epilog
Humaira adalah gadis yang tangguh. Dari kecil banyak rintangan yg menghadang dan menghiasi lika liku kehidupan nya, hidup seorang diri di perantauan jauh dari keluarga. tinggal dirumah tante yg sibuk bekerja dan hanya pulang setiap dua minggu sekali. dia kesepian karena hanya seorang diri tinggal dirumah yg besar itu
Pengalaman kerja yang belum ada membuat nya kesulitan di tahap awal saat beradaptasi di rumah sakit tempat nya bekerja.
cinta jarak jauh pun menguji kesabaran nya. akankah humaira menemukan kebahagiaan?
selamat menikmati cerita nya........
###############################
Pagi itu dengan stelan kemeja putih dan dipadukan dengan celana hitam panjang gadis bertubuh mungil itu melangkah mantap dan penuh percaya diri memasuki kawasan salah satu rumah sakit elit di kota jambi. dengan dibekali "*bissmillahirrahmanirrahiiiim*" dan tidak lupa doa dari orang tua dan semua famili.
Karena hari ini dia akan melakukan intervew akhir di rumah sakit ini.
"dag dig dug" seolah olah jantung gadis itu bakalan meloncat keluar.
Maklum ini pengalaman kerja nya yang perdana. terlihat belasan anak muda wanita maupun pria duduk mengantri dengan tertib di bangku panjang ruang tunggu intervew tersebut.
Banyak dari mereka yang saling kenal karena rata rata mereka berasal dari kampus yang sama yang ada di kota itu, gadis itu berusaha ramah dengan tersenyum saat beberapa orang melihat kearahnya, merasa asing karena hanya dia yg berasal dari luar propinsi jambi. tak ada kenalan, relasi, maupun orang yang di kenalnya di rumah sakit tempat dia melamar pekerjaan ini.
Sampai akhirnya dia dikejutkan dg panggilan dari sang sekretaris HRD yg menuruhnya masuk, karena sudah tiba giliran nya untuk wawancara dg manajer rumah sakit ini.
"Mbak Alesha humaira apakah ada ??? " mbak irma si sekretaris membuyarkan lamunan Alesha.
"Iiiiya mbak.. saya hadir!" gadis itu lekas berdiri dan berjalan kearah pintu sambil tersenyum ke tempat sekretaris itu memanggil nya.
"Baik mbak alesha silahkan masuk untuk mulai wawancara nya ya.. " irma membalas senyuman alesha dengan ramah.
"Baik mbak, terima kasih " jawab gadis itu sambil masuk dan terlebih dahulu berdoa di dalam hati..
"Ya Allah.. permudahlah segala urusan hamba " begitu bisikan hatinya.
setelah menjalani intervew selama 10 menit, humaira dipersilahkan keluar ruangan, dan menunggu beberapa saat setelah semua peserta habis . 30 menit selanjutnya tibalah waktu pengumuman. dan merupakan hal yang sangat mendebarkan. karena peserta yang lulus akan di panggil satu persatu.
"selamat ya mbak! mulai besok silahakan datang jam 07:00 wib! baju seragam silahkan mbak ambil di ruangan samping HRD. ada bu aliana disana, nanti mbak alesha bilang dari divisi keperawatan ya.. "jelas mbak irma selaku sekretaris manager HRD di Rumah sakit ini.
"baik mbak irma, terimakasih banyak!" humaira tersenyum sambil mengangguk sopan. lalu segera pergi ketempat yang telah di instruksikan. rupanya disana sekalian diberkan id card, sebagai tanda pengenal nya saat bekerja nanti..
"ya ampun.. udah ada id card aja gue !! "humaira membatin di hati. senang sekali rasanya. maklum pengalaman kerja pertama.
"mbak perawat juga ya? sapa seorang gadis hitam manis dg rambut berponi sambil tersenyum ke arah humaira.
" iya mbak.. kenalkan nama saya alesha humaira, mbak boleh panggil alesha atau humaira juga boleh "jawab humaira sambil mengukurkan tangan.
" oo iya mbak alesha, saya tata perawat kusus ruangan Hemodialisa. kita temenan ya mbak, soalnya anak rantau saya mbak " ucap tata
"sama dong mbak! hehehe iyaa kita temenan ya...!" kata humaira. lalu mereka menghabiskan waktu sambil mem
ngobrol.
setelah semua urusan nya beres. humaira segera melangkah keparkiran motor. dan langsung menngemudikan sepeda motor nya pulang. sesampai dirumah dia segera mengeluarkan hp dan menelpon mama nya.
