"Initial Divinity sebuah energi yang ber-manifestasi dari energi 'Dia' sang penguasa"
"Dia" merujuk ke Beta
"Initial Divinity membentuk World Quanta beserta Informasi yang terkandung didalamnya, dimana Initial Divinity sendiri sebagai inang atau inti. Inti terus memastikan semua segala Informasi tetap utuh, seperti Kausalitas, Time, Concept, Fate dan Mana. Jika kalau 'sesuatu' tidak memiliki Informasi maka 'sesuatu' itu tidak akan pernah ada dan jika Informasi hilang dari 'sesuatu' itu maka 'sesuatu' itu akan hilang bersama dengan Informasi tersebut. Mana ada sebagai energi kehidupan makhluk hidup"
"Keadaan hilang atau tidak adanya Informasi disebut Zero"
"Initial Divinity tidak hanya memastikan Informasi tetap utuh tapi juga memastikan cerita di World Quanta tetap berjalan semestinya".
"Tiga Primordial Being, esensi pertama yang dapat berpikir, terlahir langsung dari Initial Divinity sebagai bentuknya, dan juga Primordial Being yang pertama kali menemukanku"--All History Book mencatat dirinya sendiri.
Kata kata tesebut dikutip dari All History Book, buku tersebut secara otomatis mencatat kejadian yang sudah terjadi di masa lampau. Tidak ada yang mengetahui dari mana buku tersebut berasal, sudah ada di "situ" sejak zaman kekosongan.
[] []
Cerita utama berpusat kepada Zue berumur 11 tahun, seorang perempuan berambut pirang yang tinggal di desa terpencil, desa Pluto berdekatan dengan sungai besar venus merupakan sungai paling panjang di bumi menjadikan jalur perdagangan.
Zue seperti biasa bermain bersama sahabat seumuran dengannya.
"Neh, Zue ayo kita bermain di sungai," ucap sahabatnya dengan ekspresi bahagia.
"Ayo, tapi mau main apa?" tanya Zue dengan bingung.
"Bagaimana jika hari ini kita memancing ikan?" tanya Nel.
"Menarik, kalo begitu kamu tunggu di sini Nel aku mau mengambil pancing di rumah," sambil berlari tergesa-gesa.
Nel menganggukkan kepala
"Nel, aku sudah membawa pancing." Sambil memperlihatkan pancingnya. "Tapi aku hanya punya satu pancing." Sedikit murung.
"Tidak apa, kamu aja yang memancing. Kalo begitu ayo segera memancing sebelum sore," ucap Nel sambil berpegangan tangan membawanya ke tepi sungai.
Setibanya di tepi sungai, Zue langsung memasang umpan sebelum melemparkan kail nya.
—Beberapa jam kemudian
"Neh, Zue ayo kita pulang, hari sudah mulai gelap nanti orang tua kita khawatir." merasa khawatir karena hari semakin gelap.
"Tapi kita belum mendapatkan satupun ikan," ucap Zue dengan kesal karena tidak mendapatkan ikan.
"Memancing kita lanjutkan besok, sekarang ayo pulang terlebih dahulu," jawab Nel.
"Baiklah." Zue pulang dengan rasa kesal.
Saat keduanya dalam perjalanan pulang, kobaran api terlihat dari arah desa.
"Apa yang terjadi di desa!!" seru Zue dan Nel, Berlari tergesa gesa dalam keadaan panik.
—Sampai didepan gerbang desa.
"Siapa orang orang asing itu!??" tanya Zue, semakin panik.
"Itu bandit, kenapa ada bandit disini." Nel merasa takut.
Suara jeritan minta tolong terdengar dari dalam desa, para bandit membakar rumah rumah, menculik anak anak kecil dan membunuh orang tua si anak kecil.
Ada empat orang berusaha melarikan diri lewat gerbang desa, tapi sayang keempat orang tersebut terkejar oleh para bandit dan berakhir terbunuh.
Zue dan Nel menyaksikan kematian orang tuanya langsung didepan mata.
"Hmm, lihat apa yang kudapatkan ini, kedua anak kecil ini bisa dijual mahal," ucap bandit yang membunuh orang tua Zue dan Nel dengan tersenyum jahat.
Zue dalam keadaan sangat shock, terdiam tidak percaya orang tuanya terbunuh didepan mata. Sedangkan Nel mencoba membalas kematian orang tuanya dengan melawan bandit itu.
"Berhentilah melawan," ucap bandit sambil memukul Nel dengan keras.
Akibat pukulan keras itu Nel jatuh pingsan tepat di depan Zue.
