Sudah 2 tahun Lilia menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dengan Amar. selama menjalani hubungan,Lilia sangat di perlakukan istimewa oleh Amar.
"Sayang" suara Amar memanggil Lilia.
"iyaa ada apa beb?" Jawab ku sambil balik bertanya,
"aku berencana mengenalkan mu ke orang tua ku weekend ini" ,aku langsung kaget mendengar ucapan Amar.
"kok tiba-tiba banget sih beb ?" ,jawab ku yg masih kebingungan,
"Kita kan udah 2 tahun menjalin hubungan, emang nya kamu ga mau kita ke arah yang lebih serius ?" ,kata Amar sambil menatap mata ku.
"hemmm aku mau beb, tapi emang nya kamu udah siap ?", kata ku balik bertanya,
"aku sudah siap sayang, bahkan sudah sangat siap", kata Amar meyakinkan.
aku hanya terdiam sambil menatap balik mata nya,
"Kamu gimana si yank, prempuan lain tuh pengen di seriusin,kamu malah ky gak mau di seriusin" sambung Amar .
"Yaaa bukannya gak mau di seriusin, kita kan masih terbilang cukup muda untuk melangkah ke arah sana ", jawab ku sedikit bercanda agar mencairkan suasana.
Ya umurku hanya berbeda 1 tahun dari Amar,aku yang berumur 20 tahun dan Amar 21 tahun,aku merasa masih terlalu muda untuk melangkah ke jenjang pernikahan, apalagi aku yang belum menyelesaikan kuliahku, begitu pula dengan Amar.
Kami masih sama sama kuliah, walaupun di universitas yang berbeda,
"Aku gak mau kamu pergi ninggalin aku " , lanjut Amar.
aku yang mendengar ucapan Amar langsung tertawa,
"emang aku mau kemana si beb ?,aku kan gak kemana mana", jawab ku sedikit menggoda, "aku gak tahan mendengar si Riyan yang selalu cerita kalo kamu selalu ada yang deketin di kampus kamu " saut Amar.
"ih apa si beb , siapa juga yang deketin aku " jawab ku mengelak,
"kamu gak usah pura pura gak tau sayang,aku tuh banyak mata mata di kampus kamu,dan aku tau siapa yang terus terusan ngedeketin kamu ", jawab Amar dengan nada sedikit cemburu,
"hahaha,kamu ini, yang penting kan aku setia beb " ,kata ku sambil tertawa,
"tetep aja aku gak terima pacar aku yang cantik ini terus terusan di deketin cowok lain ", kata Amar.
"yaudah yu anterin aku pulang dulu, udah mau malem nih ", kata ku berusaha memutus perdebatan.
kami bergegas dari kafe menuju parkiran, Amar membukakan pintu mobil untuk ku, sepanjang perjalanan kami tidak banyak bicara, hanya mendengarkan lagu sambil sesekali Amar memegang tangan ku.
Amar memang sangat terlihat mencintai ku, rasanya cinta Amar sudah habis untuk ku.
Ketika sudah sampai,mobil pun berhenti di depan kos kosan ku.
"Sudah sampe sayang", kata Amar sambil mencium tangan ku.
Amar memang sangat romantis dan penuh kasih sayang.
tiba tiba bibir Amar mendarat di bibir ku,aku sangat terkejut,karna selama 2 tahun ini Amar sangat menjaga ku,aku yang terdiam karena kaget malah membuat Amar mencium ku semakin dalam, tangannya kini sudah memegang leherku, seakan mengunci ku agar tidak melepaskan serangan nya,3 menit sudah bibir kami saling beradu, rasanya nafasku hampir habis di buat nya, setelah sama sama mengelap bibir masing masing, kami sama sama tersipu malu.
"Maaf ya sayang " ,suara Amar memecah ketegangan,aku yang grogi hanya mampu menundukkan wajah sambil terlihat salah tingkah,
"yaudah beb,aku masuk dulu ya" , segera aku membuka pintu mobil tanpa memandang nya terlebih dahulu, ketika aku mau keluar dari mobil setelah pintu mobil terbuka,tiba tiba Amar menarik tangan ku, membuat ku duduk kembali di samping nya,Amar membisikkan ke telinga ku yang di tutupi rambut yang terurai, "bibir kamu manis sekali sayang " ,aku yg mendengar ucapan Amar semakin gugup dan malu, segera aku keluar tanpa berkata apapun menghindari melihat wajahnya.
mungkin wajah ku sudah sangat memerah karena terus menerus tersipu malu,aku langsung bergegas masuk ke dalam kos kosan yang kebetulan kamar ku hanya berjarak 2 kamar dari kamar paling utama.
