Cuit
Cuit
Cuit
Suara burung terdengar merdu saling bersahutan, menyapa pagi hari, mata hari mulai keluar dari persembunyiannya, terlihat masih malu-malu.
Di sebuah hutan yang jauh dari pemukiman warga ada satu hunian yang lumayan besar, yang ditinggali oleh seorang pria tua.
"Hey princes ayo bangun, katanya ingin ikut Kakek," ucap Kakek Jo.
Seorang gadis yang sedang tertidur di bawah selimut nya menggeliat, karena merasa tidur nya terganggu.
"Princess ayo cepat bangun," ucap Kakek Jo lagi.
"Emmmh, lima jam lagi kek," jawab gadis itu bergumam lirih.
Mendengar jawaban cucu cantik nya, kakek Jo terkekeh.
Apa katanya lima jam? Kanapa tidak sekalian sepuluh jam saja, pikir Kakek Jo terkekeh.
"Baiklah kakek akan pergi sendiri, padahal kemarin waktu kekek pergi memancing kakek di sungai, bertemu dengan pria tampan," ucap Kakek Jo bohong.
Kakek Jo tahu apa kelemahan dari cicit cantik nya itu, selain suka koin emas, cicit cantik nya itu suka dengan pria tampan, dan terbukti yang awalnya Putri Alana terlihat malas bangun, seketika langsung bangun saat mendengar perkataan Kakek Jo.
"Apa kek? Pria tampan? Dimana dia sekarang? Dia pasti jodoh Alana," ucap putri Alana langsung melompat dari tempat tidur nya.
"Kakek Alana akan mandi sebentar, Alana ingin bertemu dengan pria tampan itu," ucap Alan berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Kakek Jo yang melihat tingkah cicit nya tertawa kecil, cicit nya itu suka sekali dengan pria tampan sama seperti cucu menantu nya.
"Dasar gadis nakal," ucap Kakek Jo tertawa kecil.
"Pantas saja bocah bauk itu sering uring-uringan, ternyata cicit cantik ku sekarang sudah besar," ucap Kakek Jo mengingat tingkah aneh Raja Wallace.
Raja Wallace, pria bucin itu sampai saat ini masih bucin, bahkan kebucinan nya terus bertambah dengan sering bertambah usia nya yang semakin tua.
Raja Wallace sering merajuk pada Ratu Ivara, setiap kali ada orang yang mengirimkan surat lamaran untuk putri Alana, karena Raja Wallace masih tidak rela putri kecil nya di miliki oleh orang lain, selain dirinya dan keluarga besar nya.
Alana Zelda Geraldine Wallace, putri satu-satunya dari Raja Wallace dan Ratu Ivara, pasangan suami istri yang terkenal akan kekejaman nya.
Alana gadis yang ceria dengan senyum teduh nya, tapi jangan tertipu dengan penampilan luarnya, yang tampak anggun dan lemah lembut, karena gadis cantik itu adalah keturunan Dewa dan Dewi kematian.
Gen ayah dan ibu nya mengalir deras di dalam tubuh nya, bahkan Putri Alana lebih kejam dari pada kakak-kakak nya, gadis cantik itu bisa menghabisi nyawa seseorang dalam sekejap mata, tanpa pandang bulu.
Siapapun yang berani mengusik hidup nya, siap-siap untuk bertemu dengan Dewa Yama, itu adalah motto dari putri Alana, gadis cantik dan manis yang memiliki senyum seindah bungan Daisy.
Sudah satu Minggu ini putri Alana menginap di kediaman kakek Jo yang ada di dalam hutan, wilayah kerajaan Wallace bagian utara, tempat paling bersejarah untuk seluruh keluarga kerajaan Wallace, karena di tempat itu, Ratu Ivara pernah berjuang antara hidup dan mati, hingga akhir nya bisa kembali berkumpul bersama suami dan keluarga nya.
