Di BAB ini lebih banyak narasi ya, Daripada Dialog. Jadi mohon maaf sebelumnya..🙏
...***** Happy Reading.......
"Happy Birthday...Happy Birthday.. Happy Birthday To me..."Nyanyian dalam hati itu terdengar seorang diri. Seorang wanita cantik meniup satu lilin yang berdiri di atas kue dengan ukuran sangat kecil.
"Tuhan.. Tolong berikan aku kebahagiaan sekali..Saja..Aku mohon.." Batinnya berdoa. Setetes air mata mengalir di pipinya yang mulus. Sebuah permintaan yang sama kembali di ucapkan. Tadi sebelum ia meniup lilin, Wanita yang sekarang genap berusia dua puluh tiga tahun itu juga sempat Berdoa. Dan sekarang? Setelah lilin mati pun kembali Berdoa.
Tidak banyak yang di inginkan oleh wanita cantik keturunan Indonesia Amerika itu. Yang ia inginkan hanya satu, Yaitu pelukan dari ayah dan kakak-kakaknya.
Ia ingin sekali merasakan bahagia. Walaupun hanya sementara, Ia ingin tahu bagaimana rasanya bahagia, Di sayangi dan cintai layaknya anak pada umumnya.
Tangis wanita itu pecah, Kamar dengan lampu yang remang-remang itu selalu menjadi saksi bagaimana kehidupannya selama tiga tahun ini. Belum lagi kamar yang dahulu sempat menjadi saksi bisunya dalam kesendirian selama Bertahun-tahun. Dulu dia juga pernah di sayang oleh ayah dan kakak-kakaknya. Namun itu dulu, Sebelum kejadian mengenaskan itu terjadi.
•••••
Zakia Angelina Axeline. Putri bungsu dari pasangan Noah Lucas Axel. dan Amara Angelina. Noah adalah putra tunggal pengusaha kaya raya di salah satu negeri yang biasa di beri julukan paman sam.
Suatu hari Noah melakukan perjalanan bisnis di negara Indonesia. Dan disanalah Noah bertemu dengan Amara. Seorang gadis cantik putri seorang pendeta.
Perkenalan keduanya membuat mereka saling jatuh cinta. Noah dan Amara menikah, Tentu saja keduanya telah mendapatkan restu dari dua belah pihak keluarga.
Noah memutuskan untuk tinggal di indonesia bersama sang istri. Sementara perusahaannya di luar negeri kembali dalam kendali sang ayah yaitu Tuan Robinson Axel.
Noah di karuniai empat buah hati. Yang pertama adalah William Arion Axel, yang kedua bernama Andrew Chris Axel, Ketiga Darrel Antonio Axel, dan yang terakhir Zakia Angelina Axeline.
Kakak pertama yaitu William selisih sepuluh tahun. Kaka kedua, Andrew selisih delapan tahun sementara kakak yang nomor tiga, Darrel selisih enam tahun dari Zakia sendiri..
Memiliki keluarga yang bahagia adalah impian semua orang. Termasuk Noah sendiri yang selalu bahagia dengan istri dan ke empat anaknya. Selama itu Noah tinggal di tanah air bersama keluarga kecilnya tersebut.
Hingga suatu hari, Kabar pahit mulai terdengar. Tuan Axel di kabarkan meninggal membuat Noah sangat terpukul. Terpaksa, Noah memboyong istri dan anak-anaknya untuk tinggal di negara kelahirannya. Ayahnya telah tiada,,Justru itu Noah terpaksa kembali memimpin perusahaan milik ayahnya meninggalkan perusahaan nya yang berada di tanah air yang sedang berkembang pesat.
Beruntung masih ada sang asisten yang dengan tulus menjalankan perusahaan tersebut.
Saat itu, Tepat usia Zakia enam tahun. Zakia meminta sang Mommy menjemputnya sepulang sekolah. Tentu saja sebagai ibu yang sayang terhadap anak-anaknya Amara menjemput Zakia ke sekolah menggunakan mobil kesayangannya yang Noah belikan beberapa waktu yang lalu tepat di hari ulang tahunnya.
Namun siapa yang menyangka, Sebuah tragedi terjadi. Ketika dalam perjalanan pulang seusai menjemput sang putri. Mobil yang di kendarai oleh Amarah mengalami blong.
