"Saya terima nikah dan kawin nya Ayudya Anastasya binti Anto Subroto dengan mas kawin tersebut tunai..!"
Dengan mantap Adi mengucapkan ijab kabul dihadapan penghulu dan kedua orang tua Ayu.
"sah?"
"sahhhhhhhhh...!"
Seru para hadirin disambut nafas lega dari Adi.
Hari ini, Adalah hari pernikahan Ayu dan Adi.
Setelah mereka berpacaran kurang lebih lima tahun lamanya.
Ayu mencium lembut tangan suaminya, lalu Adi mencium kening istrinya dengan mesra.
Mereka tersenyum sumringah saat memamerkan buku nikah kepada semua orang yang hadir dihari bahagia mereka.
Setelah resepsi, mereka naik kelantai sepuluh di hotel yang sama untuk malam pertama mereka.
"Akhirnya.. sini peluk dulu"
Adi merentangkan kedua tangan nya lebar-lebar. Dengan senyum malu-malu Ayu menghampiri lelaki yang kini menjadi suaminya itu, Lalu mereka berpelukan dengan erat.
"Mas, janji ya.. jangan tinggalin aku. Kita lewati pernikahan ini dengan suka duka sampai maut memisahkan"
Ayu menatap suaminya dengan seksama.
"Aku berjanji, Kamu wanita terakhir bagiku. Dan kita akan melewati pernikahan ini sampai maut memisahkan"
Dengan sungguh-sungguh Adi berjanji kepada Ayu.
Lalu mereka saling tersenyum bahagia, Dan tenggelam dalam indah nya malam pertama.
"*M*orning istriku"
Adi mengecup mesra bibir Ayu.
"Hmmmm.. bau ah"
Ayu langsung menutup hidung dan mulutnya sambil melotot kepada Adi.
"Namanya juga baru bangun tidur"
Adi tersenyum jahil, Lalu kembali menghujani istrinya dengan ciuman yang penuh dengan nafsu.
"Arghhhhhhhhh.... lepasinnnn...!"
Ayu berteriak dengan manja.
"Tak akan ku lepaskan..!"
Seru Adi dengan buas.
Mereka tertawa bersama dan kembali tenggelam dalam cumbu mesra yang selama ini mereka dambakan.
*
Ayu tersenyum menatap foto-foto pernikahannya. Terutama tentang ingatannya pada malam pertama mereka. Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka yang kedua. Dua tahun sudah Ayu dan Adi berhasil melewati pernikahan mereka dengan baik.
"Selamat pagi sayang"
Adi mengecup mesra kening Ayu. Yang disambut senyum manis dari bibir mungil Ayu.
"Sudah selesai? Ayuk sarapan dulu."
Ayu langsung berdiri dari duduknya, Dan mengajak Adi keruang makan.
"Hmmm.. sayang, Sepertinya aku sudah terlambat. Aku tidak usah sarapan ya.., Nanti di kantor saja. Jam segini biasanya macet, Jadi aku terburu-buru"
Ucap Adi sambil memasukan berkas-berkas yang akan ia bawa kedalam tas miliknya.
"Tapi mas, Ini masih jam setengah tujuh loh.."
Ayu menatap Adi tak percaya.
"Aku berangkat dulu"
Dengan cepat Adi mencium kening Ayu. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Ayu yang berdiri mematung dengan sekotak susu di tangannya.
"Mengapa begitu terburu-buru..? Padahal baru jam setengah tujuh pagi. Apa mas Adi lupa hari ini hari ulang tahun pernikahannya"
Gumam Ayu.
Akhir-akhir ini, Adi selalu berangkat lebih pagi. Tidak seperti biasanya, Adi selalu berangkat pukul setengah delapan. Kini setiap pukul setengah tujuh pagi Adi sudah berangkat kekantor.
Dan, Sudah beberapa kali juga Adi tidak sarapan bersama Ayu.
