...🌻🌻🌻🌻...
...'ANNA CAROLINE GWENEVIEVE'...
Minggu, 22.10 WIB
Seperti biasa, Anna sudah berada di tempat gym langganan nya. Bukan karena insomnia lantas Anna pergi untuk berolahraga, tapi memang kebiasaan nya di tengah malam seperti ini ia selalu pergi ke tempat gym sekedar merenggangkan ototnya yang kaku karena seharian ini ia banyak tidur.
...(status Wa Anna)...
Ting...
Anna langsung membuka layar hp nya ketika mendengar suara notifikasi pesan.
Caca Cilll😚:
Tumben pangeran nya g ikut 😏
Melihat pesan Caca _ teman sebangkunya di sekolah, Anna langsung mendumel kesal. Sejujurnya saja ia memang sedang merasa kesal dengan 'pangeran' yang Caca maksud.
^^^Anda:^^^
^^^Males bgt ca, dari tadi pg ga ada tuh dia ngabarin gue, ajak keluar kek atau apa kek, sibuk Ama dunianya sendiri💔^^^
Ting...
Caca Cilll😚:
lh lu siapa kocak??? Berharap amat di kabarin tiap hari neng🤣🤣🙏
Anna mendengus kesal dan meletakkan kembali handphone nya tanpa mem alas pesan dadi Caca Anna mulai melakukan peregangan agar otot-otot nya tidak kaku.
Ia mulai berlari di atas treadmill, kedua telinganya tersumpal earphone berwarna putih, pikiran nya sudah mulai rileks, sesekali mulutnya ikut bernyanyi menirukan lirik yang Terdengar.
Kalo dipikir-pikir benar juga yang Caca bilang, emang Anna siapa? Pacarnya bukan, tunangan nya bukan, istri nya apalagi, ya jelas bukan.
Tapi entah kenapa Ketika si Pangeran itu tidak mengabari nya sama sekali itu membuatnya kesal. Anna selalu menunggu chat dan call dari pangeran yang Caca maksud. Tapi kalo dibilang dekat mereka mereka dekat, Layaknya orang pacaran, mereka sering jalan berdua, bahkan setiap hari mereka bertemu karena memang satu sekolah.
(Drttt.....drtt....drttt)
Suara telfon masuk membuat fokus Anna hilang, nama 'Kevin Danuarta' Berkedip-kedip di layar handphone nya. Cowok yang sedari pagi membuat mood nya buruk karena tidak mengabarinya sama sekali itu kini menelfon nya. Anna yakin Kevin sudah melihat status Whatsapp nya.
Ya! Kevin Danuarta, cowok yang Anna maksud dari tadi. Teman cowok yang sudah sangat dekat dengannya, bahkan banyak orang mengklaim bahwa mereka berdua memang berpacaran. Tapi nyatanya di antara mereka memang tidak ada hubungan sama sekali. Mereka memang Murni berteman tanpa ada embel-embel apapun.
Anna biarkan sampai telfon itu mati sendiri, ia akan membalas apa yang Kevin lakukan padanya seharian ini, tidak mengabarinya sama sekali.
(Ting...)
Kevin Danuarta:
G ngabarin?
gue otw
Anna hanya membaca chat tersebut dari notifikasi atas, Senyum kecil muncul di muka cantik Anna ketika kevin mengabari akan menyusulnya ke tempat gym.
Walaupun tidak membalas chat dari Kevin, Anna bolak balik terus melihat ke arah pintu dan berharap Kevin cepat datang. Ini sudah 10 menit dan Kevin belum juga menampakkan batang hidungnya.
"Lama banget, biasanya juga lima menit nyampe" dumel Anna.
Anna Mendenguskan nafasnya kasar. Ia membuka earphone yang ada di telinganya dan memasukkan nya ke dalam tas, sudah hampir satu jam Anna menunggu kevin di sana. Tapi nyatanya Cowok itu sama sekali tidak menampakan batang hidungnya.