Mobil tersebut menghantam sebuah truk bermuatan tinggi hingga membuat mobil itu terguling.
Dengan kondisi mobil yang terbalik, Amara dan Zakia sama-sama terluka parah. Banyak orang yang datang berniat menolong, Namun disisa kesadarannya Amara meminta orang-orang agar menyelamatkan putrinya terlebih dahulu. Amara tahu, Sebentar lagi mobil itu akan meledak.
"Tolong..Tolong selamatkan putriku lebih dulu.. Aku mohon.. Jangan khawatirkan aku .." Dengah darah yang terus mengalir Amara memohon.
"Mommy..."Suara kecil itu sangat jelas terdengar..",MOMMY! "Zakia berteriak histeris begitu orang-orang berhasil membawa Zakia keluar dari mobil itu dan membawanya menjauh. Orang-orang yang lain juga tak kalah berjuang demi bisa menyelamatkan Amara.
Api semakin membesar membuat orang-orang itu akhirnya menyingkir dan..
DUAAAARR!!
"MOMMYY!!!
Dengan mata kepalanya sendiri Zakia menyaksikan bagaimana sang ibu mati dengan cara yang mengenaskan. Ia tidak tahu tapi yang ia dengar, Amara hangus dan wajahnya sudah tak di kenali.
Sejak saat itulah, Keadaan berubah drastis. Zakia di benci oleh ayahnya sendiri beserta kakak-kakaknya. Kematian Amara membuat gadis cantik nan lucu itu disebut seorang pembunuh dan pembawa sial.
Selama di rawat di rumah sakit, Ayah dan dan kakak-kakaknya tidak pernah datang. Hanya pelayan yang datang secara bergantian. Kejadian itu sungguh membuat Zakia trauma.
"Dad..dy..Maaf..kan Zaki..
"DIAM! JANGAN BICARA LAGI SIALAN!!
Zakia akhirnya diam dan tak bicara lagi bahkan sampai sekarang. Tak ada satu patah katapun yang keluar dari bibirnya. Banyak orang yang mengira bahwa Zakia menjadi bisu setelah kecelakaan. Karena sejak usia enam tahun sampai usia dua puluh tiga tahun ini, Zakia tidak pernah bicara. Sesekali wanita itu hanya menggunakan bahasa isyarat demi menjelaskan.
Bagi Zakia, Percuma saja menjelaskan kalau tidak ada yang mendengarnya. Mau menjelaskan sampai berbusa pun tidak akan ada yang percaya.
.
.
.
Usia enam tahun, Zakia harus bisa mengerti apa yang seharusnya belum di mengerti. Sampai suatu hari, Zakia kenal dengan seorang anak laki-laki usia sekitar sepuluh tahun.
Namanya Maxime Roberto. Maxime sama seperti dirinya, Anak yang lahir keturunan Amerika Indonesia. Setelah ibunya menghilang entah kemana, Maxime tidak pernah mengunjungi tanah air lagi. Terlebih Maxime duduk di kursi roda. Anak itu mengalami kecelakaan dan lumpuh.
Kelumpuhan itulah membuat Maxime patah semangat. Sikapnya datar dan dingin, Bahkan tidak ada yang mau berteman dengan anak itu. Tapi tidak dengan Zakia. Dengan senang hati, Zakia menjadi teman yang baik bagi Max.
Bermain bersama tanpa rasa lelah walaupun harus mendorong kursi roda milik Max. Zakia bahagia, Akhirnya ia bisa punya teman di saat yang lain tak peduli lagi padanya.
Mereka sama-sama punya kekurangan walau sebenarnya Zakia sempurna.
Mereka menjadi sepasang sahabat yang begitu dekat. Meski tidak bicara, Max perlahan paham dengan bahasa isyarat dari Zakia. Zakia juga memberi semangat agar Max mau di terapi agar bisa kembali berjalan lagi.
Tubuh kecil itu juga yang selalu merawat Max. Karena itulah Tuan Hansen Roberto sangat segan dan kagum terhadap gadis kecil yang di kenal bisu itu.