Aku memang tinggal di kos kosan, karena selain lebih dekat ke kampus, akupun sudah tidak punya orang tua,ibu ku sudah meninggal sejak aku kelas 1 SMA,dan aku tidak tahu ayah ku berada di mana,di rumah hanya ada kakek dan nenekku, jarak dari rumah ku menuju kos kosan sekitar 2 jam lebih, jadi kalau aku tinggal bersama kakek dan nenek akan banyak memakan waktu untuk perjalanan menuju kampus ku.
Aku bergegas menuju kamar mandi, segera membersihkan diri sambil terus memegang bibir ku yang masih terasa gigitan Amar di sana,aku benar benar masih sangat syok dengan apa yang Amar lakukan barusan, setelah selesai mandi dan merapikan diri,aku langsung naik ke atas tempat tidur, tiba tiba ponsel ku berbunyi, pertanda ada pesan yang masuk , segera aku mengambil ponsel ku yang berada di meja tepat di samping tempat tidur ku,
"selamat tidur sayang, jangan lupa mimpiin aku " , pesan dari Amar yang membuat ku tersenyum membayangkan kejadian barusan,
"gak apa apa kok gak di balas sayang, yang penting kamu tau kalo aku sangat mencintaimu,i love you Lilia " ,aku yang belum sempat membalas pesannya,tiba tiba sudah masuk lagi pesan darinya ke ponsel ku .
akupun bergegas tidur dengan hati yang berbunga-bunga, rasanya seperti jatuh cinta saat pertama kali.
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi,aku yang sudah rapi dan ingin keluar untuk mencari sarapan pagi, hari ini tidak ada kelas di kampus ku, ketika aku keluar dari gerbang kos kosan,tiba tiba sudah ada mobil Amar terparkir di sana, "selamat pagi tuan putri " , Amar yang sudah keluar dari mobilnya dan langsung menyambut ku,
"gimana kalau hari ini kita belanja untuk persiapan besok kamu bertemu orang tua ku ", ajak Amar tanpa basa basi,
"masih pagi beb,aku mau cari sarapan" jawab ku sedikit malas menimpali,
"ya kalau gitu kita cari sarapan dulu, setelah itu baru kita mampir ke butik untuk mencari perlengkapan kamu ya " kata Amar yang begitu bersemangat,
memang aku tidak mempunyai gaun untuk acara acara penting,baju ku hanya sekedar kaos, kemeja dan celana, kakek pun belum mengirimkan uang bulanan ku, kebetulan kakek ku seorang PNS yang sekarang sudah memiliki pensiunan, selain itu beliau juga memiliki toko sembako,dan beliau yang menjaga nya,sambil mengisi waktu luang bersama nenek, jadi kebutuhan ku selalu di tanggung oleh beliau,
"Silahkan masuk cantik", suara Amar sambil membukakan pintu mobil untuk ku, akupun langsung masuk ke dalam mobil tanpa menjawab nya, setelah mobil melaju dengan kecepatan sedang dan akhirnya kami sampai di kedai mie ayam langganan kami biasa makan, setelah memesan mie ayam dan teh manis hangat,aku mulai membuka pembicaraan.
"emang nya papa kamu udah ngirimim kamu uang beb,sok sok an mau beliin aku gaun ?",tanya ku penasaran,
"ada dong sayang,uang ku itu unlimited,gak akan habis, jadi kamu jangan ragu ya untuk jadi istri aku ,hehe" , jawabnya begitu percaya diri,
memang Amar ini termasuk dari anak orang berada, tapi dy tidak terlalu menunjukkan kekayaan orang tuanya,tiba tiba pesenan kami sudah datang dan segera kami sarapan, setelah selesai sarapan kami bergegas mencari butik di sekitar area ini.
Setelah menemukan butik yang kami cari, segera kami masuk kedalam butik dan langsung di sambut oleh karyawan di sana .