Masih ingat dengan kisah perjuangan Ratu Ivara dan Raja Wallace? Yang masih belum tahu silahkan baca karya Author yang berjudul Kembalinya Ratu Tangguh 😍
Pagi ini Kakek Jo akan pergi ke dalam hutan untuk melakukan latihan fisik, seperti yang sering kakek Jo lakukan setiap hari.
Kakek Jo berumur sekitar 96 tahun, tapi Mantan panglima perang itu sampai saat ini masih sehat dan kuat, badan nya masih bugar, dan yang pasti masih tampan.
Aura sugar Daddy nya sangat kuat🤭
Ceklekk
Putri Alana Kelua dari dalam kamar mandi nya dengan pakaian yang sudah rapi, sebuah Dres selutut dengan potongan lengan Sabrina , melekat indah di tubuh ramping putri Alana, membuat penampilan putri Alana pagi ini terlihat sangat cantik dan manis.
"Kakek apa aku cantik," ucap Putri Alana berputar-putar.
"Tentu saja cicit kakek ini adalah gadis yang paling cantik," jawab Kakek Jo tersenyum kecil.
"Ayo sebaiknya kita sarapan dulu, kakek sudah membuat kan sarapan untuk kita berdua," ajak kakek Jo berjalan keluar dari dalam kamar putri Alana.
"Sebentar kek, Alana rapihkan tempat tidur ini dulu," jawab putri Alana.
"Baiklah, Kakek akan menunggu di luar," ucap Kakek Jo mengangguk-angguk kan kepala nya.
Putri Alana dengan cepat membereskan tempat tidur nya ,tidak lupa putri Alana juga membuka gorden jendela, supaya ada cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar nya.
Walaupun Putri Alana adalah anak dari seorang Raja, tapi sedari kecil Ratu Ivara sudah mendidik anak-anak nya untuk belajar mandiri, jangan apa-apa mengandalkan para pelayan.
Ratu Ivara adalah seorang Ibu yang tegas dan juga penyayang, sehingga anak-anak nya tumbuh menjadi anak-anak yang pintar, penuh tanggung jawab.
"Selesai," ucap putri Alana tersenyum kecil.
Gigi gingsul dan lesung pipi nya, membuat putri Alana terlihat sangat cantik dan manis saat tersenyum.
Jadi tidak heran selama dua tahun belakangan ini banyak surat lamaran yang datang pada putri Alana, mulai dari Pangeran-pangeran dari kerajaan tetangga, anak bangsawan kelas atas dan juga masih banyak lagi dari kalangan orang berpengaruh, yang mengirimkan surat lamaran untuk Putri Alana.
Tapi sayang, sampai saat ini Putri Alana belum ada kepikiran untuk menerima salah satu dari mereka, karena selain ayah dan kakak-kakak nya belum mengijinkan putri Alana menikah, putri Alana sendiri belum menemukan pria yang cocok.
Mungkin nanti!
"Aku akan mengepang rambut ku sebentar" ucap Putri Alana berjalan ke arah cermin.
Dengan cekatan putri Alana mulai menyisir rambut panjang nya, dan mengepang nya, membuat penampilan nya semakin manis.
"Aku memang sangat cantik," ucap putri Alana tersenyum lebar.
"Kira-kira siapa jodoh ku ya? Apa di tampan seperti Ayah? Pokoknya harus seperti Ayah, yang cinta nya tidak ada habisnya," ucap putri Alana berbicara sendiri.
Putri Alana begitu di cintai oleh Ayah nya, membuat Putri Alana memiliki keinginan untuk mempunyai suami seperti Ayah nya.
Definisi cinta pertama anak perempuan itu adalah Ayah nya, tapi sayang nya tidak semua anak perempuan seberuntung putri Alana, semangat kalian.😊
Lopyu untuk seluruh ayah hebat di dunia ini🤍
"Sudah rapi, sudah cantik juga, sekarang waktunya mencari pria tampan," ucap Putri Alana tertawa kecil.
Putri Alana berjalan keluar dari dalam kamar nya, dengan bersenandung kecil, berjalan ke arah meja makan karena putri Alana yakin kakek nya ada di sana.
