“Tuan saya mohon tolong lembutkan hati anda agar mau menolong saya untuk menyelamatkan perusahaan saya, saya tahu anda pasti sudah mengetahui maksud kedatangan saya ke sini” ucap Andreas memohon kepada pria yang ada didepannya untuk memberikan suntikan dana kepada perusahaannya yang sedang berada diambang kehancuran
“Apa keuntungan yang aku dapat jika aku membantumu” ucap pria itu dengan nada dingin dan meremehkan
“Setelah perusahaan saya stabil saya akan gantikan dana dengan bunga yang besar tuan” balas andreas
“Dengan nominal yang lumayan besar tentu saja bunganya juga besar, aku tidak yakin kau bisa mengganti uangku dengan cepat, pasti membutuhkan waktu hingga berpuluh puluh tahun lamanya, dan jika kau mati sebelum melunasinya bagaimana kelanjutan hutangmu?” Matthew menyeringai menatap pria paru baya yang ada didepannya
“Apapun yang tuan minta saya akan berikan tuan asalkan tuan mau membantu saya meminjamkan dana tersebut” ucap andreas memohon
Matthew menatap datar melihat andreas memohon kepadanya, pria paru baya itu terlihat menjijikkan dimata matthew, matthew pun memberikan kode kepada sang asisten hanya dengan Gerakan matanya
Sang asisten yang mengetahui kode tersebut pun berjalan kearah meja matthew dan menyerahkan sebuah map kepada sang bos
“Bawalah salah satu anakmu yang akan kunikahkan, sebagai imbalan aku akan memberikan dana tersebut yang akan kau kembalikkan tanpa bunga, aku anggap bunga itu adalah anakmu” ucap matthew santai
“Jika kau setuju maka tanda tanganla disini, tapi jika kau tidak setuju keluarlah dari ruanganku dan jangan pernah menampakkan wajahmu dihadapanku lagi, aku akan memberikanmu waktu 2 hari untuk memikirkannya, bawalah map itu dan Kembali jika kau sudah menandatanganinya ” ucap matthew Kembali dengan menekankan ucapannya dan memberikan map dihadapan andreas
“Antonio” ucapnya Kembali memberikan kode kepada sang asisten untuk segera bawa pria yang ada dihadapannya untuk segera keluar
“Tuan Andreas nikolas Wijaya mari saya
antarkan untuk keluar dari ruangan” ucap Antonio yang tak kalah dinginnya dengan sang boss
Andreas yang sudah berada didalam mobil dilanda kebingungan, apa yang harus dia pilih, disatu sisi dia haru menyelamatkan perusahaannya yang akan bangkrut, perusahaan yang dia bangun dari nol sampai sebesar ini walaupun mulai bangkrut karna satu dan lain hal, perusahaan andreas harus menerima suntikkan dana agar berdiri Kembali dan hanya matthew la yang bisa memberikan dana sebesar itu, tapi disisi lain andreas harus mengorbankan salah satu putrinya untuk diserahkan kepada matthew
Bagaimana dia harus menjelaskan kepada keluarganya, dan apakah salah satu putrinya akan bersedia menerima tawaran itu, ayah macam apa yang rela menjual anaknya demi perusahaan pikirnya
*****
Malam hari setelah selesai makan malam, andreas memanggil kedua putrinya untuk duduk ditemani sang istri. Andreas tampak berat harus membicarakan hal ini, dan bagaimana harus memulainya, andreas sudah memikirkan keputusannya saat dimobil, jika salah satu anaknya mau untuk menikah dengan mattew maka andreas akan menandatangani map itu, tapi jika anak anaknya tidak mau maka andreas juga tidak akan memaksa, andreas akan menjual perusahannya dan mencari pekerjaan lain untuk menyambung hidup
Putri pertamanya Aurellia Calista maharani anak dari istri keduanya usia aurel lebih diatas anak kedua andreas, istri pertama andreas sudah meninggal dunia 5 tahun lalu dikarenakan tumor otak yang dideritanya, dan andreas pun memutuskan untuk mencari ibu pengganti buat Evelyn yang masih berusia 12 tahun pada saat itu, andreas menikah dengan istri keduanya yaitu Sofia diana maharani yang ia temui saat pergi liburan dengan anaknya Evelyn
