BELENGGU JIWA
Pegawai Cafe - 1
Pernahkah kamu bermimpi buruk?
Setelah terbangun melawan serangan dalam kegelapan, hanya ada napas yang tidak beraturan.
Malam ke-4. Saleria cafe.
Cruel
T,tidak. Tidak benar, a-aku...semuanya...
Cruel terbangun dengan kaget ketika mendengar suara panggilan itu.
Terlihat sorang laki-laki di dekatnya memasang raut wajah yang cemas.
Xien
Jika perlu aku akan mengantarmu ke belakang, istirahatlah sejenak.
Xien mengatakan itu dengan mata yang awalnya kebingungan berganti sedikit khawatir.
Cruel
Ahh, tidak. Tidak perlu, aku baik-baik saja dengan ini. Tadi itu hanya--
Ucapan Cruel dipotong oleh Xien sebelum bisa dilanjutkan.
Xien
Memangnya aku tidak tahu? Senior tertidur sambil berdiri, tahu?! Bahkan yang lebih tak masuk akal sambil mengerjakan ini?
Tanpa membantah apapun itu. Cruel hanya memandang refleksi dirinya lewat cermin.
Terlihat. Wajah dengan ekspresi kusut tanpa sedikitpun seulas senyum.
Bahkan bisa terbilang kacau.
Cruel
Sejujurnya, aku memang agak lelah, tapi tak masalah untuk sekarang.
Cruel menoleh dan menatap Sian dengan senyum setelah melihat dirinya sendiri di cermin.
Xien
Yeah, jika senior bilang begitu aku tak bisa berbuat banyak.
Xien
...dan, maaf jika perkataanku tadi agak kasar ke senior.
Cruel
Hmm, aku tahu, jangan dipikirkan.
Xien
Kalau tidak ada masalah lagi, aku kembali bekerja dulu ya.
Setelah mengatakan itu, Xien tersenyum sebelum berpaling dan meninggalkan Cruel.
Langkah Xien lantas terhenti.
Dengan ekspresi penasaran terlintas diwajahnya.
Xien
hmm yaa, senior? Apa kamu perlu sesuatu?
Xien mengerutkan kening dengan penasaran untuk menunggu apa yang akan dikatakan Cruel.
Cruel
Aku... Aku butuh bantuanmu, Xien.
Pegawai Cafe - 2
Cruel
....Maaf, aku jadi merepotkan dirimu, Sian.
Xien
Ahh.. Tidak kok, selama ini malahan aku banyak belajar dari senior. Ini kesempatan bagus untukku balas budi.
Xien
Lagian ini pertama kalinya senior meminta bantuan langsung kepadaku.
Xien
Aku merasa senang bisa membantu senior.
Xien
Aku yang harusnya bilang terimakasih kepada senior.
Cruel
Tidak, itu memang sudah sepantasnya kulakukan untuk junior-ku....
Tersenyum lebar dengan penuh kepahitan.
Ekspresi wajahnya yang sebelumnya terlihat kusut dan tajam, kini mulai memudar dan menjadi lebih halus
Cruel
Memiliki orang korea yang terpercaya tidak terlalu buruk...
Xien
Maaf senior... Aku orang china...
Lantas, tanpa berpikir panjang. Cruel langsung merangkul pundak Xien sampai membuat mereka terlihat sangat dekat.
Cruel
Ahh.. Haha iya deh. Mau kau orang china ataupun orang korea, kau tetaplah Sian yang kukenal, junior kampusku.
Xien memandang Cruel dengan mata yang lebih dalam dan intens.
Dia tidak terbiasa melihat Cruel yang biasanya memiliki wajah yang tegang dan serius.
Kini memiliki sikap yang lebih santai dan ringan.
Xien
Aku ingin menanyakan sesuatu.
Mendengar sesuatu yang tampaknya membuat situasi akan menjadi lebih berat. Cruel melepaskan rangkulannya, lalu menatap Xien dengan serius.
Meskipun tak tahu jelas apa yang hendak Xien ketahui.
Pastinya ini berkaitan erat mengenai... Permintaan itu
Karena dia sudah memperkirakannya.
Cruel
Apa yang ingin kau tanyakan?
Xien
Siapa yang senior maksud kutukan--
???
Permisi, apa tidak ada yang melayani di sini?
Ternyata ada pelanggan yang datang.
Cruel
Sepertinya ada pembeli.
Cruel
Kalau seperti ini, tolong lanjutkan pekerjaan ku, ya? Aku saja yang melayani pelanggan.
Xien
Baiklah. Aku saja yang melanjutkannya, senior harus segera menemui pelanggan.
Cafe Seleria, Anastasia
Langkah Cruel mendekat dengan tenang dan berdiri di belakang kasir, siap menyambut pelanggan yang sudah berdiri di order.
Seorang wanita berambut panjang dengan tubuh ramping berdiri sejak tadi.
Meski suaranya terdengar semar, Cruel merasa familiar. Apalagi, tampilan wanita itu terlihat sangat mirip dengan seseorang yang pernah dikenalnya.
Dan ada sedikit rasa penasaran.
Tetapi, Cruel tidak ingin terlalu berharap sebab bisa saja dia terjatuh oleh ekspetasinya sendiri.
Cruel
Apa yang ingin anda pesan?
???
Aku ingin susu matcha satu.
Tangan kanannya terhenti di tengah gerakan, sebelum Cruel menulis sepenuhnya apa yang di pesan.
Ini bukan sekedar menebak atau memperkirakan sesuatu...
Sudah lama sekali ternyata.
Dengan keberanian hatinya, Cruel menatap wajah yang tertutup masker itu, memandang pelanggan yang memesan 'susu matcha', tepat seperti kesukaannya.
Anastasia
Hah. Kau.., Cruel?
Tidak mungkin, begitulah yang ada dipikiran Cruel.
Sejujurnya dia tampak bingung untuk bereaksi. Harus bagaimana dia menghadapinya?
Menyadari tak ada balasan apapun dari Cruel, Anastasia hanya tersenyum tipis.
Cruel
Apakah ada tambahan lain?
Anastasia
Tidak, tidak ada. Cukup itu saja.
Cruel
Oke, mohon ditunggu.
Dengan senyum ramah, Xien menyajikan susu matcha yang baru dibuat ke atas meja.
Xien
Jika ada hal yang ingin anda butuhkan, bisa panggil saya. Kalau tidak ada, silakan dinikmati.
Di belakang, tepatnya di dalam dapur kafe, atau bisa dibilang tempat tersembunyi dari pandangan orang-orang, Cruel berdiri.
Ia menatap air yang terus mengalir, tidak kunjung berhenti karena kran yang dibiarkan terbuka.
Cruel
Anastasia, ternyata dia sudah kembali.
Hingga akhirnya, air itu terhenti begitu Cruel menutup kran tersebut.
Cruel
Apa yang harus kulakukan?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!