You Belong With Me
pelarian berbahaya
Tangah malam di sebuah dermaga di korea utara.
Dua orang kakak beradik bersiap pergi dengan barang bawaan seadanya. Mereka berniat kabur dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara yang lebih terbuka.
Udara yang dingin dan derasnya arus laut akan mereka terjang demi keluar dari negara komunis itu.
Seorang wanita menangis seraya memeluk kedua anaknya sebelum melepas mereka pergi dengan berat.
Dan seorang pria turut melakukan nya dengan terlihat lebih tegar, mereka mungkin tidak bisa bertemu dalam jangka waktu yang lama atau bahkan mungkin untuk selamanya.
Seorang pria berteriak dari dalam sebuah kapal barang.
dua kakak beradik itu segera bergegas meski rasanya berat meninggalkan kedua orang tua mereka.
Laila
apa kita akan baik-baik saja ? ( begitu gelisah )
Noah
Tetaplah bersamaku, aku akan pastikan semuanya baik-baik saja. ( meraih tangan kakaknya yang begitu ketakutan setelah mereka naik ke atas kapal )
???
Kalian berdua ikuti aku !
Pria lain datang menghampiri mereka berdua.
Noah
( menatap kakak nya )
Laila
( mengeratkan genggaman tangan nya )
Kim ji won gadis berusia 20 tahun dan kim ji wan pemuda berusia 18 tahun mempunyai banyak mimpi namun di negaranya mimpi mereka tidak akan pernah terwujud, jadi mereka terpaksa kabur meski taruhannya adalah nyawa.
???
Kalian diam lah di sini ! Jangan keluar sampai aku menyuruh kalian keluar !
Laila
( menatap sekitarnya )
Itu adalah tempat yang buruk untuk di jadikan tempat istirahat. Berbagai ukuran kotak berisi ikan beku berdempetan di seluruh ruangan.
Bau amis yang menyengat sungguh mengganggu pernafasan mereka.
Noah
Tidak apa-apa, ayo kita duduk di sini ! ( menunjuk ke ruang sempit di depan mereka )
Laila
( mengikuti langkah adiknya )
Ji wan menoleh ke pada kakaknya yang masih terlihat gelisah. Ini pertama kali dia bepergian jauh di tambah perjalanan yang mereka lakukan sekarang sangat berbahaya karena jika mereka ketahuan mereka akan di hukum berat yang paling mengerikan adalah hukuman mati.
Meski tahu akan konsekuensinya tapi mereka di paksa pergi demi keinginan orang tua mereka untuk memberi mereka kehidupan yang normal.baru beberapa saat mereka terlelap cahaya pajar menyelinap masuk ke sebuah celah dari jendela kapal membuat mereka memicingkan mata mereka.
suara berisik di luar sana membangunkan mereka berdua, suara langkah kaki yang mendekat membuat mereka cemas.
Suara pintu terbuka dengan keras, lalu muncul wajah yang tidak asing lagi bagi mereka.
???
Ayo, keluarlah ! Kita sudah berhasil melewati perbatasan.
Mereka segera beranjak untuk mengikuti pria itu.
???
Tunggu dulu ! ( melirik kepada ji won)
???
Sebaiknya kamu menyamar jadi seorang pria, disini berbahaya untuk seorang gadis cantik !
Laila
( segera mengikat rambutnya lalu dia sembunyikan di balik jaket dan mengenakan topi )
Noah
( memperbaiki penampilan kakaknya supaya terlihat meyakinkan)
Mereka pun kembali mengikuti pria tadi.
Noah
kau orang Cina atau korea ?
???
Aku orang korea utara, aku dulu juga seorang pembelot, aku berhasil kabur 20 tahun yang lalu.
Noah
Jadi sekarang kau berkewarganegaraan mana ?
???
Cukup sulit untuk mendapatkan kewarganegaraan, namun dengan uang itu bisa di atur. Sekarang punya kewarganegaraan Vietnam.
Laila
Lalu nanti kita dapat kewarganegaraan mana ?
???
Tenang nona, itu sedang kita urus. Mana yang mudah itu yang kita ambil, tidak peduli kewarganegaraan mana pun yang terpenting nanti kita bisa pergi kemana saja dan bisa merubah kewarganegaraan lagi sesuai negara yang kita mau.
