...Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata yang tidak ada unsur kesengajaan. Selamat Menyelami kisah kehilangan Airyn Petrov sebelum menemukan sesosok cahaya dari Hansell Hamillton....
...****************...
...Hidup tetaplah berjalan selagi kita menghirup oksigen bukan? Jadi, tak peduli sesakit apa dirimu, dan sesedih apa keadaan mu, takdir tetap akan berpulang meskipun membawa luka dan duka. Itulah kehidupan tak ada pilihan untuk dirimu yang sebatas manusia biasa....
...****************...
“Nona anda harus kuat” suara itu berasal dari wanita dewasa sekitar 38 tahun yang berusaha menguatkan Airyn.
Terlihat jelas Merry menatap Airyn dengan berduka hebat, bahkan isak tangis masih terdengar pekat dirumah duka. Air mata tak kunjung henti dari keluarga, membuat Airyn sebagai anak perempuan satu-satunya terpaksa menguatkan diri didepan mitra bisnis ayahnya, mungkin saja diantara mereka ada yang tengah bahagia atas kepergian Louis Petrov, atau saja bahagia jika tidak ada lagi pemimpin Grup Petrov.
Kali ini Airyn harus sadar, nasib malang yang melanda hidupnya di masa remaja, pasti akan mengubah segala hal untuk kedepanya, tatapan Airyn berubah sendu foto ayahnya yang terpampang diatas jenazah beliau, yang sebentar lagi akan disemayamkan sebelum melakukan proses pengkremasian.
Namun entah bagaimana, Airyn begitu sulit untuk menangisi kepergian ayahnya, seolah bendungan tercipta dengan sendirinya hingga Airyn mematung diam tanpa suara, tubuh dingin yang tidak bernafas itu terbaring lantang ditengah rumah duka, Airyn diselimuti oleh penyesalan yang mendera, berkali-kali Merry mengatakan untuk kuat dan tegar Airyn tetap bertahan dengan penuh sesal.
Bagaimana bisa dirinya menangisi kepergian Louis Petrov sedangkan tanggung jawab ditinggalkan kepada tangan mungil nan rapuh itu.
Bagaimana bisa rumah yang tadinya terbuka lebar dengan penuh bahagia sekarang tertutup menjadi rumah duka.
Bagaimana cara untuk menangisi semua derita yang tiba-tiba mendera hidupnya? Airyn mematung disamping Louis Petrov seakan mata itu dengan seksama melihat tubuh pria yang ia cintai tak bergerak, membuat Airyn merasakan kesendirian yang mengerikan hingga memeluk diri sendiri bersama sepi, sebagai jalan untuk menyelamatkan hidupnya kali ini.
Ayah kenapa meningalkan airyn?
Ku harap ini sebuah mimpi! Ayahhhh!!!!! Jawab satu pertanyaan ku, kenapa airyn harus ditinggalkan dengan tangung jawab?
Ayah, kenapa harus Airyn?
Pertanyaan itu melintas dengan penuh tuntutan, namun apa yang bisa dilakukan oleh raga yang sudah memisahkan diri dengan rohnya.
Rintihan dari hati yang tersayat tajam masih belum mampu membuat Airyn menangis, membuat semua orang saling melemparkan pandangan atas luka yang begitu mengiris namun tak dapat ditangisi oleh Ahli waris kekayaan Petrov.
Jika takdir memang suka mempermainkan manusia kenapa harus takdir buruk yang mempermainkan dirinya, kehilangan mama dan sekarang ayah, Bahkan mereka meninggalkan Airyn tanpa keluarga, seperti tidak ada yang akan bertanggung jawab pada hidupnya.
Jujur saja hidup Airyn tidak seperti yang diduga, seorang anak orang kaya atau dibilang Koglomerat kelas atas dengan kecantikan keluarga dan kehidupan bak tuan putri yang yang manis, kini melah sengsara dengan takdir sebagai yatim piatu.
Sekarang Airyn menjadi sebatang kara tanpa siapa-siapa, kekayaan yang ditinggalkan ayahnya seutuhnya diserahkan ketagan gadis kecil itu dengan tanggung jawab yang besar, untuk apa semua itu jika dirinya tidak memiliki apapun yang berharga.
“Merry” suara itu keluar begitu saja dari mulut gadis yang tengah menatap jenazah ayahnya, bahkan menghentikan tangisan Merry yang menderas.
“Iya Nona” Merry melangkahkan kaki mendekati Nona Muda yang menjadi Ahli waris Keluarga Petrov, kali ini dirinya tidak boleh melaurutkan diri sekalipun sedih dan terluka melingkup secara bersamaan.
“Merry cepat selesaikan pemakaman ayah, aku ingin menyelesaikan pemindahan Saham sesegera mungkin, dan bawakan kontrak itu untuk aku pelajari apakah benar ayah sudah menyiapkan semuanya untuk ku” tutur Airyn dengan tegas penuh kalimat perintah, membuat semua anak buah Louis Petrov melirik secara bersamaan.
