"Diana tolong kamu keruangan saya..!"
Setelah menutup panggilan teleponnya Diana pun segera berjalan ke arah pintu ruangan yang akan di tuju nya.
Tok.. Tok.. Tok..
Setelah mendengar suara dari balik pintu Diana pun membuka pintu ruangan itu.
"Permisi ibu memanggil saya..?" tanya Diana setelah sampai di depan meja bu Niken, bu Niken adalah atasan Diana di kantor.
"Tolong kamu kosongkan jadwal saya dua hari ke depan, saya mau liburan bersama keluarga saya dan kalau ada yang penting banget kamu bisa kirim lewat email saja.." pinta bu Niken
"Baik bu.." kata Diana
Setelah itu Diana kembali ke meja kerjanya, Diana sudah bekerja di perusahaan ini sudah hampir tiga tahun, awalnya dia bekerja di bagian HRD, tapi karena posisi sekertaris sedang kosong jadi Diana pun di pindahkan untuk sementara waktu.
Dan selama Diana menjadi sekertaris, bos nya itu sangat puas dengan hasil kerjanya. Makanya sampai sekarang Diana masih berada di posisi ini.
Diana yang masih sibuk dengan pekerjaannya, sampai lupa dengan jam makan siang yang sudah waktunya. Saat dia sedang fokus bekerja dia mendengar pintu ruangannya di buka.
"Di kamu tidak makan siang...? ini kan sudah jam istirahat.." tanya bu Niken yang hanya memperhatikan kepalanya saja.
"Oh iya bu sebentar lagi saya mau menyelesaikan ini dulu.." jelas Diana sambil tersenyum ramah.
"Ya sudah kalau gitu saya duluan ya, kamu jangan sampai telat makan.." bu Niken pun mulai pergi meninggalkan ruangan milik sekertaris nya itu.
Diana segera melihat jam tangannya dan dia buru-buru membereskan pekerjaannya, dia tidak ingin melewatkan makan siang nya lag, bisa-bisa penyakit lambung nya bisa kambuh kembali seperti sebelumnya.
Setelah selesai Diana segera turun ke lantai bawah dan menuju warung langganan nya yang berada di dekat kantor.
Hanya butuh waktu kurang dari lima menit dia sudah sampai di depan warung itu.
"Bu Siti saya pesan nasi sama soto ya, tapi nasi nya setengah saja.." pesan Diana setelah dia sampai di warung langganannya itu.
Warungnya cukup sederhana tapi tempat dan masakannya sangat enak sekali, maka tidak heran kalau tempat ini selalu ramai di kunjungi oleh para pembeli yang berada di sekitar sini bahkan ada yang dari luar lingkungan dekat perkantoran mereka juga.
Seperti saat ini bahkan tidak ada kursi kosong, Diana pun melihat ke setiap tempat dan berharap menemukan kursi kosong dan tiba-tiba dia melihat seseorang yang di kenalnya sedang makan juga di warung itu.
"Diana sini.." panggilnya sambil melambaikan tangan agar gadis itu bisa melihat kearahnya.
Diana pun berjalan ke arah laki-laki itu
"Duduk disini saja gabung sama kita-kita.." katanya lagi sambil menunjuk kursi kosong yang berada tidak jauh dari tempatnya duduk.
"Nggak apa-apa gitu..?" tanya Diana
karena jujur meja ini hanya berisikan cowok-cowok keren yang sedang mengobrol dan tidak ada wanitanya sama sekali apalagi dia tidak kenal dengan mereka semua.
"Nggak apa-apa kok, santai saja.." ucap lelaki itu sambil tersenyum.
Diana pun duduk di samping laki-laki yang memintanya bergabung, dia sahabat Diana sewaktu SMA dulu namanya Gilang.
"Lang loe nggak mau gitu ngenalin gue sama temen-temen loe ini..?" tanyanya berbasa-basi sambil melihat kearah teman-teman Gilang yang lainnya.
Gilang pun tertawa.