"Hmmm mungkin mas Adi mau dapat promosi, Makanya akhir-akhir ini selalu berangkat pagi"
Ayu mencoba menghibur diri sambil meletakkan kotak susu di atas meja.
Dikantor..
"*M*orning...!"
Ayu menepuk pundak Niken, Teman sekantornya.
"Ehhh, Tumben banget lu datang pagi-pagi"
Celetuk Niken yang sedang asik melahap bubur ayam nya.
"Dirumah mau ngapain?"
Ayu menatap Niken dengan ekpresi wajah yang datar.
"Loh, Kok nanya gue? Kan ada suami.."
Niken tersenyum jahil menggoda Ayu, Yang di sambut tatapan sebal dari Ayu.
"Kok bete? Lagi ada masalah sama Adi ya?"
Niken menatap Ayu dengan tatapan menyelidik.
"Gak kok.. Cuma kayaknya dia lupa hari ini hari ulang tahun pernikahan kami"
Ayu menghela napasnya dengan berat.
"Kok gitu...? Mungkin dia sibuk barangkali"
Niken berusaha menghibur Ayu.
"Ya.., Ya.., Mungkin saja"
Jawab Ayu dengan wajah yang lesu.
flashback on
Ayudya Anastasya, Wanita cantik dengan tinggi 160 cm. Berkulit putih dan memiliki rambut yang ikal. Dengan postur badan yang ideal, Ayu cukup populer dikalangan mahasiswa waktu Ayu masih kuliah disalah satu Perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Pertemuan pertamanya dengan Adi di kantin kampus. Saat itu Adi sudah di semester akhir. Sedangkan Ayu baru saja setahun kuliah di kampus itu.
Dengan malu-malu, Adi menghampiri Ayu yang sedang asik makan mie ayam bersama teman-temannya.
"Hai.., Boleh kenalan?"
Adi mengulurkan tangan nya tepat di hadapan Ayu. Ayu mengangkat kepalanya, Masih dengan sesendok mie yang menggantung di bibirnya. Ayu terpana melihat lelaki yang berdiri di depannya itu.
"Adi Nugroho"
Lelaki itu dengan mantap menyebut namanya sambil tersenyum manis kepada Ayu.
"Ayudya Anastasya"
Dengan pipi merona, Ayu menyambut tangan lelaki di hadapannya.
Adi yang tampan, Dengan tubuh atletik, Mempunyai kulit sawo matang dengan tulang rahang yang terukir sempurna di wajahnya. Cukup membuat Ayu tidak mampu untuk menolak ajakan perkenalan dari Adi. Sejak perkenalan itu, Mereka menjadi semakin akrab. Hingga tiga bulan setelah perkenalan itu, Adi mengatakan perasaannya kepada Ayu. Dan setelah Lima tahun melewati hari-hari bersama, Adi mantap melamar Ayu di depan keluarga besar mereka berdua.
flashback off
Ayu meraih ponselnya dari atas meja kerjanya.
Dengan risau ia mulai mengetik pesan yang akan ia kirim kepada Adi.
"Mas, Kamu tau gak ini hari apa?"
Dengan wajah cemberut, Ayu mengirimkan pesan itu kepada Adi.
Tiga puluh menit kemudian, Masuk pesan balasan dari Adi.
"Hari Rabu"
Ayu cemberut membaca pesan singkat dari suaminya. Lalu dengan cepat ia membalas,
"*N*othing special?"
Dengan menahan kesal Ayu kembali mengirim pesan itu kepada Adi. Cukup lama Ayu menunggu balasan dari Adi. Hingga akhirnya ponsel Ayu berdering.
"*H*appy anniversary sayang..., Maaf ya aku lupa, Nanti malam kita dinner ya sayang. Jangan ngambek dong ya.."
Terdengar suara berat Adi di ujung sana. Ayu menghela napas dengan berat.
"Jadi kamu beneran lupa?"