"N-nona, saya rasa tidak waktu yang tepat untuk melakukan hal itu...." belum sempat Merry melanjukan perkataanya, mata Airyn menajam penuh peringatan, seolah tidak ada kalimat bantahan yang ingin dia dengar
“Baik Nona” saut Merry tak kalah dingin dari tatapan Airyn, ia melangkah pergi setelah memberikan hormat kepada Nona muda, setidaknya Merry perlu melanjutkan hidup dan mencoba melepaskan kesedihan.
Semua tamu yang berada dirumah duka, tak melewatkan moment pergunjingan. Bagaimana bisa seorang anak perempuan satu-satunya yang dimiliki Louis Petrov tidak meneteskan air mata setetes pun, seakan dirinya seperti patung yang berdiri tegak disamping tubuh ayahnya yang tidak bernafas "Aku tidak menyangka, Nona Muda dari keluarga Petrov akan seperti ini, bahkan ia sangat antusia atas saham yang jelas-jelas miliknya, apakah sikap ini menandakan jika dia bahagia atas meninggalnya Tuan Petrov" Tuding beberapa mulut yang tidak bertanggung jawab.
Meskipun Airyn mendengarkan semua suara angin yang merambat masuk ke dalam telinganya, kedua mata wanita itu masih setia melihat ke arah pria yang tidak bernafas tersebut, tidak berarti bagaimana pandangan mereka kali ini, yang berarti bagaimana hidup Airyn setelah ini.
Seakan pria yang berada dihadapannya begitu tenang dan damai, sedangkan Airyn begitu rusak dan berantakan, tak ada bagian hati yang tidak terluka sedikitpun, meskipun menyakitkan namun inilah kenyataan..
...***...
Setelah kepergian ayahnya Airyn Menghandle semuanya, baik itu masalah perusahaan dan Aset-Aset yang diberikan oleh Louis Petrov kepada putrinya. Airyn masih berusia 17 tahun, jika dibilang usia yang masih belum matang untuk terjun langsung kelapangan.
Namun dengan tekad dan keberanian Airyn ingin membuktikan kedewasaan bukan berdasarkan angka namun pilihan, Sekarang pilihan dia adalah bertahan hidup serta melanjutkan kehidupanya meskipun dengan landasan di tinggalkan.
Tentu saja hal ini tidak lepas dari kenyataan bahwa Airyn adalah penerus perusahaan dan aset-aset orang tuanya, apa yang bisa Airyn lakukan selain mempertahankan keinginan terakir Ayahnya untuk mencapai puncak kejayaan. Dengan bantuan orang kepercayaan Louis Petrov, Airyn mampu belajar di atas persaingan yang luar biasa ketat dan kejam.
Dunia yang sangat berbahaya namun terlihat indah dimata manusia, Meskipun begitu dengan kekayaan dan kekuasaan yang di miliki oleh Louis Petrov yang diwariskan kepada Airyn, dia memberikan pengamanan atas putrinya, dengan membangun semua relasi keseluruh mafia kelas kakap.
Tentu hal ini mampu menjaga Airyn dari bahaya yang akan menghadang dirinya. Koglomerat seperti Keluarga Petrov sangat terkenal di seluruh Dunia, tidak hanya memiliki hubungan yang dekat dengan Keluarga Kerajaan di Inggris tetapi memiliki ketenaran yang tidak tertandingi di seluruh Asia dan Eropa, sehingga tidak banyak orang yang berani bersaing di atas kekuasaan yang di miliki Airyn Petrov saat ini.
Alih-alih bersikap lemah setelah kehilangan orang tuanya, Airyn memilih kuat untuk menjadi penerus Kekuasaan Petrov, tentu saja dia telah menyandang semuanya, dengan kemampuan Mengelola Aset, hingga otak yang jenius di miliki gadis itu membuat Airyn menguasai pasar bisnis terbesar diseluruh Eropa, dia melebarkan kekuasaanya keseluruh Amerika dan Afrika utara, tak henti sampai disana akir-akir ini Airyn menjelma menjadi Ratu Perekonomian di Inggris, yang membuat siapa saja dalam dunia bisnis menghargai namanya di kanca Internasional, selain itu Airyn menjadi sosok misterius yang jarang di jamah oleh siapapun, dia juga sering melakukan pekerjaan dibalik topeng kekuasaan yang diciptakan, sehingga sulit bagi orang luar melacak dan mencari titik kelemahanya, sebab seseorang yang bisa mencapai puncak adalah orang yang tidak memiliki kelemahan apapun, kenyataanya Airyn sudah memiliki dasar itu sedari awal.
Sejak meningalnya Tuan Besar Petrov Airyn benar-benar meninggalkan Irlandia untuk mencapai misinya yang lebih luar biasa. Dia menjelma menjadi pebisnis yang berambisi penuh untuk mencapai titik kekuasaan, Menghadang musuh mengunakan taktik yang diajarkan oleh Berto dan bermain diatas kecerdasan, hingga mampu membangun relasi yang baik dengan sekutu. Hal tersebut tak jauh dari campur tangan Merry dan Berto yaitu orang kepercayaan Louis Petrov.