Karena emosi dan tidak sabar, lantas Anna langsung menurunkan gengsinya dan membuka room chat nya dengan Kevin.
^^^Anda:^^^
^^^Lama!^^^
(Ting...)
Hanya dalam hitungan detik Kevin langsung membalas pesan dari Anna.
Kevin Danuarta:
Lo blm plggg?
^^^Anda:^^^
^^^Y Lo kira!!???^^^
Kevin Danuarta:
Sorry, otw naaa Lo tunggu disitu
^^^Anda:^^^
^^^G ush, gue lagi otw balik^^^
Seharian ini mood Anna benar-benar Hancur. Anna menghembuskan nafasnya kasar dan rasanya ia benar-benar gondok sekarang.
Anna langsung mengemasi barangnya dan pulang dengan langkah yang lebar, dan untuk Kevin? Lihat saja besok Anna tidak akan mau berbicara dengannya.
...****************...
Anna sedikit tenang karena sudah menyegarkan tubuhnya dengan mandi air hangat lumayan lama.
00.41 WIB.
Hari sudah berganti dan pagi nanti Anna harus bersekolah, tapi sekarang ia belum juga memejamkan matanya. Akibat seharian tadi Anna sudah full tidur sekarang bahkan rasa kantuk belum juga singgah.
...(Anna mengeringkan rambutnya) ...
Selesai mengerikan rambutnya Anna langsung menggunakan serangkaian skincare rutin dan lanjut meminum jus apel sebelum tidur.
Saat Anna membuka layar hp nya, ada notifikasi chat dari seseorang.
Kevin Danuarta:
gue dibawah naaa, turun sebentarr
Dan itu dikirim setengah jam yang lalu, reflek Anna langsung membuka korden jendelanya. Benar saja, ada mobil hitam yang masih terparkir di depan rumahnya.
Dengan cepat Anna langsung berlari turun ke bawah untuk menemui Kevin.
"Bocah tolol emang" gumam Anna sambil membuka pintu gerbang rumahnya.
Sementara itu Kevin keluar dari mobil dengan kaos putih polos dan celana hitam pendeknya.
"Ngapain malem-malem kesini!?" Tanya Anna dengan nada marah.
"Pengin aja" Jawab kevin dengan senyum mirisnya. Pasti Anna sangat marah kepadanya.
"Lagi sibuk terus kan dari tadi pagi? Lanjut aja ngga usah buang-buang waktu kesini"
"Marah banget ya na?" tanya Kevin sambil berjalan mendekat ke arah Anna.
"Biasa aja"
"Sorry ya ngga ngabarin dari tadi pagi, gue ikut bokap meeting di kantor"
Kevin memang dari bulan lalu sudah di ajak oleh Ando _ ayahnya untuk sering ikut meeting karena selepas SMA ini Kevin juga akan ikut andil dalam perusahaan nya. Fyi_sekarang Kevin dan Anna baru memasuki kelas 3 SMA satu Minggu yang lalu.
"Y udah terserah Lo aja mau ngapain juga, udah sana pulang, bego banget si Lo. Kalo tadi gue tidur gimana? Lo mau nunggu sampe kapan disini? Untung gue buka hp tadi" Ucap Anna dengan nada yang terdengar kesal.
"Gue tau Lo belum tidur, lampunya masih nyala" Ucap Kevin sambil menunjuk kamar Anna yang lampunya masih menyala terang. Kevin tau kalo Anna tidak akan bisa tidur dengan lampu yang dinyalakan.
"Sok tau, kalo gue tidur sama mama gimana??"
"Mama Lo belum pulang dari Australi, Right?"
"Kalo gue tidur sama papa gimana??"
"Papa Lo baru pulang besok sore Anna"
Anna mendengus kesal,
"Kalo gue tidur sama bibi gimana???" tanya Anna tak mau kalah .
Kevin hanya diam dan mengedikan bahunya.
