Aku Masuk Ke Dunia Game Harem
Membuat permohonan
Layla
Wow!!! Ini sangat indah
Layla berlari kecil mengelilingi hiasan balon dan lampu-lampu dengan antusias
Nayra
Aku sudah berusaha keras untuk mempersiapkan itu semua.
Layla
Terimakasih, Kak. Aku suka, tapi dimana kue ulang tahun ku?
Nayra
Tunggu, aku akan mengambilnya.
Layla duduk di kursi yang sudah disiapkan Nayra sebelumnya. Sementara Nayra pergi ke dapur untuk mengambil kue ulang tahun yang sebelumnya sudah Nayra buat kemarin.
Nayra
SELAMAT ULANG TAHUN UNTUK ADIKKU TERCINTA YANG KE 17 !!!!
Nayra datang dengan heboh sambil membawa kue yang sudah tertancam lilin menyala di atasnya
Layla
Wahhhhh, happy birthday to me!!!
Nayra meletakkan kue itu diatas meja tepat di depan Layla.
Nayra
Ayo buat permohonan, habis itu tiup lilinnya
Layla menyatukan tangannya di dada dengan memejamkan mata untuk mengucapkan permohonannnya didalam hati.
Layla
(Di umurku yang 17 tahun ini, aku ingin merasakan romance di dalam hidupku. Aku ingin merasakan jatuh cinta. Wahai dewa cinta, berikan aku kesempatan dikejar-kejar banyak laki-laki tampan)
Nayra tersenyum geli seakan bisa membaca isi hati Layla yang sudah tergambar jelas di raut wajahnya.
Nayra
Buat permohonan yang masuk akal, jangan meminta banyak laki-laki tampan, karna itu mustahil
Layla
APAAAAA?!! KENAPA KAKAK MENGETAHUINYA?!!!
Layla berteriak kesal karna Nayra dapat mengetahui permohonan random nya yang agak nyeleneh.
Nayra
Kamu kan sudah memiliki banyak pria tampan di game favorit mu
Layla
Aku ingin di dunia nyata, bukan didalam game. Umurku kan sudah cukup untuk bisa merasakan jatuh cinta
Nayra hanya tersenyum dan meminta Layla untuk segera meniup lilinnya
Nayra
Kado dari Ayah dan Ibu sudah aku taruh di dalam kamar mu. Dan ini kado dariku
Layla menerima sekotak kado berukuran kecil dari Nayra
Layla
Apa boleh aku buka sekarang?
Layla mulai membuka bungkus kadonya perlahan dan ternyata itu hanya kotak kecil seperti kotak perhiasan berwarna putih dengan ukiran namanya 'Layla Lilyana Flaweria'
Nayra
Buka saja, jika kamu penasaran
Layla membuka kotak kecil itu dengan jantung berdebar-debar.
Layla terbelalak setelah melihat isi kotak itu yang ternyata sebuah cincin
Layla
Ini sangat indah, darimana kakak mendapatkannya?
Nayra
Itu cincin turun temurun dari keluarga kita. Karna kamu sudah berumur 17 tahun. Itu artinya cincin itu sudah berhak kamu miliki sekarang
Layla menatap takjub cincin itu dan memasangkan ke jari manisnya.
Nayra
Warna permatanya akan berubah sesuai warna kesukaan si pemilik barunya
Layla
Hah? itu berarti sebelumnya warna permatanya bukan warna ungu?
Nayra
Iya, karna aku suka warna biru. Jadi sebelumnya warna permata itu berwarna biru
Layla
Bagaimana bisa? Itu seperti sihir. Tapi mustahil kan?
