Tok tok tok
Tok tok tok
Ketukan pintu berulang kali mengusik ketenangan pemilik kamar yang berwarna didominasi hitam dan abu-abu tersebut.Terbukti dengan kerutan yang terbentuk di kening nya.
Namun seperti nya ketukan mengganggu itu masih mendesak nya untuk bangun.Karna kesal pria tersebut meraih gelas di nakas samping tempat tidur dan melempar kan nya ke pintu.
Pyar!!
Terjadi keheningan.
Andra si pengacau kembali melanjut kan tidur nya yang sempat terusik.
Tapi baru saja berbaring,pintu abu-abu itu kembali di ketuk dan di ikuti suara panggilan yang paling di benci Andra.
"Andra Andra!!!" Pemilik suara tua dan berat itu dapat di pastikan adalah Bagas Gunawan,ayah yang dibenci Andra.
"Cepat buka pintu nya,aku tunggu di bawah" titah yang harus ditaati oleh seisi rumah,namun bukan Andra.
Ck
Andra berdecak kesal lalu bangkit dari pembaringan manuju kamar mandi berada.
Lima belas menit kemudian Andra selesai dengan aktivitas nya kemudian turun dan bergabung ke meja makan.
Disana wajah ibu tiri nya sudah menatap nya dengan tidak ramah sementara wajah ayah nya yang merah padam.Oh betapa dia suka melihat suasana ini.
"Pagi cantik!" sapaan ramah diikuti kedipan mata membuat pelayan setengah abad itu jadi salah tingkah.
" Andra bagaimana kamu dapat terlibat dengan skandal lagi??? Dan bahkan hamil??" seruan kesal sang ayah.
"Bukan kah bagus,ayah akan memiliki cucu?" bukan nya takut,Andra malah memancing amarah ayah nya.
"Omong kosong!!!" Tuan besar Gunawan bahkan berdiri dari kursi nya.
"Tenang, jaga emosi mas.Ingat jantung mu,aku tidak ingin kamu kenapa- napa." suara lembut namun menjijikan di telinga Andra.
Wanita itupun beralih menoleh pada Andra,dengan penuh kelembutan pura- pura dia berkata
"Andra tolong jangan membuat ayah mu marah"bujuk nya.
Andra hanya melirik sekilas dan kemudian mendecih.
Melihat istri tercinta tidak dihormati,Bagus menjadi lebih marah.Dengan mata melotot di mengarah kan telunjuk nya tepat kearah wajah Andra.
" Anak kurang ajar!Bagaimana kamu menunjukan sikap seperti tidak pernah dididik!"
"Yah,apa yang bisa kulakukan?" dia hanya mengangkat kedua tangan nya.Sikap nya membuat tuan besar semakin marah.
"Ibu ku sudah mati,ayah ku sibuk dengan gundik nya jadi apa yang dapat aku lakukan??" sikap nya semakin menjadi.Mendengar perkataan putra nakal nya,tuang semakin marah terlebih lagi mata istri cantik nya sudah penuh air mata.
"Anak sialan..!!!!" raung nya namun tak lama kemudian dia mendadak merasakan rasa sakit yang tajam di dada kiri nya.
Keadaan seketika menjadi kacau.Melihat majikan mereka yaang seperti nya sangat kesakitan,para maid bergegas mengambil kan obat jantung yang sudah biasa di konsumsi tuan besar Gunawan.
"Mas tenang jangan marah,Andra masih muda jadi hal wajar jika dia berbicara sembarangan.Itu salah ku yang tidak becus,aku bahkan harus melupakan mengurus Wily,sehingga Wily hanya bisa mengurus diri nya sendiri yang membuat dia harus dewasa sebelum waktu nya.Namun kurasa aku belum cukup melakukan yang terbaik."
Anin,istri kedua tuan Gunawan menyalah kan diri nya sendiri dan bahkan memperlihat kan air mata nya.Seolah-olah menunjukan betapa dia sudah sangat berusaha tapi siapapun yang mendengar pasti bepikir sebalik nya.Dia membanggakan putra nya sendiri yang dia abaikan tapi sangat mandiri dan berpikir dewasa,sedangkan putra sambung yang di asuh dengan penuh kesabaran oleh nya malah menjadi pembangkang.
Mendengar perkataan yang terkesan menyalah kan diri nya sendiri membuat tuan gunawan semakin marah dan jantung nya bertambah sakit.