"Gue di sini sampe besok mungkin" jawab Kevin santai.
"Bocah monyet, Pulang sana, ganggu orang aja"
Anna terdiam kaku karena Kevin yang tiba-tiba menangkup pipinya. Mata mereka bertabrakan lumayan lama sebelum akhirnya Kevin mengeluarkan suaranya.
"Marah banget na?" tanya Kevin.
Anna diam tak bisa merespon apapun.
"Pantesan mukanya tambah banyak keriput"
Bug...
"Gak jelas!!" Ucap Anna sambil mendorong Kevin yang sudah tertawa dengan puas.
"Sorry na, gue ngga maksud buat ngga ngabarin Lo, Sebagai permintaan maaf, gue punya sesuatu buat Lo"
Kevin berjalan dan mengambil sesuatu dari dalam mobilnya.
"Martabak"
Mata Anna melotot dengan muka yang agak syok, terkesan lebay memang namun siapa sangka Kevin akan membelikannya martabak.
Sejujurnya martabak adalah salah satu makanan yang sangat tidak boleh Anna makan, Anna tidak boleh makan makanan yang terlalu manis, contohnya martabak. Terkahir kali Anna makan martabak itu 2 tahun yang lalu, selain orang tuanya yang menentang keras, Kevin juga sebenarnya menantang keras Anna memakan martabak.
"Demi apa??" Ucap Anna sambil merebut keresek yang Kevin berikan dan langsung membukanya. Bau khas martabak manis langsung menyerbu indra penciumannya.
Dan betapa kagetnya Anna saat membuka kotak martabak manis itu.
Taraa Mak jreng....
"kalo pelit ya pelit aja" ucap Anna ketika melihat hanya ada satu potong martabak yang besarnya sekitar tiga jari orang dewasa.
"loh?"
"Sialan Lo ngasih gue martabak bekas, bekas siapa nih?" Sewot Anna tidak terima.
"Mana ada bekas na, itu baru dibuat sama abangnya"
"Kok tinggal sepotong ginii siii??! Niat ngasih ngga si?"
"Sengaja, ntar kalo dikasih utuh Lo makan semuanya, ngga baik buat Lo na" jawab Kevin dengan senyum pepsodent nya.
"Ya tapi_"
"Bersyukur na, kalo ngga mau gue ambil balik nih?" Ucap Kevin yang seolah benar-benar akan merebut kembali martabak seupil yang diberikannya.
"IYA"
"jangan marah-marah terus Na, gue ga suka kalo Lo marah-marah kaya gini"
Anna terdiam mendengar apa yang Kevin katakan, tau kan kenapa Anna begitu betah dengan Kevin, selain tutur katanya yang tenang dan lembut, ia juga bisa memperlakukan Anna dengan baik.
...🌻🌻🌻🌻...
...🌻🌻🌻🌻...
SENIN, 06.25 WIB
Bi inah_ART di rumah Anna terus-terusan mengetuk pintu kamar nyonya mudanya dengan muka yang agak panik.
(Tok...tok...tok)
"Di gedor aja terus bi pintunya sampe anaknya bangun" Ucap Dewi_Mama Anna dari sebrang sana.
"iya Bu ini sudah di ketuk dari tadi, tapi Anna ngga bangun-bangun"
"Yang kenceng bi gedornya, saya juga dari tadi telfon handphone nya ngga aktif "
"Apa saya telfon mas Kevin aja ya Bu suruh jemput kesini?"
"coba deh bi, suruh Kevin jangan kelamaan, udah jam setengah tujuh juga"
"Baik Bu" Bi inah langsung mematikan telfon nya dan langsung membuka aplikasinya telpon untuk mencari nomer handphone dengan nama 'Kevin temen Anna'
(Ting tong)
Karena bel rumah bunyi, Bi inah langsung berlari turun ke bawah.
