Seira Walter adalah anak bungsu dari pasangan Steve Walter dan Kylie Walter, serta merupakan adik dari salah satu most wanted SMA Tunas Bangsa Nick Walter. Dia merupakan gadis yang sangat cantik dan disayang oleh keluarganya. Keluarga Walter merupakan keluarga terkaya nomor 2 di Indonesia setelah keluarga Black.
"Pagi semua" teriak Seira berjalan turun dari tangga dan berjalan menuju meja makan.
"Pagi sayang" balas sang mama dan papa bersamaan.
"Kak Nick belum turun ma???" tanya Seira sambil menarik kursi untuk duduk.
"Biasa sayang...kamu tidak tahu kakakmu saja" sahut sang papa.
Seira hanya manggut-manggut mendengar ucapan papanya. Saat Seira sedang asyik menyuapkan makanan ke mulutnya, sang kakak baru turun dari kamarnya.
"Pagi semua...lama ya nunggu Nick yang ganteng ini???" ucap Nick percaya diri.
"Udah cepetan kamu selesaikan sarapanmu, adikmu sudah hampir selesai itu" perintah sang mama lembut.
"Iya nih kakak lama banget dandannya udah kayak perempuan aja" ledek Seira.
"Lah...wajar dong kakak kan salah satu most wanted di sekolah Ra, jadi mesti selalu tampil menawan" sahut Nick bangga.
"Ya...ya...ya" ucap Seira sambil memutar bola matanya.
"Ra...kamu kenapa gak mau rubah penampilanmu waktu ke sekolah sih???" tanya Nick.
"Kakak kan tahu aku udah terbiasa berpenampilan begini kalau ke sekolah dari dulu, jadi jangan banyak komentar deh. Lagipula ini tuh penampilan yang memang seharusnya kalau di sekolah, sesuai dengan aturan yang ada" jawab Seira santai.
Ya jika ke sekolah Seira lebih memilih berpenampilan sesuai dengan aturan berpakaian di sekolahnya. Baju yang tidak ketat, rok di bawah lutut, kaos kaki di atas mata kaki dan sepatu berwarna hitam serta rambut yang dikuncir kuda rapi.
"Iya sayang adikmu benar dia kan hanya mengikuti aturan berpakaian di sekolahnya" bela sang mama.
"Iya sih tapi melanggar dikit kan nggak masalah ma" sahut Nick lagi.
"Kak aku itu dari dulu diajarin sama mama untuk berpakaian sesuai dengan aturan sekolah, jadi sampai sekarang ya masih kebawa kak. Selain itu menurutku sekolah adalah tempat untuk belajar bukan tempat buat fashion show" ucapku datar.
"Udah ah males kalau bahas ini sama kamu Ra, mending sekarang berangkat aja" ajak Nick pada Seira.
"Eh kak jangan ngambek dong, ma pa kami berangkat dulu ya" pamit Seira sambil berlari menyusul sang kakak yang sudah berjalan ke mobilnya.
Seira bergegas masuk ke dalam mobil Nick dan mendudukkan dirinya di kursi sebelah pengemudi.
"Cieee yang lagi ngambek, jangan ngambek dong kakakku yang paling ganteng sedunia" ucap Seira menggoda sambil mencolek dagu sang kakak.
"Aku nggak ngambek dik, tadi aku tuh cuma menyarankan aja" sahut Nick santai.
"Kak...jangan khawatir tentang penampilanku, karena meskipun terlihat culun aku tetap cantik kok" bangga Seira pada diri sendiri.
"PD amat dik" ejek Nick sambil mengacak rambut Seira.
"Kakak!!!rambutku jadi berantakan kan" protes Seira pada sang kakak dan Nick hanya tertawa melihat adiknya kembali merapikan rambutnya.
"Kak..." panggil Seira.
"Hmmm" sahut Nick.
"Aku mohon jangan protes penampilanku lagi ya???ini udah 3 kali loh kakak protes, aku udah bosan kakak protes terus, yang penting kalau di rumah aku kan fashionable kak " keluh Seira.
"Iya dik kakak kan cuma ingin mempublikasikan kecantikanmu yang sesungguhnya di sekolah hehehe" ujar Nick cengengesan.
"Oh ayolah kak aku nyaman begini, bukannya dulu kakak juga selalu begini???semenjak jadi most wanted aja kakak jadi sering fashion show di sekolah" cibir Seira.
"Iya adikku yang paling cantik kakak nggak akan protes lagi, janji" ucap sang kakak sambil mengangkat jari kelingkingnya, dan Seira pun langsung menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking sang kakak untuk mengikat perjanjian yang telah dibuat oleh Nick.
