Selamat pagi kota jakarta, kota yang penuh dengan hirup pikuk orang orang.
Jakarta yang selalu punya kenangan untuk orang orang yang tinggal di sana.
Dan pagi ini jakarta terasa lebih sesak. jalanan yang macet total, suara klakson yang saling bersahutan, entah ada apa pagi ini, hingga terjadi sebuah kemacetan panjang seperti ini.
Pria tampan yang duduk di belakang supir itu menggeram kesal, pasal nya dia ada mitting pagi ini.
NAGARA REJASKI nama nya.
CEO tampan yang memiliki kulit putih, mata nya tajam seperti elang.sikap nya angkuh dan dingin, membuat dia menjadi incaran para wanita.
"Pak, saya turun disini saja,nanti bapak langsung ke kantor saja." Ucap gara.
"Baik tuan." jawab supir pribadi nya itu.
nagara turun dari dalam mobil itu, dia berdiri di dekat pintu, tangan nya langsung mengambil kaca mata hitam dan langsung memakai nya.
"Kenapa harus macet segala sih" batin gara mendumel.
gara pun berjalan meninggal kan mobil itu. tangan kiri nya menenteng tas kerja, sedangkan tangan kanan nya sibuk memegang hp untuk menelpon seseorang.
gara berjalan di trotoar bersama orang-orang yang memilih berjalan menghindari kemacetan.
Dia berjalan tergesa-gesa, karna tak ingin terlambat menghadiri mitting yang sangat penting itu.
Saat tiba di persimpangan jalan, gara berjalan sendirian untuk mencari jalan alternatif.
Namun siapa sangka, dari arah berlawanan seorang gadis cantik tengah berlari terburu-buru.
Aleta Serarindita
Gadis cantik bermata sipit itu tengah berlari kencang, pasal nya dia sedang di kejar oleh preman.
Tadi saat tengah berjalan dia iseng menendang kaleng, namun ternyata tendangan nya itu terlalu kuat hingga kaleng tersebut melayang jauh mengenai preman yang tengah duduk.
Alhasil kini leta di kejar oleh para preman itu.
Leta berlari sambil melihat ke belakang, namun saat dia melihat ke depan, mata nya langsung membelalak karna di depan ny ada laki-laki tampan tengah berjalan cepat sambil menelpon.
"AWAAAASSSS" teriak leta dari kejauhan. membuat gara langsung mendongkak, namum gara tidak sempat untuk menghindar.
Bruuugggg
Leta pun menubruk gara hingga gara terjengkang ke belakang. di tambah lagi leta ikut terjatuh dan menimpa gara
"Aduuhh deengkul gue."ringis leta, belum menyadari bahwa dia tengah berada di atas tubuh gara yang tengah terbaring.
"Heh" labrak gara, membuat leta kaget, leta pun menunduk.
"Gilaaaaa, ganteng banget tuhan" batin Aleta.
gara mendorong kening leta dengan telunjuk nya, "turun kamu,kenenakan banget tidur di atas badan saya."
"Dih siapa juga yang keenakan" sangkal leta. namun saat leta menoleh ke belakang, mata nya langsung membelalak, pasal nya preman itu ternyata masih mengejar nya.
Leta pun spontan berdiri dan langsung menarik kasar tangan gara yang mengumpat.
"Apa sih kamu." sentak gara, namun leta malah membekap mulut nya dengan telapak tangan leta, membuat gara melotot misuh-misuh.
SHUUUUTTT
Leta meletakan jari nya di atas bibir memberi kode agar gara diam.
Lalu suara langkah kaki yang mendekat, membuat leta menarik tubuh nya lebih dalam.
"Kemana pergi nya cewek itu" suara preman terdengar saling memaki.
"Sialan emang, awas aja kalau ketemu gue".
Leta mendengar suara langkah kaki itu seperti bulak balik mencari keberadaan nya.