"Nel bangun, Nel, Nel bangun," ucap Zue, berlinang air mata.
"Berhentilah menangis," ucap bandit dengan membawa Zue dan Nel ketempat pengurungan anak anak yang di culik.
Perasaan Zue semakin bergejolak, kesadaran semakin direnggut oleh sesuatu.
"Apa ini? Apa ini nyata?" tanya Zue dengan nada lemah. "Aku tidak ingin seperti ini, siapapun itu tolong kami." Semakin terpuruk.
"Tidak akan ada yang akan menolong mu, jadi diam lah," ucap bandit dengan senyum jahat.
Mata Zue menjadi merah tanpa disadari berbarengan dengan itu Aura merah menyelimuti, kekuatan mengalir. Kesadaran mulai terenggut oleh kekuatan tersebut.
"Apa yang coba kamu lakukan," ucap bandit.
Tanpa disadari bandit, kedua tangannya telah dipotong Zue seketika, sebelum merasakan kesakitan.
"Ahhh, tanganku, tanganku." Bandit menjerit kesakitan.
Zue ada diluar kendali Aura sebelumnya menjadi mengeluarkan hawa panas extreme.
"Bunuh, bunuh semua bandit," ucap Zue sambil mengeluarkan api untuk membakar bandit sebelumnya.
Api membakar habis bandit tanpa menyisakan apapun.
—Zue menghampiri bandit yang tersisa.
"Siapa kamu gadis kecil, kemari maka aku tidak akan menyakitimu, tangkap dia," ucap bos bandit dengan nada angkuh.
"Matilah." menembakan api ke bandit yang mendekat dan ingin menangkapnya.
"Hah." Bos bandit terkejut. "Lupakan menangkap gadis itu, bunuh saja langsung." Nada tinggi penuh kemarahan.
"Lambat..."
Serangan para bandit serasa sangat lambat, semua berhasil dihindari. api membakar habis para bandit menyisakan bos seorang diri.
"Mohon ampuni aku, aku tidak akan mengulanginya lagi." Memohon ampun sambil bersujud.
"Pengampunan mu adalah kematian mu." Api menjadi pengakhirannya.
—Zue kembali sadar.
"Apa ini? ayah ibu dimana kalian, ayah ibu." Setelah kesadaran kembali dia tidak mengingat apa yang terjadi.
Melihat kedua orang tuanya tergelatak tak bernyawa.
"Ayah ibu apa yang terjadi, bangun bangun ayah ibu." Tangisan tidak terbendung.
Keadaan mental Zue yang tidak memungkinkan, membuatnya jatuh pingsan.
—Utusan kerajaan tiba.
"Ini benar benar kacau, kita berdua di utus untuk menangani ini tapi sepertinya sudah terlambat," ucap wakil Kapten, Sherina, sedikit terkejut akan situasi yang terjadi.
"Menurut kesaksian warga yang selamat, bandit mengurung anak anak untuk dijual di jadikan budak," ucap wakil kapten, Sheila. "Tapi tidak ada apa apa disekitar sini." Melihat lihat sekitar.
"Detektor..." Sherina menggunakan skill pendeteksi Mana. "Ada Mana terdeteksi di ujung desa, jumlah 19 mungkin itu anak anak yang di kurung, ayo bergegas." Berlari melewati puing puing bangunan rumah.
—————
"Ini anak anak yang diculik, ada dua anak tergelatak diluar kurungan, jadi yang di kurungan ada 17," ucap Sheila.
"Kamu salah Sheila, di kurungan ada 18 anak." merasa ada yang janggal.
"Tapi disini ada dua anak dan kakak—Sherina, mereka berdua kakak beradik kembar perempuan. bilang ada 19 apa jangan jangan salah hitung?" tanya Sheila dengan bingung.
"Aku tidak salah hitung, berarti di antara kedua anak itu ada yang tidak memiliki Mana, karena tadi aku hanya mendeteksi satu anak yang memiliki Mana yang jauh dari kurungan," ucap Sherina.
Sheila mengecek Zue dan Nel. "Kakak benar, gadis rambut pirang ini tidak memiliki sebuah siklus Mana." Sheila sangat terkejut.
"Mustahil hidup tanpa Mana." Sherina bingung apa yang sebenarnya terjadi pada Zue.
—Kedatangan Kapten Jennie.
"Kapten," ucap Sherina dengan lantang.
"Bagaimana, apa kalian menemukan bukti penyerangan bandit?" tanya kapten Jennie.
"Tidak ada bukti penyerangan," jawab Sherina.
