NovelToon NovelToon

Suamiku Berondong

Awal

Ria gadis berusia dua puluh tahun. Sosoknya yang cantik manis berambut panjang berkulit putih membuat laki-laki mana pun yang melihatnya pasti akan terpesona akan kecantikannya. Selain itu ria juga sosok wanita yang sangat mandiri setelah ibunya pergi, ia menjadi pengganti ibunya mengurus ayahnya. Ria juga menjadi tulang punggung keluarganya karena ayahnya sudah lanjut usia, tak memungkinkan untuk membiayai anak-anaknya apalagi membiayai dirinya sendiri. Hidupnya tergantung pada anaknya. Ria juga mempunyai dua kakak laki-laki tetapi mereka hannya mementingkan dirinya sendiri, meskipun mereka bekerja tetapi uangnya hanya untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan ayahnya yang sudah lanjut usia. Meskipun Ria bukan anak pertama namun ia sangat dewasa dalam segala hal ketimbang kedua kakak laki-lakinya.

Dia anak ke tiga dari empat saudara.

Kakak pertama dan ke dua Laki-laki satu

Adik perempuan.

Sejak kepergian Ibunya, dia menjadi murung merasa kehilangan sosok seorang ibu. Membuat hidupnya hilang arah tanpa sang ibu, semenjak ibunya tiada keluarganya menjadi tak ada aturan semaunya termasuk kedua kakak dan adiknya yang bernama Lia. Ayahnya yang tidak bekerja, membuatnya harus banting tulang untuk membiayai hidupnya serta Ayah dan adiknya, terkadang kedua Kakaknya pun ikut meminta uang meskipun mereka juga bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, sosok Ibunya benar-benar berpengaruh dalam kehidupan mereka karena Ibunya adalah seorang yang tegas berbeda dengan sang Ayah.

Ria bekerja di sebuah perusahaan terkenal di kota X, ia menjadi karyawan yang sangat teladan Ria menjadi andalan bagi atasannya karena ia mampu mengerjakan tugas sesulit apapun. Ria juga anak yang sangat rajin meskipun telat ia akan datang tidak pernah absen itu menjadi poin terbaik bagi atasannya karena dia tipe orang yang bertanggung jawab apalagi mengenai pekerjaan.

Seperti biasa di pagi hari dia selalu menyempatkan untuk membuat sarapan, mengerjakan pekerjaan rumah selayaknya Ibu Rumah Tangga sambil kerja, sosoknya sangat tegar meskipun selalu mendapat prilaku yang tidak enak dari kedua Saudaranya ia tetap berlapang dada tak pernah mengeluh sedikitpun.

Tok tokk toookk

Suara ketukan pintu, ria berniat untuk membangunkan Adiknya yang masih tertidur.

Dengan nada malas Adiknya terbangun dan membukakan pintu, ia tahu bahwa yang mengetuk pintu kamarnya adalah Kakanya yaitu Ria.

"De, bangun ayo kita sarapan bersama-sama. Tolong panggil kan Ayah agar kita sarapan bersama-sama, Kakak mau beres-beres terlebih dahulu Kakak kesiangan harus cepat sampai kantor" Katanya kepada Adik semata wayangnya.

Adiknya pun mengangguk malas karena ia masih mengantuk.

"Mmmmm" Begitulah jawabannya.

Ria bergegas menuju kamarnya untuk menyiapkan barang-barangnya karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

Di meja makan.

Ayah, Adik beserta Kakak-kakaknya sudah berkumpul untuk sarapan bersama.

Tak ada obrolan diantara mereka.

"Ayah ria berangkat ya ria sudah terlambat takut macet di jalan nanti" Izinnya pada Ayahnya.

"Hati-hati nak, biar diantar Kakak mu ya" Kata Ayahnya.

"Maaf tidak aku bisa, aku juga terlambat" Kata Wardan Kakak pertama.

"Kalau aku mengantar Ria pasti aku juga ikut telat" Tambah Zai Kakak keduanya.

Selalu begitu, kedua Kakaknya tidak pernah perhatian. Seenaknya sendiri dengan aturan yang mereka buat, Ria sudah tidak aneh dengan kelakuan kedua Kakaknya. Jika mereka ada maunya pasti mereka bersikap manis padanya.