"Sudah jangan membelanya." lirih tuan gunawan."Maaf kan aku yang membuat mu harus menanggung beban itu sendiri,aku tidak tau betapa sakit nya dirimu berjuang untuk mendidik anak ini bahkan rela mengabaikan putra mu sendiri."
"Tidak apa mas.Bukan kah Andra juga putra ku?"senyum nya menyenangkan membuat tuan Gunawan semakin merasa bersalah.
Ck ck ck
Ditengah susana haru itu,terdengar decakan Andra.
Pandangan meremeh kan ia tujukan pada sepasang paruh baya yang lupa daratan itu.
"Aku pergi dulu,silahkan dilanjut kan kemesraan kalian dikamar.Lihat para maid yang mau muntah melihat ungkapan kasih sayang murahan ini" sarkas nya.
Mata Anin mendelik mendengar nada ejekan tersebut dan mengedar kan pandangan nya ke sekeliling ruangan,benar saja terlihat para maid menundukan wajah nya masing- masing.
"Mau kemana kau!!"tuan besar mencoba berdiri kembali."Apakah aku sudah memberimu ijin pergi?"
"Kalau begitu tuan besar boleh kah saya pergi,mohon kasihani saya yang tidak memiliki pasangan ini." Andra meminta ijin seolah- olah dia sangat takut.
"Bagaimana cara mu menyelesaikan masalah yang telah kau timbulkan?? Kakak mu bahkan belum pulang dari kemarin malam untuk menyelesaikan masalah mu.Bisakah sedikit saja kau meniru kakak mu?? berhenti menjadi pemicu masalah??" tuan Gunawan mencoba mengalah dan melembut kan suara nya.
"Tidak bisa ayah karna aku terlahir dari istri sah mu sementara dia terlahir dari gundik mu." usai berkata begitu Andra berlalu tanpa memperhatikan apa yang terjadi selanjut nya.
Tapi dia dapat mendengar makian samar dari ayah nya.Senyum samar muncul dibibir tipis nya.
"Pagi yang menyenangkan" dan dia terkekeh.
Berbeda dengan keluarga Gunawan,di panti asuhan Cinta Kasih terdapat keriuhan.Pasal nya ini hari weekend yang digunakan untuk berbenah seluruh panti.Mereka akan melakukan gotong royong membersih kan sekeliling halaman dan juga menata bunga- bunga.
Meski sederhana tapi senyuman ceria yang terpancar dari anak-anak ini dapat membuat siapa saja yang melihat menjadi tertular kebahagiaan.
Sama hal nya dengan pemuda tampat berlesung pipi ini.Mata nya menatap lembut kearah wanita cerewet yang sibuk menata berbagai pot bunga di halaman panti.
"Diminum teh nya nak Wily,Pelangi tidak akan kemana-mana." Ibu panti mengingat kan dengan lembut.Pasal nya sudah lima belas menit teh dihidangkan namun sang tamu tidak kunjung meminum,perhatian nya terfokus pada salah satu gadis dari panti tersebut.
" Salah kan Pelangi bu,salah kan dia yang terlalu manarik perhatian mata saya." ucapan lembut diikuti senyuman membuat wajah tampan nya semakin lembut.
Wily yang kata nya sedang membersihkan kekacauan yang di sebab kan oleh sang adik,nyata nya sedang menikmati hari libur nya bersama kekasih di panti asuhan nya.
Ibu panti tersenyum.Dia tau tatapan cinta dan penuh kasih sayang dimata pemuda yang sudah tiga tahun menjadi kekasih salah satu anak nya itu tidak palsu.
"Bagaimana kalau saya nikahi saja bu" tanya nya lagi.
"Kenapa bertanya pada ibu?" Ibu panti sedikit terkejut dan menoleh melihat wajah Wily.
"Pelangi itu sangat mencintai dan menyayangi ibu dan saudara-saudari nya ini bu,aku tidak bisa hanya bertanya pada nya.Aku takut akan dimasa anak-anak saat tau kalau aku mencuri kakak mereka." canda nya seraya tersenyum kecil,namun ada keseriusan didalam kata-kata nya.
"Ibu tidak pernah melarang,Ibu bahkan sudah menyuruh Pelangi untuk pindah dari panti dan hidup mandiri,tapi seperti yang nak Wily lihat.." ucapan ibu panti tidak dilanjut kan karna ponsel disaku Wily bergetar.
Nama nya pelangi gadis tinggi semampai,dengan rambut ikal tergerai sepinggang.Memiliki senyum manis dan keras kepala.Kepribadian yang optimis membuat nya menjadi di sukai banyak orang.