"Akan aku cek menggunakan Eye of Information." Jennie mengaktifkan Eye of Information.
Eyes of Information hanya dimiliki beberapa orang saja, Eyes of Information dapat melihat Informasi sepanjang garis waktu dari sesuatu yang sudah terhapus, Walaupun itu terhapus dari sejarah secara total Information-nya tetap utuh.
Jennie melihat Information sekitar dan menjelaskan kepada kedua bersaudara, "Ini
sungguh aneh, warga terpecah menjadi dua kubu. Kubu satu menculik anak anak setelah itu menjual ke pedagang budak untuk menutupi kemiskinan didesa sedangkan kubu kedua tidak setuju, perbedaan pemikiran menyebabkan warga saling bunuh."
"Itu tidak masuk akal kapten," ucap Sherina sambil emosi.
"Mohon jangan bercanda kapten, ini situasi serius," ucap Sheila dengan tenang.
"Aku sedang tidak becanda, aku berani bersumpah atas nama Impartial," balas Kapten menggunakan nada tinggi.
Sumpah Impartial, kebijakan tersebut dibuat oleh Impartial itu sendiri. Kebijakan diturunkan melalui suara yang bergema keseluruh Lower world, kebijakan berbunyi sebagai berikut, "Wahai makhluk bawah, bersumpah lah atas nama Impartial untuk apa yang kau sumpahi dan jangan berani-berani mengingkari sumpah, hukum untuk pengingkar sumpah adalah kematian."
"Maaf sudah meragukan mu kapten."
"Aku juga minta maaf."
"Tidak apa Sheri Shei, Untuk sekarang ku bawa anak anak ke tempat panti kalian laporkan situasi ini ke camp," ucap Kapten, melayangkan anak anak menunju ke panti.
"Baik."
Selepas Kapten membawa anak anak ke panti kedua bersaudara melaporkan situasi.
—Selesai melapor.
"Pelaporan sudah selesai, mari kita ketempat Kapten"
"Baik kak."
"Tapi sebelum itu Sheila, ada yang ingin ku bicarakan..."
—Mereka berdua sampai di panti.
"Sheri Shei, apa kalian sudah melapor?" tanya Kapten.
"Baik sudah, untuk anak anak sendiri?" tanya Sherina.
Ishi datang—Pemimpin panti, mengatakan, "Untuk sementara waktu mereka akan tinggal di pantai sampai berumur 12 tahun sebelum menempuh pendidikan."
Sherina menghampiri Ishi, dan berkata, "Saya tadi sudah membicarakan hal ini dengan Sheila sebelum perjalanan kesini tentang anak rambut pirang, kami ingin mengadopsi dan merawatnya."
"Apa kalian yakin akan hal itu? Boleh saja selama kalian bertanggung jawab," jawab Ishi.
"Ya, kami yakin akan bertanggung jawab," ucap Sherina dengan lantang.
"Baik, ikuti aku untuk mengurus surat adopsi," ucap Ishi sambil mengantarkan Sherina ketempat pengurusan.
———
"...Jadi planet selanjutnya adalah Lower Earth."
—Pengurusan surat selesai.
Setelah pengurusan selesai mereka berdua membawa ketempat tinggalnya.
Kapten melihat ketiganya pergi, bergumam sendiri, "Sebelumnya, setelah ku gunakan Eye of Information, ada sesuatu tidak kuberi tahu ke Sheri dan Shei, anak itu tidak ada informasi tentang nya di sepanjang garis waktu."
Next....
—Tiba dirumah.
Mereka sampai didepan rumah tempat tinggal, rumah terlihat sederhana, berada di dekat sungai venus. walaupun mereka berdua seorang wakil ksatria, karena bukan keturunan bangsawan jadi dipandang sebelah mata.
Sherina tersenyum dan berkata kepada Zue. "Mulai sekarang kamu tinggal disini bersama kami."
"Semoga kamu betah, walaupun rumah kami terlihat sederhana," ucap Sheila sambil mengusap usap kepala Zue.
Zue dengan wajah murung mengatakan, "Apa alasan kalian mengadopsi ku? Bukankah itu tidak menguntungkan?" tanya Zue.
"Kamu itu tidak memiliki Mana, jika seseorang masyarakat tahu akan hal itu mereka pasti akan membencimu dan kamu akan hidup sendirian. Karena tidak memiliki Mana adalah sebuah kutukan, mereka percaya berada didekatnya selalu membuat sial," ucap Sherina.
Sheila memegang pundak Zue sambil berkata, "Tapi itu bukan satu satu alasan kami mengadopsi mu, kami ingin kamu berguna untuk dunia, tentu saja kami akan melatih mu menjadi seorang yang hebat."
