Deris Hadijaya adalah anak tunggal seorang pengusaha yang bergerak di bidang properti & jasa keuangan. Selama ini hidupnya bergelimpangan harta yang melimpah. Ayahnya merupakan pengusaha ulung. Dari keturunan ningrat yang kaya dari leluhur pula. Ibunya yang seorang artis papan atas lebih memilih tinggal diluar negeri demi mengejar karirnya. Walaupun orangtuanya sudah bercerai saat masih balita. Dia tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang. Karena Deris selalu dikelilingi oleh teman-teman yang banyak.
Kehidupan yang serba mudah juga usia yang masih muda membuatnya terlena. Setiap detik waktunya digunakan untuk menghambur-hamburkan uang. Demi kesenangan yang tiada habisnya. Dalam hal pendidikan Deris tidak bisa diremehkan. Karena dia banyak memperoleh piagam & tropi berbagai cabang. Sebuah prestasi yang membanggakan tentunya. Selain kekayaan yang melimpah Deris selalu dikelilingi banyak fasilitas mewah. Tak heran banyak gadis-gadis yang rela mengantri memacarimya. Namun tak satupun ada yang benar-benar dia sukai.
Memiliki darah campuran membuat penampilan fisiknya sempurna. Postur tubuh yang tinggi, kulit putih bersih & wajah yang tampan. Setelah selesai pendidikan dari Amerika Deris tidak tertarik dengan bisnis yanh dikelola ayahnya. Setiap hari pergi club bing, liburan keluar negeri, bermain game & bermalas-malasan bersama temannya. Tapi Deris hanya akan patuh dengan pelayan lelaki yang mengurusnya sejak kecil. Namanya pak Mujiono seorang paruh baya asal Desa Sukamager. Pak Muji panggilan akrabnya. Tugas pak Muji ialah mengelola urusan rumah tangga & keperluan majikannya dirumah. Beliau orang yang ramah & sangat sabar. Di kampung pak Mujiono memiliki keluarga kecil.
Walaupun sudah puluhan tahun bekerja di keluarga Hadijaya tak sedikit gaji yang diterimanya. Dikampung suka asik (kampung yang terdapat di Desa Suka Mager) dia memiliki lahan tanah pertanian & peternakan. Tahun ini pak Muji masuk masa berakhir bekerjanya. Beliau ingin segera pensiun & menikmati masa tuanya di Desa.
Setiap pagi pak Muji menyiapkan sarapan untuk Deris.
"Tuan muda, sudah jam 9 apakah anda akan melewatkan sarapan lagi?" Tanya pak Muji membawa sarapan masuk.
"Ah.... mengantuk sekali, semalam aku berhasil masuk tim. Wah pengalaman yang sangat luar biasa. Oh iya pak, bolehkah aku membeli peralatan gamers lagi?"
"Saya akan meminta ijin kepada Tuan Roy Hadijaya.Karena tagihan kartu kredit tuan Deris sudah lebihi batas."
"Yah......gak asiklah pak, yawdah bilang ke Mami saja kalau begitu."
"Nyonya Merlyn sedang melakukan tur di Jepang melakukan promo album terbarunya. Jadi sulit menghubunginya, lebih baik kita menunggu tuan Roy kembali dari New York." Pungkas Pak Muji
"Kira-kira kapan Ayah kembali? Karena aku sudah memesannya khusus dari Jepang. Kalau tahu mami ada promo ke Jepang aku nitip saja."
Begitulah kehidupan Deris seorang putra tunggal. Dia tahu cara menghabiskan uang tanpa harus berkeringat. Perangkat permainannya sudah dikatakan komplit bahkan dia memiliki studio khusus sebagai arena bermain. Beberapa alat game juga dibawa teman-temannya entah hilang atau sengaja tidak dikembalikan.
Tak masalah baginya harus menunggu satu minggu asal tidak seabad saja. Kali ini dia berkemas pergi ke pusat kebugaran. Sebagai member VVIP Deris tentu banyak berteman dengan kaum eksekutif muda, artis & sosialita. Hidupnya Indah & serba mudah, berbagai tawaran datang silih berganti. Dari pesta sampai jamuan semuanya datang menghampirinya.
"Hay my bro..... what's up? " Lucas menyapa Deris yang angkat barbel.
"Lagi sibuk masuk tim."
"Wah keren tuh, tim mana? "
"Tim Nasional Raja Elang Fortuna."
"Wah tim solid keren tuh, selamat ya sudah gabung tim andalan."
