NovelToon NovelToon

Hasrat Terlarang

Pria Misterius

Berawal dari kerapnya seorang pria mendatangi sebuah rumah makan sederhana yang berada di kawasan wisata danau yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas permainan, semakin gencar pula kabar yang beredar tentang pria tersebut terutama dikalangan Asisten Rumah Tangga. Akibatnya banyak Asisten Rumah Tangga yang sering berkumpul pada sore hari dengan alasan mengajak anak majikannya atau binatang peliharaan majikannya jalan-jalan sore. Kabar mengenai ketampanan yang disertai dengan foto pria tersebut menyebar cepat melalui grup sosial media dikalangan Asisten Rumah Tangga. Hingga akhirnya kabar tersebut sampai ke telinga Bunga, majikan dari salah satu Asisten Rumah Tangga ynag bernama Siti yang bermukim tidak jauh dari danau.

"Siti, saya lihat belakangan ini kamu sering membawa kucing saya main ke taman danau. Emangnya disana ada permainan untuk kucing?" Tanya Bunga dengan tarapan yang penuh curiga

"Ya enggak ada nyah, masa kucing main ayunan" Jawab Siti dengan sedikit heran atas pertanyaan majikannya

"Ya terus apa? karena sebelumnya saya suruh kamu refreshing di danau gak pernah mau" Tanya Bunga dengan lebih menelisik

Bunga merupakan seorang janda yang belum mempunyai anak dan bercerai karena perselingkuhan suaminya dengan Asisten Rumah Tangga sebelumnya yang berstatus janda beranak 3 (Tiga). Pergaulannya sangat luas dan bebas hingga menggiringnya menjadi seorang Disk Jockey (DJ) di salah satu club malam di daerah Jakarta Barat.

"Saya mau liat wajah asli pria yang lagi rame dibahas digrup sosial media saya nyah" Jawab Siti

"Emang ganteng?" Tanya kembali majikannya

"Katanya sih begitu nyah, tapi saya kesana terus juga belum pernah ketemu nyah." Jawab Siti dengan sedikit malu

Bunga hanya menghela nafas panjang mendengar jawaban Siti, namun disela helaan nafasnya terbersit rasa keingin tahuannya untuk melihat wajah pria tersebut.

"Coba lihat fotonya!!" Ucap bunga dengan pandangan mata melirik ke ponsel milik Siti

"Sebentar nyah, saya cari dulu." Ucap Siti seraya menscroll layar ponselnya. Dan tidak lama Siti memperlihatkan kepada Bunga "Ini nyah!! ini fotonya!!"

Bunga pun memandang foto tersebut dengan seksama dan sekilas terbayang dalam ingatannya wajah almarhum ayahnya.

"Tampan juga!!" Gumamnya dalam hati dengan pandangan mata menerawang tanpa tujuan

"Ganteng kan nyah?? Nyah!! Nyaaahh!!"

"Kok bengong nyah??" Tanya Siti membuyarkan lamunan sang majikan.

"Iya, iya ganteng!!" Jawab Bunga dengan tergesa saat tersadar dari lamunannya.

"Nah, ya.. nyonyah kok gugup. Jangan-jangan nyonyah suka juga ya?" Goda Siti kepada sang majikan

"Ngaco kamu!! Kamu kebanyakan nonton sinetron sih. Jadi menyamakan saya sama pemainnya." Jawab Bunga

"Ya sudah sana kamu siapkan makan saya, saya lapar nih!!" Ucap Bunga melanjutkan kata-kata sebelumnya.

"Iya nyah, siap!!!"Jawab Siti dengan sigap.

Siti yang sudah bekerja selama hampir 9 (sembilan) tahun sebagai Asisten Rumah Tangga di kediaman Bunga sudah sangat mengenal sifat sang majikan, bahkan dia paham harus berbuat apa dalam menghadapi mood majikannya yang kadang berubah-ubah.

