NovelToon NovelToon

Tentara Bayaran Dan Dokter Cantik

Misi penyelamatan seorang Dokter dari Tangan penculik

Ditengah hutan belantara 4 orang sedang merangkak mendekati Kabin yang dijaga ketat oleh belasan orang bersenjata. Seorang di atara mereka yang disebut Zizau memberikan kode kepada ke 3 rekannya agar bergerak maju, 2 kekiri dan 2 kekanan. Lalu Zizau memberikan perintah melalui Radio kepada seorang yang berada diatas bukit agar melindungi mereka.

Mereka lalu bergerak kearah 2 sisi yang berbeda sesuai yang telah di sepakati. Mereka mendekati penjaga dengan perlahan tanpa suara. Lalu Martin mendekati seorang penjaga kemudian mendekap mulutnya lalu menusuk pisau komandi kelehernya, satu penjagapun tewas. Mereka terus bergerak mendekati kabin tersebut dan menembak penjaga yang berjaga diluar kabin menggunakn pistol dengan peredam. 13 orang penjaga yang ada diluar kabin semuanya tewas ditangan mereka.

Tanpa disadari oleh mereka ber-4 ternyata ada 2 orang penjaga yang mendekati mereka dari belakang mereka. "Jangan beregerak!", mereka semua diam ditempat. Kemudian terdengar bunyuk "buk...buk". "Good Job" seru Zizau lewat radio. Ternyata sang SNIPER dari puncak bukit yang menembak 2 orang penjaga tersebut. Dialah yang disebut Sang Mata Elang.

Mereka lalu mendekati kabin lalu mencari celah lewat dinding untuk melihat orang yang ada didalam Kabin. Ada 5 orang yang ada di dalam kabin, 4 orang memegang senjata laras panjang dan 1 orang lainnya duduk meringkuk dengan kaki dan tangan terikat. Sekilas terlihat orang tersebut menggunakan sweater coklat dan celana jeans, sepatu kats putih.

Zizau lalu memberikan kode kepada 3 rekannya untuk bersiap masuk.

Lalu Zizau mengisayaratkan 3 jari tangannya untuk berhitung. 1....2....dooorrr dooorr doorrr... Dude menembak pintu kabin tersebut. Lalu Martin menendang pintu kabin kemudian dian langsung merunduk dan menembak 4 orang yang memegang senjata yang ada didalam kabin, tak mau ketinggalan 3 rekan lainnya mulai menembak kearah 4 orang yang ada didalam kabin.

Setelah memastikan keadaan aman " Clear" seru Dude. Mereka lalu masuk dan memeriksa keadaan dalam kabin tersebut. Setelah memastikan ke 4 orang tersebut tewas, mereka lalu membebaskan sandera yang yang diikat oleh para penjahat tersebut.

Kepala sandera masih ditutupi kain hitam, tanpa melepaskan penutup kepala sandera mereka lalu keluar dari kabin tersebut.

Belum cukup jauh mereka meninggalkan kabin tersebut terdengar suara tembakan dari arah belakang mereka, ternyata masih ada 4 orang yang selamat dari pengepungan mereka di kabin para penculik tadi.

Mereka lalu berlari menjauh dari kabin tersebut masuk kedalam hutan untuk mencari tempat berlindung.

Tembakan dari para penculik semakin dekat.

Terdengar suara dari radio mereka.."tinggalkan tempat itu menuju tempat aman, serahkan sisanya padaku", lalu suara diradio kemudian hening. "Ok....5 menit" balas Zizau. Mereka lalu bergerak keutara menuju lokasi aman yang sudah mereka siapkan sebelumnya.

Suara tembakan semakin jauh dari mereka dan tidak terdengar lagi. Sekitar 7 menit kemudian terdengar suara hentakan kaki menuju tempat aman yang mereka siapkan. Adam lalu menoleh kemudian tersenyum kearah suara hentakan kaki tadi,. " Tumben kamu telat, jangan bilang kamu kesasar lagi", kata adam sambil terkekeh.

