Malam ini hujan turun sangat deras dengan kilat dan suara guntur yang bergemuruh.
Sebuah mobil avanza hitam tengah melaju cukup kencang di jalan menembus derasnya hujan.
" Sebenarnya kita malam ini mau kemana pa,,?" tanya sofi yang tengah duduk di sebelah kursi kemudi.
" kita harus menuju ke pedesaan sekarang juga ma,,,kita harus sembunyi di sana bersama julia untuk beberapa waktu sampai keadaan nya aman,," Jawab roni yang kini tengah fokus mengemudikan mobilnya.
" Memang nya ada apa sih pa,,,sampai kita harus bersembunyi di pedesaan dan harus pergi malam malam ditengah hujan badai seperti ini ,,?" tanya sofi kembali dengan wajah yang penuh kekhawatiran.
" mama tenang saja,,nanti papa akan jelaskan begitu kita sudah sampai di tempat tujuan" jawab roni kembali tanpa melepaskan fokusnya dari jalanan. Karena hujan yang begitu deras membuatnya cukup fokus menatap ke depan.
Julia yang berada di kursi penumpang tengah memainkan bola salju yang dibelikan oleh papanya sebagai kado ulang tahun nya yang ke 12 seminggu yang lalu.
" Papa,,,julia sangat senang dengan bola salju pemberian dari papa ini,," ucap julia sembari menggoyang goyangkan bolah tersebut agar saljunya bertaburan seperti salju yang tengah turun dari langit .
" Benarkah,,,kalau begitu tahun depan akan papa belikan bola salju seperti itu lagi," sahut roni sembari menatap ke arah spion sekejap.
" Eummmhh,,untuk ulang tahun julia tahun depan,,julia boleh minta kado yang lain aja nggak pa??" tanya nya dengan nada sedikit manja.
" oh tentu boleh dong,,emang anak papa mau dibelikan kado apa ni tahun depan,,?" tanya balik roni sembari melihat ke arah putrinya sekilas melalui kaca spion.
" julia ingin pergi liburan ke jepang melihat salju beneran bersama papa dan mama" terangnya.
" papa banyak kerjaan sayang,,mana sempat sih mau pergi liburan ke jepang ,,,boro boro mau ke jepang,,hari minggu aja papa nggak pernah ngajakin kita jalan jalan karena sibuk sama pekerjaan nya " gerutu sofi.
" maaf,,,maaf,,papa memang sangat sibuk akhir akhir ini dengan pekerjaan nya papa sampai papa lupa ngajakin kalian jalan jalan" ujar roni.
" tapi papa janji tahun depan papa akan mengajak kalian liburan ke jepang" sambungnya.
" beneran pa??" tanya julia antusias dan di balas anggukan kepala oleh roni.
" Yeyyy,,, akhirnya julia bisa lihat salju yang asli tahun depan," julia berjingkrak jingkrak kesenangan hingga menjatuhkan bola salju nya ke bawah tempat duduknya.
Julia lalu melepaskan sabuk pengaman nya dan menunduk mencari bolanya. Karena tangannya tak menjangkaunya julia pun memutuskan untuk membungkukkan tubuhnya kebawah.
" Julia ayo duduk lagi dan pasang sabuk pengamannya kembali,,,nanti saja ambil bola nya kalau kita sudah sampai" titah sofi.
" iya sayang nanti aja papa ambilkan bola nya" sahut roni sembari menoleh ke arah belakang.
Tanpa disadari saat roni tengah berpaling dari fokusnya ke jalan ,sebuah truk box tanpa muatan melaju ke arah mobil mereka.
Roni yang terkejut seketika membanting setir mobil nya ke arah berlawanan ,namun karena jalanan yang licin sehingga ban mobilnya menjadi selip dan justru menabrak sisi jalan.
Julia yang mengalami benturan cukup keras di kepalanya membuat gadis kecil itu pingsan tak sadarkan diri di bawah depan tempat duduknya .sedangkan roni yang hanya terluka di bagian keningnya ,mencoba membangunkan istrinya yang juga tengah pingsan karena terbentur keras oleh pintu mobilnya.