Seira memang memiliki penampilan yang berbeda 360 derajat antara di sekolah dan di luar sekolah. Jika di sekolah penampilan Seira terkesan culun, maka di luar sekolah penampilan Seira sangatlah fashionable bahkan kadang terkesan seperti seorang model. Sangat jarang teman-teman sekolahnya yang tahu jika Seira seperti itu, hanya Rachel sahabat Seira dari kecil saja yang mengetahui kebiasaan Seira satu itu.
Cukup banyak obrolan mereka selama perjalanan menuju sekolah. Sesampainya di sekolah Seira dan Nick turun dari mobil mereka. Seperti biasa kaum hawa histeris melihat kedatangan Nick seolah Nick adalah aktor terkenal.
"Wah Nick tampan sekali"
"Pacarku memang selalu ganteng"
"Bang adek mau dong nebeng di mobil abang"
"Kakaknya most wanted adiknya culun abis"
"Emang saudara yang berbeda"
"Enaknya jadi Seira"
Dan masih banyak lagi ucapan-ucapan dari para fans Nick yang bisa didengar oleh Seira dan Nick.
"Kak aku dulan ya...bye..." ucap Seira pada Nick.
Seira bergegas meninggalkan Nick menuju kelasnya, sedangkan Nick masih dikerubungi fans-fansnya dan menatap jauh kepergian Seira.
Sesampainya di kelas, Seira langsung berjalan menuju bangkunya dan mendudukkan dirinya di sana. Beberapa menit kemudian terdengar pekikkan seseorang menyapanya.
"Morning My baby Seira!!!" pekik gadis itu.
"Lo nggak usah teriak-teriak gitu Chel, gue nggak budek kali" keluh Seira pada sahabatnya Rachel.
"Hehehe abis kebiasaan" ucap Rachel cengengesan.
"Kebiasaan teriak tuh perlu dihilangkan nona, ini tuh di sekolah bukan hutan" celetuk Seira.
"Iya...iya neng cantik" rayu Rachel.
10 menit kemudian bel masuk berbunyi, sehingga seluruh siswa SMA Tunas Bangsa masuk ke kelasnya masing-masing, termasuk kelas Seira XI IPS 1. Tak perlu menunggu lama, seorang pria paruh baya memasuki kelas XI IPS 1 bersama seorang pemuda yang sepertinya siswa baru.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini kelas kalian kedatangan siswa baru pindahan dari SMA Bhakti Pertiwi. Silahkan perkenalkan namamu nak" ucap pria paruh baya tersebut mempersilahkan pemuda disebelahnya.
"Hai nama gue Shawn Black, kalian bisa panggil gue Shawn. Seperti yang Pak Bani bilang tadi, gue pindahan dari SMA Bhakti Pertiwi" ujar Shawn ramah sehingga membuat para wanita di kelas Seira menjerit histeris, kecuali Seira. Dia hanya menatap datar siswa baru itu.
"Hai cowok ganteng minta nomor ponsel dong" celetuk Ghea.
"Alamatnya dimana???" celetuk gadis yang bernama Naya.
"Single or taken bang???" celetuk Sisca.
"Oh jadi ini anak dari keluarga Black" gumam Rachel dan bisa di dengar oleh Seira.
"Lo kenal keluarganya Chel???" tanya Seira.
"Ya nggak terlalu sih, yang jelas rumornya anak keluarga Black itu ganteng gila dan ternyata itu fakta bukan rumor lagi Ra, tapi bukannya keluarga lo ada hubungan bisnis ya sama keluarga Black???" sahut Rachel.
"Nggak tahu, itu urusan papa gue" kata Seira datar.
"Oke Shawn kamu bisa duduk sana di sebelah Brandon" ujar Pak Bani.
"Baik terimakasih pak" ucap Shawn sopan dan duduk di sebelah Brandon.
"Hai kenalin gue Brandon" ujar Brandon memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.
"Shawn, semoga kita bisa jadi sohib ya bro" balas Shawn.
"Pasti" sahut Brandon.
"Hai gue Rachel, Rachel Charlton dan ini sahabat gue Seira" ucap Rachel.
"Hai seneng kenalan sama kalian" ucap Shawn ramah.
Seira tak menghiarukan 3 orang tersebut lantaran fokus mendengarkan penjelasan tentang konflik sosial dari Pak Bani.
"Tolong jangan peduli'in sahabat gue yang satu ini ya soalnya kalau udah fokus dia susah beralih" sindir Rachel pada Seira, tetapi Seira tetap tak menghiraukannya dan hanya menatapnya malas.
