Radio Merinding FM
siapa dia
Ibu Rita, memiliki panti yang Ia dirikan bersama almahrum suaminya. Karena Ia tidak bisa memiliki anak, jadi mereka mendirikan sebuah Panti Asuhan. disana ada 11 anak, yang paling besar adalah Alisha. Suatu pagi Bunda Rita membangunkan anak anak dan masuk ke kamar Alisha.
Bunda Rita
Lisha, bangun sudah pagi.
Alisha
iya, Bunda sebentar dulu. Masih ngantuk.
Bunda Rita
Ya sudah, Bunda tunggu di ruang makan ya.
Alisha, Berusaha bangun walaupun masih ngantuk. lalu tak lama datang Kamila.
Kamila
Kakak, aku punya kabar baik. Kebetulan ada kenalan namanya Pak Bima. Ia sedang membutuhkan karyawan. gimana Kakak mau?
sambil menguap, Lisha menjawab
Alisha
emangnya kerja apa?
Kamila
jadi, penyiar radio.
Alisha, langsung tertawa senang sambil memegang tangan Mila.
Alisha
kamu, seriuskan Mil!
Kamila
iya Kak, aku serius hari ini juga bisa langsung kerja. ayo, cepetan mandi.
Alisha
Iya, iya sebentar tunggu ya.
Kamila
Ok,aku tunggu di ruang makan ya.
ketika mau ketoilet, ternyata sedang mengantri. karna toiletnya cuma ada dua. dan seperti biasa yang membuat antrian panjang adalah Danny. karena ia yang paling lama di kamar mandi.
Alisha
Danny kebiasaan... selalu lama di kama mandi, ngapain aja di kamr mandi. yang ngantri nya sampai lumut.
Danny
Biasa, orang ganteng mah bebas, orang gantengkan harus bersih.
Andre
Hey... kalian ribut terus sih makanya kalo bangun subuh-subuh.
Andre
Biarin wew! yang penting ganteng.
Alisha
Huh... sama aja kaya Danny kepedean.
Andre pun pergi sambil tertawa.
sedangkan yang lain sudah berangkat sekolah.
Alisha
aduh, jadi kesiangan. lalu Mila mengetuk pintu.
Alisha
Aduh, ngagetin aja.
Kamila
Ayo, dong Kak. udah kesiangan ga enak sama Pak Bima.
Mereka berdua pun pergi. lalu Bunda Rita bertanya?
Alisha
Belum lapar Bun, kita berdua pergi dulu Assalamualikum Bunda.
Bunda Rita
wa'alaikumsalam
Bunda Rita
semoga berhasil Nak.
Sesampainya di Kantor, Pak Bima sedang menunggu kedatangan mereka.
Pak Bima
Hallo, Selamat pagi. oh, ini yang namanya Alisha.
Alisha
Hallo, Selamat pagi Pak. perkenalkan nama saya Alisha.
Pak Bima
Iya, saya sudah tau dari Mila. Ayo saya antarkan ketempat siaran.
Lalu, mereka pun berjalan menuju ruangan. Dan disana sudah ada Reno. Reno adalah karyawan juga.
Lalu, mereka masuk ke ruangan siaran.
Pak Bima
Reno, ini ada karyawan baru. Semoga kamu bisa membimbing Alisha.
Lalu, Reno berbalik, dan sepertinya Mila terpesona kepada Reno. karna Reno memiliki wajah yang tampan, memiliki warna kulit sawo matang,tinggi, dan memiliki senyuman yang menawan.
Alisha
Perkenalkan saya Alisha, semoga kita bisa menjadi fatner yang baik.
Reno
Iya, saya Reno, senang bertemu dengan kalian.
Sambil tersenyum, Mila sambil menatap Reno.
Kamila
Kak, aku berangkat kuliah dulu ya.
Pak Bima
Ya sudah, bareng sama saya aja, sekalian sama mau keluar. Kalian di tinggal berdua tidak apa apakan. Reno titip Alisha ya. Ya sudah saya pamit.