Dan benar saja, putri Alana melihat Kakek Jo yang sedang duduk di salah satu kursi meja makan, di temani secangkir teh hangat.
"Pagi kakek Jo yang tampan dan banyak hartanya," ucap putri Alana tersenyum kecil.
"Pagi cicit kakek yang cantik," jawab kakek Jo tertawa kecil.
"Ayo duduk, kita sarapan setelah ini baru Kakek akan membawa mu ke suatu tempat," ucap Kakek Jo.
"Hem"
Jawab Putri Alana mengangguk kan kepala nya kecil.
Kekek Jo dan putri Alana mulai memakan sarapan mereka berdua dengan hikmat, ini adalah salah satu yang membuat Putri Alana betah berlama-lama di kediaman kakek Jo, tempat nya sangat tenang, tidak seperti istana yang sangat berisik.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Di sebuah bangunan besar yang terlihat sangat menyeramkan, bangunan itu sangat dingin dan gelap yang hanya diterangi oleh obor di sepanjang jalan.
Seorang pria tampan dengan tatapan mata tajam nya, sedang duduk di kursi kebesaran nya, aura pria tampan itu saat kuat dan mencekam.
Menyeramkan!
"Apa kalian sudah menemukan siapa gadis terpilih itu?" tanya Raja Revan Zuhaimi.
"Maaf Yang Mulia," jawab Matteo tangan kanan Raja Revan.
Matteo berlutut di hadapan Raja Revan dengan kepala menunduk, bukan hanya Matteo saja yang berlutut, tapi ada dua pria lagi yang juga merupakan tangan kanan Raja Revan.
Raja Revan hanya diam menatap tajam ketiga pria di depan nya yang saat ini sedang berlutut.
Aura di ruangan itu semakin dingin, menusuk ke tulang-tulang, membuat ketiga pria yang ada di sana menggigil ketakutan.
SREKK
Tanpa sepatah kata pun, Raja Revan bangkit dari kursi kebesaran nya, dan memakai jubah hitam nya.
"Jangan ikuti saya!" ucap Raja Revan dingin.
"Awasi keluarga Maher, karena saya yakin mereka tidak akan tinggal diam, setelah mengetahui bahwa saya sudah kembali," ucap Raja Revan tegas.
Tanpa menunggu jawaban dari anak buah nya, Raja Revan langsung menghilang dari ruangan itu, entah ingin pergi kemana pria tampan yang sudah berumur ratusan tahun itu.
"CK, sedari dulu keluarga Maher sangat merepotkan," ucap Jacky berdecak kesal.
"Dan Raja Revan masih sama menyeramkan nya seperti lima ratus tahun yang lalu," sahut Matteo menghela nafas nya panjang.
Raja Revan Zuhaimi, pemimpin ras iblis yang baru saja terbangun dari tidur panjang nya, setelah lima ratus tahun tidak sadar kan diri, akibat luka yang di dapat kan nya saat peperangan waktu itu.
Raja Revan Zuhaimi terkena Racun Api, dan hanya satu obat nya, yaitu darah dari gadis terpilih.
Setelah ribuan tahun akhirnya gadis terpilih itu kembali lahir ke dunia, dan tentu saja kelahiran gadis terpilih itu sudah di tunggu-tunggu oleh seluruh bangsa vampir.
Gadis terpilih itu akan menjadi rebutan seluruh bangsa vampir, karena darah nya bisa membuat seseorang vampir hidup abadi, dan membuat kekuatan nya berkali-kali lipat dari vampir biasa nya.
Raja Revan memerlukan darah gadis terpilih itu, untuk sebagai penawar racun yang sudah lama bersarang di tubuh nya.
Kira-kira siapa yang akan mendapatkan gadis terpilih itu, Raja Revan atau Vampir yang lain? Atau justru tidak ada yang berhasil mendapatkan gadis terpilih itu, mengingat latar belakang gadis terpilih itu bukan dari keluarga sembarangan😊
Raja Revan tidak bisa terlalu lama ada di luar ruangan, bukan karena takut terbakar dengan sinar matahari, karena Raja Revan mememiliki ke keistimewaan, selama apapun Raja Revan ada di bawah terik matahari, beliau tidak akan terbakar, seperti Vampir yang lain.