"assalamualaikum ma! kakak diterima ma!!! besok udah mulai kerja!!" begitu pekik nya saat mama nya sudah mengangkat telpon.
"alhamdulilah... selamat ya nak...! tapi jgn ngegass juga doong.. budek kuping mama niiih" jawab bu puri
"hehehhe iya mama.. abisnya kaka seneng bangeet nih.. oh iya mama lagi dimana nih ntar dirumah aku telpon lagi pas nyampe rumah ya ma? " balas humaira
" mama msih di kantor nih nak. iya udah deh. nanti mama telpon kamu sampe rumah.. paling 2 jam lagi juga dah kelar semua kerjaan mama" jawab bu puri sambil tersenyum bahagia, senang sekali hati saat mendapat kabar baik itu. di hati sudah terniat untuk segera membuat syukuran kecil kecilan dirumah dengan mengundang anak yatim dan kerabat terdekat.
"iya ma.. udah dulu ya ma.. assalamualaikum." jawab humaira
"waalaikumsalam" bu puri menutup panggilan telepon nya sambil tersenyum..
Hari ini hari pertama humaira bekerja, dari jam 6 pagi semua nya sudah beres, dan saat berangkat pun tiba. sepanjang perjalanan dia bernyanyi riang untuk mengusir rasa grogi. setelah menempuh perjalanan lebih kurang 15 menit akhirnya dia sampai di rumah sakit Edelweis. humaira segera memarkirkan motornya. dan ikut bergabung dengan calon karyawan baru yang lainnya.
setelah mengikuti orientasi selama 2 hari. humaira dan 3 orang teman nya dari divisi keperawatan masuk keruangan. mereka ditempatkan di ruangan yang berbeda. jadi mereka cuma ketemu saat jam nakan siang saja.
berhubung pengenalan ruangan sudah dilakukan 1 hari yang lalu, jadi pagi ini humaira sudah harus pergi sendiri untuk memulai bekerja. hari ini kebetulan dia memdapatkan sift pagi. dimulai dari pukul 07:00 sampai
pukul 14:00. saat akan masuk keruangan nya seorang perawat senior tersenyum ramah sambil berkata
"ehhh anak baru!!! sini sini deek! silahkan perkenalkan diri kamu!"humaira yg baru sampai langsung disambut ramah oleh tere alisya itu nama yang tertulis di id card nya.
" iya kak.."jawab humaira ramah..senang hatinya ternyata pekerja disni ramah ramah..
namun tiba tiba saat akan memasuki pintu ruangan. terdengar pengumuman..
"code blue! code blue! ruangan asoka kamar no 3! sekali lagi code blue code blue! ruangan asoka kamar no 3!!!"
seketika perawat dan dokter jaga ruangan itu berhamburan ke lokasi yg diumumkan.. rupanya ada pasien yang lagi gawat membutuhkan pertolongan medis. terlihat beberapa orang segera mendorong troly emergwnsi kearah kamar yang dimaksud. sementara anggota tim code blue masing masing ruangan segera membantu kasus diruangan tersebut.
belum sempat humaira minggir dari jalan tiba tiba seorang dokter dari belakang berlari tanpa fokus melihat kedepan. karena sedang menutup panggilan hp nya dan tiba tiba...
"BRAkkkkkkk!!!!!!!! aduhhhhh!!!! " humaira jatuh terduduk dilantai.. dan yang menabrak bukan nya bantuin tapi malah mendelik tidak sopan dan dg nada kurang bersahabat berkata
"mbak! kalo jalan liat liat dong! baru juga hari perdana, udah bikin msalah aja sama gue!" sambil berlalu laki laki itu meninggalkan nya yg jatuh terduduk dilantai. dan saat itu juga mukanya terasa panas menahan malu.
para perawat wanita disana melihat dg tatap sinis kearah humaira. lalu sebagian mulai berbisik-bisik. bahkan ada yang terang terangan bicara
"anak baru sekarang ganjen ganjen ya! hari pertama kerja aja udah godain dokter terganteng disini " kata kata yg membuat humaira syok terapi. padahal kejadian itu tepat dihadapan semua orang, tapi mereka malah menyalahkan humaira, jelas jelas dokter itu yg nggak lihat kedepan jalan nya.