Nayra tidak menjawab hanya tertawa saja melihat reaksi Laila yang sudah terpukau dengan kehebatan cincinnya
Nayra
Aku akan beritahu, kalau cincin itu bisa mengabulkan 1 permohonan mu
Layla
Ahh, Kakak jangan membual begitu
Nayra lagi-lagi hanya tertawa
Nayra
Coba kamu buktikan sendiri di esok hari
Layla
Baiklah, aku akan buat permohonan. Awas saja jika tidak terkabul
Tanpa Layla sadari, Nayra menatapnya dengan sorot mata penuh kekhawatiran.
Nayra
Buatlah permohonan yang masuk akal
Layla
Iya, iya, Kakak bawel sekali
Masuk ke dalam game harem
Kamar yang asing baginya, membuat gadis itu beranjak dari kasur dan menatap sekeliling kamar.
Daisy
Lily, ternyata kamu sudah bangun. Pasti kamu tidak sabar pergi ke sekolah baru mu kan?
Gadis itu hanya menatap bingung sosok yang baru saja memasuki kamar dengan membawa nampan berisi roti dan segelas susu.
Lily
Kamu siapa? Dan siapa Lily?
Daisy
Jangan bercanda Lily! Segera siap-siap. Dan sarapan ini
Lily
Aku tidak bercanda, ini dimana? Dan aku bukan Lily tapi aku Layla
Daisy
Lily, apa yang kamu bicarakan? Kamu Lily, adikku. Dan aku kakak mu, Daisy
Layla yang kini merasuki raga Lily hanya bisa melongo tak percaya. Hingga Daisy menariknya ke depan cermin besar.
Daisy
Lihatlah, Lily. Kamu itu Lily, adikku. Apa kamu lupa ingatan dalam semalam?
Lily
Ahh, iya. Aku lupa ingatan
Daisy tertawa kecil, dan menepuk pundak Layla yang kini menjadi sosok Lily.
Daisy
Hentikan permainan mu sekarang. Kamu cepatlah siap-siap dan makan sarapan mu
Daisy pergi begitu saja meninggalkan Layla yang kini menjadi Lily.
Lily
Bagaimana bisa aku menjadi Lily? Dan siapa itu Lily? Aku harus mencari tahu identitas orang yang aku rasuki ini
Layla membuka laci disamping ranjang dan merogoh sesuatu di dalamnya. Terdapat sebuah buku Diary berwarna putih dengan sampul yg bergambar pintu dan kupu-kupu
Lily
Pasti ini buku Diary milik si Lily
Layla membuka buku itu dengan perlahan dan membaca semua isinya sekilas saja agar dirinya mengetahui sosok seperti apa tubuh yang di rasukinya
Lily
Lilyana Rosent? Berarti keluarga Rosent dong? Bukankah itu----
Layla terlonjak kaget sampai tidak sengaja melempar buku Diary yang di pegangnya
Lily
Itu kan nama MC di game harem yang aku mainkan
Layla berteriak sekencang mungkin saking berisiknya sampai-sampai Daisy datang dengan tergesa-gesa kedalam kamar
Daisy memegangi kedua bahu Layla yang ia anggap adiknya itu
Layla gelagapan dan mencoba cari alasan dengan melihat ke sekeliling hingga menemukan sebuah jam dinding. Dan dirinya punya ide bagus
Lily
Sepertinya aku tidak punya waktu banyak untuk bersiap-siap. Aku akan terlambat ke sekolah baruku
Daisy
Huh! itu bukan masalah besar. Aku akan menanganinya untuk mu.
Setelah memastikan Daisy pergi meninggalkan kamarnya dan menutup pintu. Layla segera mengambil kembali buku Diary itu
Lily
Jika benar aku memasuki game harem yang aku mainkan itu, berarti sekarang aku sudah memasuki game di level 1
Lily
Tema di level 1 itu, menangani pembully di sekolah baru dan menarik perhatian 2 tokoh lainnya. Xavier dan Caleb
Lily
Aku pasti bisa melalui level 1 ini. Karna aku sudah berkali-kali memainkannya
Layla dengan cepat bersiap-siap dengan membersihkan diri lalu memakai seragam sekolah yang sudah di siapkan Daisy juga tidak lupa menghabiskan sarapannya
Layla memutar badannya dan berpose di depan cermin untuk melihat penampilannya dengan seragam baru sekolah Lily yang menurutnya begitu elegan dan cukup sederhana.
