NovelToon NovelToon

Falling Stars

1. Seorang Pencuri

Sad Reading!

--

"Kring! Kring!

Ada penyusup! Ada penyusup!'.

Alarm berbunyi dipabrik Endles dikota Nirvana yang berbasis pada memproduksi barang barang canggih. Para karyawan dan pekerja berhamburan karena terjadi kekacauan dipabrik.

"Huh! Huh! Huh!...

Storm Realms, Remaja belasan tahun berlari dari kejaran robot canggih yang dikendalikan jarak jauh mengejarnya.

Saat ini, Storm bersembunyi disebuah gang sunyi menghindari robot robot berjaga didepan gang tempatnya bersembunyi.

Storm secara diam diam mencuri jam tangan yang terlihat mewah, Tetapi memiliki fitur yang sangat canggih.

Tapi sayangnya, Storm tidak menggunakannya. Melainkan ingin menjualnya, Lantaran Storm sangat terobsesi dengan uang.

"Hahaha!

Aku akan punya banyak uang!... Storm menyungging senyum kemenangan, Membayangkan akan memiliki banyak uang.

Storm anak yatim piatu yang tidak memiliki keluarga, Dirinya hanya tinggal dirumah sederhana jauh dari perkotaan.

Storm nekat mencuri bukan karena sebab, Diumurnya yang terbilang muda Storm sangat ahli dalam mencuri.

Meski begitu, Storm tidak takut diketahui oleh polisi kota. Dia sangat yakin, Polisi sekalipun tidak ada yang mengira dia adalah ahli pencuri.

Setelah mendapat banyak uang, Dengan menjual jam tangan hasil curiannya disalah satu toko penjual emas. Storm menepuk nepuk uangnya, Tertawa senang melihat gepukan uang yang dipegangnya.

"Dengan uang ini, Aku akan menjadi orang kaya...

Hahaha!".

Storm bisa membeli rumah yang besar, Membeli makanan mewah direstoran ternama. Dan, Apapun dengan uang, Dia akan menjadi orang kaya raya.

Saat Storm tertawa senang, Membawa banyak uang didalam tas yang cukup besar itu.

"Wusssh!

Tas yang didalamnya berisi banyak uang, Dirampas oleh penjahat dan berlalu begitu saja.

"Eh, Lepaskan...

Berhenti, Woi!"... Storm segera mengejar penjahat yang berlari dijalanan kota.

Baik Storm dan penjahat saling kejar kejaran dijalanan trotoar jalanan. Mereka menghiraukan orang yang lalu lalang.

'Berhenti!". Storm tak menyerah, Dia terus berlari mengejar penjahat yang membawa kabur uangnya.

Namun, Penjahat tersebut yang sudah ahli dalam pelarian. Dengan mudah, Mengecoh Storm memasuki jalanan gang sempit.

"Kejar kalau bisa!

Ejek penjahat, Dengan wajah yang meremehkan sambil terus berlari.

"Sialan, Akan kutangkap kau!... Storm mempercepat larinya, Mencoba meraih bahu penjahat itu.

Bruak!..

Penjahat itu membelokkan tubuhnya kesamping, Lalu segera menghilang dari gang sempit ini.

Storm yang tertabrak tembok dinding ditepian, Meringis kesakitan. Matanya melihat kepergian penjahat itu yang membawa tas berisi uangnya.

"Tidak, Uangku!...

Storm sedih berkali kali, Dia selalu gagal dalam mendapatkan uang. Padahal Storm hanya ingin hidup nyaman saja, Tetapi berakhir kehilangan harapannya.

Dengan luka memar diwajahnya, Storm berjalan gontai meninggalkan tempat ini.

"Ah, Sial sekali hidupku!...

Storm menghela nafas kasar, Sembari menatap kearah langit meratapi kehidupannya.

Sejak berumur sepuluh tahun, Storm hidup sendirian dikota ini. Neneknya bercerita dulu, Dia ditemukan saat masih bayi ditong sampah.

Storm sudah mencoba berusaha mencari siapa orang tuanya, Tetapi tidak pernah menemukan mereka. Baginya, Hidup sendiri seperti ini sudah biasa tidak berharap lagi pada orang yang membuangnya.

"Aku pulang...

Storm tiba dirumah tempat tinggalnya, Dengan wajah lesu.

Hari yang membosankan!"... Keluhnya berbaring dikasur kamarnya, Lalu setelahnya tertidur pulas.

