Family In My Home(Ilyoung Gs)
Macaroon rasa matcha
Fii_Aja{Author}
hallo Author kembali, hehe maaf iyaa cerita yang kemarin baru debut dihapus, hehe 😁🙏🏻
Fii_Aja{Author}
jadi disini jangan kaget sih kalo Author bikin cerita tentang Ilyoung tapi versi gs jangan kaget okee? 🙃
Fii_Aja{Author}
terus kalo enggak suka juga boleh skip aja kata Author
Fii_Aja{Author}
yaudah langsung cus aja ke ceritanya, hehe 😁
Di suatu kota Jakarta ada salah satu keluarga yang tinggal di komplek perumahan yang lumayan elite dan juga lumayan mewah.
komplek perumahan 📍Citra Lestari.
di sebuah rumah terdapatlah tinggal salah satu keluarga yang sangat dikenali oleh beberapa masyarakat di perumahan komplek tersebut karena bisa dibilang keluarga tersebut memang sangat baik terhadap anak-anaknya maupun kepada orang lain.
iya, diruang tamu tersebut ada salah satu wanita yang sudah memiliki 3 orang anak 2 laki-laki dan 1 perempuan yang sedang duduk sembari melihat televisi.
Who
"Bunda?! " teriak seorang anak laki-laki kepada wanita tersebut.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"kenapa Jairo, Bunda ada diruang tamu?! " ucap Dyana sang Ibu 3 anak kepada anak bungsunya tersebut.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"hmm, Bunda tadi lihat macaroon rasa matcha enggak di kulkas? " tanya Jairo kepada sang Bunda dengan lembut.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"hmm, macaroon rasa matcha? tadi kayaknya Bunda lihat ama Ayah deh dimakan? " ucap Dyana dengan lembut kepada Jairo sang anak bungsu.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"hah?!, Ayah makan macaroon punya Jairo?! padahal itukan Jairo yang beli masa dimakan ama Ayah sih?! 😤" ucap Jairo dengan kesal karena macaroon kesukaannya telah dimakan oleh sang Ayah.
Who
"ada apa, sih teriak-teriak gini hmm? " ucap seseorang kepada mereka berdua.
Altair Saskara Sandero Ishara
"ada apa, sih Jairo kok teriak-terisk gini sih pas Ayah pulang? " ucap Altair kepada sang anak bungsunya dengan heran.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"gini loh, tadi Jairo nanyain ke Bunda kalo macaroon rasa matchanya enggak ada karena Ayah yang makan bukan? " jawab Dyana kepada Altair dengan lembut.
Altair Saskara Sandero Ishara
"jadi, macaroon yang rasa matcha itu punya kamu adek?! " tanya Altair kepada Jairo dengan lembut.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"iya, kenapa Ayah makan sih?! 😤" jawab Jairo dengan kesal sembari mengerucutkan bibirnya.
Altair Saskara Sandero Ishara
"iya, Ayah enggak tau kalo macaroon rasa matcha itu punya adek jadi Ayah makan aja deh" ucap Altair dengan polos seolah-olah tidak tau apa-apa.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"Ayah mah gitu, jahat masa makanan punya adek dimakan ama Ayah sih?! 😤" ucap Jairo seperti anak kecil yang marah karena tidak dikasih permen kepada Altair.
Altair Saskara Sandero Ishara
"iya, maafin Ayah dong? Ayah enggak tau kalo macaroon itu punya adek, jadi maafin Ayah iya?! " ucap Altair dengan lembut agar dimaafkan oleh sang anak bungsunya tersebut.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"enggak! " ucap Jairo dengan ketus.
Altair Saskara Sandero Ishara
"terus adek pengennya apa? hmm? " tanya Altair dengan lembut kepada Jairo.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"pokoknya Ayah harus gantiin macaroon adek" gerutunya kepada Altair sang Ayah.
Altair Saskara Sandero Ishara
"digantiin dengan apa hmm? " tanya Altair sekali lagi kepada Jairo.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"sebagai gantinya Ayah harus beliin tiket konser Aespa?! " ucap Jairo kepada Altair dengan lantang karena permintaan sang Jairo.
