NovelToon NovelToon

LELAKI CUPU YANG MEMPESONA

1. masuk universitas

selamat datang teman-teman, terima kasih sudah mampir di cerita novel aku. 🙏🙏mudah-mudahan ceritanya teman-teman suka ya..!! mohon kritik dan sarannya juga demi kelancaran dari alur cerita ini.

selamat membaca ❤️❤️

****

seorang Sagara leopard Davichi. merupakan seorang intelijen yang saat ini ingin melanjutkan pendidikannya di sebuah universitas yang ada di Sumatera barat.

Ia adalah keturunan dari bangsa Korea, namun keluarga besarnya lebih memilih menetap di Indonesia. mereka tinggal di Bukittinggi, Sumatera barat. bertahun-tahun hidup di Indonesia, sehingga adat dan istiadat orang Indonesia melekat dalam diri mereka, sehingga tak satupun identitas kebangsaan Korea mereka tertinggal dalam diri mereka. mereka sudah menjadi menjadi bagian dari bangsa Indonesia secara turun temurun. bahkan Sagara ini adalah anak dari hasil campuran Korea dan Indonesia.

Saga juga terpaksa menerima untuk melanjutkan pendidikannya akibat desakan sang kakek. karena Saga adalah penerus perusahaan di keluarga Davichi. Saga adalah satu-satunya anak tunggal dari keluarga Davichi setelah kepergian saudaranya yang bernama Andrea Pirlo Davichi.

Sagara adalah laki-laki tampan berperawakan tinggi berkulit putih dan bermata oval. terlihat kegantengannya tidak dapat menandingi dan bahkan menghancurkan dunia kaum para hawa. sebagai seorang Putra penerus tentu Saga memiliki banyak pertimbangan dalam mengambil jalan yang diberikan oleh kakeknya.

" Saga, Kamu adalah salah satunya penerus perusahaan kita. jadi kakek berharap banyak kepadaMu untuk meninggalkan pekerjaan militermu,, dan kembalilah untuk mengurus perusahaan. tak ada seorangpun yang dapat diandalkan selain kamu." tampak Saga terngiang-ngiang dengan ucapan sang kakek.

sebenarnya, sejak kecil Sagara sudah dilatih untuk menjadi seorang intelijen yang cerdas. ia harus bisa membedakan gerak-gerik dan membaca semua pergerakan manusia. baik itu dari segi perilaku dan tatapannya. Kenapa harus menjadi seorang intelijen, karena alasan keluarga mereka menetap di Indonesia adalah keluarga kakeknya, di mana sang kakek tengah diburu oleh saudara-saudaranya untuk dilenyapkan.

karena hari ini ia akan memutuskan untuk memasuki universitas guna melanjutkan pendidikannya. Ia menyamar sebagai lelaki cupu berkacamata besar dan berperilaku sedikit malu-malu. Ia ingin menutupi jati dirinya yang merupakan seorang penerus tunggal dari keluarga Davichi dan juga seorang intelijen yang dituntut untuk selalu berhati-hati.

buk..

"aduh..!! maaf kak, saya tidak sengaja.." ucap saga dengan kikuk dan agak sedikit idiot. ia menundukkan kepalanya tidak berani menatap orang yang ia tabrak tadi.

orang itu memungut buku-bukunya yang jatuh berserakan akibat bertabrakan dengan nya. Saga ingin membantu, tapi pura-pura tak berani.

"tidak apa.., lain kali hati-hati ya, kalau jalan jangan menunduk seperti itu, usahakan untuk melihat jalan." ucap perempuan itu mengingatkan saga. Saga tertegun, ia langsung buru-buru menganggukan kepalanya.

perempuan itu sedikit mengamati Saga yang ternyata sedang mengamati lingkungan sekitar nya. Perempuan itu menjadi heran dan kemudian bertanya.

"kenapa..?? apakah kamu sedang mencari sesuatu..??" tanya perempuan itu kepada Saga. Saga kemudian mengalihkan pandangan ke arah perempuan itu yang tak lain adalah Yolanda Saraswati.