“Sayang ada apa kamu memanggil aurel dia terlihat kelelahan seharian bekerja aurel harus pergi kekamarnya untuk istirahat agar tidak sakit” ucap sofia Wanita licik dan serakah tak lupa juga sofia selama ini berbuat kejam kepada evelyn anak tirinya itu, tapi dia sangat lembut jika berbicara kepada anaknya aurelia
Andreas pun mulai menceritakan tentang perusahaannya yang mengalami kebuntuan, dan andreas mendatangi beberapa kolage untuk mau menyuntikkan dana diperusahaannya agar kokoh Kembali, tapi mereka tidak punya dana sebanyak yang diperlukan andreas, hanya ada satu perusahaan yang setuju membantu andreas tanpa membayar bunganya, andreas pun menjelaskan matthew mau membantunya asalkan andreas menyerahkan salah satu putrinya untuk menikah dengan matthew
Andreas sudah menceritakan semuanya tanpa satupun yang ia tutupi, dia akan menerima apapun jawaban dari keluarganya itu
“Matthew Alexandros louis?, pria terkaya itu?” ucap sofia sumringah dan bersemangat
“Iya” ucap andreas menganggukkan kepalanya
“Aurel yang akan menikah dengannya” ucap sofia dengan cepat membuat aurel membelalakkan matanya
“Ibuuu!!! Apa apaansih main memutuskan sepihak, ibu ingin menjualku untuk pria itu?, aku tidak mau ya bu, yang akan hancur perusahaan ayah kenapa aku yang harus berkorban, aku sudah memiliki kekasih pilihanku dan aku sangat mencintainya” ucap aurel penuh amarah
Ia tak menyangka dengan ibunya yang mengorbankan dirinya demi harta, aurel langsung pergi kekamarnya meninggalkan mereka semua yang ada disitu
Sofia mengikuti Langkah aurel menuju ke kamarnya, saat sudah sampai didepan pintu sofia menarik tangan aurel untuk masuk dan menutup pintu kamar itu
“Sayang dengarkan ibu, pria itu sangat kaya raya, bukankah kau Wanita paling beruntung jika menikah dengannya? Oke ibu mengerti jika kau tidak mencintainya maka jangan mencintainya cukup nikmati saja hartanya, ibu akan senantiasa menemanimu kemana pun kau mau, kau suka berbelanja kan?” bujuk sofia agar anaknya mau menikah dengan mattew lelaki yang sangat amat kaya itu
“Tapi buuuu.. aku sudah memiliki pria yang kucintai walaupun uangnya tak sebanyak pria itu tapi dia selalu memberikanku untuk berbelanja dan mempercantik diriku” ucap aurel yang tetap tidak mau menerima perjodohan itu
"Tapi tetap saja kau masih bekerja diperusahaan ayahmu kan?, kalau perusahaan ayah bangkrut kau mau kerja dimana? apa dengan kemampuanmu yang tidak bisa apa apa ini akan diterima diperusahaan lain ha" ucap Sofia yang baru pertama kali meremehkan anaknya
"Apa maksud ibu bicara seperti itu, ibu meremehkan kemampuanku?" ucap aurelia yang mulai emosi
“Ayolah aurel ibu mohon, kau tetap bisa menjalin hubunganmu dengan roni, ibu akan mengajarimu bagaimana caranya, ibu tidak mau ada penolakan lagi, ikut ibu!! “ ucap sofia sambil menarik aurel untuk Kembali ke ruang tamu menemui sang suami
“Sayang aku sudah putuskan, dan aurel juga sudah menerimanya, aurel yang akan menikah dengan matthew” ucap sofia saat sudah berada diruang tamu Bersama anaknya aurel
Tentu saja sofia sangat menggebu gebu untuk menjadikan matthew calon menantunya, siapa yang tak kenal matthew pria terkaya nomor satu banyak bisnis yang beredar dimana mana, bahkan bukan didalam negri saja, tapi juga diluar negeri
Andreas yang tak mau berdebat lagi pun langsung setuju dan menandatangani surat itu, dia akan datang membawa aurel untuk menemui matthew dikantornya
......................
Andreas yang tak mau berdebat lagi pun langsung menyetujuinya dan akan menandatangani surat itu, dia akan datang membawa aurel untuk menemui matthew dikantornya, sementara evelyn hanya bisa terdiam melihat kegaduhan kelurganya, dia bingung dengan situasi yang terjadi
......................