"Selamat datang, selamat berbelanja "sapa karyawan,
aku yang biasa saja melihat gaun gaun yang terpajang rapi, karena aku yang kurang begitu suka memakai baju baju seperti itu,
"ada yang bisa kami bantu ka, silahkan kakak nya mau coba coba dulu juga boleh" , tiba tiba suara karyawan menghentikan langkah kaki kami,
"mbak tolong Carikan gaun yang pas untuk wanita yang ada di samping saya ini ya ",kata Amar meminta tolong kepada karyawan, "kakak nya cantik, pasti cocok memakai gaun yang manapun" ,saut karyawan sambil memuji ku, kebetulan memang aku memiliki tubuh dengan tinggi badan yang ideal, tidak terlalu tinggi dan juga tidak pendek.
Tiba tiba Amar menunjuk gaun berwarna merah dan meminta karyawan untuk mengamankan nya untuk ku.
Setelah aku masuk ke ruang ganti dan mencoba gaunnya,aku segera keluar menunjukkan nya kepada Amar,tanpa berkedip Amar yang takjub melihat ku memakai gaun pilihannya,
"waw kamu terlihat sangat cantik sayang ",puji nya yang baru pertama kali melihat ku menggunakan gaun setelah 2 tahun berpacaran,
"Aku gak betah beb pakek baju kayak gini " kataku sambil berusaha menutupi belahan dada ku,
"kamu cantik banget sayang " puji Amar yang terus memandangi ku .
"Waahh ,kakak sama mas nya sepasang kekasih yaa" kata karyawan membuat kami saling bertatapan.
"Emang nya mbak kira saya siapa nya ?"sahut Amar sedikit jutek,
"maaf mas ,saya kira kalian berdua adik kakak ,soalnya kalian sangat mirip sekali ", jawab karyawan sedikit tidak enak,
"Yaaa emang kata orang kalo jodoh itu mirip wajah nya " ,sambung Amar begitu percaya diri,
aku hanya terdiam karena tidak nyaman dengan baju yang ku kenakan.
"udah beb ini aja ya" ,ajak ku yang ingin segera memakai baju seperti semula,
"emang kamu gak mau coba yang lain sayang ?" , tanya Amar begitu bersemangat,
"enggak ah,aku bisa masuk angin kalo kelamaan pake baju kayak gini" , jawab ku.
Setelah aku mengganti baju ku kembali,kami segera ke kasir untuk membayar barang yang telah kami pilih.
Sebelum pulang kami mampir lagi ke rumah makan untuk makan siang, ternyata memilih gaun pun menguras tenaga hingga membuat kami kembali lapar,hehehe
Setelah selesai makan, Amar langsung mengantar aku kembali ke kos kosan.
Tiba di depan gerbang kos kosan, Amar langsung menggoda ku,
"jangan lupa ya besok dandan yang cantik ya sayang" ucap Amar sambil tersenyum genit.
"makasih ya beb untuk semuanya ", jawab ku tidak menimpali perkataan nya.
"Sama sama sayang, sampai bertemu besok" ,kata Amar yang selalu menunjukkan wajah yang ceria.
Hari yang di nanti pun tiba, sekarang sudah menunjukkan pukul 4 sore,tiba tiba ponsel ku berdering, tanda ada panggilan masuk,ku lihat nama Amar di layar ponsel ku dan segera ku angkat.
"gimana sayang,apa kamu udah siap untuk nanti malam ?" , suara amar dari telepon. "emmm aku bingung beb" jawab ku ragu.
"apa yang membuat kamu bingung" , tanya amar seperti cemas,
"aku kan gak bisa dandan beb, dan aku juga gak punya alat makeup yang komplit ", kata ku sedikit malu.
"ya ampun sayang, yaudah sekarang kamu siap siap ya,aku bakal jemput kamu sekarang" ,kata amar begitu bersemangat.
"loh kan katanya jam 8 malam acaranya, kenapa jam segini kamu udah mau jemput aku ", kataku sedikit kebingungan.
"yaudah pokoknya kamu siap siap,gaun nya kamu bawa aja ,jgn di pake dulu", kata amar meyakinkan.
"oke aku siap siap nih ", jawab ku yang masih bertanya tanya di dalam hati .
Setelah 20 menit, amar pun sampai di kos kosan ku,aku langsung masuk ke dalam mobil, tanpa menunggu di bukakan pintu.
"Kita mau kemana beb ?" , tanya ku yang masih penasaran.
"yaudah kamu ikut aja ya sayang" , jawab amar sambil mencubit pipiku.
Tiba tiba mobil Amar berhenti di sebuah salon yang begitu lumayan cukup besar.
"Kita ngapain kesini ? " , tanya ku penasaran.