"Hehehehe....tau aja kamu, saya salah arah menuju tempat aman", balas Dewa. 'Ok...mari kita menuju tempat penjemputan', suara Zizau seakan menghentikan obrolan mereka.

'Martin pimpin jalan...Dewa kamu gendong Berlian Kita, Adam, Dude dan saya sendiri bawa perlengkapan".

Mereka lalu meninggalkan tempat tersebut menuju sungai tempat mereka menyembunyikan perahu karet yang mereka siapkan sebelun misi.

Dalam perjalanan Dewa merasa ada yang aneh dengan Sandera yang dia gendong, karena sanderanya bergerak tidak nyaman di punggungnya. Mereka terus jalan sampai disungai lalu menarik perahu keret yang ditutupi semak dan menyeretnya kesungai.

"Apakah berlian pingsan?" tanya Dewa. 'Dia dibius oleh penculik tadi, lebih aman buat kita kalau dia belum sadar, misi kita juga aman tanpa harus menjelaskan banyak hal padanya nanti'..kata Adam.

"Baiklah....".,

Mereka kemudian sampai dihilir sungai. Mereka menurunkan semua peralatan misi dan mengembosi perahu karet. Lalu memasukan semuanya kedalam mobil mini box yang telah mereka siapkan.

Martin, Dude, Adam dan Zizau naik mobil box bersama Sandera yang mereka selamatkan. Sedangkan Dewa dengan kebiasaanya menaiki motor yang telah disiapkan sebelumnya.

Setelah mereka berkendara hampir 2 jam akhirnya mereka tiba di rumah Aman yang telah mereka jadikan markas selama misi, waktu juga hampir jam 4 pagi. Dewa yang sudah sampai duluan ditempat rumah sudah menyiapkan sarapan dan minuman hangat buat rekannya.

Dia kemudian menggendong Sandera yang mereka selamatkan kedalam rumah.

Betapa kagetnya mereka ketika mendengar suara teriakan dari dalam kamar ketika Dewa membawa sandera tersebut kedalam kamar untuk di baringkan. "Dasar bejat....kamu mau melecehkan saya? Pria mesum....keluar kamu!".

Dewa keluar dari kamar dengan muka merah lalu terdengar bunyi pintu yang dibanting dari dalam kamar.

"Siapkan pemulangannya, Dude hubungi perantara dan katakan jangan sampai kurang 1 sen pun". kata Dewa sebelum keluar dari rumah tersebut.

'Hahahahahahahahahahahahahhaaha......suara ketawa mereka ber 4 meledak begitu Dewa sudah keluar dari rumah tersebut.

'Adam pastikan semua Jendela kamar Berlian Kita tidak bisa dibuka dari dalam, Martin masuklah kekamar dan jelaskan situasinya kepadanya', perintah Zizau.

Berlian yang dimaksud disini adalah sandera yang mereka selamatkan. Martin adalah seorang anggota dari tentara Bayaran ELANG yang memiliki suatu kelebihan dalam berkomunikasi dan sangat pandai untuk menenangkan situasi, itulah sebabnya dia selalu ditugaskan untuk melakukan negosiasi dan menenangkan setiap sandera yang mereka selamatkan ketika melakukan misi.

Adam adalah sang ahli dalam penyamaran, dia belum pernah gagal dalam melakukan penyamaran dalam setiap misinya.

Dude adalah salah satu anggota yang paling banyak tugasnya, bahkan dalam tim dia yang paling repot. Karena dia adalah orang yang paling teliti dan orang paling prepare dalam setiap tugasnya. Satu hal yang paling penting dia adalah ahli Komputer.

Zizau adalah sosok yang pengayom dan dia yang paling Tua diantara mereka. Ketika dia bersuara anggota lain akan mendengarkan, ibaratnta dia adalah penasihat yang paling bijak. Dia selalu menenangkan anggotanya bila ada yang sedang bermasalah. Spesialis dari Zizau adalah ahli senjata dan  ahli mesin atau bisa dibilang dia adalah mekanik dari tim ini.