"em.. iya kak, saya sedang mencari ruang A 21 kak. oh iya, kenalkan saya Sagara kak." ucap saga dengan malu-malu sambil mengulurkan tangannya. Yolanda tersenyum dan menerima uluran tangan dari Saga. saga benar-benar bertingkah seperti seorang idiot yang tidak mengerti apa-apa.

sebenarnya Sagara tidak terlalu akrab dengan yang namanya perempuan kecuali ibu dan keluarganya yang lain. namun untuk melancarkan aksi penyamarannya, Ia tentu harus menyampingkan semua itu. sehingga dengan terpaksa ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman kepada lawan jenisnya. penampilan yang di tunjukkan oleh Sagara ini benar-benar sangat jauh dari tampang aslinya.

"Yolanda,! kebetulan aku akan ke ruang itu. kalau begitu, ayo kita pergi sama-sama." ucap Yolanda mengajak saga pergi bersamanya. Sagara pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. setelah itu, mereka pun langsung bergegas. dia mengikuti langkah kaki Yolanda dari belakang.

Diperjalanan mereka berdua sambil bercakap-cakap seperti orang yang sudah kenal lama, hanya saja, saga memang bertingkah malu malu. lebih tepatnya bertingkah seperti lelaki idiot. tapi kok bisa diterima di universitas ini ? kalau ada yang ingin bertanya seperti itu, tanyakan saja kepada universitasnya. 😁

dalam hati kecilnya, ia merasakan aura yang berbeda kepada gadis ini. gadis ini sepertinya ramah dan biasa-biasa saja. tidak seperti kebanyakan perempuan yang ia temui. ada sedikit rasa senang dalam hatinya berjalan berdampingan dengan Yolanda. namun ia segera menepis hal itu, Ia yakin bahwa perasaannya ini hanya untuk mengalihkan sifat dinginnya kepada kaum hawa.

"kamu mahasiswa baru ya..?? soalnya aku baru melihat mu hari ini.." ucap Yolanda. Saga bejalan selayaknya lelaki cupu yang tidak tau apa-apa itu langsung menganggukkan kepalanya.

"iya kak, aku baru pindah hari ini kekampus ini kak." ucap saga lagi. Yolanda tersenyum.

"tolong jangan panggil aku kak, aku rasa kita seumuran." ucap Yolanda kepada Saga. Saga melihat ke arah Yolanda sejenak. Kemudian fokus kembali dengan jalannya.

"Oh ya.. memang umur kamu berapa sekarang yol..??" Tanya saga dengan gaya idiot nya. Yolanda menatap ke arah saga dan tersenyum.

"Aku umur 21 tahun sekarang." Ucapnya. Mereka terus melangkahkan kaki mereka menuju ruang A21. Saga menganggukan kepalanya.

(Hais.. ternyata aku cukup tua untuk kuliah.) Batin Sagara. Ia terus ikut melangkah kan kakinya mengikuti Yolanda.

"Oh.. berarti aku panggil dek ya. Soalnya kita beda 4 tahun." Ucapnya lagi.

"Terserah lah. nah kita sudah sampai, ayo kita masuk." Ucap Yolanda ketika mereka tiba di depan pintu ruangan itu. saga pun langsung mengganggukan kepalanya.

Mereka berdua pun masuk kedalam ruangan itu. Tampak suasana ruangan itu begitu ramai. Ketika mereka masuk, sontak saja mereka jadi pusat perhatian.

Melihat hal itu, seorang perempuan yang menjadi rival bagi Yolanda langsung angkat suara.

"Eh..!! lihatlah. siapa itu. perempuan yang selalu mencoba menarik perhatian. Karena tidak mendapat perhatian dari kak Riko. Ia mendekati laki-laki culun itu. Hahaha..!!. Kasihan sekali." Ujar perempuan itu yang bernama Lalita mutiara . Ia berjalan mendekat kearah Yolanda dan Sagara.