Tapi akibat racun api yang ada di tubuh nya, mengharuskan Raja Revan selalu ada di tempat yang sejuk dan dingin.
Raja Revan tidak bisa terlalu lama ada di luar, karena akan sangat membahayakan tubuh nya.
Selama lima ratus tahun tidak sadar kan diri, Raja Revan berada di dalam peti es, guna menghambat racun yang ada di tubuh nya, dan baru satu bulan yang lalu beliau kembali sadar, tepat saat umur gadis terpilih genap 20 tahun.
"Aku penasaran kira-kira gadis itu seperti apa iya? Apakah dia cantik," ucap Matteo senyum-senyum sendiri.
"Memang nya kenapa kalau gadis itu cantik?" tanya Jacky memutar bola matanya malas.
"Tentu saja aku akan membawa ke atas ranjang ku, mamang nya apa lagi," jawab Matteo tersenyum miring.
BHUK
"Jangan bicara sembarangan, gadis itu adalah gadis istimewa, dan yang pasti dia tidak cocok dengan vampir mesum seperti mu," ucap Jacky meninju perut Matteo.
"Sialan!"
Umpat Mateo kesal.
"Kekanakan," ucap Dilon yang sedari tadi diam.
Matteo dan Jacky kompak melihat ke arah Dilon, yang sedang berdiri menyandarkan tubuhnya di tembok dengan gaya keren nya.
"Jangan terlalu banyak bicara, segera lakukan tugas kalian, kalau tidak ingin mendapatkan amukan dari Yang Mulia Raja," ucap Dilon menghilang dari sana.
"Dilon kamu memang sangat mengangum kan, tampan dan berkarisma," ucap Jacky berdecak kagum.
"Cih aku juga tampan dan berkarisma," ucap Matteo memutar bola matanya malas.
"Itu menurut mu, bukan menurutku," jawab Jacky menghilang, meningal kan Matteo sendirian.
"Sialan!" umpat Matteo kesal karena di tinggal sendiri.
Matteo juga langsung pergi dari sana, menghilang dalam sekejap mata.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Putri Alana dan kakek Jo saat ini sedang berlatih ketangkasan dalam bermain pedang.
TRANG
TRANG
TRANG
Peluh membanjiri pelipis mereka berdua, sudah lebih dari tiga jam mereka berlatih, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda mereka akan mengakhiri latihan nya.
TRANK
TRANK
TRANK
Kekuatan fisik kedua nya patut di acungi jempol, apa lagi putri Alana yang merupakan seorang wanita, tapi mampu mengimbangi Kakek Jo yang merupakan mantan panglima perang yang pernah jaya di masa nya.
TRANG
TRANG
"Kamu semakin hebat princess," puji Kakek Jo sambil terus mengayuh kan pedang nya.
"Ini semua karena Kakek yang selalu melatih Alana," jawab Alana tersenyum lebar.
Sedari kecil putri Alana sudah mendapat kan latihan fisik dari Ratu Ivara, mungkin sekitar umur empat tahun, Ratu Ivara sudah mulai mengajari Putri Alana bermain pedang, jadi tidak heran kenapa putri Alana bisa se hebat itu, di saat umur nya masih muda.
Kehebatan Putri Alana bahkan sudah di akui oleh seluruh rakyat kerajaan Wallace, selain karena selama ini putri Alana latihan keras, tidak bisa di pungkiri bahwa di dalam tubuh nya mengalir darah dari Dewa dan Dewi kematian.
TRANG
"Hahahahahahaaa....Sudah cukup latihan nya hari ini, kamu ini memang cicit Kakek yang berharga," ucap Kakek Jo tertawa bangga.
"Alana memang berharga, maka nya Ayah sering mengomel, supaya Alana jangan sampai tertipu dengan seorang pria yang bermulut manis," jawab Alana tersenyum lebar.