Sedangkan Dewa adalah yang paling muda diantara mereka. Dia adalah Sniper dan ahli strategi. Dewa adalah sang Mata Elang yang selalu di banggakan oleh rekan-rekannya, Dia ahli dalam pertempuran jarak dekat juga. Yang paling spesial darinya adalah Dewa adalah ahli beladiri dan yang paling disegani oleh rekan dan musuh. Tapi akan menjadi kekanakan dan manja ketika diluar misi. Selain anggota termuda Dewa merupakan salah satu anggota yang menikah diatara mereka.

Setelah Martin masuk kedalam kamar terdengar teriakan dari sandera yang mereka selamatkan, 'jangan mendekat....jangan harap kamu mendapatkan tebusan, keluarga dan Tempat kerja saya tidak akan mau memberikan tebusan....' katanya.

(BERSAMBUNG)

mission complete

..."sabar dulu....kamu harus tenang dan dengarkan saya", kata martin sambil mendekati kursi untuk duduk di dalam kamar yang menjadi tempat sandera. "Oh ya .... Kamu sudah bebas dari penculik yang medekap kamu selama 2 minggu ini"....jelas Martin sambil duduk. Kami telah membebaskanmu semalam, kami terpaksa membawamu dalam keadaan pingsan karena kamu dibius oleh penculik itu'. Kamu bisa pulang kerumahmu hari ini, sekarang kami sedang menunggu orang yang menjemput kamu. Jadi kamu harus tenang dulu, kamu aman sekarang'., terang Martin.

'Bagaimana caranya supaya saya percaya kalau kalian bukan komplotan dari penjahat itu?', kalian menyekap saya dalam kamar ini, bagaimana saya bisa percaya kalau kalian bukan dari mereka?'...serang Berlian (sandera).

"Kalau kamu masih diculik kamu pasti di ikat sekarang, kamu tidak ada dalam kamar dan bebas bicara seperti ini"....sebuah suara mengagetkan mereka berdua dalam kamar tersebut. Dan yang masuk kamar adalah Dewa yang masuk sambil menenteng kresek hitam yang lumayan besar. "Dan ini pakaian bersih untuk kamu ganti, kamu sangat BAU sekali"....sambung Dewa dengan sinis.

'Apa katamu? Bau....heh...pria mesum jaga mulutmu...!'bentak sang sandera.

"Selain Bau ternyata kamu tidak tau terimakasih juga yah....sudah ayo kita keluar biarkan wanita tak tau balas budi ini sendiri...." Ajak Dewa kepada Martin.

..."tapi....." kalimat Martin terputus karena Dewa menariknya keluar.

"Dewa saya belum menjelaskan situasinya kepada wanita itu...." Kata Martin. 'Tidak perlu lagi, Dia sudah sadar sebelumnya dari tempat  aman, dan wanita itu hanya pura-pura, Dia sudah tau kalau Dia aman'.....jawab Dewa.

Sementara itu didalam kamar, wanita yang mereka bicarakan menahan amarahnya karena di katai Bau oleh Dewa. 'Dasar Pria  mesum....awas kamu....' katanya sambil menahan amarah. Kemudian Dia mendekati kresek hitam yang dibawa Dewa tadi. Dia membuka isinya lalu didalamnya ada Baju kaos putih, sweater coklat dan celana pendek Army.

Lalu ada pakaian dalam juga. 'Berengsekk....laki-laki mesum....' kemudain Dia keluar kamar lalu menuju ruang tamu dimana anggota mata elang berkumpul. "Dimana Pria me......" kalimatnya tidak bisa dilanjutkan karena dia melihat semua orang didepannya sedang pulas tertidur dikursi sambil duduk ditangan mereka masing-masing memegang pistol.

Sementara dia termenung sambil memandang mereka yang tidur dia dikagetkan oleh suara dari belakangnya. 'Mau kabur?'.....pintunya tidak ditutup, didepan sana ada jalur bus'.., itu suara Dewa yang sedang memegang sebuah mangkuk yang berisi sup panas.

"Apa maksudmu?...' kata wanita itu sambil menelan air liur karena melihat sup yang dipegang Dewa.