Altair Saskara Sandero Ishara
"emang tiket konser Aespa berapa harganya? hmm?! " tanya Altair sekali lagi kepada Jairo.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"3 juta! " ucap Jairo dengan polos.
Altair Saskara Sandero Ishara
"yaudah, Ayah transfer ke ATM punya kamu iya?! " ucap Altair sembari mengirim uang kepada Jairo di ATM miliknya kepada Jairo.
Altair Saskara Sandero Ishara
"udah kekirim belum itu uang dari Ayah?! " tanya Altair sekali lagi.
kini Jairo melihat handphonenya dan ada sebuah notifikasi ATM miliknya yang sudah ada rekening uang senilai 3 juta rupiah dari sang Ayahnya tersebut.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"udah, makasih iya Ayah?! " ucap Jairo kepada Altair dengan senyum yang mengembang di pipinya sampai terlihat gigi gingsulnya.
Altair Saskara Sandero Ishara
"iya! " ucap Altair kembali.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"yaudah kalau gitu adek ke kamar dulu iya, Ayah Bunda?! " ucap Jairo sembari pergi menuju kamarnya dilantai atas.
Altair Saskara Sandero Ishara
"iya, dek" ucap Altair.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"iya" sambung Dyana setelah Jairo pergi menuju kamarnya.
kini Jairo sudah berada di kamar miliknya sendiri
Jairo Saskara Sandero Ishara
"asik, lumayanlah buat nonton konser ama temen, hehe 😁" monolog Jairo kepada dirinya tersebut.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"Karina, tungguin Jairo karena Jairo mau nonton Karina! 😆" ucap Jairo dengan penuh semangat.
Fii_Aja{Author}
"Jairo ajak Author dong? 😋"
Jairo Saskara Sandero Ishara
"idih, enak aja Jairo enggak mau ngajak Author wlee 😝"
mungkin segitu dulu cerita kali ini sampai jumpa di episode selanjutnya bye 😘.
Quality time
Pagi hari yang cerah di komplek perumahan 📍Citra Lestari. Hari ini adalah hari minggu dimana semua orang sedang sibuk dengan pekerjaan di rumah mereka. Suatu hari, di rumah keluarga Ishara seorang dua pasangan suami istri sedang duduk di ruang tamu.
Who
"Bunda?! " ucap salah satu remaja laki-laki kepada Dyana yang sedang duduk di ruang tamu bersama Altair sang suami.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"kenapa, Jairo?! " ucap Dyana kepada remaja laki-laki yang bernama Jairo tersebut.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"hmm, Bunda Ayah?! Jairo izin main ama Raisa boleh?! " tanya Jairo kepada Dyana dan Altair dengan lembut.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Jairo emang mau main kemana?! " ucap Dyana kepada Jairo.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"ke taman, sih?! Boleh iya please?! " jawab Jairo dengan memohon agar diberi izi oleh Dyana dan Altair.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"yaudah boleh, tapi jangan pulang terlalu malam?! " ucap Dyana yang mengizinkan Jairo untuk main di taman bersama Raisa sahabatnya.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"oke, Bunda?! kalau gitu Jairo pergi dulu iya?! " ucap Jairo kepada Dyana dan segera pergi untuk bermain.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"iya, Hati-hati Jairo?! " ucap Dyana kepada Jairo yang sudah pergi.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"iya, Bunda!! " balas Jairo dengan teriakkan.
sepasang suami-istri ini terus saja sedang asyik duduk di ruang tamu sembari menonton televisi.
Who
"Bunda, Ayah?! " teriak dua orang anak laki-laki dan perempuan secara bersamaan kepada Altair dan Dyana.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Haishh, ada apalagi Abang, Kakak?! " ucap Dyana dengan menghela nafas.
Altair Saskara Sandero Ishara
"Abang, Kakak?! pasti mau minta izin main bukan?! " ucap Altair kepada Yafka dan Willa.
Willa Anvaya Raespati Priyanka
"kok, Ayah tau?! padahal Kakak ama Abang belum bertanya tau ama Ayah Bunda?! " tanya Willa dengan heran.