Airyn juga mendapat banyak dukungan dari berbagai Bank di seluruh dunia yang notabennya adalah Bank yang berada di bawah naungan Grup APV Petrov, sehingga ia tidak kehabisan modal untuk memainkan putran saham, selain itu Airyn tidak perlu cemas untuk putusnya mata rantai modal, bahkan gadis itu terkenal sebagai pembisnis terhebat sebab jarang mendapatkan keanjlokan dari berbegai saham yang di mainkanya selama dua tahun belakangan ini.
****
Sudah Dua tahun berlalu setelah kepergian ayahnya. Airyn menjadi anak yang dingin dan menghabiskan seluruh hari di ruangan kerja, sesekali dia memasak untuk memperbaiki suasana hati.
Tentu saja impian pertama Airyn adalah menjadi Koki tterkenal akan masakan dan seleranya yang unik dan berbeda, namun impian itu perlu di kubur dalam-dalam untuk sebuah ambisi akan kesuksesan, kekuasaan, dan tahta.
Namun sekarang, Airyn benar-benar membunuh seluruh mimpi nya, ia terbelenggu dengan tanggung jawab dan ambisi yang harus dicapainya. Sebenarnya kerja keras hanyalah alasan untuk menghindari rasa sakit. Selain bertahan di dalam kekonyolan ini Airyn tidak memiliki alasan untuk terus hidup.
Mungkin saja alasan Airyn bersikap keras pada dirinya lantaran kesepian.
Sejak dua tahun yang lalu ia tak mampu meneteskan setitik air mata pun. Entah mengapa ada dorongan yang kuat untuk mempertahankannya, seolah dirinya semakin terbelengu dengan rasa sakit yang terus saja menjelma, sesekali melingkupnya kedalam penderitaan dan kehilangan, hanya saja bertahan selalu menjadi alasan untuk Airyn menjalani kehidupan.
Namun untuk seorang penerus kekayaan seperti Airyn bukankah dia harus membunuh semua rasa itu, membuat hati yang tegar dan kokoh agar nanti saat dia kehilangan tidak akan merasakan rasa sakit lagi.
Dan Airyn tidak boleh memiliki apapun jika tidak dirinya akan di tikam lagi oleh kehidupan. Sebab memiliki seseorang di kehidupan yang singkat ini, hanya akan membuat dirimu memiliki titik kelemahan, dan karna itulah, bertahanan hidup seperti kamu dilahirkan dan dilenyapkan,
Sendirian.
Lagian apa yang dimiliki Airyn selain harta dan kekuasaa? Hanya itu hal yang membuatnya bertahan, maka Airyn benar-benar bekerja keras untuk mempertahankan segalanya. Bertahan dan berjuang itulah hidup wanita itu, sebatas ada dimana dirinya harus berada.
...****************...
“Nona” sapa pria berumur kepada Airyn yang tengah bersedepakap diatas meja kerja, tentu saja Berto menundukan kepala dengan memberi hormat kepada Nona Petrov sebab gadis muda itu memiliki tingakatan yang lebih tinggi dari dirinya.
“Apa semuanya sudah selesai?” tanya Airyn dengan kalimat dingin tanpa menghadap kearah Berto sebab Airyn terlalu sibuk dengan pekerjaanya.
“Sudah Nona” balas pria itu dengan nada rendah.
“Baiklah, jangan sampai ada yang terlewatkan dan besok kita akan pulang” sambung Airyn singkat.
Sangat jarang baginya melihat Nona Petrov bertekad, tentu kepulangan kali ini akan menjadi terosoban besar untuk dirinya, lantaran ia perlu menghadapi masa lalu yang sempat membuatnya melarikan diri.
Tentu saja Airyn bersiap-siap kembali ke Irlandia, pulang ke kampung halamanya. setelah menuai kesuksesan yang gemilang dipasar perdagangan inggris. Kali ini Airyn benar-benar siap menghadapi kembali luka lama yang sengaja ia hindari.
Meskipun Airyn sendiri yang membuka luka tersebut, tapi untuk memperbaiki rasa sakit, seseorang perlu menghadapi rasa sakit itu sendiri, karna itulah Airyn akan kembali ke Irlandia.
London, 15 July 2014.
Pagi itu, matahari masih bersembunyi di ufuk timur seolah tengah malu menampakan diri untuk kembali menyinari, Airyn menatap langit dengan aura dingin nan gelap meskipun begitu dia telah terbangun dari kualitas tidur lelap. Perlahan gadis mungil itu menarik tubuh untuk berjalan kearah kamar mandi guna menyegarkan diri dari mimpi buruk, entah mengapa mimpi buruk yang menakutkan tidak membuat dirinya gentar, hal itu lantaran efek terbiasa yang dialami Airyn setelah kepergian ayahnya.
Gadis itu tak segan melepaskan seluruh pakaian yang menempel ditubuhnya, menengelamkan diri kedalam Bathtub kamar mandi, dengan suhu air yang sesuai dengan kebutuhan tubuh ditambah nuansa damai nan tenang mendominan dirinya didalam
sana, ia merilekskan diri dengan seluruh air yang merambat kepermukaan kulit putih nan halus, tentu saja wajah yang cantik adalah hal pertama yang dimiliki oleh Airyn, kecantikan ibunya yang Melegenda di wariskan pada dirinya.
