NovelToon NovelToon

My Happy Life Was Destroyed In Another World

chapter 01, Keluarga bahagia

Chapter 01

Di sebuah desa yang sangat damai terlihat seorang anak berusia dua tahun yang sedang membaca buku di depan sebuah rumah kecil, tentu itu bukanlah pemandangan normal karena normal nya anak dua tahun harusnya baru belajar berlari.

Pemuda tersebut bernama Luke dengan rambut pirang dengan mata tajam serta bola matanya yang berwarna ungu seakan menunjukkan bahwa dia adalah seorang jenius.

"Hmm.. keputusan tepat meminta ayah untuk meminjam beberapa buku milik kepala desa, aku mulai memahami tentang dunia ini setelah membaca beberapa buku." Gumam Luke membalik halaman.

Luke awalnya adalah karyawan biasa yang kemudian bereinkarnasi kedunia lain, sudah dua tahun sejak Luke bereinkarnasi dan mulai mempelajari berbagai hal mengenai dunia ini termasuk tempat di mana ia berada saat ini.

Ini adalah benua Aghtar dan sekarang Luke tinggal di desa bernama Vilser Village di bawah naungan Burthog Kingdom, ini adalah desa yang sangat subur dan damai dengan penghasilan utama penduduk nya adalah gandum jadi penduduk di pastikan tidak akan kelaparan selama hidup di desa ini.

"Ini adalah hidup normal tenang dan damai yang aku impikan." Ucap Luke menutup bukunya.

Buk!

Seekor burung jatuh dengan keadaan terluka tepat di hadapan Luke. Luke kemudian menghampiri nya dan memperhatikan luka nya.

"Apakah dia di serang oleh burung lain?" Bertanya Luke sembari melihat kearah langit dan tidak menemukan burung apapun. "Terserahlah. Heal" Luke tidak lagi perduli dan memilih untuk menyelamatkan burung tersebut terlebih dahulu.

Meskipun masih berusia dua tahun tapi Luke telah berhasil mempelajari sihir penyembuhan tingkat dasar yaitu Heal, ia pernah melihat nya saat seorang pendeta yang kebetulan lewat di desa nya menggunakan skill tersebut.

"Skill ini memang sangat berguna." Ucap Luke membiarkan burung tersebut terbang lagi.

Setelah bereinkarnasi Luke mendapatkan kemampuan khusus yaitu Delvcop, trait ini membuatnya dapat melihat kombinasi dan unsur yang ada dalam suatu skill yang di gunakan orang lain, mengenai cara meniru dan mengulangi nya tentu itu tergantung dari bakat Luke sendiri.

Dari kejauhan datang seorang pria yang memiliki rambut pirang mirip dengan Luke namun wara matanya sangat berbeda yaitu ia memiliki mata biru. "Oh Luke kau sedang membaca buku kah?" Sapa orang tersebut.

"Haha... Ya.. dan tidak terasa hari sudah sore." Jawab Luke tertawa canggung melihat kepulangan ayah nya dari ladang yang artinya hari sudah sore menjelang malam.

"Hari sudah petang jangan berkeluyuran di luar lagi." Ucap Vegas yang adalah ayah Luke sembari mengajak Luke untuk segera masuk kerumah.

"Aku juga tadi sudah mau masuk kerumah." Gumam Luke kecil. 'kenapa juga aku harus di perlakukan seperti ini usia asli ku itu dua puluh satu tahun loh di tambah dua tahun di dunia ini sekarang aku dua puluh tiga tahun!.' Luke terus menggerutu dalam hati.

"Oh Vegas kau sudah pulang." Sapa perempuan cantik berambut ungu dengan mata yang menyerupai mata Luke ataukah memang Luke yang meniru matanya Lucy yang merupakan ibu Luke.

"Ya dan aku melihat Luke seperti biasa membaca buku di depan rumah, sungguh aku bingung anak ini sebenarnya jenius atau mendapatkan berkah dari dewa, normal nya anak anak akan belajar membaca saat berusia tujuh tahun." Balas Vegas.