"Sorry gue lupa, nih kenalin itu Bagas, Yuda, Jerry, Yana dan itu Agil.." kata Gilang sambil menunjuk mereka satu persatu
"Guys kenalin ini Diana dia temen SMA gue.." tambahnya lagi
Tidak lama makanan Diana pun datang
"Mari makan.." tawar Diana kepada Gilang dan juga yang lainnya.
"Selamat menikmati saja kita juga baru beres makan kok.." kata Agil sambil tersenyum
Dia pun mulai memakan makanannya sebelum dingin, jujur saja sebenarnya Diana adalah cewek yang sangat cuek. Dia tidak suka bersikap jaim-jaim apa lagi di depan cowok, Diana lebih senang tampil apa adanya.
"Nanti malam kita nongkrong yuk..?" ajak Jerry di sela-sela makan mereka.
"Kemana..?" tanya Gilang
"Kemana saja ngopi-ngopi gitu, gue suntuk nih.."
"Gue setuju tuh sama ide nya Jerry lagian kan udah lama juga kita nggak nongkrong, sekalian ngajakin anak-anak yang lain.." tambah Yuda
"Boleh kita sih ikut saja, loe sendiri mau ikut nggak Di..?" tanya Gilang yang kini sedang menatap gadis yang duduk di sebelahnya.
Sontak semua mata melihat ke arah wanita itu secara bersamaan.
"Memangnya gue boleh ikut...?" tanya Diana asal
"Ya boleh lah, malah kita seneng kalau loe bisa ikut.." sahut Bagas
"Oke deh gue ikut.. Oh iya gue juga tahu tempat yang asyik buat ngopi sama nongkrong.." jawab Diana
"Loe share aja lokasi nya nanti kita ketemuan disana saja.." jelas Gilang
Setelah selesai makan Diana pun pamit kepada mereka semua, karena jam istirahatnya sudah selesai.
Dia kembali ke kantor dan mulai mengerjakan kembali tugas-tugasnya seperti biasa.
Tidak terasa jam berjalan begitu cepat, Diana pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Karena sekarang baru jam lima sore jadi masih ada waktu untuk pergi nanti malam.
Sesampainya Diana di rumah dia tidak melihat mamah nya, Diana pun langsung masuk ke kamar dan bersih-bersih.
Tidak butuh waktu yang lama bagi Diana untuk bersih-bersih. Setelah selesai dia turun ke bawah dan berjalan ke arah dapur.
"Bi mamah kemana..?" tanya Diana ke bi Inah, bi Inah adalah asisten rumah tangga disini. Bi Inah juga sudah bekerja dari Diana umur tiga tahun, dulu saat pertama bi Inah bekerja disini dia belum menikah,
Tapi sekarang bi Inah inah sudah menikah dan suami nya juga sekarang ikut bekerja disini.
"Mamah biasa neng pergi sama temen-temen nya.."
Semenjak mamah di suruh berhenti kerja sama kak Dimas dan kak Galih mamah lebih senang berkumpul bersama teman-temannya seperti ini.
Dia akan menghabiskan uang anak-anaknya untuk berjalan-jalan dan bersenang-senang. Bagi Diana sih itu tidak apa-apa, toh mamah juga butuh hiburan.
Diana pun mengambil apel dari meja makan dan kembali ke kamar.
Jam sudah menunjukan pukul tujuh malam.
Aku pun mulai bersiap-siap, aku memakai dress selutut berwarna biru muda dan rambut aku ikat satu ke atas.
Setelah itu Diana mulai pergi menuju cafe tempat dimana dia akan bertemu dengan teman-teman barunya.
Sesampainya disana Diana melihat Gilang dan teman-temannya yang lain sudah datang dia pun menghampiri mereka.
"Hai guys sorry telat.." kata Diana setelah sampai di depan mereka dan mulai duduk tepat di kursi kosong yang memang tersisa untuknya saja.
"Iya nggak apa-apa kita juga baru nyampe" kata Yuda sambil tersenyum ke arah wanita itu
"Kalian udah pesan belum..?" tanya Diana sambil melihat mereka satu persatu.
