getaran handphoneku membuatku terbangun di pagi hari. "astaghfirullah jam 8" ucapku saat terbangun dan melihat jam dinding. Ku lihat hpku yg bergetar tadi ada beberapa panggilan tak terjawab dari bibiku dan pesan masuk. Aku pun membangunkan adikku dila adik paling kecil "dekk dekk bangun bukain pager rumah bentar lagi bibi yati dateng ayo kita daftar sekolah" ucapku sambil membangunkan dila.
Aku pun langsung pergi ke kamar mandi, setelah mandi aku masuk ke kamar ayah ku yg sedang sakit untuk mengambil baju. Saat aku masuk ke kamar ayahku aku melihat ayah tidur dengan posisi yang tidak biasanya aku mengambil baju sambil berfikir "ko ayah begitu ya tidurnya, ah tapi gak mungkin" ucapku dalam hati.
Aku langsung ke kamarku untuk mengganti baju. "dill liat ayah deh ko posisi tidurnya kaya gitu"ucapku sambil mengganti baju. "kaya gitu gimana mba" tanya dilla. "itu de ayah tidurnya mulutnya mangap di dalam mulutnya ada air liurnya" jawab ku.
Selesai mengganti baju aku dan dila langsung ke kamar ayah kita pun mencoba membangunkan ayah, "yahh ayah, ayahh bangun udh pagi"ucapku dan dila sambil membangunkan ayah. "mungkin ayah kecapean mba makanya susah di bangunin kita ke bibi aja dulu daftar sekolah keburu bibi marah" ucap Dila. Kita langsung pergi ke rumah bibi yati, sampe di rumah bibi yati aku, dila dan bibi yati langsung ke sekolah untuk mendaftarkan dila sekolah.
Selesai mendaftarkan dila kita pun langsung pulang ke rumah mbah. Sampai di rumah mbah aku dan dila mencoba membangunkan ayah kembali "yahh, ayahh ayo bangun" ucapku sambil membangunkan ayah, karena ayah tidak bangun juga aku dan dila langsung ngomong ke bibi yati "bi ayah ko tidurnya begitu ya bi, mulutnya mangap terus ada air liurnya di mulutnya di bangunin dari tadi gak bangun bangun" ucapku ke bibi yati. Bi yati langsung melihat ke kamar ayah. bi yati terkejut melihat keadaan ayah "kalian tunggu sini dulu bibi mau nelpon om iyas dulu bibi takut salah, biar om iyas nya yang cek" ucap bibi yati ke aku dan dila. Aku dan dila langsung duduk di samping kasur dan bibi yati ke luar untuk menelpon om iyas suaminya.
Setelah beberapa menit om iyas datang dan langsung mengecek kondisi ayah. "innalillahi wainnailaihi Raji'un yang sabar ya kalian ayah kalian udah gak ada umurnya" ucap om iyas menatap kami berdua. Aku kaget dengan omongan om iyas aku langsung peluk dila yang sedang menangis kencang. "diah telpon adikmu yang di sana kabarin kalo ayah udah tidak ada" ucap bibi yati sambil memeluk kita berdua.
Aku langsung menghubungi zakiyah adikku yang kelas 3 SMK, aku telpon berkali kali tapi tidak ada jawaban dari zakiyah. Bibi yati juga sibuk menelpon kakaknya untuk memberitahukan kabar duka ini.akhirnya zakiyah bisa di hubungi dan pihak sekolah langsung mengantarkannya ke sini, Alhamdulillah adikku langsung di di antarkan sama pihak sekolah karna kalo naik angkutan umum itu memerlukan waktu yang lama.
Aku membantu bibi siti adik dari bibi yati untuk mempersiapkan segala sesuatu nya. paman ahmad kakak dari bibi yati juga langsung memberitahukan ke pak Rt agar segera di umumkan di masjid.
Selesai mempersiapkan jenazah ayah langsung di gotong ke ruang tamu untuk di bacakan yasin. Aku dan dila langsung mengambil air wudhu dan membacakan yasin untuk almarhum ayah.
Selesai membacakan yasin aku mengasihi kabar ke pihak perusahaan tempat aku bekerja untuk minta doa. Tidak lama kemudian zakiyah dan guru dan juga teman teman nya datang, aku pun langsung menyambut mereka, guru dan teman teman zakiyah langsung membacakan yasin untuk almarhum ayah.