Keesokan harinya, Storm seperti biasa berangkat kesekolahnya. Disepanjang jalan, Storm melihat banyak keluarga yang pergi berkunjung ketempat hiburan, Begitu bahagianya.

'Huh!...

Storm menghiraukan mereka semua, Lalu segera menuju sekolahnya.

Sekolah Elite Pahlawan, Sebuah sekolah yang menjadi predikat terbaik dikota Nirvana. Sekolah ini, Menghasilkan banyak lulusan terbaik disetiap tahunnya.

Storm dapat masuk kesekolah Elite, Karena Walikota kota Nirvana merasa iba padanya.

"Hei bodoh, Kita bertemu lagi!...

Seorang siswa laki laki terlihat tampan, Bersama dua temannya. Mencegat Storm sembari merendahkannya.

"Kalian lagi!"... Storm menggertakan giginya melihat tiga orang dihadapannya.

Rein Reishalf, Putra sulung dari Greyson Reishalf. Kepala sekolah Elite ini, Tak cuma itu. Greyson cukup disegani dikota ini, Karena dia termasuk tokoh penting dikalangan petinggi kota.

Storm tentu tak mau melawannya, Karena dia bisa saja dikeluarkan dari sekolah ini kapan saja. Jika berani melukai putra dari pemilik sekolah Elite ini, Storm hanya bisa menghiraukannya saja.

"Lihat orang bodoh ini, Sepertinya dia ingin kita hajar!"...

Tangan Rein terasa gatal, Ingin menonjok wajah menyebalkan Storm itu.

Kedua temannya, Baik Weavon dan Benny. Mengangguk setuju, Mereka kesal melihat wajah Storm yang minta dihajar.

'Hentikan kalian...

Dari arah belakang terdengar suara, Menghentikan Rein dan temannya.

"Apa kau baik baik saja, Storm?"... Tanya siswa itu kepada sahabatnya yang berdiri disampingnya.

"Kau melihatnya sendiri, Bukan?"... Tanya balik Storm.

Jika ingin adu kekuatan, Bolehkah aku ikut Rein?"...

Kael Tell, Siswa berandal yang terkenal akan keganasannya dalam bertarung. Sekaligus sahabat baik Storm, Sejak mereka bertemu saat masih kecil.

Meskipun Storm, Tidak seperti Kael yang ahli dalam bertarung. Dirinya hanyalah siswa lemah yang sibuk memikirkan uang saja.

"Berkelahi bukan disini, Tempatnya!".

Rein, Geram dengan kedatangan Kael.

Rein sangat tahu siapa itu Kael, Dia adalah siswa gila yang suka bertarung. Terutama menghadapi geng geng kota sendirian saja.

Meski begitu, Rein tak mau gegabah. Menghadapi siswa gila seperti Kael itu. Tak perlu dengan fisik, Cukup dengan cara licik.

"Oh ya, Dimana tulang yang ingin kupatahkan?"...

Kael bertanya dengan meremehkan kepada Rein, Tak lupa mengejeknya adalah siswa lemah yang hanya berlindung dibalik nama ayahnya.

Kael tahu, Jika berurusan dengan Rein maka akan menghadapi masalah besar. Oleh karenanya, Kael mencoba menakut nakutinya.

Menggunakan julukan julukan kuatnya, Agar Rein tidak mengganggu Storm lagi.

"Ayo kita pergi!...

Rein dan dua temannya, Segera pergi dari sini setelah tak punya celah menang menghadapi Kael.

"Harus berapa kali kukatakan padamu, Storm!

Ikutlah denganku, Kita akan memberantas geng geng kuat dan mengasah skill bertarungmu...

Kael mengajak temannya itu, Untuk terjun bersamanya menjadi pahlawan dibalik bayangan.

Melindungi kota ini, Dengan memberantasnya tanpa mengharapkan imbalan.

"Kau melihatnya sendiri, Bukan?".

Rein bisa kapan saja melukaimu, Lebih baik kau ikut denganku...

Kael menasihati Storm, Sebagai seorang laki laki sungguh geli rasanya apabila tidak bisa bertarung.

Storm menggeleng pelan, Dia tidak tertarik ikut dengan Kael. Storm hanya tertarik pada uang, Baginya menjadi pencuri lebih diuntungkan daripada menjadi petarung tidak jelas.

