"Jadi kamu sungguh ingin menceraikanku Mas?"tanyaku seraya melempar tatapan kepada Mas Bayu.
"Iya.Aku sudah bosan dan muak hidup dengan kamu"jawabnya dengan lantang.
Di sisi lain,ibu mertuaku yang sedang duduk disamping putranya tersenyum licik.Ia puas dengan keputusan yang putranya ambil.
Sabarlah Ibu Mertuaku.Jangan senang dulu,karena sebentar lagi senyum di wajahmu akan segera berubah menjadi sebuah kekecewaan.Yang sekalipun tak pernah engkau bayangkan.
"Baiklah.Aku akan menyetujui permintaanmu.Kita akan bercerai.Sekarang kemasi barang-barang kalian"ucapku dengan santai.
"Apa maksudmu Kanaya?"tanya Bayu.Bu Lili pun langsung berdiri dari sofanya yang ia duduki.Wajahnya menunjukkan amarah yang tak terbendung.
"Loh.Kenapa kamu malah bertanya apa maksudku Mas?"aku tersenyum menatap suamiku dan ibu mertuaku bergantian.
"Mas Bayu , aku harap kamu tidak lupa dengan perjanjian pra nikah yang telah kita sepakati sebelumnya"ucapku mengingatkan Bayu.
"Siapapun yang terbukti berselingkuh,maka dia akan keluar dari rumah ini.Tanpa membawa apapun."Kanaya dengan duduk anggunnya.
"Ah iya,terkecuali apa yang menempel dibadanmu sekarang.Ambil saja"sambungnya lagi.
"Seluruh aset akan jatuh ke tangan pihak ke dua tanpa kecuali"ucapku kembali sembari menatap Bayu.
"Tapi aku nggak selingkuh"sanggah Bayu dengan suara tinggi.
"Kamu boleh menyangkalnya sekarang Mas.Tapi tunggu saja di pengadilan nanti.Akan aku kumpulkan bukti-bukti yang akan memberatkanmu"jawab Kanaya dengan suara tegas.
" Dasar wanita gila.Apa maksudmu menyuruh kami pergi dari rumah ini.Sudah jelas siapa yang selama ini bekerja.Kamu hanya ongkang-ongkang saja dirumah!"teriak Bu Lili.Ah suaranya sangat memekakkan telinga siapapun yang mendengarnya.
"Ya,memang benar Mas Bayu lah yang mencari nafkah selama ini.Tapi asal kalian tahu,aku bukan perempuan bodoh yang tidak tahu apa-apa"luruh sudah air mataku.
"Setiap akhir pekan,suamiku asyik bercumbu dengan sekretarisnya!"Kanaya menatap jijik calon mantan suaminya itu.
"Bahkan putramu juga berani berbohong kepadaku.Dengan alasan lembur,dia pergi ke hotel dengan wanita j****g nya hanya untuk memuaskan birahinya!"sambungnya.
Mas Bayu terperanjat.Ia kaget karena aku mengetahui semua yang dilakukannya diluar.
"Kenapa Mas?Kaget?"ucapku sinis.
"Kamu jangan memfitnahku Kanaya.Akui saja kelemahanmu.Sampai sekarang kamu tidak sanggup memberikanku keturunan"Bayu dengan akal busuknya.
"Daripada mengarang cerita yang tidak masuk akal,mending sekarang kamu berlutut dihadapanku.Dengan begitu aku bisa berbelas kasih memberikan secuil hartaku padamu"ucap Bayu penuh percaya diri.
Terlihat sekali jika Mas Bayu sangat berusaha menenangkan dirinya.Panik.Mungkin itu yang dirasakannya sekarang
"Jika bisa mendapatkan semuanya,kenapa harus secuil?"sahutku sembari mengendikkan bahu.
"Memang perempuan gila kamu Kanaya.Jangan harap kamu bisa merampas semua harta milik anakku"
"Kamu hanyalah perempuan kampung yang diangkat derajatnya oleh putraku.Ibarat memelihara seekor ayam,tentu kami mengharapkan telurnya!"Bu Lili dengan suara tingginya
"Tapi sampai saat ini kamu bahkan tidak bisa memberikan pewaris untuk keluargaku.Dan sekarang dengan tidak tahu malunya kamu memfitnah putraku?"cerocos ibu mertuanya panjang lebar.
Nafas Bu Lili nampak tersengal.Kanaya khawatir ibu mertuanya terkena stroke dadakan.
"Tarik nafas dulu Bu.Takutnya kena stroke dadakan.Kan putra ibu juga yang repot"Kanaya nampak sedikit menahan tawa.