"Iya." mendengar itu membuat Zue merasa senang.
—keesokan hari.
Sherina menghampiri Zue ditempat tidur. "Bagun."
Zue membalas, sedikit rasa kantuk, "Ha? Sudah pagi?" tanya Zue.
Sheila menyiapkan sarapan. "Selamat pagi Zue, mari sarapan pagi tapi sebelum itu basuh wajah mu terlebih dulu."
—Semua sudah dimeja makan.
"Bagaimana Zue, apa tidur mu nyenyak?" tanya Sherina sambil melahap sarapan.
"Iya," ucap Zue, tersenyum.
"Baguslah, kalo begitu habis sarapan kamu langsung latihan saja," ucap Sherina sambil tertawa.
"HAAAA..."
—Sarapan pagi selesai.
"Yoss, mulai sekarang aku dan Sheila akan bergantian melatih, setia pagi dan menjelang malam, jadi persiapan dirimu," ucap Sherina.
—Time skip.
Berbulan bulan Zue telah mengalami latihan, setiap hari tanpa henti sampai.
Zue menatap Sherina sedang duduk di batu sambil bergumam, "Tidak terasa umur ku sudah 12 tahun."
Sheila berlari ke arah Zue. "Ada sesuatu yang ingin ku beritahu kepadamu, umurmu sudah 12 tahun, jadi ini saat yang tepat untuk menentukan masa depan mu."
"Maksudnya?" Tanya Zue.
Sherina mendekat. "Saat seseorang berumur 12 tahun, dilakukan upacara kedewasaan untuk mendapatkan Vheyt."
"Vheyt? Apa itu adalah kemampuan?" Tanya Zue.
"Ya, Vheyt berkah dari Primordial Being, biasa orang diberkahi Vheyt paling sedikit 4," ucap Sherina.
Zue penasaran Vheyt milik Sherina dan Sheila "Omong omong apa Vheyt kalian berdua?" tanya Zue.
Mereka secara spontan menjawab, "Rahasia."
"Kalo begitu apa kamu siapa Zue, untuk upacara kedewasaan?" tanya Sherina.
"Eh, sekarang?"
"Iya, kita berangkat sekarang, ada di pusat Kerajaan Great," ucap Sherina.
"Ini mendadak." Ekspresi terkejut.
—Mereka berangkat saat itu juga.
Perjalanan ke Ibukota memakai 2 kuda, Zue bersama Sherina sedangkan Sheila sendiri.
"Anu, berapa lama sampai Ke Ibukota?" Tanya Zue kepada Sherina.
"Emm, jarak ke Ibukota tidak terlalu jauh jadi sekitar 1 jam."
"Cukup dekat juga," ucap Zue.
———
Seseorang mendatangi ruang tahta Raja dengan terburu buru. "...lapor yang mulia Raj, terdeteksi adanya penyusup luar angkasa, kemungkinan akan sampai ke bibir pantai Kerajaan Great 1 jam 24 menit."
Raja terkejut mendengar hal itu. "Perintahkan para ksatria ke sana secepatnya."
"Baik yang mulia."
———
—1 jam kemudian.
Sherina tersenyum, menunjukkan tempat upacara kedewasaan. "Nah, di gedung ini upacara kedewasaan dilakukan."
Sheila memerintahkan Zue masuk dengan lembut. "Masuklah semakin cepat semakin baik."
"Oke aku masuk dulu."
Setelah Zue masuk kedalam, seorang penunggang kuda berpakaian perang lengkap berhenti tepat didepan Sheila Sherina.
Seorang penunggang kuda mengeluarkan surat, memberikan kepada mereka berdua. "Ini surat dari yang mulia..."
Penunggang kuda langsung pergi setelah memberikan surat.
Sherina menerima surat itu. "Surat dari yang mulia?" tanya Sherina.
"Kakak cepat buka suaranya."
Surat berisi kalimat singkat, "Untuk kalian berdua segera pergi menuju bibir pantai Kerajaan Great, ini keadaan darurat."
"Keadaan darurat? Apa sebenarnya terjadi." dalam keadaan panik.
"Kakak tapi Zue masih didalam apa kita tinggal?"
"Tidak apa, kita lihat situasi disana dulu."
Mereka bergegas menuju ketempat yang dimaksud.
—Keadaan Zue.
Penanggung upacara kedewasaan menghampiri. "Apa kamu yang akan melakukan upacara kedewasaan?"