Sebelum waktu Dzuhur jenazah ayah di mandikan dan di kaffankan. Selesai Dzuhur baru di sholatkan setelah itu di makamkan. Aku dila dan Zakiyah ikut di ambulan bersama jenazah, selama di perjalanan aku tidak berhenti henti meneteskan air mata dalam hati aku hanya bisa meminta maaf kepada almarhum atas semua kesalahan ku "maaf ayah diah belum bisa membahagiakan ayah, maaf ayah diah belum bisa menjadi apa yang ayah mau, maaf yah diah di umur yang sebesar ini masih sering menyusahkan ayah"ucapku dalam hati, tak henti hentinya aku mengucapkan kata maaf untuk almarhum.
Setelah sampai di pemakaman, jenazah ayah langsung di makamkan dan di doakan. Setalah itu kita langsung pulang karna mau menyiapkan tahlilan nanti malam abis magrib.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah pemakaman aku langsung mencuci tangan muka, kaki dan tangan begitu juga dengan dila dan Zakiyah. Setelah itu bi yati menyuruh kita untuk makan.
Selesai makan aku langsung mandi dan membantu bi yati untuk mempersiapkan tahlilan malam pertama untuk almarhum ayah.
"diah beli kue sana di dekat yang jualan mie ayam beli 20 ribu aja" ucap bi yati sambil menyerahkan uang 20 ribu. Aku langsung pake kerudung dan pergi membeli kue yang di katakan oleh bi yati tadi, selesai membeli kue aku langsung pulang dan menata semua kue yang baru aku beli di piring.
setelah magrib semua keluarga dan tetangga berkumpul untuk melaksanakan tahlilan. Aku dan adik adikku selesai melaksanakan sholat magrib langsung ikut melaksanakan tahlilan.
Alhamdulillah tahlilan malam pertama untuk almarhum ayah selesai juga meskipun tidak banyak tamu yang hadir karna mungkin ayah hanya menantu dan bukan orang sini asli jadi kebanyakan tamu hanya dari pihak keluarga saja.
Selesai tahlilan aku ikut membantu bi yati membereskan rumah. Setelah itu aku langsung ke kamar ganti baju dan bersiap untuk tidur.
Di dalam kamar aku tidak bisa tidur aku merenung sejenak. Aku berfikir gimana caranya aku melanjutkan hidup sedangkan gaji aku dikit dan aku juga memikirkan pendidikan adik adikku, ya allah tolong bantu hambamu ini.
Aku tidak menyangka bahwa ayah akan pergi secepat ini padahal pas di rawat di rumah sakit aku selalu berfikir positif bahwa ayah bisa sembuh tapi takdir berkata lain. Aku menghembuskan nafas kasar rasanya berat sekali beban yang aku rasakan.
Januari oh januari mengapa berat banget dulu ibu meninggalkan kami tanggal 7 januari 2019 dan sekarang ayah meninggalkan kami tanggal 8 januari 2025, hanya beda sehari. Ku yakin ayah di sana udah tidak merasakan sakit lagi dan pastinya seneng bisa bertemu dengan ibu.
Aku pandangi adikku yang yang kecil, dila kasihan dia waktu itu dila masih kelas 2 SD ketika ibu meninggal dan sekarang dila kelas 2 SMP ayah meninggal. Aku terus terusan berfikir gimana caranya aku bisa menafkahi kedua adikku ini. "aku harus cari kerja yang lebih baik, harus pokoknya harus" ucapku dalam hati sambil menyemangati diri sendiri.
Aku buka handphoneku yang dari tadi belum sempat aku mainkan, aku buka aplikasi hijau di sana banyak ucapan belasungkawa dari teman temanku dan juga kevin kekasihku.
"innalillahi wainnailaihi Raji'un aku turut berduka cita ya syg, kamu yang sabar insyaallah nanti aku kesana" isi wa dari kevin. Aku pun langsung membalasnya "iya terimakasih syg, iya nanti kamu kesini ya" balasku ke kevin. Mungkin aku nanti ikut kerja bersama kevin aja di restoran pikirku.
Karna bosan bermain handphone aku pun meletakkan nya dan mengecas nya, aku coba memejamkan mata ini, bismillah aku mau tidur ucapku. Setelah beberapa menit aku pun tertidur juga.
Jam set 3 aku pun terbangun karna dila mau ke kamar mandi, aku pun mengantarkan dila ke kamar mandi. Selesai mengantar dila ke kamar mandi aku mencoba memejamkan mata kembali. Tapi dila sepertinya susah untuk memejamkan mata. Aku menghadap ke arahnya "kenapa?lanjut tidur aja udh malam" ucapku sambil mengelus rambutnya. "mba nanti kita gimana kita kan udh gak punya orang tua lagi" ucap dila. "udh ga usah kamu pikirin masalah itu yang penting kamu belajar aja sekolah yang bener nanti mungkin mba diah minta tolong sama mas kevin untuk mencarikan kerja" ucapku. Aku trs mengelus rambut dila dan akhirnya dila tertidur, melihat dila yang tertidur aku pun ikut tidur juga.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Aku bangun jam setengah 5 pagi, selesai melaksanakan sholat subuh aku berencana membuat lamaran kerja. Sambil menulis lamaran kerja aku menghubungi kevin, pacarku.
