NovelToon NovelToon

Transmigrasi Zoyya Olivia

Bab 1

Di sebuah ruangan serba putih terlihat seorang gadis remaja yang sedang terbaring lemah dengan di temani seorang wanita paruh baya yang memandang nya dengan sendu.

"enghh."

"non, nona sudah sadar akhirnya, sebentar bibi panggilkan dokter dulu."

Tak lama kemudian wanita paruh baya itu kembali bersama dokter.

"dokter saya kenapa?." tanya zoyya setelah dokter memeriksa kondisinya.

"nona terjatuh dari balkon." bukan dokter yang menjawab tetapi wanita paruh baya itu yang menyahutnya dengan sedih.

Zoyya mengerutkan keningnya, dia tertabrak bukan malah terjatuh dari balkon bagaimana bisa pikirnya.

"dan maap anda siapa?." tanya zoyya pada wanita tersebut karna memang dirinya tidak mengenali wanita itu apalagi tadi memanggil nya dengan sebutan nona semakin membuat dirinya bingung.

"nona tidak ingat bibii? Ini bibi bi Rima hiks." ucap bi Rima dengan menangis.

"maaf Bu sepertinya dia mengalami hilang ingatan sementara karna benturan nya lumayan keras, dan untuk saat ini jangan paksa dia untuk mengingatnya." jelas sang dokter.

"nona hiks hiks."

"kapan saya bisa pulang dok." tanya zoyya.

"karna sekarang kondisi nya sudah membaik hari ini juga sudah bisa pulang." ucap dokter itu.

"terimakasih dokter." ucap bi Rima.

"sama sama Bu, kalau begitu saya permisi." ucapnya lalu meninggalkan ruangan Zoyya.

Tiba tiba Zoyya memegangi kepalanya, banyak ingatan yang memaksa masuk ke dalam kepalanya, tetapi itu jelas bukan ingatannya.

Ziara Putri Wijaya, gadis berusia 17 tahun, gadis itu tidak pernah menyerah walaupun keluarga dan tunangan nya selalu mengatakan hal yang buruk tentang dirinya.

dia memiliki dua kakak laki laki dan satu adik kandung yang suka playing victim dan manipulatif.

...'wait, Kela Kela jadi gue bertransmigrasi? tapi kenapa harus tubuh antagonis? Argh sialan' Zoyya di buat tercengang dengan fakta tentang dirinya yang mengalami perpindahan jiwa....

"non, apa mau bibi panggilkan dokter lagi?." ucap Bi rima yang terlihat panik.

"tidak usah bi saya gapapa." ucap Zoyya.

"bi, bisa tolong jelasin saya siapa?." ucapnya dia ingin lebih tahu tentang tubuh yang sedang dia tempati saat ini.

"nama nona, ziara putri wijaya, nona anak ke tiga dari 4 bersaudara, ibu nona nyonya Alice Daisy dan ayah nona Levi Wijaya kakak pertama nona Aldo Pradika Wijaya dan kakak kedua nona Vano Alfeza Wijaya dan adik nona Asila Putri Wijayaya." jelas bi Rima Zoyya hanya mengangguk paham.

"terus mereka kemana bi? Apa mereka ga jenguk saya.?" tanya Zoyya kembali ingin memastikannya.

"itu, me-mereka membenci nona." ucap bi Rima dengan menunduk, Zoyya mengangguk paham.

"oh okey bi." ucap Zoyya.

(kita panggil Zoyya dengan Ziara ya)

setelah satu jam perjalanan kini Ziara sudah sampai di rumah nya.

'lumayan juga nih rumah gede, orang kaya berarti ya, rumah gue kaga ada besar nya begini, ah sangat membagongkan jika harus inget keluarga itu."batinnya menggerutu.

saat ini Ziara sedang berada di dalam kamar nya, setelah pulang dari rumah sakit tadi bi Rima Langsung mengantarkan Ziara untuk beristirahat.

Ziara langsung merebahkan tubuhnya di kasur pandangan nya menatap atap kamarnya pikiran nya berputar apa yang harus dia lakukan dengan kondisinya yang seperti ini sekarang.

Dia bangkit dan membuka isi lemari seketika dia terkejut melihat isi lemari nya.