Zue merasa gugup karena tidak pernah komunikasi selain bersama Sherina Sheila. "I...iya."
Pembimbing menunjukkan tempat upacara. "Ikuti aku, dimohon tetap tenang selama upacara berlangsung."
"Iya."
———
"Kamu akan melakukan upacara di lingkaran Mana ini, mohon berdiri di tengah," ucap dengan wajah cuek.
Zue berdiri di lingkaran seperti yang diperintahkan.
Pembimbing merapal mantra pengaktifan lingkaran Mana. "huan huan."
Lingkaran Mana telah aktif, mendefinisikan informasi Zue untuk kepemilikan Vheyt yang cocok.
Informasi tak terdefinisi, error, kepemilikan Vheyt tidak ada yang cocok, kepemilikan dari luar diberikan.
"Huh, hanya tiga Vheyt saja? Huhahah kamu benar benar tidak diberkahi, nama Vheyt juga aneh Flame, Ouroboros dan terakhir lebih aneh Eyes of. Sepertinya nama Vheyt-nya tidak lengkap." Pembimbing tertawa terbahak bahak. "Kamu boleh pergi sekarang."
—Zue keluar sambil murung dan kecewa.
Menoleh noleh. "Dimana Sherina Sheila? Apa mereka pulang dulu," ucap Zue.
BAM...
Dentuman keras terdengar dari bibir pantai,
Shockwave tercipta menyebarkan keseluruh kerajaan.
Bertepatan dengan itu kapal luar angkasa berhasil memasuki atmosfer.
"Benda melayang? Sial sekarang apalagi, dimana Sherina Sheila? tanya Zue, tidak tahu tentang situasi yang terjadi.
Sesosok ksatria terbang kearah kapal, itu adalah Sherina, Sheila, dan Jeanne. tapi ada halangan untuk sampai ke kapal, boneka besi (robot) menghalangi siapa pun yang mendekat.
Zue melihat pertarungan. "Ahh, itu mereka ada disana, mereka sedang melawan boneka besi?" tanya Zue, berlari kearah bibir pantai.
—Pertarungan ksatria.
"Menyebalkan setiap kali boneka dihancurkan, bangkit kembali," ucap Jeanne, sambil mengayunkan pedang. "Dan setiap kali dihancurkan semakin kuat, gimana mengalahkannya." ketenangannya mulai goyah.
"Tetap tenang, kita har—"
"Kaka—"
"Hentikan" Jeanne ketakutan melihat kedua wakil ketua terbunuh. Merasakan kehadiran di belakang dirinya, menoleh.
"Hu—"
Seseorang pengendali robot melaporkan ke bos yang berada di markas pusat, "Lapor bos, aku berhasil membunuh mereka."
"Bagus, kerahkan semua robot."
———
Sekali lagi Zue melihat orang tersayang terbunuh didepan matanya, amarah tak terbendung tanpa pikir panjang dia melawan robot-robot sendirian. Namun nihil, semua usaha perlawanan justru membawa ke kematiannya.
"Ahkk." Sebelum kesadaran memudar dan meninggal dia mengingat masa lalunya.
Si pengendali robot melihat gegabah nya Zue, tidak bisa menahan tawa. "Hahaha, sungguh tindakan bodoh."
Vheyt Ouroboros Zue aktif, mengalami kebangkitan. Ouroboros memancarkan Aura, kebangkitannya seakan dibenci dunia, daratan berguncang hebat, lautan mengamuk menghancurkan sekitar, dan hujan disertai petir bergemuruh.
Aura dari Ouroboros memancarkan ketakutan luar biasa disekitar, robot robot menjauh darinya, kehilangan kendali—Aura itu bukan Vheyt.
"Lapor boss, robot berperilaku diluar kendali, robot-robot menunjukkan perilaku ketakutan layaknya makhluk hidup," lapor si pengendali robot.
"Hakh, bagaimana hanya sebuah robot ketakutan, ini robot, sebuah mesin mana memiliki emosional!!" seru Boss dengan nada tinggi.
Mencoba menyakinkan, "Lihat boss, robot-robot kembali ke kapal, seakan dia lari dari ancaman."
"Berhentilah omong kosong, tingkatkan pengendali robot untuk maju."
"Saya usahakan."
Peningkatan kendali dilakukan namun sistem kendali tidak berfungsi semestinya, akibatnya robot-robot meledakan diri.
Menghubungi boss. "Gawat boss, robot-robot meledakan diri, gimana sekarang."