'Sudah mandi sana, kalau sudah mandi dimeja belakang ada sup panas kamu bisa makan sambil menunggu orang yang menjemputmu...' sambung Dewa.

'Heh...mau makan tidak?...' suara Dewa mengangetkan wanita itu.

"Saya punya nama kenapa kamu selalu bentak saya...?" Kata wanita itu sambil menahan air mata yang hampir keluar. "Kalau kamu tidak tulus untuk membantu jangan bentak-bentak saya..." Katanya sambil berlalu kekamar.

"Apaan sih itu laki-laki marah terus sama aku...?, kata wanita itu sambil mengambil pakaian dan handuk yang sudah dibeli Dewa lalu masuk kekamar mandi.

Sementara itu Dewa duduk dimeja makan sambil minum kopi dan mengisap rokok. Tidak lama HP yang ada diatas meja bergetar sebuah pesan masuk. Dewa terlihat mengerutkan kening setelah membaca pesan tersebut.

Tidak lama pintu kamar yang ditemapati wanita terbuka lalu keluarlah wanita itu yang sudah segar dan rambutnya masih basah. Kulitnya yang putih membuat Dewa terpana sesaat kemudian lalu mengalihkan pandangan pada HP yang dia pegang kemudian mengetik sesuatu lalu menyimpan kembali diatas meja.

"Duduklah lalu makan, setelah itu kamu boleh istirahat sebentar, orang yang menjemput kamu tidak bisa sampai kesini. Lokasi penjemputan kamu akan pindah di kota Vikong"...kata Dewa.

"Kata temanmu saya akan dijemput disini hari i ini....jangan bilang kamu mau menipu saya"....jawab wanita itu.

Dewa berdiri lalu meninggalkan wanita itu yang melototnya yang terus berlalu keruang tamu.

Kemudian Dewa membangunkan Zizau, mereka berdua pergi keluar rumah tanpa membangunkan rekan mereka yang masih tidur. "Mereka memindahkan lokasi penjemputan di Vitkong, kemungkinan orang dalang dari penculikan ini masih mengikuti mereka. Kita diminta untuk membereskan Dalang dan antek-anteknya. Untuk akomodasi dan lainnya itu urusan Martin, bangunkan Dia. Saya akan berangkat duluan ke Vitkong. Tetap ikuti jalur utama sampai di Vitkong. Saya akan bereskan halangan agar misi ini segera selesai..." Sambung Dewa.

"Kamu dan Adam duluan ke Vitkong, Dalang di balik ini sedikit sulit, usahakan tetap terhubung, jangan paksakan bila terlalu sulit, dan jangan lupa kado untuk Vifi".....kata Zizau sambil menepuk pundak Dewa.

Kemudian mereka berdua masuk dan membangunkan rekan mereka dan menjelaskan situasi misi. Dewa dan Adam lalu menyiapkan perlengkapan dan segera pergi menggunakan motor.

Sementara itu wanita yang mereka selamatkan baru selesai menyantap sarapan yang sudah disediakan Dewa. Dia menuju ruang tamu dimana disana hanya ada Zizau. "Kemana yang lain pak?"....tanya wanita itu. 'Dua rekan saya sudah duluan, yang dua lagi diluar menyiapkan kendaraan untuk keberangkatan kita nanti siang....'jawab Zizau. Kemudian Dia melanjutkan...oh iya....nama kamu siapa? Kalau tidak salah kamu seorang dokter yang sedang bertugas untuk misi sosial di Negara Kongu yah? Tanya Zizau.

"Saya Vanda...betul saya seorang dokter yang sedang dalam misi kemanusiaan di Kongu, ketika saya sedang menuju sebuah desa terpencil disana kami dicegat ditengah jalan oleh sekelompok orang tidak dikenal, teman-teman saya pukul dan ditempak dikaki mereka, saya dibawa pergi tapi sebelumnya saya dibius, lalu saya tidak ingat apa-apa setelah itu, ketika saya terbangun saya berada ditempat semalam...'jelas dokter itu.