"Tak perlu, ria bisa berangkat naik ojek online kok " Katanya.

" Gitu dong jadi anak perempuan harus mandiri" Celetuk Kakak pertamanya.

"Ada yang ketinggalan tidak nak? ingat-ingat selagi kamu masih di rumah nanti kamu balik lagi karena ada yang ketinggalan" Kata Ayahnya.

"Mmmm sudah lengkap ayah, aku berangkat ya yah ojek online pesenan aku sudah ada di depan, aku pamit ya yah" Ria mencium punggung tangan Ayahnya.

Ria pun meninggalkan meja makan dan segera menghampiri Kang ojek yang sudah menunggunya di depan rumah.

"Mbak yang bernama Ria" Kata tukang ojek online.

"Ya,saya sendiri" Jawab Ria.

"Ini helm nya mbak, sesuai titik kan" .

"Ya, sesuai titik" .

Ojek online pun pergi mengantarkan Ria menuju tempat kerjanya, benar saja ia terjebak macet sekitar satu jam ia menempuh perjalanan dari rumahnya menuju tempat kerja ria.

Sesampainya di tempat kerja Ria, ia bergegas masuk karena ia telat satu menit, ia berlari menuju ruang kerjanya dengan nafas yang memburu karena lelah berlari akhirnya ia pun sampai.

Diruang kerja Ria.

"Kamu kesiangan lagi" Tanya atasannya.

"Maaf tadi saya kena macet Bu" Jawabnya.

"Gak apa-apa yang penting kamu masuk, cepat duduk dan kerjakan ini seperti biasanya ya" Perintah atasannya.

"Baik Bu".

Ketika Bu Tuti ingin pergi meninggalkan Ria, tiba-tiba ia kembali karena ada yang terlupakan, memberikan intruksi baru kepada Ria.

"Ria, file yang kemarin sudah beres kamu kerjakan?" Tanya seorang atasanya.

"Sudah Bu, ini" Jawab Ria sambil memberikan tumpukan file.

Bu Tuti memilih satu file yang telah Ria kerjakan dan memberi intruksi kepada Ria.

"Yang ini coba kamu salin nanti setelah itu kamu berikan ini kepada Dani, dia karyawan baru disini baru saja masuk. Suruh dia membuat rangkuman dan kalau ia memerlukan apa-apa tolong kamu bantu dia, kamu kan orang lama sudah mengerti tugas-tugas karyawan yang ada di ruangan ini kamu faham maksud saya" Perintahnya.

"Faham, baik Bu" Jawabnya singkat.

Ria pun pergi mencari orang yang dimaksud atasannya itu, ia mencari-cari tanpa berpikir panjang ia menannyakan kepada salah satu karyawan yang ada di ruangan itu untuk membantunya mencari orang yang di maksud atasannya itu.

Ria menghampiri Lina teman kerjanya.

"Lin memangnya ada anak baru ya, yang mana sih" Tanyanya kepada Lina.

"Oh ada itu orangnya di depan kamu, dia ngeliatin kamu dari tadi juga masa gak sadar sih kamu" Kata Lina cengengesan.

"Hah, aku benar-benar gak konsen Lin padahal orangnya dari tadi sudah aku lewatin bahkan duduknya gak jauh dari bangku ku, dia dekat bersebelahan dengan Rasyid hehe" Katanya mengakui kesalahannya yang tak fokus.

"Ya ampun ria, itu disamping Rasyid lagi ngobtol kamu pasti kurang minum ya" Goda Lina.

"Ya ampun, haduuuuhh efek capek aku gara-gara disuruh-suruh terus

ini itu sampai gak fokus aku hehe" Kata Ria.

"Caaapek deeehh, makanya jadi orang jangan terlalu gesit kerjanya jadinya kamu di andelin kan sama Bu Tuti" Tambah Lina.

"Hehe iya ampun deh, pusing aku" Kata Ria.

"Aku kesana ya, makasih ya lin".

"Oke sama-sama" Jawab Lina.