"hahh, ini baju atau apa?astaga ini baju kurang bahan semua." Ziara mengambil satu persatu dan melihat nya dia menggelengkan kepala nya.

"sorry ya gue gasuka baju kurang bahan kek gini, gue ganti izin ganti semua ya." ucapnya dengan menyimpan kembali bajunya.

"oke kita cari baju yang pas dulu." ucapnya dan memilah milih baju yang sesuai selera Zoyya.

"nah ini kan bagus ga kaya neng neng yang ada di pinggir jalan itu haha."ucapnya yang seketika ingat dirinya yang sering melihat wanita yang sering berada di pinggir jalan saat malam, dia sering menjahili wanita wanita yang sedang nangkring itu.

......................

saat ini ziara sedang berada di mall dia sibuk memilih pakaian.

Setalah lamanya bergulat memilih pakaian akhirnya dia memutuskan untuk membayar nya.

kemudian Ziara pergi ke salon dia merubah penampilan Ziara asli.

"perfect." ucapnya saat melihat wajahnya yang semakin cantik dengan penampilan yang seperti Zoyya.

Bab 2

Saat ini ziara sedang dalam perjalanan pulang bersama sang sopir yaitu pak Didi, dia memandang gedung gedung yang menjulang tinggi di jalan dengan pikiran yang kesana kemari memikirkan kehidupan keduanya.

setelah 40 menit perjalanan kini Ziara sudah sampai di rumahnya.

"mari saya bantu nona." ucap pak Didi.

"ya pak silahkan." ucap ziara dan memberikan barang nya pada pak Didi.

Mata Ziara tertuju pada beberapa motor yang berada di halaman rumahnya, teman teman abangnya mungkin pikir Ziara.

Dia dengan tenang melangkahkan kakinya memasuki rumahnya dan mengabaikan para manusia yang sedang mememandang dirinya.

"heh Lo siapa? Main masuk aja ga sopan." ucap seorang laki laki yang mungkin itu adalah Vano Abang dari Ziara.

Ziara membalikan badan dan menaikan alis nya sebelah yang membuat para manusia itu heran.

"kalo di tanya tuh jawab bego." ucap Haidar salah satu teman Vano.

"emang salah kalo gue masuk ke rumah gue sendiri?." tanya Ziara dengan melipat kedua tangannya di dadanya.

"bentar bentar Lo ziara?." tanya Ivan yang sudah mengamati Ziara.

"kalo Lo tau kenapa Lo nanya.?" ucapnya dengan datar.

"ha?." semuanya heran.

para manusia itu terkejut dengan ziara tetapi lebih terkejut nya dengan penampilan barunya yang membuat mereka terpana melihat penampilan baru Ziara yang tak lagi menor dan pakaian yang minim.

"Lo bener Ziara? Cakep bener Ra." ucap Ilman yang terpana oleh kecantikan Ziara.

"anjir itu adek Lo van, cakep bener." timpal Ivan.

"boleh ga sih buat gue si ziara van." celetuk Ilman yang mendapat tatapan dari Vano.

"kalo dia mau." ucap izzar.

Izzar dia tunangan ziara yang kini dia berhubungan dengan adik kandungnya ziara, semua orang tau kalau ziara sangat tergila gila pada izzar.

"tapi si ziara kagak ada sedikit pun ngelirik Lo zar." celetuk Ivan yang mendapat kan tatapan sinis dari izzar.

"udah ngobrol nya? Gue cape mau istirahat."ucap ziara membuat para manusia itu terdiam, sedangkan asilla dia mengepalkan tangannya tidak terima dengan perubahan Ziara.

"kakak dari mana, maaf ya kak kita ga sempet jenguk kakak." ucap Silla menunduk.

Ziara hanya memutar bola matanya malas.

"kakak marah ya sama aku." ucap Silla dengan raut wajah yang di buat sedih.

"Silla itu khawatir sama Lo bangsat, kenapa Lo tega buat Silla sedih hah." ucap Vano dengan marah karna melihat Silla yang sudah meneteskan air mata buaya nya.

"hadeuh cape banget gue, santai aja kali." ucapnya tanpa menatap Vano.

"Lo tuh emang jahat Ziara." ucap izzar yang kemudian merangkul pundak Silla dan membawanya duduk.

