NovelToon NovelToon

Nikah Bohongan

Awal pertemuan

 

Seperti hari-hari biasanya, Isyana berkeliling menjajakan buah jeruk sebagian hasil dari perkebunan ayahnya dengan menggunakan sepeda motor.

 

"BRAK...! " tiba-tiba sebuah mobil menabrak Isyana. Kendaraan yg dinaiki isyana terjatuh. Diapun ikut terjatuh dan buah jeruknya juga berserakan dijalan.

Isyana bangun dan berjalan menghampiri pengendara mobil tersebut, dengan menahan rasa sakit ditangan dan kakinya akibat kecelakan tersebut. Dia pun mengetuk kaca mobil.

"Bapak harus tanggung jawab, bapak sudah menabrak saya!" serbu isyana ketika kaca mobil terbuka

"lihat tuh pak... motor saya rusak, buah jeruk saya juga pada rusak... ini juga tangan dan kaki saya lecet"

"okey saya akan tanggung jawab. ini kartu nama saya, saya lagi buru-buru... " laki-laki itu memberika kartu namanya.

Isyana menerima kartu nama itu. Dia melihat kartu nama itu, tertulis dikartu nama tersebut Briyan Adhinatha.

"Maaf Pak Briyan Adhinatha saya minta bapak untuk tanggung jawab. Bukan minta kartu nama...! " Teriak isyana

"Saya gak bawa uang cash, dan saya tidak ada waktu untuk mengantar anda keklinik terdekat"

"Sepertinya luka di tubuh anda tidak terlalu parah... nanti setelah urusan saya selesai bisa kita urus"

"Atau bisa nanti sama asisten saya..." usul laki-laki itu yang ternyata bernama Briyan

'Songong banget sih nih orang, untung cakep...' batin isyana

" Saya gak mau tau pak... nanti bapak kabur, saya rugi banyak dong... "Isyana bersikeras meminta pertanggung jawaban.

Briyan yang merasa tersinggung dikira tidak mau bertanggung jawab akhirnya keluar dari mobil. Untungnya dijalan tidak terlalu ramai dan tidak banyak orang lalu lalang.

"Emangnya wajah saya ada tampang-tampang penipu?! " Ucap briyan setelah keluar dari mobil.

Isyana menilai briyan dari atas sampe bawah. 'Tampan, putih, tinggi, gagah, rapi dengan setelan jas biru dongkernya. Apalagi tatapan matanya. Ish... Apa sih isyana... Urusanmu hanya minta ganti rugi okey...'

"Mana ku tau...? "

"Sekarang kan banyak juga penipu yang ngandalin tampang" Remeh Isyana dengan melipat kedua tangannya didada.

"Terus mau kamu gimana?!" Brian memasukkan kedua tanganya ke saku celananya dengan maksud menahan emosinya.

"Saya mau bapak tanggung jawab. Sudah itu saja..." ucap Isyana

"Saya tanggung jawab kok... cuman saya gak bawa uang cash, dan saya buru-buru... Saya ada rapat penting !" Terlihat rahang Briyan mengeras menahan emosinya.

"Saya gak mau tau... Semua orang juga punya urusan penting!" Tegas Isyana sambil menatap Briyan 'awas aja kalo sampe kabur... ' batinnya

"Okey ini saya ada cek kosong, kamu bisa isi minta ganti rugi berapa terserah kamu" Briyan mengambil cek didalam tas kerjanya dan memberikan kepada isyana

"Saya gak mau..."

"Bisa aja cek itu palsu" Isyana tidak mau menerima cek itu.

Briyan terlihat frustasi menghadapi Isyana 'mimpi apa ini semalem... ketemu cewek nyebelin' batinnya

"Disini ada ATM terdekat? atau kamu ada nomer rekening? " tiba-tiba muncul ide

" iya saya ada nomer rekening" dan Isyana memberikan nomer rekeningnya.

"Atas nama Isyana putri? " Isyana pun mengiyakan. Tak selang lama ada notif pemberitahuan dari pihak bank.

"Kalau gini kan kelar urusannya pak... hehehe..." sambil Isyana membuka pesan di HP dan Briyan pun masuk ke dalam mobilnya lagi.

"30 juta?!

"ini kebanyakan pak... " isyana kaget melihat nominal yang masuk ke saldonya

"Yah... anggap saja itu sebagai ucapan maaf dan perpisahan, semoga kita tidak pernah berjumpa lagi... "

"Jangan gitu dong pak, nanti kalo terjadi sebaliknya lo... Hehehe..." goda Isyana sambil cengar cengir. Briyan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya

"oh iya pak, buah jeruknya aku pilihin yang masih bagus biar dibawa bapak y..." Isyana baru ingat dengan motor dan buah jeruknya yang pada jatuh.

"gak usah... buat kamu aja. Aku gak butuh!" kaca mobil pun tertutup

"Makasih ya pak..."