"Kau bau segeralah mandi." Ucap Luke mengusir Vegas sembari menutup hidung nya.

[TL note: sebenarnya di era saat ini hampir semua orang tidak perduli terhadap bau badan mereka, biasanya mandi hanya lah di lakukan oleh kalangan bangsawan atau beberapa orang kaya yang memiliki saluran air yang baik karena sistem irigasi masih sangat lah buruk di dunia ini, ayah dan ibu Luke memulai kebiasaan mandi karena Luke sejak bayi terus menangis jika ibu dan ayah nya memiliki bau badan yang sangat bau.]

"-_- masih kecil tapi mulut nya lumayan tajam." Gumam Vegas tidak dapat membantah fakta yang di ucapkan oleh Luke.

'aku itu umur dua puluh satu tahun loh.' gerutu Luke berjalan menuju kamar nya.

Tiga tahun berlalu dan kini Luke sudah berusia lima tahun. Keseharian Luke hanyalah membaca buku milik kepala desa yang Luke mulai bosan karena telah membaca semua buku yang ada di desa tersebut juga telah paham betul akan benua Aghtar ini.

Meskipun ada benua lain untuk ras selain manusia seperti benua iblis dan benua beast tapi sangat jarang buku yang membahas mengenai benua tersebut jadi Luke tidak terlalu memahami nya.

Selain membaca Luke juga mulai memiliki berbagai skill dasar yang sering di gunakan oleh para Hunter yang kebetulan lewat di desa atau hanya sekedar melakukan misi di desa nya. Tapi untuk skill menengah atau tingkat tinggi masih sulit bagi Luke untuk memahami nya karena belum terbiasa dengan trait Delvcop milik nya.

"Ya.. aku juga akan segera terbiasa dengan trait Delvcop ini kemudian bisa menyalin skill apa saja yang aku lihat, semua itu juga butuh pengalaman." Luke tidak menyerah namun juga tidak perlu memaksakan diri karena tujuan nya adalah untuk menikmati hidup. "Status Open."

Muncul sebuah jendela transparan dengan beberapa kata di dalam nya.

[Status

Luke, Lvl 1 (108/200)

Ras : Human

Mana Point : 488/1.000

Job : Villagers

Class : Delvcop

Fame : 60

Skill Point : 12

Str :4

Att : 3

Agi : 3

Int : 8

Def : 2.         ]

"Awalnya aku merasa lemah tapi setelah mengetahui bahwa anak berumur lima tahun seharusnya masih level nol ternyata aku lah yang lumayan kuat, aku tidak menyangka bahwa memburuh burung untuk mencoba skill skill ku akan memberikan ku exp." Gumam Luke.

Level 1 itu cukup tinggi di benua Aghtar untuk anak seumuran Luke karena prajurit saja umunya hanya berlevel lima, memang sistem leveling di sini hampir seperti di game namun mendapatkan exp sangatlah sulit terlebih lagi naik satu level saja sudah meningkatkan banyak kekuatan manusia.

Untuk Fame sendiri Luke kumpulkan dari penduduk desa maupun para Hunter yang sering datang, dengan berinteraksi atau meningkatkan kepercayaan maka Fame akan bertambah, setiap lima Fame akan menambah satu skill point, ini lumayan efisien karena naik level juga hanya memberikan lima skill point setiap kali naik level saat seseorang kesulitan untuk meningkatkan satu level saja.

Untuk pendapatan skill point dari Fame Luke sudah menyelidiki nya dan hanya dia lah yang bisa menggunakannya. Ada juga cara lain untuk lebih cepat mendapatkan skill point yaitu dengan latihan fisik atau apapun yang bisa meningkatkan setiap status namun ini akan langsung terkonfrensi tanpa berubah menjadi skill point dulu.