Tuan Hansen juga berniat saat mereka dewasa nanti akan menikahkan keduanya. Niatnya tersebut sudah di ketahui oleh Max sendiri dan iapun setuju dan sangat setuju. Tak peduli dengan kekurangan Zakia.
"Aku janji Zakia.. Saat aku sudah bisa berjalan nanti..Aku yang akan menjagamu dan melindungi mu..
Begitulah ucapan Max sebelum anak yang sekarang menjadi pria tampan itu sembuh.
Ibaratnya air susu di balas dengan air tuba. Itulah yang Zakia dapatkan dari Max. Tepat usianya delapan belas tahun, Zakia menghadiri acara ulang tahun Max yang dua puluh dua sekaligus merayakan jatuhnya hak waris dari Tuan Hansen untuk putranya. Pria itu sudah bisa berjalan dengan lancar sekitar satu tahun yang lalu dan semua itu berkat Zakia yang tiada henti memberikan semangat.
Malam itu, Zakia pamit keluar sebentar sebelum akhirnya Zakia mendengar suara benda jatuh dari lantai dua. Karena merasa penasaran, Akhirnya Zakia melihatnya..
Matanya membola ketika ia melihat Tuan Hansen, Ayah dari Max sudah bersimbah darah disana. Zakia mendekat Dan menangis melihat pria baik itu sudah tak sadarkan diri.
Ada beberapa tusukan di perut dan di dada. Pisaunya pun masih tertan-cap di dada pria itu. Selain itu ada luka di bagian kepala, Mungkin karena jatuh dari atas.
Zakia berniat ingin menolong dengan mencabut pisau tersebut. Pisau pun akhirnya tercabut namun tiba-tiba..
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA DADDYKU!" Lagi, Kesalahpahaman terjadi. Semua orang mengira termasuk Max bahwa Zakia lah yang tersangka nya. Tuan Hansen di larikan ke rumah sakit Dan mengalami koma..
Zakia ingin menjelaskan tapi apa daya. Semua orang sudah terlanjur mengecapnya sebagai pembunuh dan pembawa sial.
Dan kini, Pria yang telah berjanji ingin melindunginya itu Justru pria itulah yang selalu membuatnya sakit. Pria itu juga yang setiap hari memberikan luka.
Sesuai niat ayahnya. Max menikahi Zakia bukan karena cinta tapi karena dendamnya. Max ingin Zakia menderita sebelum pria itu membuangnya. Max juga ingin membunuh Zakia secara perlahan dengan pernikahan kontrak yang sudah di janjikan setelah pernikahan itu terjadi.
Tidak ada yang bisa menolongnya sekarang kecuali Zakia sendiri. Sungguh..Zakia yang malang..
Semoga nanti kebahagiaan itu datang menghampiri mu sayang..❤️
.
.
.
TBC
...Assalamualaikum..Bismillah 🥰 Novel kali ini kita bahas kisah adik Yasmine yah..Gus Rafa.. Dan jodohnya..
Mohon dukungannya untuk kisah ini..❤️
Setelah kejadian Tuan Hansen Roberto masuk ke rumah sakit. Zakia kembali sendiri, Tak ada yang bisa di buat ia untuk bersandar. Hidupnya penuh dengan penderitaan dan tak pernah bahagia.
Lima bulan setelahnya, Tuan Hansen masih belum ada pengembangan sama sekali. Sakit hati Max semakin menjadi dan pria itu mulai punya rencana yang sekiranya akan membuat Zakia menderita.
Sebuah pernikahan yang sama sekali tidak mendapat respon oleh siapapun termasuk keluarga Max sendiri, Kecuali Tuan Hansen. Tak banyak orang yang tahu pernikahan tersebut. Bagi Max, Cukup orang dalam saja..
Usai mengucapan janji suci, Max datang dengan wajah datar dan dinginnya. Dengan selembar kertas pria itu meletakkan kertas tersebut di atas meja tepat di hadapan Zakia yang masih mengenakan gaun pengantin.
"Ini adalah surat kontrak pernikahan kita.. Baca dan segera tandatangani.."Dengan angkuh Max duduk di sofa dengan melipat salah satu kakinya. Memandang rendah Zakia yang hanya diam tanpa berucap sepatah katapun itu..
Sejenak tatapan keduanya terhenti. Zakia sungguh merasa kecewa terhadap Max yang hanya bisa berasumsi sendiri tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.