Noah
Jadi kau sangat berpengalaman membantu orang-orang dari korea utara untuk kabur ?
???
Hanya bagi yang punya banyak uang. Biaya menyewa jasa kami cukup mahal, beruntung orang tua kalian memiliki banyak tabungan.
Laila
Orang tua kami tidak kaya, mereka menjual semua ladang mereka untuk membiayai pelarian ini.
???
( Menatap iba kepada mereka berdua )
???
Karena itu setelah kalian bebas, kalian harus memulai hidup dengan baik.
???
Bangun mimpi kalian, di negara lain tidak akan ada yang melarang apapun mimpi kalian.
ji wan dan ji won mengangguk mendengar pepatah pria itu.
Kapal yang mereka tumpangi tiba di sebuah pelabuhan.
Setelah perjalan laut yang panjang, dua pria itu kembali membawa ji won dan ji wan pergi ke suatu tempat menggunakan kereta untuk bertemu seseorang.
Itu adalah rekan mereka yang akan membantu mereka untuk mendapatkan paspor dan kartu identitas baru mereka.
???
( Kembali menghampiri mereka )
???
Kalian harus punya nama baru !
Laila
Nama baru ? Kenapa ??
???
Tentu saja, kewarganegaraan kalian akan berubah tentu saja nama kalian juga harus di rubah ! Ayo pikirkanlah, cepat !
Ji won dan ji wan saling menatap.
Laila
aku akan memilih nama Laila, karakter yang ku sukai dari novel kesukaan ku.
Noah
Laila ? ( mengerutkan keningnya )
Laila
apa terdengar aneh ?
Laila
Bagaimana kalau nama kamu di ubah jadi Noah.
Noah
( menghela nafas ) Baiklah, tidak buruk juga.
Noah
Aku Noah dan kakak ku Laila.
???
Itu cocok dengan wajah kalian. ( kembali berlalu untuk menemui rekan nya yang lain )
Setelah beberapa saat mereka berdua kembali menghampiri ji won dan ji wan yang telah mengubah nama mereka.
???
Mereka membutuhkan waktu sekiranya sampai nanti malam, jadi sebaiknya kita pergi jalan-jalan dulu.
???
kalian harus mencoba berbaur dan mulai terbiasa dengan dunia baru yang modern ! Ayo ikut kita.
Mereka berempat menaiki sebuah bis yang akan membawa mereka ke pusat kota yang ramai.
Dua pria itu telah membawa dua anak polos itu semakin jauh dari negara mereka. Dan menunjukkan dunia baru yang akan mereka tinggali.
Pusat kota yang ramai dengan berbagai hiruk pikuk aktivitas manusianya di sana membuat Laila dan Noah nama baru mereka terpukau.
???
Ayo kita ke kasino dulu ! ( berbisik )
???
Bagaimana dengan mereka berdua ?
???
Suruh saja mereka jalan-jalan di mall, kita habiskan sedikit uang untuk bersenang-senang dulu !
???
( segera menyetujuinya)
???
Hei, kalian pergilah jalan-jalan ! Kita bertemu lagi disini. ( berlalu pergi tanpa merasa mengkhawatirkan mereka berdua )
Noah dan Laila tidak berhenti menatap sekitar mereka dengan mata yang berbinar karena kagum dengan apa yang mereka saksikan sekarang yang berbeda jauh dengan negara tempat selama ini mereka tinggal.
Laila
Kita pergi kemana dulu ? ( mulai bersemangat )
Noah
Ayo kita beli ponsel dulu ! ( ikut bersemangat )
Mereka berdua masuk ke sebuah mall besar, mereka di sana berbelanja ponsel dan baju yang mereka sukai. Bahkan memakan banyak makanan yang belum pernah mereka cicipi sebelumnya dengan menggunakan uang hasil menjual emas yang orang tua mereka kasih kan untuk bekal.
semua hal di sekitar mereka memang cukup asing tapi mereka bisa menyesuaikan diri dengan cepat karena mereka sering melihat semua hal modern itu melalui drama korea Selatan yang sering mereka tonton secara diam-diam.
hingga tidak terasa hari mulai gelap dan mereka bergegas untuk ke tempat yang di janjikan dua pria tadi.