" mama,,,bangun ma,," panggil roni sembari menggoyang goyangkan tubuh istrinya itu.
Tak lama sofi pun tersadar dengan suara yang lirih sofi bertanya keadaan putri nya julia
" julia mana pa,,? Apa julia baik baik saja?" tanya sofi begitu sadar
Mendengar perkataan istrinya,roni lalu segera mengecek keadaan julia.
" julia,,,julia bangun sayang,," roni memanggil manggil nama putri nya namun tak ada respon dari putri nya itu.
Karena panik roni lalu mencoba keluar dari mobilnya untuk mengangkat tubuh putri nya yang tengah tergeletak tak sadarkan diri di bawah
Saat ia baru saja keluar dari mobil,tiba tiba dari arah belakang ada seseorang lelaki bertubuh besar yang memukulkan sebuah pipa besi kearah belakang kepala nya dengan sangat keras hingga membuat Tubuh roni jatuh tersungkur tak sadarkan diri dengan darah segar mengalir deras dari telinganya.
Sofi yang ikut keluar mobil berteriak histeris begitu melihat suaminya jatuh tersungkur di atas aspal.
" Papa....." Teriak nya lalu menatap ke arah lelaki yang tangah berdiri memegang sebuah pipa besi di sebelah tubuh suaminya.
" siapa kamu,,,? Apa salah suamiku,,? Kenapa kamu melukai suamiku? " tanya sofi bertubi tubi
Lelaki itu tak menjawab satu pun pertanyaan sofi,,dia justru melangkah menghampiri sofi ,sofi yang sangat ketakutan mencoba untuk kabur,,,namun naas kakinya tersandung dan ia terjatuh. Lelaki itu pun lalu dengan cepat mengayunkan pipa besi nya kearah kepala sofi hingga membuat sofi tak sadarkan diri dengan darah segar mengalir dari hidung dan telinga nya.
Drtttt Drtttt Drtttt
Lelaki itu lalu mengangkat telponnya yang berdering.
" Apa pekerjaan mu sudah beres?" tanya seseorang dari sebrang telepon.
" Sudah tuan,,aku juga sudah memastikan keduanya telah mati" jawab lelaki itu.
" Ok,,,kerja bagus,,, sekarang kamu bereskan kedua mayat itu,,dan buat seolah olah mereka berdua mati akibat kecelakaan mobil" titahnya dari sebrang telepon.
" Baik bos" lelaki itu lalu mematikan sambungan telepon nya dan segera mengangkat kedua tubuh suami istri tak kembali ke dalam mobil, seolah olah terluka akibat benturan keras dari kecelakaan mobil yang dialami nya
Tak lama dari kepergian lelaki itu,julia tersadar dari pingsan nya,,,ia lalu memanggil manggil kedua orang tua nya namun tak mendapat jawaban dari keduanya.
" pa,,,ma,,,,kepala julia pusing,,,apa yang telah terjadi,,?" tanya gadis kecil itu.
" papa ,,,mama,,,bangun,,,papa,,,ayok bangun,,,mama bangun,,,,julia takut,,," ucap julia sembari menangis dan menggoyang goyangkan tubuh kedua orang tuanya.
Julia lalu mengambil ponsel mamanya yang terjatuh di bawah dekat kaku nya
Ia lalu menekan tombol 112,,,dan tak lama mobil polisi bersama mobil ambulan datang. Kedua jenazah orang tua nya lalu di bawa oleh mobil ambulan bersama dengan Julia .polisi memeriksa TKP dan berfikir bahwa penyebab kematian sepasang suami istri itu karena murni kecelakaan mobil yang dialaminya
Julia yang tak tahu menahu dengan penyebab kematian kedua orang tua nya tak nisa memberikan penjelasan apapun kepada petugas polisi.dia hanya menangis meratapi kematian kedua orang tua nya.