"Jangan suka marah-marah nanti cepet tua lo..." Sindir Isyana, dia pun meminggirkan motornya dan mobil pun melaju pergi.

Isyana memilah jeruk yg masih bagus dan memasukkannya kedalam kardus jeruk. Setelah selesai dia coba menghidupkan motornya tapi motornya gak mau hidup.

"Dorong ke bengkel kalau gini mah..." oceh Isyana sambil mendorong motornya ke bengkel. Dan tak lupa membawa kardus berisi buah jeruk yang sudah dipilahnya tadi.

Ali Topan

"Dorong ke bengkel kalau gini mah..." oceh Isyana sambil mendorong motornya ke bengkel. Dan tak lupa membawa kardus berisi buah jeruk yang sudah dipilahnya tadi.

Ditengah jalan menuju bengkel ada segerombolan anak-anak kecil yang berpenampilan lusuh sedang duduk-duduk santai dibawah pohon dan bercanda. Salah satu diantara mereka memperhatikan Isyana yang terlihat ngos-ngosan mendorong motornya.

"Kakak cantik motornya mogok y...? "

Teriak anak itu. Dan teman-teman anak itu mulai ikut memperhatikan Isyana.

"Perlu bantuan gak kakak cantik? " Timpal salah satu temannya.

Isyana berhenti dan melihat mereka. Dia masih mengatur nafasnya. "Haiiss... Masih kecil sudah berani godain orang" Teriaknya.

Isyana hanya bisa geleng-geleng kepala dan mengelus dadanya. Prihatin sama anak jaman sekarang. Anak-anak itu pun tertawa, mungkin dipikiran mereka hanya iseng-iseng saja.

"Dari pada cuman nawarin doang... Ayo sini bantuin dorong... " Dua anak yang tadi godain, berlari menghampiri Isyana dan membantu mendorong motor Isyana.

"Teman-teman kita bantuin kakak cantik dulu y... " Pamit salah satu dari kedua anak itu pada teman-temannya.

"Okey... " Jawab mereka serempak.

Selama perjalanan mendorong sepeda motor Isyana banyak bertanya pada kedua anak itu.

"Nama kalian siapa?"

"Aku Ali"

"Aku Topan"

"Umur kalian berapa?"

"Umurku 10th" Jawab Ali

"Aku 9th" Jawab Topan

"Kalian kecil-kecil sudah pinter godain orang y...?"

"Enggak kok kakak... Kita kan niatnya baik nawarin bantuan. Iya kan? " Pembelaan Ali dan meminta dukungan temannya.

"Iya betul... Kadang ada yang sombong juga gak mau dibantuin" Tambah si Topan.

'Terkadang kita suka berprasangka buruk sama orang, gak tau niat orang sebenernya... Ini nih ibarat kata.Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati gak ada yg tau hehehe... ' Isyana malu sudah berprasangka buruk pada, mereka alias su'udzon.

"Kalian gak sekolah?" tanya Isyana

"Boro-boro buat bayar sekolah kak, hasil kita ngamen, mulung, atau semir sepatu aja buat makan masih kurang" Jawab Topan

"Kalian masih ada orang tua?" tanya Isyana

"Sebagian dari kita ada yang masih punya orang tua ada yang enggak" Gantian Ali yang jawab

'Seusia kalian harusnya masih main dan belajar, tapi kalian harus berfikir lebih dewasa dari usia kalian.... Hem...' Isyana hanya bisa terdiam dan menghela nafas berat.

"Tapi kalian masih ingin belajar gak?" tanya Isyana

"Y masih dong kak... " jawab Ali

"Nanti coba kakak diskusiin sama temen-temen kakak dulu y... "

"Siapa tau nanti kalau ada jalannya bisa bantuin kalian"

"Trimakasih kak... " jawab mereka senang.

Melihat semangat mereka antara senang, sedih, dan malu. Senang mereka masih memiliki semangat. Sedih karena harapan mereka terkadang hanya tinggal harapan. Malu karena kita yang diberi kelebihan kadang kurang bersyukur.

"Bentar lagi sampe bengkel motor kak" Ali memberi tahu Isyana

"Oh ya...?" seperti ada secerca harapan yang membuat isyana semakin bersemangat mendorong sepeda motornya.

Tak menunggu lama, mereka pun sampai di bengkel, tertulis di sepanduk

BENGKEL MOTOR BANG UDIN

"Trimakasih y.... Ali... Topan... "

"Ini ada buah jeruk buat kalian" Isyana mengambil kardus berisi buah jeruk yang tadi dibawanya.

"Tadi sih buah jeruknya sempet jatuh, tapi masih enak kok"

"Trimakasih kak... " Jawab mereka bersamaan.

"Kakak cantik namanya siapa?" Tanya Ali

Isyana menundukkan badannya dan tersenyum manis kepada mereka berdua.

"Isyana... Panggil aja kak syana" Isyana memperkenalkan dirinya

"Trimakasih kak syana cantik... " Ali dan Topan membawa kardus jeruk itu bersamaan. Terlihat mereka seperti keberatan.