"padahal gue korban lho... kok gue yg di tuduh ganjen godain dokter yang gak penting itu" batin humaira meronta pengen bales cacian mereka. tapi sekuat tenaga di tahannya.
"sabar sabar dlu deh, kita lihat aja nanti siapa yang salah dan siapa yang betul" humaira mengurut dada. lalu memandang mereka yg mencemooh kan dirinya. dengan tatapan tajam satu persatu.
Diam bukan berarti lemah dan bukan berarti kalah, tapi untuk mencegah masalah membesar di situasi yang tidak memungkinkan untuk berdebat. jadi salah satu pihak harus sabar menahan emosi dulu. dan pihak yg bersabar itu saat ini adalah dirinya. itu prinsip humaira. bukan berarti harus selalu mengalah dan bersabar jika seseorang menindas mu. karena kehidupan dunia kerja itu keras kawan, yang kuat lah yang bertahan.
"cuy nantangin tuh anak baru, berani pelototin elo! hahahhahahaha...." mereka lalu bersorak bersahutan seperti preman yang bar bar..
" ya ampun.. ini rumah sakit apa pasar sih.. bar bar banget! mana maen bully lagi. awas aja kalian nanti" humaira mengumpat dalam hati. tapi dia masih bersabar untuk mengontrol emosi nya. berhubung masih hari perdana bekerja.
" cukup cukup cukup!!!! ada apasih ribut ribut? " tiba tiba seseorang menengahi keadaan. terlihat dari usia jauh lebih tua dari mereka yg ada diruangan itu.
"enggak kak, ini lho anak baru. dateng dateng langsung bikin masalah aja! tadi udah jelas lagi code blue malah pelngak plengok di jalan. bikin dokter Bram kaget karena nabrak dia kak." ucap seorang perawat. dari id card nya humaira bisa membaca nama nya. Yella sitompul nama anak yang dari awal tadi memperkeruh keadaan dg ngomporin kawan kawan nya.
"oh...mungkin dia belom mengerti dek. kalian juga jangan begitu dong.. nama nya juga anak baru kok gak di ajarin. dimana mana kalo senior itu kasih contoh yang bagus! bukan nya malah bully anak baru! sampe kapan pola pikir kalian sempit gitu? berubah dong! ini anak baru selalu kalian ospek ampe gak betah, lama lama yg susah kan kalian sendiri kekurangan tenaga kerja! mau kerja lembur terus?!"Sella menatap anak buah nya satu persatu.dia lelah dengan kelakuan bar bar mereka. karena setiap anak baru paling lama bertahan 2 bulan. karena mereka selalu jadi bulan bulanan senior disana. jadi pada nggak betah kerja. selaku Head nurshing diruangan itu dia yang jadi imbasnya. kena tegur atasan karena tidak bisa memimpin dg baik di ruangan nya. membiarkan hal hal yg tidak berkenan terjadi. tapi apa mau dikata. di depan nya mereka baik baik dan tidak jahat. semua dilakukan dibelakang Sella. melihat sikap dan pribadi humaira yang tegas dan keras, Sella sendiri yang meminta ke bagian HRD supaya humaira di tempat kan diruangan nya karena dia berharap humaira mampu bertahan bekerja nantinya.
haii haii... mudah mudahan teman teman berkesan membaca nya.. mohon dukungan nya semua... sudah lebih kurang 8 tahun penulis vacum.. dan memilih menikmati karya tulis teman2 lain.. bismilah aja untuk awal baru ini ya teman teman.. mohon maaf jika masih banyak kekurangan..
###############################
Pagi itu humaira bangun dengan malas, jam dinding sudah menunjukan angka 06:00, tapi dia masih bermalas malasan. Mengingat dirinya tidak nyaman berada di lingkungan kerja nya rata rata perawat senior disana galak dan judes sekali, mereka seolah olah sengaja mencari cari kesalahan humaira. walau humaira membantah dan menjelaskan itu bukan kesalahan nya dan memang terbukti bukan kesalahan humaira, mereka tetap menyindir nyindir dengan kata kata pedas, mengatakan bahwa senior sekarang merasa tidak dihargai lagi, junior seolah olah lebih sok hebat dan tidak sopan, berani membantah senior.
Humaira memulai pekerjaan nya dengan niat baik dan tulus, mudah mudahan tidak terjadi masalah baru, cukup sudah pertempuran nya dengan senior diruangan nya, dia lelah batin.