Noah
Kalau saja kita sudah mendapat kartu identitas dan paspor kita, kita bisa pergi kemana saja sekarang tanpa mereka.
Laila
sabar sebentar lagi kita mendapatkan nya, kita menunggu mereka juga untuk mendapatkan benda itu.
Noah
Tapi kenapa mereka belum datang juga ?
Laila
Iyah, hari juga semakin larut. ( mulai merasa khawatir )
Sementara dua pria itu malah ketagihan bermain judi di sebuah kasino.
???
Ah sial ! ( marah-marah karena sejak tadi dia kalah terus )
???
aku tahu kau curang ! Kembalikan uang ku !! ( berteriak kepada seorang bandar judi di sana )
Maxime
Kalau tidak bisa bermain pulanglah jangan menyalahkan orang lain.
???
Tenanglah ! ( menahan teman nya agar tidak membuat onar )
???
( menarik teman nya ke tempat lain )
???
dasar sialan ! Aku tahu dia curang !
???
Sudah lah, kita memang kalah. Tapi bagaimana ini uang kita habis sekarang.
Karena dua pria itu masih belum datang juga, Layla dan Noah memutuskan untuk menyusul mereka masuk ke dalam kasino. Namun hanya Laila yang di perbolehkan masuk karena usia Noah masih ilegal untuk masuk ke tempat seperti itu.
Alhasil Laila masuk sendirian meski merasa takut, dia mencoba memberanikan diri masuk ke dalam tempat yang begitu bising dan bau alkohol dimana-mana itu.
Begitu banyak orang di sana, para pria berwajah seram dan bertato di temani para wanita cantik nan seksi.
perlahan Layla melangkahkan kakinya berjalan di antara para pria dan wanita yang sedang mabuk.
Laila
( celingukan untuk mencari keberadaan dua pria yang dia cari )
Hingga akhirnya matanya bisa menemukan mereka yang sedang minum di dekat sebuah meja besar.
Laila
( dengan langkah besar segera menghampiri mereka )
Laila
Paman !! ( teriaknya )
Dua pria itu segera menoleh bersamaan, suara lantangnya itu rupanya menarik perhatian orang lain yang segera menatap dengan tatapan aneh kepadanya.
???
Kenapa kamu masuk ke sini ?? ( terkejut )
Maxime
( perhatiannya ikut teralihkan dengan kedatangan seorang wanita berpenampilan biasa saja dan terus memperhatikan mereka dari jauh )
Laila
Aku mencari kalian ! Mana paspor dan kartu identitas kita ? ( menagihnya segera )
???
tidak sabaran sekali !! ( membentak karena sudah mabuk )
???
( Menarik Layla menjauh dari temannya )
???
Sebentar lagi teman kita akan mengantarkan nya ke sini ! Sekarang kamu harus pergi dari sini, di sini berbahaya, cari lah dulu hotel untuk kalian menginap-
???
( Langkahnya terhenti ketika seorang pria tinggi besar menghadang jalannya )
Maxime
Berapa harga gadis itu ?
???
( kebingungan dengan kedatangan pria itu yang tiba-tiba )
berapa harga gadis itu ?
Maxime
Berapa harga gadis itu ? ( menurunkan pandangan nya untuk menatap Laila yang berdiri dengan wajah polos )
???
Harga gadis ? ( begitu bingung )
???
Maksudnya dia ? ( menoleh ke arah Laila )
Maxime
( menghampiri Leila )
Maxime
( membuka topi yang di pakai Laila )
Maxime
Kenapa gadis manis bermain ke tempat seperti ini ?
Laila
( merebut kembali topinya )
???
Maaf tuan dia bukan- ( terpotong ketika temannya tiba-tiba datang )
???
Berapa yang kau tawarkan ?
Laila
( sementara dia tidak mengerti apa yang tengah para pria itu bicarakan )
Maxime
( memanggil seorang pria lain )
???
Tunggu tuan, teman saya sedang mabuk. ( menarik temannya ke tempat lain )
???