Pemakaman roni dan sofi dilakukan oleh seorang kerabat roni yang bekerja di perusahaan yang sama dengan roni.lelaki itu curiga kalau sahabatnya itu mati bukan karena kecelakaan mobil,,tapi karena tak memiliki bukti ia pun memilih untuk merahasiakan nya.
" sungguh kasihan julia,,harus kehilangan Kedua orang tua nya secepat ini" ucapnya menatap sendu ke arah gadis kecil yang tengah tertidur pulas dengan air mata yang masih membasahi pipinya.
" aku sangat ingin merawat mu dan melindungi mu julia,,,tapi aku takut nyawamu akan terancam bila kamu berada di dekat aku,,,apalagi bila orang Orang itu tau kalau kamu adalah anaknya roni,,," ucapnya kembali sembari mengelus lembut surai gadis kecil itu.
Karena dia tidak mau orang yang mencelakai roni mengetahui keberadaan julia, akhirnya ia pun memutuskan untuk membawa julia je sebuah panti asuhan yang berada di pedesaan tempat yang akan dituju oleh roni sebelum nya.
Sudah hampir dua pekan lamanya julia tinggal di panti asuhan harapan bunda ,tapi julia masih saja selalu menyendiri dan duduk termenung di bangku belakang panti yang menghadap ke arah taman belakang panti asuhan itu .
" Bu yanti,,,bagaimana perkembangan julia,? Apa dia masih muram seperti awal dia masuk kesini?" tanya bu rima kepala panti asuhan harapan bunda.
" masih sama bu,,,dia masih tidak mau berbaur dengan teman teman nya disini,," ucap bu yanti yang bertugas mengajar dan membimbing anak anak di panti asuhan itu.
" Dia selalu saja duduk menyendiri di bangku iyu,," sambung nya sembari menunjuk ke arah bangku di belakang panti.
" mungkin julia masih belum bisa mengikhlaskan kepergian kedua orang tua nya bu" timpal bu sinta juru masak disana yang datang menghampiri mereka berdua.
Memang benar julia masih belum bisa mengikhlaskan kepergian orang tua nya,itu sangat jelas terlihat dari raut wajah gadis kecil itu,bahkan senyuman kecil pun tak pernah sekalipun terpancar dari bibirnya.
Bu Rima lalu melangkahkan kakinya menuju ke tempat julia berada. Sedang kan bu yanti dan bu sinta mengekori Bu rima dari belakang.
" Selamat pagi julia,,,gimana kabarmu hari ini??" tanya bu rima sembari duduk di sebelah julia.
" baik bu,," jawab julia singkat.
" Apa kamu tidak ingin ikut bermain bersama teman teman mu yang lain di halaman depan?" tanya bu rima kembali.
" nggak bu,,,aku lebih senang diam disini melihat anak anak itu bermain" jawab julia yang sontak membuat ketiga wanita itu terheran.
" anak anak bermain? Dimana?" tanya bu yanti menimpali.
" itu disana,,,apa ibu tidak melihatnya?" julia menunjuk ke arah taman yang hanya ada kang ucup yang tengah membersihkan rumput liar disana .
Bu yanti dan bu rina lalu saling menatap kebingungan. Bu rima yang telah menyadari akan suatu hal lalu mengajak julia untuk ikut bersamanya menuju ruang kerjanya.
" Julia,,,ayok ikut ibu ke ruangan ibu sebentar" ajaknya .
" Baik bu" julia lalu mengikuti bu rima menuju ruang kerjanya.bu yanti dan bu sinta yang masih kebingungan dan penasaran memutuskan untuk mengikuti kedua oran yang telah berjalan lebih dulu itu.
" Duduklah julia" titah bu rima serata melangkah ke arah rak buku
Bu yanti dan Bu sinta yang baru datang ikut duduk di sofa mengapit julia. Bu rima mengambil sebuah album foto dari raj bukunya lalu membuka nya halaman per halaman,setelah menemukan bagian yang dia cari kemudian diberikannya album foto tersebut pada julia.
" apa anak anak ini yang kamu lihat tadi bermain disana nak? " tanya bu rima sembari menunjuk kan beberapa foto di album itu.