Tanya nya dengan kesal.
"Bukan begitu sayang. Tetapi, akhir-akhir ini aku sibuk. Maafkan aku ya.. hampir lupa hari istimewa kita. malam ini aku janji pulang cepat dan kita dinner di restoran favorit kamu, gimana?"
Adi berusaha membujuk Ayu yang terdengar sedang kesal kepadanya.
Ayu tertawa girang tanpa suara.
"*O*k"
Jawab Ayu mencoba sedatar mungkin.
"Ok.., Nanti malam ya..
See you..muachhhh"
Ayu tersenyum-senyum sendiri, Lalu meletakan kembali ponselnya di atas meja kerjanya.
"Cieeee yang mau ngerayain anniversary"
Niken menggoda Ayu dari balik meja kerjanya yang berhadapan dengan meja kerja Ayu.
"Apaan sih"
Ayu mencoba menahan senyumnya.
*
Jam di dinding kamar, Menunjukan pukul tujuh malam. Ayu sudah terlihat cantik dengan gaun berwarna dasar putih yang bermotif bunga Lily. Panjang gaun itu selutut Ayu, Hingga betisnya terlihat dengan sempurna. Polesan makeup terlihat menghiasi wajahnya yang memang sudah cantik dari lahir.
Ayu meraih sebotol parfume beraroma soft favoritnya. Dengan perlahan Ayu menyemprotkan parfume itu ke belakang telinganya, Ke sisi bagian dalam siku dan ke pergelangan tangannya. Lalu ia menghirup wangi parfume itu dalam-dalam.
Parfume itu adalah hadiah dari Adi saat ulang tahunnya beberapa bulan yang lalu.
Ayu melirik jam tangannya. Jarum jam menunjukan pukul tujuh lewat lima belas menit. Dengan Gelisah, Ayu mencoba bersabar menunggu kedatangan Adi.
Tiba-tiba ponsel Ayu berdering, Ayu langsung mengangkat panggilan dari Adi, Suaminya.
"Halo.., Sayang maaf aku terjebak macet. Bagaimana bila kita langsung bertemu di restoran aja? Kamu gak keberatan kan? Kalo gak keberatan, Aku langsung menuju ke restoran. Kamu naik grab aja ya sayang?"
Ayu mengigit sudut bibirnya saat mendengar kata-kata Adi dari seberang sana.
"Oh gitu, Ok lah.. Aku langsung jalan ya.."
Ayu setuju untuk mengikuti kata-kata suaminya.
"OK"
Adi langsung mengakhiri panggilan telponnya. Sedangkan Ayu buru-buru memesan taxi onlen untuk pergi ke restoran yang sudah di reservasi oleh Adi sejak tadi siang, Sesaat setelah ia menghubungi Ayu.
....
Tiga puluh menit kemudian, Ayu sudah sampai di restoran tempat dirinya dan Adi akan bertemu. Dengan percaya diri, Ayu melangkah masuk kedalam restoran tersebut.
Ayu disambut oleh pegawai restoran dengan ramah.
"Atas nama bapak Adi"
Ucap Ayu, Saat dirinya ditanya sudah reservasi atas nama siapa.
"Mari saya antar kemeja nya bu"
Pegawai itu mempersilakan Ayu untuk mengikuti dirinya. Setelah sampai di meja yang telah di reservasi oleh Adi, Ayu terpana menatap kosong ke arah meja itu.
"Mas Adi belum datang?"
gumamnya.
"Mau langsung pesan atau menunggu Bu?"
Tanya pegawai restoran itu dengan ramah.
"saya mau orange juice dulu aja ya mbak"
Pinta Ayu kepada pegawai restoran itu.
"baik bu"
Ayu tersenyum ramah kepada pegawai restoran yang melayaninya.
Ayu menatap pintu masuk restoran dengan penuh harapan Adi akan segera muncul dari balik pintu kaca tersebut.