Bagi humaira sendiri itu bukan halangan dalam bekerja, cukup egp dengan tingkah bar bar mereka. dan mengerjakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. walau sekali sekali ingin menarik kerah baju mereka dan mendarat kan bogem mentah kemuka mereka. darah petarung nya meronta ronta ingin memberi mereka pelajaran. humaira peraih medali emas di kejuaraan taekwondo kampusnya dulu, jadi untuk ilmu bela diri tidak usah diragukan lagi. tapi mengingat mereka bermain secara halus humaira menahan nya, jangan sampai nanti mereka justru memfitnah dan memojokkan humaira karena melakukan penyerangan fisik. tapi kalau di fikir kan lagi rasanya penyerangan verbal lebih berbahaya karena bisa mematikan karakter seseorang, dan bisa mengakibat kan seseorang depresi bahkan ada yg sampai bunuh diri jika tidak kuat menahan bullying yang menurut mereka para pembully itu sangat menyenangkan.
tapi dari semua senior yang bersikap menyebalkan ada beberapa orang yg baik juga. humaira bahkan di ajak makan bareng ke kantin saat jam istirahat tiba, mereka memberi suport dan meminta humaira bertahan. karena masa training dan pelonco itu cuma 3 bulan saja, para senior disana ingin junior yg masuk harus tahan banting makanya di pelonco habis habisan. tapi menurut logika cara mereka sungguh keterlaluan dan menyebalkan, begitu menurut pikiran humaira. dia hanya tersenyum dan mengangguk saat senior yg baik itu memberikan suport kepadanya. humaira berfikir mungkin ada benar nya juga, jadi ambil sisi positif nya saja.
Jam sudah menunjukkan pukul 22:00 wib. humaira sudah selesai menukar pakaian seragam dengan pakaian bebas nya,karena dirumah sakit Edelwis mewajibkan karyawan yg bagian lapangan memakai pakaian seragam di rumah sakit, dan telah disediakan loker plus ruang ganti kusus karyawan disana, jadi virus virus maupun kuman dari rumah sakit tidak mereka bawa kemana mana. cukup sampai batas ruang ganti saja.
Humaira melangkah dengan ceria seperti biasa, dan saat sampai di deoan sepeda motornya terlihat ban belakang kempes. langsung lemas badan nya, mengingat jam segini tambal ban sudah pada tutup, dan bengkel juga jauh sekali dari rumah sakit ini, dia mengacak rambut nya dengan kasar.. padahal besok dia kena sift pagi lagi, entah bagaimana dia pulang. angkot pun kalo jam segini udah nggak ada lagi yg narik. dia terduduk lesu sambil berfikir apa yang harus di lakukan. tidak ada kenalan dan teman yang bisa di andalkan karena dia baru 2 bulan berada di propinsi jambi ini. sungguh apes nasib nya malam ini.
" kenapa motor nya dek? mogok ya? "sapa seseorang di baris ke 2 parkiran belakang. humaira menjawab tanpa menoleh,
"iya ni mas, motor ban nya gembos, bingung mau kemana di tambal malam malam gini"
" ya udah tinggalin aja dulu napa dek, bengkel mah udah pda tutup jam segini. tambal ban pun jauh dari sini" ucap lawan bicara nya sambil menstater motor sport nya, humaira menoleh dan ternyata... dari tadi dia bicara dengan dokter Bram, orang yang membuat nya di bully senior senior disana. melihat nya saja humaira kesal. apalagi bicara, sungguh nyebelin. menyesal dia menjawab pertanyaan dari Bram.
"kamu tinggal dimana dek? " tiba tiba Bram sudah berdiri di samping humaira setelah memarkirkan motor sport nya disamping.