Dua tahun kembali berlalu akhir nya Luke berusia tujuh tahun, Luke juga baru saja mendapatkan adik perempuan baru yang di beri nama Violet, memiliki mata yang sama dengan Luke namun rambut nya mengikuti warna rambut Lucy ibu nya.

Luke merasa sangat bahagia karena keseharian nya hanya belajar dan kadang mulai membantu Vegas di ladang sejak berusia lima tahun tentu ini adalah kehidupan impian tenang yang di dambakan hampir setiap orang kota.

Namun fakta mengatakan bahwa jika jalan anda terlalu mudah berarti anda berada di jalan yang salah. Perang antara Burthog Kingdom tempat Luke berada saat ini dan Werqu Kingdom mulai pecah, seluruh penduduk desa khawatir perang akan melibatkan mereka terlebih mereka tinggal di wilayah perbatasan, selain itu Velser Village adalah desa yang sangat subur tentu ini menjadi incaran saat perang nanti sebagai tanah rampasan perang.

Beberapa warga yang dulu berasal dari kota dan memilih untuk bertani di Velser Village akhir nya memilih untuk kembali kekota bersama beberapa penduduk asli lainya karena kekhawatiran terlibat dalam perang.

Sementara itu keluarga Luke dan beberapa penduduk yang tersisa memilih untuk tetap tinggal di desa karena tidak memiliki kerabat sama sekali di kota juga mereka sangat mempercayai Burthog Kingdom akan segera menyelesaikan perang ini.

Luke sendiri sangat menyesal karena selama ini berpikir ia dapat hidup dengan tenang di dunia lain makanya dia tidak pernah melatih fisik nya sama sekali. Kegiatannya hanya latihan sihir dasar dan sering membantu Vegas di ladang.

Mulai dari perang pecah, penduduk desa yang mulai kabur serta jalur perdagangan gandum menjadi sulit membuat kehidupan di Velser Village menjadi tidak teratur, mereka kesulitan mendapatkan bahan dari luar desa termasuk bahan makanan pakaian, pupuk dan kebutuhan pokok lainya sehingga mereka mulai terbiasa memakan roti hasil gandum mereka.

Tiga tahun berlanjut dan perang tidak kunjung reda, penduduk desa yang tadi nya mempercayai Burthog Kingdom kini mulai terpisah pisah dan meninggalkan desa, saat ini yang tinggal di desa tidak lebih dari lima puluh orang saja.

Saat ini usia Luke sudah masuk sepuluh tahun dan saat Luke sedang menjaga adik nya yang berusia tiga tahun di rumah bersama ibunya, Vegas yang seharusnya masih di ladang hari ini pulang begitu cepat dengan raut wajah yang sangat pucat.

[TL Note : mengingatkan saja! Sejak Violet lahir, Luke sudah tidak pernah membantu ayahnya di ladang lagi karena ia di tugaskan untuk menjaga sang adik atau sebenarnya ini lebih seperti Vegas meminta Lucy ibu Luke untuk menjaga mereka tetap di rumah saat perang bisa saja sampai di desa.]

"Ayo kita kabur ke kota." Tanpa salam apapun atau sapaan apapun Vegas langsung memegang pundak Lucy dan mengajak nya untuk segera pindah ke kota.

Tentu semua kaget termasuk Luke karena biasanya Vegas lah yang selalu tidak setuju kalau ingin kabur ke kota karena Vegas sendiri tidak percaya diri untuk mampu menghidupi keluarga nya di kota.

"Ada apa Vegas?" Lucy tentu bingung dengan tingkah aneh suami nya.

"Tidak ada waktu lagi segera ambil beberapa barang yang betul betul di perlukan juga bawa semua simpanan kita, kita akan segera ke kota." Vegas langsung menyimpun sendiri apa saja yang perlu mereka bawa.

"Sebenarnya ada apa Vegas?" Lucy yang mulai paham namun takut akan fakta tersebut memilih untuk terus bertanya.