"Kamu lawan dia langsung, gunakan Vheyt mu"
"Siap laksanakan." Saat turun dari kapal, merasakan tekanan menakutkan. "Jadi ini ulahmu? Aura mu menakutkan, jika saja aku tidak mempunyai Vheyt Null," ucapnya kepada Zue.
Vheyt Null, menghilangkan sesuatu yang dapat membuat pengguna kalah.
"Kamu yang menyebabkan ini semua? Kamu harus menanggung semua ini," ucap Zue dengan wajah datar penuh amarah.
"Time Reverse." Vheyt kedua si pengendali robot, "Dengan ini, umur mu akan kembali ke titik sebelum dilahirkan." Menyeringai.
Time Reverse, membalikkan waktu yang ditargetkan dan akan mengalami kemunduran ketitik sebelum dilahirkan.
Zue membalas ucapan, "percuma aku punya Vheyt Ouroboros, dengan itu aku yang sekarang tidak hidup maupun mati."
Vheyt Ouroboros akan aktif saat pengguna mengalami kematian dan Zue sudah memenuhi syarat pengaktifan. Ouroboros tidak membangkitkan pengguna dari kematian, tapi meniadakan sifat kematian dan kehidupan.
"Jangan kira kemampuan Ouroboros hanya segitu, Time Reverse. Vheyt Ouroboros bisa mencuri satu Vheyt dari satu pengguna dan Vheyt yang tercuri sepenuhnya manjadi milikku dan akan lebih kuat dari sebelumnya," ucap Zue.
"Sial, tapi tidak apa Vheyt yang kamu curi juga tidak mempengaruhiku, aku tidak terikat waktu karena Null menghapus konsep yang dapat membunuh ku seperti kematian, Shelt!!...akan ku hancurkan dirimu," ucap si pengendali, si pengendali mengeluarkan Vheyt Shelt.
Vheyt Shelt berbentuk tombak, penghancur konsep.
"Flame...,ayo kita mulai." Api menyelimuti tubuh, hawa panas melebihi sebelumnya, kekuatan api meningkat secara signifikan.
Flame, api milik Zue berbeda, karena api miliknya adalah api purba. Api yang dapat melakukan apapun keinginan dari penggunanya.
Pusaran Api dikeluarkan, mengarah langsung ke kapal tanpa bisa dihindari, membunuh secara instan, fungsi-fungsi setiap komponen.
"Musuhmu disini bukan kapal itu," ucap si pengendali, melemparkan tombak penghancur.
Next...
"Hanya untuk memastikan kamu tidak lari." Tombak ditahan pusaran api.
"Tenang saja, aku akan sepenuhnya menginvasi Lower Earth."
Potensi Tombak semakin dibuka meningkatkan daya hancur, pusaran api tak tertahan runtuh. Namun Ouroboros tidak mengizinkan tombak menyentuhnya, meniadakan sepenuhnya fungsi tombak.
"Unknown..." Vheyt Unknown dilepaskan, Udara memberat tekanan akan kematian memberikan keputusasaan kepada makhluk hidup.
Mana alam terserap memberikan hanya kepada dirinya pengguna Unknown, keduanya mengeluarkan kekuatan sama kuat, bentrokan antara Mana murni dan Api, meretakkan langit langit, bibir pantai tempat meraka mengakibatkan kerajaan hancur. Akibat pertarungan itu harusnya mengakibatkan korban tapi dengan ada Biro Pelindung, masyarakat berhasil dievakuasi ketempat aman.
"Menyerah lah gadis kecil."
"Hentikan ocehan mu, fokus bertarung." Serangan dilontarkan.
"Yeah."
Serangan demi serangan, pukulan api yang dilontarkan mengenai bagian perut, mengabaikan Vheyt Null nya sekaligus mengenai struktur Informasi tanpa merusak bentuk. Tapi itu tidak berefek fatal, sebelum mengenai informasi, Vheyt Teleport digunakan dimana hanya sebagai kecil serangan api yang mengenai informasi milik pengendali.
Vheyt Teleport, memindahkan apapun sesuai kemauan, termasuk serangan.
Pengendali dengan sombong. "Itu tadi hampir saja, jika saja kamu lebih cepat kamu akan mengenainya."
Serangan Zue dipindahkan ke ujung Tata Surya akibatnya beberapa planet dan objek sekitar hilang, mengalami Zero.
"Mari kita akhiri ini, The Judgment." Kartu As pengendali.
Penghalang muncul setelah The Judgment digunakan, langit menjadi gelap, udara menjadi berat. The Judgment menimbang kapasitas Mana, jika kapasitas Mana lebih dari musuh, The Judgment akan menghukum dengan berbagai cara untuk sang pemenang.