" saya tinggal di perumaan Liverpool dokter" jawabnya pendek
"lho kok udah berubah panggilan nya? tapi lebih enakan kamu manggilnya mas aja deh! lebih gimana gitu dek " Bram menggoda humaira
"suka suka saya mau ngomong apa, dokter pulang sana. ngapain disini mau nonton saya? mau ngebully sampe puas ya?!" cetus humaira judes sambil memasang wajah jutek
"ya ampun.. judes amat neng, di tanyain bagus bagus juga.. ya udah gue pergi dulu! hati hati disini dek ad setan nya !! kemarin ad yang liat pocong tu disudut parkiran" ucap Bram sambil bergidik berjalan menuju ke arah motor Sport nya
" eh eh eh.. jangan pergi doong dokter! tanggung jawab udah nakut nakutin saya !!"humaira berlari sambil memegang jaket Bram, dia memang takut sekali dengan hal hal yang ber bau mistis
" ha ha ha ha ha.. makanya jangan sok jutek dek, yok gua anter balik! mumpung gua lagi berbaik hati lagian rumah kita alamat nya sama kok. gua di liverpool juga kok" tandas Bram sambil cekikikan berhasil ngusilin humaira
"iya deh, boleh.. tapi saya mau mampir beli martabak
dulu ya dokter, dirumah ada tante sama om, gak enak ga bawain pesanan mereka" jawab humaira, tengsin rasanya tapi mau gimana lagi, udah malu ya sekalian malu maluin aja deh, gitu pikiran nya.
" cie ciee cieh... di tebengin malah request pula si eneng... jomblo ya mbak? sampe gak ada yg jemput?! ha ha ha ha ha"Bram semakin senang ngusilin humaira. bikin humaira makin tengsin abis
" ni ikhlas gak sih nebengin saya? dari tadi di ledekin mulu.. saya jalan kaki aja deh ampe prapatan sana! biar naik ojeg aja! "humaira mengerucutkan bibir nya menahan kesal. udah malu di ledekin pula, kesal rasanya
"eh eh jangan dong! becanda doang kok! baper amat neng! yok kita tancap gass yook! keburu malem nih, besok gua kena sift pagi" bram menarik tangan humaira ke motor nya. humaira terdiam dan terpaksa menurut. dia diam menyaksikan tingkah aneh Bram. padahal kemarin waktu menabrak nya judes minta ampun. rupanya ramah juga ni cowok, mungkin kemaren dia lagi pms, gitu pikiran humaira
"dek martabak nya mau beli yang dimana nih? biar kita meluncur" Tanya Bram sambil membuka kaca helm nya.
"saya gak tau dimana martabak manis yg enak dok, bagus nya kita beli dimana?"jujur jawaban humaira..karena dia betuk betul tidak tau seluk beluk kota Jambi ini.
"ya ampun.. keliatan banget anak rantau nya dek! ya udah ni terserah gue ya beli dimana, " tandas Bram
"siap boss" pendek jawab humaira
" dek emang asli mana sih? emang beneran anak rantau ya?"
" iya dok, saya asli padang. disini kemarin iseng iseng berhadiah aja masukin lamaran, padahal saya mau ikut pelatihan perawat kamar operasi sih, rupanya udah di panggil kerja duluan, ya udah saya pilih kerja dulu deh nanti sekolah nya nyusul aja"
"oooh.. pantesan muka nya kayak rumah gadang, orang padang ternyata!" kembali bram usilin humaira
"enak aja! emang muka aku runcing apa kaya tanduk, rumah gadang kan betanduk!"
" ha ha ha ha.. iya iya.. becanda doang,sensi amat !" jawab bram sambil tertawa terbahak bahak. malam itu mereka ngobrol banyak. Bram ternyata orang yang humoris, dan pribadi yg menyenangkan. mereka jadi semakin akrab dan nyambung saat bicara.
pagi itu pekerjaan humaira lebih banyak dari biasanya, dia di beri tanggung jawab membersihkan khka, memandikan pasien lansia, mendampingi visite dokter spesialis, dan menerima amprahan obat dari apoteker. tak lupa juga membagikan obat nya kemasing masing box pasien. dia betul betul di kerjai habis habisan oleh seniornya.
apalagi desas desus dia pdkt sama dojter Bram makin hangat. setiap hari ada aja hal hal yang kurang mengenak kan yang dia terima. tapi bukan humaira namya kalo akan menyerah, dia menjalani dengan enjoy dan menjawab serta melwan jika diperlakukan semena mena.
"Eh.. kamu anak baru, sana dampingi dokter Sri visite! jangan mentang mentang masih baru makan gaji buta nggak tau tanggung jawab ya!" perempuan bertubuh gempal itu berkata nyelekit, sambil tersenyum sinis
"Lho kak eva, tadi saya udah dampingi dokter Cici visite lho! kok gitu ngomong nya? bilang saya nggak tau tanggung jawab! hati hati kak kalo bicara!" balas Humaira sambil tajam menatap Eva
"wah.... anak baru! berani jawab gue lu hah?! nggak sopan banget kamu ya sama yang lebih tua!"
