...welcome all please like and subscribe....
............
Cia berlari tak tentu arah di sepanjang lorong hotel untuk menyelamatkan diri karena terus dikejar oleh musuh Papi nya yang memiliki banyak pasukan sehingga membuat bodyguard Cia kewalahan melawan mereka .
Musuh itu muncul tanpa terduga dan tipu daya yang sudah disusun dengan matang sehingga bisa membobol keamanan Cia sebagai putri mahkota keluarga Ferdinand group.
Cia sudah lelah berlari dan berulang kali jatuh sampai terbentur Kedinding namun hanya bisa terus berlari tanpa bersuara atau sekedar minta tolong karena semuanya sangat beresiko .
Cia bisa saja berteriak minta tolong agar orang lain membantunya namun disisi lain jika musuh Papi nya tau keberadaan dia maka perjuangan nya kabur akan sia-sia.
" Tuhan " suara lirih Cia berhenti berlari di lorong hotel sudah merasa sangat lelah karena berlari dari lantai 1 hingga lantai 5 lewat tangga darurat sedangkan baku hantam antar bodyguard sudah tidak terelakkan sehingga merusak kenyamanan penghuni hotel dilantai dasar .
" Itu dia " teriak beberapa pria yang sedari tadi mengejar Cia .
" Mami " suara kecil Cia menggigit bibirnya melihat mereka datang dari dua arah yang berbeda sehingga Cia terkepung di tengah .
Tanpa basa basi seseorang langsung membidik pistol nya tepat kearah Cia yang sudah berdiri gemetaran.
Cia menutup telinga dengan kedua tangan karena nyawanya sudah diujung tanduk tapi tiba-tiba mata Cia melihat pintu kamar dihadapan terdapat celah sedikit pertanda pintu kamar itu tidak tertutup dengan sempurna.
Prang
peluru yang tadinya dibidik tepat ke pelipis Cia kini meleset mengenai kaca pajangan dinding sehingga menimbulkan bunyi cukup nyaring namun tak ada satupun menghuni kamar sekitar yang keluar karena mendengar suara tembakan.
" Huhhhh terimakasih tuhan masih sayang sama Cia " ucap Cia yang berhasil masuk kedalam kamar itu dalam hitungan detik dan menutup rapat pintu kamar kembali .
" Hiks, Papi takut " tangis Cia dengan tubuh gemetaran terduduk dilantai memeluk lututnya masih tidak bisa membayangkan jika peluru tadi mengenai kepalanya.
" Hiks , aku salah apa?" tangis pilu Cia yang merasa dunia begitu jahat sampai setiap saat orang-orang jahat selalu ingin membunuhnya.
............
" Siapa itu ?" Leo yang sedang mandi mencuci dengan cepat tubuhnya karena selain terkejut mendengar suara tembakan tiba-tiba dia juga mendengar suara seseorang menangis namun jaraknya sangat dekat .
" Siapa kamu ?" tanya Leo yang hanya memakai handuk menghampiri wanita yang duduk menangis didekat pintu kamar dan bagaimana mungkin dia masuk .
" Apa aku tidak menutup pintu dengan rapat?" batin Leo karena jika tidak begitu dia tidak akan bisa masuk karena tidak punya akses .
Cia langsung berdiri dengan seluruh tubuh yang semakin gemetaran melihat pria yang datang menghampiri nya .
dor
Dor
Namun mendengar suara tembakan yang kembali saling bersautan membuat Cia ketakutan dan juga frustasi.
" Akkkk" frustasi Cia begitu ketakutan sampai menarik rambutnya dengan tubuh yang sudah gemetar ketakutan.
" Hai , " Leo tanpa pikir panjang mendekati wanita itu yang ternyata seorang gadis kecil.
" Tenanglah kamu aman disini " ucap Leo mencoba menenangkan gadis itu .
" Whaa, aku takut " tangis Cia ketakutan memeluk pria itu meminta perlindungan karena tidak tau lagi harus berlindung pada siapa .
Terdengar banyak orang sedang baku hantam diluar bahkan tembakan juga terdengar .
hampir 10 menit berlalu suara baku hantam itu telah selesai dan terdengar banyak langkah kaki berlari pergi menjauh.