Tidak ada Max yang baik, Tidak ada Max yang perhatian, Tidak ada Max yang berkata lemah lembut, Tidak ada Max yang menatapnya dengan sendu dan penuh dengan cinta. Yang ada sekarang adalah, Max yang angkuh, Sombong, Merasa paling tinggi dan penuh dengan dendam. Dendam buta dari kesalahpahaman dan mungkin akan berlaku selamanya..
Tatapan Zakia kini beralih terhadap tulisan yang tertera si lembaran kertas itu.
1. Pihak Kedua harus menuruti apapun yang di perintahkan oleh pihak utama. Tidak boleh menolak atau membangkang. Setiap kata yang di perintahkan harus terlaksana termasuk urusan ranjang.
2. Pihak Kedua di larang hamil anak pihak utama karena pihak utama tidak membutuhkan itu. Jika hal tersebut sampai terjadi, maka pihak Kedua akan mendapatkan sangsi.
3. Pihak Kedua di larang menggugat cerai pihak utama lebih dulu. Jika di lakukan maka, Pihak Kedua harus membayar denda uang senilai 615.950 US Dollar . (Setara dengan 10 Milyar rupiah)
4. Pernikahan yang terjadi tidak akan terdengar di publik dan semua akan tertutup.
Tanpa basa basi lagi, Zakia segera membubuhkan tanda tangannya melalui hitam di atas putih. Di usia yang ke sembilan belas tahun ini, Zakia resmi menjadi istri dari pria yang selama ini ia cintai. Dan mungkin, Penderitaan yang sesungguhnya di mulai dari sekarang.
Max meraih dagu Zakia membuat gadis itu menatapnya. Pria yang sudah berjanji akan menjaganya ini nyatanya akan menjadi malaikat mautnya di masa depan atau mungkin seterusnya.
"Penderitaan mu baru saja di mulai, Pembu-nuh!!
Deg!!
****
"Nona.."Lamunan Zakia buyar tatkala seorang pria dua puluh sembilan tahun menyentuh bahunya. Dia Alden, Pria tampan yang berprofesi sebagai asisten pribadi Maxime Roberto.
(Yuk yang ingat dengan Alden siapa? Tokoh ini hadir di novel Yasmine ya...)
"Ada apa??"
Zakian bertanya dengan menggunakan bahasa isyarat. Alden tersenyum, Pria itu meletakkan sebuah paperbag di atas meja sekretaris Zakia.
Ya, Zakia di perintahkan Max untuk menjadi sekretarisnya di perusahaan Max. Dan itu sudah Zakia lakukan sejak tahun Zakia menjadi istri tak di anggap oleh Max. Dan sekarang, Pernikahan keduanya sudah berjalan selama tiga tahun lamanya. Dan selama itu Tuan Roberto belum juga sadar dari komanya. Entah sampai kapan, Yang pasti Zakia sangat menanti hari itu tiba. Zakian sudah lelah dengan semua ini ia ingin bebas dari pernikahan tak berguna ini.
Tiga tahun menjalani pernikahan bersama Max, Zakia selalu merasa sakit. Pria itu menganggapnya mainan batinnya saja. Menye-tubuhi Zakia dengan sesuka hati tanpa peduli Zakia lelah atau tidak. Setelahnya Zakia di lempari uang layaknya wanita bayaran jallang di luaran sana. Di perlakukan seperti bu-dak se-x. Di siksa bahkan tak segan Max membawa Jessika, Seorang wanita yang tak lain adalah sepupunya sendiri, Salah satu wanita yang telah memfitnahnya membu-nuh Tuan Hansen.
Tak jarang keduanya bermesraan di hadapan Zakia yang notabene nya adalah istri sahnya.
"Terima kasih Alden..
"Sama-sama Nona..."Alden segera pergi. Zakia membuka dua paperbag tersebut. Yang satu sebuah gaun berwarna hitam dan paperbag satunya sebuah makanan.
"Di makan ya.. Ini kakak yang masak.." Zakia tersenyum senang. Di saat Daddy dan Kedua kakaknya tak peduli bahkan membencinya. Darrel, Kakak terakhirnya masih punya rasa kepedulian terhadapnya. Tentu saja semua perhatian itu di lakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan Daddy Noah dan Kedua kakaknya William dan Andrew.