Tok!! Tok!! Tok!! Suara ketukan jari Siti ke pintu kamar Bunga

"Nyah!! Nyonyah!!" Teriak Siti dari balik pintu kamar Bunga

"Iya Ti!!" Jawab Bunga atas teriakan Siti

"Makanannya sudah siap Nyah!!" Teriak Siti menginformasikan perintah sang majikan

"Iya Ti, terima kasih!!" Jawab Bunga yang diikuti dengan suara langkah kaki yang terdengar makin mendekat.

"Iya Nyah, sama-sama Nyah!!" Jawab Siti mengakhiri pembicaraannya dengan sang majikan.

Kreeeeekkk!!! Suara pintu kamar terbuka

Bunga yang terlihat membuka pintu segera melangkahkan kakinya menuju meja makan dan membuka tudung saji yang telah disiapkan.

"Hmmmm... haruuum!!" Ucap Bunga seraya menghirup aroma masakan

Dengan cepat Bunga pun membalikkan piring untuk diletakkan nasi dan lauknya.

"Sitiiii!!" Teriak Bunga memanggil Siti yang sejak menyiapkan makanan hingga kini tidak terlihat batang hidungnya.

"Siitiiii!!!" Teriak Bunga dengan nada yang semakin meninggi

Karena panggilan yang tidak mendapatkan jawaban, Bunga pun segera mendatangi kamar Siti. Dilihatnya pintu kamar dalam keadaan tertutup dan saat akan diketuk terdengar suara Siti sedang berbicara dengan seorang laki-laki dengan nada manja.

Diperebutkan

Ternyata Siti sedang menelpon pemilik warung tempat pria tersebut makan.

7 (Tujuh) hari kemudian tepatnya saat Siti mengoperasikan ponselnya terdengar suara langkah kaki mendekat.

"Siti..!!" Suara Bunga memanggil Siti

Siti yang terkejut dengan kedatangan Bunga spontan mematikan ponselnya dan mendatangi suara tersebut.

"Iya Nyah, ada apa Nyah??" Jawab Siti dengan sedikit gugup

"Kamu lagi ngapain?" Tanya Bunga

"Gak ngapa-ngapain Nyah, cuma main handphone. Hehehe... " Jawab Siti disertai senyuman untuk menghilangkan kegugupannya

"Kamu sudah makan? kalau belum ayo makan bareng!!" Ajak Bunga

"Iya Nyah, nanti saya nyusul" Jawab Siti seraya merapihkan rambut yang sedikit berantakan

"Ya sudah saya tunggu dimeja makan, jangan lama-lama ya!! nanti saya keburu selesai makannya."Pinta Bunga kepada Siti

Siti mendadak cemas saat sang majikan memanggilnya untuk makan bersama, dia yakin jika sang majikan mengajaknya makan bersama pasti ada masalah serius yang akan dibahas.

"Duduk Sit!!" Perintah bunga seraya menunjuk salah satu kursi dengan pandangan matanya.

"Ada apa ya Nyah?!!" Tanya Siti dengan sedikit tegang sesaat setelah menduduki kursi yang ditunjuk sang majikan

"Kamu sudah berapa lama kerja sama saya?" Tanya Bunga

"Hampir 9 (Sembilan) tahun Nyah." Jawab Siti

"Kamu tahu kan apa yang saya suka dan yang tidak saya suka?" Tanya Bunga dengan nada mulai serius

"Iya Nyah. Tapi maaf Nyah apa ada yang salah dengan saya?" Tanya Siti dengan mimik muka yang mulai berubah bimbang

"Saya gak suka kamu bermusuhan dengan Asisten Rumah Tangga lain!!" Ucap Bunga menunjukan perbuatan Siti yang tidak disukainya.

"Tapi saya gak punya musuh kok Nyah!!" Ucap Siti membela diri

"Terus sama Icha kamu kenapa?" Tanya Bunga

"Saya juga gak tau Nyah, kemarin dia buang muka saat ketemu di danau" Jawab Siti menjelaskan masalah versi dirinya.

