NovelToon NovelToon

Introvert Racer And Coldnest Mafia

PROLOG

"Huh, huh huh." Deru nafas tak beraturan terdengar dari seorang anak laki-laki di pinggiran hutan, larinya semakin kencang, sehingga membuatnya tak sadar saat akan menyebrang di jalan.

BRAK !!

***

Diajeng Anindita Oliver, gadis berumur 20 tahun, keturunan blasteran. Ayah dan ibunya berasal dari negara yang berbeda. Memiliki Kulit sawo matang, dan gigi gingsul, yang menambah kesan manis saat ia tersenyum dan tertawa. Rambut hitam, mata yang hitam, bibir tipis, dan pipinya yang sedikit chubby, menambah kesan imut pada dirinya. Bagaimana tidak, setiap ia bepergian, orang lain akan mengira ia adalah anak SMP atau SMA, dengan penampilan dan wajah imutnya.

Gadis ceria ketika bersama sahabatnya, namun akan menjadi sangat pendiam dam dingin ketika bertemu dengan orang asing. Ia tidak menyukai keramaian, walaupun itu hanya sekedar berada di kampusnya. Bisa dibilang Ajeng hanya akan menyukai saat dirinya sedang berada di rumah.

Namun walaupun ia begitu tertutup dengan dunia luar, darah pembalap tetap mengalir dalam dirinya. Iya, Ajeng adalah putri dari seorang pembalap terkenal di dunia yg berasal dari Negara A. Daddynya adalah seorang pembalap F1 dengan bayaran fantastik. Mommynya seorang ibu rumah tangga biasa, yang sebelumnya merupakan seorang model cantik dan juga terkenal. Namun kini lebih memilih fokus dengan keluarga kecilnya.

Tidak salah jika sifat dan gen dari orang tuanya menurun kepada Ajeng.

setiap ada waktu luang Ajeng akan menghabiskan waktunya di circuit balapan, baik itu di tempat legal ataupun ilegal. Ia selalu balapan tanpa memberikan identitas aslinya. Ia akan menggunakan sebuah topeng perak dengan diamond di setiap sisinya. Orang-orang akan menjulukinya dengan sebutan "The Queen Mask Race". Karena tak butuh waktu lama untuk ia balapan, karena hanya dengan beberapa menit saja ia bisa mengalahkan lawan mainnya.

Walaupun gen tinggi dari Daddy dan Mommynya tidak ada pada dirinya, namun ia tetap menjadi primadona di kampusnya, bahkan dimana pun tempat ia berpijak disitulah semua mata akan tertuju padanya. Seperti saat ini ketika ia sedang makan di restoran bersama sahabatnya.

"Gila, OMG, emang yah aura dari seorang Diajeng Anindita Oliver selalu terpancar dimanapun dan kapanpun," ucap Mutia sahabat baik dari Ajeng, ketika melihat reaksi dan tatapan dari beberapa pria kepada Ajeng.

Mutia Lorensa adalah sahabat Ajeng dari semenjak awal kuliah, sifat dan sikap ceria yang dibawa oleh Mutia seakan tersalur kepada Ajeng, membuat Ajeng tidak bersikap dingin kepada Mutia. Mutia juga orang yang apa adanya, berasal dari keluarga sederhana membuatnya menjadi gadis yang selalu bersyukur dengan apa yang ia peroleh.

Ditambah ia bisa bersahabat dengan Ajeng, membuat orang lain memandang iri, dan tidak suka. Bahkan ada yang dengan sengaja membully Mutia ketika Ajeng sedang tidak berada disampingnya. Namun hal tersebut tidak membuat dirinya takut atau berhenti menjadi sahabat Ajeng, hal itu malah membuatnya semakin tertantang. Apalagi tidak ada penolakan dari Ajeng saat ia mendekatinya, katakanlah ia beruntung.

Ajeng hanya menggelengkan kepala dengan senyum manis di bibirnya ketika sahabatnya ini selalu memujinya bak seorang bidadari. Walaupun sudah terlalu sering diucapkan oleh sahabatnya ini, tapi selalu saja dapat membuatnya tersenyum bahkan kadang sampai membuatnya tertawa.

Beginilah persahabatan mereka. Status tidak menjadi penghalang untuk setiap orang bisa menjalin hubungan. Apalagi hubungan ini dimaksudkan untuk mempererat tali persaudaraan, layaknya sahabat.

Flashback

Flashback On

"Bagaimana keadaanya?" tanya seorang laki-laki, yang terlihat menunggu didepan ruang ICU.

Dia adalah Louis Marcelino Azlie, seorang laki-laki berumur 35 tahun. Dengan mendengar namanya saja semua orang akan takut, tunduk, dan takkan berani berbuat macam-macam. Louis adalah seorang pembisnis ternama di dunia. Bukan hanya itu, bisnis Louis sampai pada dunia bawah atau dunia gelap, bagaimana tidak, karena Louis sebenarnya adalah seorang mafia.