Ya begitulah Seira yang selalu cuek dengan sekitarnya jika sudah fokus mendengarkan pelajaran, makanya tidak salah jika dia adalah juara 1 di kelasnya dan juara 1 paralel. Selain itu, Seira sangat suka dengan yang namanya belajar karena menurutnya dia jadi bisa mengetahui banyak hal dari belajar.
Ilustrasi Seira Walter (Ketika di luar sekolah, kalau pas sekolah silahkan kalian bayangkan sendiri ya readers.....😆😆😆)
Ilustrasi Rachel Charlton
Ilustrasi Nick Walter (Seira Big Brother)
Hai...hai....readersku ingat ya cerita ini hanya fiktif belaka jadi jangan terlalu diambil pusing hehehehe....
Cukup dinikmati saja karena cerita ini aku buat hanya untuk menghibur dan memenuhi hasrat membaca kalian.....
Jangan lupa tinggalkan jejak ❤ya....
Terimakasih 🙏😊😘
Shawn Black adalah anak sulung dari keluarga Black. Papanya bernama Jacob Black dan mamanya bernama Susan, Shawn memiliki seorang adik perempuan yang berusia 5 tahun bernama Jessica. Keluarga Black adalah keluarga terkaya nomor 1 di Indonesia dan merupakan keluarga yang sangat harmonis.
Belum genap 2 minggu Shawn menjadi siswa pindahan di SMA Tunas Bangsa, dia sudah menjadi salah satu most wanted di sana. Setiap hari ada saja wanita yang menyatakan cinta padanya, baik melalui surat ataupun pernyataan langsung. Tetapi Shawn tetaplah Shawn yang tidak pernah menanggapi setiap wanita yang mendekati ataupun menyatakan cinta padanya.
Meskipun Shawn terkesan ramah pada semua orang, tetapi dia tidak pernah mau berurusan dengan yang namanya wanita. Hal ini disebabkan karena pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya, yaitu penghianatan.
"Ehhhmmm...sorry gue nggak bisa nerima perasaan lo" ucap Shawn pada Ghea teman sekelasnya. Ya kali ini Ghea yang menyatakan perasaannya secara langsung pada Shawn di taman belakang sekolah.
"Tapi kenapa???bukannya lo single???" tanya Ghea tak terima dirinya ditolak.
"Ya emang gue single tapi bukan berarti gue harus nerima perasaan orang yang nembak gue kan???" tanya Shawn balik.
"Ya iya sih" ucap Ghea pasrah.
"Udah gue yakin lo akan bertemu sama orang yang cocok buat lo, jangan berharap sama gue" ujar Shawn menepuk pelan bahu Ghea seolah menyemangatinya dan pergi meninggalkan Ghea yang terbengong di taman belakang sekolah.
Shawn berjalan ke kelasnya dan mendapati Seira tengah asyik membaca novel kesukaannya.
"Asyik amat Ra" ucap Shawn dan tidak ditanggapi oleh Seira.
"Emang ya kalau udah fokus, sekeliling langsung hilang" cibir Shawn.
"Gue denger loh Shawn" ucap Seira datar.
Waktu istirahat seluruh siswa SMA Tunas Bangsa sudah berakhir karena bel tanda pelajaran selanjutnya sudah berbunyi, sehingga seluruh siswa kembali ke kelasnya masing-masing.
Hari ini kelas XI IPS1 belajar mengenai sejarah Kerajaan Kutai dan merupakan mata pelajaran yang sangat membosankan bagi seorang Shawn. Sedari awal pelajaran dimulai, Shawn sudah tidak memedulikan guru yang mengajar dan malah asyik sendiri dengan ponselnya. Sampai tiba-tiba guru sejarah itu memanggil nama Shawn sehingga membuat sang empunya nama terkejut bukan main.
"Ya pak???" sahut Shawn masih dengan keterkejutannya.
"Coba kamu ulang apa yang sudah saya jelaskan barusan!!!" perintah Pak Joko.
"Ehm...eh tentang Kerajaan Kutai ya pak???" tanya Shawn lagi.
"Makanya dengarkan kalau saya lagi jelasin bukannya asyik sendiri" bentak Pak Joko.
"Iya maaf pak" ucap Shawn.
"Gimana???kamu bisa jelasin ulang nggak???" bentak Pak Joko lagi.
"Maaf, nggak pak" jawab Shawn pasrah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Seira kamu yang jelaskan pada temanmu itu!!!" perintah Pak Joko pada Seira.
Seira menatap jengah Shawn dan menarik napasnya dalam-dalam berjalan ke depan kelas, kemudian mulai mengulang penjelasan Pak Joko tadi dengan lancar dan tanpa kesalahan.