"Ikuti saja perkataanku!" Vegas sedikit membentak sebelum ia melirik ke arah Luke kemudian tersenyum. "Luke.. dari dulu kamu ingin ke kota kan.. hari ini kamu akan ke kota." Tersenyum Vegas berusaha menyembunyikan ekspresi ketakutan nya.

Bruk! Bruk! Bruk!

Dari kejauhan terdengar suara rombong berkuda yang jelas membuat mereka semua paham akan situasi nya bahwa sekelompok pasukan telah memasuki desa mereka.

Saat perang seperti ini hanya dua kemungkinan sebuah pasukan masuk ke desa, pertama ingin merekrut prajurit dan yang kedua ingin membantai desa tersebut, namun kemungkinan pertama sangatlah mustahil karena mereka adalah pasukan dari kerajaan musuh yaitu Werqu Kingdom.

chapter 02, Awal dari segala nya

Saat perang seperti ini hanya dua kemungkinan sebuah pasukan masuk ke desa, pertama ingin merekrut prajurit dan yang kedua ingin membantai desa tersebut, namun kemungkinan pertama sangatlah mustahil karena mereka adalah pasukan dari kerajaan musuh yaitu Werqu Kingdom.

...****************...

Vegas yang telah membawa apa yang perlu di bawa langsung ingin menggendong Luke sementara Lucy yang paham sudah menggendong Violet lebih dulu. "Ayo."

"Sebaiknya ayah bawa Violet saja, aku bisa berlari bersama ibu." Ucap Luke dengan yakin karena ini bukanlah waktu untuk bermain, nyawa nya dalam pertaruhan.

Vegas tidak ingin berpikir lagi langsung menyetujui dan segera mengambil Violet dari Lucy. Mereka kemudian kabur lewat pintu belakang menuju ke hutan agar mereka tidak dapat di kejar oleh para prajurit.

"Burning Fire." Luke dengan cegat menggunakan salah satu skill nya untuk membakar bagian belakang rumah nya agar rumah nya terbakar secara perlahan tanpa di sadari oleh prajurit yang berada di depan rumah, tujuan nya juga untuk menghilangkan jejak dan identitas mereka nanti nya.

"Kerja bagus Luke." Meskipun panik tapi Vegas masih sempat untuk memuji anak nya itu.

Mereka pun berlari menelusuri hutan menuju ke kota yang jarak nya adalah lima hari perjalanan jika melewati hutan tersebut. Vegas dan Lucy lumayan familiar dengan hutan tersebut jadi mereka tidak akan tersesat berbeda dengan Luke yang belum terlalu jauh menjelajahi hutan tersebut.

Tentu untuk melewati hutan tidaklah mudah karena pastinya banyak binatang buas bahkan sering muncul monster tapi untung nya Vegas sudah memiliki kesiapan sejak lama jika terjadi situasi seperti ini. Vegas memiliki sebuah item yang bisa membuat hewan buas atau monster lemah tidak nyaman berada di dekat mereka dan akhirnya memilih menghindar.

"Kita sudah berjalan selama lima jam kurasa tidak ada prajurit yang mengikuti kita." Ucap Vegas meskipun sejak tadi ia terus bertingkah aneh dan tidak pernah berhenti memperhatikan area belakang.

"Bagaimana keadaan orang desa?" Lucy bertanya namun ia sendiri tau tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

"..." Vegas terdiam. "Kita istirahat dulu sepertinya Luke sudah mulai kelelahan." Vegas mengabaikan pertanyaan Lucy karena ia pun tau bahwa Lucy pasti sudah paham apa yang sedang terjadi di desa.

"Ugh.." Luke langsung bersandar di dekat pohon yang sangat besar karena stamina nya memang lah tidak sebanyak itu. 'yang benar saja! kita berjalan selama lima jam tanpa henti, aku masih berusia sepuluh tahun loh!' keras Luke mengeluh namun ia juga bersyukur karena baru saja lepas dari maut meskipun saat ini jantung nya seakan ingin berhenti karena kehabisan stamina.