Reno
Siap laksanakan Komandan.
Alisha
Kamu sudah lama kerja disini?
Reno
Cukup lama, sekitar 5 tahun tapi sebenarnya hampir bangkrut!
Alisha
Loh, kenapa, kok bisa?
Reno
Orang zaman sekarang, kurang mendengarkan Radio, tapi walaupun begitu, aku tetap bekerja disini.
Alisha
Oh begitu, tapi kenapa butuh lagi karyawan? aneh
Reno
Nah, justru itu kita lagi nyari staf perempuan, biar gak bosen.
terus sekarang ada sesi curhat, semoga aja dengan program baru ini, bisa membawa perubahan, begitu.
Alisha
Oh iya, jadi sekarang aku harus apa?
Reno
Ini tombol 'On Air' jadi kamu tinggal puter aja ke arah kanan, nah ini tombol untuk volume, tinggal tarik ke atas atau ke bawah dan ini buat music tinggal teken aja.
Oh iya, kalau sesi curhat sehabis puter lagu. Gimana udah ngerti!
Reno
Oke kita mulai, sekarang.
Reno
Assalamualaikum... selamat pagi. Gimana nih hari kalian di hari jum'at ini, pasti seru dong, sebentar lagi weekend. Oh iya sekarang kita punya Penyiar baru, dia adalah Alisha. Siap nemenin malam jum'at kalian, ayo Alisha kenalan sama para pendengar setia dari Radio Teen Fm.
Alisha
Asslamualaikum... selamat pagi, malam jum'at ini saya akan menemani kalian, maaf yah kalau masih kaku karena masih baru. Semoga kalian tetep setia dengerin terus Radio kita yah.
Reno
Oke guys.. itu dia Alisha, nanti malam jum'at ada seasion curhat misteri ditemani oleh Alisha.
Ketika mereka sedang siaran tak terasa waktu menunjukan malam. Dan tibalah giliran Alisha.
Alisha
Nah, seperti janji kami, kita akan buka seasion curhat Remaja. Kita buka untuk teleponnya.
Tak lama telepon berbunyi dan Alisha mengangkatnya.
Alisha
Hallo... dengan siapa
Suaranya begitu datar, seperti tidak bersemangat. Entah mengapa Lisha merasa sedikit merinding ketika mendengar suaranya.
Penelpon FM
Hai, namaku Mira.
Tiba-tiba lampu mulai berkedap-kedip, suasana menjadi mencekam. Alisha terus saling bertatapan. Siapa yang sebenarnya menelpon.
telepon misterius
Reno
Udah, ayo ngomong aja. Kamu tenang oke. Masih ada aku disini.
Lisha mencoba menarik nafas panjang, ia berusaha untuk tetap tenang, meskipun ia sangat takut.
Alisha
I..i..ya, Mira. mau curhat apa, galau atau happy.
Penelpon FM
Tidak Kakak, aku mau cerita sesuatu.
Nada suaranya benar-benar menyeramkan, tapi Reno, terus berusaha untuk membuat Lisha untuk tenang.
Reno
Kamu, tenang aja. Tinggal jawab
Sambil menepuk pundak Lisha. Lisha pun kembali melanjutkan siarannya.
Alisha
Iya boleh silahkan.
Penelpon FM
Aku tinggal di sukabumi, setelah lulus SMA. Aku melanjutkan kuliah di Jakarta, awalnya semua berjalan baik, aku memiliki kekasih, dia pria yang baik. Hubungan kami berjalan baik, aku punya teman yang selalu setia dalam suka dan duka. Tapi pada malam kamis tepat beberapa hari aku akan berulang tahun. Terjadilah insiden yang mengerikan. Aku masih ingat waktu itu teman-temanku mengantarkan ku pulang. Tapi karena rumah ku di kampung, sehingga harus naik angkot lagi. Bagiku biasa saja, karena sudah biasa aku pulang sendirian, pulang pergi Sukabumi-Jakarta. Tapi....
Telepon pun terputus. Alisha merasa senang, karena tidak harus mendengar cerita yang sedikit seram.