" Cia buka pintunya nak , ini Papi " terdengar suara orang mengetuk pintu dengan nada begitu cemas .
" Cia , Nak . Siapapun didalam buka pintunya" ucap seseorang mengetuk pintu.
" Keluarga kamu?" tanya Leo menunduk menatap gadis kecil yang masih sangat ketakutan namun tubuh mungil nya sudah basah oleh air dari tubuh Leo karena hanya memakai handuk yang terlilit dipinggang sehabis mandi .
Cia hanya menatap pria itu dengan air mata menggenang dan perlahan berjatuhan karena lidahnya sudah Kelu untuk sekedar bicara dia tidak mampu.
Namun beberapa saat kemudian juga terdengar suara wanita yang familiar ditelinga Leo ikut mengetuk .
" Leo keluarlah " ucap Rose calon istri Leo karena begitu datang sudah melihat banyak sekali orang meminta Leo membuka pintu
" Buka pintunya " orang diluar terus mengetuk dan berkata akan mendobrak.
Leo membuka pintu dan melihat seorang pria yang berdiri dikelilingi bodyguard dengan wajah cemas nya .
" Sayang " Papi merangkul Cia yang berada dalam pelukan Pria yang entah siapa itu namun melihat putrinya baik-baik saja sudah sangat membuat Papi merasa lega walaupun rasa bersalah dan penyesalan dalam dirinya sangat besar .
" Papi " tangis Cia pecah begitu sampai dalam pelukan Papi nya benar-benar ketakutan.
" Sayang apa yang kamu lakukan dengan dia ?" ucap Rose yang melihat dengan jelas Leo yang hanya memakai handuk di pinggang memeluk wanita itu .
" Rose ini nggak se,"
" masih ingin mengelak " ucap Rose menggeleng dengan penuh rasa kecewa dan perasaan tersakiti .
" Nona saya bisa jelaskan, anak saya hanya berlindung pada tuan ini mereka tidak melakukan apa-apa" jelas Papi yang cukup paham perasaan wanita itu yang memang baru datang dan tidak melihat kejadian yang sebenarnya.
" Rose " tanpa mau mendengar penjelasan apa-apa lagi Rose langsung berjalan pergi .
" Rose dengarkan aku " ucap Leo memegang tangan Rose agar berhenti berjalan .
" Aku tidak melakukan apa-apa dengan nya , dia masuk untuk berlindung karena aku tidak menutup pintu dengan rapat " ucap Leo mengatakan yang sebenarnya.
" Kita bisa liat cctv jika kamu tidak percaya , barusan ada kejadian penyerangan diluar kendali pihak keamanan hotel " jelas Leo pada rose .
" Aku tau Leo dari berita Tv , karena mendengar hal itu aku datang kesini memastikan kamu baik-baik saja tapi yang aku lihat malah penghianatan " ucap Rose berderai air mata .
" Rose ini tidak seperti yang kamu bayangkan " jelas Leo memegang pipi Rose.
" Apa lebih parah dari yang aku bayangkan, kamu memanfaatkan kepolosan gadis kecil itu " tunjuk Rose pada gadis kecil yang dipeluk ayah nya .
" Rose , aku tidak menyentuhnya" pengakuan Leo .
" jangan berbohong Leo liat leher nya " tunjuk Rose yang membuat semua orang menatap leher Cia yang terdapat bekas memerah .
" Dan ini " Rose menatap pinggang Leo yang juga terdapat bekas memerah seperti habis diremas .
" Aku nggak bisa melanjutkan hubungan kita kalau seperti ini " ucap Rose dan langsung berlari pergi .
" Rose " Leo sebenernya ingin mengajar namun karena hanya memakai handuk membuatnya terhenti belum lagi di lantai dasar sangat ramai dan banyak wartawan.
" Tuhan bagaimana ini " rintih Leo menatap hambar Rose yang sudah berjalan cepat meninggalkan nya .
Pernikahan Leo dan Rose tinggal menghitung hari namun kesalahpahaman besar justru terjadi .
" Om maafin aku "
" Gara-gara aku istri Om jadi salah paham " ucap Cia meminta maaf walaupun tubuhnya masih gemetaran menghampiri Leo .