"Asal kau tahu Kael, Aku sangat ahli dalam mencuri...

Lebih baik, Kita bersekutu membentuk aliansi kelompok pencuri!". Storm, Mengajak Kael mendirikan organisasi kejahatan.

Kael menggeleng pelan, Dia tidak tertarik menjadi pencuri. Bagi Kael, Pertarungan hidup dan mati sudah menjadi makanan sehari harinya.

Mana mungkin, Seorang yang dikenal tangguh. Berpindah profesi menjadi pencuri mata duitan.

"Kalau begitu, Kita hanya fokus mengembangkan bakat kita saja...

Siapa tahu nanti, Kita berdua menjadi orang kaya raya!". Storm menasihati Kael, Tentang berjalannya waktu terutama pada hidup mereka.

Terserah kau saja, Storm!".

Tapi apa yang kita lakukan bukanlah bakat, Melainkan tindak kebodohan...

Kael menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Mendengar ocehan dari Storm.

2. Pemuda Biasa

Bel masuk terdengar, Semua siswa segera memasuki kelas mereka masing masing. Begitupun, Dengan Storm dan Kael yang menuju arah kelasnya.

Storm dan Kael, Melihat dari arah depan kelas mereka. Rein menjadi pusat perhatian bagi para perempuan, Mereka sangat mengagumi ketampanan dan bakat yang dimilikinya.

"Rein tampak tampan sekali, Dia juga murid yang paling berbakat dikelas ini...

Andai aku, Bisa mendekatinya!"... Salah seorang murid kelas perempuan, Memuji dan mengagumi sosok pahlawan kelas mereka.

Bangun, Tidak baik terlalu banyak mengkhayal!"... Tegur temannya, Membuyarkan lamunannya.

"Bagaimana denganku? Apa, Aku tampak gagah?"...

Kael mendekati mereka yang sibuk mengobrol, Dan, Kael memamerkan otot ototnya yang berjerit jerit kepada mereka.

"Kamu tidak diajak, Kael!"... Siswa kelas perempuan itu, Segera meninggalkan laki laki yang mencari perhatian.

Hei, Katakan apa aku tampan juga?". Teriak Kael pada mereka yang memasuki kelas.

"Mereka mungkin akan tertarik padamu, Nanti!"...

Storm menghibur Kael, Lalu mengajaknya masuk kedalam kelas.

"Baiklah, " Kael mengangguk paham, dan mengikuti langkah Storm.

Kelas X Cyber, Nama kelas ini. Setiap kelas memiliki nama, Agar memudahkan untuk diingat.

Rein yang sedari tadi bangga, Semua murid kelas Cyber memuja dan memujinya. Tapi tidak dengan murid laki laki, Mereka geram dengan Rein.

Namun, Itu semua terhenti saat dua orang memasuki kelas.

"Eh, Apa yang terjadi?"... Rein, Bingung mengapa murid murid perempuan berhenti memujanya.

Lihat itu, Rein!... Weavon menunjuk kearah dua orang disana.

"Itu benar, Mereka menjadi pusat perhatian!". Tambah Benny, Mengangguk perkataan Weavon.

Hahaha!

'Lihat Storm, Akhirnya mereka sadar bahwa aku lebih tampan dari Rein...

Kael tertawa senang, Akhirnya dia menjadi pusat perhatian.

"Storm, Apa itu kau?"... Salah seorang murid perempuan yang cukup cantik, Bernama Laura Fremie bertanya ragu padanya.

Ya, Kalian melihatnya sendiri!".

Apa kalian ingin meminjam uang? Aduh, Maaf aku tidak punya uang!...

Storm merasa semua murid perempuan menatapnya, Karena ingin mengambil uangnya.

Padahal ini adalah uang sisanya, Mana mungkin baginya menyerahkannya.

Sungguh bodoh, Bagi Storm memberi mereka hutang!

"Kenapa perkataanmu tidak nyambung? Itu aneh?".

Semua murid lainnya, Mengorek kuping mereka mendengarnya.

"Yah, Aku kira aku yang bakal menjadi pusat perhatian...

Kael terduduk lemas dikursinya, Ternyata mereka semua memandang Storm bukan dirinya.

Wajar saja, Semua orang menatap Storm dengan aneh. Dikarenakan, Dia tidak sadar terlihat cukup tampan. Berbeda dari hari biasanya.