Yafka Saskara Sandero Ishara
2in
Altair Saskara Sandero Ishara
"Ayah cuman nebak aja, sih?! " jawab Altair kepada Yafka dan Willa.
Willa Anvaya Raespati Priyanka
"ooh" jawab Willa dengan singkat.
Willa Anvaya Raespati Priyanka
"tapi Ayah bakal izin Kakak ama Abang buat main enggak?! " tanya Willa sekali lagi.
Altair Saskara Sandero Ishara
"Yaudah, Ayah ngizinin kalian berdua main tapi ingat jangan pulang terlalu malam?! " ucap Altair sekali lagi kepada Yafka dan Willa.
Yafka Saskara Sandero Ishara
"oke Ayah, kalau gitu kita berdua pamit dulu?! " ucap Yafka kepada Altair.
kini Yafka dan Willa sudah pergi untuk bermain, dan hanya menyisakan Altair dan Dyana saja di rumah.
Altair Saskara Sandero Ishara
"Bunda?! " tanya Altair kepada Dyana sang Istri.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"kenapa? pasti Ayah mau izin kayak anak-anak tadi?! hmm?! " jawab Dyana memotong pembicaraan Altair.
Altair Saskara Sandero Ishara
"bukan gitu, dengerin dulu penjelasan Ayah?! " jawab Altair kembali kepada Dyana.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"yaudah, iya! " jawab Dyana dengan ketus.
Altair Saskara Sandero Ishara
"jadi gini, mumpung anak-anak lagi enggak ada di rumah gimana kalau kita quality time berdua di kamar? " ucap Altair kepada Dyana dengan seringai jahil di wajahnya.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Ayah, yang bener aj--" ucap Dyana yang belum selesai tapi sudah digendong oleh Altair menuju kamar.
Altair Saskara Sandero Ishara
"pokoknya, enggak boleh nolak iya Bunda?! " ucap Altair dengan jahil.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Ayah!! ihh Bunda enggak mau?!! " teriak Dyana dengan kencang.
Altair Saskara Sandero Ishara
"harus mau sayang?!~" ucap Altair dengan suara rendah di telinga Dyana.
kini Altair sudah berada di dalam kamar sembari menggendong Dyana dan merebahkan Dyana di ranjang secara perlahan.
ketika Dyana telah berbaring di atas ranjang Altair segera duduk diatas tubuh Dyana dan meletakkan tangan Dyana diatas kepalanya oleh Altair. Kini Altair mulai mencium leher jenjang milik Dyana dengan beringas.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Ughh~Ayah?! lepasinh?! " ucap Dyana dengan lenguhan karena ulah Altair sendiri.
Altair Saskara Sandero Ishara
"Enggak akan, sayang?~" jawab Altair yang terus menciumi leher Dyana dengan rakus.
Altair terus menciumi leher Dyana dan menggigit dengan keras membuat leher Dyana ada sedikit bekas kemerahan.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Eunghh~" lenguh Dyana yang mulai menikmati sentuhan dari Altair.
Altair terus mencumbu Dyana yang dengan sentuhan yang membuat Dyana tidak terus berhenti membuat suara lenguhan dengan nikmat karena perbuatan dari Altair yang terus mencumbunya.
kini Altair segera membuka baju yang dikenakan oleh Dyana, membuat Dyana hanya memakai pakaian dalamnya saja.
Altair pun mulai mencium bibir Dyana dengan agresif.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"uhmphh" lenguhnya dan mulai membalas ciuman dari Altair dengan lembut.
Altair Saskara Sandero Ishara
"bagus, keluarkan suara indahmu itu sayang untuk diriku" ucap Altair dengan terengah-engah karena ciumannya sendiri.
kini Altair mulai melepas kain celana dalam milik Dyana dan mengusap area sensitif milik Dyana dengan lembut.
Altair Saskara Sandero Ishara
"kau sudah sangat basah, sayang? " ucap Altair dengan seringai kecil dan terus mengusap bagian sensitif Dyana.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"ahh~" lenguhnya dengan nikmat.
kini Altair pun segera membuka bajunya dan mengeluarkan kejantanannya dan memasukan miliknya ke dalam area sensitif Dyana dengan sekali hentakan.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"ahh~" lenguhnya dengan keras.
tubuh Dyana sedikit kaget karena hentakan oleh Altair yang terus menggenjot tubuh Dyana dengan agresif.
