NovelToon NovelToon

Mommy Untuk Daddy

Daddy

Sebuah pesawat yang baru lepas landas. Semua penumpang turun menyambut keluarga atau teman yang datang menjemput di bandara demikian juga laki-laki yang bernama Reyodra Aditama seorang CEO muda di usia 25 tahun yang banyak dikagumi kaum awam. Namun wajah datar dingin nya selalu terlupakan dengan kegantengan dan kekayaannya walaupun banyak orang bilang dia seorang duda "duren matang" yang justru membuat kaum awam melting. Perusahaan yang dibangun oleh kakeknya diberinama Bank Aditama yang sudah membuka cabang di Asia yang saat ini sedang membangun cabang lagi di Amerika. Sejak ditangan Rey perusahaannya meningkat mencapai kelas internasional. Keluarganya tidak hanya memiliki Bank namun juga resto, hotel, dan properti yang diurus oleh orang kepercayaan Kakek dan Papa. Uang yang dengan mulusnya terus masuk tiap jamnya direkening ya. Namun tidak dengan mulusnya kehidupan. Ditinggalkan dan dikhianati bahkan dicampakkan orang membuatnya seperti sekarang dingin dan datar tak tersentuh kecuali keluarganya dan Cia. Seorang Adik yang dianggap Anaknya dan memanggilnya Daddy membuatnya dianggap duda. Duda?? biarlah orang menilai dirinya apa karena yang menjalani dirinya bukan orang lain. Fokusnya saat ini adalah Cia dan keluarganya.

Selamat membaca dan mohon maaf jika ada banyak salah kata dalam cerita ini. Selamat Menikmati.💜💜💜💜

Bertemu

Teriakan Anak perempuan yang rambut dikepang, dengan dress polos berwarna pink yang saat imut dan cantik itu berlari di bandara.

"Daddy!!! "teriaknya membuat perhatian orang tertuju padanya.

"Daddy!! "Teriaknya lagi berlari menghampiri Rey lalu memeluknya membuat semua orang cengo dan histeris melihat pemandangan ayah dan anak yang berpelukan di bandara. Apalagi itu CEO Bank Aditama yang terbilang dingin datar.

Sementara dibelakang Anak tersebut ada pria paruh baya yang umurnya sudah 60 tahun yang masih tetap ganteng walau sudah dipenuhi keriput. Melihat tingkah Anaknya itu yang berlari tanpa memperdulikan ramainya bandara membuatnya menggelengkan kepalanya.

"Cia,,,,, daddy kangen kamu! "ucapnya dengan memeluk dan mencium wajah Cia yang membuatnya tertawa geli.

Kejadian tersebut tidak luput dari perhatian orang yang kini ada yang sedang memotret atau terdiam kagum menyaksikan bagai menonton drama live.

Pria paruh baya yang ternyata bernama Aditama tersebut menghampiri mereka. "Kakak. Cia bukan Daddy!! "ucapnya yang mendapatkan tatap tajam dari Cia.

Cia adalah anak yang pemberani dan jarang menangis dan bersikap cuek. Namun, sangat sayang dengan Papanya walau sering adu mulut.

"No Papa!" ucapnya sambil menggoyangkan telunjuknya. Lalu turun dari gendongan Rey.

Rey hanya menjadi penonton sama seperti yang lain menyaksikan adegan anak dan ayah yang bersiap untuk adu mulut.

"Ini Daddy Cia"ucapnya tunjuk ya ke Rey lalu berjenjang pinggang memandang Papa nya kesal.

"Cia hanya punya Papa. No Daddy! "ucapnya tak kalah kesal dan ia ikut berjenjang.

"Sekarang Cia tanya, Daddy marah nggak kalau Cia panggil Daddy" ucapnya dengan memandang Rey dengan mata Poppy Eyes.

Melihat hal tersebut membuat Rey menggelengkan kepalanya dan mendapatkan senyuman manis dari Cia.

Sedangkan Papanya udah tau akal bulus Anaknya segera membalikkan pandangan Cia kearahnya membuat Cia kesal.

"Tuh Daddy aja ndak marah, kok malah Papa yang sewot sih" ucapnya kesal menyilang kan tangan di dadanya.

Rey hanya bisa geleng-geleng kepala aja melihat tingkah mereka. Rey tidak melarang Cia memanggilnya Daddy karena ia juga yang menyuruh memanggilnya Daddy agar terlihat akrab dan terhindar dari tatapan lapar para wanita walau hasilnya nihil.

"Nanti kakakmu dikira duda sayang" ucap Papanya lembut. Memegang bahu Cia.

"Nanti kan bisa Cia carikan Mommy untuk Daddy." ucapnya santai "Biar nggak jomblo kayak papa" lanjutnya dengan nada keras membuat Rey dan Papanya malu. Sedangkan ia hanya tertawa.