Pagi ini ia sibuk sekali mondar mandir ke kamar Anna karena nona mudanya tidak bangun-bangun. Bahkan Tio dan Dewi _orangtua Anna juga sudah berkali-kali menelpon putrinya, tapi nihil handphone Anna sama sekali tidak aktif. Mereka takut anaknya kenapa-kenapa karena tidak biasanya Anna mengabaikan telfon dari Tio dan Dewi.
(ceklek)
"Alhamdulillah mas Kevinnn"
Bi Inah tersenyum lega ketika melihat Kevin sudah berada di depan pintu rumah .
"Alhamdulillah kenapa bi? Anna nya belum turun?" Ucap Kevin agak bingung ketika bi inah bersyukur saat melihatnya.
"itu dia mas, Anna kayanya belum bangun, kesiangan dia, dibangunin ngga bangun-bangun coba mas Kevin yang bangunin, siapa tau langsung bangun"
Kevin hanya mengangguk dan langsung berjalan santai ke atas.
Sudah Kevin duga pasti karena tadi malam Anna tidak bisa tidur.
Saat akan mengetuk pintu kamar Anna, Kevin terkejut karena pintu itu terbuka dari dalam, Anna terlihat berdiri di depan pintu dengan gelas di tangan kanannya.
"Mau kemana?" Tanya Kevin dengan alis yang diangkat satu.
"LOH??" Anna memelototkan matanya dan langsung meraih tangan Kevin untuk melihat jam di tangannya.
06.36 WIB.
"Anjirr, kok ngga ada yang bangunin gue siii???" Dengan muka yang panik Anna langsung berlari menuju kamar mandi.
Anna kira ini masih pukul 05.00 pagi karena memang Anna biasa terbangun pukul 05.00 dan ia berniat turun ke bawah untuk mengambil minum karena air di kamarnya habis.
Karena waktu yang sudah mepet Anna berniat tidak akan mandi sekarang.
Kevin hanya berdecak dan menutup kembali pintu kamar Anna, ia akan menunggu Anna nya di bawah.
Anna nya???.
"Kebiasaan kalo bangun ngga langsung liat jam" Gumam Kevin.
🌻🌻🌻🌻
Sekitar 20 menit Anna sudah siap dengan seragamnya, rambut nya hanya disisir rapi dan ia langsung turun ke bawah dengan tergesa-gesa.
"Minum susu non, biar perutnya ngga perih" Ucap bi Inah menyambut Anna yang baru saja turun dengan baju seragam yang sudah melekat di tubuhnya.
"kok Bibi ngga bangunin Anna siiii"
"Ehh bibi udah bangunin non Anna, non Anna aja yang ngga bangun-bangun "
Dengan cepat Anna langsung meraih gelas yang ada di tangan bi Inah.
"Duduk, jangan buru-buru" Ucap Kevin sambil menarik Anna untuk duduk dan menunggunya menghabiskan susu agar perutnya tidak kosong.
"Udah, ayo Pin. Berangkat dulu Bi assalamualaikum"
"Waalaikumsalam non, hati-hati ya mas Kevin bawa mobilnya"
Kevin langsung mengangguk dan tersenyum, tangannya sudah ditarik oleh Anna untuk cepat masuk ke dalam mobil. Ia tidak mau terlambat, Anna pantang sekali dengan yang namanya terlambat.
"Pin ngebut ya pin"
"iya"
"Bisa-bisanya gue bangunnya telat" Gumam Anna.
"Ngga langsung tidur?" Tanya Kevin. Pasalnya tadi malam Kevin langsung pulang.
Anna menggelengkan kepalanya. Saat di dalam mobil Anna memejamkan matanya karena rasa kantuk yang tiba-tiba menyerang.
"Tidur dulu aja, nanti gue bangunin"
"Menurut Lo gue mandi ngga tadi?" Tanya Anna tiba-tiba.
"Engga"
"KOK TAUU?? Emang keliatan banget kaya orang ngga mandi ya??"
"Masih bau soalnya"
"Kurangajar Lo, gue udah pake parfum Mahal elahhh, Seriuss pinn gue keliatan banget emang kalo ngga mandi?"