"Kita sudah pesan kok, tinggal loe saja yang belum pesan.." jawab Gilang
Diana pun mulai memesan cappuccino dan camilannya juga.
Mereka pun mengobrol dan sesekali tertawa dengan hal-hal receh.
"Eh Di, kok loe bisa tahu ada tempat sebagus ini disini..?" tanya Yuda setelah pesanan kami datang semua, lelaki itu benar-benar sangat penasaran.
Diana pun tersenyum dengan pertanyaan temannya itu.
"Iya tahu lah Diana gitu loh.." sombong sedikit nggak apa-apa kali hehehe
"Serius deh, apa loe sudah sering kesini sebelum nya..?" selidik Agil yang tepat sasaran.
"Ya gue sering kesini.." jawab Diana singkat
"Sama siapa sendiri atau..." jeda Gilang
"Awalnya sih gue di ajak sama teman kantor dan setelah itu gue jadi sering kesini dua kadang tiga kali dalam seminggu dan tentunya sendiri.. " jawabnya
"Eh tunggu kok gue nggak lihat mereka tadi siang, mereka siapa..?" tanya Diana setelah menyadari kalau ada dua orang lagi yang ikut gabung malam ini.
"Oh itu Hadi sama Restu.." jelas Bayu sambil memperkenalkan kedua temannya yang lain.
Diana pun mengenalkan dirinya sendiri kepada mereka dan malam ini dia sangat bahagia karena mendapatkan banyak teman baru.
Sekarang setiap kali jam istirahat Diana selalu di temani Gilang dan teman-temannya di warung bu Siti, ya walaupun tidak setiap hari juga mereka makan disana, semakin hari hubungan mereka semua pun menjadi sangat dekat.
Hari ini Diana harus menemani bu Niken untuk pergi keluar kota selama tiga hari dan selama itu pula dia libur nongkrong bersama Gilang dan teman-temannya.
Diana memang sering di ajak bu Niken untuk urusan kantor yang mengharuskan keluar kota. Ya sebagai sekertaris yang baik tentu saja Diana harus ikut apa kata bosnya itu.
Seperti saat ini dia harus ikut bu Niken ke Bandung. Kapan lagi coba dia bisa kerja sambil berjalan-jalan seperti ini, di bayarin kantor pula lagi. Nikmat mana lagi yang kau dusta kan.
Selama tiga hari ini Diana juga sangat sibuk dengan pekerjaannya, apalagi mereka akan segera memulai proyek baru di Bandung. Jadi, mereka harus bolak balik antara kantor dan juga lapangan.
Tidak terasa pekerjaan di Bandung selesai dengan cepat, siang ini pula Diana dan Bu Niken sudah bisa kembali ke Jakarta, sebelum pulang mereka harus mampir terlebih dahulu ke kantor untuk mengambil berkas yang harus di kerjakan oleh Diana nantinya.
Jam sudah menunjukan pukul lima sore Diana pun bersiap-siap untuk pulang ke rumah, dia berjalan ke arah parkiran dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Karena jalan yang sedikit padat membuat terlambat sampai di rumah, dia melihat mobil mamahnya terparkir di garasi. Itu tandanya sang mamah tercinta sedang berada di rumah, atau bisa jadi mamahnya juga baru datang.
Diana pun masuk dan langsung ke arah dapur, disana ada mamahnya dan juga bi Inah yang sedang masak.
"Hai mah.." sapa Diana sambil mencium pipi mamah
"Hai sayang... Kamu sudah pulang, gimana kerjaan di Bandung lancar..?" tanya mamah
Diana pun duduk sambil minum teh yang barusan bi Inah buat untuknya.
"Lancar mah, mungkin nanti tinggal di cek ulang saja kesana lagi.." jawabnya sambil menghirup aroma teh yang masih panas.
Dia pun pamit untuk masuk kedalam kamar, sesampainya di dalam kamar Diana langsung bersih-bersih dan merebahkan tubuh ku di atas tempat tidur. Seharian bekerja membuat badannya terasa sangat lelah, apalagi dia baru saja melakukan perjalanan yang cukup melelahkan.