" Itu masih calon istri " jawab Leo memijat pelipisnya yang terasa sakit karena tiba-tiba banyak pikiran.
" Nak apa perlu kami menjelaskan semuanya pada calon istrimu ?" tanya Papi menghampiri karena bagaimana masalah ini muncul akibat kesalahpahaman karena Cia .
" Saya akan mencoba menyelesaikan nya sendiri , Om pulang lah amankan putri Om " ucap Leo dan segera berjalan masuk kamar hotel .
" Nak , ini kartu nama saya kalau terjadi apa-apa kamu bisa hubungi saya " ucap Papi memberikan kartu namanya pada Leo yang hanya mengangguk lalu menutup pintu .
Papi memberikan kartu nama karena bagaimanapun Pria itu telah menyelamatkan nyawa Cia walaupun tidak sepenuhnya dan karena itu juga dia terkena masalah jadi Cia berutang nyawa padanya .
" Sayang ayo kita pulang , maafkan Papi " Sesal Papi memeluk Cia dengan penuh rasa bersalah.
...3 hari kemudian....
tok
tok
" Biar aku aja yang buka Bik " ucap Cia yang tengah memberi makan ikan di akuarium dekat pintu .
Begitu Cia membuka pintu dia melihat sepasang suami istri dan putra mereka berdiri di depan pintu walaupun masih menatap sana-sini karena rumah Cia memang banyak bodyguard nya.
" Sore Om, Tante . Cari Papi ya ?" tanya Cia menatap mereka dengan senyum cerianya.
" Iya , mana Papi kamu?" tanya Pria paruh baya itu tersenyum melihat anak gadis yang full senyum itu .
" Papi baru pulang kantor , masuk dulu Om nanti aku panggilkan" ucap Cia yang hanya berfikir positif barangkali mereka kolega bisnis atau teman Papi .
" Papi , ada tamu " teriak Cia dari dekat tangga .
" Sebentar sayang " jawab Mami Cia dari atas .
" Om sama Tante tunggu sebentar lagi Papi turun " ucap Cia yang diangguki mereka yang sudah duduk diruang tamu .
Merasa tak ada keperluan Cia kembali berjalan menuju akuarium nya memberi makan ikan sekaligus kucing peliharaan nya .
............
Papi dan Mami yang sudah berdiri dianak tanggal terakhir saling tatap melihat tamu mereka yang sama sekali tidak dikenal lalu menatap Cia yang sedang sibuk memberi makan ikan dan kucing di ujung ruangan pertanda kalau dia juga tidak kenal tamu itu .
" selamat Sore " ucap Papi berjabat tangan dengan sepasang suami istri itu .
" Sore Om " Sama Leo melepas kacamata hitamnya membuat Papi tertegun dan seketika ingat siap anak yang datang bersama orang tuanya ini .
"Papi kenal?" tanya Mami melihat suaminya yang malah bengong menatap anak muda itu .
" Ini Pria yang nolongin Cia kemarin " ucap Papi dengan sedikit gagap karena sudah bisa membaca keadaan.
Pasti terjadi sesuatu yang besar hingga pria ini datang bersama orang tua nya .
" jadi kamu yang nolongin Cia, terimakasih ya sekali lagi terimakasih" ucap Mami langsung berdiri kedekat Leo dan menyampaikan langsung terimakasih nya .
Leo hanya tersenyum dan mereka semua duduk .
" Silahkan diminum " ucap Papi mempersilahkan sebelum bertanya maksud kedatangan mereka .
.........
" Jadi maksud kedatangan kamu kesini apa ya nak , apa terjadi sesuatu setelah peristiwa kemarin?" tanya Papi dengan hati-hati menatap Leo dan juga kedua orang tuanya bergantian.
" Maaf tuan kami pun bingung harus menjelaskan bagaimana, tapi intinya pernikahan Leo dan Rose batal " jelas Daddy Leo yang membuat Papi dan Mami terkejut .
" Kenapa nak ?" Papi menatap Leo dengan perasaan tak menentu .
" Rose tidak mau mendengarkan penjelasan saya Om dan memilih mengakhiri hubungan kami sedangkan tanggal pernikahan tinggal menghitung hari " ucap Leo menjelaskan.