Apa yang kau lakukan ? Kita membantu dia bukan untuk menjualnya !!
???
Apa peduli ku ! kita sudah membantu dia kabur, anggap saja ini adalah balas budi !!
???
Tapi dia tidak tahu apapun-
???
Itu bagus, semakin sedikit yang dia tahu semakin bagus !
???
Dengar ! Uang kita sudah habis, kita manfaatkan gadis itu untuk mengembalikan uang kita, kau tidak butuh uang ?
???
Bahkan kita bisa dapat lebih dari yang kita keluarkan malam ini ! Pikirkan itu, ini peluang bagus untuk kita, lagi pula orang tua dia tidak akan tahu apa yang terjadi dengan putri mereka !
???
Bagaimana dengan adiknya ? Dia akan terus bertanya soal kakak nya nanti !
???
Kita bilang saja padanya kalau kakaknya sudah di terima kerja !
???
Buat saja itu masuk akal nanti !!
???
Aku akan melakukan transaksi dulu ! ( mendorong temannya menjauh dari nya )
Sementara itu, Maxime membawa Laila ke tempat yang lebih sepi.
Laila
( begitu canggung karena ini pertama kalinya dia bertemu dengan pria Eropa seperti mereka )
Maxime
Duduk lah ! ( menepuk kursi di sebelahnya )
Laila
( menggelengkan kepalanya dengan canggung )
Maxime
( memiringkan kepalanya dan terus memperhatikan Laila yang berdiri dengan canggung di dekat pintu )
Sebuah ketukan membuyar kan fokusnya.
???
Ayo kita lakukan transaksi !
Maxime
( mengisyaratkan asisten nya supaya membawa Laila ke tempat lain )
Mathew
apa kamu kerja di sini ? ( tanya nya setelah membawa Laila ke luar ruangan )
Laila
( menggelengkan kepalanya dengan wajah kebingungan )
Mathew
kamu bisa berbahasa inggris ?
Laila
( kembali mengangguk )
Mathew
sebaiknya kamu pergi sekarang !
Laila
( mengkerut kan keningnya )
Mathew
Lari sekarang sebelum terlambat !! ( terlihat serius )
Laila
( perlahan berjalan mundur menjauhi pria itu )
Laila
( lalu berlari meski dia tidak tahu kenapa dia harus melarikan diri lagi )
???
3 miliar dan semua uang yang aku habiskan malam ini di kembalikan !
Maxime
Kau berani memalak ku ?!
???
Aku tidak akan berani jika aku tidak memiliki penawaran yang bagus.
???
Dia adalah pembelot dari korea utara, jadi akan sangat mudah untuk membuat dia menuruti apa maumu, dan jika terpaksa untuk membunuhnya tidak akan ada yang mencari dia.
Maxime
5 miliar dan semua uang mu di kembalikan !
Maxime
dengan satu syarat, jangan sampai ada satu orang pun yang mencari dia !
???
Aku akan mengatur itu ! ( tersenyum kegirangan )
Transaksi langsung deal dalam waktu singkat, namun ketika Maxime keluar dia tidak melihat asistennha dan Laila di sana, dan tiba-tiba asistennya datang.
Mathew
Gadis itu melarikan diri ! ( pura-pura terengah-engah )
Maxime
( merogoh saku celananya dengan begitu tenang )
Maxime
Tutup semua pintu keluar ! ( perintahnya lewat telepon )
Mathew
( begitu khawatir apakah gadis yang baru dia temui itu berhasil kabur atau tidak )
Rupanya tidak, Laila tertahan bersama orang-orang yang hendak ke luar namun tidak di perbolehkan oleh petugas keamanan di sana.
Laila
( begitu bingung dengan keadaan yang terjadi )
Tiba-tiba semua orang yang memadati pintu keluar bergerak menyingkir ke pinggir, Laila segera menyadarinya dan ketika itu tiga orang pria datang dan langsung menghampiri nya.