Eva membesarkan bola mata nya seolah olah mau keluar
" lucu banget ya kakak jadi orang, minta dihargai tapi enggak bisa nempatin diri sendiri! asal kakak tau ya, kakak sendiri yang bikin orang lain gak ngehargain kakak!" tandas Humaira sambil meninggalkan Eva dari ruangan perawat, lalu segera mengambil stetoskop dan catatan kusus visite untuk mencatat semua instruksi dari dokter Cici spesialis mata itu.
"Sialan tuh anak! berani jawab omongan gue! awas aja ntar, gue gebukin pulang dinas" umpat Eva sambil menggeprak meja
"udah udah.. lagian elu nya juga salah va, ngapain coba ngomong gitu sama tuh anak! dia keras banget tau, jangan pikir elo bisa tindas dia kaya anak anak lain! setau gue dia sengaja di tempatin di sini karena memang dia mampu, dan ada skill nya, terus mental nya bukan mental tempe! nanti elo sendiri yang kena batu nya! hati hati lo va" Melly memperingat kan teman nya, karena eva memang terkenal biang ribut dan suka berantem.
"mau tau gua tuh anak backingan nya siapa sih! ampe berani kurang ajar sama senior senior disini"
"mana gua tau! lagian kalo dia nggak di ganggu dia juga nggak bakalan kurang ajar kali va, udah tu genk elo yang selalu ngebully dia, fans club nya dokter Bram! kayak di dunia ini nggak ad kerjaan lain aja selain gangguin orang" Melly berkata cuek sambil menulis laporan nya, dia geram melihat tingkah eva dan teman teman nya. makin lama makin aneh dan semakin bar bar
"eh lu mau ngajakin kita ribut?! jangan mentang mentang gua lagi dinas sendiri elo sok sok pinter nasehatin gua! lu hadapi si Anya ntar baru nyahok lu" ancam eva
"ya elah.. berani cuma ngadu ma anya! gak ada modal lain lu? lu tau gua di sini siapa kan???! mau gua skorsing lu?! nggak sopan banget sih jadi orang! "Melly memperingatkan eva. dia adalah adik kandung dari manager HRD, urusan gampang sebenar nya kalau ingin membuat seseorang di pecat, tapi Melly bukan lah orang yang seperti itu, dia dan kakak nya bekerja secara profesional
"ya maaf deh... lu lagian juga ngapain bela bela anak baru itu! kayak nggak ada kerjaan lain aja lu" eva goyang dg gertakan melly. karena selama ini melly diam saja, jadi mereka anggap melly mendukung tingkah mereka
"makanya hati hati kalo bicara va, gua seangkatan sama kalian, maknya gua nggak mau ribut! tapi kelewatan banget kalian sekarang! gue jenuh nutup nutupin tingkah kalian sama kepala ruangan! " mely akhirnya memberi tau semua nya
"lu tau nggak va? sebenar nya gua d tugasin buat pantau keadaan kalian d lapangan sama kakak gua! gua d suruh cari tau kenapa tiap ada perawat baru di ruangan Aster ini selalu resignt sebelum habis masa training! dia udah curiga kalo itu kelakuan elo, yaya, anya, sama caludia! tapi pas dia nanya sama gua selalu gua tutupin kesalahan kalian! sekarang gua capek! kalian terserah mau apa, kalo boss nanyain lagi tinggal gua bilang aja yang sebenarnya!" melly berkata sambil menutup laporannya, lalu beranjak keluar meninggalkan eva yg terbengong. dia terdiam tak bisa berkata apa apa.
ketika menutup pintu ruangan perawat terlihat humaira sedang merapikan status yg baru di bawa nya visite. melly tersenyum. dalam hati dia berkata " nih anak boleh juga! tahan banting ternyata" ucapnya dlam hati.
"Dek, ada yg ragu ato kurang paham nggak? " tanya melly sambil mendekati humaira.
"eh kak melly, enggak kak. untuk saat ini paham kak, yang kurang mengerti pemasangan alat syringe pum sama hospira kak.. soalna dlu d tempat aku praktek belum pernah pasang sendiri." jawab humaira
"oke, nanti kalo ada pasien yang mau pasang panggil kakak aja ya, ntar kakak ajarin. " balas melly
"siap kak! makasih banyak ya kak!" humaira senang sekali
dari dalam ruangan eva memperhatikan kedekatan melly dan humaira. di hati dia menduga kalau backingan humaira pasti manager hrd yg tidak lain adalah kaka nya melly. karena melly terkesan sangat membela humaira. di hatinya muncul niat jahat untuk membalas dendam pada humaira. sepulang kerja nanti dia ingin memberi humaira pelajaran.