Meskipun bagi Airyn kecantikan yang melegenda adalah sepengal kata-kata kuno dan aneh, namun semua orang selalu mengatakan hal itu tentang dirinya, tapi di zaman sekarang siapapun mampu cantik mengunakan pisau bedah plastik, untuk itulah Airyn tidak merasa tersanjung dengan pujian belaka.
Berto dan Merry tengah bersiap-siap menunggu Nona Airyn, bersama dengan beberapa ajudan yang bertubuh kekar nan tegap berdiri dibawah sana, seketika itu Airyn menundukan pandangan kearah bawah sembari menelusuri anak tangga satu persatu, pada akirnya Airyn akan meninggalkan kediaman di London dengan tampilan sederhana beserta gaya eropa kalasik, tentu saja ia hanya mengiginkan rumah kecil yang nyaman sehingga Airyn menetap di tempat ini dengan cukup lama, bahkan interior dan seluruh model mewah merupakan selera Airyn sendiri, namun kali ini dia perlu melupakan kediamanya di London untuk waktu yang cukup lama, sebab Airyn akan kembali ke Irlandia yang merupakan rumah utama di sana.
Tundukan hormat kepada Nona Muda tersebut tentulah hal yang tidak asing bagi Airyn, dia memang tumbuh dikeluarga seperti ini, secara alami Airyn terbiasa degan rasa hormat dari para budak-budak yang dibiayai hidup dari kekayaan yang dimilikinya.
"Nona semuanya sudah siap, apa anda yakin atas kepulangan ini?" Tanya Merry dengan sedikit gugup, membuat Airyn menyunggingkan senyum kepada wanita itu
"Merry. Apa yang aku katakan padamu dulu?"
"Kita akan kembali, setelah meraih posisi teratas" balas merry dengan tunduk
"Lalu apa yang harus aku ragukan lagi, jika aku sudah meraih kekuasaan hingga mengantarkan diriku terbang keposisi ini. Sejauh apapun burung terbang, ia akan kembali ke sangkarnya, begitupun dengan diriku" tegas Airyn sembari memimpin iring-iringan, membuat Merry menundukan kepala mengikuti Nona Petrov, mungkin ia perlu mempercayai jika gadis itu telah baik-baik saja.
Setidaknya untuk kali ini saja Merry berharap Nona Petrov yang dingin itu bisa menjelma menjadi gadis remaja seperti usianya.
...***...
Irlandia.
Airyn memijakan kembali kakinya dirumah yang telah di tinggalkan selama dua tahun belakangan, terlalu banyak kenangan yang tertinggal disin, bersama dengan orang tua dan masa kecilnya yang bahagia, tentu saja rasa sakit mendera Airyn, seolah luka lama baru saja menganga tanpa mampu dipertahankan, bahkan Airyn tidak menyangka dua tahun berlalu sakitnya masih terasa nyata.
Entah mengapa dada Airyn terasa ditusuk dengan begitu buas hingga dirinya merintih tak kuasa, Berto dan Merry yang melihat hal itu berusaha menolong Nona Muda mereka, namun Airyn menepisnya, ia berjalan sekuat tenaga menelusuri anak tangga untuk menuju kekamar orang tuanya.
Meskipun rumah itu tidak ditempati oleh siapa-siapa lagi. Namun Airyn masih merawat rumah besar keluarha Petrov dengan baik, masih ada pembantu yang mengurusnya hingga tidak seperti rumah yang ditinggal, sebab Airyn hanya menginjakan kaki di negara seberang untuk meraih kekuasaan agar menjadi dasar awal menjadi puncak.
“Merry apa yang harus kita lakukan” seru Berto dengan penuh cemas kearah Merry selaku rekan kerja bertahun-tahun lamanya
“Jangan ikut campur Bert” sautnya yang tidak melepaskan tatapan mata kepada punggung Airyn yang tengah susah payah menaiki anak tangga, tentu ada perih dan sakit dibatin Merry, namun ia tidka bisa melakukan apapun selain mengikuti keinginan Nona Petrov.
“Aku takut Nona Muda mengakiri hidupnya” namun belum sempat Berto menyelesaikan perkataanya, Merry dengan cepat membantah hal tersebut.
“Tutup mulut mu!!"
“Lalu aku harus bagaimana dengan ini, Tuan sangat mempercayaiku tentang Nona Muda” senggah Berto seketika, seolah dirinya sangat dilema dengan keadaan yang mendera, bagaimana tidak Tuan Louis Petrov sangat berjasa didalam hidupnya, dan sudah menjadi tekad yang kuat untuk Berto mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuannya itu, apalagi karna tragedi yang menimpa Tuan Petrov di masa lampu membuat Berto bertanggung jawab penuh atas Nona muda Airyn.