Karena lelah tidak terasa dia pun mulai terlelap dan masuk dalam mimpi indahnya.
♡ ♡ ♡ ♡
Seperti biasanya istirahat kali ini Diana ingin kembali makan di warung bu Siti, rasanya sudah lama dia tidak makan disana.
Diana pun mulai berjalan keluar dari kantor dan mulai memasuki warung itu, seperti biasa pada jam istirahat seperti ini warung Bu Siti selalu ramai.
"Bu aku pesan yang biasa ya, sama minumnya es jeruk.."
"Ok neng.." kata bu Siti
"Neng Diana kemana saja kok baru keliatan lagi..?" tanya nya
"Biasa lah bu lagi banyak kerjaan dan kemaren juga sempet ada kerjaan di Bandung.." jelasnya
Diana pun mencari tempat duduk dan tanpa sengaja melihat Gilang dan teman-temannya juga ada disana, tanpa berpikir panjang dia pun berjalan menghampiri mereka dan mulai duduk di kursi kosong.
"Hai guys, gue boleh gabung nggak nih.." tanyanya ber basa basi
"Ya boleh lah, ayo sini duduk .." kata Zidan
"Loe kemana saja Di, kok baru keliatan lagi..?" tanya Bayu
"Iya nih gue lagi banyak kerjaan dan kemaren tiga hari gue ke Bandung biasa ikut si bos.." jawab Diana sambil tersenyum
Pesanan milik Diana pun datang dan tanpa menunggu lama dia pun mulai memakannya, karena waktu istirahat yang hanya satu jam dia jadi harus bergegas menghabiskan makanannya itu.
"Eh Di kenalin nih Haikal, dia baru balik ke Indonesia setelah enam bulan di Jepang.."
Diana pun memperkenalkan diri kepadanya.
"Ngapain di Jepang..?" tanya Diana penasaran
"Kerja lah Di, dia sempet di tugaskan disana dan karena kerjaannya disana tuh sudah selesai jadi dia balik lagi kesini.." jelas Gilang
Diana pun hanya menjawab oh saja dan melanjutkan kembali makannya yang sedikit tertunda.
"Nanti malam kita nongkrong yuk, loe juga harus ikut Di, loe kan sudah lama nggak gabung bareng kita-kita.." ajak Yuda dan di iya kan pula oleh yang lainnya
"Boleh, dimana..?" tanya Diana sambil mengunyah makanan.
"Tempat biasa saja.." jawab Zidan
♡♡♡♡
Malam pun tiba, Diana tadi sudah memesan taxi online setelah taksinya datang dia pun mulai pergi ke tempat biasa mereka datangi.
Saat Diana baru sampai jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam.
Dia pun segera naik ke lantai dua dan segera berjalan ke arah meja Gilang dan juga yang lainnya.
Hari ini Diana hanya memakai kaos polos berwarna putih dan celana jins berwana biru tidak lupa juga dia membawa jaket karena udara malam sangat dingin.
Diana pun mulai bergabung dengan mereka dan mengobrol sambil sesekali tertawa bersama.
Mereka mengobrol sampai larut malam, setelah jam dua belas malam akhirnya mereka pun memutuskan untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
Sedangkan Diana masih setia di depan cafe dan menunggu taxi online yang dipesannya tadi.
"Masih belum pulang..?" tanya Haikal
"Eh loe, gue pikir siapa, iya nih gue lagi nunggu taxi.. Katanya sudah dekat sini tapi sampai sekarang belum datang juga.." jelasnya
"Ya sudah loe cancel saja taxi nya biar gue anter loe pulang, lagian ini sudah malem juga. Nggak baik cewek pulang sendirian malem-malem.."
Setelah cukup lama berpikir, akhir nya Diana mau juga pulang di antar Haikal.