Tak jarang bahkan pemuda tertarik tapi pelangi sudah terlanjur menambat kan hati pada pengusa muda baik hati,yang menjadi salah satu donatur tetap di panti asuhan CINTA KASIH tempat Pelangi dan adik-adik nya bernaung.
Berawal dari ketidak sengajaan Pelangi menyerempet mobil nya,hingga pertemuan-pertemuan yang intens membuat dia jatuh hati pada kepribadian pemuda tersebut.
Bak gayung bersambut mereka memutus kan untuk berkencan.
Kini kedua nya sudah menjalin hubungan selama tiga tahun.
"Kak Wil udah dari tadi ya?" setu Pelangi sembari berlari kecil kearah sang kekasih duduk.
"Hmm belum,mungkin kurang dari dua atau tiga puluh menitan." jawaban Wily membuat Pelangi mendelik.
"Kenapa enggak panggil aku sih,udah lama loh kakak nunggu nya."gerutu nya.
Wily terkekeh melihat bibir kekasih yang sengaja dimanyun-manyun kan itu.
"Ya mau gimana lagi,aku terpesona melihat wanita cantik jadi lupa kan." wajah Pelangi sontak bersemu
"Ibu kemana kak.?" tanya nya langsung mengalih kan perhatian.
"Tadi ibu disini tapi mungkin ada perlu jadi kembali kedalam rumah."
"oh.."
Kedua nya jatuh dalam keheningan.
Pelangi sebenar nya masih malu jika harus berduaan dengan Wily,karna bagi nya Wily ini tipe pria tampan,kalem dan baik hati sangat bertolak belakang dengan nya yang berisik dan keras kepala.
"Sayang.." panggil Wily lembut seraya menatap Pelangi intens.
"Hmm"
"Ayah dirawat di rumah sakit."
"Lalu.."
"Aku ingin membawa kamu menemui mereka,kamu nggak keberatan kan??" Wily sangat mengantisipasi jawaban Pelangi.Dia sangat takut jika Pelangi menolak lagi karna ini bukan yang pertama kali nya dia mengajak pelangi untuk bertemu keluarga nya.
"Emang kakak gak malu bawa aku ke orang tua kakak?"tanya Pelangi.
Wily terkejut dengan respon Pelangi yang berbeda dari apa yang dia pikir kan.
"Enggak dong sayang.Kalau kamu mau kita nikah sekarang aja aku oke kok.!" jelas Wily sangat antusias.
Pelangi menjadi malu dan mengalih kan pandangan nya kekanan.
"Ya udah aku siap-siap terlebih dahulu."
Dibawah pengawasan Wily,Pelangi pergi meninggal kan nya.
Tidak lama kemudian Pelangi keluar dengan gaun berwarna pink kalem,satu-satu nya gaun yang jarang dia kenakan jika tidak keacara penting.Dan Wily paham akan hal itu.Bukan nya dia tidak ingin membelikan pakaian untuk Pelangi,tapi Pelangi tidak pernah mau.Rambut nya ia biar kan tergerai indah di punggung nya.
Dan tas murah kualitas pasar tradisional berwarna sedana yang tersampir nyaman di bahu nya.
Meski tampil sederhana Pelangi terlihat cantik apalagi dia memiliki ke pribadian yang ceria.
Sesampai nya di depan Wily,Pelangi berputar dua kali lalu bertanya tentang penampilan nya.
"Nggak jelek-jelek amat kan kak??" tanya nya.
Namun bukannya menjawab, Wily malah menarik tangan Pelangi dan membawa nya kepelukannya.Dia mendekap erat tubuh mungil sang kekasih dan mendaratkan kecupan lembut di kening Pelangi.
"Kamu cantik bahkan tanpa pakaian" gurau nya yang langsung mendapat cubitan manja di pinggang nya.
Bukan nya kesakitan tubuh nya malah bereaksi berbeda.
"Jangan nakal" peringat nya.
"Apaan sih"kilah nya."Kapan kita berangkat.??"
Tanya Pelangi kemudian,kedua nya pun berangkat.
Dirumah sakit
Anin duduk di samping ranjang tuan Gunawan sembari mengupas apel untuk suami nya.Akibat terlalu marah terhadap Andra tadi pagi,tuan Ginawan harus dilarikan kerumah sakit.
Jadi disinilah mereka sekarang.
"Mas kata nya Wily akan mengenalkan seseorang pada kita." Anin membuka percakapan.
