu tidak tahu kalau suami mu akan dijodohkan oleh ibu mertua mu yang masya allah!!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!