Alisha
Aneh banget sih, itu orang iseng kali yah, bikin orang deg-degan sumpah.
Aku rasanya mau copot nih jantung, suaranya datar dan ih serem. Coba yah, kamu fikir kalau manusia normal, mana mungkin datar begitu.
Sambil geleng-geleng kepala.
Reno
Iya juga sih, tapi kalau orang iseng, ngapain juga. Ini kan siaran langsung.
Alisha
Iya, tapi kan tetep aja serem. Baru aja kerja sehari udah horror.
Reno
Udah, udah. Begini aja, aku buatin minuman yah segelas kopi, gimana?
Sambil menarik tangan Reno
Alisha
Ih... jangan please. Aku takut, jangan pergi. Nanti aja minum kopinya.
Reno
Hmm... ya sudah. Tapi lepas dulu tangannya.
Reno sambil terseyum, Lisha melepaskan tangannya. Dan mulai terlihat malu.
Tidak lama, telepon berbunyi lagi. Mereka berdua terkejut, Lisha ketakutan
Reno
Ya udah aku aja yang angkat.
Hallo, selamat malam. Dengan siapa?
Alisha
Yah... dia lagi kan!
Reno
Udah, kamu tenang aja.
Penelpon FM
Tapi malam itu adalah terakhir aku hidup.
Reno
Maaf, gimana maksudnya?
jangan bercanda.
Alisha
Reno, gimana. Udah tutup aja sih. Udah mulai serem banget.
Penelpon FM
Tolong jangan tutup, aku hanya ingin semua orang tau. Apa yang terjadi padaku.
Lisha mulai luluh, Lisha mulai berfikir, sepertinya penelpon itu ingin memberitahu sesuatu.
Lalu Lisha menganggukan kepalanya meskipun masih ada rasa takut.
Alisha
Baiklah, kita akan dengarkan.
Lisha, menarik nafas panjang. Dia siap mendengarkan kisah seram itu.
Reno
Oke kita, lakukan bersama.
Alisha
Baik. Silahkan bicara lagi
Penelpon FM
Pada malam itu, ketika di angkot. Ibuku menelponku melalui video call. Dan aku menjawabnya. Ibuku sepertinya sudah memiliki firasat buruk tentangku. Ibuku mulai bertanya dengan siapa aku. Aku jawab sendirian dan aku bilang, aku juga takut. Ibuku menyuruhku turun, tapi karena hujan deras aku tidak bisa turun, dan terpaksa tetap berada di dalam angkot.
Alisha
Terus gimana selanjutnya?
Penelpon FM
Aku mulai curiga, kenapa jalannya berubah arah. Ini bukan arah kerumahku. Aku mulai menelpon keluargaku tapi handphone ku tiba-tiba saja mati. Aku hanya berdoa agar semuanya baik-baik saja. Tak lama supir pun berganti, bukan supir pertama. Perjalanan menjadi semakin jauh, aku mulai menangis. Tiba-tiba supir itu mendekatiku, memaksaku turun, menarik tanganku dan menyeretku.
Alisha mulai bergetar seluruh badannya, Reno memegang tangannya. Berusaha untuk membuat Lisha tenang
Penelpon FM
Dan menjatuhkanku ke tanah, aku meminta ampun. Aku bertanya apa salah dan dosaku, kenapa dia ingin menghabisiku. Lalu datanglah seorang lagi dia memakai topeng, ia menyuruh Supir itu untuk memukuliku hingga aku tak sadarkan diri. Aku kesakitan, lalu mereka membakar tubuhku hidup-hidup, padahal saat itu aku tengah pingsan. Lalu mereka membuang Jasadku di hutan yang dingin dan sepi.
Reno
Baiklah, sudah cukup ini tidak lucu.
Penelpon FM
Apa kalian fikir ini lucu.
Suaranya mulai terdengar marah, semua benda di ruangan mulai bergerak seperti gempa dan lampu mulai berkedip-kedip. Suasana mulai mencekam.