"Cepet banget hilang nya tuh cewek, pasti dia bersembunyi tidak jauh dari sini." ucap preman itu.
Setelah cukup lama preman preman itu berada di sana, pada Ahir nya mereka pun pergi meninggalkan leta.
"Cabut aja lah" ucap salah satu preman itu. "capek juga gue nyari nya." umpat nya sambil menendang tong sampah yang tidak jauh dari tempat persembunyian leta.
Leta hampir saja menjerit kaget, namun gara langsung membekap mulut nya.
Lalu Leta mendengar suara langkah kaki yang menjauh, membuat nya menghembuskan nafas lega.
"Ahir nyaa," ucap leta, namun saat menoleh dia membelalak.
"Eh sorry sorry."ucap leta tak enak.
gara melengos kesal, "ngapain ngajak-ngajak gue segala ?" sewot gara.
"Iya-iya sorry, gue reflek ajja kan." elak leta.
"cantik juga" batin gara tersenyum.
Mereka pun berdiri sambil merapikan penampilan mereka,
Leta celingak-celinguk memastikan keadaan sekitar, takut nya preman itu kembali lagi.
"Lagian elo kenapa bisa di kejar-kejar preman tadi "? tanya gara, sambil menoleh kebelakang mengikuti leta.
"Gue gak sengaja nendang kaleng minuman, terus kena ke preman tadi." jawab leta menyengir.
nagara menggeleng tak habis pikir, aneh sekali gadis cantik ini.
Lalu gara melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya, seketika dia membelalak.
"Sialan, udah terlambat banget gue." gumam gara yang dapat di dengar leta.
"Emang elo mau kemana" ? tanya leta, memandang pria tampan ini.
gara mendongkak, "Lo gak lihat penampilan gue ?" tanya gara, sambil merapikan setelan jas nya.
Leta memandangi gara dari atas sampai bawah, "sumpah sih, nih cowok nggak ada cela sama sekali" batin leta.
melihat leta yang memperhatikan nya hingga terbengong, membuat gara bergaya sok ganteng.
"Kantor Lo emang dimana" ? tanya leta, setelah menelisik penampilan gara dengan setelan jas nya.
"REJASKI GROUP" jawab gara sombong.
pasal nya perusahaan itu salah satu perusahaan terbesar di Indonesia ini,
"Ohhhh" jawab leta singkat, membuat senyum gara luntur. "ya udah Lo ikut gue" ucap leta.
"Kemana" ? tanya gara bingung.
"Gue tau jalan pintas, agar Lo cepet sampe ke tempat kerja Lo" jawab leta. "mau gue anterin gak ?" tawar nya.
gara berpikir sejenak, membuat leta memutar bola mata malas.
gara mengangguk, "boleh deh, gue juga udah terlambat." jawab gara
Leta mengangguk, setelah nya dia berjalan terlebih dahulu yang langsung di ikuti gara dari belakang.
Mereka berjalan di sebuah jalan kecil, tepat nya sebuah gang,
gara berjalan cepat untuk menyamakan posisi mereka.
"Elo sering lewat sini" ? tanya gara, mencoba memecah keheningan,
Leta mengangguk, "dulu gue sering lewat sini kalau mau bolos." jawab leta yang membuat gara bingung.
Leta menoleh, setelah nya dia terkekeh, membuat gara terkena serangan pesona leta.
"Emang cantikk nih cewek" batin raga.
"Dulu gue sekolah di sekolah cendikia, bangunan yang di samping Lo sekarang." tunjuk leta, membuat gara menoleh,
"Laahh," gara terkekeh, "gue baru ngeuh kalau ini bangunan sekolah." jawab nya.
Leta ikutan terkekeh melihat nya.
"Jadi, elo dulu kalau bolos suka lewat sini ?" tanya gara memastikan, yang langsung di angguki leta.
"Ternyata, elo badgirls juga ya." ucap gara sambil geleng-geleng.