"Yo'i bro, nanti aku traktir makan di Cafe setelah selesai gym."
"Udahan dulu yuk, capek." Lucas menyeka keringat dengam handuk kecil.
"Nanggung dikit ah, lembek banget jadi cowok. Ntar aku susulin diruang ganti geh."
"Yawdah, jangan lama-lama keburu laper nich." Menunjuk perutnya.
"Iya tante Lucas, sabaran napa baru 1jam udah rewel."
"Salah sendiri janji traktir hehehehe. "
***Ruang Ganti Gym***
"Main hape mulu sambil senyum-senyum, lagi minta duit sama bokap ya? " Melempar handuk basahnya kemuka Lucas.
"Bihhh asem siala* bau keringet, ganggu orang laga pedekate aja sih."
"Cewek mulu, gak ada bosennya ya. Sejak SD sampai jadi GM masih aja ngobral omongan. Tobat ah udah tua juga."
"Emangnya gak pengen apa punya cewek yang bisa bikin seneng, uangmu kan banyak. Pastilah cewek-cewek pada ngantri. Mau aku kenalin gak? Mumpung banyak yang promo single." Lucas memperlihatkan koleksi foto gadis-gadis cantik.
"Gak ah, males urusan sama mereka bawaanya ribet. Suka gak jelas. Mending main game lebih jelas tantangannya." Lanjut Deris.
"Yah elah.... ni bocah apa kagak ngerti-ngerti juga ya. Dunia tanpa wanita bagai kuali retak. Gak utuh hidup loe!"
"Iya perempuan-perempuan yang loe bikin retak gara-gara sifat buayamu kan." Deris nyinyir getir.
"Kalau itu lain lagi mas bro, cewek kalau ngedeketin kita karena duit. Yawdah habis perkara tinggal aja gitu aja kok repot."
"Sadis banget sih, masih baikan gue dong main game tapi gak pernah mainin perasaan cewek."
"Lah elu pake gaya segala nolak-nolak ditembak cewek. Cewek jaman sekarang kalau dianggurin sayang mas bro. Bayangin aja perbandingan cewek & cowok itu 7:1. Kalau kita punya 1 cewek doang kasihan yang 6 cewek lainnya nge-jomblo. Mending gue bagi rata aja jadwalnya, ya kan?" Mengerlingkan matanya.
"Serah lu aja dah, daripada kena karma mending main game aja. Udah pasti ruginya kalau kalah tapi gak bikin anak orang sengsara."
Jleb...... bagaikan tertusuk jarum pintal emas. 💔💔💔💔💔
"Diem bae ni bocah, lah hayuk jalan ke cafe. Katanya mau makan, perut kelaparan. Malah bengong kayak kena stroke."
Lucas bengong tanpa bahasa, mengingat sikapnta yang seenaknya saja mainin cewek. Banyak cewek yang sakit hati karen ulahnya kurang ajar. Takut kalau kelak karma berbalik kepadanyan.
"Eh iya ayok lah gaskeun berangkat."
Keluar dari kamar ganti, mereka beriringan menuju parkiran mobil.
"Weh baru lagi nich mobilnya mas bro? Tajir banget sih bapak loe." Mengagumi mobil keluaran terbaru milik Deris.
"Biasa aja kali ah, cuma hadiah ulang tahun dari Mami gue. Buruan naik ntar matamu buta kalau melototin ni mobil."
"Buset, keren banget dah mobil Eropa keluaran terbaru ini. Kapan mampu belinya gusti, ngilerrr hemmem."
"Salah sendiri suka habisin duit buat seneng-seneng sama cewek. Makanya sekali-kali duit jangan buat cewek tapi ditabung."
"Iya dech iya mentang-mentang single seenaknya aja ngatain gue. Bilang aja kalau gue banyak cewek tapi miskin kan. "
"Mau bohon tapi takut dosa, emang iyakan punya cewek itu bikin bangkrut. Apalagi kalau manjain mereka secara over. "
"Percuma juga loe tajir melintir kalau masih single juga nyatanya hahahaha." Balas Lucas ejakan Deris.
"Gue pecat jadi sohib juga loe." Mengepalkan tangan kearah wajah Lucas.
"Eits gue g bercanda, tapi serius hahahahah." Balas Lucas.
*** Depan Cafe ***
"Njay..... cafenya tutup bosku, makan dimana nich? " ujar Lucas mengelus perutnya.
"Gak tau, meneketehek (mana aku tahu)" Deris menggerakan bibirnya melebar.