Setengah jam sudah Ayu menunggu, Tetapi tidak kunjung ada tanda-tanda kehadiran Adi.
"kemana sih mas Adi..?"
Gumamnya kesal, Sambil berulangkali memanggil suaminya melalui sambungan ponsel. Tetapi, berkali-kali juga tidak tersambung dan dialihkan ke voice mailbox.
Satu jam berlalu, Namun Adi tak kunjung datang.
"Permisi Bu, apa juice nya mau di tambah?"
Seorang waiters mengalihkan pandangan Ayu yang dari tadi selalu mengawasi pintu masuk restoran.
"boleh.."
Ayu menyerahkan gelas kosong bekas orange juice nya untuk dibawa oleh waiters yang melayani nya.
Dengan sopan waiters tersebut menyambut gelas yang diberikan oleh Ayu.
Satu setengah jam berlalu, Kali ini Ayu mulai kehilangan kesabaran. Ayu mengetik pesan singkat yang akan ia kirimkan kepada Adi.
"Mas, Kenapa belum datang? Apa tidak jadi dinner? Aku sudah di lokasi loh..! Ponsel mu kenapa tidak aktif?"
Dengan kesal Ayu mengirim pesan tersebut untuk Adi.
"Triinggggggg"
Lima belas menit kemudian masuk pesan dari Adi.
Adi
"Lihat ke belakang mu"
Dengan cepat Ayu menoleh ke belakang nya. Ayu melihat Adi. Suaminya yang tampan, Pujaan hatinya sedang berdiri dengan sebuah buket bunga yang indah ditangannya.
Adi menatap Ayu yang terlihat cantik malam ini, Dengan senyum yang mengembang menghiasi bibir tipis nya. Adi menghampiri istrinya yang sedang duduk dengan ekpresi yang tampak sudah mulai kehilangan kesabaran.
"Maaf ya sayang.. aku terlambat, happy anniversary"
Bisik Adi sambil mengecup kening Ayu dengan lembut, Lalu ia menyerahkan buket bunga yang ia bawa untuk Ayu.
"Terimakasih, Kenapa lama sekali?"
Ayu bertanya dengan wajah cemberutnya.
"maaf ya sayang... Tadi macet, Terus aku sempatkan membeli bunga untuk istri tercantik ku."
Adi mencium buku-buku tangan Ayu dengan lembut. Yang membuat Ayu menjadi kembali tersenyum.
"Ayo kita makan, Laper kan?"
Tanya Ayu sambil menaruh bunga pemberian Adi di atas meja disamping tas miliknya.
"Ok cantik..."
Lalu Adi melambaikan tangannya mengisyaratkan mereka ingin memesan sesuatu.
*
Makan malam itu terasa sangat romantis dan berjalan dengan baik. Hati Ayu pun berbunga-bunga karena ia merasa Adi belum pernah seromantis ini selama perjalanan dua tahun pernikahan mereka.
Malam semakin larut, Hingga mereka memutuskan untuk pulang kerumah.
Sesampai dirumah, Adi menggendong Ayu saat turun dari mobil sampai ke kamar mereka. Adi merebahkan tubuh Ayu di ranjang mereka.
Adi mulai mencumbu Ayu dengan mesra, Melucuti satu persatu yang membungkus tubuh istrinya. Ayu pun terbuai, Dan mulai membalas cumbuan suaminya dengan lembut.
Malam itu seakan dunia milik mereka berdua.
Anniversary yang seperti diharapkan Ayu berjalan sesuai harapannya. Terasa begitu indah, Terasa begitu romantis.
Dering ponsel Adi memecah konsentrasi Ayu saat dirinya terlena dengan sentuhan-sentuhan yang ia terima dari suaminya.
"Siapa sih malam-malam begini menelpon kamu mas?"
Ayu menatap Adi dengan kerutan di kening nya, Menandakan dirinya sangat terganggu dengan suara dering dari ponsel Adi.