.
.
.
Malam ini, Adalah dimana malam akan di adakan pesta pertemuan seluruh pengusaha dan para konglomerat. Dan ini adalah yang pertama kalinya Zakia menghadiri acara seperti ini. Sebelum ia menikah, Atau sejak kecil Zakia tidak pernah di ajak oleh Noah pergi acara penting.
Zakia harus menahan rasa sakit hatinya ketika pria yang berperan penting atas kehadirannya di dunia ini tidak mengakui dirinya sebagai seorang putri. Zakia tidak pernah di anggap ada oleh mereka. Tidak ada yang tahu kalau Noah mempunyai seorang putri. Kabar itu dulu sempat simpang siur namun langsung hilang di telan oleh kabar lainnya.
Saat ini Zakia tengah duduk di dalam mobil mewah milik suaminya, Max. Dengan supir pribadi pria itu. Sejak tadi Zakia sudah merasakan panas dingin di buat nya. Belum lagi, Jantungnya yang berdetak tak karuan.
"Sudah sampai Nona.."Lagi dan lagi lamunan Zakia buyar tatkala mobil telah terhenti di depan sebuah gedung tinggi besar di hadapannya ini. Zakia menarik nafas dalam-dalam, Sebelum wanita dua puluh tiga tahun itu melangkah masuk ke dalam.
Kaki Zakian terhenti di ambang pintu. Dengan cepat Zakia menunduk ketika matanya bersitatap dengan sang Daddy yang selalu menatapnya tajam.
"Nona tidak masuk??" Zakia medongak, Itu suara Alden. Zakia celingukan mencari sang suami, Apakah suaminya tidak datang bersama asistennya ini? Atau mungkin Max tidak hadir...
"Selamat datang Tuan Noah..Bagaimana kabar anda...?" Salah seorang pengusaha menyapa Noah sembari berjabat tangan.
"Ah, Kabar ku baik sekali..
"Wah, Ini anak-anakmu? " Tanya Pria itu.
"Benar, Mereka bertiga adalah ketiga jagoanku.."Noah memperkenalkan Willian, Andrew dan Darrel dengan bangga.
"Aku sempat dengar bahwa katanya kau pernah mempunyai seorang putri, Apakah itu benar??" Sejenak tatapan pria paruh baya itu bertemu dengan tatapan mata Zakia yang penuh harap.
"Putri? Mungkin anda salah dengar saja.. Saya tidak punya seorang putri.."Zakia menunduk, Ia tersenyum getir. Sudah ia duga sebelumnya, Mana mungkin dirinya di akui di depan orang-orang..Ia hanya seorang Zakia, Putri yang tak di anggap oleh keluarganya sendiri.
Sakit hatinya mendengar ucapan itu bagaikan di tusuk puluhan belati yang tajam.
Zakia melangkahkan kakinya dan hendak pergi namun langkah tersebut terhenti ketika para wartawan dan cameraman mulai berlari keluar secara berebutan.
Entah siapa yang datang, Sungguh Zakia di buat penasaran..
Deg!!
"Max..Jessi...
.
.
.
Tbc
...Visual...
👇 Akbar Rafasya Maulana 👇
👇 Zakia Angelina Axeline 👇
👇 Maxime Roberto 👇
👇 Alden Danuarta 👇
👇 Darrel Antonio Axel 👇
👇 Alvino Syahputra 👇
👇 William Arion Axel 👇
👇 Andrew Christian Axel 👇
👇 Jessika Daisy 👇
..... Visual hanya imajinasi Othor ya.. Kalau kalian punya bayangan Visual sendiri, Bisa di bayangkan sendiri2 saja🥰🤗
Kilatan camera memenuhi ruangan yang serba luas itu. Zakia berbalik badan melihat siapa yang datang sehingga membuat para awak media beserta wartawan keluar seolah berlomba mendapatkan tempat yang paling depan.
Sebuah mobil sport mewah yang sangat Zakia kenal mulai terhenti disana. Zakia diam, Matanya menatap mobil yang masih tertutup dengan rapat itu hingga..