"Persediaan air kita sudah habis." Lucy menunjukkan botol minum yang sudah kosong karena sejak tadi mereka harus membaginya.

"Bagaimana dengan roti yang di bawa kira kira cukup untuk berapa hari?" Bertanya Vegas memastikan karena tadi ia hanya langsung mengambil roti yang dapat di makan sebelum kabur.

"Dengan jumlah ini kemungkinan hanya akan bertahan sampai besok." Ucap Lucy jujur saja.

Tentu itu membuat Luke terkejut karena yang ia tau adalah perjalanan perjalanan membutuhkan waktu lima hari. "jadi kita harus bagaimana?" Bertanya Luke.

"Tenang saja Luke, ayah cukup mengenal hutan ini nanti malam dan besok ayah akan berusaha untuk berburu, seingatku juga ada sumber mata air di dekat sini aku akan mengambil persediaan air di sana." Vegas terlihat bertingkah aneh saat memberikan kode pada Lucy. "Kalian beristirahat lah terlebih dahulu." Vegas meninggalkan satu pisaunya pada Lucy sebelum berjalan pergi mengambil air.

[TL Note : Anda tidak bisa meminum air yang di hasilkan dari sihir karena anda akan terkena penyakit mana. Jadi meskipun anda adalah penyihir elemen air anda tetap akan mati karena dehidrasi di gurun pasir.]

"Luke..." Lucy menggenggam erat tangan Luke. "Kamu bisa meniru skill orang lain kan." Ucap Lucy dengan linang air mata.

"Ya." Luke tidak menyangkalnya karena bagaimana pun ia sudah bersama ibu nya selama sepuluh tahun jadi tidak mungkin ibu nya tidak menyadari skill tersebut.

"Lihat ini baik baik Luke." Lucy mengarahkan tangannya ke pohon besar di belakang Luke.

"Ya."

"Plant Manipulation." Setelah mengaktifkan skill nya tiba tiba pohon besar di belakang Luke mulai berlubang dan di dalam nya menjadi lumayan luas. "Kau bisa melakukannya Luke?" Lucy sekedar memastikan.

Luke mencerna sebentar skill yang baru saja ia lihat menggunakan trait Delvcop kemudian mencoba meniru skill tersebut. "Plant Manipulation." Pohon tersebut mulai berubah bentuk sesuai keinginan Luke.

"Cukup Luke, bersembunyi lah bersama Violet di sana sampai persediaan makanan habis, setelah itu ikuti peta ini menuju kota, Luke anak yang pintar kan pasti bisa sampai di kota dengan selamat." Lucy mulai menangis.

"Kenapa ibu tidak ikut bersembunyi?" Bertanya Luke.

"Ibu melupakan sesuatu di desa-"

"Saat ini ayah sedang menghadang para prajurit itu kan?" Luke memotong karena menyadari tingkah aneh Vegas tadi.

"... Ya, ibu akan membantu ayah jadi Violet aku serahkan padamu." Lucy mulai menutup kembali kulit pohon berniat menyembunyikan Luke dan Violet yang sedang tertidur.

"Kenapa ibu harus pergi? Aku juga bisa membantu." Luke merasa bahwa ia tidak akan pernah bertemu dengan ayah dan ibu nya setelah ini selesai, lagian dia lumayan percaya diri bisa menghadapi prajurit biasa dengan beberapa kombinasi skill nya.

"Di antara mereka ada kesatria level tujuh, kita tidak mungkin bisa mengalahkan nya terlebih dia pasti akan tetap mengejar jika hanya melihat ayah mu." Tegas Lucy memberikan pisau nya pada Luke.

Ternyata Lucy dan Vegas telah menyadari sejak tadi bahwa mereka sedang di ikuti sementara Luke sendiri tidak sadar karena sudah sangat kelelahan.