Leta tertawa, "kenapa "? tanya nya.
"Gak kelihatan soal nya." ucap gara sambil melihat leta dari atas sampai bawah.
"Itu kan dulu." jawab leta terkekeh, "kalau sekarang gue udah jadi wanita karir." sombong leta.
gara tertawa mendengar nya.
"Terus elo sekarang mau kemana" ? tanya gara kepo.
"Ke butik gue." jawab leta, "kebetulan butik gue gak jauh dari kantor Lo." pungkas nya.
"Elo punya butik sendiri" ? tanya gara tak percaya, "terus butik Lo gak jauh dari kantor gue "?
"Butik nyokap sihh." jawab leta membenarkan , "elo tau Cristal butik ? tanya leta.
gara mengangguk,
"Itu butik gue, gue yang ngelola butik itu." jawab leta.
" Jadi Cristal butik itu punya Lo ? yang langsung di angguki leta, "waaaww daebakk." puji gara.
"Setau gue, butik itu terkenal banget, banyak banget orang-orang ternama yang ngambil baju nya dari Cristal butik itu."ungkap gara
Leta tersenyum sombong, "baju-baju itu gue bikin sendiri tauu." ucap nya sombong.
"Jadi elo desainer ? tanya gara terpana, "widiihhh keren-keren puji nya."
Leta terkekeh geli, "biasa ajja, jangan berlebihan kek gitu."
"Ngomong-ngomong, kita dari tadi belum kenalan perasaan," ucap gara tenang,
gara menjulurkan tangan nya, "kenalin, gue Nagara Rejaski, kalau elo" ? tanya nya.
"Gue Aleta Serarindita" jawab leta sambil menjabat tangan kekar gara
"Seneng bisa kenal sama Lo," ucap gara tersenyum, "btw thanks ya, udah ngasih tau jalan alternatif ini.
"Tuh kantor gue" tunjuk nya pada sebuah gedung megah nan tinggi. "udah kelihatan," ucap gara
"Sama-sama" jawab leta. ya udah gue duluan ya, pamit leta.
gara mengangguk, "hati-hati." ungkap Leo.
Leta pun melenggang pergi meninggal kan gara yang tersenyum menatapi nya.
"SEMOGA KITA BERTEMU LAGI." teriak gara dari kejauhan, membuat leta menoleh dan terkekeh.
ALETA SERARINDITA, seorang wanita cantik, juga seorang desainer ternama. punya nama yang begitu di kenal di kalangan para artis tanah air.
Gadis cantik yang sudah sejak lama menggeluti pekerjaan nya sebagai desainer. bagi nya merancang sebuah gaun-gaun indah adalah kesenangan. dia bisa membuat gaun sesuai dengan kemauan nya.
Siapa sangka. keahlian nya dalam merancang baju-baju itu, membuat hasil karya nya banyak di sukai orang,
Leta mempunyai butik sendiri, dan dia mengelola langsung. dia memamerkan setiap karya nya di butik milik nya sendiri.
Nama nya sudah banyak di kenal orang. apalagi di kalangan artis, pengusaha, banyak juga brand-brand ternama yang mengajak nya untuk bekerja sama.
Namun seperti nya, leta belum tertarik sama sekali,
Dan saat ini, Aleta, gadis cantik itu tengah berjalan sambil tersenyum,
Dia baru saja lima menit yang lalu, berkenalan yang tidak di sengaja dengan laki-laki tampan.
"Gara, Nagara Rejaski" gumam nya tersenyum, "ganteng juga." ucap nya sambil terkekeh geli.
Namun saat sudah di depan butik nya, leta di sadarkan oleh kenyataan.
"Kamu kemana ajja sihh" ? tanya seorang laki-laki, yang kenyataan nya adalah pacar nya.
Ya, leta sudah mempunyai pacar.