"Simpan dulu tenaganya.Pertempuran masih panjang"mata Bu Lili hampir keluar saking melototnya mendengar sindiran Kanaya.
Bersambung...
Sistem tabur tuai itu ada.Hukum alam itu nyata.Karena akan ada masanya mereka merasakan hal yang sama.Bahkan lebih sakit dari yang kamu rasakan sekarang.
"Sampai jumpa lagi dipengadilan nanti Mas.Ah,aku hampir lupa.Besok kamu tidak perlu datang lagi ke kantor.Karena sekarang perusahaan sudah sah menjadi milikku"ucap Kanaya.
"Tidak Kanaya."ucap Bayu dengan wajah memelasnya.
"Apa lagi Mas?Kamu mau membantahku?Apa perlu ku sebar foto-foto perselingkuhanmu dengan gundik kesayanganmu itu?Supaya ibumu yang sombong itu melihatnya juga?"
Mendengar ucapanku Mas Bayu seolah lepas jantungnya.Lututnya lemas seketika.
Bibirnya tertutup rapat.Kedua tangannya mengepal erat.Tentu saja ia paham betul dengan apa yang ku katakan bukan sekedar omong kosong.
Dan yang mengejutkan lagi,perempuan sundal tersebut tengah berbadan dua.Siska nama perempuan itu.
Siska saat ini tengah menuntut pertanggung jawaban Mas Bayu.Ia pun menuntutnya untuk segera menceraikan aku dan menikahinya.
Seakan tak cukup puas dengan semua itu,Bayu dan Siska pun ingin mengusirku.Menguasai harta yang kami peroleh selama kami menikah.
Oh tentu tidak semudah itu.
"Tunggu apa lagi.Besok kamu tinggal datang ke pengadilan untuk mengurus perceraian kita.Kan kamu yang menginginkan perceraian ini kan Mas?"aku mengatakan dengan tegas.
Aku melirik Mas Bayu dan ibu mertuaku yang wajahnya memucat.
"Apakah semua yang dikatakan oleh Kanaya itu benar Yu?"tanya Bu Lili dengan wajah tak percaya nya.
Suaranya tak lagi lantang seperti memakiku lalu.Oh ibu mertua,kemana perginya kesombonganmu tadi?
"Aku batal ingin bercerai"tukas Mas Bayu.
"Kamu pikir kamu siapa Mas?Seenaknya minta cerai.Tiba-tiba sekarang ingin membatalkannya"sahutku.
"Oh aku tahu.Kamu pasti nggak rela jika semua aset dan harta jatuh ke tanganku kan?"sambungku dengan senyum sinis.
"Namun,sayang sekali.Sudah terlambat.Aku tidak sudi lagi hidup bersama seorang pengkhianat yang hidupnya hanya dipenuhi otak kotor sepertimu!"kali ini suara Kanaya meninggi.
"Mau kamu apa Kanaya!"bentaknya.
"Sudah jelas apa mau ku sekarang Mas.Aku mau kita cerai.Dan kamu keluar dari rumah ini sekarang juga!"sahutku dengan suara yang lebih lantang.
"Kamu pikir aku masih mau hidup seatap dengan seorang pengkhianat seperti kamu.Yang ada hanya JIJIK"ucapku penuh penekanan.
"Anak saya selingkuh juga bukan sepenuhnya kesalahan dia Kanaya.Itu karena kesalahan kamu juga"ucap ibu mertuaku.
"Coba saja sekarang kamu bisa memberikan keturunan untuk Bayu.Mungkin Bayu tidak akan sampai melakukan hal tersebut dibelakangmu"imbuhnya lagi.
"Ibu pasti orang yang berpendidikan bukan?Apa pantas seorang ibu berkata seperti itu.Sama saja Ibu membenarkan perzinahan"
"Apakah Ibu benar-benar mengharapkan seorang cucu hasil dari pengkhianatan?"
Wajah Bu Lili seketika memerah.Jika dapat dilihat mata telanjang,mungkin saat ini tanduknya sudah tumbuh sepanjang Jembatan Barelang.Hahaha
Benar-benar keluarga gila.
"Sudahlah.Aku malas berdebat dengan kalian.Tunggu disini,akan ku kemasi barang-barang kalian"aku berjalan tanpa memperdulikan suara ibu mertuaku yang memanggilku berulang kali.Ah sungguh bising.
Ku raih beberapa potong pakaian Mas Bayu.Ku masukkan ke dalam tas berukuran kecil.
"Kanaya.Kamu nggak bisa melakukan ini Nay.Aku mohon sama kamu.Kita perbaiki semuanya"Mas Bayu masuk ke dalam kamar.Berusaha menghentikan tanganku yang sedang mengemas barang-barangnya.