"Baiklah sekarang kamu ada Negara Manggal, kamu akan diterbangkan dari sini menuju Palapa setelah kamu bertemu dengan orang yang menjemput kamu nanti, jelas Zizau.

"....Emmm boleh tau kalian Tentara dari Palapa kan? Kenapa bukan kalian yang mengantar saya kembali? Dan kalian di unit apa?...cecar Vanda.

"Maaf untuk pertanyaan kamu, saya tidak bisa jawab, intinya setelah ini kita tidak akan bertemu lagi..., dan ya kami Tau kalau kamu sudah sadarkan Diri dari tempat kami menyelamatkan kamu semalam. Dengan sangat hormat saya minta nanti ketika kamu sampai ditempatmu kamu rahasiakan apa yang kamu dengar semalam, dan maaf kalau kamu merasa tidak nyaman selama bersama kami. Kami hanya melakukan apa yang sudah menjadi bagian dari misi kami...." Jelas Zizau.

....."Oh ya kamu cocok sekali dengan pakaianmu itu....." sambung Zizau sambil tersenyum.

Sementara Vanda kelihatan mukanya merah karena kalimat terakhit dari Zizau tadi. Dia mau tanya orang mesum itu tapi dia teringat dengan yang dikatakan Zizau tadi.

(BERSAMBUNG)

kembali ke Mandar

Sementara itu di pusat kota Vitkong Dewa dan Adam menemui para penjemput Vanda yang diutus oleh Perusahan tempat kerjanya bersama berapa pejabat kota Palapa. Setelah mereka menemui para penjemput tersebut mereka lalu mulai mencari dalang dari penculikan Vanda yang terus mengintil para penjemputnya.

Disebuah kedai dekat hotel yang sudah menjadi tempat pertemuan mereka empat orang gerombolan para penculik sedang mengamati hotel dan para penjemput Vanda. Tanpa mereka sadari Adam masuk kedalam kedai dan mulai memesan minuman sambil mendengarkan dan mengamati gerak-gerik para penculik. “Boss…sampai saat ini belum ada tanda-tanda kemunculan Dokter sialan itu, apakah kita perlu mencegat mereka dalam perjalanan saja lalu menghabisinya agar misi kita cepat selesai?...” kata salah satu penculik tersebut kepada orang yang menggunakan pakaian Serba hitam yang di panggil boss. “jangan gegabah…. File itu masih ada padanya, kita harus pastikan menemukan file tersebut sebelum menghabisinya, kalau sampai file tersebut tidak kita dapatkan maka kita tidak mendapatkan bayaran apapun dari ORC….”, kata sang boss.

ORC adalah salah satu perusahan obat yang tidak memiliki standar atau bias dibilang perusahan illegal yang membuat obat palsu. Vanda menemukan kejanggalan dari beberapa pasien yang di tanganinya mengalami gejala over dosisi obat, dari kejanggalan ini Vanda mencari tahu jenis obat yang di konsumsi oleh pasiennya lalu ditemukan obat palsu yang mereka minum selama ini. Vanda melaporkan masalah ini kepada atasannya dan menyerahkan bukti serta obat-obat yang ditemukannya kepada atasannya tersebut.

Karena masalah inilah yang membuat Vanda dikejar dan diculik ketika melakukan misi kemanusian di Negara Kongu. Masalah ini sudah dalam penyelidikan oleh Dinas terkait yang memverifikasi penggunaan obat. Polisi dari kota Palapa meminta bukti yang lengkap untuk melakukan penangkapan terhadap pemilik perusahan ORC yang masih disimpan oleh Vanda. Dan saksi kunci dari masalah ini adalah Vanda.

“hey….siapa kamu?...” seru salah satu penculik itu kepada Adam yang sedang minum kopi sambil memainkan ponselnya. ‘apa kamu sedang berbicara kepadaku?...’ balas Adam. ‘’siapa lagi selain kamu di dalam ruangan ini bangsat?’’…. boss kita harus menghabisinya dia sudah mendengarkan percakapan kita tadi…lanjut penculik tersebut. “ habisi dia…!’’ kata boss mereka. Tanpa dikomando lagi ketika anak buahnya maju mendekati Adam yang masih terlihat santai meminum kopinya.