Maxime
Mau pergi kemana ? ( ucapnya dingin sambil menyeringai dan menangkap nya dengan tangan kekarnya )
Laila tiba-tiba merasakan dingin yang menusuk matanya ketika menatap matanya yang sebiru lautan nan tajam itu.
semua orang begitu tertarik melihat apa yang terjadi di hadapan mereka. Maxime terkenal sebagai pria yang suka memperlakukan wanita seperti boneka mainannya, dia selalu mendandani wanita yang dia bawa dengan pakaian yang dia sukai, bahkan terkadang dia memperlakukan nya seperti peliharaan dan membuangnya setelah merasa bosan.
Semua orang saling berbisik bahwa Laila akan jadi calon mainan selanjutnya untuk tuan Maxime si Mafia judi.
Mathew
Baik tuan. ( segera menggenggam lengan Laila )
Mathew
Mungkin ini sudah nasib mu. ( ucapnya pelan seraya menuntun Laila pergi )
Laila
Maaf ? ( masih kebingungan, apakah dia melakukan kesalahan ? )
Mathew
Tidak. Bersikap baik dan menurut lah kalau kau tak ingin dia marah !
Laila
Tunggu dulu apa yang terjadi ? Kenapa aku harus ikut kalian ?
Dua pria yang telah menjual nya pun datang.
Laila
Paman kenapa aku harus pergi bersama mereka ?
???
Kamu bilang kamu ingin pergi ke Eropa kan ? Kamu akan bekerja pada pria itu dan pergi ke Italia bersamanya.
Laila
Bekerja ? Bagaimana dengan adik ku ?
???
Dia akan pergi menyusul nanti !
Laila
Tapi aku harus bicara sama adik ku dulu !
Maxime
Tidak perlu ! ( tiba-tiba muncul di belakangnya )
???
ini yang anda butuhkan tuan. ( memberikan sebuah paspor dan kartu identitas )
Laila
( begitu tercengang melihat hal itu )
Maxime
( mengisyaratkan asisten untuk membawakan sesuatu )
Mathew
( Datang dengan satu tas penuh uang )
Laila
( saking polosnya Layla masih tidak mengerti bahwa apa yang terjadi di hadapannya adalah sebuah transaksi penjualan dirinya )
???
( tidak banyak bicara dan hanya memandangi Laila dengan tatapan iba )
???
Senang berbisnis dengan anda.
Maxime
( memutar matanya dengan sinis )
Mathew
( kembali menuntun Laila untuk masuk ke dalam mobil )
Laila
Paman, aku tidak mau bekerja sama mereka ! Aku mau bertemu adik ku dulu ! ( berbicara dengan bahasa korea )
???
( tidak berkata apapun, hanya terus menatapnya dengan iba )
Laila telah di paksa masuk dan duduk di dalam mobil bersama dengan Maxime di sebelahnya. Sungguh tidak nyaman itulah hal yang Laila rasakan saat itu.
Dia tidak mengenal siapapun di sana, tapi tiba-tiba dia harus pergi bersama para pria asing itu.
Perlahan mobil yang dia tumpangi melaju, Laila terus menatap dua pria yang dia kira pria baik itu dengan tatapan kebingungan, sampai keberadaan mereka tidak lagi terlihat.
Maxime
( menoleh ke arah Laila yang sekarang tengah menundukkan kepalanya seraya memainkan kukunya )
Maxime
Aku tidak menyangka di negara seperti itu ada wanita secantik ini. Mungkin kau adalah definisi mutiara yang tersembunyi.
Laila
( semakin menundukkan kepalanya )
Maxime
apa kau mengerti apa yang aku ucapkan ?
Laila
( mengangguk pelan )
Maxime
( meraih dagu Laila yang membuat nya terkejut dengan tindakan tiba-tiba nya itu )
Maxime
( menatap kedua mata Laila dalam jarak yang begitu dekat )
Laila
( mencoba melepaskan cengkraman Maxime di dagunya )
Namun tatapan Maxime membuatnya membeku di tempatnya.
Bola matanya yang berwarna biru itu sangat indah namun ada sesuatu yang lain dari tatapannya itu.
Maxime
Kamu akan bekerja kepada ku, jangan coba-coba kabur ! ( melepaskan cengkraman nya dengan kasar )
Laila mencoba untuk menolak bahwa dia tidak mau pergi, namun mulutnya terasa kaku dan sulit untuk bicara bahkan satu patah katapun tidak keluar dari mulutnya.