" Semalam Rose sudah pergi keluar negri tanpa sepengetahuan saya dan keluarga sehingga membuat kami resah mengingat tanggal pernikahan yang tinggal 5 hari lagi " Ucap Leo dengan wajah tegangnya .
" Tuan tolong kami dengan kemurahan hati anda , Keluarga kami sudah terlanjur mengumumkan tanggal pernikahan Leo sekaligus penyerahan kekuasaan atas perusahaan di hari pernikahan Leo sehingga jika pernikahan batal maka akan merusak citra perusahaan, keluarga serta kami akan menanggung malu " ucap Ibu Leo yang bicara sudah dengan nada memohon .
" Jadi kalian ," ucapan Papi belum sampai Leo sudah menjawab .
" Saya ingin Cia menjadi pengganti nya Om " ucap Leo to the points.
Brakkk .
Cia yang lewat tak jauh dari mereka menjatuhkan tempat air kucingnya mendengar ucapan Leo yang tidak sengaja didengarnya.
" Hahhh, jadi ini Om yang kemarin " ucap Cia menutup mulut , tadi dia sungguh tak mengenal karena pake kacamata hitam.
" Cia duduk dulu disini nak" ucap Papi yang diangguki Cia .
" Om kenapa harus aku , kan banyak wanita lain ?" ucap Cia dengan wajah memelas menatap Leo.
" Karena kamu yang menyebabkan pernikahan saya batal " ucap Leo yang membuat Cia terdiam karena memang dia yang masuk kekamar Leo dan karena takut memeluk Leo hingga tanpa sadar meremas pinggang nya .
" Aku emang salah , tapi dari pada aku mati tertembak" jawab Cia yang tidak punya pilihan lain ketika itu .
" Kami tidak menyalahkan kamu nak semua sudah terlanjur terjadi juga makanya kita lewati saja kedepannya" ucap Ayah Leo yang sama sekali tidak menyalahkan Cia .
" Calon istri Leo sudah pergi keluar negri sedangkan acara pernikahan tinggal 5 hari lagi " jelas Ibu Leo agar Cia mengerti.
" Kan masih lama Om bisa susul dan mencarinya keluar negri" ucap Cia menatap Leo .
" saya tidak punya waktu untuk itu seluruh jadwal saya sudah diatur untuk 5 hari kedepan " ucap Leo mulai berbicara dengan nada biasa pada Cia .
" Ihhhh, Om gimana sih katanya mau nikah giliran wanitanya pergi nggak dikejar minimal usaha lah bukan cari pengganti" ucap Cia kurang setuju dengan Leo yang sama sekali tidak peduli barangkali calon istrinya ngambek pengen dikejar atau butuh pembuktian.
" Untuk apa mengejar orang yang sudah pergi " realistis Leo .
" Dihhh" Cia langsung mendelik mendengar jawaban Leo yang begitu dingin .
" Terus kenapa harus aku yang jadi pengantin nya , Om kan bisa sewa LC atau wanita bayaran kalau memang akibat dari pernikahan batal begitu signifikan" ucap Cia memberikan ide namun justru membuat semua orang terkejut mendengarnya.
" Hehhh, jadi kamu pikir Saya ini pria seperti apa mau menikah dengan wanita bayaran " Leo justru marah mendengar ide Cia .
" Ya kalau enggak , Om kan ganteng dan kaya juga pasti banyak wanita yang mau atau mau aku Carikan ?" tawar Cia diakhir Kalimatnya.
" Tidak bisa nak , Leo itu pewaris tunggal keluar besar kami jadi istrinya harus wanita baik-baik " jelas Ibu dengan hangat paham kalau Cia memang masih belum dewasa .
" Aku bukan wanita baik-baik Tante , kadang suka jahat " jujur Cia yang merasa dirinya sudah jahat sejak bawaan orok dan itu tidak bisa dia kendalikan sampai sekarang.
Singkat nya kalau jahilnya kumat tidak ada obat penangkalnya!
"Nak " ucap Mami Cia langsung menggeleng meminta Cia berhenti berbicara.
" Kamu adalah putri keluarga Ferdinand dan keluarga kamu terkenal baik " ucap Ibu Leo yang sebenarnya merujuk pada bibit,bobot dan keturunan bukan hal yang lain-lainnya.