Keesokan harinya andreas bersiap siap untuk datang menemui matthew Bersama dengan aurel, sofia sang istripun juga ikut Bersama mereka, kecuali evelyn, dia tak bisa ikut karna harus kuliah
Tak butuh waktu lama mobil yang dikendarai oleh andreas sudah sampai didepan pintu utama kantor matthew, mereka pun segera masuk ke dalam untuk menemui matthew, keluarga Wijaya disambut oleh Antonio sang asisten dan mengarahkan mereka untuk masuk keruangan matthew, mereka pun mengikuti Langkah sang asisten
Saat sudah sampai mereka dipersilahkan untuk duduk disofa, sementara matthew masih sibuk dengan dokumen dokumen yang ada dimejanya
“Aku memberimu waktu 2hari, tapi kau sangat cepat dari yang kurencanakan” ucap matthew menghentikan aktifitasnya dan berjalan kearah mereka dengan Langkah yang tegap
“Senang bisa bertemu dengan anda Kembali tuan” ucap andreas bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangan untuk bersalam dengan matthew
Tapi tentu saja sapaan andreas tak dibalas oleh matthew, matthew berjalan kearah sofa dan langsung duduk untuk membahas kelanjutan perjanjian kemarin
“Silahkan duduk Kembali tuan andreas” ucap Antonio sang asisten
“Terima kasih tuan Antonio” ucap andreas dan duduk Kembali
****
“Evelyn kantin yuk, laper guee” ajak reina saat sudah menyelesaikan tugasnya
Reina adalah sahabat evelyn saat mereka duduk dibangku SMP, evelyn dan reina sangatlah dekat, evelyn sudah mengaggap reina sepeti saudaranya sendiri
“Boleh deh, gue juga laper ni” Balas evelyn dengan senyuman manisnya
“Hari ini guee yang traktir, karna lo semalem uda traktiri gue” ucap reina yang ingin membalas budi
Evelyn hanya tertawa kecil melihat tingkah sahabat nya itu
“Selamat siang mbok tun, mau pesen kayak biasa ya hihi” evelyn yang selalu ramah kepada siapapun, membuat orang orang disekitarnya senang saat berada didekatnya
“Ehhh neng epelin dan neng reina akhirnya datang juga, duduk dulu nanti mbok antarkan pesenannya” ucap mbok tun yang sudah hafal dengan menu yang akan mereka pesan
“Epelin epelin, EVELYN mbok tunn bukan epelin, gapernah bener nih mbok tun dari dulu nyebut namaku, nama reina aja yang selalu bener” ucap evelyn ngambek
“Hahaha… nama lo si susah uda tau lidah mbok tun suka keseleo” kekeh reina yang selalu tertawa melihat ekspresi evelyn saat kesal jika mbok tun salah menyebutkan Namanya
Mereka berdua pun berjalan untuk duduk menunggu pesanan datang
***
“Tuan matthew saya sudah bicara kepada keluarga saya, dan kami sudah sepakat memilih aurelia untuk menikah dengan anda” ucap andreas dengan sangat hati hati
“Apakah Wanita ini seharga bunga yang akan kau pinjam?” tanya matthew dengan tatapan dingin
Sofia dan aurel yang mendengar pernyataan matthew pun geram didalam hati mereka, seolah olah matthew sudah merendahkan harga diri mereka masing masing, aurelia pun sudah amat marah dan mengumpat pria yang ada didepannya, namun aurel tetap menahan dirinya untuk tidak mengacaukan usaha ayahnya
“Kau lihat nanti tuan Matthew Alexandros louis akan kubuat kau bertekuk lutut dengan ku” batin aurelia dengan senyuman tipis diwajahnya
“Baiklah tuan untuk itu saya menyerahkan putri saya kepada anda, tapi saya mohon jangan menyakiti fisiknya” ucap andreas sambil menggengap tangan putrinya aurelia
Mendengar ucapan andreas membuat matthew tersenyum menyeringai, membuat ketiga orang itu bergidik ngeri
“Dengarkan aku baik baik tuan andreas, pernikahan ini akan dilaksanakan satu minggu dari sekarang dan akan diselenggarakan secara tertutup dan hanya diketahui oleh dua keluarga” ucapnya lagi
“B.. Baiikk tuan saya akan memberikan beberapa berkas aurelia jika anda membutuhkannya” ucap andreas gugup
“Tapi aku tidak menginginkan barang bekas” ucap matthew dengan nada santai
“Apa maksud anda tuan, saya tidak mengerti” ucap andreas
“Sebelum anda datang membawa putri anda, kami sudah memeriksa latar belakang putri anda, yang saya dapat nona aurel sudah menjalin hubungan dengan saudara Roni Bastian Anggara selama hampir 2 tahun, dan mereka sudah pernah berhubungan badan sebelumnya, boss tidak mau menikah dengan Wanita yang sudah pernah disentuh oleh laki laki lain, dan bos ingin putri anda yang satunya lagi” jelas Antonio sang asisten
Bak petir menyambar disiang hari mereka tak menyangka pria yang ada didepannya itu sungguh sangat teliti, dan jika dia tak menginginkan aurel, lalu apakah berarti evelyn?, apakah evelyn yang diinginkannya?