"aku mau mengubah mu menjadi lebih cantik seperti bidadari ", jawab amar
"Jadi maksud kamu selama ini aku gak cantik gitu " ,kata ku sedikit menekuk muka.
"Ya enggak dong sayang ku,kamu itu sudah sangat cantik walaupun tanpa ke salon ", jawab Amar sambil mencium tangan ku .
"Yaudah yuk kita masuk ke dalam" , ajak amar begitu bersemangat, setelah sampai di dalam,kami langsung di suguhkan dengan berbagai pilihan,2 orang segera datang mengantarkan perlengkapan kimono, sepertinya amar sudah memesan terlebih dahulu sebelum menjemput ku.
Kami langsung di arahkan ke ruangan yang sudah di sediakan, tapi ruangan kami berbeda, mungkin karena di pisahkan antara laki laki dan perempuan.
Aku segera mengganti pakaian ku dengan kimono yang sudah di sediakan, setelah itu aku langsung di sambut dengan wanita cantik yang mungkin akan melulur seluruh tubuh ku sekarang,aku pun berbaring di tempat yang sudah di sediakan.rasanya sangat rileks ,di tambah dengan wangi aroma terapi di dalam ruangan ini.
Setelah selesai di lulur akupun segera mandi dan aku langsung menggunakan gaun yang sudah ku bawa dari kos kosan,aku langsung di dandani oleh wanita yang berbeda dengan yang tadi melulur badan ku.
Selesai wajah ku di makeup, terlihat dari cermin yang besar amar sudah duduk di bangku belakang sambil terus memandangi ku dari cermin yang sama.
"Sudah selesai ka " kata wanita cantik yang sudah membantu merias wajah ku.
" Baik terimakasih mbak " ,jawab ku,
amar yang sedari tadi tidak berhenti memandangi ku ,tiba tiba bangun dari tempat duduk nya .
"Kamu cantik sekali sayang " ,kata amar yang memandang ku dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"ih apa sih beb,aku kan malu ",jawab ku dengan salah tingkah.
" Kamu memang sangat cantik,ga salah aku ingin segera menikah mu " , sahut amar yang membuat ku semakin malu.
"Yaudah ah cepetan , udah jam setengah 7 nih, nanti orang tua kamu nungguin,aku kan gak enak nanti jadinya" , kataku mengalihkan pembicaraan.
"Oke sayang,kamu gak sabar banget ya mau ketemu orang tua ku, pengen buru buru di ya jadi istri aku " ,kata amar semakin menggoda.
"iiihhh apaan sih kamu,aku pulang nih ",kataku semakin malu.
Kami bergegas masuk ke dalam mobil.
Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam karena masih merasa grogi, apalagi baju yang ku kenakan kali ini sangat terbuka, tidak seperti biasa yang aku gunakan.
Berbeda dengan amar yang selalu memandangi ku tanpa rasa bosan, sambil sesekali menciumi tangan ku seperti biasa.
aku yang selalu berusaha menutupi paha ku, karena setelah aku duduk gaun nya sedikit agak naik memperlihatkan paha mulus ku yang baru kali ini Damar melihat nya.
Tiba-tiba amar memarkirkan mobilnya ke sebuah taman yang sudah sepi oleh pengunjung bahkan tukang dagang.
"Kenapa berhenti, emangnya udah sampe beb ? ",tanya ku yang memang tidak tau akan bertemu dimana dengan orang tuanya.
"Belum sayang, masih lumayan jauh ke tempat acara kita malam ini,kebetulan papa ku juga katanya akan datang sedikit telat, karena papa ada urusan mendadak" , jawab amar yang tak berhenti memandangi ku. Seperti seekor singa yang ingin menyantap mangsanya.
"Kamu kok gitu sih beb liatin aku nya ", tanya ku sedikit ketakutan.
"Kamu malam ini benar benar cantik sayang, membuat mata ku tidak bisa berpaling sedikitpun ", ucap amar yang semakin mendekatkan wajahnya,
"ih ,kamu jangan macem macem ya " , sahut ku sambil menutupi belahan dada ku.
Tanpa aba aba Amar mencium bibir ku ,kali ini lidah nya langsung memimpin di dalam mulut ku, darah ku rasanya langsung mengalir begitu cepat, tanpa perlawanan aku pun menikmati serangan dari amar, sepertinya amar tahu aku menikmati permainannya, sehingga membuat serangan nya semakin dalam.
Tangan nya mulai meraba leherku dan ciumannya pun semakin turun.