Alisha
Reno, sebaiknya kita dengarkan dia sampai selesai. Sepertinya ini hantu sungguhan.
Reno
Baik, baik. Kami minta maaf. apa yang belum terselesaikan?
Penelpon FM
Temukan jasadku dan pembunuhku. Dia juga kuliah di Universitas Ibu di Jakarta yang sama denganku. Temukan dia, pada hari Rabu. Dia akan memakai Liontin Elang dan baju berwarna hijau muda.
Suara itu pun menghilang, di iringi dengan suara speaker yang bunyinya.. Teeeeet
, membuat pengdengaran menjadi sakit. Mereka berdua melepas Earphonenya. Dan segera keluar ruangan.
Reno
Aduh, sumpah ini pengalaman yang paling nyata dan horror.
Alisha
Apalagi aku, baru kerja udah di suguhin yang begini!
Reno
Kita harus temukan pembunuhnya dan jasadnya.
Alisha
Tapi, siapa yang mau percaya.
Reno
Kamu lupa, ini kan siaran langsung. Pasti ada banyak orang yang jadi saksi.
Alisha
Tapi maksudku memang polisi bakal percaya gitu aja!
Reno
Yah kita aja yang cek dulu kesana.
Alisha
Kita... ogah ah. Kamu aja sendirian
Reno
Loh nanti dia bakal datangin kamu, kalau kamu gak bantuin.
Alisha mulai merengut dan berfikir.
Alisha
Iya juga, tapi aku takut.
Reno
Aduh, emang aku gak takut. Sekarang aja masih bergetar, denger yah, selama jadi Penyiar baru kali ini, aku dengerin langsung cerita dari orang yang udah mati.
Alisha
Udah ah, aku mau pulang takut.
Reno hanya tertawa, lalu Lisha menelpon, Andre untuk menjemputnya pulang.
Reno
Oh iya, aku belum sempet nanya, kamu tinggal dimana.
Alisha
Eh, besok aja yah. Temenku udah menjemputku. Dadah sampai ketemu besok.
Lishapun pulang dengan Andre.
Alisha
Itu temanku, dia Penyiar juga.
Andre
Oh jadi kalian cuma berdua, di ruangan itu!
Alisha
Ya, iyalah. Tapi bukan berati kami melakukan hal yang buruk. Lagian Reno orangnya sopan dan ramah. Jadi mana mungkin macam-macam padaku.
Andre
Emang kamu bisa jamin orang itu baik, atau tidak?
Alisha
Ya, enggak sih. Tapi ah udahlah, percuma ngomong sama orang kaya kamu.
Sepertinya Andre mulai cemburu, mendengar kedekatannya dengan Reno.
Sesampainya di rumah, Semua orang sudah berkumpul. Menyambut kedatangan Lisha.
Alisha
Assalamualaikum, kok rame banget. Ada apa?
Bunda Rita
Waalaikumsalam, sini duduk. Kamu pasti capek dan tegang.
Alisha
Loh, tegang gima maksudnya?
Kamila
Tadi kita dengerin, siaran Kakak di Radio. Sumpah itu keren banget.
Danny
Pasti itu cuma 'prank'
Dengan nada Danny yang polos dan tidak percaya.
Tasya
Tapi mana mungkin sih!
Danny
Emang kamu percaya, ada hantu bisa telepon? ah ngaco. Ini zaman modern, handphone aja 'Anroid' masa otakmu masih jadul.
Tasya
Apaan sih Kak Danny, emang lucu.
Alisha
Eh kok kalian jadi ribut sih.
Lisha mulai berfikir. Kelurganya di Panti saja tidak percaya, apalgi orang lain.
Bunda Rita
Sudah, sudah jangan ribut, sekarang semua tidur, udah pada Sholat Isya kan?
Mereka semua serentak mengatakan sudah, lalu memasuki kamar masing-masing.
Lalu Mila bertanya kepada Lisha
Kamila
Kak, apa benar cerita tadi, kok seperti asli?
Bunda Rita
Sudah Mila, Kakakmu cape. Biarkan dia istirahat, besok kan masih ada waktu.