Julia memperhatikan foto foto itu satu persatu dengan seksama.
" iya benar bu,,anak anak inilah yang aku lihat" jawabnya.
" kenapa ibu bertanya padaku? Bukankah tadi ibu juga melihat mereka disana sedang asyik bermain main" sambung julia.
" sebenarnya ada apa sih ini bu rima? Siapa anak anak yang dilihat oleh julia disana?" tanya bu yanti Bingung.
" Iya bu,,,siapa anak anak yang ada di foto ini,,dan kenapa julia mengatakan melihat mereka disana sedang bermain sedangkan kami tidak melihat ada siapapun disana kecuali kang ucup" timpal bu sinta yang sama tak kalah bingung nya dengan bu rima.
" Ok akan aku jelaskan kepada kalian dan pada julia ,,,sebenarnya aku sudah menduga kalau anak anak inilah yang dilihat julia disana tadi" ucap bu rima .
" Anak anak itu adalah anak anak yang tinggal di panti asuhan dua puluh tahun yang lalu,,,tapi...waktu itu terjadi kebakaran besar di panti asuhan ini,,,anak anak itu semua terjebak di dalam dan tak ada yang bisa menolong mereka ,,,waktu itu aku tengah pergi keluar kota,,,mereka semua aku percayakan kepada bu yuyun namun ternyata bu yuyun yang aku percayakan menjaga mereka justru Tega membunuh mereka semua " jelasnya .
" Dia melakukan aksi bunuh diri dengan membakar panti asuhan ini. Dia juga sengaja mengunci pintu agar anak anak itu tidak ada yang bisa keluar menyelamatkan firi,x jelasnya lagi.
" Sungguh biadab,,,kenapa dia begitu tega terhadap anak anak itu,,kalau di berniat untuk bunuh diri kenapa dia mesti membunuh anak anak itu juga,,,kenapa dia nggak bunuh diri sendiri saja,,gantung diri kek,,,minum racun kek,,,atau lompat dari atas gedung sekalian" ucap bu yanti yang tak bisa menahan amarahnya.
" Hush,,,nggak boleh ngomong gitu bu yanti,,,ada julia disini ikut dengar" sahut bu sinta.
Bu yanti met nyengir lebar hingga menampakkan semua deretan giginya yang putih.
" Sorry,,,sorry aku keceplosan,,, hehehe" kekeh bu yanti.
" Terus terus bu rima,,,berarti anak anak yang dilihat oleh julia itu sudah meninggal semua dong,,, berarti julia melihat arwah nya mereka dong" ujar bu sinta yang mulai bergidik.
" iya benar bu,,,julia melihat arwah anak anak itu" terang bu rima.
" Hih,,,,berarti tempat ini ada hantu nya dong" bu yanti ikutan bergidik ngeri.
" Julia,,,entah kenapa dan bagaimana,,,yang jelas kamu itu bisa melihat makhluk makhluk yang tak kasat mata nak" ucap bu rima sembari menggenggam lembut tangan gadis kecil itu
" Makhluk tak kasat mata? Makhluk tak kasat mata itu apa bu?" tanya julia polos.
" Makhluk tak kasat mata itu adalah hantu atau arwah gentayangan nak,,,yang tak semua orang bisa melihat nya,,,ibu kasih saran ya nak,,,mulai sekarang kalau kamu melihat hantu atau arwah gentayangan itu lagi,,, berpura pura lah untuk tidak melihatnya " terang bu rima
" memangnya kenapa bu,,apa mereka semua itu jahat?" tanya julia lagi yang masih belum mengerti.
" Ya nggak semuanya sih,,tapi takutnya mereka akan menganggu mu dan meminta hal hal. Yang aneh padamu" jawab bu rima kembali.
" iya bu,," walaupun masih belum mengerti dari ucapan bu rima ,julia mengiyakannya.
" Oh ya julia,,,apa kamu juga pernah melihat wanita lain disini selain ibu,,,bu sinta dan bu rima? " tanya bu yanti penasaran.