"Pokoknya kamu selesaikan urusan kamu sama dia secepatnya. Saya gak suka dirumah ini ada yang punya masalah gak jelas!!" Jawab Bunga

"Iya Nyah, baik!!" Jawab Siti dengan muka terlihat sedikit pucat.

"Ya sudah nih makan dulu, nanti setelah makan kamu hubungi Icha tanya permasalahannya!!" Perintah Bunga seraya menyodorkan piring yang telah diberi sendok dan garpu.

Ditengah acara makan, ponsel Bunga bergetar dan saat dilirik ternyata pesan dari temannya. Namun tak tahu apa pesannya, Bunga segera menghentikan makannya dan bergegas pergi meninggalkan Siti tanpa bicara atau berpesan.

"Tumben Nyonyah buru-buru banget." Gumam Siti dalam hati seraya melirik jam dinding

Siti segera membersihkan meja makan dan menghubungi Icha untuk mengatur schedule bertemu. Icha yang merasa geram dengan Siti segera menyetujui pertemuannya di dekat danau pada pukul 16:00

"Hai Cha, kamu ada masalah apa sama saya sampai Nyonyah saya negur saya?" Tanya Siti kepada Icha

Icha tetap membuang muka menanggapi pertanyaan Siti

"Eh Cha, saya tuh ngomong sama kamu!! dewasa sedikit lah kalau diajak ngomong!!" Ucap Siti yang mulai hilang kesabaran.

"Kamu yang seharusnya dewasa!! Saya tuh muak melihat tingkah laku kamu yang kegenitan di grup!!" Jawab Icha seraya membuang muka mengalihkan pandangan mata dari wajah Siti

"Kegenitan gimana maksud kamu??!!" Tanya Siti dengan suara meninggi hingga terdengar oleh Nina, teman seprofesinya sesama Asisten Rumah Tangga

Nina mendatangi dan mencoba melerai, namun karena keduanya sama-sama keras kepala akhirnya Nina meminta bantuan temannya di grup sosial media untuk membantunya. Saat meminta bantuan, ternyata hanya Nana yang membaca dan mengatakan "Iya, sebentar lagi saya kesana!!"

Saat mendatangi tempat kejadian, Nana yang ternyata menyukai pria tersebut tidak membantu melerai. Dia segera mengambil gambar dengan ponsel miliknya untuk menjadikan video.

"Lihat saja nanti saya kirim videonya ke majikannya masing-masing!! Biar pada ditegur dan dilarang pacaran. Jadi kan saingan saya berkurang!!" Ucap Nana dalam hati seraya bersembunyi dibalik pohon besar.

Setelah mengambil video, Nana segera mengirimkannya kepada majikan mereka masing-masing dan menceritakan bahwa perkelahian mereka karena memperebutkan seorang laki-laki.

Nana sangat senang melihat balasan Icon kepala botak berwarna merah dan bertanduk yang dikirimkan dari majikan mereka dan segera meninggalkan tempat kejadian tersebut tanpa melanjutkan niatnya melerai mereka.

Dukun Cabul

Nana berharap dengan perbuatannya tersebut dapat menyingkirkan Siti dan Icha dari kanca persaingan perebutan hati pria yang diharapkan akan menjadi kekasihnya. Namun karena semakin lama dirasa tak kunjung tersingkirkan, Nana pun disarankan oleh temannya untuk mendatangi orang pintar di kampung temannya tersebut.

Demi mendapatkan pria tersebut, tanpa berfikir panjang Nana menerima saran temannya dan segera mencari pinjaman kepada temannya yang berprofesi sesama Asisten Rumah Tangga. Beberapa teman yang dihubunginya tidak bisa memberikan bantuan dengan alasan karena gajinya ditahan oleh sang majikan, dan baru diberikan saat menjelang hari lebaran.