Sedangkan Ziara hanya diam tanpa menjawab perkataan izzar.

"udah? Gue cape pengen istirahat." ucap ziara kemudian dia membalikan badan nya dan melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya.

Sedangkan para manusia yang berada di ruang tamu hanya terdiam melihat perubahan ziara.

'lo berubah?.' batin izzar tak terima dengan perubahan Ziara.

...----------------...

"Ziara Putri Wijaya." gumamnya sambil mengamati dirinya di depan cermin.

Ziara cantik, tubuh yang ideal dengan manik mata berwarna hazel yang menambah kecantikan nya.

Kini ziara merebahkan tubuhnya hingga matanya menutup, dia tertidur lelap karna lelah.

Di alam bawah sadar Zoyya bertemu dengan jiwa asli dari Ziara.

"indah banget ciptaanmu tuhan." ucap Zoyya takjub saat dirinya berada di tempat yang sangat indah.

"kak zoyya." panggil seorang gadis yang sangat cantik dengan menggunakan gaun putih selutut dengan rambut yang terurai tak lupa senyumnya yang sangat menawan.

"siapa? Kok tau nama saya?." tanya zoyya pada gadis yang sedang berada di hadapan nya dengan pandangan yang terlihat sendu.

"aku ziara kak." jawab ziara dengan tersenyum.

"Ziara? Cantik banget ya." ucap zoyya yang memang merasa kagum dengan kecantikan ziara.

"Kakak juga cantik." ucapnya yang membuat zoyya terkekeh kecil.

"kak Zoyya maaf kalo aku udah menarik kakak untuk menempati tubuh aku, kakak masih banyak waktu untuk hidup kakak belum waktunya untuk pergi." ucap ziara dengan raut wajah sedih.

zoyya hanya diam, kenapa dia belum waktunya untuk meninggal pikirnya.

"aku mau minta tolong kak, bantu aku, sadarkan mereka jika aku bukan orang yang mereka pikir kasih mereka pelajaran bagaimana kehilangan orang yang mereka sayang,hatiku sakit kak hiks mereka membenci ku karna Silla." ucap ziara dengan menangis yang membuat hati zoyya terenyuh.

"aku akan membantumu Ziara, tetapi maaf aku sudah merubah penampilan mu dan sikap mu, aku tidak akan egois jika kamu ingin kembali pada tubuhmu aku akan pergi dengan ikhlas." ucap zoyya dengan sendu, mau hidup juga percuma dia pun sama sudah cape dengan kehidupan nya tanpa orang tua.

"makasih kak kalo kakak udah mau bantu aku, tapi aku gakan kembali kak aku udah tenang disini aku lebih memilih untuk terus disini, karna aku udah gabisa balik lagi ke tubuhku jadi tubuhku akan selamanya menjadi milik kakak." ucapnya dengan tersenyum.

"kak dia bukan anak kandung mama."

"Ziara." panggil Zoyya, tetapi Zoyya merasa ada yang menarik nya dari sana sehingga sinar putih itu hilang dari hadapan nya.

"Ziara." zoyya terbangun kini dia sudah kembali berada di dalam kamarnya.

Tok Tok Tok..

"non bangun sudah waktunya makan malam." panggil bi rima.

"iya bi." jawab ziara dan kemudian dia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya kini dia memakai pakaian nya yang sudah dia beli di mall tadi siang, dia menggunakan piyama polos berwarna biru muda berlengan panjang membuat dirinya imut dan manis kemudian rambutnya ia pakai kan jedai dengan asal dengan wajah yang natural semakin membuat dirinya terlihat cantik.

Kemudian Ziara turun ke bawah untuk ikut makan malam bersama keluarganya.

Tap Tap Tap...

Sesampainya di meja makan dia langsung duduk di kursi yang kosong kemudian dia mengambil nasi dan beberapa lauknya, Dia tidak memperdulikan orang yang sedang memandang nya.

'gemes banget dek.' batin Aldo Abang pertama ziara.

'kok imut sih ra.' batin Vano.

'hei dia anak saya kan? Cantik sekali dia kalau berpenampilan seperti ini.' batin Levi ayah Ziara.

'anak mama cantik banget.' batin Alice.

'sialan kenapa dia berubah sih.' batin Silla dengan mengepalkan tangan nya di bawah meja.