"Tidak ada yang bisa lolos dari The Judgment selain dia. Ini akan selalu menjadi keuntungan ku seorang," ucap pengendali dengan sombong dan juga angkuh.
"Aku akan mengikuti permainan kecilmu," jawab Zue dengan wajah datar.
"Sombong sekali."
The Judgment di mulai, Mana kedua belah pihak diletakkan di timbangan, tapi ketiadaan Mana Zue menjadikan timbangan kosong.
Pengendali tertawa. "Haha, kamu bahkan tidak memiliki Mana gadis kecil."
Hasil timbangan menunjukkan kapasitas Mana Pengendali lebih, kemenangan sudah semestinya milik pengendali, tapi hukuman juga didapatkan oleh Pengendali, seharusnya hukuman tiba ke Zue. Pengendali berakhir disegel ditempat, tangan dan kaki disegel dengan rantai.
"Bagaimana bisa, ini tidak adil." dalam keadaan tubuh dirantai.
"Ouroboros tidak mengizinkan kekalahan dan sesuatu yang membahayakan untuku. Mari akhiri ini, tampaknya rantai itu tidak menyegel kekuatan dan hanya menyegel pergerakan, itu bisa membahayakan."
Bola api dengan cepat mengarah ke pengendali, saat bola api menyentuhnya saat itu juga dia mengalami kematian instan. Tapi segel rantai itu tidak hilang dan tetap menyegelnya.
—Menemui jasad Sheila, Sherina, dan Jeanne.
"Ini masih bisa diselamatkan, Time Reverse." Zue panik.
Time Reverse tidak bisa berkerja, jiwa seseorang telah meninggal berada di Alam Baka dan tidak akan bisa keluar.
"Flame..."
Api memperbaiki tulang patah sekaligus menguatkan nya, sel baru diciptakan untuk beregenerasi menjadi lebih cepat. Darah kotor diubah menjadi bersih, keadaan tubuh kembali seperti semula tetapi jiwa berada di Alam Baka.
"Bagaimana mengambil jiwanya kembali." kegelisahan dirasakan nya. "Eye of..."
Saat itu juga, Zue seakan ditelan. Disitu dia melihat hanya ruang putih dan Core. Core membentuk cabang, cabang itu membentuk cabang lain dan seterusnya, itu terlihat sangat indah dari kejauhan membuat dia mendekat. Saat mendekat yang terlihat adalah peristiwa atau kejadian, itu rangkaian kejadian dari masa lalu ke masa depan yang terhubung melalui Core, sesuatu yang seharusnya tidak dapat si akses oleh selain Supreme Being namun Eye of membantah itu.
Terkagum tidak bisa berkata kata. "Dimasa lalu mereka bertiga masih hidup, aku pindahkan saja jiwa mereka ke masa depan, Flame.."
Api Zue menembus tubuh, mencari jiwa mereka.
"Jiwa sudah didapat, maaf untuk kalian bertiga dimasa lalu, ini untuk masa depan kalian." kembali ke tempat awal.
Jiwa ditempatkan, mereka berdua hidup kembali.
"Ahhh, dimana ini?" tanya mereka bertiga.
"Syukurlah kalian bisa diselamatkan kembali, kalian telah mati dan dihidupkan kembali," ucap Zue.
"MATI!!?" kaget setelah mendengar hal itu.
"Iya, kalian bertiga dihidupkan dari kematian."
"Tapi bagaimana? Menghidupkan?" tanya Sherina.
"Setelah kalian terbunuh oleh para boneka. Aku yang mengalahkan mereka dan menyembuhkan luka kalian tapi cara itu tidak berhasil karena jiwa kalian ada sudah tidak ada," jelas Zue.
"Terus setelah itu bagaimana," ucap Sherina dengan penasaran.
"Setelah itu aku mengambil jiwa kalian yang ada di masa lalu, jadi di masa lalu kalian telah mati."
Mereka bertiga terkejut lagi.
"Jadi kamu bisa kembali ke masa lalu?" tanya Sherina dengan lantang.
"Iya..."
"Vheyt apa yang kamu miliki dari upacara kedewasaan?" tanya Sheila.
"Flame, cuma memiliki satu Vheyt." Bohong Zue.
"Emangnya bisa kembali ke masa lalu dengan Vheyt itu?" Sherina masih penasaran.
"Emm, mari kita pulang, udah saatnya makan siang." Zue, mengalihkan pembicaraan.
Jeanne bergumam. "Setelah ku cek dengan Eye of Information, kata dia, dia ke masa lalu tapi tidak ada jejak informasi dia ke masa lalu, dan informasi tentang boneka itu juga tidak ada, ini semakin aneh."