Yolanda memasang wajah Malas, sementara Sagara masih setia dengan tampang bodoh dan gaya idiot nya. Ia menatap ke arah Yolanda. namun tidak berkomentar.

"ngak nyangka ya, Yolanda mendekati lelaki culun dan gaya idiot seperti ini." Ucapnya sambil memicingkan mata benci kearah Saga.

saga tak menyauti sama sekali, begitu juga dengan Yolanda. Saga malah sibuk memperhatikan perempuan itu. dari sana, Sagara sudah dapat menebak seperti apa sifat dari perempuan ini.

"Oh.. atau kamu kehilangan kepercayaan diri ya, karena di tolak oleh kak Riko. Atau, kamu udah kehabisan uang untuk kehidupan sehari-hari mu. Karena itu, kamu memanfaatkan orang idiot ini." Ucapnya lagi menghina Sagara.

(Idiot, idiot, kakek mu yang idiot, Ayah mu yang idiot, semua keturunan mu idiot.!!) Marahnya dalam hati. Tapi tampang tetap tampang idiot. dia hanya kesal dalam hatinya.

perempuan ini tidak tahu saja bagaimana dia sebenarnya. awas aja kalau dia sampai melepaskan penyamarannya, maka pastinya perempuan ini akan menyesal dan akan menarik kata-katanya itu.

(Huf.. kenapa aku jadi lebay ya, sabar-sabar) batin nya lagi.

Lalita mendekat kearah Saga dan mengelilingi tubuhnya, kemudian ia berdecih.

"Cih... Ternyata kamu cukup tampan, hanya saja gayamu sangat kampungan." Ucapnya lagi. Yolanda pun memutar bola matanya malas.

***bersambung***

2. kantin kampus

Sagara memegang kedua tali tasnya yang masih setia tertenteng di belakang punggungnya, Ia juga menatap Lalita dengan tatapan yang idiot. ia memberikan tatapan bingung melihat perempuan itu. Lalita yang melihat kebingungan dari Sagara, tak bisa tidak tersenyum mengejek.

"Udah hinanya, kami mau duduk." Ucap Yolanda dengan ketus. Mendengar penuturan ketus itu, Lalita langsung terkejut.

"Oh.. kamu sudah berani menjawab ya sekarang..!!" Serunya.

"Bodoh amat..!! Ayo kak saga." Ucap Yolanda mengajak SagaRa Untuk duduk. Mereka pun langsung berlalu dari sana.

Yolanda juga tanpa sadar, menarik tangan Sagara untuk mengikutinya dari belakang. Begitu juga dengan Sagara, ia tidak menolak atau menyingkirkan tangan Yolanda. Ia dengan patuh mengikuti Yolanda yang menyeret dirinya menuju tempat di mana mereka akan duduk.

"cih !! lihat saja cewek kampung, walaupun kamu pintar, namun tempatmu bukanlah di sini. karena orang miskin sepertimu tidak pantas berada di kampus yang sangat bergengsi ini."tutur laLita lagi sedikit berteriak agar Yolanda mendengar ucapannya itu.

Sagara yang mendengar teriakan dari Lalita, sebelum ia mendudukkan tubuhnya terlebih dahulu ia mengarahkan pandangannya ke arah perempuan itu. ada tatapan benci dari sorot matanya melihat kelakuan perempuan yang tiba-tiba mengganggu mereka.

"ayo Kak duduk, perempuan itu tidak perlu Kakak pedulikan. mereka memang seperti itu." ucap Yolanda dengan lirih. mendengar penuturan dari Yolanda, Saga mengarahkan pandangannya ke arah Yolanda kemudian ia menganggukkan kepalanya dan akhirnya mendudukkan tubuhnya di samping Yolanda.

***

setelah mengikuti serangkaian proses perkuliahan yang panjang, Saga kini tengah berada di sebuah kantin kampus.