Luke adalah orang yang optimis jadi dia paling tau tindakan paling tepat untuk situasi saat ini adalah menuruti keinginan Lucy karena seandainya tidak ada adik perempuan nya Violet maka ia akan ikut berjuang bersama ayah nya namun jika ia mati siapa yang akan menjaga adik nya, setidaknya Luka bukan lah orang bodoh yang akan mengambil kesempatan 50:50.

"Aku akan menuruti keinginan ibu." Luke juga mulai ingin menangis namun ia berusaha tetap menahan nya.

"Kalau begitu tetap ingat pesan ibu, kalian harus tetap akur dan Luke harus melindungi Violet apapun yang terjadi." Lucy akhirnya menutup sepenuhnya pohon tersebut.

Bam!!!

"Sial!!! Seandainya dari dulu aku tidak bersantai santai! Andai saja dari dulu aku mengumpulkan kekuatan! Aku tidak akan berakhir seperti ini." Luke merasa sangat terpukul dan mulai menangis.

Meskipun ini hanyalah kehidupan keduanya tapi fakta sepuluh tahun ia bersama Vegas dan Lucy bukanlah sebuah mimpi, itu adalah sebuah keluarga bahagia yang seharusnya Luke lindungi, sekarang ia telah gagal melindungi kebahagiaan nya karena malas nya dirinya dalam mengumpulkan kekuatan.

Di dalam pohon sangatlah gelap bahkan Ia tidak dapat mendengar suara apapun dari luar tapi dia tetap bisa bernafas karena adanya pori pori halus pada pohon besar tersebut.

Luke berusaha keras untuk menenangkan dirinya karena tidak ingin Violet panik saat melihat kondisi nya yang seperti ini. Tapi tetap saja tidak bisa karena ia benar benar terpukul akan kejadian yang mereka alami.

"Biarkan aku sebentar saja." Luke bergumam di dalam kegelapan pohon.

Beberapa jam berlalu dan Luke pun tidak tahu sudah berapa lama ia terduduk sebelum suara Violet yang terbangun karena kelaparan.

"Mamah.. ayah..." Suara Violet seakan ingin menangis karena terbangun di tempat yang gelap.

chapter 03, Pelarian

"Mamah.. ayah..." Suara Violet seakan ingin menangis karena terbangun di tempat yang gelap.

***

"Light." Luke mengaktifkan skill pencahayaan kecil untuk memberikan penerangan seadanya untuk mengirit penggunaaan mana.

"Kakak.." Violet langsung menghampiri nya dengan cara berjalan, umur Violet saat ini adalah tiga tahun jadi ia sudah bisa berbicara dan berjalan.

"Kamu lapar kah Violet?" Luke segera mengeluarkan roti karena ia sendiri juga kelaparan.

"Nm." Mengangguk Violet.

Mereka mulai makan roti tanpa persediaan minuman. "Makanlah perlahan Violet, kita tidak memiliki air setetes pun." Luke memilih Untuk menyuapi Violet karena akan sangat berbahaya jika tersedak tanpa adanya air minum.

"Mamah dimana?" Setelah merasa cukup kenyang Violet langsung bertanya.

"Mamah dan ayah kembali ke desa karena melupakan sesuatu." Luke berusaha menjawab dengan baik.

"Desa? Kita dima-."

"Tidak perlu mengetahuinya Violet, sleep." Luke memotong dan langsung menidurkan Violet menggunakan sihir.

Luke kemudian melihat ke arah atas pohon dan terpikirkan akan sesuatu. "Plant Manipulation."

Luke mulai memanipulasi pohon agar menciptakan jalur air ke botol kayu yang ia buat agar jika hujan mereka memiliki persediaan air.

Perlahan namun skill memanipulasi pohon adalah skill tingkat tinggi jadi dengan pemahaman yang sangat rendah membuat Luke dengan cepat kehabisan mana bahkan ia tidak dapat lagi mempertahankan skill Light hingga akhir nya ia tertidur karena gejala kehabisan mana.

Entah berapa jam kembali berlalu Luke yang mana sudah kembali pulih mulai bangun.