Mereka mengepung Adam, salah satu penculik berjalan lebih cepat sambil mengepalkan tangannya kemudian bersiap meninju dagu Adam. Adam cepat menghindar lalu berdiri….’’jangan merusak apapun dalam kedai ini, kalau kalian memang sangat ingin berolah raga ayo kita keluar dari sini…’’ kata adam dengan santainya. Lalu mempersilahkan orang-orang itu keluar menuju gang yang ada disebelah kedai tersebut. ‘’apa kamu ingin menyelesaikan ini sendiri Dam…?’’…sebuah suara dari belakang Adam mengejutkan para penculik tersebut. ‘’Berengsek….Habisi mereka berdua….’’….seru boss mereka.

Kemudian terdengar suara adu pukulan antara Adam dan 3 orang penculik tersebut. Ketiga penculik tersebut jatuh ketanah tanpa bergerak lagi. Adam mengeluarkan pistol yang sudah dipasang peredam, menembak kepala tiga orang anak buah penculik tersebut. Melihat itu sang bos ketakutan, dia gemetar ingin segera meninggalkan tempat tersebut. Di belakangnya sudah berdiri Dewa yang dari tadi sudah berpindah tempat dibelakang boss penculik. Tanpa ampun lagi Dewa menendang punggung boss penculik tersebut kearah Adam yang masih berdiri memegang pistol. ‘’apa kita perlu membawanya…’’tanya Adam. ‘’Tidak perlu….bereskan saja, lalu hubungi pembersih untuk mengurus sisanya’’…balas Dewa. Adam lalu menarik pelatuk pistolnya menembak kepala boss penjahat tersebut. Ke empat penjahat tersebut tewas ditempat tanpa perlawanan berarti. Dewa mengeluarkan ponsel dari sakunya untuk menghubungi Zizau agar mereka segera berangkat ke kota Vitkong. “semua clear…berangkatlah temui para penjemput di Hotel Vargon’’…. Lalu Adam dan Dewa meninggalkan tempat tersebut menuju hotel Vargon untuk menunggu Zizau dan rekan yang lain serta Vanda.

….

Sementara itu Zizau dan yang lainnya berangkat menuju kota Vitkong pada siang hari untuk mengantarkan Vanda ke penjemput mereka. Setelah Vanda sudah aman bersama para penjemputnya mereka kemudian mengambil penerbangan untuk kembali ke Mandar, sebuah kota tempat mereka tinggal. Mandar merupak salah satu kota yang masih ada di Negara Baggia yang masih satu Negara dengan Palapa.

Sesampainya di Mandar mereka menuju sebuah tempat dipinggiran kota yang sepi dimana disana hanya ada beberapa bangunan dan pemukiman penduduk yang tidak terlalu ramai. Mereka mendekati container yang tersusun rapi terdiri dari tiga bagian, ini adalah markas mereka yang telah mereka sulap didalamnya menjadi beberapa ruangan yang layaknya sebuah rumah yang bersih.

‘’misi complete…Martin urus segalanya, usahakan hari ini selesai dan jangan lupa malam ini kalian semua harus menggunakan kemeja biru, kalau tidak anak itu tidak akan menemui kita selama setahun. Kalian masih ingat dan tahu betul bagaimana tempramennya. Itu tidak lepas dari didikan dari pamannya yang tidak mau menikah ini”….Zizau mengingatkan mereka tentang ulang tahun Vifi anak sulung Zizau sambil melirik kearah Dewa yang masih baring disebuah sofa dalam ruangan tersebut.

“oke… sore ini semua pasti beres, apakah tempat acaranya di Coal kafe?’’….Martin yang masih berkutat dengan laptopnya sambil memainkan jari-jarinya untuk menyelesaikan urusan dengan customer mereka bertanya pada Zizau.