" Itu Tante tau yang terkenal baik keluarga bukan aku " ucap Cia .
" Cia maksud Tante ini bukan soal jahat atau tidak tapi asal kamu dari keluarga seperti apa" ucap Papi menjelaskan karena anaknya itu kalau tidak paham dari awal percuma bicara dengan nya .
" Ooooh, aku anak baik tante bukan anak haram." ucap Cia dengan spontan karena Mami baru mengandungnya 2 bulan setelah pernikahan.
" Tuhan " Leo sudah memijit pelipisnya duluan mendengar anak polos itu .
" Iya, jadi kamu mau menikah dengan Leo?" tanya Ayah karena waktu yang sudah sangat mendesak dan tidak bisa diundur .
" Menjadi pengantin pengganti?" tanya Cia .
" Tidak , kamu secara resmi akan menjadi istri saya . Pernikahan nya memang sudah dekat namun undangan belum disebar bahkan fighting baju pun belum " jelas Leo paham perasaan Cia karena tidak ada orang yang mau jadi pengantin pengganti.
" Loh pernikahan tinggal 5 hari tapi hal paling penting belum disiapkan Om niat nikah apa tidak sih? " ucap Cia karena biasanya pasangan akan menyiapkan dari jauh-jauh hari.
" Bagaimana bisa Saya menyiapkan semuanya sedangkan pengantinnya tidak ada " ucap Leo yang entah kenapa hatinya menjadi ragu untuk menikah dengan Rose namun untuk mencarinya Leo benar-benar tidak punya waktu apalagi keluar negri .
Bodyguard Leo bisa melacaknya namun untuk membawa rose kembali tentu Leo yang harus turun tangan.
" Om menikah itu bukan mainan yang bisa dilakukan dengan sembarang orang , lagian aku juga masih sekolah" ucap Cia .
" Satu lagi kalian belum saling mengenal " ucap Mami menjadi cemas .
" Om, Tante . Saya berjanji tidak akan menyakiti putri kalian dan akan memberikan semua kebutuhan nya tolong biarkan dia menjadi pengantin saya kamu kondisi keluarga kami saat ini benar-benar diujung tanduk bukan hanya malu yang akan kami tanggung tapi juga citra perusahaan akan rusak di mata investor dan masalah lainnya " ucap Leo tak sanggup lagi memikirkan semuanya.
Papi dan Mami saling tatap mereka benar-benar bingung harus mengambil keputusan apa sekarang disatu sisi Cia masih sekolah dan belum cukup dewasa untuk menjadi seorang istri tapi disisi lain bagaimana pun itu Cia adalah penyebab gagalnya pernikahan Leo dan Rose .
" Cia Papi serahkan semua pada kamu , pilihan ada ditangan kamu " ucap Papi yang tidak ingin mengorbankan perasaan anaknya kalaupun Cia menolak Papi akan tetap mendukungnya sekalipun mereka harus baku hantam dengan keluarga Fransisko .
" Cia bantu saya " ucap Leo .
" balas Budi ?" tanya Cia karena bagaimana pun itu Cia bisa selamat karena Leo .
" Terserah kamu mau anggap apa yang jelas jadi pengantin Saya" ucap Leo .
............
Keesokan harinya.
" Hati-hati dijalan ya nak" pesan Mami pada Cia dan Leo yang akan pergi fighting baju pengantin siang ini .
" Iya Mi" jawab mereka lalu masuk kedalam mobil .
" Apa yang kamu liat dimobil saya?" tanya Leo melihat Cia yang duduk disamping kemudi menatap seisi mobilnya dengan mendetail .
" Mobil dinas ya Om ?" tanya Cia dengan spontan.
" Hehhh, sembarang kamu nggak liat mobil saya mobil sport?" Leo sedikit tercolek dikatai bawa mobil dinas oleh Cia .
" Kalau cuma mobil sport bodyguard aku aja bawanya Mobil grand tourer " jawab Cia dengan santai .
" Sialan , kamu merendahkan Saya?" gerutu Leo membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi
" Bukan gitu kan Om tadi yang bilang mobil sport" ucap Cia tanpa dosa .