Alisha
Hehe.. Bunda. Lisha ke kamar dulu yah
Sambil berjalan menghampiri Lisha.
Mereka masuk ke kamar, Lisha segera masuk kamar mandi.
Kamila
Kak, aku ambil minum dulu yah sebentar.
Sepertinya Lisha tidak mendengar, Mila bicara.
Alisha
Mila, maaf.. ambilin anduk dong!
Dengan membukakan pintu sedikit tidak melihat siapa yang memberi handuk tersebut. Selesai mandi ia keluar, pas keluar dari kamar mandi ia tidak melihat Mila.
Alisha
Ah.. udah duluan kali yah.
Kamila
Kak maaf tadi aku ambil minum langsung ke kamar.
Lisha terdiam kaget, lalu siapa yang memberikan handuk tadi.
Kamila
Serius, emang gak denger
Alisha
Aku gak denger. Sumpah
Kamila
Jangan-jangan yang tadi Ha..h..hantu
Alisha
Ish... kamu kalau ngomong, suka bener.
Alisha
Kamu jangan jauh-jauh yah, tidurnya!
Kamila
Iya kak, aku juga takut.
Tak lama ada suara telepon berbunyi.. beep.. beep
Mereka berdua ketakutan, siapakah yang menelpon Alisha
Rencana
Ketika mereka saling melempar telepon. Lalu seseorang mengetuk pintu
Alisha
Tuh, kan. Siapa lagi coba itu, makin horror aja.
Andre
Hey ... ini aku Andre. Kenapa sih kalian ribut. Bukain
Mereka menghela nafas, merasa lega ternyata bukan hantu. Lalu Lisha membukakan pintu.
Kamila
Iya nih. Udah takut banget
Andre
Penakut sih jadi orang, ada apa sih, berisik banget.
Lalu telepon itu berdering kembali.
Andre
Sini, aku yang angkat.
Ketika di angkat malah terputus
Alisha
Tuh kan, siapa coba.
Telepon pun berdering lagi.
Andre
Hey, siapa ini berani ngerjain orang.
Reno
Hallo ... Assalamualaikum , ini benar dengan Alisha.
Andre
Waalaikumsalam ... iya benar. Kamu manusia apa bukan?
Alisha
Eh, pasti manusia. Itu bilang Assalamualaikum, mana mungkin hantu.
Alisha
Tapi suaranya mirip Reno.
Lisha segera mengambil Handphone nya, dan berbicara dengan Reno.
Andre
Yah ... kok diambil sih
Alisha
Iya maaf. Tadi aku fikir hantu, habis mati nyala terus
Reno
Oh iya, maaf. tadi jaringannya jelek. Apa aku ganggu jam istirahat kamu. Kalau gangu bisa besok aja.
Alisha
Gak kok, aku gak merasa ke ganggu. Ada apa emang, Eh, dapat no aku dari siapa tadi kan belum sempet tukeran no handphone?
Reno
Dari lamaran kerja kamu sebelum pulang kerja tadi!
Reno
Oh iya aku cuma mau bilang. Rating siaran kita tinggi, bahkan trending. Yah walaupun mereka bilang settinganya bagus. Tapi hasil kerja kamu bagus, bisa menarik perhatian. Sekali lagi terima kasih yah.
Alisha
Itu kan berkat kamu juga, kita adalah tim.
Reno
Oh iya betul, oh iya tadi siapa yang angkat telepon. Jadi kamu satu rumah sama temen kamu tadi
Alisha
Gak bukan gitu besok aja ceritanya.
Reno
Oh ya sudah. Sampai jumpa besok
Alisha
Iya, Assalamualaikum
Andre
Besok aku anterin kamu!
Alisha
Iya, kan biasa begitu.
Kamila
Kakak gimana, kata Kak Reno?
Alisha
Katanya Ratingnya tinggi. Gak nyangka bisa dapat respon positive.
Kamila
Wah Alhamdulillah dong
Mereka saling berpelukan,
Alisha
Apaan sih, bukan muhrim. Wew ...