"Emang loe nggak bawa mobil..?" tanya nya setelah mereka mulai meninggalkan cafe
"Gue lagi males, cape nyetirnya.." jawab Diana sekenanya.
Untuk memecah kecanggungan, mereka pun mulai mengobrol dan tanpa terasa mereka berdua sudah sampai di depan rumah Diana yang terlihat sudah sepi.
"Makasih ya sudah mau nganterin gue.." kata Diana tulus setelah mobil berhenti tepat di depan pintu pagar rumahnya.
"Iya sama-sama.."
Diana pun membuka pintu dan berjalan ke arah pintu gerbang
"Di, besok loe mau nggak makan siang sama gue..?" tanya Haikal sebelum gadis itu masuk
Diana melihat Haikal sudah berdiri di samping mobilnya sambil menunggu jawaban darinya.
"Boleh.." jawabnya sambil tersenyum
"Ya sudah besok gue jemput loe ya ke kantor.."
"Ok…" kata Diana dan bergegas masuk kedalam rumah.
♡♡♡♡
Hari yang di tunggu pun datang siang ini Diana akan makan siang berdua bersama dengan Haikal.
Saat dia sedang membereskan pekerjaan, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi dan ada pesan masuk, ternyata Haikal yang mengirimi dia pesan.
✉
Haikal
Gue udah ada di depan kantor loe nih
✉
Me
Ok, bentar gue turun
✉
Haikal
👌
Setelah menerima pesan dari Haikal, Diana pun segera turun ke lobby dan benar saja dia sudah berdiri disana.
"Sorry lama.." kata Diana setelah sampai di depan lelaki yang menjemputnya itu.
"Nggak apa-apa, kita langsung jalan..?"
"Ayo.."
Mereka pun pergi ke sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor, setelah mencari tempat duduk mereka berdua pun mulai memesan makan dan juga minuman.
Sambil makan keduanya terus mengobrol bahkan sesekali mereka tertawa bersama,
Dan setelah siang itu hubungan mereka berdua pun semakin dekat, kalau ada acara atau mau pergi bersama teman-teman yang lainnya pun Haikal selalu menjemputnya terlebih dahulu.
Entah kenapa Diana merasa semakin nyaman berada di dekat lelaki itu dan satu hal yang sudah pasti, seiring berjalannya waktu mereka juga sudah mulai paham dengan sifat masing-masing.
Hari ini Diana sengaja di jemput oleh Haikal, setelah mereka makan siang waktu itu hubungan keduanya pun semakin dekat.
Karena ini hari minggu jadi mereka berniat makan siang bersama teman-teman yang lainnya.
Haikal yang fokus menyetir sedangkan Diana sedang membalas chat di grup.
✉
Gilang
Guys gue, Bayu, Agil sama Jerry sudah sampai kalian dimana..??
Bagas
Otw
Yuda
Bentar nyampe
Hadi
Gue lagi di parkiran bentar masuk
Gilang
Diana sama Haikal kemana..??
Diana
Gue sama Haikal lagi otw, bentar lagi juga nyampe.
Gilang
Mau di pesenin makan dulu nggak..??
Diana pun bertanya terlebih dahulu ke Haikal
"Kal anak-anak sudah pada nyampe katanya mau di pesenin dulu nggak makanannya..??"
"Boleh pesenin saja, menunya samain saja sama yang lain.." jawab Haikal
Diana pun kembali membalas pesan di grup.
✉
Diana
Pesenin saja gue sama Haikal samain saja menunya sama loe, tapi punya gue nasinya setengah ya.
✉
Gilang
Ok
Bayu
Cepetan loe pada jalannya jangan pacaran mulu.. 😏
Diana pun tersenyum membaca chat terakhir dari Bayu, sedangkan Haikal yang melihat itu pun penasaran.
"Loe kenapa Di senyum-senyum sendiri..?" tanya Haikal penasaran
"Eh nggak itu Haikal nyuruh kita cepetan sampe sana jangan pacaran mulu katanya.. ada-ada saja ya dia.."