Setelah mengetahui orang yang ia maksud Ria pun segera menghampiri Rasyid, karena dani duduk tak jauh dari Rasyid,

Dani duduk disebelah Rasyid.

Pandangan pertama

Setelah sampai di meja Dani, Ria segera melirik pada seseorang yang bersama Dani.

"Selamat pagi, permisi Anda bernama Dani" Tanya Ria kepada Dani.

"Mmmm ya dengan saya sendiri Dani, ada apa?" Jawab Dani balik.

"Maaf ini ada titipan dari Ibu Tuti, katanya Anda harus kerjakan ini sekarang. Bu Tuti menyuruh anda untuk merangkum ini segera di karenakan waktunya sangat mendesak, nanti harus beres hari ini juga, kalau bisa secepatnya" Kata Ria sambil memberikan file yang ia bawa tadi.

"Oh ya, terima kasih. Secepatnya akan saya kerjakan" Kata Dani.

"Ini orang ngomongnya singkat banget sih pelit kata-kata banget" Batin Ria.

Ria mengangguk sambil tersenyum kearah Dani, membuat Dani merasa terpesona oleh senyumnya yang sangat manis.

"Manis banget senyumnya, dari jauh manis dari dekat makin manis. Aaahh gak boleh siapa tau dia udah punya pacar, tapi gak mungkin sih kalau dia belum punya pacar secara dia cantik" Batin Dani.

Mereka saling beradu pandang satu sama lain, awal jumpa membuat Dani penasaran dengan sosok wanita dihadapannya yaitu Ria.

"Baik kalau begitu nanti kalau sudah selesai kerjaannya tolong kembalikan hasil kerjanya kasih pada saya kembali ya, saya ada di meja ujung situ" Kata Ria.

Ia menunjuk kearah meja kerjanya.

Suara memecah keheningan menyadarkan dani yang sedang melamun.

"Oh ya" Jawab Dani singkat.

Ria pun beranjak pergi menuju meja kerjanya.

Tiba-tiba Rasyid melihat Dani yang melihat ke arah Ria sambil senyum membuat Rasyid sedikit curiga dan berniat untuk menggoda Dani.

"Woy biasa aja liatinnya. Copot tuh mata haha. Jangan lama-lama liatinnya nanti yang punya nya marah loh" Goda Rasyid.

Rasyid menyadari dari cara pandang Dani berbeda seperti ada rasa yang lebih.

Jujur saja Rasyid pun terpesona oleh pesona Ria bahkan setiap laki-laki yang kenal atau melihat Ria pasti akan jatuh hati pada kecantikannya.

"Ah biasa aja orang liatin jam dinding, siapa yang luatin sih" Kata Dani.

Ia membela diri sambil menunjuk ke arah jam.

"Hahaha sejak kapan jam dinding dibawah ko mandangnya gak ke atas sih Dan haha" Jawab Rasyid sambil tertawa.

"Apaan sih rese banget lo" Kata Dani. Menahan malu kerena diketahui oleh Rasyid.

"Benerkan feling gue dia udah ada yang punya, tapi gak bisa gue pungkiri hanya baru pandangan pertama saja bisa bikin hati gue penasaran, ck apa-apaan sih gue ini paling juga gue cuma kagum karna dia manis aja, tapi dia benar-benar manis" Batin Dani.

Ditempat lain seperti biasa Ria tetap sibuk dengan kerjaannya, tak tanggung-tanggung Ibu Tuti selalu memberi ia kerjaan yang sangat banyak bahkan dia selalu mendapat pekerjaan yang sangat susah yang lain hanya di beri dua atau tiga tugas tetapi Ria berbeda, ia selalu diberi proses banyak sekaligus bahkan sampai delapan file ia kerjakan dalam sehari.

Lina yang tidak terlalu sibuk langsung menghampiri Ria menuju meja kerja Ria.

"Ria nanti istirahat mau makan apa?" Tanya Lina.

"Mmm gak tau Lin, lagi gak nafsu hari ini" Dengan nada lesu.

"Kenapa? ada masalah atau gak enak badan?

kenapa gak minta izin aja sama Bu Tuti jangan di paksa nanti sakit, kalau ada masalah cerita jangan dipendem sendiri" Kata Lina.