"Hei Storm, Kau ingin kita adu ketampanan ya? Baiklah, Aku akan menyewa Fashion Show terbaik dikota ini...

Rein, Menarik kerah seragam sekolah Storm. Menantangnya adu gaya, Penghinaan bagi Rein apabila dihiraukan seperti ini.

"Apa kau bodoh? Aku tidak punya uang, Kalau ingin meminjam uang!".

Pergi saja kelain... Balas Storm tak terima, Diajak berduel olehnya.

Cheht!...

Rein mendecih lalu, Melepaskan kerah seragam yang ditariknya, Tidak mau lagi berdebat dengan orang bodoh itu.

Sesaat mereka yang bersitegang, Terdengar suara langkah kaki yang mendekat menuju kelas. Dengan langkah cepat, Semua murid segera kembali duduk ketempatnya masing masing.

"Selamat pagi, Murid murid...

Sapa guru yang mengajar mereka, Dengan ramah kepada mereka semua.

Pagi!"...

Jawab mereka semua serempak!...

Oke murid murid, Kali ini kalian akan mendapat teman baru!".

Dia pindahan dari sekolah, Luar kota...

Guru yang memiliki nama Angel itu, Memberi kabar tentang kepindahan salah seorang murid kekelas ini.

"Aku tidak peduli!".

Murid pindahan, Harus tunduk kepadaku...

Rein menguap, Bagaimanapun caranya murid pindahan itu harus tunduk pada kekuasaannya.

"Asyik, Dengan begini aku bisa mengajaknya bergabung denganku...

Membentuk geng ternama dikota Nirvana ini!"... Kael berniat merekrut murid baru itu bergabung dengannya.

Ah, Apa dia memiliki barang yang mahal ya? Mungkin saja ada, Aku harus mencurinya!...

Storm menyusun rencananya, Mendekati murid baru itu lalu mengambil barang mahal miliknya.

Saat mereka semua sibuk dengan fikiran masing masing, Langkah kaki terdengar mulai memasuki kelas.

"Maaf terlambat Bu guru!". Terdengar suara lembut meminta maaf atas keterlambatannya.

'Tidak apa apa, Silahkan kenalkan dirimu dulu pada teman barumu...

Angel, Mempersilahkan murid baru itu mengenalkan dirinya dihadapan teman barunya dikelas ini.

"Hai teman teman, Kenalkan namaku Lucy Everyn.

Panggil saja aku Lucy, Aku berasal dari kota sebelah...

Salam kenal ya!"...

Lucy membungkuk hormat, Setelah mengenalkan dirinya dengan bangga.

"Dia cantik sekali!"...

Aku harus mendekatinya!... Rein yang mengantuk terbelalak dengan pesona dari keaggunan Lucy.

Dengan penuh tekad, Rein akan mendekatinya nanti dan menjadikannya miliknya. Rein sudah terpesona oleh pandangan pertamanya, Mubazir baginya membiarkan Lucy dekat dengan yang lain.

"Yah, Kukira adalah murid dari sekolah berandal!...

Kael kecewa berat, Dia mengira murid pindahan itu adalah murid berandal yang mencoba menaklukkan sekolah. Seperti difilm yang pernah ditontonnya.

"Tidak ada yang menarik?"...

Storm melirik kearah murid pindahan itu, Menyebut namanya dengan Lucy.

Setelah diamati oleh Storm, Barang barang milik Lucy memiliki corak khas perempuan. Apabila dijual harganya paling tak seberapa, Oleh karenanya Storm tak terlalu memedulikan murid pindahan itu.

"Dia?"... Lucy yang senang diterima dikelas ini, Tiba tiba pandangan terarah pada murid dari bangku paling belakang.

Lucy melihat murid laki laki itu, Tampak tak memperhatikannya. Namun bukan itu masalah baginya, Lucy melihat bahwa murid itu adalah murid yang tampan berbeda dengan murid lainnya.

"Silahkan duduk dikursi yang kosong itu, Lucy!'.

Semoga betah, Disekolah ini!...

Angel menunjuk kursi kosong didekat belakang, Karena hanya itu yang tersisa.

"Baik, Terima kasih...

Lucy bersemangat duduk dikursi kosong itu, Kebetulan dekatnya berada disamping murid yang menghiraukannya.

"Hai, Boleh kenalan?"...

Lucy menyodorkan tangannya yang halus pada murid itu, Mengajaknya saling mengenal.