Sementara dua pria tadi segera menemui Noah yang sudah menunggu sangat lama di tempat awal mereka janjian bertemu.
???
Ini paspor dan kartu identitas mu !
???
Pergilah kemanapun, sekarang kamu bebas pergi ke tempat yang kau mau !
Mereka berdua berlalu pergi tanpa ada rasa bersalah.
Noah
Tunggu dulu ! Kakak ku kerja dimana ?
???
Dia baru saja meneken kontrak untuk kerja di luar negeri.
Noah
Apa ?!! Kemana ? Kenapa dia tidak bilang dulu kepada ku ??
???
Dia buru-buru karena bos dia sangat membutuhkan tenaga kerja baru.
???
( kembali menoleh kepada temannya )
???
Dia- dia akan bekerja jadi pelayan di sebuah restoran di Italia!
???
( menyenggol temannya )
???
Kenapa kau kasih tahu lokasinya ? ( berbisik )
???
Biar saja, Italia itu luas meski mencoba mencarinya kemungkinan tidak bakalan ketemu !
???
Kami pergi dulu, semoga kamu berhasil !
Noah
( hanya bisa melongo seraya menatap paspor yang di genggamannya )
gadis naif
Selama perjalanan menuju hotel Laila hanya diam padahal dia tidak tahu hendak dibawa kemana dan bersama siapa dirinya sekarang. Sesekali melirik kepada Maxime yang sibuk mengurus bisnis perjudiannya melalui tablet nya.
ponsel milik Laila tiba-tiba berbunyi, Laila segera merogoh ponselnya dari saku celananya, baru saja hendak menjawab panggilan itu, tiba-tiba Maxime merebut ponselnya lalu mematikan panggilan di ponselnya yang ternyata itu dari Noah.
Laila
Tolong kembalikan, saya harus menjawab panggilan itu ! ( ujar Laila terbata karena ini pertama kalinya dia mempraktekkan kepandaiannya berbahasa inggris karena itu dia merasa gugup )
Maxime
Siapa dia ? ( membuka foto profil milik Noah )
Laila
Dia adik ku ! Saya harus mengabari dia. ( memohon )
Maxime
kau pasti belum tahu aturan pertama selama bekerja pada ku, tidak boleh menghubungi siapapun ! ( memblokir nomor milik Noah tanpa meminta persetujuan dari Laila )
Laila
apa yang anda lakukan ! Tolong kembalikan ponsel saya ! ( hendak merebut ponsel dari genggaman Maxime )
Maxime
Kau berani memerintah ku ?!
Laila
Saya tidak memerintah anda saya meminta tolong kepada anda, tolong kembalikan ponsel saya. ( berbicara formal dan begitu santun )
Maxime
( memiringkan kepalanya ). aku menyukai mata mu !
Laila
( Segera memalingkan wajahnya )
Maxime
( Dengan cepat menarik tangan bagian atas Laila untuk membuatnya tetap menatapnya lalu menaruh tangan yang lain di tengkuk nya )
Laila
Apa yang anda lakukan !? ( mulai merasa tidak nyaman dengan sikap Maxime yang terus menyentuh nya tanpa ijin )
Maxime
( terus memandangi Laila tanpa mempedulikan protesnya)
Dan tiba-tiba Maxime melakukan sesuatu yang membuat Laila semakin terkejut.
Maxime
( tiba-tiba melahap bibir Laila dengan kasar )
Laila
( berusaha melepaskan nya, namun ciuman nya begitu kuat dan juga dia memegangi tengkuk nya hingga dia sulit melepaskan diri )
Mathew
( menghentikan mobilnya, lalu dia keluar lebih dulu )
Maxime
( masih terus menciumi bibir Laila sampai dia hampir kehabisan nafas )
Di akhir waktu Maxime menggigit bibir bawah nya sampai membuat dia mengerang kesakitan.
Maxime
( akhirnya melepaskan ciumannya )
Laila
( menyentuh bibirnya yang telah basah dan bengkak seraya mengatur nafasnya yang terengah )
Laila
( menatap Maxime dengan tajam dengan kerutan di keningnya yang timbul )
Maxime
( menyeringai dengan sikap yang begitu tenang )
Maxime
Kau masih belum tahu apa pekerjaan mu rupanya.