"vin, aku mau nyari kerja tolong bantu aku"isi chat yang aku kirimkan kepada kevin.
"ya udh buat lamarannya dulu aja nanti sore aku kesana ikut tahlilan terus kita ke tempat aku kerja, kamu ngomong langsung ya sama ibu bos aku"balas kevin.
Alhamdulillah Kevin mau membantu ku, aku baca chat terakhir dia dan lanjut menulis lamaran kerja.
Selesai menulis lamaran kerja aku membangunkan adik adikku untuk sarapan, kuta bertiga sarapan bersama. "de nanti aku mau ikut kerja sama kevin" ucapku ke kedua adik adikku. "terus dila di sini sama siapa" dila memasang wajah sedih. "sama zakiyah di sini juga ada bi yati dan yang lainnya, nanti sesekali aku kesini"jawabku.
Selesai sarapan aku langsung membersihkan rumah di bantu oleh adik adikku. setelah itu aku ikut dengan bi yati ke pasar untuk belanja.
"bi, aku mau ikut kerja bareng kevin di resto"ucapku di jalan.
"ya udh sana kerja adik adikmu biar sama bibi"jawab bi yati.
Alhamdulillah bi yati mau aku titipkan adik adikku dengannya.
Selesai belanja ke pasar aku membantu bi yati untuk mempersiapkan tahlilan nanti malam.
Sore harinya, akhirnya kevin datang sesuai dengan ucapannya, kevin datang langsung salim ke bibi dan pamanku. Aku membuat kopi untuk kevin, setelah itu aku duduk di sampingnya.
"aku udh ngomong sama ibu bos, kebetulan ibu bos memang lagi butuh orang untuk jadi kasir di sana, jadi nanti kamu satu tempat kerja sama aku kamu kasirnya aku kokinya"ucap kevin
"ya bagus kalo satu tempat kerja sama kamu, aku jadi kasir gitu apa gimana nanti kerjanya"jawabku ke kevin.
"iya kamu jadi kasir kita kan sekarang tutupnya jam 11 malam jadi pas udah tutup kamu bikin laporan terus uangnya kamu setor ke atm, nanti aku ajarin karna aku udh biasa megang posisi kasir juga"jelas kevin.
"ya udah bagus kalo ada kamu yang ngajarin aku"ucapku sambil tersenyum.
Setelah magrib, seperti biasa aku membantu bi yati untuk mempersiapkan tahlilan. Malam ini bi soliha adik ibu yang tinggal di Tanggerang datang bersama kedua anaknya dan suaminya. Aku langsung salim ke bi sol dan suaminya.
Aku membantu menata kue yang di bawa oleh bi sol ke piring. Selesai tahlilan aku juga membantu bi yati membersihkan rumah. Setelah itu aku bersiap siap untuk ikut kevin ke tempat kerjanya.
"bi, paman aku pamit dulu ya mau ikut kevin kerja"ucapku ke bi dan pamanku.
"kamu di sana tinggal sama siapa nanti?"tanya om ahmad.
"maaf om saya yang jawab nanti di sana diah tinggal di rumah ibu bosnya, mungkin nanti satu kamar dengan orang yang kerja sebagai pembantu di rumah ibu bos, kalo diah di mess itu tidak mungkin sepertinya karena di mess cowok semua, untuk makan di sana makan bebas om asal masak sendiri"jelas kevin.
"ya udah kamu hati hati diah, kevin tolong jaga diah ya, kalau bisa tahlilan 7 harian ayahmu datang nanti Tante dari bekasi juga datang, sering sering telepon adikmu ya"ucap paman ahmad kepadaku.
Aku langsung berpamitan ke bibi dan pamanku, aku peluk kedua adikku "jangan nakal ya disini nurut sama bibi sama paman, doain selalu ya mbanya"ucapku ke dila dan zakiyah.
"iya mba, mba hati hati ya di sana"jawab dila.
Selesai berpamitan aku langsung berangkat ke tempat kevin kerja. Sampai di sana aku langsung bertemu dengan omma, ibu dari ibu bos Tempat aku bekerja.
"kamu istirahat dulu aja ibu bos kamu lagi di luar, besok aja ngobrolnya. Sekarang kamu sekamar sama ita itu pembantu di rumah ini, kamar nya lumayan besar ko jadi muat untuk berdua"ucap omma. Aku langsung menuju ke kamar ita, kevin pamit ke messnya.karena lelah akupun tertidur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!