"Benarkah?? Siapa??" tuan besar Gunawan berusaha antusias walaupun dia masih lemah.
"Kata nya seorang gadis" jawab Anin sekenanya.
"Oh ya! Bukanya Wily punya tunangan?Dari keluarga mana gadis itu,apa kita mengenal nya??" tanya nya beruntun.
"Aku juga kurang tau tapi mungkin putri pejabat atau model mungkin."
"Kamu harus menanyakan nya sayang,calon menantu kita harus sederajat dengan kita.Lihat Priska,ayah nya memiliki tambang batu bara di Kalimantan.Tapi tidak menjadikan Priska sombong bahkan dia rela jadi sekertaris Wily.Jika perempuan ini lebih baik maka biarlah tapi jika tidak.." Tuan Gunawan tidak melanjut kan ucapan nya tapi Nyonya Anin pun paham.
Bagaimana mungkin dia rela mengijin kan putra nya yang sempurna sembarangan bersama wanita dari kasta rendah.
"Aku paham mas."
Ditengah obrolan mereka terdengar suara langkah kaki beriringan menuju ke bangsal tempat mereka berada.
Kedua nya serempak menoleh bertepatan dengan pintu yang di buka dari luar.
"Mama Ayah" sapa Wily."Sayang ayo" serunya sembari menarik tangan seorang gadis dari belakang nya.
Nyonya dan tuan Gunawan sama-sama memperhatikan sosok yang muncul dihadapan mereka ini.
Cantik!
Untuk wajah yang di make up tipis itu sudah cukup cantik untuk kalangan mereka.Namun kening mereka berkerut ketika memperhatikan detail yang di gunakan oleh Pelangi.
"Sayang ini ayah ku dan ini mama ku.Ayah mama ini Pelangi pacar ku" Wily memperkenalkan mereka dengan singkat.
"Hallo om tante,saya Pelangi." Pelangi menyapa dengan canggung karna tatapan intens dari orang tua kekasih nya itu.
Tatapan mereka membuat Pelangi merasa sangat tidak nyaman.Wily paham dengan gelagat Pelangi yang tidak nyaman maka dia tidak pernah melepas kan genggaman tangan nya.
"Kamu berasal dari keluarga mana,wajah mu sangat asing untuk para sosialita muda yang sering saya temui." Anin langsung menanyakan pertanyaan yang membuat Pelangi dan Wily tidak nyaman.
"Ma.." seru Wily lembut.
"Mamakan hanya bertanya Wil,emang gak boleh ya"
Nyonya Anini merasa tidak senang
"Bukan tidak boleh ma,hanya saja pertanyaan mama mengganggu" Wily masih berusaha memberi pengertian yang lembut pada mama nya.
"Kamu sekarang bekerja di perusahaan mana?" kali ini giliran tuan besar Gunawan yang bertanya.
"Ayah." kali ini Wily sedikit menekan suara nya.Tidak tau saja orang tua nya betapa sulitnya bagi Wily untuk berulang kali meyakin kan Pelangi agar mau bertemu dengan kedua orang tua nya,namun mereka ingin membuat kesan pertama yang buruk.
Karna tidak ingin susana yang semakin tegang Pelangi pun melangkah maju dan memperkenalkan diri secara resmi.
"Hallo om tante nama saya Pelangi.Saya besar di panti asuhan CINTA KASIH,saya saat ini bekerja di salah satu rumah makan padang yang lumayan besar jakarta,pendidikan terakhir saya SMA sedrajad." Pelangi yakin kali ini kesan mereka pada nya luar biasa buruk,karna Pelangi paham keluarga kekasih nya ini bukan keluarga sembarangan.Jadi dia bertaruh,dia bertaruh untuk keberanian nya dan bertaruh pada kenyataan bahwa tidak ada Cinderellla di dunia nyata.
Benar saja ekspresi tuan dan nyonya Gunawan sangat tidak sedap di pandang.
"Wily aku akan berpura-pura tidak melihat wanita itu saat ini,aku akan menganggap kamu hanya bermain-main.Karna kami sudah menyiapkan calon pendamping yang pantas untuk mu." Tuang Gunawan menekan kata 'Pantas' sembari melirik kearah Pelangi berada.
Kesuraman tidak bisa lagi di sembunyikan di wajah Wily,terlihat wajah nya yang memerah dan rahang nya yang mengeras.