Melihat perilaku mereka yang saat ini ditonton semua orang membuat Rey menghela nafas malu. Kemudian memisahkan mereka dengan menyuruh mereka lanjut bertengkar di rumah.

"Teruskan. Ngak malu diliat orang!" ucapnya datar dingin namun tangannya mengelus kepala Cia dan Papanya cuek saja lalu berjalan duluan dengan tangan bersilang dada dengan mulut yang di monyong-monyongin.

"Ih, Baperan!! " ejek Cia yang melihat Papanya pergi gitu aja.

"Yuk jalan! " ajaknya pada cia dan menggandeng tangannya. Agar tidak hilang di keramaian bandara.

Suasana bandara hari sangat ramai berbeda dengan hari sebelumnya, entah apa membuat orang-orang pada keluar masuk bandara padahal bukan hari libur.

Saking asiknya melihat kemegahan bandara membuat Cia terpana dikarenakan ini pertama kalinya ia kebandara biasanya kalau ikut menjemput Daddy atau siapapun ia akan dengan senang hati menunggu di cafe. Namun, karena temannya bercerita tentang bandara yang ada air terjunnya membuat ia kepo dan jadilah ia ikut.

Cia sedang celingak -celinguk melihat bandara dengan senyum kagum dan mata berbinar takjub apalagi saat mata melihat air terjun buatan tanpa sadar ia melepas gemgaman tangannya pada Rey dan tidak diketahui olehnya.

Saat ini Cia sedang berjalan menuju air terjun dan seseorang menabraknya membuatnya terjatuh.

Brak....

"Aduh!!" eluh cia karena terjatuh dilantai yang keras dan dingin.

Rey yang mendengar itu membuatnya celingukkan mencari Cia yang sudah tidak ada digemgamannya.

"Maafin tante ya adik manis" ucap wanita yang menabraknya. sembari membantu Cia berdiri

Wanita yang mirip berbie warna mata coklat menghangatkan dengan rambut kuncir kuda pakaian yang terbilang biasa yaitu kaos maroon dengan celana jeans dan sepatu kets. Namun, mampu membuat Cia terpana akan kecantikannya.

"Mommy"gumamnya yang tidak terdengar oleh wanita tersebut karena teriakan dari temannya yang menyuruhnya cepat.

"Tante buru-buru maaf ya"ucapnya mencium pipi Cia membuatnya tersenyum. Dan seolah menjadikan wanita tersebut sebagai targetnya.

Rey tidak bisa melihat siapa wanita tersebut karena posisinya membelakangi Rey. Sampai wanita itu pergi Rey tidak tau siapa wanita yang menabrak Cia.

"Ada yang luka? "ucap Rey saat melihat Cia yang saat ini sedang melihat kearah perginya wanita tersebut. Hingga tepukan dipipinya Cia baru tersadar.

"Mommy Dad!! "ucapnya girang. Membuat Rey terpaku. Mommy? lah ni anak main ngakuin aja kalau itu mommynya, belum tentu juga dia mau batinnya

"Yuk pulang kasian Papa nunggu dimobil" ucapnya mengajak Cia yang diangguki kemudian meminta untuk digendong dan diiyakan.

"Tadi Cia liat Mommy Dad! " ucapnya lagi mengingatkan bahwa wanita itu adalah Mommynya.

"Iya! "bales Rey singkat. Dan Cia terus aja bercerita tentang wanita yang katanya Mommynya kayak udah kenal lama banget padahal mah cuma beberapa menit doang.

Sementara ditempat wanita tadi sedang mendapatkan godaan dari teman-temannya saat melihat ia mencium anak kecil imut dan cantik.

"Anak lo ya? bapaknya siapa? bukannya lo jomblo ya? " cerca temannya yang bernama Wati. Membuat ia kesal memilih mendiami mereka yang kini sudah sudah duduk berdampingan di kursi pesawat.

"Woy,,, Cira!! "ucap Andal sahabat laknatnya yang kini sudah menggoyangkan badannya.Ya nama wanita yang menabrak Cia adalah Cirania Nugraha yang hobby traveling dan gratisan buktinya sekarang ia berlibur karena mendapatkan sponsor dari temennya yaitu Andal yang habis naik pangkat.

"Apasih lo," balesku dan mendapatkan toyoran dikepala. Tau kan itu adalah ulah Wati yang abstrak.

"Sakit tau!! " ucapku lalu membalasnya dengan mengeplak kepalanya dan juga Andal membuat kita tertawa bersama.