Maxime
( merapihkan pakaiannya )
Maxime
akan aku jelaskan setelah kita sampai di rumah. ( membuka pintu mobil )
Maxime
Antar dia ke kamar, dan rubah penampilan nya !
Mathew
( membukakan pintu mobil untuk Laila yang masih syok dengan apa yang terjadi padanya barusan )
Mathew
Nona ! ( menegur Laila yang masih bengong )
Laila
( menoleh perlahan )
Laila
( memeriksa sekitarnya )
Laila
Hotel ? ( pikirannya langsung traveling )
Laila
Kenapa kita ke hotel ?
Mathew
Lalu kita harus kemana ?
Mathew
Tuan Maxime tidak punya rumah di negara ini, jadi dia memilih untuk menginap di hotel !
Laila
kita tidur di kamar yang berbeda kan ?
Laila
( kembali menyentuh bibirnya yang masih terasa sakit )
Laila
Apa yang dia lakukan tadi sudah termasuk pelecehan, kan ? Aku bisa melaporkan nya pada polisi, kan ?
Mathew
( menarik lengan Laila supaya segera keluar dari dalam mobil )
Mathew
Jangan melibatkan polisi saat bekerja dengan tuan Maxime kalau kamu ingin tetap hidup.
Mathew
Diam dan turuti saja mau dia, maka hidup mu bisa bertahan lama.
Laila
( semakin kebingungan )
Laila
Aku tidak terima karena tidak terima ! dia telah melecehkan ku ! Terlebih aku tidak mengenalnya, dasar pria brengsek !
Mathew
( segera menutup mulut Laila )
Mathew
Jaga ucapan mu ! Bisa gawat kalau tuan Maxime mendengarnya !!
Laila
Sebenarnya dia siapa ? Kenapa kau terlihat begitu takut padanya ?
Mathew
Nanti juga kamu akan tahu ! ( berlalu mendahului Laila yang masih penasaran dengan pertanyaan nya )
Mathew
Masuklah, ini kamarmu ! ( membukakan pintu )
Laila
( melirik sekilas kepada Mathew, lalu masuk ke dalam kamar tanpa banyak berpikir lagi )
Laila
( langsung terkesima dengan tampilan kamarnya yang mewah )
Laila
( matanya terbelalak begitu lebar )
Mathew
Apa kau baru melihat kamar yang seperti ini ?
Laila
Tentu saja, aku tidak pernah menginap di hotel sebelum nya.
Laila
( menelusuri setiap ruangan yang ada di kamar suite yang khusus di pesankan untuknya )
Laila
Kita ada dimana ? ( menatap jauh ke luar jendela dimana gedung dan lampu-lampu begitu terang menghiasi seluruh kota )
Mathew
Kita sedang berada di Macau. Tuan Maxime sedang mengurus salah satu bisnis nya di sini, dua hari lagi kita akan pulang.
Laila
Italia. ( tiba-tiba kepikiran adiknya )
Laila
Aku tidak bisa pergi tanpa adik ku ! ( berniat pergi dari kamar nya )
Mathew
Mau kemana ? ( mencegah langkahnya )
Mathew
Di kota besar seperti ini ?
Laila
Dia pasti menunggu ku ! Tadi dia menelpon tapi pria itu mengambil ponsel ku !
Mathew
Saya beritahu kamu untuk tetap di sini saja ! Adik mu pasti baik-baik saja.
Mathew
Jangan buat tuan Maxime marah !
Laila
( menatap Mathew dengan mata yang berkaca-kaca )
Laila
Aku tidak bisa pergi tanpa adikku ! ( suaranya mulai bergetar )
Mathew
Kamu harus tetap pergi meski tanpa adikmu !
Laila
Kenapa ? Kenapa aku harus pergi ? Aku sudah bilang aku tidak mau bekerja pada pria itu, bahkan jika gajinya satu juta sehari !!
Mathew
Apa kamu tidak tahu ?
Mathew
Kamu sudah di jual dua pria yang bersama mu kemarin.
Laila
( begitu tercengang )
Laila
Di jual ? Apa maksudnya ? Aku bukan barang !