"Seperti nya ayah masih harus banyak beristirahat,kalau begitu kami kembali dulu.Sayang ayo." tanpa menunggu respon kedua orang tua nya Wily segera menarik tangan Pelangi.
Begitu keluar dari Rumah sakit,Wily buru-buru menarik tangan Pelangi.
"Sayang..tunggu sebentar." pinta nya lembut.Dia paham bahwa saat ini Pelangi pasti marah.
"Kak aku paham jika ketidaksukaan orang tua mu pada ku karna latar belakang tapi ada apa dengan tunangan kak?" meski kesal,mencoba untuk sebisa mengontrol emosi nya.
"Pertukaran bisnis" jawabnya cepat."Dimata ku tidak ada siapapun kecuali kamu,percaya aku oke" bujuk nya lembut.
Pelangi melihat ketulusan ada di kedua bola mata nya.Dari saat bertemu Wily hingga saat ini pandangan mata itu tetap tidak berubah sama seperti saat ini.
"Yakin..?" seulas senyum terbit dari sepasang bibir merah cerry nya.Sejurus kemudian dia di tarik kedalam pelukan hangat sangat kekasih.
Namun yang Pelangi tidak ketahui adalah pandangan mata Wily yang penuh kemarahan.Seperti nya dia harus berbicara dengan serius bersama ayah dan ibunya.
Di kediaman Gunawan di malam hari.
Wily kembali dengan tergesa-gesa,begitu masuk kedalam ruang keluarga dia sudah disambut oleh kedua orang tua nya.
"Kenapa kamu baru kembali sekarang sayang,ayah sudah menunggu mu dari tadi.Kamu tahu kan bahwa ayahmu sedang sakit dan tidak boleh tidur terlalu larut malam." beginilah selalu ibu nya.
Ucapan nya bukan menunjukan keprihatinan tapi merupakan peringatan pada Wily.
"Jika sakit kenapa masih disini,aku melihat ayah bukan sakit tapi terlihat seperti akan memakan ku saat ini." Wily juga memiliki sifat keras kepala seperti Andra.Bukan nya dia tidak paham akan peringatan sang ibu,namun dia abai.
"Sayang apa yang.."
Pyar!!!!
Belum sempat Anin menyelesaikan ucapan nya,ucapan itu disela dengan suara pecahan gelas yang berserak nyaris mengenai kaki Wily.
"Sayapmu sudah keras rupanya." ucap tuan Gunawan sembari menatap tajam pada Wily.
"Sayang jangan marah." sebagai nyonya sosialita dari keluarga terpandang,Anin memain kan peran nya dengan sangat hebat.Dia langsung menghampiri sang suami yang sudah marah.
Dia tidak ingin putra kebanggaan nya dinilai sama seperti PEMBERONTAK itu.Susah payah dia mengukuhkan kedudukan nya melalui putra nya,dia tidak ingin kehilangan kenyamanan ini.
"Wily minta maaf pada ayah." ucap nya memohon.
"Memang nya apa salah ku?" Wily berpura-pura tidak melihat kode ibu nya.
"Bagus-bagus sekali" desis tuan besar."Seperti nya wanita itu membuat mu merasa hebat kan? Bagaimana kalau aku mengatur pertemuan pribadi dengan nya?." Ia tidak meminta persetujuan tapi memberikan peringatan.
Bukannya takut Wily malah menantang sang ayah.
"Coba saja,itu pun jika ayah memiliki kesehatan yang cukup."Model yang mengaku-ngaku hamil anak Andra masih membuat kekacauan di media sosial yang sangat mempengaruhi proyek yang akan kita garap,Ku harap ayah mampu berfikir jernih."
Mampu memimpin perusahaan sebesar GUNA PERSADA CORP diusia muda,Wily bukanlah pemuda yang mudah ditekan.Dia sangat mengenal karakter ayah nya.Sebagai seorang pengusaha mereka harus mampu memilih yang mana yang lebih menguntungkan.
"Mengancam ku..!" tuan besar berteriak."Jangan kira aku tidak berani menyakiti wanita itu dengan ancaman mu Wil!!! Jangan merasa semua dibawah kendali mu,aku dapat berada di posisi ku sekarang bukan dengan tangan yang bersih." Tuan Bagas semakin berang pada sang anak.
"Aku dapat membuat mu berada di posisi sekarang dan aku juga dapat membuat mu jatuh Wil.Berhenti sebelum KAU kehilangan segala nya." sengit nya kemudian.