"saya selesai." ucapnya yang membuat mereka tersadar.

Deg..

mereka terkejut akan perubahan Ziara, biasanya dia akan mencari perhatian pada mereka tetapi sekarang dia terlihat dingin dan datar.

Maaf kalo banyak kekurangan nya soalnya baru pemula:)

Bab 3

Setelah makan malam, dia langsung menaiki tangga dan menuju kamarnya, kini dia sedang berada di dalam kamarnya.

"gue kan kaya nih sekarang, gapapa kali ya gue beli motor sport yang gue mau dari dulu." gumamnya kemudian dia mengambil handphone nya dan mencari cari sesuatu, kemudian bibirnya tersenyum saat sudah mendapatkan yang dia cari.

"oke waktunya kita tidur." ucapnya dengan senang dan perlahan dia mulai tertidur dengan lelap dan sudah masuk ke dalam mimpi.

...----------------...

Tok Tok Tok..

"non bangun, non mau sekolah atau libur dulu." ucap bi Rima di balik pintu, kemudian Ziara membuka pintunya.

"udah bangun kok bi, sekolah dong bi kan udah sembuh." ucapnya dengan tersenyum yang membuat bi Rima tertegun.

"oh iya bi kedepan nya jangan bangunin aku lagi ya, aku gakan kesiangan kok bibi tenang aja." jelasnya membuat bi Rima tersenyum dengan perubahan ziara.

"baik non, kalo gitu bibi ke dapur dulu." ucapnya yang di angguki ziara.

Kemudian ziara menutup kembali pintunya dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya kini dia bersiap dan sedang mencari seragam yang pas karna beberapa seragam milik ziara asli sangat ketat.

"nah ini masih ada yang baru ternyata." dia segera memakai seragam nya.

Rambut nya ia gerai dan wajah nya ia pakai kan skincare terlebih dahulu dan terakhir memakai lipcream berwarna nude dan sedikit liptint yang membuat kecantikan ziara semakin bertambah.

"perfect."dia melihat dirinya di cermin, dia sendiri pun sangat kagum dengan tubuh dan wajah ziara asli.

Dia segera keluar dan mengunci pintu kamarnya kemudian dia menuruni tangga.

Tap Tap Tap

Semua orang yang berada di meja makan terkejut melihat penampilan ziara yang tak lagi menor dan pakaian yang minim, kini dia terlihat sangat cantik dengan wajah yang natural dengan seragam yang Fress body.

Dia berjalan dan duduk di kursi yang kosong, dia tak menghiraukan orang orang yang sedang menatapnya dengan pikiran yang berbeda beda.

Kemudian semuanya memulai sarapan dengan tenang.

"permisi non itu di depan ada orang yang sedang menunggu untuk meminta tanda tangan nona." ucap pak Didi yang tiba tiba masuk ke dalam rumah dan menghampiri ziara.

"baik pak sebentar ya." ucapnya kemudian dia menghabisi sarapan nya yang tinggal satu suap lagi.

Kemudian ziara berjalan keluar rumah dan terlihat orang yang sedang berdiri dan membawa berkas.

"atas nama nona ziara." ucap laki laki itu.

"ya pak saya sendiri." jawabnya.

"baik nona, silahkan tanda tangan di sebelah sini." ucapnya dengan memberikan berkas yang akan di tanda tangani oleh ziara.

sedangkan di depan pintu semua orang terlihat penasaran apa yang di lakukan ziara seketika mata mereka terkejut saat melihat motor sport yang di turunkan.

"ini kuncinya nona." ucap laki laki itu dengan memberikan kunci motor sport nya pada ziara.

"baik pak terimakasih." ucapnya dengan tersenyum ramah.

"sama sama nona, kalau begitu saya permisi." ucapnya dan di angguki oleh ziara.

kini ziara berjalan kembali ke dalam rumahnya,matanya tertuju pada semua orang yang sedang melihat nya.

"kamu beli motor itu?." tanya Alice yang masih tidak percaya.

"sejak kapan Lo bisa naik motor?." tanya Vano sinis.

"udah lama." ucapnya datar.

"punya uang dari mana kamu membeli motor sport mahal ini." tanya Levi, Levi memang memberikan uang bulanan pada anak anaknya tapi levi tidak pernah memberikan uang dengan nominal yang sangat besar untuk ziara semuanya sama rata jika dia memberikan uang bulanan.