Akhirnya mereka pun pulang dengan masing-masing membawa hati yang kacau balau
“Aku bukan Wanita yang bisa direndahkan dan diremehkan sepeti tadi ayah, dia pikir dia siapa?, banyak pria yang mengantri untuk memilikiku, aku ingin ayah buat perhitungan dengannya karna sudah menghinaku” ucap aurel marah karna sudah malu mendapat penolakan dari matthew
“Bukan tuan matthew yang merendahkanmu, tapi kau sendiri sebagai Wanita yang sudah merusak masa depanmu, kenapa kau sudah melalukan hubungan terlarang saat kau belum menikah aurelia!!! Ayah sangat kecewa dengan ulahmu” ucap andreas yang juga ikut emosi
“Turun kan suara kamu mas, aurelia tidak seperti itu, anak anak dizaman sekarang melakukan hubungan sama pacarnya sudah menjadi hal yang lumrah, bukan aurel saja yang seperti itu, banyak Wanita Wanita diluar sana yang melakukan hubungan itu sebelum menikah, bahkan ada yang sampai hamil, tapi lihat aurel dia berbeda” ucap sofia membela anaknya
“Buat apa kau marah aurel, bukankah kau senang tidak jadi menikah matthew dan evelyn yang akan menggantikannya, dengan begitu kau bisa menjalin hubungan Kembali dengan pria brengsek itu” ucap andreas menekan suaranya
“Roni itu pria baik baik ayah, dia tidak pernah merendahkan ku seperti matthew, pria brengsek yang ayah sebutkan itu cocok dengan matthew bukan roni” ucap aurel kesal
“Kau tidak berhak mengatakan tuan matthew seperti itu aurel, separuh hidup kita ada pada beliau, jaga mulut dan juga sikapmu” ucap andreas geram melihat tingkah putrinya itu
“Sudah sudah kenapa jadi rebut begini sih, ayah juga jangan menyalahkan aurel sepenuhnya dong, intinya ayah harus bicara sama evelyn agar dia setuju untuk dinikahkan dengan tuan matthew, ibu gak mau kalau kita jatuh miskin” ucap sofia langsung pergi meninggalkan suaminya
Andreas menatap jengah kedua Wanita itu, semakin ditanggapi semakin tidak ada ujungnya, ditambah beban pikiran yang tak selesai selesai membuat andreas tambah stess dengan situasi yang dilaluinya
Digarasi evelyn memarkirkan motornya, ditemani dengan reina yang juga membawa motornya sendiri, selesai dengan tugas kampusnya mereka lanjut kerumah evelyn untuk mengerjakan tugas baru yang diberikan oleh dosennya, mereka baru memasuki semester 4 hal itu membuat keduanya tampak semangat dengan urusan kampus
“Hmm eve kayaknya aku gak jadi ngerjai bareng deh, soalnya mama ku minta anteri ke toko langganannya” ucap reina yang baru membalas pesan yang dikirim oleh mamanya
“Yaudah deh kamu hati hati ya, jangan sampek masuk ke comberan seperti kemarin hahhaha” ucap evelyn tertawa puas mengingat kejadian memalukan itu
“Bisa gak berhenti mengingat ingat kejadian itu, awas kau ya evelyn akah kubalas nanti” ucap reina yang berpura pura kesal sambil membelokkan motornya
“Udah udah jangan kesel kesel ntar kesambet lagi” ucap evelyn dengan tawa kecilnya
“Oke deh bye evelyynnnn love youuuu” ucap reina melajukan motornya
Setelah selesai memarkirkan motor nya evelyn berjalan masuk kedalam rumah, dari jauh evelyn melihat kakak tirinya yang duduk menyilangkan kakinya, dan juga ada ibu tirinya juga duduk sambil memandangi evelyn dengan tatatap yang tajam, tatapan itu sudah biasa bagi evelyn
“Sering seringlah menatap ku sepeti itu, lama lama mata kalian akan keluar dengan sendirinya” batin evelyn yang terus berjalan melewati kedua nya
“Heii anak yang gak punya adab, mata mu buta ya, main nyelonong masuk” ucap sofia menegur evelyn