"Gimana???ada yang belum paham tentang sejarah Kerajaan Kutai???" tanya Seira seperti guru dan semua siswa terdiam.
"Oke kamu boleh duduk Seira, Terimakasih sudah membantu" ujar Pak Joko tulus.
"Sama-sama pak" sahut Seira datar dan berjalan kembali ke tempat duduknya.
"Kalian itu harus ingat jangan pernah melupakan sejarah apalagi meremehkan sejarah ya anak-anak" ujar Pak Joko lantang.
"Ya pak" sahut semua siswa kelas XI IPS 1.
Sebenarnya saat Seira menjelaskan di depan tadi, Shawn sangat kagum pada Seira karena dengan mudah dia mampu mengulang semua penjelasan Pak Joko. Menurutnya itu adalah suatu kemampuan yang langka, Shawn memang pintar tetapi dia sangat membenci pelajaran sejarah, karena menurutnya hal yang sudah terjadi di masa lalu biarlah berlalu.
Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, sedangkan Shawn dan Seira masih berada di kelasnya. Seira yang menunggu kakaknya sambil membaca novel dan Shawn yang masih sibuk dengan ponselnya.
Tiba-tiba ponsel Shawn berdering dan tentu saja sang pemilik langsung menjawab panggilan tersebut.
"Halo" ucap Shawn.
"Gimana kabar lo di sekolah baru???" tanya si penelpon.
"Baik kok, gue udah nyaman di sini cuy, lo sama yang lainnya gimana di sana???baik aja kan???" sahut Shawn.
"Ya pasti dong, gimana kalau nanti sore kita nongkrong di tempat biasa???" tanya si penelpon lagi.
"Oke nanti jam 5 gue ke sana" sahut Shawn dan menutup telponnya.
Seira menatap Shawn sekilas dan kembali fokus pada novelnya.
"Kenapa???" tanya Shawn heran.
"Ah nggak apa-apa kok" sahut Seira.
"Mau ikut nongkrong???" tanya Shawn lagi.
"Nggak gue sibuk" jawab Seira datar.
"Ra kenapa lo tadi gampang banget jelasin ulang penjelasan Pak Joko???" tanya Shawn penasaran.
"Ya karena gue nyimak dan dengerinlah, selain itu gue juga udah baca berkali-kali tentang sejarah itu" jawab Seira jujur.
"Lo suka sejarah???" tanya Shawn lagi.
"Gue nggak cuma suka sejarah tapi semua mata pelajaran gue suka" sahut Seira santai dan bergegas memasukkan novelnya ke dalam tas karena Nick sudah datang menghampirinya.
"Gue duluan ya" ucap Seira.
"Oke" sahut Shawn.
Seira bergegas menghampiri Nick dan tersenyum manja padanya. Kemudian mereka meninggalkan sekolah sambil bergandengan tangan. Shawn yang melihat hal itu sebenarnya sedikit terkejut karena sepengetahuannya, hampir tak ada laki-laki di sekolah ini yang mau menyatakan perasaannya pada Seira. Menurutnya tak ada laki-laki yang bisa menyadari kecantikan Seira dibalik pakaian culunnya, selain dirinya.
"Kirain nungguin siapa, ternyata nungguin pacarnya" gumam Shawn.
"Tumben gue lihat tuh cewek senyum manja ke cowok, ternyata cantik gila" ucap Shawn masih dalam gumaman kecilnya.
"Tapi itu kan Nick salah satu most wanted di sini, jadi Nick itu pacarnya Seira???" Shawn bergumam lagi.
"Kalau bukan pacar kok mesra gitu ya???" gumam Shawn makin penasaran.
Sepanjang perjalanan menuju parkir, Shawn terus bergumam sendiri mengenai Nick dan Seira. Untung tak ada yang melihatnya, jika ada tentu saja dia bisa dianggap gila karena bicara sendiri.
Jam 5 sore seperti janjinya, Shawn sudah berada di sebuah cafe tempat tongkrongannya bersama para sahabatnya. Dia bertos ria ala lelaki ketika bertemu lagi dengan para sahabatnya yang kini sudah berbeda sekolah dengannya.
"Widih...makin ganteng aja bro setelah pindah sekolah" ujar Chris.
"Ya harus dong" sahut Shawn.
"Gimana???dapet cewek baru nggak di sana???" tanya Ace.
"Kalau gue mau sih dapet aja, tapi sayang gue nggak mau hahahaha" ucap Shawn lalu tertawa.
"Bilang aja lo belum move on dari yang lama" cibir Bryan.