Mereka pun tersenyum bersama, sebenarnya Haikal sangat menyukai Diana. Menurutnya Diana adalah gadis yang sangat menarik, dia bisa membuat Haikal selalu bahagia dan bisa menjadi dirinya sendiri.
Sebenarnya Haikal ingin sekali menjadikan Diana kekasihnya, tapi dia takut Diana malah akan pergi meninggalkan dirinya.
Apalagi Haikal sebenarnya sudah memiliki kekasih, tapi sayang hubungannya dengan sang kekasih di tentang oleh kedua orang tua Haikal.
Haikal tidak bisa memilih antara kekasihnya dan kedua orang tuanya itu karena Haikal sangat menyayangi keduanya.
Mereka pun kini telah sampai di warung langganan mereka.
"Sorry ya lama, jalan nya macet banget.." kata Diana setelah sampai ke meja dimana teman-temannya berada.
"Nggak apa-apa kok lagian makanannya juga belum dateng, jadi belum telat-telat banget lah.." kata Agil
Tidak lama pesanan mereka pun datang, mereka mulai menikmati hidangan sambil mengobrol dan bercanda.
"Guys gimana kalau tahun baru ini kita pergi bareng.." usul Hadi
"Gue setuju tuh, mau kemana kita..?" tambah Bayu
"Gimana kalau kita ke puncak, kita bikin acara disana..." usul Gilang
"Boleh tuh.. Soal tempat loe pada nggak usah khawatir biar gue yang urus, kebetulan saudara gue punya villa di sana.." kata Jerry
"Boleh bawa pasangan nggak nih..??" tanya yuda dan yang lain pun mulai menyorakinya.
"Boleh lah.. Loe gimana Di ikut gabung kan..??" tanya Gilang memastikan
"Ya gue ikut dong.."
Dan akhirnya mereka memutuskan akan merayakan tahun baru di puncak selama tiga malam, karena malam tahun baru jatuh pada malam minggu jadi mereka memutuskan untuk berangkat pada hari kamis sore.
Katanya sih biar tidak terjebak macet dan acara makan mereka pun di penuhi dengan ide-ide tentang tahun baru nanti.
Jam dua siang mereka mulai pulang ke rumahnya masing-masing begitu pun dengan Haikal dan juga Diana.
"Di kita mampir dulu ke rumah gue ya, ada yang mau gue ambil, bentar doang kok.." kata Haikal meminta ijin.
"Boleh.."
Haikal pun melajukan mobilnya kearah rumahnya.
Tidak lama mobil sudah sampai di depan sebuah rumah yang sangat mewah dan besar, Diana tidak menyangka Haikal ternyata anak orang kaya.
"Yuk turun.." ajak Haikal
Diana pun turun dari mobil dan mengikuti Haikal dari belakang.
"Kal ini beneran rumah loe...?" tanya Diana penasaran
"Bukan ini rumah orang tua gue, kalau gue malah belum punya rumah.." jawab Haikal sambil tersenyum.
Haikal membawa Diana ke ruang keluarga
"Rumah loe sepi banget..? Pada kemana orang tua loe.??" tanya Diana sambil melihat kiri dan kanannya.
"Ooh mereka lagi keluar, bokap lagi ada kerjaan di luar kota terus kalau nyokap jam segini biasanya lagi kumpul sama teman-temannya.." jawab Haikal
"Loe duduk saja dulu, gue mau ke kamar dulu sebentar.." tambahnya lagi
Haikal pun berjalan ke arah tangga sedangkan Diana melihat-lihat isi rumah Haikal.
Saat Diana sedang melihat-lihat dia merasa ada tangan yang memegang pundaknya dan Diana pikir itu Haikal.
"Gue nggak kaget Kal.." kata Diana sambil membalikan badannya,
Diana kaget ternyata yang memegang pundaknya bukan Haikal tetapi seorang wanita paruh baya, tapi dia masih terlihat sangat cantik dan Diana berpikir mungkin ini mamahnya Haikal.