Tangan Wily mengepal kuat,dia sangat paham bagaimana tabiat sang ayah.Dia dapat melakukan hal apapun,termasuk menyakiti Pelangi.
"Kalau begitu mari sama-sama kehilangan ayah." Suara nya sedikit serak. "Aku tidak keberatan mengembalikan semua nya pada Andra jika ayah mau." Wily bertaruh.
Mendengar hal tersebut mata Tuan besar memicing.
Ck ck
"Putra mu benar-benar sudah dewasa" sarkas nya kemudian berlalu dari sana,meninggal kan ibu dan anak tersebut.
Melihat sang suami yang pergi dengan kemarahan dan kekesalan,Nyonya Gunawan juga ikut marah.
Dia bergegas mendekati putra nya dan..
Plak plak
"Bodoh.!" umpat nya usai memberikan tamparan pada putra nya. "Aku bahkan membunuh hati nurani ku untuk mu tapi ini balasan mu pada ibu mu? Karna wanita yang entah darimana itu?" sungut sang ibu.
"Aku mencintai nya bu,dan tidak akan ada yang lain.Aku muak dengan ini bu jadi tolong untuk kali ini ibu jangan ikut campur,dengan begitu ibu masih akan memiliki anak yang patuh dan membanggakan ini." pinta Wily dengan tegas.
"Dasar anak bodoh." umpat nya lagi sembari memukuli tubuh tegap putra nya. "Yang menjadi istri mu hanya boleh Priska putri tambang batu bara itu,ibu tidak ingin ada penolakan.Jika hanya untuk main-main maka aku tidak akan menghalangi mu bersama wanita itu,dengan catatan dia harus tau diri." jelas sang ibu.
"Tapi aku hanya MENCINTAI Pelangi bu." Wily menekan kata 'mencintai' berharap ibu nya mengerti.
"Bagi orang seperti kita tidak ada kata 'cinta' Wil.Ibu harap kamu tidak mengecewakan perjuangan ibu selama ini.Menikah dengan Priska akan membuat mu kokoh di tempat mu saat ini,dan ibu yakin kamu tidak akan mengecewakan ibu." Nyonya Gunawan segera berlalu usai meyakin kan putra nya.
Wily tinggal sendirian di ruang tamu yang mewah dan luas tersebut.Dia memandang rumah besar ini dengan hampa.Dia tidak pernah paham kenapa ibu nya suka tinggal di tempat yang menurut nya kosong ini.
Dia lebih suka kemeriahan saat berada di panti,walau pun anak-anak harus tidur berdesakan dan makanan yang harus berbagi sedikit demi sedikit,tapi dia merasakan kedamaian yang luar biasa.
Mereka yang selalu bersyukur walau pun tidak dapat ganti baju setiap tahun baru atau tidak pernah berlibur keluar negri tapi mereka tetap bahagia.
Wily hanya ingin hidup sederhana dan bahagia tanpa harus selalu menyakiti sesama.Dia sudah muak dengan kebencian yang harus ditanggung nya dari Andra,saudara satu ayah tapi beda ibu.
"Tapi mungkin aku tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk itu.Satu-satu nya yang dapat membuat ku merasa memiliki hanya Pelangi,lalu bagaimana mungkin aku membiarkan kalian mengambil nya dari ku" monolog nya seraya pergi ke kamar nya yang sudah dua hari ini tidak di tempati nya.
Dibalik tembok penghubung ruang tengah dan dapur,Andra berdiri menyaksikan keseruan ini.
Seperti nya keputusan untuk menguping kali ini membawa keuntungan bagi nya.Dia memandang saudara nya yang berlalu ke kamar,dan dari wajah tampan nya muncul seringaian kejam.
ck ck ck
"Kalau begitu aku akan merebut apa yang membuat mu merasa dibutuhkan SAUDARA" kata 'saudara' berdesis kejam di mulut nya. "Sama seperti ibuku yang hancur ditangan ayah dan ibu mu,akupun akan membuat mu merasakan dan mengalami keputusasaan." diakhir kalimat dia terkekeh.
Hehehehehe
"PE..LA..NGI" eja nya perlahan sembari melangkah kan kaki keluar rumah." Mari bermain Lady kuharap kau tidak mengecewakan jika tidak.."
Hehehehe
"Siapa suruh kau sangat di sukai Saudara tercinta ku,dan yah...kau harus menjadi senjata ku menghancur kan mereka." dikepalanya sudah tersusun berbagai rencana kebetulan-kebetulan yang akan dia buat untuk bertemu Pelangi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!