Saga sendirian di kantin itu. karena Yolanda masih memiliki kuliah tambahan. ya wajarlah, seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tentunya mendapatkan tuntutan lebih bagi dirinya sendiri. bukan kampus sih yang menentukan, tetapi dia sadar kalau dia harus banyak berinteraksi agar melatih kekuatan intelektualnya.

sehingga, dia tidak dapat menemani Sagara. lagi pula mereka juga masih belum terlalu akrab. tapi walaupun begitu, Yolanda sebenarnya juga tidak keberatan menemani Sagara.

Ia saat ini tengah menikmati makan siangnya. tiba-tiba beberapa laki-laki dari golongan orang-orang terpandang datang menghampirinya.

"hai cupu. sendirian saja..!! kamu anak baru ya di sini..??" tanya mereka dengan nada sombong. Saga pun berhenti sejenak dengan aktivitas makannya itu dan kemudian melihat ke arah mereka. namun, Saga memilih diam dan tidak menyauti perkataan mereka, Ia malah langsung fokus untuk terus melahap makanannya, karena jujur saja ia sudah sangat lapar.

"lihatlah !! dia benar-benar cupu. Kenapa kampus kita tiba-tiba datang mahasiswa yang terlihat cupu dan sangat culun seperti ini, mencoreng nama baik laki-laki sejati saja." ucap Mereka lagi.

tapi, lagi-lagi Saga tidak memperdulikan mereka. Ia terus fokus malahab makanannya, sampai-sampai satu orang dari mereka menggebrak meja yang diduduki olehnya. mendapati perlakuan seperti itu, Saga menghentikan aktivitasnya dan melihat keempat orang itu.

Brak

"hey.. idiot..!! loh dengar kita kan..?? jangan pura-pura begok deh.!!." Ucapnya dengan perasaan jengkel karena diabaikan.

"lah... emang bodoh kan.." timpal yang lain yang sukses membuat mereka semua terkekeh. Saga pun langsung menyahut.

"Ada apa dengan kalian..?? Apakah aku mengganggu kalian..??" tanya Sagara dengan tampang idiot dan polos. Mereka melihat tampang polos dan takut-takut itu membuat mereka menjadi kembali terkekeh.

"hehehe.. lihatlah dia benar-benar idiot. seharusnya ia tidak berada di sini.." ucap mereka lagi.

"kamu bener Dion, seharusnya laki-laki cupu culun dan sedikit idiot ini tidak berada di sini. lagian aku heran, kok bisa-bisanya kampus kita menerima mahasiswa yang seperti ini.." ucap teman mereka itu lagi.

"Kamu benar ser, seharusnya kampus kita tidak menerima mahasiswa yang seperti ini." balas Dion kepada serga. saat mereka sedang menggunjingi Sagara, tiba-tiba, Riko datang menyusul mereka.

"hei Ada apa..??" tanya Riko kepada mereka semua. bukannya menjawab mereka malah melipat tangan di dada mereka.

"Kamu dari mana saja ko..? kamu itu pacarannya lama sekali sih, mentang-mentang kami ini jomblo dan kamu punya pasangan, kamu seenaknya melupakan kita.." ucap mereka dengan nada ketus. Riko tersenyum mengejek.

"sudahlah, ayo makan. aku sudah sangat lapar." ucap Riko.

Riko pun langsung melangkah meninggalkan meja yang di duduki oleh Saga, dan memilih meja kosong yang ada di depan meja Saga. teman teman Riko pun langsung menyusul.

setelah mereka duduk, mereka langsung memesan makanan untuk mereka. suasana hening pun tercipta di antara mereka. tapi tiba-tiba, serga kembali bersuara.

"lihatlah si culun itu. benar-benar membuat ku muak... ada ya, laki-laki yang diciptakan seperti itu di dunia." ejek Serga, dan masih di dengar oleh Sagara.

"salah cetak kali..." seru Anton yang sedari tadi hanya diam. Sagara yang mendengar hinaan itu menghentikan suapannya, dan menatap mereka dengan tatapan yang sulit mereka tebak.