“Biasa bu kan dari dulu nyokapnya uda mati, jadi ya begitu gak pernah diajari lagi bagaimana caranya hormat sama yang lebih tua” balas aurel yang membuat evelyn geram
“Yang diajarkan mama ku harus hormat sama orang yang pantas untuk dihormati” ucap evelyn menghentikan langkahnya tanpa melihat kearah kedua Wanita itu
Sedetik kemudian saat evelyn selesai dengan ucapannya tamparan keras mengenai wajah mulus evelyn “Plaakkkk”
Tamparan itu memberikan bekas merah sekaligus perih dipipi kanan evelyn
“Sudah semakin berani kau sekarang ya anak Bi**ap” ucap sofia penuh emosi
“Maaf nyonya dan nona, tuan besar menyuruh saya memanggil kalian untuk menemuinya diruang kerjanya” ucap bi sumi dengan berlari menemui ketiga wanita tersebut
Bi sumi sudah melihat kegaduhan yang terjadi, dia tak ingin nona evelyn semakin dihajar oleh ibu tirinya itu, sudah sangat lama evelyn mendapatkan penyiksaan dari ibu tirinya, tapi setiap bi sumi memberitahukan hal tersebut kepada ayah evelyn yaitu andreas, andreas tidak mempercayai bi sumi, andreas lebih mempercayai sang istri, itulah yang membuat sofia semakin berani menyiksa evelyn
Setelah mendengarkan ucapan bi sumi, sofia dan aurel pun berjalan kearah ruangan kerja andreas, sementara evelyn masuk kekamarnya terlebih dahulu untuk membersihkan tubuhnya
Bi sumi masuk membawa sebuah mangkuk berisikan beberapa es batu untuk mengkompres pipi evelyn agar tidak bengkak, bi sumi yang melihat evelyn baru saja keluar dari kamar mandi pun seketika langsung mendekatinya
“Non, ini saya bawakan es batu untuk mengkompreskan pipi non eve supaya pipinya non tidak bengkak, sini non biar bi sumi bantu” ucap bi sumi
Evelyn pun menurut dan segera duduk dipinggir ranjang agar mudah bagi bi sumi untuk mengkompres pipinya, evelyn menatap Wanita yang usianya sudah tak muda lagi merasa sedih, entah kenapa evelyn merasa bi sumi tulus membantunya seperti anaknya sendiri
“Kenapa ya bi mereka sangat membenciku, salahku apaya bi?, aku bahkan tidak tau apa kesalahan yang kulakukan” ucap evelyn dengan tatapan sendu
Bi sumi yang mendengar pertanyaan evelyn hanya bisa diam, karna bi sumi sendiri pun tidak tau mengapa mereka bisa setega itu kepada nona evelyn
“Yang sabar ya non, bi sumi yakin ini adalah ujian dari gusti allah, mungkin non lagi dikasih cobaan yang bertubi tubi, tapi bi sumi yakin suatu hari non akan menjadi wanita yang paling paling Bahagia dimuka bumi” ucap bi sumi menyemangati
“Amin, makasi ya bi” ucap evelyn memeluk bi sumi
“Yasudah non ayo turun kebawah, ayah sudah menunggu non dari tadi diruang kerjanya” ucap bi sumi mengingatkan Kembali
“Astaga iya bi hampir lupa aku” ucap evelyn buru buru turun kebawah menenui sang ayah
Setelah dia sampai diruang kerja ayahnya, evelyn melihat ayahnya sedang membaca buku seperti biasa, didepannya juga sudah ada dua Wanita yang suka menyiksanya, bahkan menamparnya beberapa jam yang lalu, dua Wanita itu melihat kearah evelyn dengan tatapan tajam, tapi evelyn tetap tak memperdulikan tatapan kedua Wanita tersebut
“Kamu ini tidak pernah tepat waktu jika ayah panggil, kamu tuh seneng ya kalau ayah nunggu kamu lama lama disini?” marah andreas kepada sang putri karna sudah lumayan lama menunggu kedatangannya, Andreas pun meletakkan buku yang dibacanya tadi keatas mejanya
“Maaf ayah” hanya kata itu yang mampu evelyn keluarkan, dia tau seberapa kerasnya dia memberitahu kepada ayahnya apa yang sebenarnya terjadi, ayahnya tidak akan pernah mempercayai ucapannya