Ditengah keputusasaannya mencari pinjaman, tak disangka tak diduga Siti menghubunginya menawarkan pinjaman. Bagai gayung bersambut Nana pun segera menerima tawarannya dan kemudian menghubungi sahabatnya untuk menyegerakan misinya.

Sesampai kampung temannya, Nana sempat berfikir untuk mengurungkan niatnya karena dosa. Namun hasrat untuk memiliki pria tersebut mendorongnya untuk terus melakukannya.

"Van, aku takut dosa!!" Ucap Nana kepada Vani disertai dengan kebimbangan untuk berhenti atau melanjutkan

"Kamu gimana sih Na, aku jadi bingung sama kamu!!" Ucap Vani sedikit kesal dengan sikap Nana yang tidak konsisten

"Ya sudah Van, teruskan saja!!" Jawab Nana meyakinkan dirinya sendiri

"Sayang kan kalau dibatalkan sudah keluar uang banyak buat biaya perjalanan??" Tanya Vani

"Iya Van." Jawab Nana

Saat bertemu sang dukun, Nana sedikit takut karena wajah sang dukun dirasanya menyeramkan. Belum lagi sederet cincin serta kalung berliontin tengkorak yang dikenakannya. Hingga Nana merapatkan duduknya ke Vani saat sang dukun mulai bicara dengan suara keras.

Dalam pertemuan tersebut, Nana mengutarakan maksudnya mendatangi sang dukun.

"Kamu mau melet anak muda ya?" Tebak mbah dukun dengan suara sedikit serak dan kencang

"Kok Mbah tahu?" Jawab Nana dengan takjub karena kehebatan sang dukun menebak

"Siapapun yang masuk ke rumah saya sudah bisa saya baca pikirannya!!." Jawab sang dukun

"Jadi biayanya berapa Mbah?" Tanya Nana dengan sedikit khawatir jika dana yang telah disiapkan kurang

"Biayanya bisa diatur!! Ha.. ha.. ha.." Jawab Mbah dukun diikuti dengan tawa keras

"Maksudnya diatur gimana Mbah?" Tanya Nana dengan harapan bisa membayar dengan biaya rendah

"Kamu mau cepat tapi murah atau mahal tapi agak lama?" Jawab Mbah Dukun dengan nada rendah

Nana terdiam dan merasa makin bimbang dengan ucapan sang dukun, karena biasanya yang membayar mahal akan lebih cepat hasilnya. Tetapi pilihannya saat ini berbanding terbalik dengan syarat pada umumnya dan dengan cepat Nana menjawab memilih yang murah tapi cepat.

"Saya pilih yang cepat dan murah Mbah!!" Jawab Nana dengan yakin

"Kalau begitu kamu harus siap untuk ikut ritual" Jawab sang dukun

"Iya Mbah, saya siap!! Jawab Nana

Sang dukun tersenyum mendengar jawaban Nana dan menyuruh Nana menyiapkan diri sementara sang dukun merapihkan ruangan yang berada disebelah ruangan tempat Nana dan Vani duduk.

"Kalau sudah siap kesini!! " Perintah sang dukun

Nana yang sudah membayangkan menjadi kekasih pria tersebut dengan semangat mendatangi ruangan yang telah disiapkan oleh sang dukun.

"Kamu tiduran di sana!!" Ucap sang dukun seraya menunjuk tempat tidur yang telah dibersihkan

Bagai orang terhipnotis Nana pun mengikuti seluruh perintah sang dukun satu demi satu. Entah dalam keadaan sadar atau sudah dibawah kendali sang dukun Vani mendatangi ruangan yang digunakan untuk menjalani ritual dan membantu sang dukun memperlancar proses ritualnya.

Nana yang sudah berada dalam kendali sang dukun tidak dapat menguasai dirinya, dia menjalankan seluruh ritual layaknya orang yang tidak pernah mengenal dosa

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!