" Kamu yang duluan bilang mobil ini mobil dinas , Saya kalau bukan karena jalan sama kamu nggak bakal bawa mobil sport juga " ucap Leo yang jujur saja baru membeli mobil ini .
" Biar terlihat keren , mata aku udah katarak liat cowok sok kaya tebar pesona " ucap Cia kontan .
" Jadi selera kamu yang bawa becak ?" tanya Leo geleng kepala.
" Aku nggak ada selera karena punya semuanya " sombong Cia walaupun memang itu kenyataan.
" Sombong banget kamu jadi wanita "ucap Leo yang memang tidak pernah ketemu wanita begitu sombong seperti Cia.
" Iyah sombong , wanita mahal gitu Lo. " ucap Cia dengan centilnya.
" Mahal ?"
" Pertama aku bukan LC yang jual diri buat gaya hidup , kedua belum pernah pacaran dari lahir , ketiga nggak pernah minta sepeserpun uang dari pria lain cuma untuk mendapatkan apa yang aku inginkan dan keempat udah selamat dari tembakan 7 kali " ucap Cia tertawa psikopat diakhir Kalimatnya
" wanita gila " ucap Leo yang ngeri melihat tawa tak biasa Cia .
Leo sudah tau bagaimana sifat dan kebiasaan Cia dari informasi yang diberikan bodyguard nya Namun Geo tidak punya pilihan lain yang lebih baik selain menikah dengan dia .
" kamu beneran belum pernah pacaran?" dari semua ucapan Cia cuma satu yang paling menarik perhatian Leo.
" Iyalah, Cantik-cantik gini belum pernah dimiliki oleh seseorang" ucap Cia mengibas rambutnya.
" Masih merasa cantik kamu ?" tanya Leo dengan pernyataan monohok nya .
" Iyalah , cuma piala ekslusif yang dimiliki oleh seseorang karena percuma piala nya bagus dan cantik kalau piala bergilir " jawab Cia yang langsung memukul mundur mental Leo karena ucapan Cia kenyataan.
" Kamu yakin mau menikah dengan saya?" tanya Leo sekali lagi .
" Terpaksa karena balas Budi " ucap Cia yang bicara to the points saja .
" Walaupun secara tidak langsung tapi kehadiran Om udah selamatkan nyawa aku , jadi aku mau balas Budi dengan membantu Om juga lagian penyebab pernikahan Om batal itu juga aku " ucap Cia yang sadar betul kesalahan nya walaupun itu tidak sengaja namun konsekuensinya besar .
" Om cuma mau posisi presiden direktur kan ?, nanti setelah beberapa bulan menikah kita bisa bercerai " ucap Cia yang bisa menebak isi pikiran Leo .
" Bagus kalau kamu tau itu , senang bisa bekerja sama dengan mu " senyum lebar Leo karena ternyata gadis itu paham rencananya tanpa harus dia jelaskan.
Sesampai nya di butik Leo dan Cia berjalan beriringan memasuki butik diikuti beberapa bodyguard Leo dibelakang .
" Coba cepat , setelah ini kita masih banyak kegiatan" ucap Leo langsung duduk disofa tunggu .
" Iya " kata Cia dengan patuh segera masuk kedalam ruang ganti untuk mencoba gaun .
5 menit kemudian.
" Om " Panggil Cia yang sudah memakai gaun berdiri dihadapan Leo yang sibuk dengan ponselnya.
Leo memalingkan wajahnya beberapa saat dan menyuruh Cia ganti gaun sampai beberapa kali hingga Cia yang kesabaran nya setipis tisu mulai merungut kesal .
" Yang Ini ?" tanya Cia kini memakai gaun biru muda setelah 5 kali bolak balik ganti gaun .
" Apa ini nggak ada isinya terlihat kebesaran" komentar Leo melirik dada Cia
" hwaaaa, Apa yang nggak ada isinya dompet Om " teriak Cia langsung marah .
" Ihhh, jahat , nggak mau pake lagi, hiks " setelah emosi Cia terduduk dilantai dan menangis dikatai tepos oleh Leo walaupun bukan secara langsung.
" Hai , jangan menangis , bukan begitu maksud saya" Leo langsung panik melihat Cia yang sudah menangis tantrum menendang-nendang ujung gaun yang dipakainya dengan kedua kaki.
" Cia , "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!