"Bukannya gitu, gue cuma sedang memilih untuk yang terbaik" sahut Shawn sok bijak.
"Alah gaya lo sedang memilih, tampang aja selangit tapi hati hello kitty hahahaha" ucap Ace mengejek dan mereka tertawa bersama.
"Ngomong-ngomong lo masih dendam nggak sama mantan lo dan si Jerry selingkuhannya???" tanya Bryan.
"Udah nggak...soalnya gue udah puas banget mukulin tuh laki ditambah gue juga berterimakasih banget sama dia karena udah nunjukin kebusukannya Vina" jawab Shawn santai.
Alasan utama Shawn pindah sekolah adalah dikeluarkan dari sekolah lamanya karena sudah memukuli anak dari pemilik sekolahnya yaitu Jerry. Bagaimana tidak dipukuli???Saat itu Shawn tengah berjalan santai melewati ruangan lab kimia dan tanpa sengaja memergoki kekasihnya Vina sedang bercumbu mesra dengan Jerry. Bahkan Vina dengan terang-terangan mengatakan bahwa dia mau berpacaran dengan Shawn hanya karena dia most wanted dan kaya. Tentu saja Shawn sangat marah mendengar semua percakapan sepasang umat manusia itu, tetapi dia bisa menahan amarahnya.
Awalnya Shawn ingin bicara baik-baik, tetapi karena Jerry terus menghinanya jadi dia tak bisa mengendalikan emosinya lagi. Bahkan Jerry sampai masuk rumah sakit dan koma selama 3 hari setelah dipukuli Shawn. Untuk Vina, dengan senang hati Shawn pergi meninggalkannya karena baginya jika sudah disakiti tak ada alasan lagi untuk kembali.
Sebenarnya saat itu bisa saja Shawn tidak dikeluarkan dari sekolah, tetapi dia meminta papanya untuk membiarkan saja jika dirinya dikeluarkan karena dia juga sudah muak sekolah di sana.
"Waduh lo makin dewasa aja bro" puji Chris.
"Harus dong, kan hidup itu penuh dengan pelajaran jadi sekarang tinggal bagaimana kita memetik pelajaran dari hidup yang kita jalani ini" ujar Shawn bijak.
"Iya...iya...bijak amat kata-katanya pak, nggak kuat dengarnya ini" cibir Ace dan dibalas dengan tawaan mereka semua.
"Tapi sob, gue berani jamin nggak mungkin ini orang nggak buat susah kehidupan si Vina sama si Jerry, ya kan???" ucap Bryan sambil menunjuk Shawn.
"Ya gitu deh" jawab Shawn sambil mengangkat bahunya seolah tak peduli.
Begitulah seorang Shawn Black yang sangat akrab dengan sahabat-sahabatnya dan jika sudah disakiti hatinya akan sangat susah untuk mempercayai orang itu lagi. Sebenarnya dia adalah pemuda yang sangat tulus jika sudah mencintai seorang wanita, hanya saja terkadang wanita itu merasa di atas angin jika sudah dicintai oleh seorang Shawn. Padahal mereka tidak tahu bagaimana sifat asli Shawn jika sudah sakit hati karena dikhianati. Dia tidak akan memaafkan dengan mudah dan akan selalu membuat orang itu dalam kesusahan.
Dengan kekuasaan keluarganya tentu saja dengan mudah dia mampu melakukan hal tersebut.
Ilustrasi Shawn Black
Ilustrasi Chris
Ilustrasi Ace
**Ilustrasi Bryan
Hello readers....gimana dapet nggak feelnya di part yang ini????
Kalu nggak dapet author mohon maaf ya...hehehe mungkin author masih perlu belajar lagi dalam menulis ✌✌✌
Jangan lupa tinggalkan jejak ❤ya readersku 😘😘😘😘😘**
Hari ini sudah lebih dari sebulan Shawn menjadi murid baru di SMA Tunas Bangsa. Tentu saja semakin banyak kaum hawa di sekolah menyukainya, bahkan ada yang sudah ditolak oleh Shawn tetapi tetap saja berusaha mendekati Shawn lagi. Risih???tentu tidak karena Shawn sudah terbiasa mendapatkan hal seperti ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.30 dan sudah pasti seluruh siswa sudah memasuki kelasnya masing-masing. Pelajaran pertama di kelas XI IPS1 hari ini adalah Ekonomi. Guru pengajar baru saja memasuki kelas tersebut.
"Pagi anak-anak" ucap Pak Anwar saat memasuki kelas.
"Pagi pak" balas semua siswa kelas XI IPS1.