REYFAN JOURGE,. laki-laki tampan, salah satu pengusaha di jakarta ini, yang mempunyai banyak bisnis di setiap kota.
Kepribadian nya yang hangat juga romantis, mampu membuat leta menjatuh kan hati nya pada Rey,
Mereka berpacaran baru satu tahun. setelah sekian lama nya Rey selalu menyatakan cinta padanya.
Namun seperti nya, sosok laki-laki tadi mampu mencuri perhatian nya. gara,, laki-laki itu seperti nya mampu menggoyah kan kesetiaan nya.
Sepertinya, Aleta terkena serangan pesona CEO tampan itu.
Leta tersenyum, "tadi aku kejebak macet, terus jadi nya jalan kaki, maka nya baru sampai." jawab nya.
"Kenapa gak telpon aku" ? tanya Rey, "aku kan bisa jemput kamu,! ucap nya sambil mengelus tirai rambut leta.
"Aku pikir kamu udah berangkat." jawab leta. "makanya aku nggak hubungin kamu. kamu udah lama disini "? tanya leta sambil berjalan.
"Nggak juga sihh." jawab Rey, sambil mengikuti leta.
Ceklek
Pintu butik pun di buka, di dalam sana sudah ada para karyawan yang memang sudah lama bekerja sama leta.
"Pagii buk." sapa mereka sopan.
"Pagi juga." jawab leta mengangguk tersenyum.
"Kamu gak langsung berangkat Rey" ? tanya leta, sambil melepaskan blazer yang di kenakan nya.
"Ini aku mau berangkat." jawab Rey, "kenapa ? kamu ngusir aku!. dumel Rey tak suka.
Leta terkekeh, "apa siihh," gemaz leta mencubit pipi Rey. "kan aku cuma nanyaa, takut nya nanti kamu kesiangan."
"Ya gapapa dong." jawab Rey. kalau pun aku kesiangan, gak bakal ada yang marahin aku, kan aku boss nya." sombong Rey.
Rey memeluk pinggang leta, membuat karyawan yang melihat itu pun langsung berpura pura sibuk dengan kerjaan nya.
"Mulaaii mulaiii." leta memutar bola malas, "si paling boss." ungkap nya meledek.
Rey tertawa, "ya sudah,! aku berangkat dulu ya." pamit ya sambil mengelus pipi leta.
"Iyaa." jawab leta, sambil tersenyum, "hati hati bawa mobil nya, nggak usah ngebut segala."
Rey mengangguk sebagai jawaban.
Saat Rey akan mencium nya, leta mendorong wajah Rey,
"Banyak karyawan aku." sewot leta sambil melotot, membuat Rey terkekeh.
"Aku berangkat ya." ucap nya sambil berjalan pelan menuju pintu keluar,
"Nanti malem aku jemput." ucap nya lagi sambil menoleh, membuat leta terkekeh geli.
Leta mengangguk, "iyaa aku tunggu." jawab nya.
Rey pun melenggang pergi meninggal kan Cristal butik itu. Rey berjalan keluar dengan senyuman mengembang.
Rey merasa sangat beruntung. karna dia bisa mengenal seorang Aleta, bonus di cintai oleh Aleta Sein Anindita.
Gadis yang sejak masa kuliah telah mencuri hati nya, namun baru tahun ini perasaan nya terbalaskan.
Meskipun sempat di tolak beberapa kali. namun Rey tetap semangat mengejar cinta nya Aleta, hingga akhir nya hati Aleta pun dapat dia luluh kan.
Sungguh, Rey tidak akan pernah mengecewakan leta, niat pun tak ada, dia secinta itu pada leta.
Namun bagaimana dengan Aleta ? apakah leta juga bisa menjaga hubungan nya bersama Rey ? atau leta akan mengkhianati nya ?
Leta melihat lihat busana yang sudah terpajang rapi. senyum nya mengembang mengingat busana busana itu sudah ada pemilik nya.