"Sebaiknya aku menghemat mana ku." Luke tidak menghidupkan pencahayaan menggunakan skill Light dan memilih untuk melatih passif skill penglihatan malam nya.

Luke meraba ke lantai karena merasa ada yang basah sebelum akhirnya ia menyadari bahwa tadi sempat turun hujan dan botol yang ia siapkan tidak cukup untuk menampung air yang masuk ke dalam pohon.

"Plant Manipulation." Luke mulai memanipulasi pohon agar menciptakan sedikit kolam kecil mengiring semua air di dalam pohon ketempat tersebut.

"Ugh hanya membuat lubang kecil saja sudah sangat menguras mana ku, setidak nya ini lebih baik dari sebelum nya." Pemahaman skill Luke sudah bertambah jadi sebenarnya skill nya tidak lagi menguras terlalu banyak mana di bandingkan sebelum nya.

Luke kemudian mengambil botol yang terisi air dan meminum sedikit hanya untuk membasahi tenggorokan nya saja.

"Semoga nanti turun hujan lagi." Mungkin karena sempat tidur sejenak jadi Luke mulai tenang dengan keadaan saat ini tapi tentu itu tidak akan menghilangkan segala kesedihan atas apa yang baru saja terjadi.

Luke mulai memperbesar botol penampungan air sembari melatih skill nya berharap nanti bisa hujan lagi. Saat Violet terbangun Luke berusaha menjelaskan secara singkat saja dan memastikan adik nya makan dengan benar sebelum menidurkan nya kembali, itu terus berulang hingga stok makanan mereka tinggal sedikit.

Roti yang tadinya sebenarnya cukup untuk dua hari jika bersama Vegas dan Lucy sedangkan jika hanya Luke dan Violet maka setidaknya itu bisa sampai empat atau lima hari namun tetap saja Luke tidak mengetahui sudah berapa lama ia berada di dalam pohon yang jelasnya sisa makanan tinggal sedikit jadi Luke tidak bisa terus berdiam di dalam pohon.

Luke akhirnya membuat keputusan untuk melihat area luar. Luke membuat beberapa lubang dan memperhatikan daerah luar yang keadaanya sangat parah di mana ada bekas pertarungan yang lumayan sengit.

"Sepertinya para perajurit itu di serang oleh hewan buas." Begitulah pendapat Luke karena banyak cakaran besar di mana mana.

Luke memperkuat indra nya untuk memastikan apakah di luar aman sebelum membuka lubang besar untuk keluar.

Luke sudah menyiapkan mental untuk ini akan tetapi ia tetap belum terbiasa akan bau darah dan amis sisa mayat seperti ini terlebih yang membuat mental nya kembali terguncang adalah ia menemukan tangan kiri Lucy di depan nya.

"Setidak nya aku harus menguburkan ibu dengan benar." Luke saat ini tidak sendirian, ada Violet bersama nya jadi ia tidak boleh tumbang di sini.

Luke menyimpulkan bahwa mayat lainya telah di bawa oleh hewan buas atau monster yang ada di hutan ini karena nampak nya item pengusir hewan buas sudah tidak berfungsi. Luke juga memilih untuk tidak mencari tubuh Vegas karena hanya akan membahayakan diri nya dan sudah pasti tubuh Vegas juga sudah di makan oleh monster hutan.

"Jika aku memaksa menerobos hutan untuk sampai ke kota seratus persen aku akan mati karena hewan buas di sini." Luke pandai menilai situasi.

Karena itu Luke memilih mencari beberapa peralatan yang mungkin akan berguna baginya dari bekas pertempuran tadi. Luke mendapatkan beberapa pedang dan pisau serta baju zirah namun semuanya sangat lah berat untuk di bawa oleh Luke jadi dia memilih nya dengan cermat.

Luke akhirnya memilih satu bilah pedang tipis dan membuang sisanya di dalam pohon, alasannya Luke hanya tidak ingin orang lain mendapatkan nya saat diri nya sendiri tidak bisa memiliki nya.