"Brengsek, Kau Storm...

Pasti dia menggunakan cara licik, Mendekatinya!"... Rein meregang, Tangannya gemetar ingin menghajar Storm.

'Ah, Ya...

Storm!...

Storm mengangguk, Sembari mengenalkan dirinya.

"Kenalkan namaku adalah, Lucy...

Baiklah, Aku sudah tahu!".

Perkataan Lucy terhenti, Oleh ucapan Storm yang tak menoleh kearahnya dan menghiraukannya.

"Semoga harimu menyenangkan, Storm...

Lucy mengangguk, Lalu duduk dikursi yang telah disediakan tersebut.

'Dia pikir dia keren apa?"... Rein, Mengutuk Storm yang merasa paling disegani itu.

"Oke semuanya, Silahkan buka halaman 47, " Angel segera memulai pelajaran hari ini.

Kebetulan tema belajar hari ini adalah, Alien. Dimana didalam pelajaran kali ini, Semua murid mendengarkan dengan seksama.

Bumi saat ini telah dikuasai oleh para monster, yang diyakini sebagai alien luar angkasa jauh. Kemungkinan sudah tiba ratusan ribu tahun lalu.

Namun beruntung, Kota Nirvana dipagari oleh tembok besar yang mengelilingi kota secara keseluruhan. Hal ini, Mengapa kota Nirvana sangat aman untuk ditempati.

Pemburu adalah pekerjaan bagi para pembunuh monster, Pemburu biasanya memiliki gaya petarung yang hebat.

Pemburu adalah sebutan lain dari Pahlawan, Dimana tugas pahlawan melindungi umat manusia dari ancaman monster ganas. Didunia saat ini, Menjadi pahlawan terbilang sulit dan juga langka.

Sebab, Banyak pahlawan terdahulu yang sudah mati tidak kuat menghadapi jenis monster yang paling kuat. Oleh karenanya, Sekolah Elite ini didirikan, Dengan tujuan menghasilkan pahlawan yang nantinya menjadi pelindung bumi dari kehancuran.

"Huah!...

Storm mulai tertidur dimejanya, Mendengarkan cerita dari tema pelajaran hari ini. Tak lama, Storm tertidur pulas karena dia sudah mendengar cerita tersebut berulang kali.

3. Makhluk Aneh

Saat pulang sekolah, Storm berjalan sambil melamun. Sudah beberapa hari ini, Dia mencoba mencari pekerjaan. Namun berakhir ditolak, Sungguh pusing baginya mendapatkan banyak uang.

"Apa aku, Merampas perhiasan didalam Bank ya?"...

Gumam Storm dari dalam hati, Memikirkan perampasan secara terang terangan.

Tidak, Tidak...

Itu sangat berbahaya, Aku harus bermain secara rapi?". Storm menggeleng, Dia tak mau berakhir dikejar polisi.

Saat Storm sibuk dengan pikirannya, Sebuah cahaya yang menjulang tinggi keatas langit. Terpancar dari arah jauh, Storm dengan cepat menyadari akan penampakan aneh itu.

Storm menduga bahwa ada sesuatu dari tempat yang dipancarkan oleh cahaya tersebut, Lalu dari dalam benaknya muncul dugaan yang menguntungkan.

"Apapun itu, Aku harus mendapatkannya!...

Storm tersenyum senang, Lalu segera berlari cepat menuju sumber tempat yang memancarkan cahaya.

Didalam benaknya, Hanyalah uang dan uang. Karena terbiasa hidup sendiri dan kekurangan, Storm sangat berambisi mendapatkan banyak uang.

Barang apapun, Benda apapun, Asalkan hal itu bernilai mahal. Storm tak menyianyiakannya, Dia harus mendapatkannya lalu menjualnya.

"Mengapa jauh sekali?". Storm terus berlari, Hingga tak sadar dirinya keluar dari pagar pembatas keamanan kota.

Hingga akhirnya, Storm tiba didepan hutan yang luas. Dia yakin cahaya yang dilihatnya, Berasal dari arah dalam hutan ini.

Tak mau berdiam diri, Storm segera memasuki hutan. Dengan melawan rasa takutnya, Storm terus melangkah maju sendirian.

Storm berhenti, Setelah melihat dari arah depan sana. Terjadi pertarungan dua entitas, Dengan begitu sengitnya.