Leta mengambil blazer yang tadi di lepaskan nya, lalu dia berjalan anggun memasuki ruangan pribadi nya,
Ruangan tempat leta merancang busana busana nya yang indah. di dalam ruangan leta sendiri, sudah ada beberapa gambar yang menanti nya untuk segera di selesai kan.
Leta menghempas kan tubuh nya ke sopa, lalu ingatan nya kembali pada sosok laki-laki yang tadi pagi dia temui.
"Kaya nya cowok itu pake pelet deh." gumam nya terkekeh geli.
***
tok tok tok
Sinta, salah satu karyawan kepercayaan leta itu mengetuk pintu ruangan leta.
"Masuk." suara leta dari dalam ruangan pribadi nya.
ceklek
Pintu pun di buka,
"Maaf Bu." sopan Sinta, "saya mau memberi tahu ibuk."
Leta tersenyum, "ada apa sin "? tanya nya.
"Tadi mbak Renata menelpon. kata nya beliau ingin bertemu dengan ibuk, siang ini." ucap Sinta.
"Ohhhh," jawab leta, "ya sudah nanti saya kabarin langsung Renata nya, makasih ya." ucap leta.
"Baik buk, saya permisi." ucap Sinta tersenyum.
Retana, dia adalah salah satu aktris populer saat ini. dan dia juga sahabat baik leta, mereka sudah bersahabat dari SMA.
Leta mengambil hp nya yang tergeletak di atas meja kerja nya, dia membuka aplikasi kontak dan mencari nomor sahabat nya itu.
rena is calling
Rena: halo ibu tata, suara Renata terdengar di sebrang telepon.
Leta: apa sih Lo, yang di akhiri dengan kekehan
Rena: baju gue jadi belum ? acara nya kan lusa.
Leta: iya gue tau, tinggal dikit lagi, entar sorean juga beres,
Rena; good girl, elo emang yang terbaik
Leta: Halah, taii Lo,
Rena: hahaha, btw Lo lagi ngapain, ngopi kuy.
Leta: kuy, gue juga lagi mumet nih
Rena; ok, gue jemput Lo kesana sekarang
Leta: ok gue tunggu.
Tut
Panggilan pun di akhiri.
Leta terkekeh, mengingat persahabatan nya dengan Rena yang sampai saat ini masih berlangsung.
Sama-sama mempunyai kepribadian hangat, humoris, juga pencinta laki-laki tampan,
Dulu, saat mereka masih sekolah, mereka terkenal dengan julukan si tukang tebar pesona, hanya memainkan para laki-laki si pemuja fisik.
Leta berdiri dari duduk nya, dia mengambil tas yang tergantung di samping nya, setelah nya dia keluar dari ruangan nya itu.
"Sinta." panggil leta, membuat Sinta menoleh lalu menghampiri nya.
"Saya mau keluar dulu sebentar" pamit leta, "kamu tolong bereskan dulu pesanan yang lain nya ya."
Sinta mengangguk, "baik Bu, langsung saya kerjakan." ungkap nya, membuat leta tersenyum.
tin tin
Suara klakson dari luar membuat kedua nya menoleh,
Renata, gadis itu turun dari mobil nya, dia berjalan anggun memasuki Cristal butik.
"Sayanggg kuuu." teriak Rena sambil berlari kecil menghampiri leta, lalu setelah nya mereka berpelukan,
"Apaa sihh Lo." leta menggeplak kepala Rena, membuat Rena manyun sebal.
"Langsung berangkat sekarang "? tanya leta membuat Rena tersenyum.
"Kuyyy," jawab Rena, "gue pengen curhat banyaaaakk sama Lo." ucap nya sambil menarik tangan leta.
"Pasti soal Kenzo kan" ? tebak leta, membuat Rena menyengir,
Mereka pun masuk ke dalam mobil Rena, Rena langsung melajukan mobil nya meninggalkan Cristal butik, juga seseorang yang tengah berdiri memperhatikan kedua nya
Kaya nya, gue emang tertarik sama lo, apa Lo pake sihir ? gumam nya sambil tersenyum miring.