"apa lihat-lihat idiot..!!" seru Dion. saga hanya diam, ia kembali melanjutkan suapan makanan ke dalam mulutnya. namun dalam hatinya sudah sangat bergejolak dengan amarah. namun Sagara sangat pandai menyimpan ekspresi itu, sehingga tak ada yang dapat menebak.

saat saga sedang melanjutkan aktivitas makan nya. tiba-tiba Yolanda datang menyapanya.

"hai kak saga.. boleh aku duduk disini..?? soalnya meja lain sudah pada penuh kak.." ujar Yolanda meminta izin.

mendengar pengaturan Yolanda, Sagara langsung mengangkat kepalanya dan langsung mengedarkan pandangannya melihat ke sana kemarin. ternyata benar saja, semua meja yang ada di kantin itu telah penuh.

"ya... duduklah. " ujar saja dengan gaya idiotnya.

sambil mengucapkan terima kasih, Yolanda pun langsung bergabung di meja itu. tanpa mereka berdua sadari, kalau ke empat cowok yang merecoki saga tadi menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan. apalagi Riko. dalam hati, ia mendadak merasa tidak nyaman dalam hatinya.

ia memandangi Yolanda dengan tatapan yang begitu sulit diartikan. namun, Yolanda dan Saga sama sekali tak peduli dengan mereka. ternyata, geng Lalita juga datang menyusul Riko di kantin kampus itu.

"Hay baby..." seru Lalita dengan suara manja. Ia langsung melayangkan satu kecupan manis di pipi Riko yang masih setia menghabiskan makanannya.

"untung kamu kasih tahu tadi, kalau kamu dan teman-teman sedang berada di kantin kampus. jadi aku tak perlu kesusahan mencarimu. dan langsung bergegas datang.." ujar lita sambil mengambil tempat duduk di samping Riko.

"eh ta kamu mau pesan apa..??" tanya Juli dan Jesi. karena mereka berdua akan segera pergi memesan makanan untuk mereka.

"oh aku pesan bakso saja ya..." ujar Lita dengan nada sedikit sombong kepada teman-temannya. tapi Juli dan Jessie memang sudah tahu dan tidak mengambil hati.

"onge..." setelah itu keduanya langsung pergi.

saat mereka sedang berbincang-bincang yang lebih tepatnya Lita dan teman-temannya sedang berbincang-bincang, tak sengaja matanya mengarah ke sebuah meja yang diduduki oleh Yolanda dan Sagara. melihat kedua manusia yang dianggap lemah dan miskin itu, Lalita langsung menerbitkan senyum sinis dan berjalan ke arah mereka.

"hei culun dan cewek miskin. kalian ternyata sedang duduk tenang Ya di sini. Apakah uang kalian cukup untuk membeli makanan di tempat ini..?? aku rasa cukuplah ya.. soalnya tidak terlalu mehong juga..." hujan Lalita dengan gaya yang begitu arogan.

Yolanda dan Sagara yang merasa terpanggil langsung menegakkan kepala mereka. sama-sama pandangan mereka Langsung mereka alihkan ke arah Lalita yang sedang berdiri berpangku tangan sambil menatap sinis ke arah mereka.

3.

Setelah itu mereka kembali saling menatap satu sama lain dan sama-sama mengangkat bahu. bukannya menanggapi Apa yang diucapkan oleh Lalita terhadap mereka, mereka berdua malah asyik melanjutkan acara makan-makan mereka. hal itu tentu saja mengundang kemarahan dari Lalita.

"eh..!! kalian berdua itu pikun ya..!! atau sama-sama idiot..!!! ada orang ngomong di sini tapi tidak kalian gubris..!!" teriak Lalita dengan marah.

Riko dan yang lainnya yang melihat Lalita di sana menjadi malu sendiri. padahal yang menghampiri mereka itu adalah Lalita dan yang mencari masalah juga adalah dirinya. tapi kenapa dia sendiri juga yang marah-marah.