Merasa dipandang oleh orang membuat mereka bertiga terdiam kemudian tertawa dengan menutup mulutnya. Mereka tertidur saat dengan posisi Wati dan Andal menaruh kepalanya di kedua bahu Cira sedangkan Cira kepalanya berada di atas kepala Wati. Mereka bersahabat sejak kecil di mulai dari pesta perayaan perusahaan keluarga Wati yang dimana waktu itu mereka usia 6 tahun. Dulu Wati itu pemalu namun saat ini ia menjadi sangat tidak tau malu. Kalau Andal dia udah pembawaan dewasa dari kecil terbukti dari rambutnya yang selalu klimis yang bikin tertawa jika mengingatnya dan akan membiat Andal marah jika mengungkit hal tersebut. Sedangkan Cira cenderung cuek binti bandel bukti sekarang ia tidak memberitahu orangtua nya bahwa ia sedang berlibur. Namun Andal lah yang selalu menginfokan segala hal tentang Cira kepada orangtuanya, yang sudah dia anggap sebagai adiknya.

Cerita

Perjalanan menuju ke mobil jadi sangat lama karena Cia menyuruh Rey untuk melihat air terjun yang ada didalam bandara. Rey tidak suka berlama-lama di bandara apalagi untuk sekedar memperhatikan isi dari bandara ini saja tidak. Melihat Cia yang sangat antusias membuat menghela nafas berat dan panjang.

Rey berjalan dengan tangan kanan menggandeng Cia dan satunya ia masukan ke kantong celana depannya. membuat semua orang kepanasan melihat hal tersebut.

"Dad, Mommy kemana ya kok naik pesawat?"ucapnya diperjalanan ya.

"Ke Bali mancing ikan "jawabnya asal dan cuek fokus pada jalan. membuat Cia mendengus

"Bali??" gumamnya. Cia mulai berpikir buat apa mommy pergi mancing sampai harus pergi ke Bali sedangkan di empang Mang dadang bisa bahkan dapat ikan gratis.

"Udah sampai" ucap Rey saat mereka sudah sampai pada air terjun buatan yang sangat sama persis kayak di alam dan juga kolam yang berisi ikan hias yang cantik dan penuh warna.

Melihat hal tersebut Cia seketika lupa akan ucapan yang mau ia lontarkan karena melihat air terjun yang tinggi dengan kolam ikan yang indah dan asri.

"Dad indah banget, Cia jadi pengen bawa pulang" ucapnya dengan mata berbinar

"Boleh kalau dikasih sama pak satpamnya" ucap Rey menunjuk pada satpam yang gagah dengan otot kekar ditubuhnya membuat Cia ngeri dan takut.

"Ngak deh Dad" ucapnya dengan mencelupkan tangannya ke kolam berusaha menggapai ikan-ikan disana

Suasana di air terjun ini sangat ramai dipenuhi anak muda dan tua yang ingin berfoto. Cia pun mengikuti hal tersebut.

"Dad fotoin Cia disini ya? "ucapnya sambil duduk dipinggir kolam dengan pandangan mengarah ke tangan yang bermain air.

Rey mengeluarkan handphone nya lalu memotret Cia dengan banyak gaya dari yang biasa sampai yang alay kayak anak remaja disamping nya yang sedang berfoto juga.

"Dad foto bareng yuk? "ucapnya yang diangguki ya. Jadinya mereka berfoto selfi berdua.

"Yuk pulang" ucapnya diangguki dengan mengandeng tangan Rey.

Rey dan Cia akhirnya sampai di mobil dan duduk dibelakang supir yang sudah siap menjalankan mobilnya.

Suasana didalam mobil diisi dengan cerita Cia saat di taman kanak-kanak yang temannya memiliki botol minum berbentuk boneka salju (Olaf) dan kegiatan lainnya yang dilakukan disekolah hingga menceritakan kondisi Barbie nya yang tangannya hilang satu membuatnya teringat dengan kejadian di bandara.

"Pa tadi Cia bertemu Mommy" Ucapnya duduk dipangkuan Papanya yang sedang duduk disamping supir.

"Oh ya? " balas penasaran Papanya

"Siapa yang kamu akui Mommy Cia" tanya Rey penuh kesal dan penekanan karena hari ini semuanya dipenuhi oleh Mommy Mommy dan Mommy yang membuatnya marah. Lalu mengambil tabletnya untuk mengecek email yang masuk dari kantornya.

"Huh dasar tua!" ejeknya dengan menjulurkan lidahnya yang dihiraukan oleh Rey.

"Cia udah ketemu Mommy ya? "tanya Papanya. Membuat senyum merekah dibibir Cia

"Iya Pa " ucapnya senang

"Coba cerita ke Papa seperti apa Mommy yang kamu maksud itu"ucapnya dengan merapikan anak rambut Cia yang sudang mulai keluar dari ikatannya karena Anak itu tidak bisa diam

Rey mendengar hal tersebut tiba-tiba jiwa kepo ya muncul. Ya walau keliatan cuek dingin tapi dia juga ingin tau tentang seseorang yang dipanggil Mommy itu karena juga nantinya menyangkut dirinya

"Mommy itu sangat cantik Pa kayak barbie!!!"ucapnya memuji wanita itu. Melihat anaknya yang ceria membuatnya penasaran akan sosok yang dipanggil Mommy.