Saat hendak pulang, tiba-tiba ada sebuah tsunami amat tinggi.
Semua menoleh ke arah tsunami.
"Cepat lari," teriak Jeanne.
Namun Zue tetap berdiri disitu.
"Apa yang kamu lakukan, cepat lari," ucap Sherina kepada Zue.
"Aku akan menghentikannya dan juga diri kalian sekarang tidak akan terbunuh hanya karena tsunami itu."
"Apa maksud mu?" tanya Sherina.
"Tidak apa," ucap Zue.
Kaki api dihentakan seketika tanah menjadi tembok tinggi, membentang sepanjang bibir pantai. Tsunami berhasil di tahan, di lautan muncul sesosok mahkluk dia "Ratu Lautan Verdila"
"Kalian makhluk lemah, beraninya membuat kekacauan di lautan, keluarlah pembuat kekacauan ini, jika tidak-" ucap Ratu Lautan.
Zue mendekat. "Itu aku."
"Makhluk lemah beraninya, matilah untuk menebus kesalahanmu." Air mengarah cepat ke Zue.
Sebelum air menyentuhnya, air terlebih dulu menguap.
"Boleh juga, Freeze..."
"Flame..."
Vheyt Freezer mengunci Zue, molekul-molekul berhenti berkerja atau terhenti karena suhu menjadi sangat dingin, benda-benda seakan rapuh, disaat semua berhenti Zue dengan bebas bergerak.
"Mari kita hentikan ini, lihatlah kebelakang mu, api itu akan membakar mu jika kamu menggunakan Vheyt."
Ratu Lautan menyerah. "Cukup aku menyerah, aku akan kembali ke lautan."
"Ayo kita kembali, setelah sampai rumah aku ceritakan," ucap Zue.
—Beberapa saat kemudian mereka sampai, Kapten Jeanne pun ikut.
Semuanya sudah duduk di kursi, siapa mendengar cerita Zue.
Sheila memulai pembicaraan. "Pertama tama, yang mengalahkan kapal kapal itu kamu seorang diri?" tanya Sheila.
"Iya, aku membakarnya sampai menghilang," jawab Zue.
"Aku tidak yakin, tak masuk akal mereka kalah dengan api," balas Sherina.
Jeanne juga merasa sama. "Aku juga kurang yakin bagaimana kamu bisa membuktikannya jika semua itu benar." Jeanne bergumam. "Saat aku mengecek dengan Eye of Information, yang berhubungan dengannya selalu aneh, seakan disembunyikan, apa itu perbuatannya atau bukan."
"Aku bisa membuktikan itu, mari ke halaman." menunju ke halaman.
"Jadi gimana kamu membuktikannya?" Jeanne dengan penuh rasa penasaran.
"Kalian lihat kelinci itu, Flame." Kelinci itu menghilang terkena api milik Zue.
"Itu benar menghilang. Eye of Information." Memastikan. "Mustahil, kelinci itu hilang secara sepanjang garis waktu maupun secara Information." Jeanne tak percaya hal ini bisa dilakukan.
"Jadi maksud kapten kelinci itu hilang sepenuhnya?" tanya Sherina.
Sheila terkejut, kagum. "bukankah itu hebat."
"Kelinci itu bagaikan tidak pernah ada tapi kenapa kita bisa mengingat sesuatu yang tidak pernah ada?" Jeanne dengan penasaran dan bingung.
"Tidak semua bisa mengingat itu, aku awalan merasa ada kejanggalan, kenapa reaksi penduduk kerajaan seolah tak terjadi apa-apa. Mereka tidak ingat apa yang baru saja terjadi, mereka terkejut sekitar hancur, kemungkinan ada syarat khusus untuk mengingat," jelas Sherina.
"Sepertinya begitu, terakhir kenapa kamu bisa kembali ke masa lalu?" tanya Sheila.
"Sebetulnya aku memiliki dua Vheyt. Vheyt yang ku gunakan ke masa lalu iyalah Eye of untuk mengambil jiwa jiwa kalian." berbohong kembali.
"Tapi cuma dua Vheyt? Ya walaupun itu setimpal," ucap Sherina.
"Kita sudahi, aku lelah." Zue kembali ke kamar.
"Ya." Jeanne tidak semena mena percaya begitu saya, merasa Zue menyembunyikan sesuatu.
—Hari berikut, keadaan kembali kacau, Boss dari kapal si pengendali itu datang membalaskan dendam sekaligus menginvasi.
Next...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!