"sebentar ya.."
Adi beranjak dari peraduan mereka, Lalu memunguti celananya yang teronggok di lantai kamar. Lalu ia merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel miliknya.
Adi melihat sekilas ke layar ponselnya, Lalu dengan cepat ia mematikan ponselnya dan langsung kembali ke pelukan Ayu.
"siapa mas?"
Ayu bertanya dengan tatapan menyelidik.
"Si Angga. Sudah abaikan, Gak ada yang penting juga"
Ucap Adi sambil menaruh ponselnya di atas meja nakas.
"oh..."
Jawab Ayu sambil tersenyum kepada Adi. Tidak ingin membuang-buang waktu, Adi melanjutkan aktivitasnya untuk membuai sang istri ke langit ketujuh.
........
"Pagi sayang, Sudah bangun?"
Ayu menatap nanar suaminya yang sudah rapih dengan setelan kemeja berwarna cokelat dan celana bahan berwarna hitam.
"Jam berapa ini..? Kok mas sudah rapih sih?"
Ayu mengucek matanya dan menatap Adi dengan bingung.
"Jam enam pagi, Aku ada meeting dan ada berkas yang harus aku siapkan untuk client"
Jawab Adi sambil menggulung lengan kemejanya.
"sepagi ini?"
Ayu menatap Adi dengan tak percaya.
"Iya, Aku tinggal dulu ya."
Adi mengecup kening Ayu lalu bersiap-siap untuk keluar dari kamar mereka.
"Oh iya, Besok aku harus keluar Kota selama empat hari. Kamu tidak apa-apa kan?"
Ayu menatap Adi dengan tak percaya, Saat mendengar Adi mendadak harus keluar Kota.
"Kok mendadak? Biasanya kamu gak pernah keluar Kota loh mas, Kok sekarang keluar Kota? Memangnya ada apa?"
Tanya Ayu menyelidik.
"Sayang.., Perusahaan ada acara di Lembang. Ini semua demi karirku loh"
Adi berusaha meyakinkan Ayu dengan tatapannya yang memohon.
Ayu menghela napas nya dengan berat, Lalu ia mengangguk tidak ikhlas.
"Ok, Tapi jangan nakal"
Ayu mengepalkan tangan nya ke arah Adi.
"Siap bosss....! Aku berangkat dulu ya.."
Adi tersenyum lebar lalu kembali mencium kening istrinya.
Ayu memacu mobilnya dengan kecepatan sedang menuju kantornya. Entah mengapa, Benak nya mulai terusik oleh rencana kepergian Adi ke Lembang. Walaupun Adi mengatakan itu adalah Acara dari kantornya, Tetap saja pertanyaan-pertanyaan yang Ayu sendiri tidak bisa membendung nya muncul begitu saja di benaknya.
Ayu mulai lengah, Hingga hampir saja ia menyerempet sebuah angkot yang berjalan tepat di sebelah kanan mobilnya. Dengan cepat Ayu mengerem mobilnya, Lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengembalikan Focus nya.
"Apa yang aku pikirkan..? arghhhhh"
Gumam nya.
"HOI... BISA NYETIR KAGA LU?!!"
Bentak supir angkot dengan matanya yang melotot kepada Ayu.
"maaf bang.."
Dengan tergesa-gesa, Ayu melanjutkan perjalanannya menuju kantor.
Ayu adalah seorang HRD di perusahaan kebutuhan rumah tangga. Seperti sabun dan lain-lain.
Sedangkan Adi, Adalah seorang manager di perusahaan pembuat kaleng kemasan.
Karir mereka sama-sama bagus. Tidak ada yang kurang dari kehidupan rumah tangga mereka. Kecuali satu hal yaitu seorang anak.