"Gimana kalau nanti pulang kerja kita ke restoran Y sambil cerita, lagian udah lama juga kan gak kesitu sekalian kumpul-kumpul" Lanjut Lina.

"Emm, lihat nanti aja deh. udah kerja sana nanti Bu Tuti liat kita ngombol bisa ngamuk dia" Kata Ria.

"Hufh" Jawab Lina.

Ia angsung beranjak pergi meninggalkan Ria.

Tak terasa jam istirahat pun tiba,bsemua karyawan keluar ruangan menuju tempat makan siang masing-masing.

Ada yang membawa bekal, ada yang makan diluar area gedung dan ada juga yang menuju kantin yang sudah dipersiapkan perusahaan.

Lina menghampiri Ria.

"Ria sudah jam istirahat loh kerjaannya ditunda saja, isi perut dulu yuk".

Lina mengajak Ria sambil menarik tangan Ria.

"Duluan saja Lin, tanggung sedikit lagi ni". Jawabnya tanpa menoleh masih fokus kedepan komputer.

"Oke deh ditunggu ya, ingat jangan lama-lama ya".

Lina sambil membuka pintu lalu pergi.

"Oke, tenang saja gak lama kok haya sebentar saja" Jawab Ria.

"Dia kok masih kerja, kenapa belum juga keluar padahal ini kan sudah jam istirahat" Gumam Dani.

"Dan yuk ke kantin bareng" Ajak Rasyid.

Mendekat sambil menepuk pundak Dani.

"Oke sebentar lagi" Jawab Dani.

"Sudah lah nanti setelah istirahat kan bisa dilanjut lagi, ayolah lah cepat gue laper lagian takut lo nyasar nanti bukan ke kantin malah ke toilet" Goda Rasyid sambil tertawa.

"ya bawel" Dani pun beranjak.

Mereka pun pergi menuju kantin.

Di kantin.

Fajar melirik dani yang sedari tadi matanya berkeliaran seperti sedang mencari seseorang.

"Cari siapa lo Dan, sini biar gue bantu cariin" Kata Fajar sambil menepuk pundak Dani.

Seketika membuat Dani terkejut ternyata ada yang memperhatikannya, sebenarnya ia sedang mencari Ria diantara kerumunan karyawan yang ada dikantin, ia mencari-cari sosok yang ia tunggu-tunggu namun belum juga muncul.

"Oh itu, em gue nyari yg jual pulsa" Kata Dani gugup.

Mau tidak mau dani harus berbohong dari teman-temannya, tetapi sebenarnya mulut hati dan pikirannya berkata lain.

"Haha lo nyari pulsa apa nyari jodoh" Sela Rasyid tertawa.

Rasyid tahu dani sedang mencari seseorang, ia tahu bahwa Dani berbohong kepada mereka.

"Itu mah alasan si Dani aja paling juga lagi lirik karyawan-karyawan sini terutama karyawan cewek cuci mata, gue tau lo lagi nyari yang bening-bening kan" Tambah Nanda.

"Hahaa iya bener" Sahut Fajar.

"Apaan sih kalian, kenapa gua jadi tersudut sih" Jawabnya gugup.

"Mau pesan apa nih, nanti jam istirahatnya selesai" Rasyid kesal.

Dani menggaruk kepalanya yg tidak gatal, yang lain pun tertawa melihat tingkah Dani yang kikuk disaat mereka menggoda Dani.

"Mau pesan apa? ngobrol terrruuuuuuuusss gak tau apa perut gua laper" Kata Rasyid kembali.

"Bakso deh pakai nasi" Ucap Nanda.

"Lo Jat pesan apa gua mie ayam gak pakai sambel, lo pesen apa Dan?" Tanya Rasyid.

"Sama aja lah gua ikut Lo" Jawab Dani.

"Gua pikir lo yg pesan Rasyid,kanapa jadi gua yang disuruh pesan hmmmmm" Teriak Fajar kesal.

"Hahaha udah cepat sana pesan nanti kehabisan lagi" Kata Rasyid sambil tertawa.