"Kenapa emang kalo keliatan ngga mandi?"
"Ya malu lah egee, pake nanya" Kesal Anna dengan pertanyaan Kevin yang sebenarnya tidak perlu Anna jawab.
"Malu? Kaya punya pacar aja"
"Gajelas, Seenggaknya gue harus selalu keliatan perfect depan crush gue"
"Siapa?" tanya Kevin yang langsung menengok ke arah Anna.
"Adadehh, ntar kalo gue cerita ke Lo malah gagal lagi, gue udah kapok nyeritain orang yang gue suka ke orang lain. Ujung-ujungnya Gagallll semua"
Kevin yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya, setuju dengan apa yang Anna ucapkan. Memang seharusnya kalo kita suka sesuatu kita tidak boleh menceritakan kepada siapapun sampai kita mendapatkan apa yang kita suka, TRUST ME!
🌻🌻🌻🌻
Tepat 3 menit sebelum bel masuk, Kevin sudah memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Ia benar-benar ngebut karena Anna yang sangat rewel selama perjalanan.
"Ngga usah anterin gue ke kelas, gue bisa sendiri" Ucap Anna sambil berjalan tergesa-gesa.
Kevin memang selalu membuntuti Anna sampai anak itu masuk ke kelasnya, bahkan sampai duduk di kursinya, baru setelah itu Kevin akan kembali ke kelasnya sendiri.
Jarak kelas Anna dan Kevin memang tidak terlalu jauh, tapi Kevin selalu mengantar Anna walaupun kelas Kevin ada di depan. Kevin tidak masalah jika dirinya harus bolak-balik sekedar mengantar Anna.
"Jalan aja ngga usah rewel"
"Serius pin nanti Lo telat masuk kelas, gue bisa sendiri. Ngga bakal ada yang mau nyulik gue, mikir dua kali orang yang nyulik gue. Gue makan nya banyak"
Kevin sama sekali tidak mendengarkan ocehan Anna, ia terus berjalan membuntuti Anna dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya.
"Bocah Bagong" gumam Anna sambil melirik sekilas ke arah Kevin.
"Kak!??"
Kevin dan Anna lantas menghentikan langkahnya ketika seseorang berteriak memanggil mereka.
Seorang cewek dengan rambut dikuncir satu kini berdiri di belakang mereka.
"M-maaf kak mau tanya, kelas 12-3 dimana ya?" tanya cewek itu sambil mengatur nafasnya yang agak ngos-ngosan.
"anak baru?" tanya Anna.
"Iya kak"
(Kring...kring...kring)
"Nih sama ni anak aja, Dia kelas 12-3, gue mau ke kelas. Duluan ya" Ucap Anna sambil menunjuk ke arah Kevin. 12-3 memang kelas kevin. Sedangkan Anna langsung berlari menuju kelasnya karena bel masuk sudah berbunyi.
"Kak?" sapa cewek itu karena Kevin terus melihat ke arah Anna yang sudah berlari menjauh
Kevin lantas mengalihkan pandangannya dan langsung menatap ke arah murid baru di sekolahnya.
"ikut gue"
Cewek itu mengangguk dan langsung berjalan membuntuti Kevin di belakangnya.
🌻🌻🌻🌻
...🌻🌻🌻🌻...
12-3 SMA NANGGALA
(Tok..tok..tok)
Kelas yang tadinya sangat ramai seketika langsung terdiam ketika pintu kelasnya diketok dari luar, mereka langsung berlari dan duduk di bangkunya masing-masing.
"YEUWW GUE KIRA PAK YANTO"
Teriak Rangga _ salah satu siswa 12-3 ketika melihat tenyata Kevin lah yang masuk ke dalam kelasnya. Kevin hanya tersenyum melihat teman-teman nya yang masih terdiam karena kaget.
"Wihhh bawa siapa Lo vin?"