Mathew
Sudah aku duga, kau begitu naif !
Laila
Aku tidak mau di jual ! Aku mau pergi dengan adik ku ke Amerika !
Mathew
( menatap iba Layla yang mulai menangis )
Laila
Tolong lepaskan aku... ( menggenggam tangan Mathew )
Mathew
Tidak bisa, kamu sudah milik tuan Maxime. Kamu harus menuruti apa mau dia mau tidak mau, suka tidak suka.
Mathew
Jangan bilang tidak padanya jika kau ingin tetap hidup.
Laila
Kenapa dia terdengar begitu kejam seperti itu ?
Sebuah ketukan dari layanan kamar mengejutkan mereka berdua.
mereka membawa beberapa baju yang nampak begitu mewah lengkap dengan aksesoris dan juga sepatu wanita.
Mathew
Ini untuk kamu ! Tuan Maxime yang memilih dan membelinya untuk mu.
Laila
Kenapa dia membelikannya untuk ku ? Kau bilang dia kejam tapi untuk apa semua ini ?
Mathew
Nanti juga kamu akan tahu, yang penting sekarang kamu harus menuruti apa kata dia.
Mathew
Besok pagi aku akan menjemputmu ! ( berlalu keluar dari kamar nya )
Setelah Mathew pergi, Laila hanya menatap ke kejauhan keramaian kota yang masih saja berisik di tengah malam.
Laila
Ji wan, maafkan aku. Aku harus meninggalkan mu sendirian di dunia yang asing ini. ( berbicara pada dirinya sendiri )
Laila
( air matanya tiba-tiba jatuh kembali )
Laila
Semoga kau bisa menjaga diri mu sendiri dengan baik.
Laila
( tangisannya semakin kencang mengingat dirinya yang bodoh karena begitu naif, bisa-bisanya dia di bohongi dan di jual kepada orang asing seperti ini )
Laila
( matanya kembali menyusuri ruangan kamar yang luas dan mewah itu, lalu matanya tertuju pada beberapa gaun mewah dan sepatu yang cantik )
Laila
( menyeka air matanya )
Laila
Apa aku cocok memakai pakaian seperti ini ? ( melihat penampilan nya di cermin )
Laila
( mendengus lalu kembali menyimpan gaun yang sempat dia coba kembali ke tempat nya )
Laila
( lalu dia meringkuk di atas kasur yang begitu nyaman namun dia merindukan adik dan kedua orang tuanya sekarang dan tentu saja dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padanya hari ini )
Mathew sudah berada di dalam kamar untuk menjemput Laila atas permintaan tuannya.
Namun Laila masih terlelap tidur, membuat Mathew tidak tega untuk membangun kan nya. Dia pun memutuskan untuk memberinya waktu beberapa menit lagi.
Laila
( menguap seraya merenggangkan tangannya )
Laila
Ya ampun!! ( begitu terkejut melihat Mathew sudah berada di hadapannya )
Mathew
Beberapa saat lalu. ( singkat nya )
Mathew
Kamu harus bersiap sekarang, tuan Maxime sedang menunggu !
Laila
Kita mau pergi kemana memang ?
Mathew
Kamu tidak perlu tahu. ( menyuruh dua pelayan hotel untuk membantu Laila bersiap )
Penampilan Laila kini nampak berbeda dari sebelumnya. Dia sendiri nampak terkesan dengan penampilan barunya itu. Dia seperti melihat orang lain di dirinya.
Laila
Apa ini tidak berlebihan ? ( bertanya kepada Mathew )
Mathew
( memperhatikan dengan seksama )
Mathew
Kau sempurna ! Maksudku kau cantik, maksudku tidak ! Itu cocok untuk mu. ( tiba-tiba jadi gugup )
Mathew
ayo, kita pergi sekarang. ( tiba-tiba jadi terlihat canggung )
Layla tidak tahu apa pekerjaan yang akan dia lakukan, dia hanya berharap itu pekerjaan yang baik, jadi dia akan bersemangat dan berharap bisa kembali bertemu dengan adiknya jika dia telah mendapatkan pekerjaan tetap dan punya cukup uang untuk memulai hidup baru mereka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!