Nextime kita harus ngobrol banyak. ucap nya terkekeh, setelah nya dia melenggang masuk ke dalam butik itu.
ceklek
"Selamat siang, selamat datang di Cristal butik." ucap karyawan di sana sopan,
Laki-laki itu mengangguk, " saya mau mengambil pesanan jas saya." ucap nya.
"Baik, atas nama siapa "? tanya balik Sinta.
"Febian Mahapati." ucap nya menyebut kan nama nya.
"Baik, silahkan di tunggu pak." jawab Sinta sambil mengecek pesanan,
Sinta mencari data nama di dalam buku khusus pelanggang Cristal butik.
" Febian Mahapati , " gumam Sinta melihat nama itu ada dalam barisan paling atas.
NAGARA REJASKI Seorang CEO muda.
Laki-laki tampan, angkuh, arogan, jika sedang di luar kantor,
Namun jika sudah menjadi CEO, laki-laki itu sungguh dapat di andalkan. sudah banyak sekali tander yang sering dia menangkan. begitu juga bisnis-bisnis yang melejit setelah dia yang pegang.
Laki-laki itu kini menjadi CEO muda di REJASKI GROUP. sebuah perusahaan besar di tanah air ini.
Meskipun ada campur tangan dari orang tuanya.
Berlatar belakang anak konglomerat, membuat nya dengan mudah untuk mendapatkan segalanya,
Dan membuat nya menjadi sosok yang angkuh, juga arogan. apa lagi jika mengingat masa masa sekolah nya dulu. untung saja ayah nya seorang konglomerat yang bisa melakukan apa saja.
GARA laki-laki itu masih menatap punggung gadis yang baru saja di jumpai nya, gadis cantik itu rupanya mampu menarik perhatian nya.
Pertemuan yang tidak disengaja. bahkan sangan memancing emosi, namun sorot mata nya yang membuat teduh, mampu membuat gara mengendalikan sifat arogan nya.
"Kenapa gue mesti ngomong gitu ya." gumam gara saat mengingat ucapan terakhir nya,
"semoga kita bisa bertemu lagi" batin nya terkekeh kecil.
"Kaya nya tuh cewek pake pelet." gumam nya tertawa pelan.
Lalu gara tersentak saat dering ponsel nya berbunyi.
Aluna is calling
Seperti di ingatkan pada kenyataan, gara sudah memiliki kekasih,
ALUNA MAHAPATI
Salah satu model di tanah air ini, gadis yang baru beberapa bulan ini dia pacari.
GAra juga tidak mengerti, mengapa dia bisa menerima cinta gadis itu,
Ya, Aluna menyatakan cinta nya pada gara di depan orang banyak, itu yang membuat gara terpaksa menerima nya menjadi kekasih.
Karna bagai mana pun, gara masih mempunyai hati, tidak mungkin dia dengan tega mempermalukan gadis itu.
Nagara mematikan telepon itu, karna saat ini ada yang lebih penting dari kekasih nya itu.
pria itu berjalan cepat, dia menyebrang jalan dengan langkah lebar nya. saat ini dia tengah di tunggu oleh rekan bisnis nya.
Saat gara sudah sampai di depan gedung kantor nya itu, dia langsung di sambut Arel dengan muka masam nya.
"Elo dari mana ajja sih ?" semprot teman nya yang bernama Arel Putra, sekaligus asisten nya di kantor.
"Sorry." ucap gara sambil melangkah masuk ke dalam kantor nya, yang langsung di sambut patuh para karyawan nya.