"Barbie? "tanya Papanya

"Iya, barbie yang rambutnya pirang Pa, dengan mata biru Pa" ucapnya menjelaskan gambaran barbie tersebut.

"Boneka jelek gitu dibilang cantik" timpal Rey yang di pelototi tajam oleh Cia. Rey pun cuek saja dengan menyedikan bahunya tak perduli

"Yang pacarnya Ken itu ya? " tebak Papanya yang langsung membuat Cia memandangnya penuh binar. Dan diangguki.

"Iya Pa, cantik kan Mommy nya Cia" ucapnya bangga karena milih Mommy yang cantik untuk Daddy-nya.

"Cantik kayak Kudanil" ucap Rey sambil mengeluarkan handphonenya karena ada yang menelpon.

Cia yang merasa Mommy nya dihina segera bangkit dari pangkuan Papanya lalu duduk disamping Rey yang sedang berbicara dengan sekretarisnya.

"saya akan kesana!" ucapnya dingin lalu mematikannya. Cia yang melihat itupun langsung menjewer telinga Rey.

"Daddy tadi bilang apa? "ucapnya tanpa melepas jewera nya yang semakin keras membuat Rey meminta ampun.

"Sakit Cia!" ucapnya memegang tangan cia yang menjewer telinganya guna mengurangi jewera nya. Namun itu tambah kuat membuatnya meminta maaf dan ampun yang membuat Papa dan supirnya tertawa melihat hal tersebut.

Cia melepaskan jewera nya membuat Rey mengusap telinganya yang panas ulah Cia yang saat ini justru tertawa.

"Kalau Daddy ngejelekin Mommy lagi akan Cia laporin polisi" ucapnya mengacungkan telunjuknya mengancam.

"Pak antar saya ke kantor" ucapnya tidak memperdulikan ancaman Cia. Dan diangguki oleh supir

"Laporin dengan kasus apa Cia" ucap Papanya bertanya. Cia yang saat ini bersilang dada menatap Papanya.

"Kasus pencemaran nama baik" ucap lantang Cia. Membuatnya mendapatkan perhatian dari Rey.

"Emang Daddy ngapain dia, kenal aja tidak" ucapnya tak mau kalah dan menyilang kan tangan di dada.

"Pokoknya Daddy nggak boleh!! "ucapnya geram dan menyilang kan tangan di dada. Cia mengerucutkan bibirnya marah.

Sementara Papanya hanya tertawa melihat anak-anak nya yang menurutnya lucu. Apalagi yang ada dipikirannya yang memikirkan pengaruh besar terhadap Mommy nya. ia tau Cia memang kekurangan kasih sayang seorang ibu karena dari lahir ia tidak pernah melihat ibunya. Ia sangat sedih kala tanpa sengaja mendengar Cia mengadu pada bonekanya mengatakan ingin melihat ibunya. Hatinya bagaikan tertusuk benda tajam tak terlihat yang membuatnya saat ini lebih memperhatikan Cia.

"Sudah biarkan Cia Daddy mu memang kepala batu" ucap Sang Papa melerai. Rey yang dibilang kepala batu mendengus kesal yang membuat Cia menang dan tertawa.

"Owh ya Pa, Cia mau lanjut cerita Mommy nya Cia. "ucapnya berpindah kembali kepangkuan Papanya didepan. Sesudah mengejek Daddy-nya dengan sebutan kepala batu.

"Terus gimana!?"respon Papanya

"Mommy Cia itu rambut panjang Pa, Matanya warna coklat kayak Cia Pa" ucapnya sambil memajukan wajahnya dengan menarik matanya kebawah berusaha memberitahu bahwa matanya sama kayak dia.

"Owh berarti udah masuk kriteria Cia dong?"ucap Pak Supir menimpali cerita Cia.

"Iya Mang Mommy Cia itu kalah cantik dari Aunty Andra" ucapnya membandingkan.

"Masa, Daddy telpon Aunty dulu deh mau bilang kalau Cia bilang Aunty Andra jelek!" sela Rey yang membuat Cia melihatnya sekilas kemudian mengacuhkannya.

"Pa Cia merinding nih ada setan ya disini?" tanya Cia dengan mengusap tekuk ya.

"Awas nanti Cia kangen sama Daddy" ucap Rey datar menatap Cia dengan kesal

Rey yang merasa tidak dianggap segera turun karena sudah sampai dikantornya. Hari ini sangat lelah tak sempat istirahat ditambah tadi Cia bercerita tentang Mommy nya yang membuat ngantuk nya hilang. Namun, sekarang justru ngantuk itu datang dengan tiba-tiba membuatnya menghela nafas.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!