“Nona Airyn tidak akan mampu melakukan itu, saat ini tekad bertahan hidup dan ambisinya yang kuat menghapus seluruh pikiran kotor tentang mengakiri hidup, bahkan saat ini dia tidak pernah berfikir tentang hal itu. Tidak kah kau melihat cinta kepada orang tuanya beserta dengan dendam? Disaat dia ditinggalkan oleh mereka disaat itulah dia berusaha sekuat tenaga bertahan hidup. Hal itu dilakukan untuk menjadi bukti kuat kepada orang tuanya, bahwa Nona Muda lebih baik dari mereka. Meskipun tanpa disadari Nona Airyn menjadikan cinta itu berubah hingga benci dengan sendirinya. Bukankah jarak antara cinta dan benci itu sangat tipis, hingga kita sering salah mengartikan keduanya, begitulah yang terjadi kepadanya. Saat ini dia berfikir tengah mencintai kedua orangtua nya, namun dia salah besar akan perasaanya, itu bukan cinta melainkan benci, yang menjadikan dirinya bertahan meskipun tanpa raga sekalipun” jelas Merry kepada Berto tentu saja mereka sama-sama menyadarinya, analisis Merry tentang Airyn tentulah akurat, hal itu yang menjadikan Merry bertahan di Keluarga Petrov hingga detik ini, nilai Analisis yang kuat dan akurat melebihi Komputer itu, bahkan sangat jarang memiliki dampak cacat setitikpun.
“Jika Nona Airyn mencintai kedua orang tuanya, saat ini dia telah menangis dan melepaskan rasa sakit yang membelenggu itu, namun dia tidak rela melepaskan semuanya. Dan karna itulah aku lebih takut dari pada dirinya mengakiri hidup, aku takut Nona Airyn benar-benar kehilangan dirinya. Di usia yang masih muda bahkan gendernya sebagai seorang wanita, tidak membuat dirinya gentar menghabisi para musuh hingga tuntas sampai keakar. Tuan tidak pernah memakai cara ini dalam berbisnis untuk menguasahi pasar saham. Namun Nona Muda mengunakan segala cara untuk memilikinya, aku bahkan merinding setiap kali dia menjatuhkan perintah mengenai penghabisan secara brutal, dan hal itu di dukung dengan kekuatan surat kontrak yang misterius itu. Tidakah kau berfikir keadaan ini akan menjadikan dirinya menjadi manusia tanpa perasaa, jika Nona Airyn terus melakukan ini dia mungkin akan terjebak lebih dalam lagi” Tutup Merry seakan dia mengingat kembali bagaimana dua tahun Airyn menjalani hidupnya di London.
"Lalu apa yang bisa merubahnya?" Tanya Berto dengan rasa ingin tahu tinggi
"Cinta" sontak kalimat itu terhenti ketika Berto mengkerutkan kening tidak mengerti, sedangkan Merry memilih pergi menuju keruanganya
Karana Hanya perasaan itu yang bisa menghidupkan dirinya menjadi seorang manusia, tanpa cinta Nona Airyn akan menjalani raga tanpa rohnya, dia seperti mengikuti aliran yang di tentukan seseorang, bukan mengikuti takdir yang ditetapkan oleh kehidupan, jika terus begini Merry percaya Airyn akan berakir menjadi gadis mengerikan jika ia mencapai kekuasaan, sebab sangat jelas bagaimana campur tangan orang jahat dibalik skenario kehidupan Airyn.
Hanya saja, apakah ada seseorang yang memberinya cinta tanpa ada rasa sakit kehilangan, apakah ada seseorang yang bisa membuat dirinya merasa memiliki, lain dari itu.
Apakah Nona Airyn bisa membuka dirinya? Bagaimanapun seseorang memasuki hidupnya jika Airyn tidak mengizinkan tentu semuanya terasa bohong.
...***...
Di kamar orang tuanya, Airyn menatap foto-foto mereka, matanya tak henti memuaskan Memory di setiap kebersamaan dimasa lalu, yang masih terekam jelas disana. Tentu saja Airyn mengingat hari itu, saat dirinya berlari kepangkuan Luois Petrov sepulang sekolah, disaat itulah tubuhnya terjatuh tak bersalah, sosok ayah selalu memeluk putrinya dan menghapus air mata Airyn dengan tanganya sendiri.
Bahkan Saat dirinya tertawa riang memasak bersama ibunya di dapur mereka, masih terukir kuat bagaimana citra rasa makanan yang dicicipinya saat itu. Dan saat mereka tertidur pulas bertiga diatas ranjang, Itulah kehangatan tak terbatas untuk dirinya.
Kehangatan keluarga adalah mahkota bagi hidup seseorang, namun sekarang takdir merengut mahkota itu dari hidup Airyn, menjadikan hidupnya tak bernilai apa-apa. Hampa namun bernyawa bukankah itu kata yang cocok untuk mereka yang tidak bahagia.
Untuk waktu yang telah ia lewatkan, Airyn ingin menganti rugi seluruh waktu yang disia-siakan selama dua tahun belakangan, sebab Airyn hanyalah gadis yang berumur 19 tahun, bahkan Airyn masih pantas disebut sebagai remaja, bukahkah remaja adalah manusia yang menghabiskan waktunya disekolah, belajar, berteman dan bercinta dengan pasangan.
Namun bagi Airyn ia hanya ingin mengembalikan waktu dua tahun kepada dirinya sendiri. Lantaran seorang Airyn yang berubah menjadi wanita dingin, tidak ingin berhutang kepada masa lalu. Untuk itulah ia akan menyelesaikan cuti sekolah yang diambilnya, saat Airyn memutuskan untuk pindah ke London, Airyn telah berjanji kembali dan menebus semuanya.