Lily
Ehhh, aku kelupaan!! Kalau aku berenkarnasi menjadi Lily sekarang. Itu artinya aku sudah mati di kehidupan ku sebelumnya
Layla mondar-mandir dengan cemas, memikirkan kemungkinan buruk itu.
Lily
Mungkin saja, tidak seperti apa yang aku pikirkan. Bisa saja, aku belum mati. Aku hanya koma.
Lily
Heh!!! apa yang harus aku lakukan? Aku harus kembali ke tubuh ku.
Tidak terjadi apa-apa membuat Layla makin kalut
Layla makin frustasi, karna ternyata tidak sesuai apa yang dirinya pikirkan.
Lily
Bukannya di novel-novel yang aku baca. Setiap FL masuk ke game beginian pasti akan muncul status window untuk menentukan alur cerita dan mencari point?
Lily
Ahh, sudahlah. Aku pusing memikirkan hal itu
Lily
Aku akan cari cara lain untuk bisa kembali ke dunia nyata. Tapi sebelum itu, aku harus menyelesaikan game ini, kemungkinan besar setelah game selesai. Aku bisa kembali ke bumi. Eh, apakah dunia ini bukan bumi?
Masuk ke sekolah baru
Layla yang kini sudah mantap menjadi sosok Lily, jadi sebut saja dia Lily mulai sekarang. Matanya begitu takjub saat melihat gedung sekolah barunya.
Daisy
Kenapa diam saja? cepat masuk, ikuti aku
Lily terkejut dengan tarikan Daisy dan pasrah saja mengikutinya sembari penglihatannya mengitari halaman depan gedung sekolah yang benar-benar indah.
Lily
Wow! megah sekali koridornya
Daisy
Hahaha, benar. Reaksi mu sama persis seperti yang aku lakukan saat pertama kali memasuki sekolah ini
Keduanya berjalan menyelusuri koridor bersama siswa-siswa lain. Namun Lily merasakan sesuatu yang aneh. Karna semua siswa di koridor seperti menatap mereka dengan risih dan penuh penghinaan.
Lily tiba-tiba saja menantang salah satu siswa yang menatap mereka dengan jijik. Saking kesalnya Lily jadi emosi dan melototinya
Daisy segera menarik Lily ke belakangnya. Dan membungkukkan badan untuk meminta maaf atas kelakuan adiknya
Daisy
Tolong maafkan adikku, dia hanya terlalu senang bisa bersekolah disini
Tidak habis pikir dengan kelakuan Daisy, Lily hanya mencibir.
Lily
HEH!! DASAR BABI LU YAAAA!!
Daisy
Lily, apa yang kamu lakukan?!
Daisy segera menyeret Lily pergi dengan berlari menjauh, sebelum siswa itu mulai mengamuk karna umpatan Lily.
Daisy
Lily, kamu harus jaga perilaku mu. Jangan sembarangan seperti itu. Kita akan mendapatkan masalah. Dan itu bisa saja membuat kita dikeluarkan dari sekolah ini.
Bukannya mendengarkan nasehat Daisy. Lily malah sibuk mengamati koridor lantai atas itu. Lalu melipir ke pagar pembatas untuk melihat taman yang berada dibawah.
Daisy terlihat sangat terkejut mendapati Lily membalas nada tingginya. Itu sesuatu yang membuat Daisy tidak percaya, jika adik manisnya punya keberanian membalasnya. Karna setahu dirinya, kepribadian Lily itu lemah lembut dan pemalu
Lily
(Astaga, aku sudah berlebihan. Bisa saja si Daisy sadar kalau aku bukan adiknya)
Karna tidak ingin mendapatkan banyak pertanyaan dan kecurigaan dari Daisy. Lily memilih untuk menghindar dengan pergi meninggalkan Daisy begitu saja.