"Eeh maaf saya pikir Haikal.." kata Diana canggung
"Kamu temennya Haikal..?" tanya wanita itu sambil melihat penampilan Diana dari atas sampai bawah.
"Iya tante.."
"Cantik banget, kenalin nama tante Lia. Tante ini mamahnya Haikal.."
"Saya Diana tante, temannya Haikal.." kata Diana sambil mencium tangan mamah Lia
"Haikal nya kemana..?" tanya mamah Lia sambil mencari sosok anaknya itu.
"Haikal lagi ke kamar dulu tante katanya mau ngambil barang yang ketinggalan.." jelas Diana sambil tersenyum
Mamah Lia pun mengajak Diana ke arah dapur, Diana pun mengikuti mamah Lia dari belakang.
"Duduk dulu Di.."
Diana pun duduk di kursi depan mini bar sedangkan mamah Lia membuka kulkas dan mengambil minum serta memotong kue.
"Nih Di silahkan di cicipi.." kata mamah Lia sambil memberikan segelas orange jus dan sepiring kecil cake coklat
"Terima kasih tante, jadi ngerepotin.." kata Diana sambil mengambil kue dan minuman dari tangan mamah Lia
Diana pun mencicipi kue tersebut.
"Nggak ngerepotin kok, malah Tante senang. Gimana Di, enak nggak kuenya..?" tanya mamah Lia setelah Diana memakan kue itu
"Enak tante, tante bikin sendiri...?"
"Iya tante bikin sendiri, tapi sayang yang makannya nggak ada, Haikal sama papahnya nggak terlalu suka makanan yang manis-manis.. Paling juga Haris adiknya Haikal tapi itu juga kalau dia kesini.."
"Memang adiknya Haikal kemana tan, nggak tinggal disini..?" tanya Diana yang sedikit penasaran dengan kehidupan Haikal.
"Adik Haikal semenjak menikah dia membeli rumah sendiri, ya memang tidak jauh juga sih dari sini tapi ya gitu karena kesibukannya jadi jarang main kesini deh.." curhat mamah Lia.
"Eeh maaf ya Di tante jadi curhat sama kamu.." tambah mamah Lia sambil tersenyum
Diana pun tersenyum
"Nggak apa-apa kok tante, saya ngerti.."
"Kalau kamu suka nanti Tante buatkan untuk kamu dan minta Haikal untuk mengantarkannya"
"Eh, nggak usah Tante. Aduh aku makin nggak enak nih" ucap Diana canggung
"Tidak apa-apa, malah Tante senang ternyata ada yang suka juga kue bikinan Tante selain Haris"
Mereka pun melanjutkan obrolan mereka sambil memakan kue.
"Ternyata loe ada disini, gue cariin dari tadi juga.." kata Haikal setelah sampai di dapur.
"Iya gue di ajak nyokap loe makan, nyokap loe baik nawarin gue minum sama kue, nggak kaya yang ngajak.." sindir Diana sambil menatap Haikal.
Haikal yang merasa tersindir hanya bisa menggaruk kepalanya saja yang tidak gatal sedangkan Diana dan mamah Lia sudah tertawa.
"Mamah tumben jam segini ada di rumah bukannya tadi pergi ya...?" tanya Haikal merasa aneh.
"Iya tadi mamah pergi tapi cuma sebentar, temen mamah mertuanya masuk rumah sakit jadi mamah putuskan pulang saja.."
"Dan untung mamah pulang cepat-cepat, jadi kan bisa kenal sama Diana.." tambah mamah Lia sambil mengelus wajah Diana
Diana pun tersenyum ketika dia mendapat perlakuan seperti itu dari mamah Lia.
Sedangkan Haikal merasa heran karena sikap mamahnya itu, pasalnya mamah Lia tidak pernah bersikap seperti itu pada setiap perempuan yang dekat dengan Haikal apa lagi kekasihnya.
Tetapi dengan Diana, mereka baru pertama kali bertemu pun sudah sangat dekat seperti itu apalagi jika ada kelanjutan tentang hubungan mereka, sudah pasti mendapatkan restu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!