"Kalian kuat bawanya?" Tanya Isyana sedikit berteriak karena mereka sudah berjalan agak jauh dari Isyana.

" Kuat kok kak... Mantap... !" Teriak Topan sambil berusaha mengacungkan salah satu jempol tangannya. Hingga kardus goyang hampir jatuh. Isyana pun tersenyum melihat tingkah mereka.

Briyan POV

Briyan pov

Setelah mobil melaju, Briyan langsung menghubungi sekretarisnya. Mengabarkan kalau dia akan terlambat sampe ke kantor. Dan meminta sekretarisnya untuk mengulur waktu selama 15 menit. Dia akan segera sampai dikantor.

" Haiiisss... Hari ini sial banget. Pagi-pagi sudah ketemu cewek aneh... " Oceh Briyan setelah panggilan telfonnya dimatikan.

"Lagian mama juga pagi-pagi sudah ribut masalah perjodohan... "

"Ini pasti ada urusannya dengan Calista... "

Calista adalah pacar Briyan, dia seorang model terkenal.

Mama Briyan tidak menyukainya. Karena melihat kehidupan Calista yang terlalu bebas dan pernah memergoki wanita itu jalan dengan pria lain. Tapi Briyan tidak mempercayainya, dia dan calista sepakat berhubungan diam-diam dibelakang orang tuanya.

Maka dari itu mama Briyan selalu gencar mencarikan jodoh buat Briyan. Agar Briyan bisa melupakan Calista. Orang tua mana yang tidak ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Tak berapa lama Briyan telah sampai di parkiran kantornya. Dia memarkirkan mobilnya diparkiran khusus untuknya. Setelah mobil terparkir dia terus berjalan menuju tempat rapat. Setiap karyawan yang berpapasan dengan Briyan menunduk memberikan hormat padanya.

Briyan masuk kedalam ruang rapat. Seisi ruangan pun berdiri menundukan badan memberi hormat padanya.

" Maaf saya sedikit terlambat... "

"Mari kita mulai rapatnya" Briyan duduk di kursinya. Dan semuanya ikut duduk kembali, rapat pun dimulai. Rapat hari ini membahas kinerja perusahaan cabang Adhinatha Group.

***

Tiga jam telah berlalu. Akhirnya rapat pun selesai tepat di jam istirahat kantor. Semua karyawan keluar dari ruangan masing-masing, ada yang menuju ke kantin, ada juga yang keluar kantor. Tidak dengan Briyan, dia malah menuju ke ruangannya.

Sesampainya diruangan dia duduk bersandar di kursi kebesarannya. Merenggangkan otot-otot punggung yang terasa kaku.

"Tok... Tok... Tok... " Terdengar suara pintu diketuk.

"Masuk...! " Bersamaan dengan itu, Briyan membenarkan posisi duduknya.Terlihat vivian sekretarisnya membuka pintu dan berjalan masuk.

" Maaf Pak, nanti malam ada undangan pesta perayaan ulang tahun pernikahan pak Bram " Ucap vivian setelah sampai didepan meja kerja Briyan.

"Trimakasih vivian, aku hampir lupa... " Jawab Briyan memandangi laptopnya tanpa melihat wajah vivian.

" Hari ini hari terakhir asisten tiyo cuti? " Tanya Briyan

"Iya Pak... " Jawab vivian

"Bagus... " Briyan melihat kearah vivian " Kamu tidak istirahat? " Tanya Briyan

"Setelah ini saya istirahat pak... " Jawab vivian

"Silahkan istirahat. Dan tolong pesanan saya makanan dan minuman, saya sedang ingin istirahat diruangan saja" Briyan memilih makan di ruangannya.

"Baik Pak... Permisi... " Vivian pun melangkah pergi keluar ruangan dan tak lupa menutup pintu ruangan.

***

Di tempat lain Isyana masih menunggu di bengkel sepeda motor. Masih terlihat beberapa antrian motor. Untuk mengisi waktu kosongnya dia mengirim pesan kepada temannya Tari. Karena kalau menelfon nanti pasti obrolan mereka akan terdengar oleh orang lain dan Isyana tidak mau itu.

"Tar... Kamu sibuk gak? "

Pesan Isyana. Tak lama notif balasan pesan masuk. Isyana buru-buru membukanya.

"Nggak... Kenapa? " -Tari

"Gini... Kamu kan ambil jurusan pendidikan.

Kalau mengajar anak-anak jalanan kamu mau gak? " - Isyana

" Aku mau... Aku seneng kalau bisa ngajarin mereka" -Tari

"Okey... Kamu nanti kesini y... Aku share lokasi y..." - Isyana

"Siap... " - Tari

"Ini aku masih di bengkel benerin motor. Nanti kita bahas kalau sudah ketemu" - Isyana

"Okey... " - Tari

Isyana pun mengirim lokasinya. Setelah selesai obrolan chat mereka. Isyana kembali merasa jenuh menunggu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!