"Hukh iya iya" Fajar pergi dengan wajah kesal karena ia yang disuruh memesan makanan.

Diruang kerja Ria sudah selesai segera merapihkan tempat kerjanya, mematikan komputer lalu bergegas untuk menamui teman-temannya ke kantin.

Penasaran

Disisi lain Lina dan teman-temannya sedang menunggu Ria dikantin.

"Kemana sih ni anak apa jangan-jangan gak makan lagi" Celetuk Lina.

"Siapa yang gak makan Lin" Tanya Hani.

"Si Ria, masih di ruang kerja padahal jam makan siang masih aja ngurusin kerjaan ampun deh tuh anak" Kesalnya karena Ria anaknya pantang untuk pergi sebelum kerjaan selesai.

"Anak itu kebiasaan emang kalau udah kerja pasti lupa waktu bener-bener tuh anak" Tambah Hani.

"Gimana gak mau di andalkan sama Bu Tuti coba, terlalu gesit sama kerjaan kan kasihan ke dia nya tenaganya terlalu di porsir

emang anak itu ya" Dila juga ikut membenarkan ucapan temannya kesal.

Setelah sampai kantin, Ria mencari-cari keberadaan teman-temannya dari sudut ke sudut,senyumnya pun terpancar dari raut wajahnya yang cantik setelah ia menemukan teman-temannya.

Hani yang melihat Ria berada di pintu masuk datang sedang mencari-cari keberadaan mereka langsung bangun dan melambaikan tangannya.

"Ria kita disini" Teriaknya sambil melambaikan tangan.

"Ok aku kesitu" Ria memberikan jempol tanda siap menuju teman-temannya.

Di meja lain ada yang sedang diam-diam memperhatikan Ria sambil senyum-senyum, ya siapa lagi kalau bukan Dani.Sedari tadi ia menunggu kedatangan Ria dan akhirnya datang juga.

"Woy kenapa lo senyam senyum sendiri" Rasyid menyenggol Dani.

Dani tersentak kaget lalu memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Tau, kenapa tiba-tiba semangat banget nih anak segala senyam-senyum" Tambah Ajat.

"Apaan sih pada kepo banget sudah lanjutin makannya" Kata Dani gugup.

"Senyum itu, gue baru liat ada senyum semanis itu. Senyumnya bikin penasaran ingin rasanya selalu melihat senyum itu setiap saat. Eh ya ampun apa sih kenapa gue punya pikiran gini sih hukh" Dani mengusap wajahnya kasar.

Jam istirahat sudah habis waktunya para karyawan melanjutkan aktifitas mereka di ruangan mereka masing-masing seperti biasanya.

Dani adalah pria berparas tampan tinggi badannya 170 cm berkulit putih dan berambut hitam, bentuk tubuhnya atletis tidak ada wanita mana pun yang tidak terpesona melihat makhluk tuhan paling sempurna yaitu Dani, entah berapa karyawan wanita tergila-gila karena parasnya tampan Dani.

Dia putra ke tiga dari empat bersaudara dua kakak perempuan satu adik laki-laki.

(Kebalikan dari ria,dua kakak laki-laki,satu adik perempuan).

Dani terbiasa hidupan sederhana. Ia seorang pria yang penyayang keluarga sangat sabar, Entah lah dia menjalin kasih dengan beberapa wanita selalu berakhir kecewa. Namun baru kali ini ia menemukan sosok wanita yang benar-benar membuat dia kagum, apalagi ia merasakan getaran pada pandangan pertamanya wanita itu adalah ria gadis berparas cantik berambut hitam panjang senyum manis tentu pria yang melihat paras Ria pasti kagum dan terpesona ingin memiliki keindahan yang ada pada diri Ria.

Ria berbeda seperti wanita yang lain pada umunya meskipun fisiknya termasuk kriteria para pria namun ria sosok gadis sederhana sopan dan tidak membeda-bedakan siapa pun baginya semua orang sama. Mungkin jika wanita lain pasti akan memanfaatkan kecantikannya untuk menarik hati laki-laki kaya tetapi Ria tidak seperti itu justru Ria sosok wanita yang tidak banyak tingkah, setiap pria yang mendekatinya, dia memperlakukan siapa saja seperti teman, menolak dengan cara halus tentunya takut membuat mereka kecewa meslipun mereka pasti kecewa atas penolakan nya, namun Ria tetap menjalin tali silaturahmi pada siapa pun itu prinsip Ria.