"Sekarang bapak akan menjelaskan mengenai hukum permintaan dan penawaran, jadi silahkan buka buku kalian di halaman 55" ujar Pak Anwar dan semua siswa membuka buku mereka sesuai dengan arahan gurunya.
Pak Anwar mulai menjelaskan mengenai materi yang disebutkannya tadi. Seira dan Shawn tampak sangat antusias mendengarkan penjelasan Pak Anwar, bahkan ketika ada bagian yang tidak mereka mengerti, tanpa sungkan mereka langsung bertanya.
"Oke jadi itu saja dulu untuk penjelasan hari ini, saya ingin kalian membuat makalah mengenai hukum permintaan dan penawaran ini secara berkelompok, bila perlu kalian tambahkan dengan contoh latihan soal" ujar Pak Anwar di akhir pelajaran.
"Sekarang saya akan membagi kelompok kalian. Tugas ini dikumpulkan minggu depan, dan kalian akan presentasi secara bergilir di kelas untuk menyampaikan makalah yang sudah kalian buat" imbuh Pak Anwar.
Setelah selesai membagikan kelompok, Pak Anwar meninggalkan kelas dan seluruh siswa mulai berdiskusi mengenai kapan akan mulai membuat tugas, dimana membuatnya dan lain-lain, termasuk kelompok Seira.
"Kapan kita akan buat tugasnya???" tanya Seira pada teman-teman kelompoknya yaitu Shawn, Rachel dan Brandon.
"Terserah aja" sahut Rachel.
"Ya udah kalau gitu nanti aja gimana???" usul Shawn.
"Boleh" sahut Brandon sedangkan Seira dan Rachel hanya menganggukkan kepala mereka pertanda setuju.
"Tapi mau buat di mana???" tanya Brandon.
"Rumah gue aja" saran Seira.
"Tapi gue sama Shawn nggak tahu rumah lo dimana Ra" protes Brandon.
"Nanti kan gue bisa share lokasi Brandon" sahut Seira sambil memutar bola matanya.
"Hehehe sorry Ra gue lupa" ucap Brandon cengengesan.
"Ya udah kalau gitu gue minta nomor WA lo dong" pinta Shawn dan Seira pun memberikan nomornya.
"Oke fix berarti nanti jam 7 kita buat tugas di rumah Seira, gimana???" ucap Rachel.
"Ok setuju" sahut Brandon dan Shawn berbarengan, sedangkan Seira hanya menganggukkan kepalanya.
"Kalau gitu sekarang ke kantin yuk Ra" ajak Rachel sambil menarik tangan Seira.
"Iya...iya sabar dong" protes Seira.
Mereka berdua bergegas ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar. Sesampainya di kantin, mereka tak ingin membuang waktu dan langsung memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan.
"Chel gue mau cari meja ya...lo aja yang pesenin punya gue soalnya ini rame banget loh" ucap Seira di tengah antrian dan dibalas anggukkan oleh Rachel.
Seira akhirnya mendapatkan satu meja kosong di tengah ramainya kantin saat ini, tanpa pikir panjang dia langsung mendudukkan dirinya di kursi meja kosong tersebut. Tak berapa lama kemudian Rachel datang dengan membawa pesanan mereka berdua.
"Nih pesenan lo Ra" ujar Rachel sembari memberikan pesanan Seira.
"Thanks my bestie" ucap Seira.
"Begini aja my bestie coba pas minta contekan, juteknya minta ampun" cibir Rachel.
"Gue tuh bukannya nggak ngasi lo nyontek, cuma gue pengen lo belajar sendiri Chel tanpa harus mengandalkan orang lain" jelas Seira.
"Iya...iya gue paham, sekarang mending makan aja" pinta Rachel.
Mereka berdua menikmati makanan mereka sampai habis dan bel masuk kelas pun berbunyi. Seluruh siswa SMA Tunas Bangsa kembali ke kelas masing-masing dan mulai belajar lagi, termasuk kelas XI IPS1. Saat jam pulang sekolah, Nick sudah menunggu Seira di depan kelasnya untuk pulang bersama. Tentu saja hal itu membuat para fans Nick yang ada di kelas Seira heboh.
"Ra udah dijemput tuh" ucap Rachel.
"Iya...gue duluan ya, inget nanti jam 7 malam kita ada kerja kelompok" balas Seira mengingatkan Rachel dan teman sekelompoknya yang lain.
"Iya" jawab Rachel dan Shawn bersamaan.
Seira pun pergi meninggalkan teman-temannya dan kembali ke rumah bersama sang kakak.
"Chel Nick itu pacar Seira ya???" tanya Shawn penasaran.
"Hah???pacar???" tanya Rachel meyakinkan.