"Pak Wira nya sudah di dalam" ? tanya gara sambil memencet lift,
"Udah. sekarang lagi sama Ibnu dulu, buat ngulur waktu." jawab Arel ketus.
gara terkekeh, "sorry sorry, tadi tuh jalanan nya macet parah, untung ajja gue lewat jalan pintas." pungkas nya.
Arel menoleh, "jalan pintas mana" ? tanya nya, "Emang eto tau jalan pintas disini," pasal nya gara memang belum lama tinggal di sini,
Nagara menetap di Amerika sana untuk mengurus perusahaan ayah nya yang disana. namun sang ayah menyuruh nya untuk pulang dan mengurus perusahaan disini.
gara menoleh lalu tersenyum, membuat Arel mengernyit, "ada lah pokonya ." jawab gara
Lift pun terbuka, mereka langsung keluar lalu melangkah cepat menuju ruang mitting.
ceklek
Pintu di buka oleh Arel.
Di dalam sana sudah ada pria dewasa yang telah menunggu gara
Nagara menghampiri lalu menjulurkan tangan nya.
"Maaf pak, saya sedikit terlambat." ucap gara sopan, membuat Wira tersenyum dan menjabat tangan gara.
"Tidak apa-apa. saya tau pak gara orang yang sangat disiplin, jika pak gara terlambat, kemungkinan ada problem di jalan, betul "? tanya Wira.
pria itu tersenyum sambil menarik kursi untuk duduk, "pagi ini jalanan cukup macet," jawab nya.
"Kita langsung saja "? tanya balik gara membuat Wira mengangguk.
"Jadi seperti yang sudah saya gambarkan, saya mau acara pembukaan nya di gelar mewah." ucap gara tegas, "kita bisa mengundang para petinggi di tanah air ini."
"Seperti konsep pruduk yang akan kita luncurkan, kita juga harus bekerja sama dengan artis ternama juga desainer ternama." ungkap gara menjelaskan.
"Saya setuju." jawab Wira tegas, "untuk urusan artis juga desainer, saya punya kenalan yang bisa di ajak kerja sama."
"Saya juga yakin, mereka bisa menaikkan produk kita." ucap Wira tersenyum,
"Baikk." jawab gara menoleh pada Arel, "kamu berikan berkas-berkas nya pada pak Wira." titah nya.
Arel pun memberikan berkas itu pada pak Wira.
"Untuk gedung nya biar saya yang urus." ucap gara yang di angguki Wira.
"Dan untuk tanggal hari nya nanti bisa di bicarakan lagi." lanjut gara.
"Okkk." jawab Wira, "saya tau pak gara tidak pernah gagal dalam bekerja." puji nya sambil menjulurkan tangan mengajak gara untuk berjabat tangan.
Nagara menerima jabatan tangan itu sambil tersenyum,
"Terima kasih." jawab gara, "saya yakin kerja sama kita akan berhasil."
"Baik kalau begitu, saya permisi pamit.' ucap Wira dengan asisten nya.
Mereka pun keluar dari ruangan itu.
"Senang bisa bekerja sama dengan anda, pak gara." ucap Wira sambil menepuk pundak gara.
gara mengangguk tersenyum, "terima kasih." jawab nya.
Mereka pun melenggang pergi meninggalkan gara
Aluna is calling
"Astagaaa ini cewek gak sabaran banget!" dumel gara yang melihat hp nya kembali berdering.
"Gue angkat dulu" , ucap gara pada Arel, yang langsung di angguki Arel.
Aluna : kamu kemana aja sih ?
Gara : iya maaf. Tadi masih sibuk.
Luna: kerjaan terus yang kamu pikirin, terus aku kapan
gara : kalau aku gak kerja, emang kamu mau,?
Luna: kan mertua aku konglomerat, jadi kalau pun kamu gak kerja, tetap kaya kan
Gara : cewek matre,
Luna: hahahaa, ya udah , kamu jadi gak nganterin aku
Gara : iya, habis ini aku kesana
Luna: okk, aku tunggu.