Lily
Huffft, hampir saja aku ketahuan
Lily berhenti ketika menyadari Daisy tidak mengejar. Dan dia memilih untuk bersandar di pagar pembatas koridor guna beristirahat sejenak
Lily menyadari ada seseorang yang melintas di depannya dan Dia jadi teringat salah satu karakter laki-laki di game harem yang dimasukinnya ini.
Tidak disangka, laki-laki itu melirik ke arah Lily, kemungkinan menyadari jika sedang di perhatikan gadis itu
Lily
(Kenapa dia melihat ke arah ku? Tolong, abaikan aku)
Lily memalingkan muka, dan mencoba bersikap biasa saja. Meskipun jantungnya berdebar kencang saking gugupnya. Sebab, karakter yang di hadapinya ini agak temperamental. Jadi Lily tidak berniat cari ribut.
Lily
(Kenapa dia masih diam saja? Cepatlah pergi)
Dirasa laki-laki berambut perak itu pergi, Lily pun menoleh untuk memastikan.
Lily terlonjak kaget disebabkan ada wajah Laki-laki yang tepat di depan mukanya.
Lily
Ah, ehh. Tidak. Aku tidak sama sekali tidak mengenal mu
Xavier
Tapi isi kepala mu selalu menyebutkan namaku
Lily
Apa? itu tidak mungkin!
Lily sudah terintimidasi ama aura yang dipancarkan laki-laki itu.
Xavier tersenyum tipis, lalu mulai semakin mendekati Lily. Itu membuat Lily mau dapet serangan jantung rasanya.
Lily
Jangan terlalu dekat!
Lily reflek menutup mulutnya sendiri sebab tersadar dia sudah keceplosan membentak Xavier.
Xavier
Berani sekali kau!!
Lily
Bukan seperti itu, aku hanya ingin menjagamu agar kamu tidak dekat-dekat dengan ku. Itu tidak pantas, rakyat jelata seperti ku tidak layak berasa telalu dekat dengan Tuan Muda dari keluarga Rognvaldr
Xavier
Benar juga apa yang kamu bicarakan
Akhirnya Lily merasa lega, keahlian bersilat lidahnya cukup membantu di detik-detik bahaya seperti ini
Xavier
Siapa nama keluarga mu?
Lily
Aku tidak memiliki nama keluarga
Xavier
Jangan mengada-ngada
Lily
Tidak, aku berkata jujur
Xavier menatap Lily penuh selidik seperti mencoba membaca gerak geriknya.
Lily yang mendapatkan tatapan itu jadi waspada. Takutnya, Xavier malah makin penasaran dan bertindak ekstrim. Padahal Lily sendiri juga tidak tahu latar belakang keluarga Lily, di game nya pun belum ada penjelasan.
Xavier
Aku akan menggunakan sihirku, jika kamu tidak mau memberitahuku nama keluarga mu
Lily
Jangan lakukan itu, Tuan Muda.
Lily dibuat melotot melihat simbol sihir pembaca pikiran yang sudah ada di depannya.
Lily
(Jika sihir itu mengenai ku, itu bisa gawat. Aku bukan sosok Lily yang asli bisa ketahuan dan itu bisa membuatku di hukum mati karena telah menyamar)
Lily berusaha keras berpikir untuk cari solusi menghindari sihir pembaca pikiran itu agar tidak mengenainya
Di detik-detik terakhir, Lily sudah membulatkan tekadnya. Hingga tanpa babibu lagi, Lily melompat melewati pagar pembatas balkon sampai dirinya terjun bebas ke bawah.
Lily
Aku pasti akan mati setelah ini, tapi tidak apa-apa. Mungkin saja jika aku mati disini. Aku bisa kembali menjadi Layla
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!