"ANJAI siapa tuh?"
"Anak baru?"
Kevin tak menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut teman-temannya, ia juga baru bertemu tadi dengan Cewek tersebut. Bahkan nama saja ia belum tau. Cewek itu terus mengekor di belakang kevin dengan muka yang tertunduk dan tangan yang saling bertautan.
Karena pak yanto_guru MTK yang mengajar di jam pertama 12-3 belum masuk, jadi Kevin juga bingung harus bagaimana. Apakah ia harus menyuruh murid baru tersebut perkenalkan diri didepan atau ia suruh langsung cari kursi sendiri aja?.
"Lo perkenalan diri aja dulu sana di depan" Ucap Kevin sambil menunjuk ke depan dengan dagunya.
Cewek itu terlihat ragu dan Kevin rasa cewek itu malu karena teman-temannya terus ribut menanyai dirinya.
"M-malu kak" Ucao cewek itu dengan terbata.
Kevin yang tidak mau suasana tambah riuh akhirnya menarik cewek itu untuk berdiri di depan.
"Gue temenin, perkenalan diri aja, abis itu nanti cari kursi kosong"
Cewek itu menundukan kepalanya. Seketika suasana hening membuat cewek itu semakin nervous.
Kevin bisa melihat keringat yang mulai muncul di dahi cewek tersebut. Apakah sebegitu malunya hanya untuk memperkenalkan diri?
"Lo takut apa malu si?" tanya Kevin langsung karena cewek itu tak kunjung memperkenalkan dirinya
"i-iya"
"Namanya siapa?" Tanya kevin.
"Aulia kak"
"Oke. MINTA PERHATIAN SEBENTAR SEMUANYA, JADI KITA KEDATANGAN TEMAN BARU, NAMANYA AULIA, ADA YANG MAU DITANYAKAN?" Ucap Kevin dengan nada yang keras. Kalo dibiarkan bisa-bisa Kevin juga ikut berdiri lama di depan, jadi ia yang bantu memperkenalkan nama cewek tersebut.
"Dari sekolah mana tuhh?" tanya Adit.
"D-dari SMA Angkasa 3" Jawab Aulia.
"Kenapa pindah? Udah kelas 3 padahal" Tanya Syifa yang ingin tau alasan Aulia pindah sekolah. Padahal mereka sudah kelas 3, tidak mudah bagi siswa baru yang pindah di kelas 3, ia harus mulai beradaptasi kembali baik dari segi lingkungan maupun materi yang dipelajari. Karena biasanya setiap sekolah itu punya materi yang berbeda.
Aulia masih terus menundukkan kepalanya. tidak ada jawaban yang keluar dari mulut nya. Yang Kevin liat hanya gelengan kecil yang Aulia tunjukkan. Mungkin itu privasi bagi Aulia.
"Udah lah ya guys, ada kursi kosong ngga? " tanya Kevin untuk mengakhiri perkenalan singkat tersebut.
"Noh sama Siti aja, kosong kan ti?" Ucap Adit sambil menunjuk ke arah meja Siti.
" Nggak, Kan gue sama Safira"
"Yaelah, hari ini doang, lagian Safira juga nggak berangkat hari ini, kayanya cuma bangku samping Lo aja yang kosong"
"Kata siapa ngga berangkat, siapa tau Safira telat" ucap Siti tak mau kalah.
"Dihh pelit amat bocah, kesian tuh anak orang udah mo nangis di depan"
Aulia yang mendengar itu semakin menundukkan kepalanya. Apakah ia akan merasakan apa yang sebelumnya ia rasakan? Lagi?.
"Pak ketua?! itu gimana malah diem baee Lo" ucap Citra yang geram karena Rendi yang diam sedari tadi.
"Sama Lo aja dulu vin gimana? Ntar si Rangga suruh Ama Siti aja, Safira ngga berangkat" Ujar Rendi.
"Kalo itu gue setuju" Timpal Siti.