Anak, Yang selalu menjadi dambaan Adi dan Ayu tak kunjung menunjukkan tanda-tanda kehadirannya di tahun kedua pernikahan mereka. Tetapi, Ayu dan Adi tampak santai saja. Kecuali keluarga mereka yang sudah mulai grasak-grusuk mempertanyakan kapan mereka akan memiliki momongan. Hal itu yang membuat masing-masing dari mereka malas untuk sering-sering mampir kerumah orang tua mereka.
Esok hari nya, Adi sudah siap untuk berangkat keluar Kota. Ayu berdiri di ambang pintu melihat suaminya yang sedang memasuki koper bawaannya ke bagasi mobil.
"Aku buru-buru, Aku berangkat dulu ya.."
Adi berpamitan kepada Ayu, Sambil mencium kening istrinya itu.
"Kamu hati-hati ya.., Ingat JANGAN NAKAL..!"
Ayu kembali mengepalkan tangan kanannya.
"siappp bosss..."
Adi tersenyum dan langsung menyalakan mesin mobilnya, Lalu berlalu begitu saja dari hadapan Ayu tanpa lambaian tangan. Perasaan sepi menyergap, Ayu menutup pintu rumahnya.
"Aku percaya kamu mas.."
Bisiknya didalam hati. Ayu duduk di sofa lalu menatap foto pernikahan mereka yang terpampang di dinding ruang tamu.
Ayu menghela napasnya lalu meraih gelas teh di hadapannya dan menyeruput teh itu dengan perlahan, Sebelum ia berangkat ke kantor.
.....
Adi menghentikan mobilnya disebuah lobby hotel di daerah Jakarta Timur. Di lobby hotel tersebut, Terlihat seorang wanita cantik yang sedang berdiri dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya yang mancung. Wanita itu tersenyum manis saat melihat kehadiran Adi.
"Sudah lama menunggu..?"
Tanya Adi yang langsung memeluk lalu mencium kening wanita cantik itu.
"Hmmm lumayan lah, Sekitar sepuluh menit.."
Jawab wanita itu sambil tersenyum ceria memamerkan deretan gigi putihnya yang rapi dan bibir tipisnya yang dihiasi gincu berwarna peach.
"Hayo kita pergi, Takut nya ketinggalan pesawat.."
Bisik Adi dengan mesra.
Adi membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan wanita cantik itu untuk masuk.
Lalu ia membuka bagasi mobilnya dan membantu seorang petugas hotel yang sedang memasukan koper milik wanita cantik itu kedalam mobil Adi.
"Kamu udah sarapan..?"
Tanya Adi sambil membelai lembut pipi wanita itu.
"Belum"
Jawab wanita cantik itu tanpa menoleh kepada Adi.
"Kok cuek sih..? Aku buat kesalahan ya? Jangan marah dong, Kita kan mau liburan ke Bali. Walaupun cuma empat hari"
Adi sesekali melirik wanita cantik di sebelah nya sambil menyetir di jalan tol yang tampak lengang saat itu.
"Kamu izin kemana sama dia?"
Pertanyaan wanita itu membuat Adi menghela napas nya dengan berat.
"honey.., Kita sudah sepakat kan? Kalau saat kita berdua, Kita jangan membahas tentang istriku. Bahas yang indah-indah saja ya sayang.., Biar mood kamu baik"
Adi membelai mesra rambut wanita cantik yang sedang cemberut itu.
"Sudah jangan ngambek.., Nanti di Bandara kita makan ya. Penerbangan masih dua jam lagi, Masih sempat kok untuk sarapan".
Wanita itu hanya mengangguk lalu membuang pandangan nya ke sisi kiri jalan.
Luna Aprilia, Nama wanita cantik itu. Tubuhnya langsing bak seorang model. Dengan tinggi tubuh hampir 170 cm, Dengan kulitnya yang putih dan rambutnya yang lurus alami semakin mempercantik penampilannya.
Wajahnya yang seperti bidadari mampu membuat lelaki mana pun ingin memilikinya.