Seperti Dado pria yang sudah lama mengejar hati Ria, berharap cintanya akan diterima Ria. Meskipun ia sudah ditolak beberapa kali oleh Ria namun Dado tetap tidak pantang menyerah sekalipun Ria sudah punya kekasih itu prinsip Dado

SEBELUM JANUR KUNING MELENGKUNG MASIH ADA KESEMPATAN GUE PENASARAN begitulah kata yang sering Dado ucapkan ketika ditolak oleh Ria. Sosok Ria membuatnya penasaran,baru kali ini ada wanita tidak sok jual mahal dan cara menolak pria pun sangat dopan, itu membuatnya semakin penasaran dengan sosok Ria.

Dado datang menghampiri Ria menuju meja kerjanya yang sedang sibuk dengan tumpukan file yang Ria kerjakan di depannya,

tetapi Dado masa bodoh tidak melihat situasi dan kondisi itulah Dado..

"Serius banget tapi tetap saja cantiknya gak pernah luntur" Goda Dado.

Ria menoleh ke arah suara berasal dan ternyata orang itu adalah Dado" Orang ini belum kapok juga, mau sampai kapan ia selalu bersikap seperti ini? apa belum capek apa aku tolak terus" Batin Ria.

"Ria, aku bawakan coklat untuk kamu. Dimakan ya! nanti pulang kerja gue anter balik ya?" Kata Dado

"Sorry ya, nanti sepulang kerja aku ada janji sama Lina, maaf ya. Makasih untuk coklatnya" Jawab Ria sambil senyum.

"Yaaahh gagal lagi. kenapa sih Ria gak pernah mau bilang oke gitu ke gue, sekali aja gue anter lo pulang. Gue mohon Ria, gue pingin jalan berdua sama lo sekali aja. Selama gue jalan sama lo pasti lo ajak temen-temen kamu" Pintanya.

Dado memasang wajah memelas dan memohon kepada Ria.

"Hehe Maaf, lagian jalan bareng itu lebih enak dari pada cuma berdua karena yang ke tiga syaiton" Kata Ria sambil senyum.

"Hm kamu tega Ria jangan bikin aku mati penasaran hanya sebuah alasan kamu gak pernah ngizinin aku untuk jalan berdua sama kamu Ria" Kata Dado membuang nafas kasar.

"Maaf banget bukannya aku tidak menghargai segala pengorbanan kamu, apa yang selama ini kamu lakukan, tetapi aku tidak ingin kekasih aku kecewa. Kamu tahu sendirikan kalau aku bukan wanita tanpa kekasih, jadi aku mohon mengertilah Dado. Kita teman baik,aku tidak mau kalau kamu terus-terusan bersikap seperti ini pada aku ujung-ujungnya kamu benci sama aku. Mulai lah kamu membuka hati kamu untuk wanita lain tetapi wanita itu bukan aku" Jelas Ria.

"Tapi aku pinginnya kamu Ria, aku akan tunggu kamu sampai kamu siap aku tidak akan menyerah Ria. Sebelum janur kuning melengkung kamu bisa dimiliki oleh siapa saja, lelaki manapun termasuk aku" Ucap Dado.

Ria hanya terdiam mendengarkan ucapan Dado, jika ia terus menjawab pertanyaan Dado baginya percuma saja, hanya menghabiskan energinya saja Dado tetap pada pendiriannya tak akan menyerah meski beribu cara ia menolak Dado, karena watak Dado sangat keras.

Entah ini penolakan yang ke berapa kalinya untuk Dado selalu begitu Dado terus tanpa henti melakukan cara ini, itu namun hasilnya tetap sama, Ria tak kunjung membuka harapan untuk Dado.

Tak sadar dibelakang mereka ada sosok pria yang menghampiri Ria, ia mendebgarkan apa yang dibicarakan Dado kepada Ria.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!