"ALAHHH DIEM LO SIT, Pelit amat jadi orang " Geram Adit. Siti memang seperti itu, bukan cuma Siti, rata-rata wanita di kelas 12-3 memang seperti itu, punya circle nya masing-masing.
"Gimana vin?" tanya Rendi lagi.
"Terserah"
"Lo gimana Rang? pindah sama Siti dulu, nanti kalo ada guru masuk Aulia bisa dicariin kursi lagi, cuma sementara aja"
"Jangan lama-lama tapi, males gue sama Siti, mulutnya bau jigong" jawab Rangga sambil mengemasi bukunya karena ia akan pindah ke meja depan. Tepatnya meja Siti.
"KURANG AJARR LO"
"Diem deh, jigong Lo bau"
(ctak)
"NJIRR" Rangga memegangi pelipisnya yang baru saja terkena sabetan maut dari Siti.
"Sakit goblok"
"BODO AMATT"
"Lo yakin Ren itu si Rangga duduk sama Siti?kok gue rada ragu gitu yah?" Tanya Citra yang sudah bosan melihat teman sekelasnya itu selalu adu mulut bahkan tak jarang sampai adu fisik.
"Ya mau gimana lagi, cuma sementara aja"
Di sisi lain Kevin berjalan menuju tempat duduknya diikuti oleh Aulia di belakang.
"Duduk"
Aulia hanya mengangguk dan langsung meletakkan tas nya di kursi samping Kevin. Kevin pun tidak banyak bertanya, karena kalo dilihat-lihat Aulia ini anaknya pendiam, Kevin malas kalo melihat anak yang tidak ada semangat hidup, contohnya ya kaya Aulia ini.
"Maaf ya kak"
Kevin mengangkat satu alisnya ketika kata 'maaf' keluar dari mulut Aulia.
"Maaf kalo kakak risih" Lanjut Aulia.
"Kevin. Nama gue Kevin, jangan panggil gue kak. Kita seumuran"
"i-iya "
"Ati-ati vin, jaga hati buat ayang beb Anna tercinta. Cantik juga Aulia gue liat-liat" Ledek Adit.
"Bacot"
Suasana canggung mulai terasa diantara Kevin dan Aulia.
Kevin yang awalnya sibuk bermain handphone sekarang mengalihkan pandangannya ke samping.
Di sampingnya Aulia sibuk mengubek-ubek isi tasnya dari tadi.
"Cari apa?" tanya Kevin penasaran.
"Pulpen"
Melihat Aulia yang tak kunjung menemukan benda yang dicari, lantas Kevin langsung menyodorkan pulpen miliknya.
"Pake aja"
Aulia diam tak merespon, matanya tertuju pada pulpen yang baru saja Kevin pinjamkan kepadanya.
"Gue ngga punya yang baru, pake itu dulu nanti istirahat beli"
"ehh, mmakasih banyak vin" Ucap Aulia yang masih terus menundukkan kepalanya tanpa melihat ke arah Kevin.
"Gue disini bukan dikolong meja, biasain kalo ngomong sama orang yang diliat muka orangnya bukan lantainya"
Ucap Kevin yang geram karena sedari tadi Aulia terus menundukkan kepalanya.
Mendengar itu dengan reflek Aulia langsung melihat ke arah Kevin, mata mereka bertemu dan saling bertatapan sebelum akhirnya suara dari seseorang menyadarkan mereka.
"Inget ayang Lo vin, ntar Anna marah-marah"
"Gue aduin ah ntar sama Anna"
"Aduin aja, paling nanti Anna diemin Kevin seminggu wahahahah" Ucap Adit sambil tertawa keras.
"Bacot Lo pada" kesal Kevin.
Anna pasti tidak akan cemburu juga kan kalo Kevin dekat dengan seseorang? bukannya Anna punya crush? Jadi Anna tidak akan peduli juga kan kalo Kevin dekat dengan siapa saja?
🌻🌻🌻🌻
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!