Dalam dunia gelapnya, Louis hanya memiliki satu usaha yaitu pembuatan dan penjualan senjata tajam, bom, granat, pistol, dan lainnya. Usahanya ini sangat berkembang pesat, ditambah lagi, walaupun ini terlihat seperti bisnis ilegal, namun geng Mafia no 1 ini tidak pernah berurusan dengan polisi atau interpol lainnya. Bahkan, malah Louis sering membantu kerja para polisi dan interpol dalam memberantas tikus dan hama di dalam negaranya.

Sedangkan dalam dunia atasnya, Louis memiliki beberapa perusahan besar di berbagai negara, dan merupakan pemilik perusahaan besar di negara N, yaitu perusahan Company Louis Art. Perusahaan ini berjalan dalam bidang seni. Seni bagi louis adalah dari segi rasa, estetis, pandangan, bentuk dan lainnya. Jadi bisa dikatakan segala bidang merupakan keahlian dari Company Louis Art.

"Pasien sudah bisa dipindahkan ke ruang perawatan tuan," jawabnya dengan hati-hati.

Dia adalah Al Yashmi, laki-laki berusia 25 tahun, ia adalah asisten sekaligus tangan kanan Louis dalam dunia gelapnya. Al sudah mengikuti jejak tuannya sejak 20 tahun yang lalu. Louis yang menemukan Al dalam keadaan mengenaskan dengan darah yang tidak berhenti dari perutnya. Terlihat beberapa tusukan berada di perut Al. Louis membawa Al ke rumah sakit. Operasi berjalan lancar, keadaan Al semakin membaik, ditambah lagi Louis sendiri yang memperlakukan Al seperti adiknya.

Semenjak kejadian itu Al sudah bertekad akan mengabdikan diri kepada Louis bagaimanapun keadaannya. Walaupun sering sekali Louis mengatakan kepadanya, bahwa dia menganggap Al sebagai saudara. Namun Al, laki-laki itu tetap bersikukuh, ingin menjadi orang kepercayaan louis yang selalu melindungi Louis, walau nyawa yang menjadi taruhannya.

"Cari tau tentang anak itu sedetail mungkin, jangan ada yang terlewat," perintahnya pada Al.

"Baik." Al langsung menghubungi anak buahnya, mencari informasi yang diminta oleh tuan nya.

***

Dua hari telah berlalu, keadaan anak laki-laki itu semakin membaik. Louis memerintahkan para dokter untuk melakukan yang terbaik kepada anak itu. Seperti saat ini, dokter dan perawat tidak meninggalkan kesalahan sedikit pun pada hasil kerja mereka, menjaga anak itu sampai keadaannya pulih seperti sedia kala. Setidaknya mereka tidak mendengar keluhan dari anak itu, yang mengakibatkan hilangnya pekerjaan dan nyawa mereka. Huft memang sangat menguras tenaga dan pikiran mereka dalam menghadapi semua perintah seorang Louis.

"Bagaimana?" tanya louis dengan wajah datar dan dinginnya, tapi tetap tidak mengalihkan pandangannya pada anak laki-laki yang sedang tidur dengan nyenyak diatas ranjang rumah sakit, didalam ruang VIP itu.

"Dia adalah anak dari korban pembunuhan berencana, orang tuanya dibunuh karena permasalahan bisnis dan dendam, dalang dibalik pembunuhan berencana itu ternyata saudara ipar dari kedua orang tuanya, yang artinya paman dari anak itu tuan. Mereka berasal dari marga Carlesta. Pembisnis biasa dibawah kita tuan. Saat terjadi pembunuhan, anak itu kemungkinan besar sedang bersembunyi, menyaksikan langsung kejadian naas yang menimpa orang tuanya. Dilihat dari CCTV jalan, anak itu sedang dikejar oleh anak buah pamannya, dan saat mobil kita menabraknya, mereka mengira anak itu sudah meninggal tuan, itulah sebabnya mereka tidak mencari atau sekedar memastikannya," jelasnya, Al menjelaskan secara detail. Setelah itu ia memberikan berkas-berkas yang memperkuat, sebagai bukti.

"Bagus Al, siapkan segera yang aku minta kemarin, identitas baru untuk anak ini, dan masukkan dia ke dalam kartu keluargaku, beri margaku, dan jadikan ia anakku," titahnya, ujung bibirnya terangkat sambil terus menatap anak laki-laki itu.

"Baik Tuan."

Flashback Off

Saling Melengkapi

"Pa, semuanya sudah beres, tidak ada yang perlu di khawatirkan," ucapnya, tubuh tegap sedang duduk, senyum kecil terlihat di bibirnya, namun tak menghilangkan tatapan dingin, tajam dan raut wajah datar itu. Sepertinya memang keluarga ini senang mengoleksi raut wajah seperti itu....