"Siapa dia?... Storm bersembunyi dari balik semak semak, Didepan sana terlihat seorang berjubah hitam bertarung melawan monster berupa kelinci besar.

Booom!

Pria berjubah itu, Melancarkan serangannya memukul mundur monster yang dilawannya.

Monster berwujud kelinci ganas menggeher, Melihat harta pusaka yang dijaganya selama ratusan tahun ingin direbut olehnya.

'Ruarrr!

Monster kelinci bergerak cepat, Mencoba melahap manusia yang mengambil barang berharganya.

Bang!

Pria berjubah itu, Menghindar dengan lincah kebelakang.

Sudah beberapa hari ini, Dia kelelahan terus dikejar oleh makhluk didepannya. Dengan nafas memburu, Dia tak mau harta yang diambilnya direbut oleh monster tersebut.

Karena tak ada pilihan lain lagi, Pria berjubah hitam itu. Mengeluarkan teknik terakhirnya, Menyelamatkan dirinya setelah mengalami banyak luka.

"Wuss!

Boom!

Dia melemparkan beberap botol kecil hingga hancur, Lalu keluar banyak asap merah dari dalam botol itu.

Dengan langkah cepat, Dia segera memanfaatkan penglihatan monster kelinci yang tidak melihatnya. Segera kabur dari tempat ini, Diikuti oleh menghilangnya jejaknya bersama kumpulan asap merah tersebut.

"Ruarrrh!...

Monster kelinci mengaum keras, Mengamuk melihat manusia itu berhasil lolos darinya.

'Eh, Apa itu?...

Storm yang sedari tadi mengamati pertarungan mereka, Tak jauh darinya ada benda yang menyerupai koin kuno.

Dengan cepat, Storm mengendap ngendap mengambil koin yang tampak kuno itu. Saat monster kelinci tidak menyadarinya.

"Aha, Akhirnya aku akan mendapatkan banyak uang!"...

Storm tertawa didalam hatinya, Setelah sekian lama akhirnya menemukan koin kuno yang bernilai tinggi.

Storm mengamati koin yang berlambang huruf huruf aneh itu, Setelah diamati dia tidak mengerti sama sekali. Namun, Storm merasa koin ini pasti bernilai dengan harga mahal, Dengan cepat Storm menyimpannya.

'Rrrrrh!". Monster kelinci menyadari keberadaan satu manusia yang tak jauh darinya. Langsung saja, Mengejarnya ingin merebut koin yang diambil olehnya.

Mau tak mau, Storm segera berlari kencang melihat monster kelinci mulai memburunya. Dan, keduanya berlarian disepanjang hutan hingga menjadi berantakan.

Meskipun monster kelinci itu, Tampak tidak berbahaya. Tetapi itu bukanlah wujud aslinya, Monster kelinci dapat menumbuhkan taring dan berbagai lainnya yang seperti tampak predator ganas.

"Bang!

Bang!

Storm yang berlari dari kejaran monster kelinci, Melihat dari arah depan sana. Tampak tepi jurang yang tinggi, Storm segera berhenti dengan wajah penuh ketakutan.

Rrrrrh!... Monster kelinci menatapnya dengan tajam, Mangsanya benar benar terjebak.

"Apa yang harus kulakukan saat ini?"...

Storm menghela nafas panik, Karena nyawanya berada diujung tanduk.

Melihat tak ada celah untuk selamat, Storm memilih menerjunkan dirinya dari atas jurang. Baginya, Lebih baik mati daripada menjadi makanan bagi monster kelinci yang mengincarnya.

"Wussh!

Storm segera melompat kebawah, Dengan pasrah bahwa dia sebentar lagi akan mati dibawah jurang sana.

Melihat manusia itu, Benar benar melompat kebawah jurang. Monster kelinci mengira dia pasti akan mati, Lalu monster kelinci meninggalkan kawasan ini.

Membiarkan harta yang dijaganya, Ikut hancur bersama orang yang mengambilnya.

"Bruak!

Duarh!

Storm terpelanting, Terhempas, dan terguling guling hingga jatuh diatas tanah.

'Arrrgh...

Tubuh Storm, Mengalami banyak luka termasuk tertancap banyak duri.

Storm meringis kesakitan, Melihat banyak genangan darah yang keluar dari kulitnya. Lalu, Tak lama dia pingsan tak kuat menahannya.

[Ding, Memulai sistem dari awal.]