Reno
Ya sudah. Kalian tidur sana udah malem.
Andre pergi ke kamarnya, Lisha dan Mila pun mulai mengantuk
Tapi Lisha bermimpi buruk, ia bermimpi melihat kejadian pembunuhan yang terjadi terhadap Mira. Di dalam mimpinya ia melihat Mira, di seret, dan di pukuli. Ia tampak kesakitan dan meminta ampun
Kamila
Kak bangun ... sudah pagi
Lisha bangun dengan terkejut, dan menarik nafas, seperti ketakutan. Lalu Mila bertanya
Kamila
Kenapa kak, ini minum dulu
Lalu Lisha meminum air putih yang sudah di ambilkan oleh Mila.
Alisha
Aku mimpi perempuan yang* menelpon ku saat aku siaran?
Kamila
Ya sudah sekarang kakak harus ke kampus ku, biar tau siapa pembunuhnya
Alisha
Iya sudah kakak siap-siap dulu
Mereka berangkat menuju Kampus, dan disana mereka menemukan hal yang mengejutkan. Beberapa orang memakai baju persis seperti yang dibilang oleh hantu tersebut, warna dan liontin yang mereka kenakan. Itu sangat membingungkan, mungkinkah penjahatnya tau apa rencana mereka.
menggaruk kepala dengan bingung
Alisha
Entahlah sepertinya, pelakunya tau kita akan menemukannya.
Kamila
Begini saja, Kakak kerja saja, biar aku urus semua ini. Oke
Alisha
Oke baiklah. Hati-hati jangan sampai, kamu kenapa-kenapa!
Kamila
Siap, Kakak tidak usah cemas.
Sambil melambaikan tangan.
Mila pergi ke kantin dan membeli coffe, ia membawa minuman tersebut dan bertabrakan dengan seorang pria.
Saat Mila membersihkan bajunya dengan tangan, Lelaki itu memberikan tisu.
Kamila
Ah ... terima kasih.
Rey
Iya, sama-sama. Maaf ya, sepertinya coffe mu sudah tumpah dan habis. Aku akan menggantinya.
Pria itu terseyum dengan manis.
Kamila
Tidak apa, aku kurang hati-hati. Karena terlalu fokus memikirkan sesuatu.
Rey
Oh, apa itu. Apa itu penting?
Rey
Tidak usah sungkan, perkenalkan namaku Rey. Aku semester 3, jurusan Hukum. Kamu pasti, Mahasiswa baru?
Kamila
Iya, benar. Perkenalkan namaku Kamila, biasa di panggil Mila. Aku Jurusan Ekonomi. Senang bisa mendapat teman baru!
Mereka pun berjabat tangan, dan melanjutkan obrolan sambil berjalan ke area taman dekat Kampus mereka.
Rey
Oh, iya. Kenapa tadi tergesa-gesa, bisa aku bantu?
Kamila
Ah bagaimana yah? aku juga bingung. Harus bagaimana! Sebenarnya aku mencari seseorang.
Rey
Oh pacar kamu maksudnya!
Kamila
Bu, bukan kok. Seorang pembunuh
Rey
Wah serius. Aku suka yang berbau misteri.
Kamila
Tapi jangan bilang pada siapapun?
Rey
Siap, siapa yang kamu cari, apa kamu kenal!
Kamila
Tidak, panjang ceritamya. Saat kakakku sedang siaran, ada telepon. Nah ada seorang Peremuan yang telepon, dia bilang temukan pembunuhnya? aku dan kakakku mencarinya, tapi malah begini. Tapi aneh kenapa ada Hantu?
Rey
Bisa jadi karena kakakmu memiliki mata Indidgo, yang membuat auranya, tercium oleh mahluk lain!
Rey
Kata Ibuku. Jika seseorang memiliki aura Indigo itu membuat hantu mendekatinya. Bisa jadi karena Hantu itu merasa Kakakmu akan membantunya! ya itu sih menurutku.
Kamila
Tapi dia tidak pernah melihat hantu?