"maaf ya neng. tapi saya dan Anda tidak saling mengenal. jadi untuk apa saya menanggapi kata-kata anda yang tidak berfaedah itu.." jawab Yolanda. Sagara juga ikut menatap dengan tatapan datar. jujur saja, baru sehari ini dia datang ke kampus, dia malah sudah mendapatkan gangguan dari anak-anak orang sok kaya ini.

dan entah keberanian dari mana, Yolanda juga sampai bisa menjawab dengan kalimat yang seperti itu. lagi pula dirinya juga sudah bosan selalu direcoki oleh Lalita dan teman-temannya. Di mana mereka selalu menghinanya sebagai cewek miskin yang tak pantas berada di universitas terkenal ini.

mendengar penuturan Yolanda, Amara Lalita kembali membuncah. Ia benar-benar tidak suka gadis miskin seperti Yolanda mampu menjawab ucapannya dengan kalimat yang seperti itu.

"oh sudah berani melawan kamu ya..!! Apa kamu nggak tahu siapa saya.. dan saya peringatkan kepada kamu agar tidak macam-macam. kalau tidak kamu akan menyesal." ujar Lalita memperingati Yolanda. tapi tiba-tiba ada sebuah suara yang memanggil Lalita dari sana Siapa lagi kalau bukan Riko.

"sudahlah Lita, kemari makan. atau kami akan meninggalkanmu sendirian." ujar Riko dari seberang sana.

Lalita tentu saja tidak ingin hal itu terjadi, apalagi orang-orang yang berada di kantin tersebut mulai mengarahkan pandangan sinis mereka ke arah Lalita. sebelum meninggalkan meja di mana Sagara dan Yolanda dulu, Lolita masih sempat-sempatnya melayangkan ancaman.

"ingat ya kalian berdua. urusan kita belum selesai. dasar idiot !!" seru Lalita lagi di akhir kalimatnya. setelah itu ia langsung bergegas meninggalkan meja tersebut.

sementara Yolanda dan Sagara melihat aksi Lalita yang menurut mereka benar-benar absrud. dia yang ngatain orang dengan sembarangan, dia juga yang marah-marah.

"Itu anak siapa sih Yola. kok ada manusia seperti itu ya..." sindir Sagara dengan suara pelan agar tak didengar oleh pihak lawan. Yolanda pun hanya mengangkat bahunya tidak tahu.

"entahlah kak, sejak awal aku masuk ke universitas ini. mereka selalu mengatai dan membullyku. entah apa salahku pada mereka. tapi ya sudahlah, aku memilih diam saja ketimbang harus mencari masalah. tapi kalau seandainya mereka sudah keterlaluan, aku juga tidak bisa tinggal diam." ujar Yolanda dengan pelan. Sagara dengan tampang polosnya itu hanya mengganggu-angguk kepalanya saja mengerti.

(Iya betul. tidak seharusnya meneladani orang gila. tapi kalau dia sudah menggigit, kamu pantas untuk melawan. aku akan mendukungmu ) ujar Sagara dalam hatinya. entah kenapa Ia yang jarang terpaut dan prihatin terhadap perempuan, tiba-tiba mengatakan hal itu dalam hatinya.

setelah mereka selesai, mereka pun memutuskan untuk kembali ke kelas dan melanjutkan kuliah di jam berikutnya.

***

akhirnya, setelah banyak drama saat mengikuti perkuliahan hari ini. Sagara pun kembali pulang ke apartemen nya. ia berjalan seperti orang mabuk. sesampainya didalam apartemen, ia langsung melemparkan tasnya di atas sofa dan juga ikut membuang tubuhnya diatas sofa itu.