"Bukan bro, Nick itu kakak Seira...Kenapa???lo tertarik sama si culun itu???" sahut Brandon dan ditatap tajam oleh Rachel karena Brandon mengatai sahabatnya.
"Heh Don Seira itu aslinya cantik banget tahu, kalian aja para lelaki yang nggak pernah tahu kecantikannya" protes Rachel.
"Ya emang kan dia itu culun, bukan gue aja kok yang ngomong tapi banyak yang bilang gitu" ucap Brandon membela diri sedangkan Shawn hanya memperhatikan 2 orang tersebut adu mulut tentang Seira.
"Yeee itu cuma di sekolah aja, lo belum pernah liat penampilan dia di luar sekolah kan??? Kalau sampe lo lihat gue jamin lo bakalan nggak berkedip liat sahabat gue" bela Rachel.
"Ya...ya lo menang deh gue ngaku kalah" pasrah Brandon mendengar ucapan Rachel dan Shawn hanya geleng-geleng kepala melihat mereka.
Jam 18.50 Seira sedang menunggu kedatangan teman-temannya di ruang keluarga sambil menonton televisi. Saat ini Seira mengenakan t-shirt hitam bertuliskan Balenciaga dan hotpants jeans biru dongkernya. Beberapa saat kemudian, bel rumahnya berbunyi dan dia bergegas membuka pintu rumahnya.
"Nih Ra makanan ringan buat kita ngerjain tugas nanti" ucap Rachel sembari memberikan sekresek makanan ringan pada Seira.
"Iiihh...lo pengertian banget deh bestie" ucap Seira sambil mencolek dagu sahabatnya itu.
"Kapan sih gue nggak pernah pengertian???" bangga Rachel.
"PD lo" cibir Seira.
"Ngomong-ngomong tadi gue kesel banget sama si Brandon, enak aja dia ngatain lo culun. Padahal kan dia belum pernah liat penampilan lo di luar sekolah Ra, pengen gue remes rasanya tuh mulutnya" kesal Rachel.
"Udahlah Chel kan emang bener penampilan gue culun kalau di sekolah, jadi nggak usah diambil hati" sahut Seira.
"Tapi Ra, orang-orang kaya gitu tuh mesti liat penampilan lo yang sebenarnya" geram Rachel.
"Tapi penampilan culun gue juga penampilan gue yang sebenarnya kok Chel, cuma beda tempatnya aja. Contohnya sekarang, lo masih liat keculunan gue nggak???" ucap Seira santai.
"Ya nggaklah lo kece begini kok" kesal Rachel lagi.
"Chel...biarin aja mereka menilai sesuai dengan keinginan mereka, yang penting gue nyaman dengan penampilan gue" nasihat Seira dan Rachel hanya menatap Seira malas.
Baru saja mereka berdua duduk di sofa, suara bel terdengar lagi menandakan ada orang yang datang.
"Chel kayaknya itu mereka deh, mending lo yang bukain pintu soalnya gue mau ke dapur dulu buatin kalian minuman" ujar Seira.
"Ok bos" sahut Rachel lalu berlari ke arah pintu.
"Lo udah di sini Chel???" tanya Brandon.
"Iyalah...udah buruan masuk" jawab Rachel.
"Seira mana Chel???" tanya Shawn.
"Tuh lagi nyiapin minuman di dapur, bentar lagi juga dateng" sahut Rachel sambil menunjuk ke arah dapur menggunakan dagunya.
Mereka pun duduk di ruang keluarga sambil menunggu kedatangan sang tuan rumah. 5 menit kemudian datanglah Seira dengan membawa minuman untuk teman-temannya.
"Seira??? lo cantik banget" kagum Brandon.
"Tuh kan gue bilang apa Seira tuh culun cuma di sekolah aja dan lo beneran nggak berkedip kan jadinya sekarang" cibir Rachel sambil tertawa meremehkan.
"Gila nih cewek emang cantik banget" puji Shawn dalam hati.
"Udah nggak usah ngomongin penampilan gue deh, mending sekarang langsung kerjain tugasnya" ujar Seira.
"Tapi Ra-" ucap Brandon terpotong.
"Kalau lo mau nanya-nanya tentang perbedaan penampilan gue, mending setelah tugas kita selesai dulu" potong Seira dan diangguki oleh ketiga temannya.
Mereka akhirnya dapat menyelesaikan tugas kelompoknya dengan cepat dan tanpa halangan yang berarti. Tentu saja ini tak lepas dari kecerdasan Seira dan Shawn, meskipun ada perdebatan-perdebatan kecil karena perbedaan pendapat, tetapi pada akhirnya mereka bisa mendapat jalan tengah dari perbedaan tersebut.