Di singkap nya rambut ku yg terurai,kini tangannya sudah berada di di belahan da*a ku, tanpa ku sadari gaun ku sudah turun setengah badan,terlihat jelas bra hitam yang aku gunakan, kini bibir amar mendarat di atas da*a ku yang menyembul keluar,di keluarkan nya sebelah da*a ku, sehingga memperlihatkan put*ng ku yang berwarna pink, secara sadar tiba tiba amar langsung menyentuh nya,aku yang begitu menikmati permainannya tanpa sadar mengeluarkan suara desahan yang mungkin membuat Amar semakin bergairah.
"heemmmm " , suara ku yang sudah tidak bisa ku kontrol.
"terus kan sayang, suara mu membuat ku semakin bersemangat" , jawab amar yang merasa memegang kendali.
"udahhhh beb,aku gak kuat,emmmm aahh ",
Jawab ku semakin tak karuan,
"apa kamu mau lebih dari ini sayang ", tanya amar yang tetep memainkan put*Ng ku dengan lidah nya.
Kepala ku yang naik turun seketika melihat amar seperti anak bayi yang sedang menyusu kepada ibu nya.
Saat tangan amar mulai semakin turun ke area bawah,aku langsung sadar dan mendorong tubuhnya.
Tiba tiba amar kaget dengan apa yang aku lakukan,
"kamu kenapa sayang ?", tanya amar yang masih sangat menginginkan permainan ini,
" gak kenapa-napa beb ", jawab ku sambil merapihkan gaun yang tadi berantakan,
"kenapa sayang ? ", tanya amar yang sedikit kecewa.
"yaudah katanya mau makan malam,kok malah jadi kayak gini sih" ,kata ku sedikit jutek
.
"oh iya maaf ya sayang,aku gak tahan melihat kecantikan kamu malam ini ", jawab amar yang berusaha agar aku tidak marah.
"liat tuh bibir kamu ", ucap ku sedikit tertawa, amar yang melihat bibirnya dari cermin mobil, langsung berusaha mengelap bibir nya karena sudah penuh dengan lipstik ku di sana,
"ih kok susah si sayang ilangin nya ", ucap Amar sambil terus mengelap bibir nya,
" lagian kamu sih nakal ",kataku begitu puas, "yaudah nanti kita mampir ya ke toilet, sebelum makan malam di mulai" ,kata amar semakin malu karena bibirnya yang merah.
Segera amar memarkirkan mobilnya meninggalkan taman yang tadi sedikit gelap.
"Sayang ", kata Amar yang terus memegangi tangan ku.
"kenapa beb ? " , jawab ku biasa saja.
"aku jadi pengen malam ini langsung akad aja deh ", katanya sambil terus melirik ke arah ku.
,"iihhh apaan coba " , jawab ku sedikit menolak,
"aku bener bener udah gak sabar ingin berumah tangga sama kamu sayang ", jawabnya semakin merayu,
"alah ,gak sabar pengen berumah tangga atau udah gak tahan pengen yang lain ?" , jawab ku sedikit sinis.
"Tapiii, tadi kamu juga menikmatinya kan ? ", kata Amar sambil tertawa membuat ku malu,
" apaan orang tadi aku gak sadar" , jawab ku semakin malu,
" kalo gak sadar kok tadi mengeluarkan suara yang begitu menggairahkan" , katanya semakin memancing ku,
"iiihhh kamu apaan sih beb ,aku kan jadi malu ", jawab ku yang reflek mencubit pinggang nya, "au au , sakit sayang" , ucap Amar yang kesakitan,
" udah ah bahas yang lain" ,kataku berusaha mengalihkan pembicaraan,
"tapi aku mau nya bahas itu yank" , jawab nya yang merasa menang,
"terus kalo bahas gituan terus nanti kita kebablasan gimana?" , sahut ku semakin emosi,
"ya gak apa apa dong sayang,kan sebentar lagi kita akan menjadi suami istri" ,kata Amar sambil terus menerus menggoda,
"enggak ah , walaupun emang kamu akan jadi suami ku, tetep nanti aku mau nya kalo kita sudah sah " , jawab ku tetap pada pendirian,
"ya kata orang orang kan melakukan kayak gitu gak bisa sekaligus loh sayang, jadi mending kita cicil dari sekarang" ,ucap Amar yang kekeh masih penasaran,
"aku bilang enggak ya enggak ,kamu sayang gak sih sebenernya sama aku ? " , jawab ku semakin emosi,
"ih kamu makin cantik kalo marah kayak gini, jadi terbayang wajah kamu barusan" ,kata amar sambil sedikit tertawa ,
"iihhhh kamu mahhh , yaudah aku mau turun di sini aja deh,kamu rese " ,kata ku yang sebenarnya menutupi malu,
"yaudah iya maaf ya sayang, sebentar lagi sampe kok ", ucap nya sambil melepaskan tangan ku , karena berusaha memarkirkan mobil masuk ke area restoran,
" nih sudah sampe sayang,kita ke toilet dulu yuk ",ajak nya sambil merapihkan pakaiannya, begitu pula dengan ku , yang berusaha merapihkan gaun dan rambut ku yang sudah pasti berantakan karena ulahnya amar barusan .