Fii_Aja{Author}
kayaknya Author enggak bisa bikin adegan 18+nya lebih deh soalnya takut kena pelanggaran, jadi kayaknya adegan 18+nya segini dulu deh, hehe😁🌚
Fii_Aja{Author}
udah anggap aja lagi naninu nya sampai siang🌚😁
segitu dulu cerita kali ini sampai jumpa di episode selanjutnya dadah😘
photobook di taman
kini Jairo sedang berada di sebuah taman yang tidak jauh dari perumahannya bersama Raisa sahabat masa sekolahnya tersebut.
Raisa Muthiara Athaya
"eh,coba deh lo lihat ada photobook tau? " tanya Raisa dengan antusias kepada Jairo sang sahabat.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"lo mau foto-foto di sana? " tanya Jairo dengan heran karena Raisa ingin sekali berfoto-foto di tempat photobook tersebut.
Raisa Muthiara Athaya
"iyaa mau lah" ucapn Raisa sembari mengerucutkan bibir dengan imut.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"lucu banget sih, lo kalo pengen sesuatu? " ucap Jairo dengan kekehan lucu saat melihat Raisa mengerucutkan bibirnya dengan imut.
Raisa Muthiara Athaya
"yaudah ayo ke photobook itu?! " ucap Raisa kembali sembari menunjuk tempat photobook kepada Jairo.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"yaudah, iya ayo" jawab Jairo dengan singkat.
kini Jairo dan Raisa sedang asyik berfoto-foto ditempat photobook yang berada di taman.
beberapa menit kemudian, Jairo dan Raisa sudah selesai berfoto bersama.
Raisa Muthiara Athaya
"eh, lihat deh lucu banget tau?! " ucap Raisa kepada Jairo sembari menunjukkan sebuah foto-foto yang baru saja dihasilkan bersama.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"iya, lucu banget kayak lo" jawab Jairo dengan gombalan mautnya.
Raisa Muthiara Athaya
"bisa aja deh, lo" ucap Raisa dengan sedikit tersipu malu karena gombalan dari Jairo.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"iya, lo tuh emang lucu tau" jawab Jairo dengan senyum yang mengembang di pipinya dan melihatkan gigi gingsulnya.
Raisa Muthiara Athaya
"udah ihh, lo tuh kayak buaya darat tau kalo ngegombalin cewek contohnya aja gua?! 🙄" ucap Raisa dengan kesal karena terus digombalin oleh Jairo.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"emang iya? 😌" jawab Jairo dengan percaya diri.
Raisa Muthiara Athaya
"tau ah, kalo ngomong ama lo selalu enggak ada ujungnya" jawab Raisa dengan mengerucutkan bibirnya dengan imut.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"haishh, jangan ngambek dong cantiknya Yuta ama Haechan 😌" ucap Jairo dengan menyebutkan dua orang idol laki-laki kesukaan Raisa dengan lantang.
Raisa Muthiara Athaya
"A-apa sih? 😳" jawab Raisa dengan gugup karena terus digombali oleh Jairo.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"udahlah, kan lo itu cantiknya si Yuta ama si Haechan jadi gausah gugup gitu dong ama gua? 😌" jawab Jairo kembali dan terus menggombali Raisa sang sahabatnya dengan jahil.
Raisa Muthiara Athaya
"JAIRO!! udah ihh jangan gombalin gua mulu tau?! " jawab Raisa dengan kesal.
Jairo Saskara Sandero Ishara
"enggak mau, wlee 😝" ucap Jairo dengan menjulurkan lidahnya kepada Raisa dengan sengaja.
Raisa Muthiara Athaya
"🖕🏻🙄" Raisa hanya memberikan sebuah jari tengah kepada Jairo karena terus menjahilinya daritadi.
segitu dulu cerita kali ini sampai jumpa di episode selanjutnya dadah😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