Seorang tinggi besar berjas putih keluar, Dia adalah supir. Pria tersebut melangkahkan kakinya ke belakang kemudian membukakan pintu untuk sang majikan.
Deg...
Hati Zakia nyeri seketika. Rasa sakit yang tak pernah sembuh itu mulai kambuh dan tidak akan terhenti. Disana, Maxime Roberto keluar dengan gagahnya. Mengenakan kemeja putih, Di lapisi rompi warna hitam di sertai jas hitam. Tak lupa dasi kupu yang melekat di lehernya. Celana hitam bahan tak lupa sepatu pantofel mahal yang membungkus kakinya.
Pria itu tidak datang seorang diri melainkan dengan wanita yang sangat Zakia kenali. Jessika, Sepupu Zakia. Jessika juga salah satu putri dari Nyonya Derline sepupu Noah ayah Zakia.
Senyum Max begitu manis, Sebelah tangannya menggenggam mesra tangan Jessika. Jessika tampak tersipu malu apalagi ini di hadapan para awak media yang jelas-jelas akan tayang di TV internasional beserta sosial media.
"Boleh anda jelaskan Tuan Max, Siapa wanita yang anda ajak satu mobil ini?
"Jika di lihat dari parasnya, Kami sangat mengenal wanita yang sekarang anda gandeng ini Tuan..
"Apakah kalian punya hubungan yang spesial secara diam-diam?
"Mohon penjelasan nya Tuan Max..
Max tersenyum, Tatapan mata tajamnya kini bersitatap dengan mata bening Zakia. Dapat di lihat, Bahwa ada raut kesedihan disana. Max tersenyum sinis, Pria itu mengalihkan tatapannya ke arah Jessika yang menjawab ragu pertanyaan dari para wartawan.
"Kami memang memiliki hubungan, Dia adalah Jessika..Putri Nyonya Derline dan Tuan Samuel.. Dia juga salah satu keponakan Tuan Noah..
"Sudah beberapa lama kalian menjalin hubungan? Apakah hubungan ini terjalin dengan serius atau hanya sekedar bisnis saja Tuan.."Pertanyaan dari wartawan itu membuat Max bungkam. Pada kenyataannya, Max menjalin hubungan dengan Jessika ala kadarnya. Salah satu nya karena dendamnya kepada Zakia. Max ingin Zakia menderita dengan menyakiti batin wanita itu.
"Hubungan kami terjalin karena memang serius.. Kami saling mencintai..Ya kan sayang??" Jessika tersenyum lebar.
"Itu sangat benar, Aku dan Max saling mencintai.. Tidak ada unsur bisnis dalam hubungan ini.."Jawab Jessika dengan mantap. Wanita itu tersenyum senang dalam hati, Akhirnya ia bisa menghancurkan Zakia. Setelah merebut kasih sayang ayah dan para kakaknya..Kini Jessika selangkah berada di depan Zakia dengan merebut pria yang Zakia cintai.
"Dia adalah calon istri ku, Dan kami akan menikah sekitar lima bulan lagi, Kalian tunggu saja tanggal mainnya..."Max kembali menatap Zakia yang langsung berbalik badan. Zakia menghela nafas panjang, Matanya menatap langit-langit ruangan agar air matanya tidak tumpah.
Padahal ini sudah sering terjadi. Tapi mengapa masih sesakit ini? Hatinya remuk dan hancur mendengar pengakuan dua manusia itu.
Zakia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ia butuh ketenangan sejenak. Tanpa di sadari ada sepasang mata yang menatapnya dengan nanar. Mata itu, Adalah mata Darrel, Ingin rasanya ia rengkuh tubuh adiknya itu namun ia tidak bisa melakukan apapun saat ini.
****
Jessika meraih minuman, Ia celingak celinguk mencari keberadaan Zakia. Matanya melihat Zakia yang berada di tengah-tengah pesta dengan memegang satu gelas jus. Otak liciknya mulai bekerja,Jessika kembali meletakkan minuman tersebut dan berjalan ke arah Zakia dengan langkah cepat.
Bruk..
Pyaar...
Semua tamu yang hadir mengalihkan perhatiannya terhadap Zakia dan Jessika disana.