Tetapi entah mengapa, Luna jatuh cinta dengan sahabat dari kakak kandung nya, Angga.
flashback on
Lelaki yang ia cintai itu adalah Adi, Sahabat Angga saat masih SMA di Bandung. Pertemuan pertama mereka sudah sangat lama, Saat itu, Sepulang sekolah Adi ikut kerumah Angga untuk belajar gitar kepada Angga.
Luna yang saat itu masih SMP kelas 1, Hanya bisa mencuri-curi pandang kepada Adi. Tetapi Adi hanya menganggap Luna bocah kecil ingusan, Yang tidak menarik perhatiannya.
Cinta Luna pun bertepuk sebelah tangan. Tetapi nasib baik baginya, Saat beberapa bulan yang lalu Adi kembali berkunjung kerumahnya untuk bertemu dengan Angga.
Angga dan Adi janjian bertemu dirumah Angga. karena Angga terjebak macet, Adi sudah sampai terlebih dahulu sebelum Angga tiba dirumahnya.
Dengan senang hati, Luna membuat kopi dan menemani Adi ngobrol-ngobrol sambil menunggu Angga tiba dirumah.
"Kak Adi?"
Sapa gadis cantik yang berdiri di ambang pintu rumah Angga.
"ya, sa.. saya Adi.., Angga nya ada?"
Adi grogi saat memandang wajah cantik gadis di depannya.
"Kak Angga belum pulang, Masuk dulu yuk"
Gadis cantik itu menarik tangan Adi untuk masuk kedalam rumah. Adi semakin grogi, Ia mengikuti gadis itu untuk masuk kedalam rumah.
"Siapa gadis cantik ini..? Apakah dia saudaranya Angga..? Atau jangan-jangan..., Dia Luna..! Ya dia Luna..!"
Gumam Adi, Berusaha mengingat-ingat gadis cantik yang sedang menggandeng tangannya.
"Silahkan duduk.., Aku bikinin kopi dulu ya kak.."
Luna melepaskan tangannya dari tangan Adi, Lalu ia tersenyum manis kepada Adi. Yang membuat lelaki itu semakin grogi.
"I...Iya"
Adi mengangguk dengan ragu.
Setelah beberapa menit berlalu, Luna muncul dari arah dapur dengan membawa segelas kopi panas dan beberapa macam kue kering yang akan ia suguhkan untuk Adi.
"Silahkan diminum kak Adi"
Luna kembali tersenyum ramah kepada Adi.
"Kamu Luna..? Adiknya Angga...? Yang dulu anak kecil..?"
Adi mencoba membunuh perasaan penasarannya dengan memberondong pertanyaan-pertanyaan itu kepada Luna.
"Ternyata kak Adi ingat aku ya.."
Gadis itu tersipu malu lalu menatap Adi dengan tatapan manja.
Adi hanya tersenyum kikuk.
"Kamu kuliah..? Atau kerja..?"
Adi kembali bertanya dengan penasaran.
"Aku baru aja wisuda kak.., Rencana mau cari kerja di Jakarta"
Adi semakin terpesona mendengar suara lembut gadis di depannya itu.
"Oh ya.., Di perusahaan tempat kak Adi bekerja ada lowongan gak untuk ku..? Kasih info dong kalo ada.., catat ya nomor ponsel ku..."
Adi buru-buru mengeluarkan ponselnya saat Luna menyebutkan nomor ponselnya. Lalu Adi mencatat nomor ponsel Luna dan menyimpan nya di memori ponselnya.
"Ok.., Nanti kalo ada info aku hubungi ya.."
Adi berjanji kepada Luna, Di sambut senyum manis Luna untuk Adi.
Beberapa menit kemudian, Angga tiba di rumahnya. Pembicaraan Adi dan Luna hanya sampai disitu saja.
Tetapi, Sejak Adi kembali ke Jakarta, Luna dan Adi menjadi sering berkomunikasi. Saling memberi perhatian melalui WhatsApp. Hingga akhirnya Adi tak kuasa membendung rasa penasarannya, Dan meminta Luna untuk main ke Jakarta.