Rey
Bisa jadi, mata batinnya telah sengaja di tutup. Mungkin kamu bisa bicarakan padanya!
Rey
Percayalah mereka tidak akan menggangu jika ada urusan yang belum terselesaikan.
Kamila
Baiklah kak. Terima kasih
Rey
Ah, tidak usah panggil kakak terlalu formal. Panggil saja Rey. Aku bisa membantumu untuk menemukan data gadis yang hilang itu.
Mereka berbincang-bincang.
Sementar Lisha telat datang ke kantor. Dan Reno bertanya
Reno
Aku fikir kamu sudah tidak mau siaran Horror lagi.
Mereka pun memulai siaran kembali. Dan tiba-tiba telepon berbunyi.
Pria Misterius
Sebaiknya kalian tidak usah ikut campur. Atau kalian akan merasakan hal yang sama. Jangan mencari pembunuh Mira.
Reno mengusap pundak Lisha, dan berusaha memberikannya air minum.
Reno
Sudah, apapu itu kita akan tetap mencari pembunuh Mira.
Reno
Kamu tenang aja, selagi ada aku. Kamu pasti baik-baik saja.
Lisha membalasnya dengan seyuman. Reno begitu perhatian terhadapnya.
Reno
Oh iya, kamu belum jawab dimana kamu tinggal?
Alisha
Oh iya maaf. Aku cuma anak yang dibuang
Alisha
Iya, aku hanya anak yang tidak di harapkan, makanya aku dan yang lain, di buang begitu saja. Seperti sampah. Aku tinggal di Panti Asuhan, Bunda Rita yang telah merawat kami. Aku hanya mempunyai mereka tidak ada yang lain. Mereka adalah segalanya bagiku. Walaupun aku terkadang penasaran bagaimana sosok kedua orang tuaku. Tapi akan lebih menyakitkan bila harus bertemu dengan mereka.
Mata Lisha mulai berkaca-kaca. Lalu Reno memeluknya untuk memberikan ketenangan . Andre sengaja datang ke kantor Lisha untuk memberikan makanan kesukaan Lisha. Dan harus melihat Lisha di peluk oleh Reno.
Reno mulai merasa geram, dadanya seperti terbakar. Ia menggedor-gedor pintu.
Lalu Reno membuka pintu. Andre menyeruduk masuk untuk menghampiri Lisha.
Andre
Ini makanan kesukaan kamu. Aku tadi beli jadi udah aja aku anterin. Ini martabak keju pisang, kesukaan kamu.
Alisha
Iya, makasih banyak. Kamu care banget sih tumben.
Andre
Kan aku emang care. Kamu aja yang gak 'peka'. hee
Lisha menarik tangannya dan menyuruhnya untuk duduk bersama. Tatapan Reno dan Andre penuh ambisi, mereka seperti merasa bersaing untuk memperebutkan hati Lisha.
Alisha
Ini makan Reno, enak.
Andre
Eh dia pasti gak suka, ini buat kamu aja. Jangan kasih dia. Nanti rasanya jadi berubah lagi
Alisha
Ini, ayo. Sini aku suapin kamu kan fatner aku.
Andre
Eh, sini biar aku aja yang suapin. Ini nih!
Dengan muka kesal, ia menyuapi Reno, sampai Reno tidak bisa bicara. Kelakuan mereka menjadi lucu membuat Lisha tertawa geli. Tak lama handphone Lisha berdering.
Penelpon FM
Tolong aku ...
Suara seperti orang kesakitan. Lisha langsung membanting handphonenya. Ia begitu ketakutan. Reno dan Andre segera menenangkan Lisha.
Alisha
Dia seperti sedang kesakitan. Aku bisa merasakannya.
Reno
Besok kita mulai mencari lagi, sepertinya pembunuhnya berdarah dingin. Ia tau rencna kita.
Andre
Aku bisa membantu kalian. Kita susun rencana. Kita juga harus menjebak pelakunya!
Reno dan Lisha menatap Andre. Apa rencana mereka selanjutnya?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!