Meskipun sebenarnya sekolah tidak penting untuk masa depannya lantaran dia sudah memiliki segalanya, bahkan cukup untuk bersantai-santai 7 turunan. Namun didunia ini saat seseorang tidak memuaskan masa mudanya, nanti saat dirinya tak mampu lagi kembali kesana mereka akan menyesalinya bukan? Dan karna itulah Airyn ingin kembali kesekolah, agar formalitas masa muda tidak membuat dirinya menyesal di masa depan.
International School Of Bussinees And Media.
Sekolah terkemuka di Irlandia, salah satu saham yang dimiliki Airyn disana, meskipun banyak orang yang tidak tau tentang siapa pemilik saham itu sebenarnya. Bukan lagi sekedar kabar angin biasa, seorang gadis ter-cantik yang Melegenda beberapa tahun belakangan kembali muncul di tengah-tengah sekolah Bertaraf Internasional di Kota ini.
Semua telinga sambung menyambung mendengar berita, bahkan mulut kemulut mencampurinya dengan bubuk-bubuk cerita. Mereka seakan tak percaya gadis yang menghilang 2 tahun belakangan kembali lagi dengan sendirinya, ke sekolah yang sebenarnya dimiliki oleh dirinya, Airyn Petrovika atau Nona Petrov sebagai ahli waris Grup APV PETROV.
Angota Direksi dan yayasan hingga Guru menyambut kedatangan Airyn didepan pintu Sekolah, Lobby yang dipenuhi dengan seluruh murid laki-laki mendominan dibarisan depan, sedangkan siswi wanita hanya mampu menjangkau pandangan dari arah belakang.
Kaki jenjang itu keluar dari Mobil Mewah yang mengkilat indah, mobil yang sebarnya membuat iri para penikmatnya saat memandang, Airyn keluar dengan gayanya yang biasa, mengunakan seragam sekolah seperti murid lainya, meskipun sifat dingin mendominan tapi Airyn benar-benar anggun dan elegan.
Rambut cantik berwarna hitam mengkilat itu di biarkan terurai panjang serta tubuh tinggi nan ramping membuat dia menjadi pemilik tubuh sempurna,yang terpenting wajah cantik dan kulit halusnya, membuat wanita manapun benar-benar iri dengan wanita tersebut. Bahkan artis seperti apapun tak sebanding dengan dirinya, hal itu terlihat jelas saat memandang kecantikan Airyn, pria manapun mungkin akan terhenti menatap selama beberapa menit tanpa mampu mengalihkan pandangan.
Beruntung kepala sekolah adalah seorang wanita paruh baya, ia mengambil fokus dan menyapa Airyn dengan penuh sopan nan santun “Nona” tunduk wanita itu diikuti oleh seluruh Guru yang berada di belakangnya
“Tak perlu berlebihan, aku disini seorang murid” saut Airyn dengan nada ketus, tentu saja dirinya tidak nyaman karna ia hanya ingin belajar bukan mendedikasikan kekuasaan. Airyn hanya ingin meringankan sedikit beban karna itulah dia bersekolah, untuk menikmati waktu santai selama beberapa tahun belakangan.
“Baik Nona, maaf jika membuat anda tidak nyaman, tapi saya sudah berusaha meminimalisir kegaduhan namun tetap tidak bisa dielakan, pesona anda terlalu menarik perhatian” sambutnya dengan nada ramah, membuat Airyn tersenyum tipis seolah engan untuk berlebiha.
Meskipun Airyn tidak menunjukan kekuasaan namun dengan apa yang disandang oleh namanya saja sudah mampu membuat orang lain mati kutu akan hal itu, begitupun dengan wanita paruh baya yang tengah berjalan bersama Airyn saat ini.
Mata siswa tak henti takjub memandangi Airyn, biasanya wanita hanya mampu takjub melihat ketampanan seorang pria namun kali ini mereka harus mengakui Nona Muda Airyn dari keluaraga Petrov sangat luar biasa dari segalanya, bak seorang dewi yang tak mampu ditandingi oleh siapapun,seolah dirinya sang dewi pemilik kekuasaan dan kecantikan itu sendirian, meskipun sedikit berlebihan namun memang seperti itu kenyataanya.
“Aku tidak suka jadi pusat perhatian, jadi buburkan semua ini, bukankah aku sudah bilang jangan membuat keributan. Menjengkelkan sekali” celetuk Airyn seolah dirinya benar-benar tak nyaman menjadi pemuas untuk mata mereka.
Guru pun mengusir semua murid untuk memasuki kelas, meskipun dengan berat hati mereka bubar dengan sendirinya. Terlihat jelas semua orang begitu ingin melihat wanita tercantik yang melegenda di Irlandia, yaitu wanita pertama yang memiliki kekayaan kedua di Dunia. Bahkan isu mengatakan diusia muda seperti ini mungkin dia akan menjadi wanita pertama yang memecahkan rekor Dunia, bukankah ini sangat gila untuk dijadikan fakta.
Nona Petrov yang benar-benar mengemparkan Dunia.