Dapat dilihat dengan jelas oleh Seira jika Brandon sudah sangat penasaran dengan perbedaan penampilan dirinya sehingga membuatnya menghela napas panjang.
"Ya udah sekarang lo nanya aja semua yang mau lo tanya ke gue" ucap Seira pasrah.
"Apa penampilan lo kalau di rumah selalu begini???" Brandon mulai bertanya.
"Nggak di rumah aja kali, kalau kita lagi jalan juga penampilan Seira begini kok, malah super fashionable" sahut Rachel.
"Kenapa beda kalau di sekolah???" tanya Brandon lagi.
"Ya karena gue udah kebiasaan dari kecil kalau ke sekolah harus berpenampilan yang sopan, rapi dan sesuai dengan aturan berpakaian sekolah" jawab Seira santai.
"Jadi menurut lo yang lainnya nggak berpakaian sesuai aturan sekolah gitu???" sahut Brandon tak terima.
"Ya nggak gitu juga, tapi yang gue tahu kalau peraturan di sekolah tuh mengharusnya pakai rok 5cm di bawah lutut, baju nggak boleh ketat, terus pakai sepatu hitam sama pakai kaos kaki di atas mata kaki. Sekarang gue tanya ke lo, ada nggak siswi sekolah kita yang penampilannya kayak gitu selain OSIS sama kumpulan anak-anak culun kayak gue???" balas Seira dan berhasil membuat Brandon berpikir keras.
"Ehhhmm...ya nggak ada sih" sahut Brandon mulai paham.
"Jadi intinya Don lo jangan ngatain orang culun, soalnya kalau mereka udah dandan atau merubah penampilan mereka, habislah lo udah ngatain mereka" nasihat Shawn dan berhasil mengundang tawa Rachel dan Seira ketika melihat wajah kesal Brandon yang dinasihati.
"Eh...tapi gue emang udah yakin kok dari pertama kali liat, kalau Seira itu memang aslinya cantik" puji Shawn polos sehingga membuat Seira bersemu merah.
"Tapi kok lo bisa yakin Shawn???" tanya Brandon penasaran.
"Karena gue nggak picek kayak lo hahahaha" jawab Shawn tertawa dan membuat Seira serta Rachel ikut menertawai Brandon.
Ketika sedang asyik mengobrol, tiba-tiba pintu rumah Seira terbuka dan memperlihatkan kedua orangtuanya dan sang kakak datang bersama.
"Eh ternyata masih ramai" celetuk Mama Seira.
"Kalian kok bisa datang bareng papa???" tanya Seira.
"Kan tadi papasan di gerbang Ra" sahut Nick santai.
"Ehhhhmm Ra kita pulang dulu ya soalnya udah malem ini" ujar Rachel.
"Iya Ra kita pamit sekarang ya, lagian tugas kita tinggal diprint aja" sahut Shawn.
"Eh tunggu!!! kamu anaknya Jacob Black kan???" tanya Papa Seira.
"Iya om saya anaknya, Shawn Black" ucap Shawn memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Papa Seira.
"Saya Brandon Harrison om" ucap Brandon mengikuti seperti yang sudah dilakukan oleh Shawn.
"Kalau saya nggak perlu kenalan lagi kan om???" tanya Rachel sambil tertawa.
"Kalau kamu dari bayi saya udah kenal hahahaha" sahut Papa Seira.
"Kami pamit dulu ya om" ujar Shawn dan dibarengi oleh Brandon dan Rachel. Mereka bertiga pun pergi meninggalkan rumah Seira.
"Tumben kamu kerja kelompoknya di rumah Ra??? biasanya di sekolah aja" tanya sang papa.
"Iya lagi pengen aja pa" sahut Seira santai.
"Akhirnya anak papa mau temenan selain sama Rachel hahahaha" ucap sang papa sambil mengusap pelan kepala Seira. Sedangkan Seira hanya terdiam menerima perlakuan sang papa pada dirinya.
Seira memang tidak memiliki teman lain selain Rachel. Ini adalah pertama kalinya Seira mau berteman dengan orang lain selain sahabat kecilnya itu. Ini juga pertama kalinya bagi Seira mengajak temannya ke rumah, kecuali Rachel tentunya. Bagi Seira tak perlu memiliki banyak teman yang penting mereka bisa saling memahami dan mendukung satu sama lain.
Ilustrasi Brandon Harrison
Yang kepo sama ilustrasinya Brandon udah author kasi ya...hehehehe ✌😘
Jangan lupa tinggalkan jejak ❤ ya readers tercinta 🙏😘 Terimakasih😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!