" Ada,,,ibu dia lagi duduk di sebelah bu yanti " ucap julia berbohong yang sontak membuat bu yanti ketakutan dan bangun dari tempat duduk nya lalu duduk di sebelah hu rima dan mendekap wanita paruh baya itu dengan erat.
Julia yang melihat tingkah lucu bu yanti yang ketakutan membuat nya tertawa terbahak bahak.
Bu rina sangat senang karena baru kali ini dia melihat julia tertawa lepas seperti itu, sedangkan bu yanti dan bu sinta justru saling berpelukan karena takut.
Stelah itu julia mulai ikut berbaur bermain bersama teman teman nya yang lain,,,dan itu membuat bu rima bu yanti dan bu sinta sangat senang.
Tapi keceriaan gadis kecil itu bersama teman teman nya hanya sementara,,,teman teman julia di panti asuhan itu mulai menjauhi nya karena menganggap nya anak aneh yang suka berbicara sendiri,ia sering terpergok sedang berbicara sendiri oleh teman teman nya begitu pula di sekolahnya,,,dia juga sering kedapatan tengah tertawa sendiri seperti orang gila, padahal dia sebenarnya tengah bercanda dengan arwah satpam penjaga di sekolah itu terdahulu.
Semenjak itu julia akhirnya kembali menjadi anak penyendiri,,,apalagi setelah satu persatu teman teman nya diadopsi oleh orang tua angkat mereka ,hingga julia tersisa sendirian di panti asuhan itu.
Tentu saja anak secantik dan semanis julia membuat banyak orang ingin mengadopsi nya,tapi julia selalu menolaknya dengan alasan yang sama kalau dia tidak mau memiliki orang tua lagi selain orang tua nya yang sudah meninggal.Bu rima hanya pasrah dengan keputusan gadis kecil itu. Dia tidak bisa memaksanya untuk ikut bersama orang tua angkat nya.
Hari demi hari ,,tahun berganti tahun julia kecil kini telah tumbuh menjadi gadis yang cantik . Dia memutuskan untuk pergi mencari pekerjaan.walaupun hanya bermodalkan ijazah SMA saja, namun julia nekat untuk mencari pekerjaan di kota
" Bu aku ingin ke kota untuk bekerja" ucap julia pada bu rima .
" Kamu serius ingin bekerja di kota? Disini kan masih banyak lapangan pekerjaan nak,,,untuk apa pergi ke kota" sahut bu rima.
" aku serius bu,,,aku ingin belajar mandiri,,aku tak ingin merepotkan bu rima lagi " ujarnya
" Ibu sama sekali tidak pernah merasa direpotkan oleh kamu nak,,, justru ibu senang kamu menemani ibu disini,," bu rima mencoba membujuk julia agar dia tetap tinggal bersama nya di desa,,,,karena dia ingat dengan pesan lelaki yang pernah menitipkan julia kepada nya agar tidak membiarkan julia untuk pergi ke kota sendirian. Namun gadis itu tetap kekeuh pada pendirian nya hingga mau nggak mau bu rima akhir nya mengizinkan nya untuk pergi merantau ke kota.
" Bu rima serius mau mengijinkan julia pergi ke kota sendirian,,,apa ibu nggak ingat dengan pesan lelaki itu??" tanya bu yanti begitu mendengar kabar bahwa julia akan pergi ke kota.
" aku ingat bu yanti ,,,aku juga sudah mencoba untuk mencegahnya ,,namun ibu tau sendiri bagaimana keras kepala nya julia,,,walaupun aku melarangnya sekeras apapun,,,dia pasti tetap akan pergi ke kota" jelas bu rima.
" iya bu,,ibu benar,,julia memang anak yang keras kepala dia pasti akan tetap pergi walaupun kita melarangnya " bu yanti sangat tau jelas sifat anak asuhnya yang telah bersamanya selama tujuh tahun itu.
Hari keberangkatan julia pun tiba,,,kang ucup diminta bu Rima untuk mengantarkan julia hingga ke terminal bus bersama dengan bu yanti dan bu sinta.