“Ayah ingin meminta satu hal kepada kamu dan ayah rasa seharusnya tidak ada penolakan karna kamu adalah putri kandung ayah satu satunya, dan selama ini ayah tidak pernah meminta apapun kepadamu” ucap andreas menatap evelyn dengan tatapan yang serius
“A..yahh ingin meminta apa dariku?” tanya evelyn ragu apa yang ayahnya inginkan dari dirinya
“Menikahlah dengan tuan matthew, jadilah istrinya, kamu harus menuruti semua keinginannya tanpa terkecuali” ucap andreas dengan lembut tapi penuh penekanan
Bak petir dimalam hari, bulir bulir air jatuh ke pipi mulusnya evelyn, dia tak percaya dengan orang yang ada didepannya, evelyn seolah olah tak mengenal lagi siapa yang sedang berbicara kepadanya, yang selalu dia anggap sosok pelindung didunianya, cinta pertamanya, walau beberapa tahun belakangan pria ini selalu acuh tak acuh tentang putri satu satunya, bahkan dia menutup mata atas penyiksaan yang dialami anak kandungnya sendiri, tapi evelyn berusaha menutup semua itu, evelyn terus berfikir ayahnya akan selalu menjadi sosok pelindungnya sampai kapanpun
Lalu bagaimana sekarang? Apakah ayahnya masih pantas dijuluki sebagai sosok pelindung? Kenapa sekarang pria ini sangat kejam padanya, memberikan putri satu satunya kepada lelaki asing yang akan menolong perusahaannya agar tidak bangkrut, apakah selama ini dia dirawat hanya untuk bisa menopang perusahaan agar tak jatuh? Dibesarkan dan kemudian hari harus membayarnya?
“K-kenapa aku?, bukan kah kak aurel yang akan menikah dengannya?” ucap evelyn dengan suara yang bergetar menahan isak tangisnya
“Aku baru saja masuk kuliah ayah, kuliahku masih sangat panjang, bahkan sekarang belum sampai pertengahan semester, umurku juga belum menginjak 20 tahun, bagaimana aku bisa menikah” ucap evelyn terhenti, evelyn menghapus air matanya yang terus terusan mengucur dengan deras
“Aku juga tidak mengenalnya, bagaimana jika dia memperlakukanku dengan buruk, apa ayah mencoba menjualku?, sampai kapanpun aku tidak pernah mau!!!” ucap nya Kembali dengan tegas, evelyn menunjukkan sikap kecewa dan sakit hati pada sosok didepannya
“Dasar anak tidak tau diri, Kamu lihat mas lihat! Anak yang sudah kau besarkan dengan penuh kasih sayang apa yang dia berikan kepadamu saat kamu sedang terpuruk sekarang?, Hanya aurel satu satunya anak yang selalu berbakti kepadamu bahkan dia sudah berkorban terlebih dahulu untuk membantumu tanpa paksaan, jika bukan karna matthew sisombong itu menolaknya, maka tidak perlu meminta bantuan kepada anak pembangkang seperti dia!” sofia menunjuk nunjuk evelyn dengan penuh amarah, membanding bandingkan anak kandung dan anak tirinya
“Memang susah bu bicara dengan anak yang tidak tau terima kasih” ucap aurelia menimpali
Evelyn tak memperdulikan ucapan ucapan lalat betina yang mengganggu telinganya itu, evelyn hanya menatap sang ayah yang ada didepannya dengan tatapan benci dan air mata yang terus terusan keluar
“Tuan matthew sendiri yang memilihmu evelyn bukan ayahhh, tolong mengertilah bantu ayah kali ini, kamu mau ayah bersujud dikakimu agar kau mau menerimanya?” ucap andreas yang sudah putus asa
“Apa kamu gila mas!!!” potong sofia yang tak setuju jika suaminya harus bersujud dikaki anak tak tau diri itu
Evelyn tetap tak menanggapi apapun, dia bangkit dari duduknya berjalan menuju kamarnya meninggalkan ketiga orang yang sedang dipenuhi rasa amarah didalam diri mereka masih masing, evelyn tak mau jika terkena noda noda setan jika terus berada didalam ruangan itu, sungguh kacau sekali rasanya
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!