"Bisakah kau jalan hati-hati.. Lihat! Gaunku terkena minuman yang kau pegang tadi.."Zakia diam dengan heran. Drama apalagi yang akan di lakukan oleh sepupunya ini? Jelas-jelas Zakia diam sejak tadi, Jelas-jelas Jessika lah yang menabraknya membuat minuman yang ia pegang tumpah mengenai gaun yang Jessika pakai. Tidak hanya itu saja, Gelas yang di pegang Zakia pun sempat terjatuh dan pecah di lantai marmer tersebut.
"Kenapa kau hanya diam? Kau buta ya!? Kau tidak lihat, gaunku kotor dan kau harus ganti rugi..
"Jessi kau tidak apa-apa nak??" Semakin sakitlah hati Zakia. Noah datang dan memberikan perhatian terhadap Jessika. Sebenarnya yang anaknya disini siapa? Jessika atau dirinya?
Tidak hanya Noah, Willian dan Andrew pun ikut memberikan perhatiannya. Hanya Darrel saja yang tidak tahu entah kemana.
"Kenapa kau hanya diam saja!? Kau tidak lihat pakaian Jessika kotor.. Minta maaf sekarang!!" Noah bicara dengan nada tinggi dan tatapan mata tajam. Jessika diam-diam tersenyum puas melihat itu.
Seperti biasa, Zakia hanya diam. Tak ada satu kata patah pun yang keluar. Bibirnya terkatup rapat..
Plaak!!!
Hah!!!
Semua wanita disana menutup mulut melihat adegan itu.
William menampar pipi adik bungsunya itu dengan keras. Zakia menoleh kesamping. Pipinya langsung merah memperlihatkan betapa kerasnya pria itu menamparnya.
Tak ada reaksi apapun, Zakia hanya tersenyum miris sembari melenggang pergi dari sana. Ia sudah terbiasa dengan semua ini. Ia selalu di fitnah, Di pojokkan dan tak ada satupun yang membelanya. Menjelaskan pun tak ada gunanya. Siapa yang mau percaya dengan penjelasan wanita bisu sepertinya.
Melihat kepergian Zakia, Max segera menyusulnya. Pria itu menarik kasar Zakia dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Sementara di dalam hotel yang sempat terjadi kericuhan itu. Seorang wanita paruh baya mendekat.
"Maaf Tuan, Kalau saya lancang.. Tapi saya ingin menunjukkan sesuatu.."Wanita itu memperlihatkan sebuah Video dimana Jessika yang memang sengaja mencari perkara. Niatnya ingin merekam acara tanpa sengaja camera ponselnya mengarah ke Jessika yang sengaja menabrak Zakia dan memutar balik fakta.
"Lain kali, Jangan main menghakimi sendiri.. Akan lebih baik mencari tahu lebih dulu. Kasihan gadis tadi tidak bersalah.."Ucap wanita itu, Wanita tersebut kemudian menatap Jessika yang malu.
"Dan kau nak.. Jangan mentang-mentang kau di akui calon istri oleh Putra tunggal Tuan Roberto..Kau bisa berbuat semena-mena.. Itu tidak baik.."Dan sejak saat itulah Jessika mendapatkan tatapan sinis dari para tamu.
****
Brak!
Max menggendong tubuh Zakia yang berontak disana. Namun, Pria itu seolah abai dan terkesan tak peduli.
Bugh!
Max melempar tubuh ramping Zakia ke atas ranjang membuat Zakia perlahan merasakan takut.
Plak!
Plak!
Max menampar kedua pipi Zakia dengan keras. Pria itu meraih satu persatu tangan Zakia kemudian mengikatnya di sisi ranjang.
"Aku meminta mu untuk datang ke pesta itu bukan menyuruhmu untuk berbuat malu! Tapi apa yang kau lakukan hah! Dasar jallang!
Max dengan kasar membungkam bibir ranum itu dengan bibirnya. Zakia hanya bisa pasrah sekarang. Kondisi tangannya yang terikat membuatnya nya tak bisa melakukan apapun bahkan melawan sekalipun.
"Sekarang kau harus layani aku.. pela-cur!!
Zakia menggelengkan kepalanya, Ia tak mau. Zakian sudah cukup lelah hari ini, Tuhan tolonglah...
Sraaaakkkk!!!
.
.
.
Tbc
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!