"paling ngej*lng." ucap Vano remeh.

"dari uang jajan dan uang bulanan yang papa kasi." ucapnya dengan tenang membuat mereka terkejut.

"jadi kamu ga pernah pakai uang bulanan?." ucap Alice tak percaya jika anaknya menyimpan uang yang papanya berikan.

"ya, uang nya di simpan untuk keperluan yang penting aja." ucapnya lagi membuat mereka semakin tak percaya.

"hallah Lo bohong kan, Lo pasti jual diri." ucap Vano tak terima.

"Vano jaga mulut Lo." ucap Aldo dengan menatap nya dia merasa sakit kala Vano mengatakan yang buruk, Aldo memang membenci nya tetapi Aldo tidak pernah mengatakan hal yang terlalu buruk pada ziara.

Vano yang mendapat tatapan dari sang kakak hanya bisa diam, Aldo anak pertama dia sudah berkuliah.

ziara hanya diam tidak menyahuti perkataan Vano tatapan nya beralih pada Aldo.

'mungkin cuma dia yang terlihat peduli pada ziara meskipun hanya diam diam' batin ziara yang menatap Aldo.

Aldo yang merasa di tatap dia segera mengalihkan pandangannya.

"udah ngobrol nya, saya mau pamit nih." ucap ziara yang sudah mulai jengah.

ziara berjalan ke dalam rumahnya mengambil tas dan berpamitan pada bi Rima.

"bi, ziara pergi sekolah dulu ya." ucapnya yang membuat bi Rima terdiam, dia mengambil tangan bi Rima untuk menyalami nya dan bi rima terkejut.

"eh non tangan bibi bau." ucap bi Rima tak enak.

"gapapa, ziara pergi dulu ya bi." ucapnya yang setelah mengalami bi rima.

Sedangkan kedua orang tuanya terdiam melihat ziara yang berpamitan pada seorang pembantu bahkan terlihat akrab, hati mereka sakit saat melihatnya.

tetapi ziara adalah zoyya seorang gadis remaja yang menghargai orang tua.

"kok pada bengong? Saya mau pamit." ucap ziara datar, kemudian dia mengambil tangan kedua orang tuanya secara bergantian menyalaminya dan mengecup punggung tangan kedua orang tuanya.

Deg..

Mereka merasakan sakit di hatinya, ziara memang sering mencari perhatian nya tetapi mereka tidak pernah merasakan sopan santun yang seperti ini.

lalu ziara menghampiri Aldo dan mengambil tangan nya untuk di salami dan mengecup punduk tangan nya, perasaan nya sama seperti orang tuanya.

"semangat bang." ucapnya dan tersenyum manis membuat Aldo ingin memeluk ziara dan menangis di pelukan ziara, Aldo hanya mengangguk.

Sedangkan Vano hanya diam, Silla yang mengamati sedari tadi mengepalkan tangannya.

'sialan, kenapa dia kaya gini sih' batin Silla yang tidak terima.

...----------------...

Brummmm

Brummmm

Brummmm

Ziara mengendarai motor sport nya memasuki sekolah nomor 1 di kota nya yaitu SMA Mahardika.

Kedatangan ziara yang menggunakan motor sport keluaran terbaru membuat heboh satu sekolah.

Awww gilaa keren banget co.

anak baru kaya nya.

Cowo apa cewe ya?

wah kalo cewe sih pasti gada obat.

Pasti dong gini aja Uda keren apalagi kalo Uda buka helm nya co kayanya cantik banget sih.

Tapi kalo cowo nambah lagi dong most wanted di sekolah kita ini huaaaa

masih banyak bisik bisik yang terdengar jelas oleh ziara, ziara tersenyum miring kemudian dia membuka helm fullface nya dengan gaya slow motion anggap aja begitu ya gays.

Kan bener cewe

Aaaa gila cantik banget, gue kalah sih inimah

Neng aa udah siap nikah nih

Emang dia mau sama Lo

Ya kali aja mau kan

Maa boleh gue karungin ga nih cewe.

Begitulah bisik bisik para Siwa di sekolah nya yang membuat ziara jengah dia memandangnya dengan datar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!