"Makan dimananya kita bosku?" teriak Lucas kencang.
"Yawdahlah makan di cafe lain ajalah repot amat, kuy (yuk) masuk mobil lagi. Polusi udara gak baik untuk kulitku. " Deris menyentuh kulitnya yang mulus.
"Ogah..... kepalang lapar, pokoknya makan disini. Males mikir makan dimana Deris."
"Gue tunggu didalam mobil ajalah serah loe mau kontes apa protes ama yang nutup tu cafe" balik kedalam mobil.
"His.... udah gaya macho ala-ala anak fitnes mau foto selebgram eh tutup pula cafe-nya."
Aroma makanan nikmat masuk kelubang hidung lucas. Perutnya berbunyi kyuuuuuutttt cacingnya mulai keroncongan.
"Eh aroma apaan ni kok lazis (lezat abis)" nolah-noleh mencari sumber aroma makanan nikmat itu berasal.
Sate Madura tak ye..... sate ayam pake nasi.... pake lontong tak ye..... sateeee..... sateeeee... 🍢🍢🍢🍢
"Pak..... tunggu yuhuuuu alohaaaaaa..... apakarebaaaa sodaraaaaaaa woy..... " panggilan alay khas anak ibu kota yang kekinian.
"Eh anak muda, sedang memanggil bapak apa manghil kenangan yang lewat?"
"Ish.... si bapak inimah, emang ada apa kenangan yang lewat bisa dipanggil?" Lucas bertanya balik.
"Ya adalah kenangan lewat, ntu mantan pacar diboncengin pacar barunya hahahaha" Bapak penjual bakso ngebanyol.
"Oh iyayaya bapak kok tau aja kalau mantan saya ditikung ama tukan ojol (ojek on line)."
"Hari gimi modal ganteng sama mobil mah gampang mas. Cukup pake skincare racikan yang KW lalu nyewa mobil rentalan kelar deh urusan hahahahah."
"Ih..... si bapak sate madura ini cucok meong tak ye."
Mereka tertawa terpingkal-pingkal karena nyambung dengan topik kayalan.
"Apaan sih si Lengkuas (Lucas) sok akrab-akrab sama bapak tukang sate itu. Katanya lapar tapi kok ketawa-ketawa berjamaah sih."
Dengan kesal Deris turun dari mobil mendekati Lucas yang asik nge-komedi sore.
"Lengkuas, katanya lapar mau mati kok ketawa dulu sebelum mati. Buruan gih tentuin tempat makan jangan ngobrol kayak emak-emak loh" gertak Deris sedikit kesal.
"Ups temen mas-nya lagi PMS (pra menstruasi) kok merah-marah" sambil berbisik-bisik pelan ditelinga Lucas.
"Bukan pak, itu teman saya sedari brojol ampe menonjol jidatnya belum pernah pacaran."
"Eh seriusan tahun gini cari pacar susah? "
"Lah iya beneran bapaknya gak percaya malah. Bahkan temen saya ini itu lebih milih main games daripda main cewek. Gak normal kan pak temen saya ini" jari telunjuknya miring menempel dijidat Lucas.
"Ngatain gua apa kalian?"😠😠😠😠
"Kagak mana berani hamba mencemooh tuan muda Deris Hadijaya. Hamba adalah butiran biji sawi tidak pantas mencemooh tuan muda"
Yaelah Lucas lu kate gue kagak ngerti ape yang loe berdua emengin epeh (kalian pikir aku tidak tahu apa yang kalian omongkan apa) Gumam Deris dalam hati.
"Pak itu makanan sate enak gak? " Lucas mengalihkan topik pembicaraan.
"Masnya pernah makan steak daging sebelumnya?"
"Udahlah pak, kita anak orang kaya mana mungkin gak pernah makan makanan begituan."
"Kalau kalian pernah makan steak rasa dagingnya hampir sama kok. Cuma untuk kuliner Indonesia lebih lengkap paket kenyangnya. Ada nasi/lontong bahkan ada yang make ketoprak juga. Saos kacangnya yang gurih mantap-mantap bikin nagih."
"Yawdah pak bikinin satu porsi sate ayam pake lontong ya" Lucas menyambar omongan bapak tukang sate.
"Pedas apa gak? "
"Iya pak pedas, sepedas cibirannya netijen hahahahaha"
Yaelahhh kumat lagi temen gua ini, sepetinya aku salah pergaulan. Otak manusia didesain buat mikir ini bocah asal ngejeblak aja. 😞😞😞😞😞
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!