‘’Ya…anak itu hamper tiap hari ada disana layaknya bos ditempat tersebut, Dewa setelah ini minta dia untuk focus belajar dirumah saja, dia sudah kelas 12 sebentar lagi dia akan kuliah…jangan manjain anak nakal it uterus….’’suara Zizau terus mengiang ditelinga Dewa yang masih Tiduran di sofa.

….’’hmmmm….’’ Dewa menjawab sambil tiduran. Dia terlihat sangat ngantuk setelah menyelesaikan misi yang mereka lakukan selama satu minggu ini. Zizau, Adam dan Martin meninggalkan markas mereka pada siang harinya, sementara Martin masih sibuk dengan laptopnya menyelesaikan masalah keuangan yang mereka dapatkan setelah menjalankan misi. Dewa masih tertidur pulas di sofa sejak tadi.

Tak terasa waktu sudah menunjukan  pukul 4 sore, Martin membangunkan Dewa yang masih tidur untuk diajak pulang kerumahnya. Dewa adalah rekan mereka yang masih bujang yang kadang menginap disalah satu rumah rekannya, bukan karena Dewa tidak punya tempat tinggal hanya saja rekannya tidak mau dia pulang kerumahnya karena kalau sudah sampai dirumahnya dia susah dihubungi karena dia akan sibuk dengan kegiatannya sendiri.  Mereka tidak mau Dewa tinggal sendiri dirumahnya, mereka berempat sudah menganggap dewa sebagai adik mereka.

“Sania sudah menyiapkan pakaian kita berdua untuk acara sebentar malam, apakah kamu mau ajak Dokter itu?’’….. Tanya Martin. ‘’Dokter yang mana lagi?’’….jawab Dewa. “dokter yang kita selamatkan kemarin, dia cantik dan kelihatannya baik, cocok untuk dijadikan adik ipar tuh…’’ kata martin sambil terkekeh mengoda dewa yang masih menguap. ‘’Ayo pulang kamu kelihatannya mabok computer....’’ kata Dewa. ‘’Tapi dia cantikkan?’’ balas Martin. “Martin apakah semuanya beres? Jangan lupa kirimkan buat Brian, motor yang saya gunakan disana itu dari dia…. Dan untuk tiga bulan kedepan jangan terima misi apapun, Istri Dude akan segera melahirkan dalam waktu dekat ini’’ Suara Dewa mengalihkan Martin yang terus menggodanya. “beres….ayo pulang, bias-bisa Vifi akan memasukan kita dalam daftar hitamnya kalau telat lagi….”.

Mereka meninggalkan markas menuju Rumah Martin menggunakan mobil martin. ‘’dalam perjalan pulang mereka masih bersenda gurau untuk membunuh kejenuhan karena kemacetan. Sesampainya di rumah martin Dewa mengeluarkan kotak berupa bingkisan untuk Sania istri martin dimana didalamnya ada gelang emas dan sebuah kotak berisi Robot untuk Brody anak Martin.

‘’Suami candangan memang yang selalu yang terbaik, tidak pernah lupa anak dan istri Dirumah”….goda istri Martin. “apakah kamu tidak menyiapkan makanan untuk suami cadanganmu itu Sonia’’….dia Lapar belum makan dari siang, dia hanya tiduran tanpa makanan dari tadi….’’ Kata Martin kepada istrinya.

‘’saya akan mandi dulu sebelum makan, kalian silahkan kekamar kalian karena sudah seminggu kalian berpisah silahkan lepas semua kerinduan kalian sebelum ke Coal kafe….hahahahahahaha…..’’ goda Dewa kepada pasangan suami Istri terssebut sambil berlari menuju kamar yang sudah menjadi miliknya dirumah Martin.

Hampir setiap rumah rekannya Dewa memiliki kamarnya sendiri, karena dia akan menginap dirumah mereka kapan saja.

Sorenya hingga malam hari mereka merayakan ulang tahun Vifi di Coal kafe milik Dewa. Setelah acara mereka meninggalkan kafe menuju rumahnya masing-masing.

(BERSAMBUNG)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!