Saat pertama kali Luna main ke Jakarta, Luna stay di hotel yang sengaja Adi booking untuk Luna.
Suatu ketika saat mereka sedang jalan-jalan keliling Jakarta, sepulang Adi bekerja. Mereka terhanyut dalam suasana romantis saat tidak sengaja kepala Luna terbentur kepala Adi saat sama-sama hendak mengambil benda yang terjatuh di dalam mobil. Hingga akhirnya Adi mencium bibir Luna.
Luna merasa kali ini, Cinta pertama nya bersambut. Dan ia bertekad untuk tidak akan melepaskan pria dambaannya itu.
Luna benar-benar sedang dimabuk asmara. Hingga Luna rela untuk melepaskan keperawanannya untuk Adi.
"bagaimana ini kak..? aku sudah tidak perawan lagi.."
Luna menangis di atas ranjang hotel yang Adi sewa selama beberapa hari untuk Luna tempati selama Luna di Jakarta.
"Luna, maafkan aku.."
Adi memeluk tubuh Luna yang hanya terbalut selimut.
"Bagaimana kalau aku hamil kak..?"
Ucap Luna sambil terus menangis.
"Luna, Kamu tau kan kalau aku sudah punya istri..?"
Adi tampak panik saat mendengar pertanyaan dari Luna.
"Aku tau kak..! Tapi bagaimana dengan aku..!"
Dada Adi mulai terasa sesak saat Luna sudah mulai meninggikan nada suara nya.
"Kita jalani aja dulu ya.., Tetapi aku berjanji, Bila terjadi sesuatu aku akan tanggung jawab"
Adi hanya berusaha menenangkan Luna. Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Sejak saat itu hubungan mereka semakin intens. Adi seperti kecanduan dengan tubuh Luna dan semua tentang Luna. Begitu juga sebaliknya, Luna seperti tak ingin lepas dari Adi.
flashback off
"Honey.., Hayo cepat habiskan makanannya ya.., Sebentar lagi kita naik pesawat loh.."
Adi menyentuh punggung tangan Luna dengan lembut.
"Suapin..."
Luna menatap Adi dengan tatapan memohon.
"Baiklah princess nya aku"
Adi menggeser kursinya lalu mulai menyuapi Luna dengan perlahan.
*
Pesawat mereka mendarat dengan mulus di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Layak nya sepasang pengantin baru, Adi dan Luna melangkah keluar dari dalam terminal dan langsung menemui driver yang di tugaskan untuk menjemput mereka dari pihak resort yang sudah Adi booking sebelumnya.
"Bapak Adi, Jakarta..?"
Tanya driver tersebut. Adi hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Driver tersebut menuju mobil yang sudah ia siapkan. Lalu mereka langsung meninggalkan bandara menuju resort.
Sepanjang jalan menuju resort, Adi terus menggenggam tangan lembut milik Luna. Sedangkan Luna, Terus bersandar di bahu Adi disepanjang perjalanan menuju Resort.
Selama mereka berdua di Bali, Mereka menghabiskan waktu dengan bersenang-senang, Berbagai tempat wisata mereka jelajahi atau hanya diam di kamar untuk bermesraan. Hingga masuk hari keempat, Hari terakhir mereka di Bali.
Pagi itu diatas ranjang, Luna menatap Adi yang sedang tertidur di sampingnya. Terlihat guratan lelah di wajah lelaki yang ia cintai itu.
dengan lembut Luna membelai rambut Adi.
"Izinkan aku semalam lagi bersamamu"
Bisik nya lirih, Air mata mulai mengalir disudut matanya yang indah. Hari ini, Luna harus kembali ke Bandung, Sedangkan Adi harus kembali lagi ke Jakarta. Tentunya kembali ke pelukan Istri sah nya, Ayu.
........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!