"Tidak ada yang bisa diperbaiki lagi Mas.Kamu sendiri yang menghancurkan pernikahan kita"sahutku.
Bersambung....
Mas Bayu berlutut di kakiku.Memohon dengan wajah yang memelas.Itu sama sekali tidak mempengaruhiku.Selesai sudah aku mengemasi barang-barang milik Mas Bayu.
"Pergilah.Dan ingat satu pesanku.Jangan sampai keluargaku tahu.Kamu ingat bukan?Bagaimana kejamnya mereka?"ucapku sambil duduk ditepi ranjang.
"Aku khilaf Nay.Tolong kasih aku kesempatan sekali lagi.Aku mohon"Bayu masih dengan posisinya yang masih sama.
"Apakah kamu menyesal sekarang Mas?Lantas kemana kah akal fikiranmu ketika kamu dengan sadar berbagi peluhmu dengan wanita lain?"
"Kamu boleh ambil semua tabungan,rumah ini.Tapi aku mohon kita perbaiki semua dari awal Nay"pintanya.
Mas Bayu bersikeras mempertahankan pernikahan yang ia hancurkan sendiri.
"Maaf Mas.Aku tidak akan pernah memaafkanmu.Semuanya terlalu sulit dan sakit untuk dipertahankan"
"Sudah menjadi kesepakatan kita diawal pernikahan.Bahwa siapapun yang berkhianat,maka semua aset akan jatuh ke pihak ke dua"
"Sekarang angkat kaki dari rumah ini!Aku sudah muak melihatmu.Pergilah.Temui gundikmu dan calon anakmu yang sedang dikandungnya"ia lemparkan tas berisi barang yang tak seberapa banyaknya ke arah Bayu.
"Oh ya satu lagi.Jika kamu merasa semua ini tidak adil.Kamu bisa menggugatnya nanti di pengadilan"imbuh Kanaya.
Aku berkata panjang lebar,sedangkan Mas Bayu terlihat lesu.Hilang sudah wajah yang terkenal arogan tersebut.
Menyesal sudah.Mengapa ia sampai lupa dengan perjanjian pra nikah dulu?Sebatas memburu nafsu bersama sekretarisnya,ia sampai mengorbankan semua apa yang dimiliki.
Ibarat pepatah,sudah jatuh tertimpa tangga pula.
"Kalau kamu tidak mau pergi,aku akan panggil security sekarang juga"ancam Kanaya.
Muak aku melihat wajah Mas Bayu.Teringat bagaimana angkuhnya dia mengatakan sudah bosan hidup denganku.
"Kanaya.Kamu belum berhak mengusir kami selagi kamu belum sah bercerai dengan Bayu"Bu Lili ikut menyahut.
"Siapa yang bilang tidak berhak.Ibu mau ku tunjukkan surat perjanjiannya?Ibu Lili yang TERHORMAT?"ejekku dengan tatapan sinis.
"Kamu pikir saya takut?Tunjukkan berkasnya"ucap Bu Lili penuh percaya diri.
"Baiklah"
Belum juga aku melangkah menuju nakas penyimpanan,Mas Bayu mencegahku.
"Tidak perlu Nay"
"Kamu apa-apaan sih Yu!Sudah mana sini berkasnya.Bisa saja semua omongan kamu cuma bohong belaka"sergah Bu Lili.
"Memang benar adanya Bu.Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja.Akan aku ambil kembali semua milikku.Ingat itu Kanaya"ancam Bayu
"Ayo Bu"ajak Bayu sembari menggandeng tangan Ibunya keluar dari kamarku.
"Tapi Ibu nggak rela Yu keluar rumah ini dengan tangan kosong.Sebesar apapun kesalahanmu , kamulah yang selama ini bekerja membanting tulang"
"Perempuan itu mah enak tinggal ongkang-ongkang kaki di rumah"terdengar suara ibu mertuaku sedang memarahi anak kesayangannya.
"Sudahlah Bu.Aku punya rencana lain.Sekarang kita pergi dulu dari rumah ini"ucap Bayu sambil menatap rumah mewahnya.
"Tidak ada gunanya juga menentang Kanaya.Dia punya semua buktinya"
"Kamu juga ngapain sih.Pake selingkuh sama sekretaris itu.Harusnya kamu ceraikan dulu Kanaya.Kalau kaya gini kan kita yang repot" Bu Lili terlihat sangat kesal.
Rupanya sekarang mereka berdua terlihat saling menyalahkan.
"Cepat pergi kalian dari rumahku.Bisa tercemar nanti"seru Kanaya dari balkon lantai dua rumahnya.
Ibu dan anak tersebut sontak langsung diam.
"Tunggu pembalasanku , Kanaya"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!