"Ternyata seorang gadis yang cukup angkuh" ucap seorang pria yang tengah memainkan permen tangkai dengan pakaian yang sedikit berantakan, bahkan ia tidak mengunakan rompi seragam seperti murid lainya, tentu mata pria itu menatap kerumunan masal yang mengagumi Nona Petrov, hanya saja ia terlalu enggan melakukan tindakan memalukan seperti mereka.
Setelah beberapa saat akirnya Aiyrn bisa bernafas lega tanpa jengkel. Dia bukanlah orang yang haus akan pertahian, namun jika semua orang terlalu memfokuskan dirinya itu sangat membuat Airyn tidak nyaman, bahkan Airyn melakukan pekerjaan selalu di balik layar hal itu bertujuan untuk meminimalisir orang yang berinteraksi dengan dirinya.
Lantaran di hati yang paling dalam Airyn hanya ingin menjadi wanita biasa, yang jauh dari jangkauan mata orang lain, karna itulah di dalam berbisnis Airyn lebih nyaman bermain di belakang layar, tapi kenyataan menjadi manusia biasa tentu saja tidak akan mampu terjadi dihidupnya, setelah semua yang terjadi bagaimana bisa seseorang mencicipi daratan sedangkan dia sudah terbang tinggi keluar angkasa.
“Anak-anak hari ini kita kedatangan siswi baru yang sangat berpengaruh disekolah ini, ibu rasa kalian sudah mengenalinya bukan? Jadi ibu harap kalian mampu menjaga sikap dan berbuat baik kepada Nona Airyn” jelas guru tersebut di podium kelas, tentu saja semua siswa mengerti apa yang sepantasnya mereka lakukan.
Bahkan mereka memberikan tepuk tangan yang meriah atas kedatangan Airyn, seolah merasa bangga jika berada dikelas yang sama dengan Nona Petrov.
“Kalian!! Tidak perlu berbuat baik padaku, jadilah siswa biasa. Aku disini hanyalah seorang murid, jadi bekerjasama dan jangan berlebihan kepadaku” sambung Airyn dengan kalimat ketus, seolah dia tidak ingin orang lain memberinya hormat disaat derajatnya sama dengan orang tersebut.
Membuat pria yang tadi menyembunyikan wajah dibalik tidur ayamnya, mengangkat kepala melirik kesumber suara, ada sedikit jengkel ketika mendengar nada sombong dari gadis baru itu, tapi ada ketertarikan jika gadis itu adalah Ahli waris Keluarga Petrov
"Menarik" Gumam Dikra dengan senyum merendahkan kearah Airyn, setelah itu ia menengelamkan kepala untuk melanjutkan tidur siangnya.
Airyn berjalan kekursi kosong yang disediakan untuknya, yaitu bagian tengah dari arah kiri, dan tentu saja di belakang Airyb ada seorang murid yang tengah tidur di jam pelajaran berlangsung, Tanpa permisi Airyn meninggalkan guru yang memperkenalkan dirinya barusan di depan podium. Seolah dia tidak suka menerima perlakuan berlebihan dari guru itu. Tentu saja wanita yang berdiri dihadapan murid-muridnya merasa takut akan perlakuaan Airyn yang sangat dingin, dia merasa telah melakukan suatu kesalahan yang mungkin menyinggung Nona Muda Petrov.
Selama jam pelajaran berlangsung keadaan setenang biasanya, dan Airyn mendengarkan dengan baik, meskipun semuanya sudah di luar kepalanya tetap saja Airyn membutuhkan prosedur ini.
“Baiklah anak-anak kita selesaikan pelajarannya sampai disini. Selamat siang” beliau merapikan buku dan alat tulis untuk bersiap-siap pergi, begitupun dengan seluruh anak-anak yang memilih berhamburan menuju kantin sekolah. Mereka menyantap makanan siang mereka dengan riuhnya tak terkecuali Airyn yang memilih bekal roti di dalam tas ransel itu, sebab ia memutuskan untuk melakukan Diet.
Airyn tengah sibuk dengan layar ponselnya yang sangat cangih itu dan merupakan keluaran terbaru tahun ini, ia memeriksa beberapa berkas dan laporan yang diajukan Merry melalui E-mail, tentu ada sedikit jengkel atas laporan yang kurang mengenakan yang harus Airyn terima, bagaimana bisa terjadi keanjlolan di Tiongkok dalam kurung waktu dekat, padahal kurva saham meningkat bulan lalu.
Tiba-tiba seseorang menyodorkan minuman dingin kepada Nona Petrov yang tengah jengkel, membuat Airyn melirik panjang penuh ketidak sukaan sebab mengalihkan sedikit fokusnya, ia terhenti akan lengan pria yang bersikap ramah tanpa sopan santun, tentu kedua mata mereka saling menatap namun di waktu yang sama Airyn mengabaikan dirinya.
“Kita berjumpa lagi Nona Petrov” sapa pria itu dengan sedikit tawa, hingga terdengar pantulan suaranya di ruangan kedam suara itu "Apa kau mengenaliku?” sambung Dikra saat memiringkan sedikit kepala melirik Airyn, tentu saja Airyn dengan kesal mengalihkan wajah seolah enggan meladeni Dikra.