Setelah turun kami langsung ke toilet terlebih dahulu, kebetulan untuk tempat duduk nya sudah di booking sejak siang oleh amar sekaligus menu makanan dan minumannya, jadi nanti kami tinggal duduk saja tanpa perlu memesan terlebih dahulu.
Setelah kami selesai merapihkan diri masing-masing, akhirnya kami berjalan bersama menuju bangku yang sudah di pesan oleh Amar.
"Selamat malam mama ku yang cantik" ,sapa Amar kepada mamanya yang ternyata sudah hadir.
" Selamat malam tante,maaf ya kami terlambat" ,sapa ku yang sedikit malu karena telah membuat calon mertua menunggu.
"selamat malam ,iya gak apa apa kok ,tante mengerti kok ", jawab mamanya Amar .
Aku yang merasa tersindir dan malu dengan kata-kata mamanya.
"maksudnya apa coba "mengerti", emang mamanya tau kita abis ngapain " , ucapan ku dalam hati sambil melirik mata Amar dan Dy hanya senyam senyum gak jelas, seperti tau apa yang aku ucapkan dalam hati.
"Oh iya perkenalkan nama tante,"Hanum", atau kamu bisa langsung panggil mama saja langsung ",kata mamanya sambil senyum manis kepada ku.
"Oh iya tante, nama ku Lilia" jawab ku yang grogi Karena bingung harus memanggil tante atau mama.
"oh iya tante sudah tahu kok namamu Lilia, Amar sering bercerita tentang kamu ", saut mamanya,membuat ku semakin salah tingkah,aku hanya membalas dengan senyuman dan anggukan tanda menghormati.
"Waaahh,, ternyata bener ya kata Amar,kamu itu cantik sekali, bahkan setelah melihat mu langsung,kamu bahkan lebih cantik dari dugaan Tante" , tambahnya memuji ku.
"oh enggak kok tante,aku biasa aja" , jawab ku sambil melirik ke arah Amar yang sedari tadi malah asyik melihat ku salah tingkah.
"Kenapa sayang,kamu mau tambah pesanan? ", tanya Amar membuat pipiku semakin merah karena berani beraninya dy memanggil ku sayang di depan mamanya.
" iihhh apaan sih Amar ", jawab ku sambil menginjak kakinya di bawah meja sana.
"au , sakit sayang", suara Amar yang kesakitan karena kakinya ku injak, membuat aku semakin ingin menghilang saat itu juga.
"gak apa apa kok Lilia, Amar memang sangat penuh kasih sayang,kamu gak usah sungkan, nanti juga tante akan terbiasa kan ", saut mamanya memecah ketegangan.
"Oh iya, papa mana mah,kok belum dateng ?", tanya Amar kepada mamanya.
"oh papa mu ada urusan sebentar dengan kakak mu ", jawab mamanya,
"ohh ternyata Amar punya kakak ", Kataku dalam hati yang baru mengetahui walaupun sudah 2 tahun berpacaran.
"emang ada urusan apa mah ,kok sama kak Riza", kata Amar kembali bertanya.
"yaaaa ,kakak mu kan lagi belajar bisnis,biar bisa seperti papamu ", jawab mamanya .
"ohh kakak nya Amar lelaki,aku kira prempuan " ,kataku dalam hati lagi .
"Sebentar lagi juga sampe papamu , sekalian kakak mu juga bakal ikut kesini " ucap mamanya.
"gak apa apa kan Lilia kalau kakaknya Amar ikut makan malam bersama kita?" tiba-tiba mamanya malah bertanya kepada ku .
"oh gak apa apa kok tante,malah harus nya aku yang gak enak soalnya kayanya aku yang mengganggu makan malam keluarga ", jawab ku .