"Iya benar apa yang di bilang Ayah mu itu, kamu tidak boleh sampai tertipu dengan seorang pria yang bermulut manis," ucap Kakek Jo mengelus lembut rambut Putri Alana.
"Sekarang banyak laki-laki yang bermulut manis, menyakiti banyak perasaan wanita, dan Kakek tidak mau kamu menjadi salah satu dari mereka," lanjut Kakek Jo.
"Mana mungkin ada yang berani menyakiti Alana kek, kalau iya siap-siap saja, akan Alana kebiri masa depan nya," jawab putri Alana bangga.
"Kebiri?" tanya Kakek Jo kurang paham.
"Iya! kalau kata ibu perempuan itu jangan lemah, jangan mau di injak-injak harga diri nya sama seorang pria, atau siapapun itu, dan kalau ada seorang pria yang berani merendah kita, ibu bilang kebiri saja masa depan nya," jawab Putri Alana mengingat jelas pesan Ibu nya.
Ajaran Ratu Ivara ni bos, senggol dong😎
"Habisi masa depan nya kakek, burung berserta telur nya," jelas putri Alana tanpa filter.
"Oh ya ampun Hahahaaaaa...." ucap Kakek Jo tertawa keras.
"Cucu menantu ku itu memang sangat pintar, dan kamu harus belajar banyak pada ibu mu, karena ibu mu itu memang sangat pintar," ucap Kakek Jo dengan tawa kecil nya.
"Tentu saja, bahkan Ayah juga mengajariku untuk tidak berteman dengan seorang pria, kecuali saudara Alana sendiri," ucap Putri Alana mengingat kecerewetan ayah nya.
"Ayah mu itu terlalu berlebihan, memang apa salah nya berteman dengan seorang pria, yang penting masih dalam batas wajar, hanya sebatas teman tidak lebih," ucap Kakek Jo.
"Tidak kek, ayah bilang, tidak ada pertemanan antara laki-laki dan perempuan, yang ada pasti salah satu dari mereka ada yang menaruh hati, maka nya Ayah larang Alana untuk punya teman pria, dan kakak juga sama, melarang Alana," jawab Putri Alana menggeleng kan kepala nya.
Mendengar perkataan cicit cantik nya, Kakek Jo hanya mampu menggelengkan kepalanya.
Raja Wallace dan ke empat kakak putri Alana, Pangeran Brian, Pangeran Damar, Pangeran Alvaro, dan pangeran Albiru, lima pria posesif yang selalu mengintai keberadaan putri Alana.
Mereka berlima sangat menyayangi putri Alana, maka nya mereka begitu posesif pada putri Alana, yang mana tingkat mereka berlima sering membuat Ratu Ivara sakit kepala, karena Putri Alana sering mengeluh dengan sifat posesif Ayah dan kakak-kakak nya.
Belum lagi para sepupu-sepupu Alana yang lain, mereka semua sama posesif nya, dan sialnya lagi, putri Alana adalah satu-satunya perempuan baik dari keluarga ibu nya ataupun dari keluarga Ayah nya.
Lengkap sudah penderitaan Putri Alana, terkurung, terkekang dalam sangkar emas🥴
Bisa kalian bayangkan, akan seperti apa nanti pria yang menginginkan putri Alana, sudah pasti para maung Alana itu tidak akan tinggal diam.
"Baiklah ayo kita kembali, sebentar lagi sudah masuk waktu nya makan siang," ucap Kakek Jo, melihat matahari yang sudah ada tepat di atas kepala.
"Kakek pulang lah lebih dulu, Alana masih ingin di sini," ucap Ratu Aulia duduk di bawah pohon rindang.
"Apa tidak apa-apa Kakek tinggal?" tanya Kakek Jo.
"Hem, kakek pulang saja, di sini ada Moci yang akan menjaga Alana," jawab putri Alana mengelus buntalan bulu di pangkuan nya.
Buntalan bulu itu adalah anak harimau putih, yang baru Putri Alana temukan tiga hari yang lalu, induknya meninggal, maka nya Putri Alana memutuskan untuk merawat bayi harimau itu.