"awas kamu humaira ya!"eva mengepalkan tangan nya
saat sepulang kerja humaira seperti biasa, melangkah dengan ceria, hari ini tepat 1 bulan dia bekerja, jadi banyak kebutuhan bulanan yang mulai habis. dia ingin berbelanja di swalayan terdekat dlu baru oulang kerumah. saat akan finger print tiba tiba pundaknya di pukul seseorang....
"hai cewek, mau pulang ya? boleh nebeng nggak? motor gua td pagi ngulah terpaksa gua tinggal di bengkel nih" Bram tersenyum gaya bintang iklan pepsodent.
"wah wah wah.. jomblo ya mas, ampe pulang aja minta di tebengin saya ! hahahahhaha"kali ini humaira membalas ketengilan Bram.
"ha ha ha.. tau aja sih mbak, saya lagi jomblo.. kalo gitu kita jadian aja yok, biar gak sama sama jomblo lagi" balas Bram menggoda humaira. bukan nya mesem mesem malu humaira malh tertawa terbahak bahak.
"sorry ya mas, kita nggak jombo.. emang situ weeeeek" humaira menjulurkan lidah meledek
" eh eh.. seriusan? gua pikir lu jomblo dek! soalnya gak oernah di anter sih ama pacaranya.
"ya elah.. jadi karena gak oernah di anter lu oikir gua jomblo gitu? gua LDR kali mas.. cowok gua kerja di kalimantan, ketemuan paling juga setahun sekali pas lebaran, kering gue." jawab humaira sambil cekikikan.
Bram terbengong mendengar jawaban humaira..baru kali ini ada cewek nolak dia. rata rata kalo cewek di gombalin sama dia baklan langsung klepek klepek. nah ini malah memproklamirkan hubungan Ldr nya. betul betul menarik. membuat jiwa play boy bram merasa tertantang
"woi bengong aja! jadi nebeng nggak?! gua mau keswalayan soalnya nih mas.. buru buru" humaira menpuk pundak dokter tampan itu
"eh oh.. eh.. iya dek jadi laah.. masak gua naik taksi sih? gak ad yang peluk gua dong di belakng"bram cengengesan
"ha ha ha.. ya udah jd driver ojol aja mas, gua jamin penumpang lu gak mau turun turun, minta pelukan mulu gak mau di lepas " humaira tertawa terbahak bahak
" ya elah.. rega amat neng!masa ganteng gini jadi driver ojol.. ntar tiap narik oenumoang gua minta dikawinin semua neng" bram tertawa
"ya udah ayok buruan., ntar keburu ashar lho mas" humaira dan bram lalu melangkah ke parkiran sepeda motor.
"Dek, besok besok kalo kebetulan satu sift kerja lu bareng gua aja yok. biar 1 motor berdua gitu.." Bram melancarkn rayuan nya
"Nggak mau ah, gua kadang telat bangun mas, ntar gak enak lu nunggu ngunggu gue, emang lu mau banget ya jadi tukang ojol? gua gak sanggup ngegaji ojol pendidikan dokter mas.. ampun guaa.. jiwa miskin gua meronta ronta"
"ya elah.. gua di suruh jadi ojol lagi smaa ni anak"bram nengerucutkan bibirnya
"dek motor lu mungil banget sih, kaki gua amoe ngangkang kebar banget biar gak ngangkut" ucao bram sambik benerin posisi kaki nya mencari kenyamanan.
" iya la.. orang gua badan segini masa bawa moge mas, apa kata dunia? kurcaci naik motor segede gaban" celetik humaira
"ha hah ha.. lupa gua, lu kan cebol kecik kaki ya.. " bram tertawa
"enak aja ngatain gua cebol, gua turunin lu disini ya, biar jalan kaki ambil motor lu di bengkel" humaira mengancam
"ampun nyah, saya nggak berani.." ucao bram
"bagus bagus bagus... sekarang nyonya yg berkuasa ya anak buah ku " humaira kembali terbahak bahak
di hayi Bram terpesona dengan kepribadian humaira, ingin rasanya memiliki gadis itu, tsoi sayang sudah ada yang punya..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!