"hah !!! ternyata, kuliah lebih lelah ketimbang harus menyelesaikan misi. sungguh tidak seru. aku rindu dengan semua rencana dan taktik perang yang aku susun. tapi apa boleh buat. aku tidak bisa melawan kehendak kakek. huff..." Sagara pun langsung memejamkan matanya sejenak. niat nya, ia hanya akan beristirahat sejenak, tapi ternyata, karena efek kelelahan, ia malah tertidur pulas diatas sofa itu.

tak terasa, malam hari pun menjelang. Sagara yang masih tertidur pulas di atas sofa empuk nya itu, tiba-tiba dikejutkan dengan deringan handphone yang ada di atas meja. dengan mata yang masih terpejam, ya meraih handphone tersebut dan langsung mengangkatnya tanpa melihat Siapa yang menelpon dirinya.

"halo.." ujar Sagara dengan suara khas bangun tidurnya.

"hallo tuan, Apakah hari ini Tuan jadi datang ke markas..??" tanya orang yang di seberang telepon tadi. Sagara yang tersadar bahwa hari ini ia ada jadwal untuk mengunjungi markas nya, langsung membuka matanya dan duduk dengan cepat.

"iya iya hari ini aku akan jadi ke markas." ujarnya. setelah itu Sagara langsung mematikan panggilan telepon itu secara sepihak. Ia kemudian melihat waktu, bawa saat ini telah menunjukkan setengah delapan malam. ternyata ia ketiduran cukup lama.

"sial !!! karena efek lelah aku ketiduran sampai jam segini.." setelah itu ia bangkit dan pergi ke kamarnya. ia langsung bersih-bersih karena akan segera berangkat.

Tapi saat ia memasuki kamarnya, Ia langsung dibuat tercengang karena tampilan kamarnya berbentuk seperti kapal pecah.

"what !! apa-apaan ini..!! Kenapa kamarku tiba-tiba berbentuk seperti kapal pecah..." segera sejenak mematung. Ia sedang mencerna apa saja yang sudah ia lakukan sebelum itu.

tak lama Ia nggak langsung menemukan alasannya, Kenapa kamarnya sampai seperti itu. ternyata itu adalah ulahnya sendiri karena terlalu sibuk memikirkan Bagaimana dirinya harus tampil biasa saja dan menyamar sebagai lelaki culun yang bertampang idiot.

"Ais hidupku benar-benar kacau setelah memutuskan untuk keluar dari dunia militer. CK.. nanti sajalah aku akan carikan asisten rumah tangga supaya bisa membantuku mengurus apartemen ini." ujar Sagara lagi. Ia pun langsung segera berlalu dari sana dan melanjutkan niatnya untuk bersih-bersih. masalah membersihkan kamar atau sebagainya akan ia pikirkan nanti. yang penting saat ini ia harus pergi ke markas dulu.

***

dengan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, Tak sampai 30 menit dirinya telah sampai di markas yang ia bangun untuknya dan teman-teman yang akan bekerja dengan dirinya. ternyata selain pandai dalam perihal intelijen dan membaca gerak-gerik tubuh manusia, Ia juga pandai dalam hal meretas keamanan situs-situs internet. dan tentu saja di dalam markas tersebut adalah orang-orang yang pandai dalam dunia IT.

"bagaimana dengan yang aku perintahkan..??" tanya Sagara dengan kembali memasang ekspresi garang seperti sedia kala sebelum menyamar menjadi seorang yang memiliki tampang idiot.

ya sebelum kembali ke apartemen, dirinya telah menghubungi anak buahnya untuk mencari informasi tentang Lalita mutiara yang selalu menghina mereka di universitas apalagi mengenai Yolanda. segera memutuskan untuk mencari informasi anak-anak yang dekat dengan mereka atau sekelas dengan mereka. karena itu nanti suatu saat nanti berguna bagi mereka.

"sudah tuan, dan semuanya sudah tersimpan di dalam situs ini. Tuan bisa membukanya sendiri." ujar seorang lelaki berkacamata. situs yang dimaksudnya adalah situs milik Sagara sendiri. Sagara pun langsung menerima sebuah flashdisk yang disodorkan kepada dirinya. setelah itu bergegas meninggalkan tempat tersebut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!