Dari sekian banyak barang Luke hanya mampu membawa pedang tipis yang sebenarnya masih cukup berat untuk di ayungkan oleh Luke. "Sebaiknya aku membuat armor kayu saja dari batang pohon ini."

Sebenarnya Luke memiliki skill bawaan Stroge atau Stroge space namun ruangan penyimpanan tersebut sangat lah terbatas jadi Luke tidak dapat membawa bahan bahan yang tidak berguna untuk dirinya.

[Ignis Wood]

Luke tidak mengetahui jenis pohon besar ini karena ia tidak pernah menemukan nya di buku yang ia baca tapi struktur pohon ini setidak nya jauh lebih keras dari pada Kayu yang pernah ia lihat sebelumnya.

"Jika bukan karena skill Plant Manipulation aku pasti bahkan tidak dapat menggores kayu ini bahkan dengan pisau yang aku bawa." Gumam Luke terus membuat armor.

[Set Ignis (Rare)

Set armor lengkap yang di terbuat dari pohon Ignis. Meningkatkan efek pemulihan diri dan orang di sekitar sebanyak 20%.

Agi : 8

Int : 6

Def : 30.]

"Rare? Terlebih passif armor nya dapat mempercepat pemulihan diri sebanyak dua puluh persen jika digunakan lengkap. Bukankah ini terlalu over power? Jangan jangan ini adalah pohon legenda." Luke tentu terkejut karena ia hanya membuat untuk sekedar perlindungan diri saja.

"Aku juga harus membuatkan untuk Violet." Luke akhirnya membuatkan satu lagi sesuai ukuran Violet juga memasukkan beberapa potong kayu ke dalam Stroge nya yang pastinya akan berguna di masa depan karena armor kayu yang sudah jadi tidak dapat lagi dia ubah, kelebihan armor kayu sendiri adalah bahan nya ringan.

Dengan menyelesaikan berbagai persiapan akhirnya Luke benar benar siap untuk berangkat dengan Violet yang juga sudah full Ignis Armor tapi masih tetap tertidur karena efek sihir.

"Persediaan makanan tidaklah banyak aku harus mencari burung atau sesuatu yang dapat di buru nanti." Luke menggendong Violet dan mulai berangkat sembari tetap dalam kewaspadaan penuh.

Luke berjalan cukup lama mengikuti peta yang di berikan ibu nya. Sebelum nya Luke sudah memasukkan peta tersebut ke dalam fitur bawaan sistem nya yang hanya di miliki oleh Luke yaitu Map. Namun map hanya bisa memetakan wilayah yang sudah pernah di jelajahi atau mengikuti peta yang ada kemudian merevisi nya menjadi lebih baik.

Dalam perjalanan beruntung nya Luke berhasil menangkap burung menggunakan sihir nya. Jadi Luke pun memilih beristirahat untuk mengolah burung tersebut. Di bandingkan Hewan berbulu lainya burung tentu sangat mudah untuk di olah apalagi dengan beberapa skill Luke ia dengan cepat menguliti mencuci menggunakan sihir air dan kemudian membakar burung tangkapannya itu.

"Kakak..." Violet akhirnya terbangun mungkin karena merasa lapar di tambah bau sedap dari daging yang sedang Luke bakar.

"Violet sudah bangun.. kali ini kita akan makan daging." Tersenyum Luke menunjukkan hasil tangkapan nya.

"Whooo...." Violet juga lumayan ngiler karena bosan dari kemarin hanya memakan roti hambar saja bahkan ia sampai mengabaikan armor yang ia gunakan yang seharusnya cukup mengganggu nya.

"Tunggu lah sebentar.." Luke mulai menyiapkan bagian Violet namun.

"Ka- kakak." Raut wajah Violet menjadi sangat ketakutan.

Luke yang menyadari ekspresi Violet langsung melihat ke belakang nya yang ternyata mereka sudah di kepung oleh sekelompok serigala.

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!