Griffin Marcelino Azlie, mendengar namanya saja, semua orang sudah mengetahui bahwa ia adalah keturunan mafia no 1, yah walaupun sekarang sudah digantikan oleh anaknya, namun sepak terjang Louis di dunia mafia tidak pernah hilang dari ingatan setiap orang di dunia ini.

Griffin adalah anak laki-laki berumur 7 tahun yang di temukan oleh Louis 20 tahun yang lalu. Sekarang tumbuh menjadi laki-laki yang cerdas, sehingga tidak salah jika diumur yang masih muda ia sudah menjadi CEO dengan kekayaan dimana-mana. Wajahnya yang selalu tersorot kamera, keluar masuk dalam dunia maya, majalah bisnis, dan masuk pemberitaan, membuatnya menjadi cepat terkenal. Siapa sih yang tidak mengenal dirinya ?. Dan jangan lupa menjadi leader mafia no 1 didunia, menggantikan posisi Louis, membuatnya semakin ditakuti di semua kalangan.

Tidak jauh berbeda dengan Louis, Griffin juga memiliki sorot mata tajam, wajah yang selalu serius saat berbicara, tak ada tatapan ramah tamah ataupun senyum dari dirinya. Semenjak ia menjadi putra dari Louis, mengajarkan dirinya untuk tidak mudah percaya dengan siapapun. Kejadian pembunuhan keluarganya, menjadikannya sosok tanpa kata maaf dalam hidupnya, sekali berbuat salah maka salah dimatanya.

"Ok boy, kau memang selalu bisa papa andalkan." Louis menepuk pundak kiri Griffin sambil melangkah keluar. Selama ini Louis tidak pernah menikah, itulah kenapa ia tidak memiliki seseorang sebagai tempat berkeluh kesah. Hanya kepada Al dan Griffin lah ia bisa sedikit mengekspresikan apa yang dirasakannya.

Cinta nya sudah mati, semenjak orang yang dicintai dan dikasihininya sudah pergi meninggalkan dunia yang kejam ini. Lebih baik begitu bukan? dari pada kekasihnya merasakan berbagai kekejaman dunia, itulah yang selalu dipikirkan Louis. Memang terdengar seperti kisah cinta sad ending, tapi memang begitulah kenyataannya. Huhuhu yang sabar yah Louis, sekarang kan ada Al dan Griffin disisimu.

Seperti saat ini, setelah ia melewati setiap masalah, Louis akan selalu duduk diam di ruangan itu. Sambil membayangkan setiap sentuhan dari wanitanya . Ruangan itu adalah kamar, yang merupakan tempat dimana ia dan wanitanya selalu memadu kasih dalam kesunyian malam. Disinilah ia selalu merasakan kedamaian dan kehangatan, hanya dengan memandangi setiap detail ruangan itu. Dapat membuatnya mengingat setiap moment manis dalam hidupnya bersama wanitanya.

Kedatangan Griffin dalam hidup Louis juga membawa dampak baik bagi dirinya. Setidaknya di mata Al dan Griffin, Louis akan menunjukkan sikap sebagai orang tua yang selalu menyayangi anaknya. Di depan Griffin ia akan menjadi hangat, tak salah jika Griffin bisa sangat menyayangi Louis, mengingat setiap perhatian yang diberikan Louis, layaknya orang tua kepada putranya.

Saling melengkapi, itulah yang sekarang mereka lakukan. Griffin, papa Louis, dan paman Al, sejak hari itu, begitulah nama panggilan mereka. Griffin anak kecil yang lemah 20 tahun lalu, menjadi pria yang kuat dalam didikan Louis, memberikan ketegasan tanpa ampun bagi yang melanggar peraturan nya, terutama dengan hal yang berbau pangkhianatan. Kasih sayang dari papa angkatnya dan paman nya mengajarkan bahwa selalu ada akhir indah dari segala masalah, begitulah yang tengah ia lakukan sekarang. Membahagiakan orang yang telah mengkhianatinya dengan memberikan kebahagian berupa kebebasan hidup selamanya. Haduh Griffin itu apa namanya kalau bukan is DEAD, suka-suka kamu lah yah.

Untuk masalah wanita sepertinya ia masih perlu belajar dengan papanya, mengingat sikap Griffin yang tidak pernah menunjukkan keramahannya kepada setiap wanita, membuat orang lain mengira ia memiliki kelainan atau bisa dikatakan belok. Oh ayolah........, wajah tampan Griffin dengan ketegasan disetiap incinya, sedikit brewok dan kumis kumis membuat wanita semakin menggila saat melihatnya. Namun untuk saat ini emang babang Griffin belum menemukan aja yang pas dihatinya, entar juga kalau udah nemu bakal bucin, ya kan Bang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!