"Baiklah Kakek akan kembali lebih dulu, ingat tetap waspada walaupun wilayah ini cukup aman, tapi tidak menutup kemungkinan akan adanya bahaya," ucap Kakek Jo penuh perhitungan peringatan.
"Iya, Alana ngerti," jawab Putri Alana mengangguk kan kepala kecil.
"Kakek pulang dulu, jangan terlalu lama," ucap Kakek Jo mengelus lembut rambut Putri Alana.
"Iya"
Kakek Jo berlalu pergi dari sana, meninggalkan Putri Alana dengan moci yang masih duduk bersandar di bawah pohon rindang.
"Moci bagiamana kalau kita pergi mencari buah-buahan, seperti nya aku kemarin melihat buah jeruk yang sedang berbuah lebat," ucap Putri Alana.
"Rawww!!!"
Putri Alana beranjak, dengan Moci di gendongan nya.
"Moci, Aku kemarin melihat pohon jeruk berbuah lebat di dekat sungai, ucap Putri Alana berjalan ke arah sungai.
Moci yang ada di gendongan putri Alana hanya mengaum kecil, dan menyembunyikan tubuh kecil nya di lipatan tangan putri Alana.
Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya mata cantik putri Alana melihat pohon jeruk yang sedang berbuah lebat, dan buahnya terlihat sudah matang semua.
"Benarkan apa yang aku bilang Moci, itu lihat," ucap putri Alana tersenyum lebar.
Dengan semangat putri Alana berlari kecil ke arah pohon jeruk, yang sedang berbuah lebat itu, pohon nya tidak terlalu tinggi sehingga memudahkan putri Alana memetik buah nya tanpa harus memanjat.
"Rawww!!"
Moci melompat dari gendongan putri Alana, dan berlari naik ke atas pohon jeruk, sementara putri Alana hanya membiarkan saja, saat ini putri Alana sedang sibuk memetik buah jeruk dan mengumpulkan nya.
"Andai saja ada ayah dan kakak mereka akan sangat senang melihat buah jeruk sebanyak ini," ucap putri Alana tersenyum kecil.
Masih ingat dengan sejarah buah Jeruk? Buah kesukaan Raja Wallace dan anak-anaknya, termasuk putri Alana yang juga sangat menyukai buah jeruk.
Dengan bersenandung kecil Putri Alana memetik beberapa buah jeruk, yang rencana nya akan di bawa pulang, supaya Kakek Jo bisa merasakan buah jeruk itu juga.
Tidak jauh dari tempat Alana memetik buah Jeruk, ada seorang pria berambut pirang yang baru saja keluar dari dalam air sungai.
Pria itu baru saja berendam untuk meredakan rasa panas di tubuh nya, wajah nya terlihat sangat pucat dengan suhu tubuh yang sangat panas.
"Seperti nya ini sudah cukup," ucap putri Alana melihat tumpukan buah jeruk yang baru saja diri petik.
"Ini bagiamana cara aku membawa nya, aku tidak membawa keranjang," ucap Putri Alana terlihat kebingungan.
"Sudahlah nanti aku pikirkan, sekarang mari kita makan buah jeruk ini," ucap putri Alana tersenyum lebar.
Putri Alana mendudukkan tubuhnya di dekat tumpukan buah jeruk yang baru saja diri petik, dan mulai menikmati buah jeruk yang tampak sangat segar dan manis itu.
Hap
"Emmm sangat manis," ucap putri Alana menyuapkan satu potong buah jeruk.
Putri Alana begitu menikmati buah jeruk itu, sampai mengabiskan sekitar tiga buah jeruk, dengan ukuran lumayan besar.
"Aku tidak bisa untuk berhenti memakan nya, ini terlalu manis, aku suka," ucap putri Alana tersenyum bahagia.
Saat sedang menikmati buah jeruk nya, mata cantik putri Alana tidak sengaja melihat seorang pria berambut pirang yang sedang bersandar di bawah pohon tidak jauh dari tempat nya.
"Siapa dia?" ucap putri Alana mengernyitkan alisnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!