" kamu jaga firi baik baik di sana ya nak julia,,,ingat pesan bu rima,,kamu harus berpura pura tidak melihat bila ada hantu disekitar kamu,," pesan bu yanti sembari memeluk tubuh ramping gadis itu.
" iya bu,,bu yanti jangan khawatir aku pasti akan baik baik saja ,,dan aku juga akan selalu ingat pesan bu rima,," julia membalas pelukan bu yanti.
" kamu jangan lupa menghubungi kami ya,,sering sering lah memberi kabar agar kami semua tahu bagaimana keadaan kamu disana" Kini giliran bu sinta yang memeluk julia.
" Oiya ,,,pesan dari bu rima kalau nanti kamu tidak baik baik saja di kota,,,dan ingin kembali lagi ke panti ,,,kami dengan senang hati akan menyambut mu kembali" sambung bu sinta
" Iya bu ,,, terimakasih banyak karena kalian telah merawat ku dengan baik..maafkan aku kalau aku banyak berbuat salah dan maafkan aku juga karena aku telah merepotkan kalian selama ini" julia begitu sedih hingga berlinang air mata.
Bu sinta melepaskan pelukan nya.
" Kamu nggak boleh ngomong begitu julia ,,kita semua sayang sama kamu,,,kita semua tidak pernah merasa direpotkan atau dibebani oleh kamu,,,melihat mu bahagia saja itu sudah lebih dari cukup untuk kami . Yang terpenting bagi kami adalah melihatmu bahagia sayang" bu sinta mengusap lembut airmata di pipi gadis itu. bu yanti yang menyaksikan adegan hari itu juga ikut meneteskan air matanya.
Setelah berpamitan julia pun lalu memasuki sebuah bus dan duduk di kursi paling belakang.
" permisi mbak,,ini numpang duduk disebelah sana ya,," ucap julia yang ingin duduk didekat jendela dan harus melewati penumpang lain disebelahnya.
Wanita itu hanya mengangguk sedikit tanpa mengatakan sepatah katapun.
" Kenapa mbak ini tidak menjawab,,,ah biarlah mending aku dengerin lagu aja" batin julia sembari mengeluarkan sebuah headset dari dalam tasnya lalu menyambung kannya pada ponsel nya.
Saking ngantuk nya julia tertidur pulas dengan ponsel nya yang masih dia genggam.
Saat terbangun julia langsung terkejut karena ponsel nya kini tak ada digenggaman nya . Ia pun lalu bertanya pada penumpang disebelahnya.
" mbak ada lihat ponsel ku nggak? Tadi sebelum tidur aku pegang tapi setelah bangun udah nggak ada" ucap julia sedikit panik pada penumpang wanita disebelah nya
Wanita itu lalu menunjuk ke bawah kursi julia tanpa berkata apapun .
Julia langsung melihat ke arah yang wanita itu tunjuk,,,benar saja ponsel nya ternyata terjatuh ke bawah kursinya saat ia tertidur pulas
" Oh itu dia,,,makasih ya mbak" ucap julia dan tak direspon oleh wanita itu.
Julia pun mengambil ponselnya,,,saat ia menunduk ia melihat kaki wanita itu tak menggunakan sepatu atau pun sandal ,,kakinya justru kotor penuh dengan lumpur .julia pun mulai sadar bahwa penumpang di sebelahnya bukanlah manusia.
" pantes aja dari tadi aku ajak ngomong dia diam aja,,,ternyata dia bukan manusia" batin julia.
" lebih haik aku diam aja,,,dari pada dia ngikutin aku nantinya" batinnya lagi.
Akhirnya bus yang ia tumpangi sampai di kota ,,,julia pun lalu turun dan segera mencari angkot menuju rumahnya dulu sewaktu dia masih kecil.
" mudahan saha rumah papa tidak ada yang menempati ,,,dan belum digusur" gumamnya.