"shuuuttt , kamu ngomong apa sih sayang,kamu juga kan akan jadi bagian dari keluarga kita " ,kata Amar yang menurutku semakin berlebihan di depan mamanya, karena selalu memanggil ku dengan sebutan sayang.
"iya Lilia,kamu gak perlu sungkan ya ,tante sudah menganggap kamu sebagai keluarga, setiap Amar menceritakan tentang kamu, apalagi tante gak punya anak prempuan, setelah bertemu dengan kamu sekarang, rasanya tante ingin segera kalian menikah", ucap mamanya membuat ku semakin sulit berkata kata.
"naaahhh kannn, ternyata perasaan aku sama mama sama kan ", sahut Amar yang kegirangan.
"apa sih Amar ", jawab ku yang semakin bingung harus memulai percakapan apa .
"Selamat malam semuanya" tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang ku.
"ehh pah selamat malam" , jawab Amar dengan memanggil papa.ketika aku akan bersalaman dengan papa nya ,aku sangat kaget dan terkejut seperti melihat hantu.
"Halo Lilia,ini kan yang namanya Lilia" ,sapa papa nya yang ternyata sudah mengenal namaku juga.
Aku yang masih syok karena melihat wajah papanya Amar tiba tiba di kaget kan oleh Amar.
"kamu kenapa sayang? " , tanya Amar yang kebingungan,aku yang terkejut karena di kaget kan, langsung memberikan salam balik kepada papanya.
"halo om selamat malam ",kataku menyapa balik ,Tidak lama kakak nya pun datang dan memberikan salam kenal juga.
"hei saya Riza kakak nya Amar" .
Aku pun langsung menjawab salamnya "aku Lilia" .
Suasana pun menjadi lebih hangat ketika kami mulai menyantap makanan, tapi perasaan ku tidak enak,aku seperti pernah melihat wajah papanya Amar , tapi di mana..
"Berarti tinggal Riza nih yang belum mengenalkan pujaan hatinya kepada kita ya pa ", kata mamanya di saat semua sudah selesai makan,
"apa sih maa,aku belum punya pacar", jawab Riza sambil menatap mataku.
Dalam hati ku berkata "apa maksudnya Dy menatap ku seperti itu", dan aku merasa dari tadi memang Riza ini selalu memandangi ku, membuat aku menjadi semakin sungkan.
"gimana sayang,apa kamu mau cobain menu yang lain ?",tanya Amar membuat ku semakin malu ,karena sekarang bukan hanya ada mamanya, tapi juga ada papanya dan juga kakanya,
"Amar, udah dong jangan manggil aku sayang dulu di sini", kataku setengah berbisik.
"tau nih si Amar sengaja banget,lo pengen bikin gw iri kan ?",tiba-tiba Riza yang menjawab,.
"yaudah makanya lo buruan cari cewek,biar gak ngiri sama gw " ,kata Amar menimpali,
"yaudah kalo gitu lo cariin dong cewek yang kayak cewek lo ini ", ucap kakak nya sambil meledek Amar.
"yaaa ga ada lah, Lilia ini cuma ada satu dan itu cuma punya gw", jawab Amar yang serius menimpali kakak nya.
"kalian berdua ini gak dimana mana selalu ada aja yang di ribut kan" ,kata mamanya yang sudah tahu watak anak anaknya.
Aku yang sedari tadi memikirkan dimana pernah melihat wajah papanya dan dari tadi papanya belum sempat memperkenalkan diri,aku jadi semakin penasaran siapa nama papanya Amar dan memang nya aku pernah melihatnya dimana.
Makan malam pun telah selesai,kami berbincang-bincang hal hal yang menurutku tidak begitu penting, setelah aku melihat jam ternyata sudah jam setengah 11, saking asyiknya aku sampai lupa waktu, mengingat peraturan di kos kosan, bahwa lewat dari jam 11 sudah tidak boleh masuk.
"Amar , sudah jam setengah 11" , kataku sedikit panik.
"Astaga aku gak sadar sayang" , jawab Amar merasa bersalah,dy juga sudah tahu peraturan di kos kosan ku.
"Memang nya ada apa Lilia?",tanya Tante Hanum.
"ini mah klo sampe jam 11 belum sampai di kos kosan, Lilia tidak akan boleh masuk oleh pemilik kos kosan ", jawab Amar mewakili ku, "yaudah ajak nginep aja di rumah kita Mar" , sahut papanya.