“Aku tidak mengenal Mu” saut Airyn dengan nada ketus, seolah wajah pria itu benar-benar menganggu waktu berharga Nona Petrov.
“Apa kau serius tidak mengenaliku?” nada suaranya yang tadinya tenah malah berubah meninggi hingga Airyn terprovokasi menatap kearah Dikra, membuat gadis itu sangat kesal dengan gangguan yang dihadapinya saat ini, apakah pria aneh ini ingin mencari gara-gara atau mengantarkan kesialan pada Airyn.
“Apa masalah mu? apa kau tidak melihat aku sedang sibuk, sehingga dengan berani menganggu waktu ku. Tentu saja kau tidak tahu apa yang aku lakukan, karna nampaknya kau hanya seorang anak manja yang mengambur-hamburkan uang orang tua mu sehingga tidak mengerti dengan hidup orang lain. Jika saja kau memiliki sedikit otak untuk memahami, mungkin mau Kau tidak akan membayangkan apa yang tengah aku lakukan? Sepenting apa wajah jelekmu itu sampai harus ku ingat! Menyebalkan sekali” bentak Airyn dengan kalimat cepat yang beraturan, membuat pria itu tertegun dengan sedikit gugup, apakah wanita itu tengah menghina dirinya?
Namun Dikra tidak bisa menyerah begitu saja, bagaimanapun tidak ada wanita yang berani menolaknya, dan kali ini Dikra akan berusaha lebih keras “Maafkan aku Nona Muda Petrov, sayangnya aku memang tidak mengetahui apa yang kau kerjakan, lain dari itu apa kau benar-benar tidak ingat sama sekali? Biar aku perkenalkan diriku” pria itu menyodorkan tanganya kepada Airyn, ia mencoba menahan gejolak kesal kepada wanita sombong yang berbicara tidak sopan padanya,tentu saja Airyn mengabaikan dengan terus terang.
“Namaku Dikra William”
Namun penuturan yang diucapkan Dikra tidak mendapatkan respon apa-apa, bahkan hening membentang di suasana canggung mereka, Membuat Airyn menghempaskan benda ditanganya sembari berpangku tangan dengan pandangan jengkel penuh pertentangan.
“Apa kau sudah selesai dengan perkenalanmu?” tanya Airyn dengan kalimat dingin, tanpa membalas uluran tangan Dikra yang menanggung di hadapanya.
“Belum, kau belum menyambut tangan Ku” tentu saja Dikra mempertahankan sikap angkuhnya untuk menggoda Aiyrn agar bisa meladeni dirinya, namun sepertinya wanita itu memiliki pengendalian diri yang baik, sapa tidak tergoda sedikitpun meskipun dengan wajah tampan Dikra.
“Cih, menyebalkan” dengus Dikra dengan geram seolah di tolak eh wanita tanpa harga diri.
Kali ini wanita itu benar-benar memandang rendah seorang Dikra, entah mengapa Dikra benar-benar tidak tahan lagi dengan kesombongan Airyn, sekalipun ia memiliki kekuasaan disini tetap saja Nona Petrov tetaplah seorang murid, dirinya perlu bersosialisai untuk lingkungan sekolah, tapi sikap sombong Airyn terlampau membuat Dikra muak.
“Kau!!” teriak Dikra hingga membuat mata Airyn menatap tajam penuh ancaman.
“Dikra” teriak seorang pria dari arah pintu, bahkan mengalihkan perhatian Dikra yang tadinya melatup-latup penuh emosi “Apa yang kau lakukan? Apa sekarang kau menggangu wanita?” tanya pria itu sembari melihat kearah Aiyrn dan Dikra. Tentu saja mata Airyn melihat pria asing yang ada diantara mereka secara bersamaan, meskipun dirinya mengakihkan pandangan jengkel secepat mungkin.
“Hansell” teriak Dikra kearah pria yang menyapa namanya, dia merasa sangat senang dengan orang yang berada ditengah mereka saat ini. Hansell adalah teman baiknya sedari kecil, hari ini dia datang kesekolah setelah beberapa hari berada di Tiongkok. Belum sempat Dikra berjalan kearah Hansell, kakinya terhenti melihat kembali kepada wanita yang mengabaikan dirinya barusan.
“Kau, aku akan menemui mu nanti” celetuk sinis Dikra yang begitu kesal kepada Aiyrn yang mengabaikan dirinya, bahkan semua orang tau bahwa Dikra begitu populer dikalangan siswi. Dikra adalah pria yang mudah bergaul dan periang, laki-laki yang manis yang bisa dikatakan playboy.
“Apa-apaan laki-laki itu, menyebalkan” gumam Airyn yang melihat Dikra meninggalkan ruangan kelas, meskipun banyak hal jengkel yang ia rasakan, tetap saja tidka waktunya memikirkan emosi sesaat.
Ada hal penting yang perlu di urus, sehingga Airyn beralih ke benda yang dipegangnya barusan, untuk mengambil fokus lebih dalam, agar sistem otaknya mampu mencerna informasi mengenai bisnis yang dikelola oleh Airyn.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!