Tut
Panggilan pun di akhiri.
Hubungan nya dengan Luna terbilang harmonis, namun entah kenapa pikiran nya justru jatuh pada gadis pagi tadi.
"ALETA SERARINDITA" gumam gara pelan.
***
Saat ini , gara tengah duduk di samping kemudi, sedangkan Arel tengah mengemudi mobil itu,
Dia dan Arel akan makan siang di luar sekalian mengobrol santai. membahas acara yang akan di selenggarakan beberapa Minggu lagi.
gara dan Arel harus mencari gedung yang cukup untuk tamu undangan sebanyak 1ribu orang.
Ya, sepak terjang gara di dalam perbisnisan cukup di kenal banyak orang, makanya nya dia mengundang banyak rekan rekan bisnis nya.
"Elo ada kenalan gak "? tanya gara pada Arel, membuat Arel mengangguk,
"Elo tenang ajja," jawab Arel, "serahin semua nya sama gue, elo tinggal duduk santai ajja."
gara mengangguk, "gue percaya sama Lo!" ucap nya, "kebetulan si Luna sekarang lagi bawel banget."
"Kenapa "? tanya Arel, "minta di lamar,? ledek nya.
gara tertawa mendengar itu, "eh, di kafe itu aja rel." tunjuk gara.
Arel melongok melihat, "oh cafe yang lagi hits itu." ucap Arel mengangguk setuju.
Mobil pun masuk ke halaman cafe yang tengah hits di jakarta.
Arel pun memarkirkan mobil nya, mereka turun keluar dari dalam mobil nya.
Seperti ada sebuah lampu sorot, saat kedua nya berdiri di depan mobil mereka. lalu kedua nya melangkah masuk ke dalam cafe itu.
Seketika mereka menjadi pusat perhatian, terutama gara.
Perawakan yang tinggi putih, hidung mancung, rahang yang tegas, apa lagi dengan setelan kantor nya.
Membuat nya nyaris sempurna.
Gilaaaaa, itu cowok ganteng bangettt.
O M G pangeran dari mana itu.
Fix dia calon laki gue.
Dan masih banyak lagi cicitan cicitan yang terdengar, namun tak di perdulikan sama sekali.
Nagara tersenyum angkuh, setelah nya dia berjalan masuk ke dalam cafe itu, tanpa memperdulikan teriakan teriakan wanita di luar sana.
"Rel, elo pesenin dulu ya, gue mau ke toilet bentar." ucap gara sambil berjalan ke arah toilet,
Saat di lorong toilet.
Bruukk
"Ehh sorry sorry," kaget leta setelah menubruk bahu seseorang,
gara baru saja akan memaki namun tak jadi. saat wanita yang menubruk nya adalah wanita pagi tadi.
"Elo," kaget kedua nya,
"Eh, leta mengusap bahu gara, "sorry ya gue gak sengaja sumpah." ucap leta merasa bersalah.
gara mengangguk, "iyaa gapapa, santai ajja." Jawab gara santai.
"Elo kok disini" ? tanya leta, "ngapain "?
"Gue lagi sama temen gue." jawab gara, "elo sendiri" ? tanya balik gara.
"Letaaaa," teriak Rena dari kejauhan, "buruan" sewot nya, membuat leta menoleh.
"Gue duluan ya." pamit leta, "udah di tungguin temen gue." ucap nya sambil berjalan .
"Iyaaa, bentar Napa sihh Lo." sewot balik leta pada Rena, membuat gara terkekeh.
Lalu gara berbalik untuk masuk ke dalam toilet. namun langkah nya terhenti, kala melihat sebuah gelang tergeletak.
Leo mengambil nya.
Aleta, sebuah tulisan di dasar gelang tersebut.
"Jadi ini punya dia "? gumam gara tersenyum.
"Okk leta, kita akan bertemu lagi nanti." ucap nya lalu berjalan masuk ke dalam toilet,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!