Julia memang telah menabung selama tujuh tahun agar bisa pergi ke kota ke tempat dia berada saat kecil . Uang tabungan julia udah sangat cukup untuk membayar sewa rumah dikota selama setahun,,,belum lagi bu rima juga memberi nya uang yang cukup untuk biaya hidupnya di kota selama beberapa bulan
Tapi dia lebih memilih untuk mendatangi rumah lamanya dulu sebelum mencari tempat tinggal yang lain.
" udah nyampe neng" ucap supir angkot.
Setelah membayar,julia pun lalu turun dengan menenteng sebuah tas besar ditangannya.
" ternyata rumah ini masih kosong,, syukurlah teman papa itu tidak menjual rumah ini....tapi sepertinya aku harus membersihkan nya dahulu sebelum menempatinya" gumam julia.
Rumah itu memang kini terlihat seperti rumah hantu,,,banyak rumput dan pepohonan liar yang memenuhi halamannya. Begitu pula dengan sarang laba-laba yang terdapat di setiap sisi rumah itu.
" Rumah ini terkunci,,,aku harus ingat ingat dimana biasanya papa meletakkan kunci cadangan rumah ini" batinnya.
Setelah berfikir beberapa saat,julia akhirnya mengingat tempat kunci cadangan rumah itu diletakkan.
" seperti nya ada di bawah lampu taman itu" julia lalu mencari cari disekitar lampu taman dan benar saja ada sebuah lubang pada beton penumpang lampu taman tersebut.kunci cadangan rumah itu memang selalu diletakkan disana oleh papanya bila sewaktu waktu dia pulang malam dan julia serta istri nya telah tertidur pulas.
Julia pun lalu membuka pintu rumah nya,,,didalam rumahnya juga dipenuhi oleh ranga laba laba dan debu...
" Ok ,,sekarang aku mulai bersihkan dari kamar ku aja,,setelah itu baru aku bersihkan kamar yang lain nya" gumam julia sembari mengikat kuncir kuda rambutnya.
Setelah menghabiskan waktu satu jam lamanya ,kamar julia terlihat bersih dan rapi.
" akhirnya kamar ku bersih juga,,sekarang aku bersihkan kam_"
" Hhhhh,,,,,kambing,,,,," teriak julia kaget.
" apa yang kamu lakukan disini?" tanya julia sembari mengelus elus dadanya .
" kenapa kamu mengikuti ku kesini?" tanya julia lagi pada hantu wanita yang kini tepat berada di hadapannya.
Ya,,,yang membuat julia terkaget adalah hantu wanita yang duduk di sebelah julia saat ia menaiki bus tadi.
" tolong aku,,," ucap hantu itu lirih
" Tolong? Kamu mau minta tolong apa?" tanya julia penasaran.
Hantu itu menunduk dan menunjuk kearah langit.
" ada apa di lantai ?? Apa yang harus aku lakukan pada lantai nya?" tanya julia kembali.
Hantu itu menggelengkan kepalanya,
" bukan lantai,,,tapi kakiku" ucapnya.
" kakimu?? Apa yang bisa aku bantu dengan kakimu?" julia memang gadis yang baik,,dia selalu tak bisa menolak saat ada yang mintak pertolongan nya,,,baik itu manusia maupun hantu sekalipun.
" tolong berikan aku alas kaki agar aku bisa berjalan lagi,,,tidak mengambang seperti ini terus" ucap hantu itu.
" alas kaki ,,,!! Tunggu tunggu bukankah semua hantu itu kakinya ngambang ya,,,kok ni hantu minta alas kaki biar nggak ngambang lagi" batinnya.
" Yasudah lah,,,apa salah nya aku kasih dia sandalku,,,mau dia beneran bisa jalan ditanah setelah pakai sandal atau masih mengambang diatas tanah,,yang penting aku udah menolong nya,," batinnya lagi.
HALLO GUYS INI CERITA BARU AUTHOR YA JANGAN LUPA SUPPORT NYA YA GUYS SUPAYA AUTHOR SEMANGAT BUAT NULIS NYA HEHEH MAKASIH!!!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!