[10%... 40%... 70%... 90%... 100%]

[Selamat, Anda telah berhasil mengaktifkan sistem.]

Terdengar suara entah dari mana, Storm perlahan membuka matanya.

Tempat saat ini dia berada, Seperti berada diluar angkasa. Dimana banyak bintang terang menghiasi.

Storm melihat kebawah, Dia seperti menginjak genangan air tetapi tidak terlihat. Ini aneh sekali baginya.

[Bagaimana dengan kondisimu, Manusia?]

Tiba tiba muncul, Makhluk yang sangat aneh menyapanya.

Seekor katak yang dapat terbang melayang layang, dan, Dapat berbicara layaknya manusia pada umumnya. Tak cuma itu saja, Dia dapat memahami bahasa dari tempat keberadaan Storm.

"Siapa kamu?"... Storm ketakutan, Melihat makhluk aneh didepannya itu.

Katak itu menjelaskan siapa dia sebenarnya. Dimana dia memiliki nama Terra, Berasal dari planet yang jauh dari bumi.

Kemudian Terra menjelaskan bagaimana dia bisa berada disini.

Koin kutukan, Adalah koin yang sangat terkutuk dikarenakan koin itu digunakan oleh seorang monster kuat untuk mengurung mereka didalamnya. Menggunakan kekuatannya yang sangat kuat.

Terra ditugaskan oleh monster kuat itu, Menjaga koin itu dari tangan makhluk lemah, Hingga ribuan tahun lamanya. Terra yang berada didalam koin itu, Mulai bersatu padu hingga menunggu seseorang yang nantinya akan menjadi penerus dari tuannya terdahulu.

[Sistem yang kau dengar itu, Adalah sebagai bagian dari kekuatanku yang akan membantumu menjadi makhluk yang kuat.]

Storm tidak mengerti sama sekali, Apa yang dikatakan olehnya. Storm merasa itu sangat tidak masuk akal, Bagaimana bisa Terra memiliki kekuatan aneh seperti itu.

"Lalu, Apa yang harus kulakukan? Dan, Bagaimana keluar dari tempat ini?"...

Storm tak mau, Lama lama berada ditempat aneh ini. Dia mendesak katak aneh itu, Mengeluarkannya dari sini.

[Tunggu dulu manusia.]

[Aku dapat membantumu menjadi kuat, Dengan sistemku! Apa kamu tertarik]."... Terra, Menawarkan bantuannya menjadikan Storm pahlawan super.

Hahaha, Itu konyol sekali...

Aku tidak tertarik dengan ocehanmu itu!"...

Storm tertawa mendengarnya, Dia tidak tertarik sama sekali bertarung.

[Baiklah, Jika itu maumu.]

[Lihat ini.]'. Terra dengan mengibaskan tangannya, Menciptakan layar monitor hologram.

Dilayar itu terlihat ada berbagai jenis senjata, Armor, dan, Ada juga tampilan detail dari monster yang telah disegel.

"Eh, Apa maksudnya? Aku tidak mengerti!". Storm bingung menatap, Banyak layar hologram yang terlihat berbagai hal menakjubkan.

Terra mulai menjelaskan, Bahwa setiap barang yang ada dilayar tersebut. Dihargai oleh beberapa poin, Semakin banyak poin maka semakin kuat juga peralatan tempur.

[Mendapatkan poinnya, Sangatlah mudah sekali.]

[Pertama, Kalahkan monster sebanyak mungkin.]

[Maka poin akan didapat, Sesuai level monster tersebut.]

[Kedua, Membantu makhluk apapun dari bahaya].

[Poin dapat diperoleh dengan menjadi pahlawan dari balik bayangan.]

[Poin bisa didapat, Dengan hal apapun terutama hal yang menguntungkan.]

Storm mengangguk paham, Dia tertarik membeli beberapa barang canggih yang nantinya akan dijual.

"Apa barang yang ada disini, Dapat dijual?"... Tanpa ragu, Storm mengutarakan pertanyaannya.

[Tidak, Semua yang diperoleh tidak dapat dijual]

[Kalaupun dijual, Maka benda tersebut akan terus kembali pada pemiliknya.]

'Ya, ya! Baiklah, Aku sedikit mengerti...

Storm membuang nafasnya, Kini dia harus melupakan sementara waktu tentang bagaimana dia mendapatkan uang yang banyak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!