"waaahhh ide bagus tuh pah " kata Amar kegirangan.
"Eeehhh tapi jangan seneng dulu loh,kalo Lilia nginep malem ini, berarti Lilia tidur di kamar tamu dan gw bakal tidur sama lo ", ucap kakanya.
"Lah kenapa lo jadi tidur sama gw ?" , tanya Amar kebingungan.
"Yaaa w mau jagain lu lah, nanti lu menyelinap lagi ke kamar tamu pas orang² udah pada tidur ", jawab kakak nya dengan senyuman sinis.
"Udah gak apa-apa kok ,aku bisa cari tempat penginapan ", kata ku melerai adik kakak yang sedang berdebat.
"gak apa-apa kok Lilia,kamu nginep aja ya di rumah kami,kebetulan Amar juga sudah lama tidak pulang ke rumah " ,ucap mamanya meyakinkan ku.
"tapi tante.." , jawab ku sedikit ragu.
"yaudah Lilia gak usah ragu, ikut pulang aja bersama kita",sahut Riza.
"apa sih lo, sok akrab banget sama cewek gw ", tambah Amar.
"ya gak apa-apa kan, cewek lo kan calon ade ipar gw,bukan begitu Lilia ?",kata Riza tiba tiba bertanya kepada ku .
"heeemmm ,iya gak apa-apa kok kak", jawab ku sedikit gugup.
"tuh lu denger sendiri, Lilia aja gak keberatan ", tambah Riza.
"yaudah, lebih baik sekarang kita pulang, sudah malam juga kan ",ajak papa nya sambil berdiri segera meninggalkan meja restoran.
"yuk sayang ",ajak mamanya kepada ku ,aku sampai takjub karena mereka menerima ku dengan penuh kehangatan.
"Jadi Lilia mau ikut mobil siapa nih ?",tanya Riza sedikit memancing.
"yaa jelas mobil gw lah ", jawab Amar sedikit kesal .
"ya gak boleh lah , yang ada lo bukannya pulang ke rumah,malah nginep di hotel", sahut Riza yang lagi² memancing Amar.
"udah dong kalian jangan berkelahi terus,gak malu emang sama Lilia",ucap mamanya mencoba melerai.
"tau nih Amar, katanya mau segera menikah,kok sikapnya masih kayak anak²", sambung Riza yang tak mau mengalah.
"Riza ", ucap papanya mencoba melerai .
"ya begitulah anak manja selalu di bela ", lagi² Riza tak mau kalah.
"udah dong Za ", sahut mamanya sambil mengusap tangan nya Riza.
"Yaudah biar adil, mobil Amar biar di bawa sama mang Andi,kebetulan tadi kan mama di antar mang Andi, karena papa telat datang" ,ucap mamanya mencoba mencairkan suasana,
"terus mobil yang tadi mang Andi bawa gimana mah ?",tanya Amar.
"yaudah mobil tinggal aja di sini, jangan kaya orang susah deh" ,saut Riza lagi-lagi memancing Amar .
sementara papanya sibuk dengan ponselnya sendiri, mungkin karena banyak kerjaan yang belum di selesaikan.
Setelah mang Andi berbicara dengan satpam restoran, akhirnya mobil yang tadi membawa mamanya ke sini terpaksa harus di tinggal di restoran dan kemungkinan besok baru di ambil kembali sama mang Andi .
"Jadi nya siapa yang nyetir mobil mah ",tanya Riza seperti memberi kode kepada Amar,agar Amar yang membawa mobil.
"Yaudah gw gak apa-apa kok,asal Lilia tetep ada di samping gw", jawab Amar sambil mengambil tangan ku.
"iya kan sayang? ", tanya Amar kepada ku.
"Mah kayanya papa harus mengecek proyek yang di nirwana" , tiba-tiba papanya meminta izin untuk terpisah dari kami.
"terus papa sama siapa ?", tanya mamanya, "yaudah papa bawa mobil mang Andi aja,biar sekalian nanti langsung papa bawa pulang " , sahut papa.
"Oh yaudah pah",jawab Tante Hanum mengiyakan ucapan suaminya.
"kamu gak mau ikut Za? ",tanya mamanya kepada Riza.
"enggak mah aku capek ", jawab Riza dengan nada sedikit lesu.
"yaudah papa bisa sendiri kok mah, yaudah papa duluan ya semuanya ", ucap papa sambil berpamitan..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!